Anda di halaman 1dari 10

PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI MUDA DI ERA DIGITAL DALAM

MEMPERKENALKAN TEMPAT WISATA YANG ADA DIKOTA PALEMBANG OLEH SISWA


MTS ILHAM PALEMBANG

Nama : Dodi Candra


NIM : 051043317

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIDIKAN


PENDIIDKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
1. PENDAHULUAN.
Kota Palembang merupakan surga budaya di pulau sumatera. Banyak budaya
yang menjadi ciri khas dari kota Palembang ini yaitu, dari makanan khasnya, tarian
daerah, kerajinan nya, kesenian daerahnya dan sejarah kotanya

Potensi sumber daya budaya tersebut merupakan warisan yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu kebudayaan Palembang perlu
dilestarikan dan dilindungi karena sejak Januari 1988 Sumatera Selatan telah
dinyatakan sebagai daerah tujuan pariwisata ke-17 di Indonesia ( sumber Humas
Pemerintah Daerah Tk II Kotamadya Palembang ).

Budaya (culture) diartikan sebagai: pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah
berkembang, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Dari segi
potensi kota Palembang memiliki banyak kekhasan dari kota etrsebut salah satunya
adalah tempat tempat bersejarah dan tempat pariwisata yang iconic dan khas

Dengan adanya beberapa kebudayaan yang emnjadi ciri khas sebuah wilayah .
maka sebaagi generasi muda kita dapat mengembangkannya menjadi identitas
nasional yang kita miliki, salah satunya adalah tempat bersejarah atau tempat wisata
sebagai icon atau ciri khas dari kota tersebut.

Di zaman era digital ini berkembangnya sebuah teknologi informasi dan


komunikasi dapat memudahkan masyrakat dalam emmberikan informasi dan
menyebar lauskan infoemasi secara cepat dan sistematik kepada semua orang di
penjuru dunia, salah satunya yaitu informasi ciri khas yang dimiliki oleh kota
tersebut.

Namun di zaman modern dan serba canggih ini masi ada beberapa orang yang
memanfaatkan teknologi tersebut hanya untuk kesenangan semata. Tidak
diamanfaatkan untuk memberikan informasi yang bermanfaat kepada semua orang
yang membutuhkannya. Tetapi berupa informasi yang membuat semua orang menjadi
salah kaprah atau salah pengertian dalam informasi tersebut.

Penulis mengamati siswa MTs Ilham Palembang memanfaatkan beberapa alat


teknologi yang mereka pakai seperti Hp android dan computer yang ada disekolah
tersebut. Dengan begitu mereka bisa mendapatkan bebrapa informasi yang dapat
mereka peroleh secara akurat tentang tempat tempat bersejarah yang ada dikota
Palembang.
Namun pada kenyataannya masih banayk siswa yang belum menggunaakn
teknologi sebagi alat penyampai informasi secara baik dan benar. Penulis mengamati
masih banyak siswa yang menggunakan teknologi sebaagi alat hiburan semata seperti
bermain game dan sebagainya. Selain itu juga masih kurangnya siswa yang belum
mengetahui tentang tempat tempat bersejarah beserta informasi yang ada ditempat
wisata tersebut dikarenakan belum pernah kesana dan tidak memnafaatkan teknologi
tersebut dengan mencari dan memberiakn informasi tersebut secara baik dan benar.

Dari uraian diatas penulis mengidentifikasikan bahwasanya masih banyak orang


Palembang yang belum mengenal tempat – tempat wisata dan tempat tempat
bersejarah yang menjadi icon atau ciri khas dari kota Palembang tersebut. seperti
halanya oleh siswa siswa di mts ilham tersebut. Berdasarkan uraian diatas dan judul
artikel tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat artikel yang berjudul”
PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI MUDA DI ERA DIGITAL DALAM
MEMPERKENALKAN TEMPAT WISATA YANG ADA DIKOTA PALEMBANG OLEH
SISWA MTS ILHAM PALEMBANG”

2. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Identitas Nasional
Istilah identitas nasional terbentuk oleh dua kata, yaitu identitas dan nasional. Kamus
Besar Bahasa Indonesia menjelaskan, bahwa kata identitas berarti “ciri-ciri atau keadaan
khusus seseorang” atau “jati diri”. Kata identitas berasal dari kata “identity” (Inggris)
yang dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti: (1) (C,U) who or what sb/sth
is; (2) (C,U) the characteristics, feelings or beliefs that distinguish people from others; (3)
the state of feeling of being very similar to and able to understand sb/sth. Berdasarkan arti
kata identitas di dalam kamus tersebut, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata
identitas menunjuk pada ciri atau penanda yang dimiliki oleh sesorang, pribadi dan dapat
pula kelompok. Penanda pribadi misalkan diwujudkan dalam beberapa bentuk identitas
diri, misal dalam Kartu Tanda Penduduk atau Surat Izin Mengemudi (Tim Penyusun
Buku Ajar MKWU, 2016).

Berdasarkan arti yang terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut,
identitas nasional dengan demikian dapat diartikan sebagai ciri-ciri, segala perasaan, atau
sifat-sifat kebangsaan yang berasal dari bangsa itu sendiri.
Kaelan(2002) menjelaskan bahwa inti identitas bangsa Indonesia adalah nilai – nilai
yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang
kehidupan yang dianggap baik yang memberiakn watak , corak dan ciri masyaarkat
Indonesia .

Koento Wibisono (2005) menyatakan bahwa identitas nasional adalah pengertian yang di
dalamnya tersimpul perangkat nilai-nilai budaya yang mempunyai ciri khas dan
membedakan dengan bangsa lain.

Dari beberapa pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa pengertian identitas
nasional adalah sebuah jati diri atau ciri khas yang terdapat di sebuah wilayah yang
menjadikan ciri khas tersebut sebagai identitas wilayah atau Negara itu sendiri
berlandaskan nilai nilai agama, kebudayaan dan sosial yang berdasarkan kehidupan
bermasyarakat.

Ada beberapa Faktor-faktor pembentuk identitas nasional sebagai berikut:


1) Sejarah: Kesamaan nasib serta sejarah pada umumnya akan memberikan ikatan batin
yang
kuat pada setiap anggota bangsa. Misalnya kesamaan menjadi bagian dari dua
kerajaan besar nusantara yaitu Kerajaan Majapahit serta Kerajaan Sriwijaya, pada
masanya dua kerajaan ini pernah membawa nusantara pada masa kejayaan yang
gemilang. Disisi lain, kesamaan nasib pernah dijajah selama berabad-abad
menjadikan bangsa Indonesia memiliki ikatan batin yang kuat untuk bersatu dalam
ikatan negara Indonesia.
2. Kebudayaan: Kebudayaan sebagai sarana dalam menjalani kehidupan sehari-hari
memiliki 3 unsur yaitu Akal budi, peradaban, dan pengetahuan. Kebudayaan menjadi
sarana pengikat keanekaragaman identitas yang ada dalam satu negara.
3. Suku bangsa: Keberagaman suku bangsa merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang
tidak dimiliki oleh bangsa lain, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai
bangsa dengan ciri khasnya masing-masing. Keberagaman ini bersifat alamiah serta
telah mengakar pada kehidupan masyarakat Indonesia yang kemudian berkembang
menjadi sebuah kebudayaan ditengah masyarakat.
4. Agama: Indonesia dikenal sebagai negara yang beragama serta memili keberagaman
agama yang dianut oleh masyarakatnya. Keberagaman agama yang dianut oleh
masyarakat Indonesia telah dijamin oleh konstitusi serta merupakan rahmat dari
Tuhan YME.
5. Bahasa: Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu dari ribuan bahasa daerah
yang ada di Indonesia, sebagai bahasa pemersatu bahasa Indonesia dituangkan dalam
peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 menyatakan bahwa bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan bangsa Indonesia (Srijanti, 2001: 42-45).

Beberapa faktor yang menyebabkan lunturnya identitas nasional di kalangan muda


saat ini yaitu:
a. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara .
Contohnya: perkembangan teknologi membuat rasa indivisualisme menjadi
semakin tinggi, hal ini berakibat pada menurunnya rasa kepedulian terhadap
sesama serta menurunnya semangat gotong royong yang ada di masyarakat.
b. Nilai-nilai pancasila sebagai pandangan hidup bangsa belum menjadi acuan sikap
perilaku sehari-hari. Hal ini secara sederhana dapat kita lihat masih banyaknya
masyarakat yang hanya mementingkan diri sendiri tidak untuk berbagi satu sama
lain, dll.
c. Perkembangan teknologi ditengah era globalisasi ini menjadikan banyak produk
asing yang masuk ke dalam negeri sehingga menggerus rasa nasionalisme
generasi muda, hal ini dikarenakan mereka lebih bangga dengan 16 menggunakan
produk luar negeri. Seperti menggunakan symbol-simbol negara asing, barang-
barang dari luar negeri agar disebut “kekinian”.
2. Pengertian era Digital
Era digital merupakan suatu masa di mana sebagian besar masyarakat pada era tersebut
menggunakan system digital dalam kehidupan sehari-harinya. Jacques Ellul dalam
Muntaqo (2017) mendefinisikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara
rasional mengarah dan memiliki ciri efisien dalam setiap kegiatan manusia.
Menurut Roger dalam Fatah (2008), teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk
alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dengan hubungan sebab akibat
dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan.

Digitalisasi merupakan proses konversi dari analog ke digital dengan menggunakan


teknologi dan data digital dengan sistem pengoprasian otomatis dan sistem
terkomputerisasi.

Menurut Sukmana dalam Erwin (2020), digitalisasi adalah proses media dari bentuk
tercetak, audio, maupun video menjadi bentuk digital. Digitalisasi dilakukan untuk
membuat arsip dokumen bentuk digital. Digitalisasi memerlukan peralatan seperti
komputer, scanner, operator media sumber dan software pendukung. Menurut Lasa
(2005), digitalisasi adalah proses pengelolaan dokumen tercetak/printed document
menjadi dokumen elektronik.

Dari bebera pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian era digital dalam
keterkaitan digitalisasi adalah sebuah zaman dimana perkembanagn teknologi yang
awalnya berupa media cetak menjadi media digital yang berfungsi sebagai penyampaian
informasi dan komunikasi secara digital.

Ada beberapa peranan teknologi pada era digital seperti:


1. Sebagai media penyebaran informasi maupun komunikasi.
Dengan adanya beebrapa jenis teknologi di era digital ini kita bisa menyampaikan
informasi dan komunikasi secara up to date kepada beberapa orang yang mungkin
berada jauh dari ketika. Dengan begitu dalam penyampaian informasi teknologi dapat
berperan penting dalam memudahkan kita untuk berkomunikasi dan memmeberiakn
informasi secara cepat.
2. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan, kreativitas dan sosial
Mengasah keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi
agar bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan diera modern seperti
sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh
untuk berkembang. Dengan bebrapa teknologi yang diciptakan.dapat emnambah
wawasan kita dalam mengasah keterampilan dan kreativitas dalam membuat sebuah
inovasi ciptaan yang kita buat. Sehingga pada era digital bisa bersaing satu sama lain
berdasarkan keterampilan yang di punya.
3. Memperluas jaringan pertemanan Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa
berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal
sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk
menambah wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah
masing-masing, dll. Seperti misalnya ememperkeknalkan budaya kita yang kita miliki
kepada orang orang yang belum mengenal kebudayaan kita . dengan begitu jejaring
sosial dapat berperan penting memberikan dan menyebarkan beebrapa informasi
tentang kebudayaan kita yang belum dikenal banyak orang.

Selain itu ada beberapa dampak negativ dari era digital seperti:
1. Penyalahgunaan penyampaian informasi.
Banyak oknum yang mendayagunakan teknologi di era digital dalam penyampaain
informasi secara fiktif. Beberapa orang yang memberikan informasi secara tidak jelas
dapat membuat orang menjadi bingung dan menjadi misskomunikasi. Dengan begitu
yang awalnya orang orang tidak tahu tentang informasi tersebut menjadi lebih
menyimpang lagi dikarenakan menerima informasi yang salah.
2. Semakin malasnya membuat inovasi
Dengan perkembangan teknologi kita bisa memberikan inovasi dan menambah skill
untuk membuat terobosan terbaru. Namun semakin pesatnya teknologi semakin malas
untuk meningkatkan skill dalam berinovasi. Sehingga hal tersebut membuat kita untuk
bekerja secara instan saja. Bukan karena skill yang kita miliki.
3. Banyak terjadinya kejahatan di dunia maya.
Semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada didalam kehidupan kita
membuat bayak terjadinya kejahatan – kejahatan dalam dunia maya. Salah satunya yaitu
penyalah gunaan sebuah informasi sebagai jebakan untuk melakukan tindakan penipuan
dan kriminal.
4. PEMBAHASAN
Identitas nasional sangat erat keterkaitannya dengan keberagaman dan persatuan dalam
kehidupan manusia. Dengan adanya identitas nasional. Manusia bisa mengembangkan
potensi yang mereka miliki pada saat ini dengan orang orang diluar sana. Dengan begitu
orang lain bisa mengakui dan mengetahui apa yang kita miliki saat ini.

Sama halnya dengan kota palembang yang begitu banyak potensi dan keberagaman
kebudayaan yang ada dikota tersebut. Seperti kesenian, kerajinan, bidang pariwisata dan
makanan khas dan kebudayaannya.

Kota palembang memiliki banyak tempat tempat wisata dan tempat tempat bersejarah
yang sangat beragam dari ujung ulu keujung ilir sumatera selatan. Khususnya kota
palembang. Dengan beberapa tempat tempat tersebut, kita bisa menegetahui beberapa
informasi sejarah dan kisah yang ada di tanah kota palembang tersebut.

Dari latar belakang yang dipaparkan diatas, penulis mengidentifikasikan bahwa


meskipun banyak tempat tempat wisata yang bergam dikota Palembang sebagai sarana
edukasi dan hiburan, penulis menemukan beberapa orang yang masih belum banyak
mengenal tempat wisat bersejarah dikota Palembang. Menurut beberapa penuturan
sebagian orang, mereka hanya mengetahui tempat tempat yang terkenal saja, seperti
jembatan ampera, benteng kuto besak, punti kayu dan pulau kemaro. Namun di kota
Palembang masih banyak tempat tempat wisata yang paling terkenal untuk wisata edukasi
seperti kawah tengkurep, bukit siguntang, beberapa museum, seperti museum balaputra
dewa, museum tekstil, museum sultan badarudin, dan graha budaya Palembang. Selain itu
juga ada tempat bersejarah seperti kampung arab, kampung kapitan, museum monpera,
masjid agung, taman purbakala kerajaan sriwijaya, makam kiyai marogan, dan makan
makam kesultanan kota palembang yang wajib di kunjungi.

Hal yang mendasari kekurang tahuan yang dialami oleh masyarakat tersebut adalah
kurangnya informasi tentang tempat tempat yang penulis sebutkan tadi. Namun dengan
teknologi, bukan tidak memungkinkan dapat mendapatkan informasi tersebut. Hal ini
dikarenaakn penggunaan teknologi yang tidak sesuai dengan fungsinya sehingga dalam
mendapatkan informasi sangat minim.

Sama halnya dengan siswa siswi Mts Ilham Palembang mengenai informasi tentang
tempat tempat wisata dan tempat bersejarah dikota Palembang, mereka hanya mengetahui
tentang jembatan ampera dan benteng kuto besak, saja

Penyebab hal tersebut yang membuat siswa siswi Mts Ilham tidak begitu banyak
mengenal tempat wisata dan tempat bersejarah tersebut yaitu kurangnya pengetahuan
mereka tentang tempat wisata tersebut. Selain itu juga penggunan teknologi diera digital
ini pada kalangan muda seperti mereka sangat terbatas. Penulis mengobservasi siswa
siswi tersebut masih ada yang tidak memiliki alat alat teknologi seperti handphone,
sehingga pengetahuan mereka hanya terbatas di dalam buku saja.

Selain itu juga penggunaan teknologi yang tidak sesuai membuat mereka malas untuk
mencari informasi informasi tentang tempat tempat wisata dan bersejarah tersebut.
Penulis juga melihat bahwa penggunan media teknologi hanya digunakan sebagai media
hiburan saja dan sarana games . sehingga penggunaaan teknologi pada era digital di
kalangan siswa siswi tersebut tidak berjalan secara optimal.

Dari uraian diatas penulis dapat melihat bahwa masih kurangnya siswa siswi Mts Ilham
dalam mengenal tempat tempat wisata dan tempat bersejarah yang ada dikota palembang
sebagi identitas nasional yang dijadikan sebagai jati diri dan ciri kekhasan dari kota
palembang tersebut.

5. KESIMPULAN
Dari penjabaran artikel oleh penulis diatas dapat disimpulkan bahwa. Masih
banyaknya siswa yang belum mengenal tempat tempat bersejarah dan wisata di kota
Palembang.hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan siswa tentang informasi
tentang tempat tempat tersebut. Dan letak tempat bersejarah tersebut tidak diketahui
oleh siswa siswi tersebut.

Selain itu faktor yang sangat dominan dari hal tersebut adalah diera digital ini
perekemabngan teknologi yang berkembang pesat. Masih digunakan dan dikelola
oleh siswa siswi secara tidak optimal. Hal tersebut dikarenaakan masih banyak siswa
yang tidak memiliki alat alat teknologi seperti handpone dalam mencari informasi
tempat bersejarah tersebut.

Factor yang selanjutnya yaitu , penggunaan teknologi yang digunaakan oleh ssiwa
siswi tersebut tidak sesuai denagn pemanfaatannya, dikarenakan masih banyak siswa
siswi yang menggunaakn media teknolkogi tersebut sebagai alat hiburan saja dari
mulai bermain games, melihat video video di tiktok dan sebaginya. Padahal dengan
beberapa aplikasi yang kita gunakan tersebut bisa kita gunaakn sebagi sumber untuk
mencari dan mengetahui apa saja tentang informasi tempat wisata dan bersejarah di
kota palemabng tersebut. Dengan begitu kita tidak ketinggalan informasi dan kudet
tentang hal tersebut, sehingga kita daapt mengembangkan potensi tempat wisa dan
bersejarah tersebut sebagai identitas nasional dan ciri khas dari kota tersebut.

Saran dari penulis untuk artikel ini yaitu, pengarahan guru diekolah untuk mennmbah
wawasan tentang tentang sejarah dikota Palembang dan memperkenalkan siswa siswa
tentang wisata wisata edukasi tersebut dengan melakukan wisata edukasi setiap
setahun sekali. Selain itu juga peminimalisir penggunaan media teknologi kepada
siswa siswi agar tidak digunakan untuk hal hal yang tidak terkait dengan sumber
pembelajaran.

Hal lain yang dilakuakn yaitu dengan adanya sosialisasi disekolah oleh lembaga
terkait tentang informasi wisata wisata yang bagus untuk bahan pembelajaran edukasi
yang disarankan oleh lembaga tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Buku Modul MKDU4111,2022,Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Terbuka

Kaelan Dan Zubaidi,Achamd.(2010).Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan


Tinggi,Yogyakarta,Paradigma

Kaelan. M.Z. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Latheva. “Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa Indonesia”


https://lathevha.wordpress.com/2016/05/03/kewarganegaraan-identitasnasional-sebagai-
karakter-bangsa-indonesia/ (diakses pada minggu, 24 september 2017)

Puji Rahayu,2018,Jurna lpengaruh Era Digital Terhadap Perkembangan Bahasa Anak,


Lampung

Rahayu, Ani Sri. 2015. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan(PPKn). Jakarta: Bumi
Aksara

Srijanti Dkk. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan Di PT. Mengembankan Etika Berwarga


Negara.Jakarta: Salemba Empat.

Yuan Badrianto, V. W. (2022). Komunikasi bisnis. Bandung: CV. MEDIA SAINS INDONESIA.

Anda mungkin juga menyukai