Skripsi Yolatin Aliyah Watermark
Skripsi Yolatin Aliyah Watermark
Skripsi
Di susun Oleh:
Yolatin Aliyah
11170182000065
MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
1
2
3
4
5
6
ABSTRAK
Arsip merupakan kumpulan catatan atau rekaman dari setiap kegiatan. Arsip
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran administrasi sekolah,
untuk itu arsip sangat penting untuk dirawat karena akan berguna dalam jangka
panjang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengelolaan kearsipan
dan kendala pelaksanaan pengelolaan kearsipan dalam meningkatkan mutu
layanan administrasi di SMA N 1 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Staff Tata Usaha, Guru dan Siswa SMA N 1
Kota Tangerang Selatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
i
ABSTRACT
The results of this study indicate that archive management includes archive
creation procedures, archive storage procedures, archive recovery procedures,
and archive shrinkage procedures. The existing obstacles include the lack of
human resources in managing archives, the lack of facilities and infrastructure,
and the lack of services obtained from the administrative field. The conclusions of
this study are the creation of archives using a format that already exists in
schools, managing archives using an alphabetical and serial number system,
using a list of classifications that have been determined from the school, and
using an agenda book to identify archives. Then in the archive recovery procedure
using the manual method, which is to find the archive on the computer first, if the
archive has been destroyed then look for the archive in the archive storage
cabinet by looking at the archive code in the agenda book. Finally, the archive
shrinkage procedure is carried out when the archive has piled up, the archives
that are destroyed are archives that have no use value anymore, the shrinkage of
this archive is done by burning. The suggestions that the author can convey in this
study are in the archive shrinkage procedure, it is better to set a consistent,
structured and periodic period. It aims to avoid the accumulation of archives, and
archive storage activities can run well.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah
mengantarkan umatnya dari jaman kegelapan hingga jaman terang benderang
seperti sekarang ini.
Alhamdulillahirobbil’alamin, atas izin Allah SWT penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengelolaan Kearsipan Dalam
Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi di SMA N 1 Kota Tangerang Selatan”
yang diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tidak sedikit kesulitan
dan hambatannya yang dialami dan dihadapi penulis, baik yang menyangkut
alokasi waktu dan proses pengumpulan data dan sebagainya. Namun berkat
kesungguhan hati, kerja keras, do’a, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak,
skripsi ini dapat terealisasikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, Lc,M.A. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. H. Marzuki, M.Ag. Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan
arahan, nasehat, motivasi serta waktunya kepada penulis.
5. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan
iii
iv
banyak ilmu dan pengetahuan yang mereka berikan kepada penulis, mereka
selalu sabar mendengarkan keluh kesah dan selalu memberi solusi kepada
penulis.
13. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2017, terkhusus
“MP B” yang selalu memberikan bantuan, motivasi dan semangat dalam
melakukan pencapaian di dunia perkuliahan.
14. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini, namun tak dapat disebutkan satu persatu tetapi tidak mengurangi
rasa hormat dan terimakasih dari penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini sangat jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis menerima setiap kritikan dan saran yang
bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak
yang terlibat. Aamin Ya Rabbal’alaamiin.
Yolatin Aliyah
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
F. Manfaat penelitian .................................................................................... 6
vi
vii
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 65
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap usaha seseorang dan bagaimanapun sederhananya tentu
memerlukan administrasi. Hal ini bila kita perhatikan orang di sekitar kita
setiap waktu dan setiap harinya memiliki kegiatan yang bermacam-macam.
Kegiatan-kegiatan itu mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Agar tujuan itu
dapat tercapai lebih efektif dan efisien, maka mereka melakukan
perencanaan-perencanaan atau perhitungan-perhitungan yang matang. Hal
semacam demikian mereka dapat dikatakan telah melakukan kegiatan
administrasi. Dengan kata lain mereka telah melakukan keseluruhan proses
atau langkah-langkah dalam perhitungan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan secara tepat atau efektif dan efisien.1
Administrasi adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa
proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang bergabung
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan
sebelumnya agar efektif dan efisien.2 Kegiatan administrasi akan lebih efektif
apabila didukung dengan manajemen yang baik. Untuk mewujudkan
manajemen yang baik salah satunya adalah dengan tersedianya informasi
yang akurat, tepat, dan cepat. Peranan tenaga administrasi sangatlah penting
untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan tata administrasi sekolah.
Dibutuhkan kompetensi dan keterampilan yang menunjang dibidang
administrasi. keberadaan tenaga administrasi di jenjang pendidikan dalam
proses pembelajaran sangat diperlukan demi terciptanya sekolah yang
bermutu. Sebagai salah satu dalam proses pembelajaran, tugas dan fungsi
tenaga administrasi di jenjang pendidikan tidak dapat dilakukan oleh
pendidik. Administrasi juga merupakan pekerjaan pelayanan untuk
1
Edeng Suryana, Administrasi Pendidikan dalam Pembelajaran, (Yogyakarta: CV. Budi Utama,
2015), hal. 1
2
Ahmad Qurtubi, Administrasi Pendidikan (Tinjauan Teori & Implementasi), (Surabaya: CV.
Jakad Media Publishing, 2019), hal. 4
1
2
3
Amirudin, Kinerja Pegawai Tata Usaha dengan Mutu Layanan Administrasi di Madrasah, Jurnal
Kependidikan Islam VII (I), 2017
4
Lastria Nurtanzila, dkk, Penggunaan Arsip untuk Kegiatan Administrasi, Jurnal Kearsipan
Volume 13 Nomor 2, Desember 2018, hal. 108
5
Sovia Rosalin, Manajemen Arsip Dinamis, (Malang: UB Press, 2017), hal. 3
3
6
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan, Bab I Pasal I poin ke 2
4
sanggup memberikan data informasi yang baik, lengkap dan akurat, jika
lembaga tersebut tidak memiliki pengelolaan kearsipan yang baik dan teratur.
Pengelolaan arsip yang baik dapat menunjang kegiatan administrasi agar
lebih lancar. Dalam pengelolaan arsip membutuhkan waktu yang tidak
banyak tetapi harus konsisten dilakukan. Permasalahan-permasalahan umum
pada pengelolaan kearsipan yaitu kurang mengertinya akan pentingnya
sebuah arsip, akibat dari kualifikasi persyaratan pegawai yang tidak tepat,
mengakibatkan adanya penempatan pegawai yang diserahi tugas tanggung
dan jawab untuk mengelola arsip tidak berdasarkan pada persyaratan yang
diperlukan, bahkan banyak yang mempunyai anggapan pegawai
berpendidikan rendah sudah cukup, bertambahnya volume arsip terus-
menerus sementara ruang tempat penyimpanan arsip yang tidak bertambah,
mengakibatkan tidak tertampungnya arsip-arsip tersebut, tidak mempunyai
pedoman peraturan kerja kearsipan yang ditetapkan secara baku di suatu
instansi atau organisasi, sehingga para petugas kearsipan melaksanakan
pekerjaannya tidak seragam dan tidak adanya tujuan yang jelas, sangat sulit
ditemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat bila dibutuhkan oleh unit
atau pihak lainnya. Hal tersebut mungkin disebabkan karena memang belum
sempurnanya sistem atau pihak pengelolanya yang kurang terampil.7
Kegiatan pengelolaan kearsipan terdiri atas: kegiatan penciptaan,
penyimpanan, penemuan kembali, penyusutan, pemindahan dan pemusnahan.
Arsip sangat penting bagi terlaksananya sebuah organisasi. Oleh karena itu,
setiap arsip harus dirawat dan disimpan dengan baik. Apabila suatu saat arsip
tersebut dibutuhkan kembali bisa ditemukan dengan cepat dan tepat, sehingga
dapat tercapainya mutu layanan administrasi yang baik.
Semua lembaga pendidikan melaksanakan pengelolaan kearsipan sebagai
salah satu meningkatkan mutu layanan administrasi, salah satunya adalah
SMA N 1 Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti, SMA N 1 Kota Tangerang Selatan memiliki layanan
7
Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
https://pddi.lipi.go.id/tujuan-tugas-pokok-dan-masalah-pengelolaan-arsip/ di akses pada 9
Januari 2022
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Tidak memberikan nilai tambah bagi peningkatan pribadi individu.
2. Fasilitas penyimpanan arsip masih kurang sehingga mutu pelayanannya
rendah.
3. Masih rendahnya layanan administrasi
4. Pelaksanaan pengelolaan arsip belum maksimal.
6
C. Batasan Masalah
Dari permasalahan yang telah diidentifikasi di atas maka penulis
membatasi masalah menjadi: “Pengelolaan Kearsipan dan Kendala
Pengelolaan Kearsipan dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi di
SMA N 1 Kota Tangerang Selatan”.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengelolaan kearsipan di SMA N 1 Kota Tangerang Selatan?
2. Apa saja kendala pengelolaan kearsipan dalam meningkatkan mutu
layanan administrasi di SMA N 1 Kota Tangerang Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan tidak lepas dari adanya tujuan yang akan dicapai agar
langkah yang dilakukan menjadi jelas dan terarah, demikian pula dengan
penelitian ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kearsipan di SMA N 1 Kota
Tangerang Selatan.
2. Untuk mengetahui kendala pengelolaan kearsipan dalam meningkatkan
mutu layanan administrasi di SMA N 1 Kota Tangerang Selatan
F. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi bagi
peneliti lain yang membutuhkan serta dapat di kembangkan oleh
peneliti-peneliti berikutnya dalam kajian tentang Pengelolaan
Kearsipan dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi di SMA
N 1 Kota Tangerang Selatan.
7
b. Manfaat Praktis
1) Dapat digunakan sebagai salah satu acuan peneltian meningkatkan
pelaksanaan kegiatan kearsipan di sekolah.
2) Sebagai sumbangan data ilmiah mengenai pelaksanaan kegiatan
kearsipan dalam ketatausahaan.
BAB II
KAJIAN TEORI
8
9
b. Fungsi pengorganisasian
Setiap lembaga atau organisasi, pengorganisasian ini urat nadi
organisasi. Sehingga keberlangsungan organisasi atau lembaga
dipengaruhi pengorganisasian. Menurut Heidjarachman Ranupandjo
dalam buku Sukatin, mengatakan bahwa pengorganisasian
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
lembaga/organisasi guna terwujudnya tujuan yang telah disepakati,
penerapannya dengan membagi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang serta ditetapkan juga orang yang menjadi pemimpin.16
Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan
menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk
kepala sekolah, terutama dalam kegiatan sehari-hari di sekolah
terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan
dan keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Kemudian
yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, hendaknya
disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan
15
Endang Switri, “Administrasi Pendidikan”, (Jawa Timur: CV. Penerbit Qiara Media, 2020), hal.
27-28
16
Sukatin dkk, Administrasi Pendidikan, (Sumatera Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2021), hal. 7-8
12
c. Fungsi Penggerakan
Menurut G. Terry dalam buku Edeng Suryana, actuating adalah
tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok dapat
berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran sesuai dengan perencanaan
dan usaha-usaha organisasi. Dalam penggerakan ini sangat erat
hubungannya dengan unsur manusia, sehingga keberhasilannya juga
ditentukan oleh kemampuan pemimpin dalam berhubungan dengan
orang-orang yang dipimpinnya. Dengan kata lain, penggerakan ini
berkaitan erat dengan usaha memberi motivasi kepada para anggota.
Agar seorang pemimpin, baik kepala sekolah atau guru sebagai
pemimpin di kelas supaya mampu dalam melaksanakan fungsi ini
dengan baik, maka dituntut padanya kemampuan berkomunikasi,
memiliki daya kreasi, serta inisiatif yang tinggi dan mampu
mendorong semangat kepada yang dipimpinnya.18
17
Endang Switri, “Administrasi Pendidikan”, (Jawa Timur: CV. Penerbit Qiara Media, 2020), hal.
30-31
18
Edeng Suryana, Administrasi Pendidikan dalam Pembelajaran, (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2015), hal. 14
13
d. Fungsi pengawasan
Pengawasan merupakan kegiatan-kegiatan dan tindakan-
tindakan untuk mengamankan rencana dan keputusan yang telah
dibuat atau yang sedang dilaksanakan.19 Fungsi pengawasan
merupakan kegiatan memerhatikan dan mencari solusi apabila
terdapat hal-hal yang kurang sesuai dengan tujuan belajar mengajar.
Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan sebagai
bagian dari pelaksanaan manajerial. Menurut Dr. Uhar Suharsaputra
dalam buku Endang Switri menyebutkan bahwa fungsi manajemen
pendidikan sering menerapkan model dari Deming yang isinya:
merencanakan, melaksanakan, perbaikan, penindaklanjutan.20
Pengawasan menuntut kepada para manager untuk menggunakan
kewenangan mereka dalam rangka menjamin bahwa tindakan
pekerja sesuai dengan tujuan dan aturan organisasi. Pengawas
akademik dapat bertindak sebagai supervisor yang harus membina
personil pendidikan lain di sekolah yang berhubungan dengan factor
akademik, antara lain: guru, pustakawan sekolah, media
pembelajaran di sekolah.21
Tujuan supervisi pendidikan ialah membantu guru
mengembangkan profesinya, pribadinya, dan sosialnya, membantu
kepala sekolah menyesuaikan program pendidikan dengan kondisi
masyarakat setempat, dan ikut berjuang meningkatkan kuantitas dan
kualitas lulusan.
Adapun tujuan supervisi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis
dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain) agar
personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya,
19
Sri Marmoah, Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek, (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2016), hal. 21
20
Endang Switri, Op Cit, hal. 33-34
21
Juni Mahanis, Administrasi Pendidikan Islam, (Jawa Timur: Global Aksara Pres, 2021), hal. 12
14
22
Endang Switri, Op Cit, hal. 35-37
15
23
Antonius Along, Kualitas Layanan Administrasi Akademik di Politeknik Negeri Pontianak, Jurnal
Ilmiah Administrasi Publik (JIAP), Vol 6, No. 1, 2020, hal. 96-97
16
B. Pengelolaan Kearsipan
1. Pengertian Pengelolaan Kearsipan
Setiap pekerjaan dan kegiatan di organisasi memerlukan data dan
informasi. Salah satu sumber data adalah arsip, karena arsip adalah bukti
dan rekaman dari kegiatan atau transaksi mulai dari kegiatan terdepan
(loket dan tempat pembayaran) sampai pada kegiatan-kegiatan
pengambilan keputusan. Untuk pengambilan keputusan, arsip diolah,
baik secara manual maupun berbasis elektronik, menjadi suatu informasi
yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. 25 Arsip
merupakan rekaman yang berisi informasi penting bagi kegiatan-kegiatan
yang terjadi dalam suatu instansi.
Setiap lembaga atau instansi dalam pelaksanaan kegiatan
administrasi sehari-hari tidak dapat lepas proses penciptaan arsip, karena
pada dasarnya arsip merupakan catatan atau rekaman dari setiap kegiatan
yang dilakukan. Catatan ini secara umum disebut naskah atau dokumen
24
Amirudin, Op.Cit, hal. 130
25
Muhammad Rosyihan Hendrawan, Mochamad Chazienul Ulum, Pengantar Kearsipan,
(Malang: Universitas Brawijaya Press, 2017), hal. 11
17
26
Mulyadi, Pengelolaan Arsip Berbasis Otomasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), hal. 1
27
Sattar, Manajemen Kearsipan, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2019), hal. 4-5
18
28
Neti Karnati, Manajemen Perkantoran Teori dan Aplikasi dalam Organisasi Pendidikan, (Aceh:
CV. Bunda Ratu, 2019), hal 177
29
Faridatul Munawaroh, Pengawasan Kepala Sekolah Terhadap Pengelolaan Arsip Di Sekolah,
Jurnal Al-Afkar Vol. V, No. 2, Oktober 2017, hal. 98
30
Rika Zuli Astuti, Joko Kumoro, Pengelolaan Arsip Dinamis Pada Unit Tata Usaha Smk
Ma`Arif Kretek Kabupaten Bantul, Jurnal Pengelolaan Arsip Dinamis, hal. 692
19
hari. Menurut The Liang Gie dalam jurnal Rika Zuli Astuti mengatakan
bahwa: “Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat
akan menambah efisiensi kerja para pegawai karena dapat bekerja
dengan cepat, lebih sedikit membuat kesalahan, dan mata yang tidak
cepat lelah. Suhu udara dapat berpengaruh pada arsip-arsip dan petugas
kearsipan. Udara yang panas dan lembab berpengaruh terhadap
perkembangan tenaga dan daya cipta seseorang”.31
31
Rika Zuli Astuti, Ibid, hal.692
32
Normansyah dan Jauhar Arifin, Efektivitas Pengelolaan Arsip Pada SubBagian Umum dan
Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tabalong, JAPB: Volume
3 Nomor 2, 2020, hal. 1004
20
3. Jenis-jenis Arsip
Menurut Nuraida dalam Jurnal Meirinawati dan Indah Prabawati
terdapat dua jenis arsip:
a. Arsip dinamis, merupakan arsip yang dipergunakan secara langsung
dalam kegiatan kantor dalam setiap harinya, misalnya kegiatan untuk
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan operasional
instansi. Arsip dinamis terdiri dari dua macam: Pertama, arsip aktif
yaitu arsip yang dipergunakan secara terus menerus dalam kegiatan
kantor. Kedua, arsip in-aktif yaitu arsip yang sudah tidak
dipergunakan lagi secara terus menerus dalam kegiatan kantor.
35
Luciana Duranti dan Patricia C. Franks, Encyclopedia of Archival Science, Rowman &
Littlefield Publishers (June 17, 2015), hal. 4
22
4. Tujuan Arsip
Tujuan arsip antara lain: Pertama sebagai referensi, apabila
diperlukan suatu keterangan tertentu dalam lembaga. Kedua memberikan
data/informasi kepada pimpinan/manajer atau yang mempunyai
kewenangan mengambil keputusan mengenai kinerja/hasil di masa yang
lalu untuk kemudian dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan di
masa datang. Ketiga memberi keterangan-keterangan vital misal sebagai
bukti sesuai dengan ketentuan hukum.37 Pasal 3 Undang-undang No 7
Tahun 1971, merumuskan tujuan kearsipan ialah untuk menjamin
keselamaan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan,
pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk
menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan
38
pemerintah. Untuk itu pemerintah perlu memberikan petunjuk kerja
yang praktis sebagaimana seharusnya arsip-arsip tersebut bisa diterima
oleh pemakainya dijaga dengan baik, dan dimusnahkan jika tidak
memiliki nilai guna lagi. Dengan adanya tujuan tersebut pelaksanaan
kegiatan kearsipan dapat terlaksana dengan baik, informasi dan data
otentik dapat diperoleh dengan cepat dan tepat.
5. Prosedur Pengelolaan Kearsipan
a. Prosedur Penciptaan
36
Meirinawati dan Indah Prabawati, Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola
Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien, Jurnal SNPAP “Pengembangan Ilmu dan
Profesi Administrasi Perkantoran: Tantangan dan Peluang”, 2015, hal. 180
37
Desi Nurhikmahyanti, Manajemen Perkantoran Modern, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2014),
hal. 89
38
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1971 Tentang Ketentuan Pokok Kearsipan
Pasal 3
23
39
Ririn Anbarrini dkk, Pengelolaan Arsip Pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Provinsi Jawa Barat, Jurnal E-ISSN : 2541-327 Vol. 3 No. 1, 2016, hal. 64
40
Vivi Indriani dkk, Pengelolaan Arsip di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda
Palembang, Jurnal Iqra’ Volume 12 No. 01, 2018, hal. 48
24
2. System Geografis
System geografis adalah system penyimpanan dokumen
yang berdasarkan kepada pengelompokkan menurut nama
tempat. Menurut Sugiarto dalam buku Sattar system geografis
dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan:
a. Menurut nama Negara, surat dan dokumen yang diterima
dari berbagai Negara di dalam system geografis akan
dimasukkan di dalam map dengan label nama Negara yang
bersangkutan.
b. Wilayah administrasi Negara, nama-nama tempat atau
wilayah yang berdasarkan kepada pembagian wilayah yang
umum dipergunakan sebagai bagian dari administrasi
sesuatu Negara. Pembagian wilayah tersebut dapat dalam
bentuk Negara bagian dan kota, atau provinsi dan
kotamadya (kaupaten, dan jajarannya di bawahnya).
41
Sovia Rosalin, Op Cit, hal.179
25
3. System subjek
System subjek adalah system penyimpanan dokumen yang
berdasarkan kepada isi dari dokumen bersangkutan. Isi dokumen
sering juga disebut perihal, pokok masalah, permasalahan,
masalah, pokok surat, atau subjek. Dengan kata lain system
subjek merupakan suatu system penyimpanan dokumen yang
didasarkan pada isi dokumen dan kepentingan dokumen.
System penyimpanan subjek lebih tepat digunakan:
a. Pada kantor yang pengelolaan arsipnya dilakukan secara
sentralisasi (terpusat), sehingga ada kecenerungan
penyimpanan dokumen yang terdiri berbagai pokok
permasalahan.
42
Sattar, Op Cit, hal. 52
26
43
Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, Manajemen Kearsipan Modern: dari Konvensional Ke
Basis Komputer, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), hal. 50-51
27
44
sattar, Op Cit, hal. 55
45
Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, Op Cit, hal. 63
28
46
Fiki Puspitasari, Mengelola Sistem Kearsipan, (Yogyakarta: 2018), hal. 28
29
47
Irjus Indrawan dkk, Manajemen Personalia dan Kearsipan Sekolah, (Jateng: Lakeisha, 2020),
hal. 115-116
30
48
Mulyadi, Op Cit, hal. 41
49
Mulyadi, Op Cit, hal. 41-42
31
50
Muhammad Sholeh dan La Harun Muhammad, Efektifitas Temu Kembali dalam Pengelolaan
Arsip Berbasis Teknologi Informasi, Prosiding Seminar Nasional Multimedia & Artifical
Intelligence, Yogyakarta 2018, hal.117
32
2. Pemindahan Arsip
Pemindahan ini dilakukan dengan memindahkan arsip
setelah dikategorikan berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan. Arsip aktif yang sudah memasuki kategori inaktif
maka seharusnya dipindahkan ke kelompok inaktif. Untuk
proses pemindahan yang mengakibatkan perubahan pihak
pengelola, seharusnya dalam proses pemindahan tersebut
52
dilengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan. Pemindahan
arsip dilaksanakan dengan memperhatikan bentuk dan media
arsip. Hal ini untuk menghindari saling melempar
tanggungjawab apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dokumen yang diperlukan adalah berita acara pemindahan
arsip, yaitu surat keterangan timbah terima penyerahan arsip
sebagai bagian dari prosedur pemindahan arsip. Surat tersebut
harus dilengkapi dengan daftar jenis arsip yang diserahkan.
51
Neti Karnati, Op Cit, hal. 196
52
Neti Karnati, Manajemen Perkantoran Analisis Teori dan Aplikasi dalam Organisasi
Pendidikan, (Aceh: CV. Bunda Ratu, 2019), hal.197-198
33
53
Neti Karnati, Manajemen Perkantoran Analisis Teori dan Aplikasi dalam Organisasi
Pendidikan, (Aceh: CV. Bunda Ratu, 2019), hal.197-198
34
54
Mulyadi, Op Cit, hal. 45-47
35
55
Wagiran, Metodologi Penelitian Pendidikan Teori dan Implementasi, (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2013), hal. 25
38
39
56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal.
137
40
57
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,
2017), hal. 330
41
4. Penyusutan Wawancara Staff Tata Usaha 16. Staff tata usaha melakukan penyusutan arsip sesuai dengan
Arsip prosedur penyusutan arsip
17. Staff tata usaha melakukan penyusutan arsip sesuai dengan
jangka waktu yang sudah ditentukan
46
47
3. Data Siswa
48
b) penyimpanan arsip
Prosedur penyimpanan arsip. Hal ini disampaikan oleh staff tata
usaha yang mengatakan bahwa:
“Kita kumpulkan dulu semua arsip yang akan disimpan,
setelah itu kita baca dengan teliti sebelum kita beri kode. Setelah
itu kita tentukan kode pada arsip tersebut dengan kode abjad dan
nomor. Kemudian baru kita simpan ke dalam lemari sesuai
dengan urutan nomor dan abjad arsip tersebut”.
Penyimpanan arsip perlu diatur supaya sewaktu-waktu
dibutuhkan harus dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.
Penyimpanan arsip dapat menggunakan berbagai system
penyimpanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi suatu instansi
baik pemerintah maupun swasta.
49
d) Penyusutan Arsip
Proses penyusutan arsip di SMA N 1 Kota Tangerang Selatan
tidak ada ketetapan jangka waktunya, penyusutan arsip dilakukan
apabila arsip sudah menumpuk dan penuh di dalam lemari arsip,
arsip yang dimusnahkan merupakan arsip yang sudah tidak berguna
lagi. Ketika arsip tersebut sudah tidak berguna lagi, arsip tersebut
akan dimusnahkan dengan cara dibakar. Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara dengan staff tata usaha yang mengatakan bahwa:
“Mengenai penyusutan arsip di sini, tidak ada jangka waktu
yang ditetapkan untuk memusnahkan arsip yang ada, tapi
berdasarkan keperluan arsip tersebut, apabila arsip sudah
51
2) Penyimpanan arsip
Prosedur penyimpanan arsip dibuat untuk menyeragamkan
kegiatan penyimpanan arsip agar tertata secara sistematis guna
terwujudnya penemuan kembali arsip yang cepat dan tepat.
System penyimpanan arsip merupakan bagian penting dalam
pengelolaan kegiatan kearsipan dimana di dalamnya
menetapkan bagaimana system dan tatanan di dalam menyimpan
arsip. Penyimpanan arsip itu yang akan menentukan
pengelolaannya berjalan dengan baik atau tidak, dan juga
penyimpanan kearsipan tersebut juga dapat menimbulkan terjadi
masalah di dalam kearsipan.
System penyimpanan kearsipan adalah system yang
digunakan pada penyimpanan arsip agar mudah dalam
menemukan arsip yang disimpan jika sewaktu-waktu
dibutuhkan, dalam kearsipan dikenal adanya 6 system
54
4) Penyusutan arsip
Arsip suatu saat akan berakhir nilai guna atau arsip yang
disimpan tidak mempunyai nilai guna lagi. Arsip yang sudah
tidak mempunyai nilai guna sebaiknya disingkirkan dan
dimusnahkan.
Penyusutan arsip merupakan salah satu prosedur
pengelolaan arsip yang sangat penting perannya, dimana
56
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di peroleh dari hasil penelitian yang dilaksanakan
di SMA N 1 Kota Tangerang Selatan ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan arsip yang dilaksanakan di SMA N 1 Kota Tangerang
Selatan sudah baik seperti pada prosedur penciptaan arsip dan
penyimpanan arsipnya. Prosedur penciptaan arsip di SMA N 1 Kota
Tangerang Selatan sudah melaksanakan dan menciptakan arsip sesuai
dengan format yang sudah ada atau yang sudah ditentukan oleh sekolah.
Pada prosedur penyimpanan sudah terlaksana dengan baik, yaitu dengan
menggunakan system abjad dan system nomor, menggunakan daftar
klasifikasi yang sudah ditentukan dari sekolah, dan menggunakan buku
agenda untuk mengidentifikasi arsip. Namun pada penemuan kembali
arsip dan penyusutan arsipnya masih kurang bagus. Penemuan kembali
arsip masih belum sesuai dengan harapan, seperti tidak mengakomodir
kebutuhan siswa dan guru, karena membutuhkan waktu yang lama dalam
melakukan penemuan kembali arsip. Hal ini disebabkan dalam penemuan
kembali arsip menggunakan cara manual, yaitu mencari terlebih dahulu
arsip tersebut di komputer, apabila data arsip yang disimpan dikomputer
tersebut sudah dimusnahkan kemudian mencari arsip tersebut di lemari
penyimpanan arsip dengan melihat kode arsip di buku agenda. Pada
prosedur penyusutan kurang bagus karena membiarkan arsip yang sudah
tidak digunakan lagi menumpuk di dalam lemari. Staff tata usaha
melakukan penyusutan arsip apabila arsip sudah menumpuk di dalam
lemari, arsip yang dimusnahkan merupakan arsip yang sudah tidak
memiliki nilai guna lagi, penyusutan arsip ini dilakukan dengan cara
pembakaran.
59
60
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini
yang berkenaan dengan kearsipan antara lain:
1. Dalam prosedur penyusutan arsip, sebaiknya ditetapkan jangka waktu
yang konsisten, terstuktur dan berkala. Hal tersebut bertujuan untuk
menghindari terjadinya penumpukan pada arsip, dan kegiatan
penyimpanan arsip dapat berjalan dengan baik.
2. Dalam layanan administrasi perlu dilakukan evaluasi oleh kepala
sekolah. Dalam hal ini, layanan administrasi belum dilakukan secara
optimal oleh staff tata usaha kepada warga sekolah, baik guru maupun
peserta didik. Evaluasi tersebut dilakukan untuk dapat meningkatkan
61
mutu layanan administrasi yang ada di sekolah agar menjadi lebih efektif
dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
62
63
Marmoah, Sri. 2016. Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek.
Yogyakarta: CV Budi Utama
Meirinawati dan Indah Prabawati. 2015. Manajemen Kearsipan untuk
Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan
Efisien, Jurnal SNPAP “Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi
Perkantoran: Tantangan dan Peluang”
Moleong, Lexy J. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Mulyadi. 2016. Pengelolaan Arsip Berbasis Otomasi. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Munawaroh, Faridatul. 2017. Pengawasan Kepala Sekolah Terhadap Pengelolaan
Arsip Di Sekolah, Jurnal Al-Afkar Vol. V, No. 2
Normansyah dan Jauhar Arifin. 2020. Efektivitas Pengelolaan Arsip Pada
SubBagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Tabalong, JAPB: Volume 3 Nomor 2
Nurhikmahyanti, Desi. 2014. Manajemen Perkantoran Modern. Sidoarjo:
Zifatama Publisher
Nurtanzila, Lastria dkk. 2018. Penggunaan Arsip untuk Kegiatan Administrasi,
Jurnal Kearsipan Volume 13 Nomor 2
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan,
Bab I Pasal I poin ke 2
Puspitasari, Fiki. 2018. Mengelola Sistem Kearsipan. Yogyakarta
Qurtubi, Ahmad. 2019. Administrasi Pendidikan (Tinjauan Teori & Implementasi.
Surabaya: CV. Jakad Media Publishing
Rosalin, Sovia. 2017. Manajemen Arsip Dinamis. Malang: UB Press
Rumakat, Laila Qadriyani Malikin sistem pengelolaan kearsipan administrasi
perkantoran pada dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten raja
ampat provinsi papua barat, Jurnal Noken, Volume 4 (1)
Sagala, Syaiful. 2012. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta
Sattar. 2019. Manajemen Kearsipan. Yogyakarta: CV. Budi Utama
64
65
66
No Pertanyaan
1. Apakah Bapak menetapkan standar minimum yang harus di capai oleh
arsiparis?
2. Apakah Bapak selalu memantau kinerja Staff tata usaha dalam
melaksanakan kegiatan arsip?
3. Apakah Bapak memberikan arahan dan bimbingan kepada staff tata
usaha dalam pengelolaan kearsipan?
4. Apakah Bapak memberikan pemaparan atau penjelasan terkait dengan
urgensi/ pentingnya arsip bagi lembaga pendidikan kepada staf tata
usaha?
5. Apakah staff tata usaha sudah pernah mengikuti pelatihan-pelatihan
kearsipan?
6. Apakah ada standar minimum yang diberikan kepada staff tata usaha
dalam mengikuti pelatihan kearsipan?
7. Menurut Bapak, apakah staff tata usaha sudah melakukan kegiatan
kearsipan dengan baik?
8. Menurut Bapak sudah sejauh mana proses pelaksanaan arsip yang
dilaksanakan oleh staff tata usaha dalam meningkatkan mutu layanan
pendidikan di sekolah?
67
No Pertanyaan
A. Penciptaan Arsip
1. Bagaimana prosedur penciptaan arsip di SMA N 1 Kota Tangerang
Selatan?
B. Penyimpanan Arsip
2. Bagaimana prosedur penyimpanan arsip di SMA N 1 Kota Tangerang
Selatan?
3. Dalam penyimpanan arsip, system apa yang digunakan?
4. Bagaimana system tersebut dapat membantu proses kegiatan
penyimpanan arsip?
5. Menurut Ibu apakah system tersebut sudah berjalan dengan baik dan
benar?
6. Apakah Ibu menggunakan daftar klasifikasi dalam menyimpan arsip?
Daftar klasifikasi apa yang digunakan?
7. Sebelum melakukan penyimpanan arsip, apakah Ibu melakukan
identifikasi arsip?
8. Sarana apa yang digunakan dalam pendeskripsian arsip?
9. Apakah Ibu menggunakan Daftar Pertelaan Arsip?
10. Apakah penataan fisik arsip dilakukan sesuai dengan nomor urut yang
tertera di Daftar Pertelaan Arsip?
11. Apakah dalam peminjaman arsip menggunakan kartu kendali?
12. Apakah ada batasan waktu dalam meminjamkan arsip?
68
No Pertanyaan
1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana fungsi admninstrasi yang sudah diberikan
oleh staff tata uaha?
2. Apa saja hal yang dibutuhkan oleh Bapak/Ibu dalam kegiatan
administrasi?
3. Jika dilihat dari jumlah staff tata usaha yang sudah ada, menurut
Bapak/Ibu apakah sudah sesuai dengan kriteria yang diharapkan?
4. Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh staff tata usaha dalam kegiatan
administrasi kepada guru?
5. Apakah ada kendala yang dihadapi Bapak/Ibu dalam menggunakan
layanan administrasi yang sudah diberikan oleh staff tata usaha?
6. Hal apa yang menurut Bapak/Ibu harus ditingkatkan dari pelayanan
administrasi yang sudah diberikan?
7. Adakah saran atau solusi yang dapat bapak/ibu berikan dalam
meningkatkan mutu layanan administrasi sekolah?
70
No Pertanyaan
1. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa di SMA N 1 Kota Tangerang
Selatan?
2. Pernahkah kamu menggunakan layanan administrasi sekolah?
3. Selama menjadi siswa apakah ada kendala yang dihadapi dalam
pelayanan administrasi?
4. Bagaimana pandangan kamu terkait dengan pelayanan yang sudah
diberikan oleh staff tata usaha?
5. Menurut kamu apa saja yang harus ditingkatkan dari pelayanan
administrasi yang sudah diberikan?
6. Apakah ada manfaat yang kamu dapatkan dari pelayanan administrasi
sekolah?
7. Adakah saran yang diberikan kepada staff tata usaha untuk meningkatkan
mutu layanan administrasi?
71
2. Apakah Bapak selalu memantau kinerja Staff tata usaha dalam melaksanakan
kegiatan arsip?
Jawab: Tentu. Kita juga memantau kinerjanya, apa yang dilakukan hari ini.
Karena mereka membuat laporan tertulis setiap hari, kita juga memantau
sikap semua staff
3. Apakah Bapak memberikan arahan dan bimbingan kepada staff tata usaha
dalam pengelolaan kearsipan?
Jawab: Tentu, Untuk arahan kita pasti selalu memberikan arahan dan selalu
mengingatkan, jangan sampai surat-surat berceceran, surat-surat hilang,
karena itu kan bahaya juga. Apalagi surat yang orang lain ngasih, tetapi
kitanya tidak menerima.
6. Apakah ada standar minimum yang diberikan kepada staff tata usaha dalam
mengikuti pelatihan kearsipan?
Jawab: Secara umum sih enggak, jadi tidak ditetapkan batas minimumnya.
Mengikuti pelaksanaan itu berdasarkan materinya apa itulah yang harus
dilaksanakan, sesuai dengan kebutuhan.
7. Menurut Bapak, apakah staff tata usaha sudah melakukan kegiatan kearsipan
dengan baik?
Jawab: Selama ini sudah baik sih.
A. Penciptaan Arsip
1. Bagaimana prosedur penciptaan arsip di SMA N 1 Kota Tangerang
Selatan?
Jawab: Kita menciptakan arsip sesuai dengan penulisan yang sudah ada,
jadi hanya merubah nama atau data yang ingin diketik. Misal pada waktu
penerimaan siswa baru, kita akan menerima data-data pribadi siswa dan
kemudian akan kita masukkan ke dalam buku induk siswa seluruh data-
data yang dibutuhkan. Jadi kita hanya mengikuti bentuk penulisan yang
sudah ditetapkan
B. Penyimpanan Arsip
1. Bagaimana prosedur penyimpanan arsip di SMA N 1 Kota Tangerang
Selatan?
Jawab: Kita kumpulkan dulu semua arsip yang akan disimpan, setelah
itu kita baca dengan teliti sebelum kita beri kode. Setelah itu kita
tentukan kode pada arsip tersebut dengan kode abjad dan nomor.
Kemudian baru kita simpan ke dalam lemari sesuai dengan urutan nomor
dan abjad arsip tersebut
4. Menurut Ibu apakah system tersebut sudah berjalan dengan baik dan
benar?
Jawab: Sudah.
Jawab: Enggak
13. Apakah jumlah staff pengelola arsip sudah sesuai dengan jumlah arsip
yang dikelola?
Jawab: Kalau untuk memadai belum ya, karena arsip yang kita ampu
lumayan banyak dan yang mengelola hanya saya.
14. Apakah Sarana penyimpanan arsip sudah memadai dengan jumlah arsip?
Jawab: Kalau untuk sarana kurang memadai, karena ada sebagian arsip
masih tersimpan di bawah meja dan tidak cukup lemari arsip. Kalau
76
4. Pernahkan Ibu mengalami hilangnya arsip? Dan bagaimana cara yang Ibu
lakukan dalam mengatasi hal tersebut?
Jawab: Pernah ada data siswa yang sudah diberikan kemudian ketika
mau nyimpan ke indeks itu enggak ditemukan.
Jawab: Iya sih, terkadang ketika banyak pekerjaan ada siswa yang butuh
sesuatu ke saya, pelayanan saya ke dia agak kurang maksimal. Tapi saya
tetap berusaha semaksimal mungkin untuk melayani dengan baik.
D. Penyusutan Arsip
1. Bagaimana prosedur penyusutan arsip?
Jawab: Kita lihat dulu apakah arsip tersebut sudah tidak digunakan lagi,
lalu baru dimusnahkan.
2. Apa saja hal yang dibutuhkan oleh Bapak/Ibu dalam kegiatan administrasi?
Jawab: Biasanya data siswa, misalkan kalau lagi BPDB nih, siswanya dari
SMP mana kayak gitu, terus karena saya Pembina ekskul PMR jadi saya di
UKS juga biasanya di datangin pas awal masuk itu penyakit yang diderita
anak-anak apa saja, nanti saya lihat disitu di data-data siswa.
3. Jika dilihat dari jumlah staff tata usaha yang sudah ada, menurut Bapak/Ibu
apakah sudah sesuai dengan kriteria yang diharapkan?
Jawab: Staffnya ada beberapa, tapi kalau untuk minta data itu haruz izin ke
staff namanya Ibu Endang dulu, dari beliau nanti baru ke staff yang lain.
4. Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh staff tata usaha dalam kegiatan
administrasi kepada guru?
Jawab: Cukup baik
2. Apa saja hal yang dibutuhkan oleh Bapak/Ibu dalam kegiatan administrasi?
Jawab: Berkas-berkas pribadi sih
3. Jika dilihat dari jumlah staff tata usaha yang sudah ada, menurut Bapak/Ibu
apakah sudah sesuai dengan kriteria yang diharapkan?
Jawab: Sudah
4. Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh staff tata usaha dalam kegiatan
administrasi kepada guru?
Jawab: Pelayanannya cukup bagus
7. Adakah saran atau solusi yang dapat bapak/ibu berikan dalam meningkatkan
mutu layanan administrasi sekolah?
Jawab: Kalau tidak bisa minta hardfilenya, ya mungkin bisa kasih softnya
gitu, soalnya kan kalo dicatat lagi ribet, atau kadang kalau ngga langsung
dicatat sayanya lupa.
82
2. Apa saja hal yang dibutuhkan oleh Bapak/Ibu dalam kegiatan administrasi?
Jawab: Banyak sih, paling yang berhubungan dengan siswa aja
3. Jika dilihat dari jumlah staff tata usaha yang sudah ada, menurut Bapak/Ibu
apakah sudah sesuai dengan kriteria yang diharapkan?
Jawab: Sudah
4. Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh staff tata usaha dalam kegiatan
administrasi kepada guru?
Jawab: Bagus
7. Adakah saran atau solusi yang dapat bapak/ibu berikan dalam meningkatkan
mutu layanan administrasi sekolah?
Jawab: Ya itu tadi, kearsipannya.
84
3. Selama menjadi siswa apakah ada kendala yang dihadapi dalam pelayanan
administrasi?
Jawab: Kendalanya adalah waktu. Butuh waktu yang lama untuk
mendapatkan dokumen atau persetujuan yang dibutuhkan. Gurunya juga tidak
ramah, waktu saya minta dokumen gurunya jutek banget, jadinya mau minta
jadi ga enak aja gitu.
Jawab: Kalau menurut saya masalah pegawai tata usahanya sih yang jutek
nanganin kita padahal kita nanya karna ngga tau. Waktu saya bagi rapor juga
pernah ada kendala di pembayaran, padahal saya sudah bayar SPP tapi
datanya ada yang ngga keinput jadi, karna tata usahanya lama gitu
nanganinnya, jadinya saya minta tolong ke wakasek.
5. Menurut kamu apa saja yang harus ditingkatkan dari pelayanan administrasi
yang sudah diberikan?
Jawab: Lebih ditingkatkan lagi pelayanannya kepada siswa, jadi siswa ngga
ikut kesulitan kalau ada masalah, terus juga lebih ramah lagi ke siswa, bukan
ramah ke sebagian orang aja tapi ke semuanya secara rata. Kelihatan banget
soalnya kalau ada siswa yang punya hubungan sama pihak sekolah dibeda-
bedain pelayanannya.
7. Adakah saran yang diberikan kepada staff tata usaha untuk meningkatkan
mutu layanan administrasi?
Jawab: Untuk lebih meningkatkan pelayanannya kepada siswa sih.
86
3. Selama menjadi siswa apakah ada kendala yang dihadapi dalam pelayanan
administrasi?
Jawab: Pernah, waktu awal masuk saya disuruh bawa dokumen terus bertele-
tele gitu.
5. Menurut kamu apa saja yang harus ditingkatkan dari pelayanan administrasi
yang sudah diberikan?
Jawab: Birokrasi dan kejelasan arus harus kemana jika ingin menanyakan
tentang dokumen atau yang lain. Serta kejelasan waktu yang tepat.
87
7. Adakah saran yang diberikan kepada staff tata usaha untuk meningkatkan
mutu layanan administrasi?
Jawab: Tolong berikan kejelasan waktu yang tepat dalam mempersiapkan
dokumen yang diminta.
88
3. Selama menjadi siswa apakah ada kendala yang dihadapi dalam pelayanan
administrasi?
Jawab: Ada, waktu saya mau ngurus beasiswa, waktunya lama banget.
5. Menurut kamu apa saja yang harus ditingkatkan dari pelayanan administrasi
yang sudah diberikan?
Jawab: Memberikan informasi terbaru di mading sekolah
7. Adakah saran yang diberikan kepada staff tata usaha untuk meningkatkan
mutu layanan administrasi?
Jawab: Lebih ditingkatkan lagi pelayanannya.
90