Anda di halaman 1dari 206

PERAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MAN 1

KOTA BOGOR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh :

Lutfiatuzzahroh

11140182000027

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018
ABSTRAK

Lutfiatuzzahroh, NIM 11140182000027. “Peran Kegiatan Kepramukaan


dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
1 Kota Bogor”. Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Kegiatan Kepramukaan dalam
Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di MAN 1 Kota Bogor dengan melihat dari
pelaksanaan kegiatan Pramuka, peran kegiatan Pramuka, meningkatkan
kedisiplinan siswa melalui kegiatan Pramuka, dan faktor pendukung serta
penghambat pelaksanaan kegiatan Pramuka dalam meningkatkan kedisiplian
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan
data berupa studi dokumentasi, wawancara dan observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran kegiatan Kepramukaan
memberikan dampak positif dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MAN 1
Kota Bogor. Hal ini ditunjukan melalui beberapa hal penting: Pertama,
pelaksanaan kegiatan Pramuka dalam meningkatkan kedisiplinan melalui
beberapa tahapan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengawasan serta
evaluasi. Kedua, dalam meningkatkan kedisiplinan siswa pada kegiatan Pramuka
melalui beberapa Strategi yang digunakan yaitu penegakan aturan melalui
kegiatan rutin, komunikasi yang efektif dan peningkatan motivasi. Dan langkah-
langkah dalam meningkatkan kedisiplinan yaitu dengan pembiasaan, contoh atau
teladan, penyadaran dan pengawasan.
Output yang dihasilkan dari peningkatan kedisiplinan yaitu, peserta didik yang
taat akan aturan diantaranya disiplin dalam bersikap, disiplin dalam waktu,
disiplin dalam berpakaian serta disiplin dalam belajar. Adapun faktor pendukung
dalam kegiatan ini adalah manajemen yang baik, potensi sumber daya manusia
yang baik, semangat siswa, peran orang tua yang selalu mensupport kegiatan
Pramuka serta banyaknya prestasi yang diperoleh oleh kegiatan Pramuka di MAN
1 Kota Bogor, sedangkan faktor penghambatnya yaitu masih terdapat absensi dan
membolos pada saat latihan rutin, keterbatasannya pendanaan dalam menunjang
kegiatan yang dilakukan sehingga berpengaruh pada saat pencairan dana, serta
kurikulum yang begitu padat sehingga seiring waktu berdampak pada animo
siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler menjadi menurun. Dengan demikian
MAN 1 Kota Bogor telah menunjukkan bagaimana Peran Kegiatan Kepramukaan
yang efektif dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa.

Kata Kunci: Kepramukaan, Kedisiplinan


ABSTRACT

Lutfiatuzzahroh, NIM 11140182000027, “Role Of Scouts Program Improving


Student Discipline at Islamic State Senior High School 1 city of Bogor.
Departement of Management Education Faculty of Tarbiyah Science and
Teacher Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta 2018.
This study aims to determine the Role of Scouting Activities in Improving Student
Discipline in MAN 1 Bogor City, by looking at the implementation of Scout
activities, the role of Scout activities, improve student discipline through Scout
activities, and supporting factors and inhibitors of the implementation of Scout
activities in increasing student discipline. This study is a qualitative study with
data collection techniques in the form of documentation studies, interviews and
observations.
The results of this study indicate that the role of Scouting activities has a positive
impact on improving student discipline in MAN 1 Bogor City. This is indicated
by several important things: First, the implementation of Scout activities in
improving discipline through several stages, namely planning, organizing,
monitoring and evaluation. Second, in increasing student discipline in Scouting
activities through several strategies used, namely enforcement of rules through
routine activities, effective communication and increased motivation. And the
steps in improving discipline are by habituation, example or modelling, awareness
and supervision.
The output that results from increased discipline is that students who obey the
rules include discipline in attitude, discipline in time, discipline in dress and
discipline in learning. As for the supporting factors in this activity are good
management from the school, good human resource potential, student spirit, the
role of parents who always support scout activities, and the number of
achievements obtained by scout activities in MAN 1 Bogor City, while the
inhibiting factor is namely, there is still attendance and ditching during routine
training, limitid funding in supporting the activities carried out so that it affects
the disbursement of funds, and a curriculum that is so dense that over time the
students interst in extracurricular activities decreases. Therefore, MAN 1 at Bogor
City has shown how the Role of Scouting Activities is effective in Improving
Student Discipline.

Keywords: Scouting, Discipline

ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, dengan ridho-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Peran Kegiatan Kepramukaan dalam
Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di MAN 1 Kota Bogor”. Dengan segala
kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Ketua Program Studi Manajemen
Pendidikan dan juga selaku Dosen Pembmbing II yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing, dan
mengarahkan dalam penulisan skripsi;
3. Bapak Prof. Husni Rahim, Dosen Pembimbing I penulisan skripsi, yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing
membantu, mengarahkan, dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini;
4. Dr. Salman Tumanggor, M. Pd, Dosen Penasehat Akademik yang telah
membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini;
5. Bapak Drs. Ruyani. selaku Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor yang telah
memberikan izin kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini;
6. Dewan guru dan Staf Tata Usaha MAN 1 Kota Bogor yang bersedia
meluangkan waktunya untuk membantu proses penelitian skripsi ini;
7. Orang Tua tercinta yang telah merawat dan mendidik dengan penuh kasih
sayang, memberikan motivasi kepada penulis dalam menjalani hidup dan
segala pengorbanan yang tidak dapat dinilai harganya;
8. Kepada seluruh keluarga, kakaku Jizah dan A Iwan serta adik tersayang
Tasya yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk

iii
iv

menyelesaikan Skripsi ini;


9. Kak Mardi yang selalu memberikan semangat, motivasi dan warna
kehidupan bagi penulis dalam menyelesaikan tugas ini;

10. Sahabat-sahabatku tercinta yang memberikan semangat dan selalu


menghibur dalam kepenatan, Ratna, Neneng, Rifda, Atika, Ute dan Sese;

11. Kepada teman sepemikiran Nibras Khalda yang selalu menghibur dan selalu
direpotkan disaat mengajar disekolah;

12. Kepada teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan Angkatan 2014;


dan

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu
atas terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam


penulisan Skripsi ini, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran bagi para
pembaca dengan senang hati dan hati lapang.
Wassalamu ‘alaikum wr.wb

Jakarta, 19 November 2018

Lutfiatuzzahroh
DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i
Abstract............................................................................................................ ii
Kata Pengantar...............................................................................................iii
Daftar Isi ......................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................... .viii
Daftar Gambar ..............................................................................................ix
Daftar Lampiran ............................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


A. Latar Belakang .................................................................. ............... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 9
D. Perumusan Masalah .......................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian ..........................................................................10

BAB II KAJIAN TEORI ..............................................................................11


A. Konsep Dasar Kepramukaan ...........................................................11
1. Sejarah Gerakan Pramuka ............................................................11
2. Pengertian Pramuka, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka ..........12
3. Dasar Kegiatan Pramuka .............................................................14
4. Prinsip dasar Pramuka .................................................................14
5. Fungsi dan Tujuan Pramuka ........................................................16
6. Metode Kepramukaan .................................................................17
7. Penggolongan Usia dalam Gerakan Pramuka ..............................18
8. Pramuka Penegak ........................................................................19
9. Bentuk Kegiatan Pramuka Penegak .............................................20
B. Kedisiplinan Siswa .........................................................................21
1. Pengertian Kedisiplinan ..............................................................21
2. Pentingnya Disiplin .....................................................................24

v
vi

3. Macam-Macam Disiplin ..............................................................25


4. Tujuan Disiplin ...........................................................................26
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan .........................28
6. Strategi Menerapkan Kedisiplinan ...............................................30
7. Teknik-Teknik Pembinaan Disiplin .............................................33
8. Indikator Kedisiplinan Peserta Didik ...........................................34
C. Peran Kegiatan Kepramukaan dalam Meningkatkan Kedisiplinan
Siswa ..............................................................................................36
D. Hasil Penelitian yang Relevan .........................................................38
E. Kerangka Berfikir ...........................................................................42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................45


A. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................45
B. Metode Penelitian ...........................................................................45
C. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................46
D. Teknik Analisis Data ......................................................................48
E. Kisi-Kisi Instrumenen .....................................................................50

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................52


A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................52
1. Sejarah MAN 1 Kota Bogor .....................................................52
2. Profil Sekolah ..........................................................................53
3. Visi dan Misi Sekolah ..............................................................54
4. Kondisi Sarana Prasarana Madrasah .........................................54
5. Tenaga Pendidik di MAN 1 Kota Bogor ...................................56
6. Kondisi Peserta Didik ..............................................................57
7. Kegiatan Ekstrakurikuler di MAN 1 Kota Bogor ......................58
8. Kegiatan Kepramukaan di MAN 1 Kota Bogor ........................59
B. Deskripsi dan Analisis Data ............................................................64
1. Pelaksanaan Program Kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota
Bogor .......................................................................................64
2. Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Kegiatan
vii

Pramuka ...................................................................................81
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Pramuka ............93
4. Peran Kegiatan Pramuka dalam Meningkatkan Kedisiplinan
di MAN 1 Kota Bogor .............................................................96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... ....100

A. Kesimpulan ..................................................................................... 100


B. Saran .............................................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 104


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan antara penggunaan kedisiplinan dan Hukuman ............ 22

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 38

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi............................................. 45

Tabel 3.2 Daftar Ceklist Studi Dokumen ...................................................... 50

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Observasi ...................................................... 50

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara .................................................... 51

Tabel 4.1 Kondisi Sarana dan Prasarana MAN 1 Kota Bogor........................ 55

Tabel 4.2 Tenaga Pendidik di MAN 1 Kota Bogor ........................................ 56

Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik di MAN 1 Kota Bogor ................................ 57

Tabel 4.4 Kegiatan Ekstrakurikuler di MAN 1 Kota Bogor .......................... 59

Tabel 4.5 Daftar Nama Kamabigus di MAN 1 Kota Bogor ........................... 60

Tabel 4.6 Daftar Nama Anggota Pramuka di MAN 1 Kota Bogor ................. 61

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Kerangka Berfikir ...........................................................44

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pramuka ........................................................62

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pramuka di MAN 1 Kota Bogor ....................62

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

Lampiran 2 Hasil Wawancara dengan Wakil Kepala Bidang Kesiswaan

Lampiran 3 Hasil Wawancara dengan Pembina Pramuka Putra

Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Pembina Pramuka Putri

Lampiran 5 Hasil Wawancara dengan Pelatih Pramuka Putra

Lampiran 6 Hasil Wawancara dengan Pelatih Pramuka Putri

Lampiran 7 Hasil Wawancara dengan Wali kelas XII IPA 4

Lampiran 8 Hasil Wawancara dengan Wali Kelas XII IPS 1

Lampiran 9 Hasil Wawancara dengan Wali Kelas X IPS 2

Lampiran 10 Hasil Wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling

Lampiran 11 Hasil Wawancara dengan Siswa

Lampiran 12 Catatan Hasil Observasi

Lampiran 13 Program Kerja Pramuka

Lampiran 14 Tata Tertib MAN 1 Kota Bogor

Lampiran 15 Tata Tertib Pramuka MAN 1 Kota Bogor

Lampiran 16 Absensi Kegiatan Pramuka

Lampiran 17 Nilai Kegiatan Pramuka

Lampiran 18 Daftar Prestasi Pramuka MAN 1 Kota Bogor

Lampiran 19 Data Tenaga Pendidik MAN 1 Kota Bogor

Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 21 Lembar Uji Referensi Surat

Lampiran 22 Keterangan Penelitian

Lampiran 23 Biodata Penulis

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia
untuk menjalani kehidupannya dan berguna untuk meningkatkan kecakapan
serta kemampuan diri yang mampu menjadi faktor pendukung dalam
menjalani kehidupan agar manusia dapat maju dan berkembang terutama
pada saat era globalisasi.
Tak terlepas dari hal tersebut tentunya sekolah dituntut untuk mampu
menghasilkan berbagai produk dan layanan yang kompetitif. Agar produk dan
layanan tersebut mampu memenuhi harapan dan kebutuhan di lingkungan
masyarakat yang sangat cepat sekali mengalami perubahan. Dalam hal ini
sekolah juga harus mampu melakukan pembenahan secara terus-menerus
kearah yang lebih baik guna meningkatkan mutu pendidikan.
Terpuruknya negara Indonesia tidak hanya disebabkan oleh krisis
ekonomi yang melanda melainkan juga disebabkan oleh krisis akhlak. Oleh
karena itu, perekonomian bangsa menjadi ambruk yang disebabkan oleh
korupsi, kolusi, nepotisme dan perbuatan yang merugikan bangsa. Tentunya
keadaan seperti itu, terjadi karena krisis akhlak yang terjadi karena kesalahan
atau kurang berhasilnya dunia pendidikan dalam menyiapkan generasi muda
bangsanya. Menurut Masnur Muchlis dalam bukunya mengatakan bahwa :
“Dunia pendidikan telah melupakan hakikat dan tujuan utama dari
pendidikan yaitu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan secara simultan dan seimbang. Padahal dunia
pendidikan telah memberikan porsi yang besar untuk pengetahuan,
tetapi pada pelaksanaanya melupakan sikap dan perilaku dalam
pembelajarannya.”1

Berdasarkan pernyataan tersebut poses pendidikan saat ini belum


mengarah pada usaha pencapaian tujuan pendidikan yang sebenarnya

1
Masnur Muslich, Pendidikan karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 1, h. 17

1
2

sehingga seolah-olah makna dari pendidikan tersebut seakan terlupakan.


Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
pasal 3 menyebutkan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta tanggung jawab.” 1

Namun pada kenyataanya, masalah-masalah seputar karakter atau


moral yang terjadi pada saat ini jauh lebih banyak dan lebih kompleks dan
terus meningkat dibandingkan dengan masalah-masalah karakter atau moral
pada masa-masa sebelumnya. Berbagai masalah banyak terjadi diberbagai
daerah, mulai dari perilaku seks bebas, penggunaan obat terlarang, tawuran
pelajar, hingga aksi bunuh diri merupakan fenomena yang membuat
masyarakat Indonesia pantas prihatin. Seperti kasus tawuran yang dilakukan
oleh Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bogor. Dilansir di Berita Satu.com
“Pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2018 pukul 09.10 WIB, Awal
masuk sekolah setelah libur panjang diwarnai aksi tawuran antar
pelajar di Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 48 Kelurahan Nangewer,
Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (28/3). Pelajar
Herdiansyah (19) tewas setelah terkena sabetan benda tajam di
bagian kepala.”2

Tak hanya itu perilaku remaja seperti contek mencontek, kekerasan


yang dilakukan oleh siswa dan kebiasaan bullying disekolah yang justru
sekarang menjadi suatu masalah yang biasa terjadi hampir dikalangan para
peserta didik. Seperti yang dilansir di metro.tempo.co “Kamis, 14 September
2016 siswa baru di SMAN 7 Kota Bogor bersama tiga orang rekannya

1
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003, pdf.
diunduh pada tanggal 10 November 2018. h.3
2
http://www.beritasatu.com/megapolitan/357151-tawuran-antar-pelajar-di-bogorsatu-
tewas.html. diakses pada tanggal 21 Juli 2018. Pukul. 12.20 WIB
3

menjadi korban kekerasan dan bully yang dilakukan oleh puluhan senior yang
merupakan kaka kelasnya yang duduk di bangku kelas XI dan XII.”3
Fenomena-fenomena tersebut terjadi karena minimnya usaha
penanaman karakter disekolah. Maka dari itu sekolah perlu melakukan
pembiasaan karakter positif, yang nantinya diharapkan sekolah mampu
mewujudkan tujuan pendidikan.
Keberhasilan penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan
sangat bergantung dengan manajemen yang baik sehingga mampu
memobilisasi segala sumber daya pendidikan yang ada. Sekolah merupakan
lembaga pendidikan formal yang tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan
manajemen. Sebab pendidikan merupakan suatu proses yang didalamnya
memfokuskan pada tujuan tertentu sebagai akhir dari suatu proses tersebut.
Salah satu faktor keberhasilan proses pendidikan yaitu didukung oleh
manajemen kesiswaan dalam mengatur kegiatan para peserta didik.
Dalam hal ini tentu tujuan pendidikan tidak hanya mengembangkan
kemampuan kognitif siswa saja, tetapi juga sikap diantaranya sikap
kepribadian, serta aspek sosial dan emosional disamping keterampilan yang
lain-lain. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, bidang manajemen kesiswaan
mempunyai tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu membuat program
kegiatan pembinaan dan pengembangan peserta didik.
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan agar siswa
mendapatkan berbagai macam pengalaman belajar untuk bekal di kehidupan
yang akan datang. Salah satu wadah dalam pembinaan kegiatan siswa
disekolah adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler.
“Dalam jurnal internasional yaitu The term “extracurricular
activities‟ refers to any activities that take place outside of the regular
(compulsory) school curriculum. These activities are offered outside
of school hours, but within the school setting. Extracurricular

3
http://www.metro.tempo.co/read/909295/anak-dibully-senior-orang-tua-siswa-sman-7-
bogor-lapor-polisi.html. diakses pada tanggal 11 September 2018. Pukul. 13.25 WIB
4

activities not associated with school are not included within this
definition.”4

Istilah kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada kegiatan yang


berlangsung diluar kurikulum sekolah reguler (wajib). Kegiatan ini
ditawarkan diluar jam sekolah, tapi di lingkungan sekolah. Kegiatan
ekstrakurikuler yang tidak terkait dengan sekolah tidak termasuk dalam
definisi ini.
Dalam Peraturan Pemerintah RI BAB V Pasal 12 Ayat 1b, yaitu:
”setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.”5 Dari
penjelasan tersebut bahwa sekolah merupakan wadah dan sarana untuk
mengembangkan bakat serta kemampuan siswa. Jadi kegiatan ekstrakurikuler
harus diprogramkan sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman kepada
siswa.
Bila dikaitkan dengan keaktifan siswa, tentu kegiatan ekstrakurikuler
akan mempengaruhi sikap dan perilaku siswa tentunya kearah yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki kelebihan tertentu
terutama dalam berinteraksi serta komunikasi, serta mentaati tata tertib
sekolah sehingga menompang mereka untuk mampu mengikuti proses belajar
dengan baik. Dari uraian tersebut kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peran
penting dalam menggali potensi siswa dan membentuk karakter siswa salah
satunya yaitu kedisiplinan.
Membangun kesadaran hidup disiplin merupakan kewajiban bagi
semua pihak. Baik pelajar, guru sampai pengusaha sekalipun. Disiplin
merupakan modal utama dalam menggapai kesuksesan. Oleh karena itu
kedisiplinan menjadi salah satu barang mewah yang harus dimiliki oleh
siapapun.
4
Singh Annu & Mishra Sunita, Extracurricular Activities And Student’s Performance In
Secondary School Of Government And Private Schools, International Journal of Sociology and
Anthropology Research, Vol 1, No 1, 2015, pp. 53-61
5
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003, op.
cit., h.10
5

Dengan disiplin, seseorang tidak dapat menyelesaikan suatu kegiatan


dengan hasil optimal tanpa sikap disiplin. Belajar dengan disiplin yang
terarah dapat menghindari diri dari rasa malas dan menimbulkan kegairahan
siswa dalam belajar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya
kemampuan siswa dalam belajar. Disiplin merupakan kunci sukses dan
keberhasilan. Dengan disiplin membawa manfaat yang dibuktikan dengan
tindakan. Setelah berperilaku disiplin, maka seseorang dapat merasakan
bahwa disiplin itu pahit namun berbuah manis. Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa disiplin memberikan manfaat yang besar dalam diri
seseorang.
Disiplin dalam suatu sekolah sangat diperlukan untuk menciptakan
keteraturan dan ketertiban. Oleh karena itu, dibentuklah tata tertib sekolah
guna mendidik siswa menjadi disiplin. Namun pada kenyataanya akhir-akhir
ini tata tertib yang dibuat oleh sekolah mulai menurun fungsinya. Hal ini
disebabkan disiplin yang terbentuk adalah disiplin yang terpaksa, bukan atas
kesadaran namun karena takut akan hukuman. Oleh karena itu sekolah perlu
menumbuhkan sikap disiplin pada siswa. Kesadaran siswa akan pentingnya
disiplin dapat dilatih dengan kegiatan-kegiatan positif yang diadakan
disekolah salah satunya melalui kegiatan wajib kepramukaan yang dilakukan
disekolah.
Kegiatan Pramuka yang dikemas dalam kegiatan yang menarik dan
menyenangkan tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan serta untuk
membentuk sifat dan kepribadian tertentu. Antara kegiatan wajib
kepramukaan dan kedisiplinan memiliki hubungan yang sangat erat karena
dalam kegiatan pramuka selalu membiasakan melaksanakan segala
sesuatunya dengan disiplin. Hal ini ditegaskan dalam Dasa Dharma Pramuka
pada poin yang ke 8, yakni Disiplin, berani dan setia. Arti dari pernyataan
tersebut adalah bahwa seorang Pramuka harus menepati waktu yang telah
ditentukan, mendahulukan kewajiban terlebih dahulu dibanding haknya,
berani mengambil keputusan, tidak pernah mengecewakan orang lain serta
tidak pernah ragu dalam bertindak.
6

Sejak diberlakukannya Kurikulum Nasional atau Kurikulum 2013,


pendidikan Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti
oleh peserta didik, dan juga diperkuat dengan adanya Undang-Undang No.
12 tahun 2010 tentang gerakan Pramuka dan Peraturan Menteri no. 63 tahun
2014 dijelaskan bahwa:
“Menimbang: (a) pendidikan Kepramukaan dilaksanakan untuk
menginternalisasikan nilai ketuhanan, kebudayaan, kepemimpinan,
kebersamaan, sosial, kecintaan alam, dan kemandirian pada peserta
didik, (b) bahwa nilai-nilai dalam sikap dan keterampilan sebagai
muatan Kurikulum 2013 dan muatan Pendidikan Kepramukaan dapat
besinergi secara koheren, (c) bahwa sehubungan dengan
pertimbangan sebagaimana maksud pada huruf a dan b perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.”6

Dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka BAB. IV


Bag. 1 pasal 8 ayat 2 dijelaskan bahwa:
“Pendidikan Kepramukaan merupakan pendidikan non formal dalam
sistem pendidikan sekolah yang dilakukan dialam terbuka dalam
bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan. Sehat,
teratur dan terarah, dengan menerapkan Prinsip dasar Kepramukaan
dan metode Kepramukaan, agar terbentuk kepribadian dan watak
yang berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, serta memiliki
kecakapan hidup.”7

Proses pendidikan kepramukaan pada hakekatnnya berbentuk


kegiatan yang menarik yang mengandung unsur pendidikan, tujuan
pendidikan, dilandasi dengan nilai-nilai pendidikan yang dilaksanakan diluar
lingkungan pendidikan keluarga dan diluar lingkungan sekolah, dengan
menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan. Dan tujuan
yang paling terpenting adalah melalui kegiatan kepramukaan dapat
membentuk sikap disiplin pada diri peserta didik, dengan senantiasa
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler wajib pramuka dengan aktif dan
partisipatif. Seperti yang dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)

6
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 63 tahun 2014
7
Kwarnas Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka
Tentang Anggaran Rumah Tangga (ART). (Semarang:2013) h. 28
7

Gerakan Pramuka BAB II Pasal 4 ayat 1, yang menyebutkan bahwa


“Gerakan Pramuka untuk membentuk setiap pramuka agar menjadi manusia
yang memiliki kepribadian yag beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Berakhlak Mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa” 8
MAN 1 Kota Bogor adalah salah satu sekolah aliyah dibawah
naungan departemen Agama yang berada di Komplek Menteng Asri
Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. MAN 1 Kota Bogor memiliki banyak
kegiatan ekstrakurikuler guna menunjang kegiatan non akademik dalam
rangka membekali anak didik dalam mempersiapkan diri menghadapi masa
depan. Diantara kegiatan ekstrakurikuler tersebut adalah Pramuka, Paskibra,
PMR, Gajamans, drum band, tilawah al-Qur’an, Marawis, pramuka, kaligrafi
dan lain-lain.
Kegiatan Kepramukaan di MAN 1 Kota Bogor merupakan salah satu
kegiatan yang paling diminati oleh siswa-siswi di lembaga sekolah
tersebut.karena kegiatan pramuka bukanlah aktivitas yang asing lagi bagi
siswa, karena sejak mengenyam pendidikan SD pun mereka sudah mengenal
dan mempelajarinya. Kegiatan pramuka di MAN 1 Kota Bogor banyak
mengadakan kegiatan-kegiatan diantaranya kemah penerimaan anggota baru,
kegiatan Jumpa Penggalang dan masih banyak lainnya. Disamping itu
kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor cukup banyak menorehkan banyak
prestasi baik antar Kecamatan, Kota, Jabodetabek, serta antar Provinsi.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan terdapat perbedaan
antara siswa dan siwi yang aktif mengikuti kegiatan Pramuka dan yang tidak
mengikuti kegiatan Pramuka, terutama dalam hal kedisiplinan diantaranya
disiplin dalam berpakaian, disiplin dalam waktu serta disiplin dalam
melaksanakan tugas sekolah tak hanya itu pihak sekolah juga sering
melibatkan anggota Pramuka dalam berbagai kegiatan guna mendisiplinkan
siswanya, seperti ikut dilibatkan dalam melakukan razia di lingkungan
sekolah, sering berpartisipasi kegiatan upacara Hari Besar Nasional, dan

8
Ibid., h. 25
8

sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan ekstrakurikuler


lainnya. Meskipun kedisiplinan telah diterapkan dengan semaksimal
mungkin dalam setiap kegiatan, namun dalam pelaksanaanya masih terdapat
permasalahan yang dapat mempengaruhi kedisiplinan di kegiatan Pramuka,
diantaranya masih terdapat beberapa anggota yang masih belum sadar untuk
menaati peraturan dan tata tertib disekolah sehingga dapat mempengaruhi
angggota yang lain, masih minimnya peran masyarakat lingkungan sekitar
sekolah untuk berpartisipasi dalam meningkatan kedisiplinan, kurangnya
pengamalan nilai-nilai kepramukaan terutama dalam pembentukan
kepribadian, belum efektifnya pemberian reward dan punishment terhadap
siswa yang dilakukan oleh pembina serta pelatih Pramuka sehingga bagi yang
melanggar peraturan sehingga tidak menimbulkan efek jera, kurangnya
program pembinaan kedisiplinan, pengembangan dan evaluasi yang
dilakukan oleh sekolah sehingga menjadi kelemahan tersendiri dalam
kegiatan Kepramukaan sehingga berpengaruh dalam proses penanaman
kedisiplinan, serta kurangnya contoh teladan dalam hal kedisiplinan dari
setiap elemen yang ada di sekolah bagi siswa .
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik
untuk menjadikan bahan penelitian skripsi dengan judul “Peran Kegiatan
Pramuka dalam Meningkatkan Kedisiplinan di MAN 1 Kota Bogor”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasi beberapa


masalah dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Kesadaran siswa untuk mentaati aturan dan tata tertib di lingkungan
sekolah masih rendah;
2. Minimnya peran masyarakat lingkungan sekitar sekolah untuk
berpartisipasi dalam meningkatan kedisiplinan siswa;
3. Kurangnya pengamalan dari Dasadarma pramuka, pada point ke 8 yaitu,
disiplin, berani dan setia;
9

4. Belum efektifnya pemberian reward dan punishment terhadap peserta


didik dalam penerapan kedisiplinan;
5. Kurangnya peran sekolah dalam memberikan pembinaan, pengembangan
dan evaluasi bagi siswa sehingga mempengaruhi kedisiplinan siswa;
6. Kurangnya contoh teladan dalam hal kedisiplinan yang diberikan oleh
semua elemen yang terdapat dalam sekolah tersebut.

C. Pembatasan Masalah
Pramuka di MAN 1 Kota Bogor selain menuai banyak prestasi
tentunya memiliki banyak kegiatan yang menunjang pembentukan karakter
siswanya salah satunya yaitu pembentukan karakter disiplin siswa disekolah.
Oleh karena itu agar penilitian ini terfokus pada satu masalah, maka penulis
membatasi permasalahan sebagai berikut: Peran Kegiatan Kepramukaan
dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di MAN 1 Kota Bogor.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut dalam
penelitian ini maka penulis merumuskan masalah Bagaimana Peran Kegiatan
Kepramukan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di MAN 1 Kota
Bogor. Adapun yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor?
2. Bagaimana Peran kegiatan kepramukaan dalam meningkatkan kedisiplinan
siswa di MAN 1 Kota Bogor?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat kegiatan Pramuka dalam proses
meningkatkan kedisiplinan di MAN 1 Kota Bogor?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pramuka di MAN 1 Kota Bogor.
2. Untuk menjelaskan Peran kegiatan kepramukaan dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa di MAN 1 Kota Bogor.
10

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kegiatan Pramuka


dalam proses meningkatkan kedisiplinan di MAN 1 Kota Bogor.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan
hasil yang bermanfaat dengan kegunaan sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis yang akan memperkaya wawasan pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca mengenai kegiatan kepramukaan di sekolah.
2. Manfaat praktis:
a. Bagi penulis
Dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan secara langsung
mengenai proses meningkatkan kedisiplinan .dalam kegiatan Pramuka.
b. Bagi sekolah
Dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi sekolah dan
pembina pramuka dalam upaya peningkatan kedisiplinan siswa.
3. Manfaat untuk peneliti lain sebagai bahan referensi yang menjadi sumber
informasi dalam khazanah ilmu pengetahuan terutama dalam bidang
pendidikan dan kepramukaan.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Kepramukaan


1. Sejarah Gerakan Pramuka
Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia
(Chief Scout of the World) serta sebagai pendiri gerakan kepramukaan
sedunia, pengalaman Lord Robert Baden Powell lah yang mendasari
pembinaan remaja di Inggris yang kemudian berkembang dan beradaptasi
sebagai sistem pendidikan kepramukaan di seluruh dunia. 1 Gagasan Baden
Powell mengenai kegiatan pramuka tersebut kemudian menyebar ke
berbagai negara termasuk Nederland atau Belanda dengan nama
Padvinder. Kemudian gagasan tersebut dibawa ke Indonesia dan didirikan
organisasi orang belanda di Indonesia dengan nama Nederland Indische
Padvinders Vereeniging (Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan
yang tujuannya untuk membentuk manusia Indonesia yang baik dan
menjadi keder gerakan nasional. Hingga muncul bermacam-macam
organisasi seperti JPO (Javaanse Padvinders Organizatie), JJP (Jong Java
Padvidery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat
Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).2
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah sumpah pemuda
maka pada tahun 1930 seluruh organisasi kepanduan dirubah dan
kemudian digabung menjadi PAPI (Persatuan Antara Pandu Indonesia)
lalu tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
yang terhimpun pada 3 federasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia),
POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI (Persatuan

1
PAH Tim, Panduan Lengkap Gerakan Pramuka, (Surabaya: Pustaka Agung Harapan,
2012) h. 9
2
Ibid., h. 11

11
12

Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat
PERKINDO makin lemah, kelemaha tersebut dipergunakan oleh pihak
komunis agar jadi gerakan pioner muda seperi yang terdapat dalam negara
komunis. Akan tetapi kekuatan pancasila dalam PERKINDO menentang
dengan bantuan Perdana Menteri Ir. Juanda maka menghasilkan Keppres
No 238 tahun 1961 tentang gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei
1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir. Juanda karena Presiden
Soekarno sedang kunjungan ke Jepang. Gerakan Pramuka diperkenalakan
secara resmi pada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961. Maka sejak
itulah tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai hari ulang tahun Gerakan
Pramuka.3

2. Pengertian Pramuka, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka


a. Pramuka
Pramuka merupakan suatu pendidikan khususnya dalam
pembinaan watak, kepemimpinan, keorganisasian, mental, fisik, jiwa
kebersamaan (Survival), dan pemecahan masalah atau analisis SWOT.4
Sedangkan menurut Natal Kristiono, mengatakan bahwa pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya yaitu
masyarakat yang penuh kreasi. Mudahnya, pramuka adalah
“orangnya”.5
b. Kepramukaan
Kepramukaan merupakan proses pendidikan diluar sekolah dan
diluar keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan

3
Ibid., h. 11
4
Mas’ut. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kedisiplinan Belajar
IPS Siswa”..Jurnal Pendidikan Geografi.Vol.2, No.1, 2014.
5
Natal Kristiono, Buku Pintar Pramuka untuk Madrasah Ibtidaiyah, (Semarang: 2018),
h.1
13

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran


akhirnya pembentukan watak.6
Kepramukaan merupakan suatu proses pendidikan dalam
bentuk kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak
dibawah tanggung jawab orang dewasa yang dilaksanakan di alam
terbuka, diluar sekolah dan keluarga, dengan menggunakan prinsip dan
metode khusus.7
Dari pengertian kepramukaan di atas dapat disimpulkan
bahwa, kepramukaan merupakan proses pendidikan non formal yang
dilaksanakan diluar lingkungan sekolah dan keluarga dengan berbagai
bentuk kegiatan yang berpegang teguh pada prinsip dasar kepramukaan
dan metode kepramukaan, dimana sasaran akhirnya adalah
pembentukan watak para peseta didik.
c. Gerakan Pramuka
Gerakan pramuka merupakan wadah pengembangan dan
pembinaan bagi anggota Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak,
Pendega, Pembina, Pelatih dan sebagainya berdasarkan prinsip dan
metode kepramukaan serta berdasarkan sistem samong. Gerakan
Pramuka diatur oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 yang
merupakan kelanjutan dan pengembangan Gerakan Kepaduan Nasional
Indonesia.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Gerakan
Pramuka merupakan suatu wadah atau tempat dilaksanakannya proses
pendidikan bagi anak-anak dan pemuda dibawah tanggungjawab orang
dewasa yang dilakukan diluar sekolah dan lingkungan keluarga dalam
membentuk kegiatan yang menantang dan menarik minat kaum muda yang
disesuaikan dengan usia, perkembangan usia, jasmani dan rohani dengan

6
Reka Kerja KMD Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Pedoman Materi Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, (Purwokerto: Lemdika Gerakan Pramuka:2008). h.11
7
Diah Rahmatika, Buku Panduan Pramuka Edisi Pelajar, (Jakarta: Bee Media Pustaka,
2015), h. 8
14

berpegang teguh pada prisip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan


sebagai ciri khas yang membedakan pendidikan kepramukaan dengan
pendidikan yang lainnya.
3. Dasar Kegiatan Pramuka
Dasar penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan
Hukum diatur berdasarkan:
a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka;
b. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961
Tentang Gerakan Pramuka;
c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 Tahun 1961
Tentang Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan
Kepanduan Praja Muda Karana;
d. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka No:
11/Munas/2013 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka.8
Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasan gerak
setiap aktifitas dalam menjalankan tatalaksana organisasi dan manajemen
Gerakan Pramuka diantaranya dituangkan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

4. Prinsip dasar Pramuka


Setiap anggota Pramuka wajib memegang teguh prinsip dasar
kepramukaan. Prinsip dasar kepramukaan adalah norma hidup yang harus
menjiwai di dalam setiap anggota Pramuka. Anton Kristiadi
mengungkapkan bahwa:
“Prinsip ini ditanamkan dan dikembangkan kepada para anggota
Pramuka melalui proses penghayatan diri dengan bantuan tenaga
pendidik, sehigga bisa mengamalkannya secara ikhlas, penuh
kesabaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab dan
bermoral baik sebagai primadi ataupun sebagai anggota
masyarakat.”9

Sedangkan berdasarkan Anggaran dasar menyatakan bahwa


prinsip dasar Kepramukaan meliputi:

8
Ibid,. h.5
9
Anton Kristiadi. Ensiklopedia Praja Muda Karana Indonesia: Mengenal Gerakan
Pramuka dan Kepanduan, (Surakarta: PT. Borobudur Inspira Nusantara, 2014), h.39.
15

a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya;
c. Peduli terhadap diri pribadinya; dan
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.10

Dari penjelasan di atas, prinsip dasar kepramukaan harus


ditaamkan pada anggota pramuka melalui tenaga pendidik agar mereka
dapat menjadi anggota pramuka yang baik. Dalam pelaksanaan dari
prinsip-prinsip dasar kepramukaan dilakukan dalam bentuk:
a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa, menjauhi larangan-
Nya dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya;
b. Melakukan kewajiban untuk menjaga, memelihaa, persaudaraan,
dalam perdamaian di masyarakat, dan memperkokoh persatuan
serta mempertahankan Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kebhinekaan;
c. Melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat supaya
bisa menunjang dan memberikan kenyamanan serta
kesejahteraan hidup masyarakat;
d. Pengakuan bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri, namun
hidup dalam kebersamaan berdasarkan prinsip perikemanusiaan
yang dil dan beradab;
e. Memahami potensi diri untuk dikembangkan dengan cerdas
guna kepentingan masa deoannya dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara; serta
f. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan
sehari-hari.11

Dari penjelasan di atas, bahwa prinsip dasar kepramukaan


merupakan suatu norma yang harus melekat pada diri anggota pramuka,
yaitu peserta didik yang melaksanakan kegiatan ini, sehingga mereka dapat
melaksanakan kehidupan dengan berlandaskan iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, serta dapat memenuhi kewajibannya sebagai
warga negara yang baik serta dapat memberikan kenyamanan dan
kesejahteraan bagi dirinya dan orang lain disekitanya.
5. Fungsi dan Tujuan Pramuka

10
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan
Pramuka Tentang Anggaran Rumah Tangga (ART). (Semarang:2013) h. 28.
11
Anton Kristiadi, op. cit, h.40.
16

Gerakan pramuka merupakan pelengkap pendidikan sekolah dan


pendidikan lingkup keluarga. Kegiatan kepramukaan akan mengisi
kebutuhan peserta didik yang mungkin belum tercakup dalam pendidikan
sekolah dan keluarga. Pramuka memiliki berbagai fungsi, yaitu :
a. Menjadi wadah dalam melakukan kegiatan yang menarik bagi
anak atau pemuda. Pramuka akan menjadi kegiatan pendidikan
yang menyenangkan melalui berbagai kegiatan yang dikemas
dalam bermacam-macam aktivitas dan permainan;
b. Pramuka akan menjadi sarana pengabdian bagi orang dewasa;
Pramuka bukan sekadar pendidikan yang menyenangkan dan
penuh permainan, namun menjadi suatu tugas yang dilandasi
keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian demi mencapai sukses
organisasi; dan
c. Pramuka juga sebagai alat bagi masyarakat untuk membantu
memenuhi kebutuhan masyarakat.12
Jadi, kegiatan pramuka yang diberikan sebagai latihan berkala
dalam satuan Gerakan Pramuka itu sekedar alat saja dan bukan tujuan.
Dengan demikian, kepramukaan sebagai proses pendidikan harus
merupakan kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bernilai
pendidikan. Sedangkan menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal
6, dinyatakan bahwa:
“Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan di luar
sekolah dan di luar keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan
pengembangan generasi muda, menerapkan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta Sistem Among,
yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan
dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.”13

Adapun tujuan pramuka dalam buku Kristiadi ia mengatakan


bahwa:
a. Para anggotanya menjadi manusia berkepribadian dan
berwatak luhur, memiliki mental, moral, budi pekerti dan
keyakinan beragama yang kuat;
b. Para anggotanya menjadi manusia yang memiliki kecerdasan
dan keterampilan tinggi;
c. Para anggotanya menjadi manusia yang sehat dan kuat

12
Ibid., h.39
13
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka…., h. 6
17

jasmaninya;
d. Para anggotanya menjadi warga Negara Indonesia yang
berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, serta sanggup dan mampu ikut membangun bangsa
dan negara.14

Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 238 tahu 1961 yang


menetapkan bahwa gerakan pramuka sebagai satu-satunya badan yang
diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan pendidikan
kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Pendidikan
kepramukaan ini dilaksanakan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga, yang tujuannya sebagaimana dijelaskan di atas.
Pembinaan dan pendidikan yang diselenggarakan dalam kegiatan
Pramuka yang bertujuan untuk mendidik anak-anak dan pemuda
Indonesia agar mereka menjadi:
a. Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kuat mental dan tinggi moral, tinggi kecerdasan dan mutu
keterampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya; dan
b. Warga negara republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia
dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang
dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa
dan negara.15

Dengan demikian Gerakan Pramuka merupakan wadah


pembinaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia agar menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental,
moral, budi pekerti, dan kuat keyakinan beraggamanya, sehat jasmani
dan rohaninya serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
6. Metode Kepramukaan

14
Anton Kristiadi, op. cit, h.40
15
Reka Kerja KMD Universitas Muhammadiyah Purwokerto, op. cit. h. 16
18

Metode kepramukaan merupakan suatu cara untuk memberi


pendidikan watak kepada peserta didik melalui berbagai kegiatan
kepramukaan. Dengan metode kepramukaan, diharapkan bisa
menumbuhkan rasa kemandirian pada diri peserta didik, mampu
mengembangkan diri sehingga menjadi pribadi utuh, memiliki
kematangan moral, mental, spiritual, emosional, intelektual, serta fisik,
baik bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan harus
dilaksanakan secara terpadu. Setiap unsur pada Metode Kepramukaan
merupakan sub sistem tersendiri dan keseluruhan saling memperkuat
dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan. 16 Dalam
Kwartir Nasional pasal 9 ayat 1 menjelaskan: Metode kepramukaan
merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b. Belajar sambil melakukan;
c. Kegiatan berkelompok, kerjasama dan berkompetisi;
d. Kegiatan di alam terbuka;
e. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan,
dorongan dan dukungan;
f. Penghargaaan berupa tanda kecakapan; dan
g. Satuan terpisah antara putra dan putri.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa


dengan metode kepramukaan rasa kemandirian pada diri peserta didik
akan tumbuh dan mereka mampu mengembangkan diri sehingga
menjadi pribadi yang mandiri serta memiliki kematangan moral,
mental, spiritual, emosional, intelektual, serta fisik, dan dapat
bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain serta masyarakat sekitarnya.
7. Penggolongan Usia dalam Gerakan Pramuka
Di dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Bab 3 Pamengenai Peserta Didik dan Tenaga
Pendidik menjelaskan mengenai Peserta Didik dan Tenaga Pendidik
yaitu sebagai berikut:

16
Anton Kristiadi, op.cit., h. 51.
19

a. Peserta Didik, Anggota Muda, dan Anggota Dewasa Muda


Berdasarkan kelompok usia, diatur sebagai berikut:
1) Pramuka Siaga : usia 7-10 tahun
2) Pramuka Penggalang : usia 11-15 tahun
3) Pramuka Penegak : usia 16-20 tahun
4) Pramuka Pandega : usia 21-25 tahun17
b. Anggota Dewasa, Pembina dan Pembantu Pembina.
Berdasarkan usia diatur sebagai berikut:
1) Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun dan
pembantu pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17
tahun;
2) Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21
tahun dan pembantu Pembina Penggalang sekurang-
kurangnya berusia 20 tahun;
3) Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 25 tahun
dan pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya
berusia 23 tahun;
4) Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun
dan pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya
berusia 26 tahun;
5) Andalan dan anggota Majelis Pembimbing sekurang-
kurangnya berusia 26 tahun, kecuali ketua dan wakil ketua
Dewan Kerja Pramuka yang ex-officio menjadi anggota
kwartir/Andalan.18
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
penggolongan anggota ramuka seperti pramuka siaga, pramuka
penggalang, pramuka penegak, dan pramuka pandega dapat
dikelompokkan sesuai dengan usia masing-masing anggota pramuka.
Hal ini sudah ada di dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 64 Tahun 1997 tentang Penggolongan Peserta Didik
Berdasarkan Usia.
8. Pramuka Penegak
Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka yang sudah memasuki
jenjang umur 16-20 tahun (tingkat SMA sederajat). Ada beberapa
tingkatan dalam Penegak, yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang idealnya terdiri
dari 6 sampai 8 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak

17
Ibid., h.37.
18
Ibid., h. 38.
20

yang disebut Pimpinan sangga (Pinsa). Setiap 4 Sangga dihimpun


dalam sebuah Ambalan. Ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang
disebut Pradana, seorang sekretaris yang disebut Kerani, seorang
bendahara yang disebut Hartaka, dan seorang Pemangku Adat. Setiap
Ambalan mempunyai nama yang bermacam- macam, bisa nama
pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya yang disesuaikan
dengan karakter Ambalan tersebut.19 Contohnya adalah nama Ambalan
MAN 1 Kota Bogor adalah “KH. Ahmad Dachlan” (Ambalan Putra)
dan “Siti Aisyah” (Ambalan Putri), namun selain itu ada juga Ambalan
yang putra dan putrinya jadi satu.
9. Bentuk Kegiatan Pramuka Penegak
Pramuka Penegak memiliki watak umum semangat juang yang
tinggi, idealisme, kemauan yang kuat, percaya diri, mencari jati diri,
dan kreatif. Pramuka Penegak juga peduli terhadap lingkungan
masyarakat, serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya.
Bentuk kegiatan kepenegakan meliputi :
a. Bina Diri
Bina diri merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa dan
keterampilan dengan cara menuntut ilmu pengetahuan.
b. Bina Satuan
Bina satuan merupakan upaya terus-menerus mengabdikan diri
pada perindukan Siaga atau pasukan Penggalang dalam
keterampilan khusus atau inovatif.
c. Bina Masyarakat
Dalam rangka pengembangan kesadaran bermasyarakat, bentuk
kegiatan pengabdian masyarakat perlu ditingkatkan dan
dikembangkan, sehingga Pramuka Penegak dan Pandega dapat
berperan dalam kehidupan bermasyarakat sekaligus dapat
meletakkan landasan bagi masa depannya.

19
Ibid,. h. 130
21

Kegiatan Rutin Pramuka Penegak, di antaranya :


1) Rapat Pleno Dewan Kerja Ambalan;
2) Rapat Bidang Dewan Ambalan;
3) Kemah Selamat Datang;
4) Materi Kepramukaan;
5) Ujian SKU Penegak;
6) Kemah Pelantikan Bantara;
7) Perkemahan Akhir Tahun (PRATA);
8) Kegiatan Sosial;
9) Kegiatan Daerah;
10) Kegiatan Regional.

Dari uraian kegiatan pramuka di atas, sekolah ini mengikuti


kegiatan kepramukaan golongan Penegak. Hal ini karena dalam golongan
usia peserta didik yang terdapat di MAN 1 Kota Bogor termasuk kedalam
golongan usia 16-20 tahun. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan pramuka
yang dapat mereka ikuti terkait kepramukaan yaitu kegiatan dalam
golongan pramuka penegak.
B. Kedisiplinan Siswa
1. Pengertian Kedisiplinan
Konsep yang luas dari disiplin adalah sama dengan hukuman.20
Dalam konsep ini, disiplin digunakan bila anak melanggar peraturan dan
perintah yang diberikan orangtua, guru, atau orang dewasa yang
berwewenang mengatur kehidupan masyarakat dimana anak tersebut
tinggal. Bahkan, dalam The New Oxford American Dictionary, kata
discipline didefinisikan sebagai “praktik melatih orang untuk mematuhi
aturan dengan menggunakan hukuman untuk memperbaiki
ketidakpatuhan.” Oleh karena itu, tak heran definisi seperti ini sering
mengaitkan pendisiplinan dengan alat-alat yang dipakai untuk membuat
pelaku kejahatan jera, seperti penyalahan, rasa malu, dan bahkan hukuman
fisik.21

20
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, (Jakarta:Erlangga, 1978), h.82
21
Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia: Tips Praktis dan
Teruji Melejitkan Potensi Optimal Anak, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 230
22

Tetapi Siri Nam S. Khalsa berpendapat berbeda, bahwa terdapat


perbedaan antara penggunaan disiplin dan hukuman. 22 Adapun
perbedaannya yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1
Perbedaan antara Penggunaan Disiplin dan Hukuman
No Disiplin Hukuman
1. Mendidik siswa Memarahi siswa
2. Memberikan akibat logis Memaksakan akibat yang dibesar-
besarkan dan tidak berkaitan
3. Fokus pada perilaku Fokus pada perilaku buruk
proposional
4. Meningkatkan kedisplinan Mengganggu kemampuan belajar
diri

Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin yaitu discre


yang berarti belajar. Kemudian timbul kata disciplina yang berarti
pengajaran atau pelatihan. Sedangkan disiplin dalam bahasa Inggris
disebut disciple yang berarti seseorang yang belajar dari atau secara
sukarela mengikuti seorang pemimpin seperti pengikut atau murid. 23
Dalam hal ini disiplin diartikan sebagai ketaatan pada peraturan
yang berlaku. Sedangkan secara terminologis, istilah disiplin mengandung
arti sebagai keadaan tertib dimana para pengikut itu tunduk dengan senang
hati kepada ajaran-ajaran yang para pemimpinnya. Orang tua serta guru
merupakan pemimpin sedangkan anak merupakan murid yang belajar dari
mereka cara hidup yang menuju ke kehidupan yang berguna dan bahagia.
Jadi disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak dalam perilaku
moral yang disetujui kelompok. 24

“Dalam arti yang luas, disiplin mencakup setiap macam pengaruh


yang ditujukan untuk membantu siswa agar mereka dapat
memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan yang mungkin
ingin ditujukan siswa terhadap lingkungannya. Dengan disiplin,

22
SiriNam S. Khalsa, Pengajaran Disiplin dan Harga Diri, (Jakarta: PT Indeks, 2008),
cet, ke-2, h.35
23
Elizabeth B. Hurlock, loc.cit.
24
Ibid.,
23

siswa diharapkan bersedia tunduk dan mengikuti peraturan tertentu


dan menjauhi larangan tertentu. Kesediaan semacam ini harus
dipelajari dan harus secara sabar diterima dalam rangka
memelihara kepentingan bersama atau memelihara kelancaran
tugas di sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.”25

Sesuai dengan pendapat tersebut, disiplin yang dilaksanakan di


sekolah terhadap siswa, siswa akan belajar hidup dengan pembiasaan yang
baik, positif, dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya, baik pada
saat bersekolah maupun untuk bekal hidup di kemudian hari. Akan tetapi,
pendekatan dengan penegakan disiplin tersebut janganlah sampai membuat
siswa tertekan dan penerapannya harus pula demokratis dalam artian
mendidik.
Disiplin memiliki makna dan konotasi yang berbeda-beda. Ada
yang mengartikan disiplin sebagai hukuman, pengawasan, pemaksaan,
kepatuhan, latihan, kemampuan tingkah laku. Disiplin juga dimaksudkan
sebagai pengembangan diri sendiri pada si terdidik yang timbul sendiri
dari kesadaran diri tanpa paksaan. Sedangkan menurut Feacher Bernard
dijelaskan disiplin adalah faktor yang esensial dalam mengembangkan
potensi individu dan menciptakan kehidupan yang harmonis dan
menimbulkan hasil dalam proses kelompok.26
Burrup dalam bukunya Modern High School Administration
menulis definisi disiplin sebagai berikut: “The connotation of discipline
are varied. Dictionaries refer to it as punishment, control informed,
obedience training intelligent behaviour and in other similar term”. 27
Menurut Chester Harris disiplin didefinisikan sebagai berikut:
“Discipline refers fundamentally to the principle that each organism
learns in some degree to control it self so as to conform to the forces
around it with which it has experiences”.28

25
Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,
(Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2011), cet. ke-1, h. 192-193
26
Piet A. Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah,
(Surabaya: Usaha Nasional, 1994), cet. ke-1, h. 126
27
Ibid.,
28
Ibid., h. 123
24

Definisi tersebut mengandung makna tertentu yang berisi ide. Ada


beberapa unsur pengertian di dalam definisi di atas:
1) Berisi moral yang mengatur tata kehidupan;
2) Pengembangan ego dengan segala masalah intrinsik yang
mengharuskan orang untuk menentukan pilihan;
3) Pertumbuhan kekuatan untuk memberi jawaban terhadap setiap
aturan yang disampaikan; serta
4) Penerimaan autoritas eksternal yang membangun seseorang
untuk membentuk kemampuan dan keterbatasan hidup.29

Disiplin tidak lagi merupakan suatu yang datang dari luar yang
memberikan keterbatasan tertentu, tetapi disiplin telah merupakan aturan
yang datang dari dalam diri peserta didik sebagai suatu hal yang wajar
dilakukan dalam kehidupan sehari- hari. Artinya, disiplin merupakan nilai
yang telah tertanam dalam diri peserta didik yang menjadi bagian dalam
kepribadiannya.
“Pengalaman utama dalam pelaksanaan disiplin akan memberikan
kerangka dalam keteraturan hidup selanjutnya. “Disiplin diri
sendiri hanya akan tumbuh dalam suatu suasana ketika antara guru
dan para peserta didik terjalin sikap persahabatan yang berakar
pada dasar saling hormat menghormati dan saling mempercayai”. 30

Jadi, sesuai dengan pendapat ini, berarti disiplin harus diterapkan


dalam kerangka dan batas yang demokratis serta pedagogis
2. Pentingnya Disiplin
Dalam dunia pendidikan, disiplin menjadi prasyarat dalam
pembentukan sikap, prilaku dan tata kehidupan. Menurut Elizabeth B.
Hurlock dalam bukunya “Perkembangan Anak” mengemukakan, bahwa
disiplin itu penting untuk perkembangan anak, karena disebabkan
beberapa hal yaitu:

a. Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa


yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan;
b. Dengan disiplin membantu anak menghindari perasaan bersalah
dan rasa malu akibat perilaku yang salah;

29
Ibid., h. 123-124
30
Sri Minarti, op. cit., h. 195
25

c. Disiplin memungkinkan anak hidup menurut standar yang


disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh
persetujuan sosial;
d. Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan
mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda
kasih sayang dan penerimaan;
e. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai
motivasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai yang
diharapkan darinya; serta
f. Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani,
pembimbing dalam pengambilan keputusan dan pengendalian
perilaku.31

Dari uraian di atas dapat diketahui disiplin sangat penting dan


dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan
membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan
menjadikan siswa sukses tak hanya dalam belajar namun juga dalam
lingkungan kehidupannya.
3. Macam-Macam Disiplin
Menurut Ali Imron disiplin dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
a. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian.
b. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep permissive.
c. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang
terkendali atau kebebasan yang bertanggung jawab.32
Menurut Piet A. Sahertian disiplin terbagi dalam tiga macam
diantaranya:
a. Disiplin tradisional, adalah disiplin yang bersifat menekan,
menghukum, mengawasi, memaksa dan akibatnya merusak
penilaian yang terdidik.
b. Disiplin modern, pendidikan hanya menciptakan situasi yang
memungkinkan agar si terdidik dapat mengatur dirinya. Jadi
situasi yang akrab, hangat, bebas dari rasa takut sehingga si
terdidik mengembangkan kemampuan dirinya.
c. Disiplin liberal, yang dimaksud disiplin liberal adalah disiplin
yang diberikan sehingga anak merasa memiliki kebebasan
31
Elizabeth B. Hurlock, op. cit., h. 83
32
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h.173-174
26

tanpa batas.33

Sedangkan menurut Jamal Ma’mur Asmani dalam bukunya


menerangkan bahwa macam-macam disiplin dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
a. Disiplin waktu
b. Disiplin menegakkan aturan
c. Disiplin Sikap.34

Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa


membutuhkan proses untuk membentuk kedisiplinan dan disiplin harus
dilakukan secara terus-menerus sehingga timbul kebiasaan dan dapat
membentuk kepribadian seseorang. Disiplin juga sangat penting dan
berpengaruh sangat besar dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Disiplin dibagi oleh berbagai macam yaitu
berbentuk pengendalian diri dan membutuhkan pengawasan orang lain.
4. Tujuan Disiplin
Secara umum tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan
disiplin dan tata tertib sekolah adalah terlaksananya proses pembelajaran
secara baik yang menunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Sedangkan menurut E. Mulyasa tujuan dari disiplin untuk
membantu peserta didik menemukan dirinya, mengatasi, mencegah
timbulnya masalah-masalah disiplin, serta berusaha menciptakan situasi
yang menyenangkan dalam pembelajaran sehingga mereka mentaati segala
peraturan yang telah ditetapkan.35
Dalam bukunya Leadership in Elementary School Administration
an Supervision, Elsbree menjelaskan bahwa: “He should accept the
philosophy that discipline any action have two purpose”. Kedua tujuan itu
adalah:
33
Piet A. Sahertian, op. cit., h. 127
34
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/35296. diakses pada tanggal
11 September 2018. Pukul. 12.25 WIB h.20
35
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), h.123
27

a. Menolong anak menjadi matang pribadinya dan berubah sifat


ketergantungan ke arah tidak ketergantungan; dan
b. Mencegah timbulnya persoalan-persoalan disiplin dan
menciptakan situasi dan kondisi dalam belajar mengajar agar
mengikuti segala peraturan yang ada dengan penuh perhatian. 36

Setiap manusia perlu memiliki kemampuan untuk mengendalikan


dirinya. Apabila tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri
tentunya sulit dalam menghadapi kehidupan dan bertindak dengan baik
dan dipikirkan dengan matang.
Siswa juga perlu memiliki kemampuan untuk mengendalikan
dirinya dan kemampuan untuk mengarahkan dirinya dan keinginannya ke
hal-hal yang positif. Agar dapat bakat dan minatnya tersalur dengan baik
diperlukan pembinaan dan tuntunan serta aturan sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki. Dengan pembinaan dan aturan tentunya
siswa mengetahui hal apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Dengan adanya tujuan disiplin peserta didik dapat belajar hidup
dengan aturan yang baik dan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga
dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungan. Dengan adanya
aturan atau tata tertib tentunya sekolah memiliki ketertiban, keberhasilan
penyelenggaraan program-program sekolah, tercapainya tujuan pendidikan
dan keamanan dilingkungan sekolah.
Dari penjelasan di atas mengenai tujuan disiplin dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya tujuan disiplin akan melatih siswa agar
mampu mengatur dirinya sendiri dengan baik dan dapat mengontrol
tingkah laku serta dapat mengerjakan tugasnya secara optimal dan baik.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan
Pada dasarnya kedisiplinan terbentuk tidak dengan sendirinya dan
tentunya tidak secara spontan, tentunya dalam meningkatkan kedisiplinan
disekolah banyak faktor yang mampu mempengaruhinya diantaranya,
yaitu:

36
Piet A. Sahertian, op.cit., h. 126-127
28

a. Faktor Intern

Yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan, faktor-
faktor tersebut meliputi:
1) Faktor Pembawaan
Dalam hal ini pembawaan sikap dari keturunannya dan
lingkungan sangat berpengaruh dalam menghasilkan perilaku dan
sifat dari tiap-tiap masing anak.
2) Faktor Kesadaran
Disiplin akan lebih mudah ditegakkan jika timbul dari
kesadaran setiap individu yang ada, untuk selalu mau bertindak taat,
patuh, tertib, teratur dan bukan karena adamnya tekanan.
3) Faktor Minat dan Motivasi
Dalam berdisiplin minat dan motivasi sangat berpengaruh untuk
meningkatkan keinginan yang ada dalam diri seseorang. Jika minat
dan motivasi seseorang dalam berdisiplin sangat kuat maka dengan
sendirinya ia akan berprilaku disiplin tanpa menunggu dorongan
dari luar.
4) Faktor Pengaruh Pola Pikir
Pola pikir yang telah ada terlebih dahulu sebelum tertuang dalam
perbuatan sangat berpengaruh dalam melakukan suatu kehendak
atau keinginan. Jika orang mulai berpikir akan pentingnya disiplin
maka ia akan melakukannya.
b. Faktor Ekstern
Yaitu faktor yang berada di luar diri orang yang bersangkutan. Faktor
ini meliputi:
1) Contoh atau Teladan
Teladan atau modelling adalah contoh perbuatan dan tindakan
sehari-hari dari seseorang yang berpengaruh. Keteladanan merupakan
salah satu teknik pendidikan yang efektif dan sukses, karena teladan
itu menyediakan isyarat-isyarat non verbal sebagai contoh yang jelas
untuk ditiru.
29

2) Nasihat
Menasihati berarti memberi saran-saran percobaan untuk
memecahkan suatu masalah berdasarkan keahlian atau pandangan
yang objektif. Dalam Bahasa Inggris nasihat disebut advice yaitu
opinion about what to do, how to behave. pendapat tentang apa yang
harus dilakukan, bagaimana bertingkah laku).
3) Faktor Latihan
Latihan melakukan sesuatu dengan disiplin yang baik dapat
dilakukan sejak kecil sehingga lama-kelamaan akan terbiasa
melaksanakannya, jadi dalam hal ini sikap disiplin yang ada pada
seseorang selain berasal dari pembawaan bisa dikembangkan
melalui latihan.
4) Faktor Lingkungan
Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pendidikan
yaitu lingkungan, demikian juga dalam disiplin. Lingkungan
sekolahan misalnya dalam kesehariannya siswa terbiasa melakukan
kegiatan yang tertib dan teratur karena lingkungan yang
mendukung serta memaksanya untuk berdisiplin.
5) Pengaruh Kelompok
Pembawaan dan latihan memang sangat berpengaruh dalam
kedisiplinan, perubahan dari lahir yang ditunjang latihan bisa
dikembagkan jika terpengaruh oleh suatu kelompok yang berdisiplin,
tapi pembawaan yang baik ditunjang dengan latihan yang baik bisa
jadi tidak baik jika terpengaruh oleh suatu kelompok yang tidak baik
demikian juga sebaliknya.37

Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap siswa


yang kurang disiplin disekolah. Faktor-faktor itu diantaranya sebagai
berikut:
a. Sekolah kurang menerapkan disiplin;
37
Fatah Yasin, “Penumbuhan Kedisiplinan Sebagai Pembentukan Karakter Peserta
Didik Di Madrasah”, Jurnal Edukasi, Vol. 9, 2011, h. 130
30

b. Teman bergaul;
c. Cara hidup dilingkungan anak tinggal;
d. Sikap orangtua;
e. Keluarga yang tidak harmonis; dan
f. Latar belakang dan kebiasaan budaya.38

Berdasarkan uraian tersebut, faktor yang mepengaruhi kedisiplinan


siswa dan sikap bertanggungjawab siswa cenderung lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor ekstenal siswa dan bukan semata-mata dipengaruhi
oleh faktor internal siswa.

6. Strategi Menerapkan Kedisiplinan


Adapun strategi umum penerapan disiplin menurut Reisman dan
Payne, seperti yang dikutip E. Mulyasa dalam buku Standar Kompetensi
dan Sertifikasi Guru, sebagai berikut:
g. Konsep diri (self-concept), strategi ini menekankan bahwa
konsep-konsep diri peserta didik merupakan faktor penting dari
setiap perilaku;
h. Keterampilan berkomunikasi (communication skills), guru harus
memiliki keterampilan yang efektif agar mampu menerima
semua perasaan, dan mendorong timbulnya kepatuhan peserta
didik;
i. Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami (natural and logical
consequences), guru disarankan menunjukan secara tepat tujuan
perilaku yang salah, sehingga membantu peserta didik dalam
mengatasi perilakunya, dan memanfaatkan akibat-akibat logis
dan alami dari perilaku yang salah;
j. Klarifikasi nilai (value clarification), strategi ini dilakukan untuk
membantu peserta didik dalam menjawab pertanyaanya sendiri
tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilaninya sendiri;
k. Analisis transaksional (transactional analysis), guru disarankan
bersikap dewasa, apabila berhadapan dengan peserta didik yang
menghadapi masalah;
l. Terapi realitas (reality therapy), guru perlu bersikap positif dan
bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di sekolah dan
melibatkan peserta didik secara optimal dalam pembelajaran;
m. Disiplin yang terintegrasi (assertive discipline), guru harus
mampu mengendalikan, mengembangkan dan mempertahankan
peraturan dan tata tertib sekolah;

38
Sri Minarti, Op.cit., h. 199-200
31

n. Modifikasi perilaku (behavior modification), guru harus


menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, yang dapat
memodifikasi perilaku peserta didik; dan
o. Tantangan bagi disiplin (dare to discipline), guru harus cekatan,
terorganisasi, dan tegas dalam mengendalikan disiplin peserta
didik.39

Selain itu, Menanamkan prinsip agar peserta didik memiliki


pendirian yang kokoh merupakan bagian yang sangat penting dari strategi
menerapkan disiplin. Penerapan disiplin antara lain dapat dilakukan
dengan beberapa cara sebagai berikut:
a. Peningkatan motivasi
Dalam menegakkan disiplin, mungkin berawal berdasarkan motivasi
ekstrinsik. Orang melakukan sesuatu karena paksaan, pengaruh orang
lain, atau karena keinginan tertentu. Akan tetapi setelah berproses,
orang tersebut dapat saja berubah ke arah motivasi intrinsik. Setelah
merasakan bahwa dengan menerapkan disiplin memiliki dampak
positif bagi dirinya kemudian orang tersebut melakukan sesuatu
dilandasi dengan kesadaran dari dalam dirinya sendiri.
b. Pendidikan dan latihan
Pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor penting dalam
membentuk disiplin. Pendidikan dan latihan merupakan suatu proses
yang di dalamnya ada beberapa aturan atau prosedur yang harus
diikuti oleh peserta didik.
c. Kepemimpinan
Kualitas kepemimpinan dari seorang pemimpin, guru, atau orangtua
terhadap anggota, peserta didik ataupun anaknya turut menentukan
berhasil atau tidaknya dalam pembinaan disiplin. Karena pemimpin
merupakan panutan, maka faktor keteladanan juga sangat berpengaruh
dalam pembinaan disiplin bagi yang dipimpinnya.
d. Penegakan aturan

39
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, op. cit., h. 124-125
32

Penegakan disiplin biasanya dikaitkan penerapan aturan (rule


enforcement). Idealnya dalam menegakkan aturan hendaknya
diarahkan pada “takut pada aturan bukan takut pada orang”. Orang
melakukan sesuatu karena taat pada aturan bukan karena taat pada
orang yang memerintah. Jika hal ini tumbuh menjadi suatu kesadaran
maka menciptakan kondisi yang nyaman dan aman
e. Penerapan Reward and Punishment
Reward and punishment atau penghargaan dan hukuman merupakan
dua kesatuan yang tidak terpisahkan. Jika penerapannya secara
terpisah maka tidak akan berjalan efektif, terutama dalam rangka
penegakan disiplin.40

Jadi peranan disiplin harus disesuaikan dengan perkembangan anak


terutama dengan cara menanamkan sikap disiplin yang dilakukan orang
atau pendidik, oleh karena itu kita harus menyadari kemampuan
kognitifnya anak mulai sejak dini.
Yang perlu kita ingat bahwa penanaman disiplin itu harus dimulai
dari dalam diri kita sendiri, sebelum kita menyuruh atau mengatur
disiplinnya orang lain, misalnya sekolah memberi peraturan harus datang
lima menit sebelum pelajaran dimulai, dalam hal ini seorang guru juga
harus datang sesuai dengan peraturan karena siswa akan meniru semua
yang dilakukan oleh guru, untuk itu guru harus memberikan contoh yang
baik pada siswanya. Untuk itu dalam menanamkan kedisiplinan kepada
peserta didik diperlukan kerjasama antara kepala sekolah, guru maupun
orang tua. Seorang anak memerlukan contoh dan teladan untuk
menerapkan kedisiplinan dalam kehidupannya

7. Teknik-Teknik Pembinaan Disiplin


Menurut Melayu Hasibuan “ Pembinaan disiplin dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya: melalui pemberian keteladanan, melaui

40
M.Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter : Membangun Peradaban Bangsa,
(Surakarta: Yuma Pressindo, 2010), h. 45-49.
33

pemberian keadilan, melalui pemberian sanksi hukuman, melalui


pemberian ketegasan.”41
Dalam pendapat ini dalam teknik pembinaan disiplin lebih
menekankan melalui eksternal kontrol sehingga dalam upaya pembinaan
disiplin harus memalui pihak luar agar disiplin siswa dapat terbentuk
maksimal. Berbeda dengan pendapat tersebut dalam bukunya Ali Imron
mengungkapkan bahwa dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa
diperlukan teknik-teknik pembinaan disiplin siswa adalah sebagai berikut:
a. Teknik external control
Suatu teknik di mana disiplin siswa haruslah dikendalikan dari
luar siswa. Teknik ini dapat berupa bimbingan dan penyuluhan.
Penggunaan teknik ini juga harus disesuaikan dengan
perkembangan peserta didik.
b. Teknik iner control
Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik external control
teknik mengupayakan agar siswa dapat mendisiplinkan diri
mereka sendiri. Siswa disadarkan akan arti pentingnya disiplin.
Jika teknik ini yang dipilih oleh guru, maka guru haruslah bisa
menjadi teladan dalam kedisiplinan. Sebab, guru tidak akan
dapat mendisiplinkan siswa, tanpa ia sendiri harus disiplin.
c. Teknik cooperative control
Teknik antara guru dan siswa harus saling berkerjasama dengan
baik dalam menegakan disiplin. Guru dan siswa lazimnya
membuat semacam kontrak perjanjian yang berisi aturan-aturan
kedisiplinan yang harus ditaati dan dibuat bersama. 42

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui dalam penerapan


kedisiplinan tentu banyak faktor yang mempengaruhinya baik itu dari
dalam diri siswa maupun luar diri siswa yang semuanya harus saling
bekerja sama dalam rangka pembinaan disiplin siswa.
“The authoritarian methods according to Bechuke A.L can be
aligned with the behaviourist philosophy which emphasizes
shaping behaviour through the use of rewards ad punishment. As a
result they are often associated with anger and sometimes result in
depression and low self esteem.”43

41
Wessy Rosesti, “Pembinaan Disiplin Siswa di Sekolah Menengah Atas Kecamatan
Koto Baru Kabupaten Dharmasraya”, Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 2, 2014, h. 773
42
Ali Imron, op. cit., h. 174-175
43
Bechuke A.L., Applying Choice Theory in Fostering Discilpine”, Journal of
Humanities and Social Science, Vol. 2, 2012, h.241
34

Berdasarkan pendapat tersebut menjelaskan bahwa metode otoriter


dalam pembinaan disiplin dapat dikaitkan dengan Filosofi behavioris,
dimana menekankan pada pembentukan karakter siswa dengan
memberikan penghargaan dan hukuman, dala metode ini siswa diharuskan
mengikuti peraturan dan tata tertib yang terdapat disuatu sekolah, sehingga
siswa tersebut menjadi tertekan sehingga tidak percaya diri.
“At the other end of the continum, Field and Boesser associated
permissive model. In this model, there is the absence of any type of
discipline. Students are left to learn on their own form their own
mistakes. Fields and Boesser felt that this results in low self-esteem
and difficulty in getting along with others.”44

Berdasarkan pendapat tersebut menjelaskan bahwa model permisif


dalam pembinaan disiplin bisa dikaitkan dengan filosofi maturasi, yaitu
siswa diberi keleluasaan dan kebebasan belajar dari kesalahan yang
mereka perbuat. Dalam hal ini teknik yang diterapkan menekankan pada
kebebasan siswa sehingga disiplin tidak dapat diterapkan dengan baik dan
tepat.

8. Indikator Kedisiplinan Peserta Didik


Yang sudah dipaparkan di atas tentang pengertian dan arti kata
Disiplin, yaitu upaya dan usaha untuk mengendalikan diri dan sikap
mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan rasa kepatuhan
dan ketaatan terhadap tata tertib dan peraturan. Seseorang dapat dikatakan
disiplin jika telah mencangkup beberapa indikator atau unsur yang
mendukung, indikator disiplin dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Berada disekolah tepat waktu;
b. Berpakaian rapi;
c. Memelihara fasilitas sekolah;
d. Melestarikan lingkungan sekolah;
e. Menjaga nama baik sekolah; dan
f. Kebiasaan tertib.45

44
Ibid., 242
45
Puput Suryani,Tontowi Amsi, dan Syaiful M. “Pengaruh Kegiatan Pramuka Terhadap
Kedisiplinan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Terusan Nunyai”..Jurnal Pendidikan .Vol. 1, No.1,
2017.
35

Sedangkan Indikator disiplin menurut Cece Wijaya dan Tabrani


Rusyan pada tahun 1994, disiplin mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a. Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik bagi guru atau siswa
karena tata tertib yang berlaku merupakan aturan dengan
ketentuan yang harus ditaati. Oleh siapapun demi kelancaran
proses pendidikan tersebut yang meliputi:
1) Patuh terhadap aturan sekolah atau lembaga pendidikan;
2) Mengindahkan petunjuk-petunjuk yang berlaku disekolah
atau sebuah lembaga;
3) Tidak membangkang pada peraturan berlaku;
4) Tidak membohong;
5) Tingkah laku yang menyenangkan;
6) Rutin dalam mengajar;
7) Tidak suka malas dalam belajar;
8) Tidak menyuruh orang lain untuk kepentingan dirinya;
9) Tepat waktu dalam belajar; serta
10) Tidak pernah keluar dan membolos dalam belajar.
b. Taat terhadap kebijaksanaan atau kebijaksanaan yang berlaku:
1) Menerima, Menganalisis dan mengkaji berbagai
pembeharuan pendidikan;
2) Berusaha menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
pendidikan yang ada; serta
3) Menguasai dan intropeksi diri.46

Apabila siswa memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam kegiatan


kegiatan disekolah tentunya prestasi yang diperoleh menjadi baik.
Sebaliknya jika siswa tidak memiliki sikap disiplin dalam maka setiap
kegiatan tidak akan terencana dengan baik sehingga kegiatan yang
dilakukan disekolah tidak teratur dan membuat prestasi akan menurun.
Seperti yang telah dijelaskan dalam pelaksanaannya dimana
seorang siswa dapat dikatakan disiplin jika siswa tersebut manaati tata
tertib yang ada di sekolah, begitu juga di MAN 1 Kota Bogor. Adapun tata
tertib secara umum bagi siswa yaitu:
a. Wajib menjaga nama baik sekolah;
b. Wajib memelihara atau melestarikan lingkungan madrasah
(kebersihan, keamanan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan
kesehatan)

46
Artikel Suara Nurani Guru. https://Suaranuraniguru.wordpress.com/2011/12/01
/disiplin. Diakses pada 02 Agustus 2018. Pukul . 23.23 WIB
36

c. Wajib mengikuti Tadarus Al-Qur’an dan berdoa sebelum di


mulai pembelajaran;
d. Wajib mengikuti upacara hari Senin dan Hari Besar Nasional. 47

Meskipun sekolah telah mempunyai tata tertib yang telah


ditetapkan, dalam kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor pun sama
dimana seorang anggota dapat dikatakan disiplin jika anggota tersebut
telah melaksanakan tata tertib yang telah disetujui oleh berbagai pihak
yang berada di lingkungan organisasi Gerakan Pramuka disekolah
tersebut, secara umum tata tertib tersebut diantaranya:
a. Anggota gerakan Pramuka (muda dan dewasa) wajib
berseragam lengkap setiap latihan lengkap dan perkemahan;
b. Anggota pramuka dilarang memakai aksesoris selain aksesori
kepramukaan dalam setiap latihan pramuka dan perkemahan;
c. Anggota gerakan pramuka wajib menjaga nama baik gudep
dimanapun berada;
d. Anggota wajib mengikuti layohan sesuai ketentuan;
e. Anggota gerakan pramuka wajib membayar kas setiap
mengikuti kegiatan;
f. Anggota pramuka wajib menjaga kekompakan, kerjasama dan
persahabatan dengan sesama pramuka; dan
g. Pramuka bukan ajang memamerkan diri. 48

C. Peran Kegiatan Kepramukaan dalam Meningkatkan


Kedisiplinan Siswa

Peran merupakan sejumlah tanggung jawab atau tugas yang


dibebankan dan harus dilaksanakan oleh seseorang atau sebuah organisasi.49
Sedangkan Kepramukaan merupakan proses pendidikan non formal yang
dilaksanakan diluar lingkungan sekolah dan keluarga dengan berbagai bentuk
kegiatan yang berpegang teguh pada prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan, dimana sasaran akhirnya adalah pembentukan watak para
peseta didik.

47
Dokumen Tata Tertib Siswa Terlampir.
48
Dokumen Tata Tertib Pramuka Terlampir.
49
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010), cet ke-7., h.154
37

Disiplin harus ditanamkan dan ditumbuhkan dalam diri anak, sehingga


akhirnya rasa disiplin itu akan tumbuh dari hati sanubari anak itu sendiri.
Dengan demikian pada akhirnya disiplin itu menjadi disiplin diri sendiri (self
discipline). Adapun langkah-langkah untuk menanamkan dan menumbuhkan
disiplin anak, antara lain pembiasaan, contoh atau teladan, penyadaran, dan
pengawasan.
1. Pembiasaan
Kepribadian yang tertib, teratur, patuh, dan berdisiplin mustahil
dapat terbentuk begitu saja. Hal ini memerlukan waktu dan proses yang
memakan waktu. Perlu adanya latihan, pembiasaan diri, mencoba berusaha
dengan gigih, bahkan dengan gemblengan dan tempaan keras. Dengan
latihan dan membiasakan diri, disiplin akan terbentuk dalam diri siswa
dan pada akhirnya disiplin itu menjadi disiplin diri sendiri.
2. Contoh atau teladan
Teladan ialah tindakan atau perbuatan pendidik yang sengaja
dilakukan untuk ditiru oleh anak didik. Teladan merupakan alat pendidikan
yang utama dalam menanamkan keyakinan atau membentuk tingkah laku
atau akhlak yang baik kepada anak didik. Perbuatan dan tindakan kerap
kali lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan kata-kata. Karena itu,
contoh dan teladan disiplin kepala sekolah dan guru-guru sangat
berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Mereka lebih mudah meniru apa
yang mereka lihat, dibanding apa yang mereka dengar. Dan hal ini karena
guru adalah teladan bagi siswa, yang dalam kiasan sering disebut “digugu
dan ditiru”.
3. Penyadaran
Disiplin berguna untuk menyadarkan seorang bahwa dirinya perlu
menghargai orang lain dengan cara mentaati dan mematuhi peraturan yang
berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu membatasi dirinya merugikan pihak
lain, tetapi hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar.
4. Pengawasan
38

Pengawasan bertujuan untuk menjaga atau mencegah agar tidak


terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dan untuk mempekuat kedudukan
dari pengawasan, maka dapat diikuti adanya hukuman-hukuman di mana
perlu.50

Dapat disimpulkan berdasarkan pernyataan tersebut bahwa dalam


meningkatkan kedisiplinan tidak bisa dilakukan oleh diri siswa peran faktor
luar sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan maka dari itu perlunya
kerjasama antara stakeholder dalam setiap langkah-langkah meningkatkan
disiplin agar tujuan guna meningkatkan kedisiplinan dapat sesuai dengan
tujuan.

D. Hasil Penelitian yang Relevan


Tabel 2.2
Hasil Penelitian Terdahulu
No Nama dan
Tahun Hasil Penelitian
Jenis
Penelitian
1. Elma 2013 Judul Penelitian ini adalah
Nurpiana/ “Penanaman Karakter Disiplin dan
Skripsi Tanggung Jawab Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler Kepramukaan Pada
Siswa Kelas VII di MTsN Pakem
Sleman Yogyakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka dan proses
penanaman karakter disiplin dan

50
Nurul Hidayati, “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan
Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang”, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta. 2014. h.45, tidak dipublikasikan
39

tanggung jawab serta melihat faktor


pendukung dan penghambat di
kegiatan ekskul tersebut. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa
proses penanaman karakter disiplin
dan tanggung jawab melalui kegiatan
ekstrakurikuler dikatakan efektif.
38Adapun faktor pendukung yaitu
sarana prasarana yang lengkap,
komunikasi yang baik antara kepala
sekolah, wakasek kesiswaan dan
pembina. Faktor penghambatnya
adalah kurangnya perhatian kepala
madrasah dan Pembina tidak memiliki
kompetensi yang baik dalam bidang
pramuka.
2. Madudin 2012 Judul Penelitian ini adalah “Peranan
/ Skripsi Pelaksanaan Sholat Berjamaah
Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas 4
dan 5 MI Al- Islamiyah- Kamal –
Kalideres”.Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peran sholat
berjamaah terhadap kedisiplinan siswa,
hasil penelitian dinilai bahwa peran
sholat berjamaah sangat siginifikan
dalam mendukung dan memotivasi
siswa untuk bersikap disiplin
khususnya dilingkungan sekolah.
40

3. Nurul 2014
Judul Penelitian ini adalah “Peran
Hidayati/
Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam
Skripsi
Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa Di
Sma Negeri 5 Tangerang” Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan
peran kegiatan ekstrakurikuler dalam
menumbuhkan kedisiplinan siswa di
SMA Negeri 5 Tangerang, dengan
melihat dari pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler, peran kegiatan
ekstrakurikuler, dan faktor pendukung
serta penghambatnya pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler dalam
menumbuhkan disiplin siswa. Hasil
penelitian ini mengungkapkan
beberapa hal penting: pertama,
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
dalam menumbuhkan kedisiplinan
siswa melalui beberapa tahapan yaitu
perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan kebijakan dan
pengawasan yang dilakukan secara
internal. Kedua, peran kegiatan
ekstrakurikuler dalam menumbuhkan
kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5
Tangerang yaitu melalui
ekstrakurikuler PMR, basket, dan
PASKIBRA. Ekstrakurikuler tersebut
dijadikan sebagai wadah dan solusi
pelanggaran disiplin serta kenakalan
41

remaja yaitu dengan adanya tata tertib,


sanksi, teladan, sarana penunjang serta
program-program yang menarik minat
siswa. Ketiga, faktor pendukung
kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri
5 Tangerang adalah sarana dan
prasarana yang memadai, dukungan
dari orangtua, kualitas dari pembina
dan pelatih. Sedangkan faktor
penghambat kegiatan ekstrakurikuler
adalah terbatasnya pemanfaatan
lapangan sekolah, cuaca yang tidak
mendukung untuk kegiatan
ekstrakurikuler di outdoor, pencairan
dana melalui birokrasi yang sulit,
motivasi diri siswa yang tidak stabil.

Penelitian ini memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan pada


penelitian tersebut. Persamaannya yakni sama- sama mencari sejauh mana
setiap kegiatan yang dilakukan yang pengaruhnya pada kedisiplinan siswa.
Namun ada beberapa perbedaan diantaranya:
1. Penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui cara penanaman
karakter disiplin dan tanggung jawab pada kegiatan pramuka pada
tingkat Penggalang, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran pramuka dalam meningkatkan kedisiplinan pada
tingkat penegak;
2. Penelitian terdahulu bertujuan untuk meneliti pelaksanaan solat
berjamaah terhadap peningkayan kedisiplinan siswa, sedangkan
penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran
pramuka dalam meningkatkan kedisiplinan;
42

3. Penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui cara menumbuhkan


kedisiplinan siswa melalui beberapa ekstrakurikuler diantaranya yaitu
Paskibra, PMR dan Basket, sedangkan penelitian ini terfokus pada
ekstrakurikuler wajib pramuka saja;

E. Kerangka Berfikir
Disadari atau tidak, sekolah dianggap tempat yang paling baik untuk
mendidik dan menanamkan sikap, nilai ataupun norma yang baik. Salah
satunya yaitu menanamkan kedisiplinan terhadap siswa. Disiplin adalah
peraturan atau tata tertib yang diterapkan oleh sekolah, dan harus dipatuhi
oleh semua individu yang berada di lingkungan sekolah dan salah satunya
peserta didik. Disiplin merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu
pendidikan karena dengan disiplin tentunya seseorang akan terbiasa hidup
secara teratur dan tertib. Kedisiplinan merupakan modal bagi sekolah agar
dapat mendidik siswa dalam mengembangkan potensinya dan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Kepedulian sekolah dalam aktifitas yang mereka
capai dalam segala bidang, akan mempengaruhi pembentukan karakter siswa.
Untuk menumbuhkan kedisiplinan siswa, sekolah yang dijadikan
sebagai wadah harus memiliki program-program yang dapat membangun
karakter siswa menjadi lebih baik. Salah satunya melalui program-program
kegiatan non formal yang mampu menumbuhkan kedisiplinan siswa. Dalam
menumbuhkan kedisiplinan siswa diperlukan kerjasama seluruh masyarakat
sekolah. Tetapi pada saat ini sekolah harus berusaha keras dalam menghadapi
kedisiplinan siswa karena begitu banyak permasalahan yang berkaitan dengan
kedisiplinan seperti masih terdapat siswa yang masih belum sadar untuk
menaati peraturan dan tata tertib disekolah sehingga dapat mempengaruhi
siswa yang lain, kecakapan hidup dan akhlak mulia, belum efektifnya
pemberian reward dan punishment terhadap siswa sehingga bagi yang
melanggar peraturan sehingga tidak menimbulkan efek jera, serta kurangnya
program pembinaan, pengembangan dan evaluasi yang dilakukan oleh
43

sekolah sehingga menjadi kelemahan tersendiri dalam proses penanaman


kedisiplinan.
Demi terlaksananya kegiatan kepramukaan yang baik, perlu
dilakukan kegiatan kepramukaan yang berkualitas untuk dapat menarik minat
dan menjadi plihan para peserta didik. Untuk mewujudkan peserta didik yang
mempunyai kedisiplinan tinggi tentunya ada beberapa faktor yang
mempengaruhi dalam pelaksanaan kegiatan pramuka. Oleh karena itu melihat
perbedaan kondsi nyata dan harapan tersebut maka di duga adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Untuk itu diperlukan langkah-
langkah yang digunakan dalam penerapan kedisiplinan yaitu melalui
pembiasaan melalui kegiatan atau program dilaksanakan, contoh teladan dari
berbagai stakeholder yang terlibat dalam setiap kegiatan Pramuka, pemberian
hukuman dan penghargaan bagi siswa yang melanggar dan berprestasi,
melakukan penyadaran mengenai pentingnya disiplin, serta melakukan
pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan. Yang mampu menghasilkan
salah satu karakter yaitu kedisiplian bagi siswa melalui kegiatan
kepramukaan.
44

Gambar 2.1
Diagram Kerangka Berfikir

Input Proses Outpu


t

Kondisi nyata: Kegiatan 1. Pembiasaan a. Kegiatan Pramuka


1. Kesadaran siswa pramuka dalam 2. Contoh yang menerapkan
untuk mentaati aturan kedisiplinan tentunya
dan tata tertib di meningkatkan teladan
lingkungan sekolah
menghasilkan peserta
kedisiplinan di 3. Punishment
masih rendah. didik yang taat akan
2. Pengaruh lingkungan MAN 1 Kota dan Reward aturan tidak hanya
sebaya dan dilingkungan sekolah
Bogor. 4. Penyadaran
lingkungan sekitar
sekolah dalam tetapi juga untuk
5. Pengawasan
meningkatka kehidupannya di
kedisiplinan. masa yang akan
3. Kurangnya datang sehingga
pengamalan dari
Dasa darma pramuka, membentuk karakter
pada point ke 8 yaitu, dan kepribadian siswa
disiplin, berani dan secara baik.
setia.
4. Belum efektifnya b. Terdapat perbedaan
pemberian reward antara siswa yang
dan punishment mengikuti kegiatan
terhadap peserta Pramuka yang
didik dalam
penerapan bersungguh-sungguh
kedisiplinan. dan yang tidak
5. Kurangnya peran mengikuti kegiatan
sekolah dalam pramuka.
memberikan
pembinaan,
pengembangan dan
evaluasi bagi siswa
sehingga
mempengaruhi
kedisiplinan siswa.
6. Kurangnya contoh
teladan dalam hal
kedisiplinan yang
diberikan oleh semua
element yang
terdapat dalam
sekolah tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Kota Bogor yang berlokasi di
Komp. Bumi Menteng Asri, Jalan Terapi Raya, Menteng, Bogor Barat, kota
Bogor, Jawa Barat. Kode pos 16111. Adapun waktu penelitian yaitu pada
bulan Juli 2018 sampai bulan November 2018. Dengan rincan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi
Kegiatan Tahun 2018
Juli Agustus September Oktober November
Konsultasi
dengan Dosen
Pembimbing
Perbaikan BAB
I, II dan III
Pengumpulan
Data
Pengolahan dan
Analisis Data
Penyusunan
BAB IV dan V

B. Metode Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan peneliti yaitu mengenai “Peran
Kegiatan Kepramukaan dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di MAN 1
Kota Bogor”. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan jenis
penelitian kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini
tidak berkenaan dengan angka-angka tetapi mendeskripsikan, menguraikan
dan menggambarkan Peran Kegiatan Kepramukaan dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa di MAN 1 Kota Bogor.

45
46

Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada


analisis deskriptif, digunakan untuk meneliti objek yang alamiah, dengan
peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengambilan data secara triangulasi,
analisis data bersifat induktif, dan hasil kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi. 1Bogdan dan Taylor (1993) mengemukakan bahwa
penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang di amati. 2Sedangkan menurut Mahmud penelitian kualitatif merupakan
suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada
fenomena atau gejala yang bersifat alami. 3

C. Teknik Pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data maka cara yang digunakan peneliti ialah
data primer dan data sekunder yang ada di MAN 1 Kota Bogor. Data primer
adalah data yang hanya dapat diperoleh di sekolah sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh dari luar sekolah.
1. Data Primer
a. Studi Dokumen
Dokumen adalah teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukan pada subjek penelitian, melalui dokumen. 4 dalam
hal ini melalui dokumen mengenai sejarah dan perkembangan MAN 1
kota Bogor, visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi, data
siswa, data guru, data tenaga kependidikan, data sarana prasarana,
dokumen prestasi sekolah, data kegiatan ekstrakurikuler Pramuka,
program ekstrakurikuler Pramuka, tata tertib MAN 1 kota Bogor, tata
tertib pramuka serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), (Bandung: Alfabeta: 2015), h. 15
2
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya:2011), h.
140.
3
Mahmud, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,2011), h. 89.
4
Ibid, h. 183
47

b. Metode wawancara (Interview)


Wawancara merupakan tanya jawab antara peneliti dengan
subjek yang diteliti/responden.5Metode ini digunakan peneliti untuk
memperoleh langsung informasi dari sumbernya, dalam penelitian ini
informan dikelompokkan berdasarkan Purposive Sampling yaitu
informan yang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan
Pramuka dan disiplin siswa. Peneliti telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang telah disiapkan
yang nantinya akan ditanyakan kepada responden penelitian yaitu
Kepala Sekolah selaku Ka Mabigus, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan,
Pembina Gudep, pelatih, guru, Dewan Harian Pramuka dan anggota
Ambalan.
c. Metode Observasi
Observasi merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang
dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara
terlibat (Partisipatif) ataupun non-partisipatif. 6Pada penelitian ini
penulis menggunakan observasi partisipastif (participant observation)
dimana melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang menjadi
sasaran penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau
aktivitas yang bersangkutan. Seperti kegiatan latihan rutin yang
dilakukan, proses pemberian materi tentang kepramukaan, evaluasi
setiap kegiatan, keadaan lingkungan sekolah, dan kegiatan lainnya.
2. Sumber Sekunder
Sumber data tambahan yang menurut peneliti menunjang data
pokok.7Data sekunder untuk penelitian ini adalah dokumentasi ataupun
buku-buku, jurnal, artikel dan data lainnya yang berkaitan dengan kajian
penelitian.

5
Slameto, Penelitian dan Inovasi Pendidikan. (Salatiga: Satya Wancana University
Press, 2015), h. 229
6
Ibid., h. 232
7
Ibid.,
48

D. Teknik Analisis Data


Proses analisis data dilakukan melaui proses klasifikasi berupa
pengelompokan atau pengumpulan dan pengategorian data kedalam kelas-
kelas yang telah ditentukan.8 Adapun analisis yang dilakukan melali beberapa
tahap, yaitu:
1. Kategorisasi
Dilakukan untuk mengumpulkan data berdasarkan kategori tertentu
bisa berupa data yang berkaitan langsung dengan pokok penelitian atau
data pelengkap yang berasal dari sekolah dan data-data baru yang bisa
muncul pada saat penelitian. Kategorisasi harus sesuai dengan masalah
penelitian sehingga dapat mencapai tujuan penelitian dalam memecahkan
masalah.9
2. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskkan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
10
membuang hal-hal yang tidak perlu. Dalam hal ini apabila peneliti
mampu menerapkan metode wawancara, observasi atau dari berbagai
dokumen yang berhubungan dengan kedisiplinan siswa dalam kegiatan
Pramuka di sekolah. Selama proses reduksi data peneliti dapat melanjutkan
proses penyempurnaan data dengan peringkasan data yang kurang perlu
dan tidak relevan, pengkodean, menemukan tema, maupun melakukan
penambahan terhadap data yang masih kurang dan sangat dibutuhkan
dalam penelitian, reduksi data berlangsung selama penelitian dilapangan
sampai pelaporan penelitianselesai.
3. Validasi Data
Validasi dilakukan untuk mengecek kebenaran data yang telah
diperoleh dengan keadaan lapangan yang sebenarnya.
4. Triangulasi Data

8
Mahmud, Op. cit, h. 189
9
Ibid., h.190.
10
Sugiyono, Op. cit, h.338.
49

Dalam triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang


bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada.11 Teknik ini untuk mengecek kebenaran data
atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang
berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang
terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data pada sumber data yang
sama yang diperoleh di MAN 1 Kota Bogor.
5. Penyajian Data
Dalam penelitian biasanya peneliti akan mendapatkan begitu
banyak data yang diperoleh dilapangan. Oleh karena itu pada penyajian
data dalam proses pengumpulan informasi harus disusun berdasar kategori
atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan. Data yang
didapatkan tidak mungkin dipaparkan secara keseluruhan. Untuk itu,
dalam penyajian data dapat dianalisis oleh peneliti untuk disusun secara
sistematis sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan dan menjawab
permasalahan yang diteliti.
6. Penarikan Kesimpulan
Langkah yang terakhir dilakukan adalah penarikan kesimpulan.
Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
pada instrument wawancara, pernyataan-pernyataan dari observasi dan dari
rumusan masalah.

E. Kisi-Kisi Instrumenen
Tabel 3.2
Daftar Ceklist Studi Dokumen
No Dokumen Ada Tidak Ada
1. Jadwal kegiatan rutin Pramuka
2. Tata tertib anggota Pramuka
Dokumen materi Pramuka
a. Buku Panduan/pedoman materi
4.
pramuka
b. jadwal materi bulanan
5. Dokumen hasil kegiatan

11
Ibid Sugiyono.,h.241.
50

a. Data absensi siswa


b. Laporan nilai semester
Data peralatan kegiatan Pramuka
a. Perlengkapan Pramuka
b. Alat Perkemahan
6.
c. Alat Masak
d. Alat Semaphore
e. Alat Tandu dan P3K
Dokumen Sekolah
a. Profil Sekolah
b. Laporan Kegiatan Pramuka
7.
c. Tata Tertib Sekolah
d. Piagam atau Penghargaan Kegiatan
Pramuka

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Observasi
Sub Dimensi
Dimensi
Variabel
Kedisiplinan Dalam kegiatan 1. Kehadiran Siswa Di Sekolah dan Meninggalkan
belajar mengajar Kelas/Sekolah pada saat KBM
di Sekolah 2. Absensi Siswa
3. Pakaian dan Tata Rias siswa di sekolah
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
5. Pelanggaran Larangan yang telah ditetapkan oleh
sekolah.
Dalam kegiatan 1. Pakaian serta atribut yang digunakan
ekstrakurikuler 2. Waktu latihan Pramuka
Pramuka 3. Ketidakhadiran dan Keterlambataan pada saat
kegiatan Pramuka
4. Sopan santun dan etika
5. Iuran kas bagi anggota Pramuka
6. Kebersihan Ambalan
7. Adat Ambalan yang telah ditetapkan
8. Sanksi-sanksi.

Tabel 3.4
Kisi-kisi wawancara
Fokus Penelitian Dimensi Sub Dimensi

Peran Kegiatan 1. Pelaksanaan a. Fungsi dan manfaat Kegiatan


Pramuka dalam program kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota
Meningkatkan Pramuka di Bogor
Kedisiplinan Siswa di MAN 1 Kota
MAN 1 Kota Bogor
b. Jenis-jenis Program kegiatan
Bogor Pramuka
c. Metode kegiatan Pramuka di
MAN 1 Kota Bogor
d. Peran Stakeholder dalam
51

Kegiatan Pramuka

2. Meningkatkan a. Kedisiplinan dalam kegiatan


kedisiplinan Pramuka
siswa melalui b. Strategi yang digunakan dalam
kegiatan Pramuka kegiatan Pramuka dalam
meningkatkan disiplin siswa
c. Langkah-langkah dalam
kedisiplinan siwa melalui
kegiatan Pramuka
3. Faktor a. Faktor pendukung kegiatan
pendukung dan Pramuka dalam proses
penghambat meningkatkan kedisiplinan
kegiatan Pramuka b. Faktor penghambat kegiatan
dalam proses Pramuka dalam proses
meningkatkan meningkatkan kedisiplinan
kedisiplinan
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Sejarah MAN 1 Kota Bogor
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bogor adalah lembaga
pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di bawah
pengelolaan Kementerian Agama. MAN 1 Kota Bogor merupakan
Madrasah alih fungsi dari Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri
(SPIAIN) Sunan Gunung Djati Cabang Bogor yang berdiri tahun 1967 di
bawah naungan Inspektorat pada IAIN Sunan Gunung Djati Bandung
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama no. 80/1967.
MAN Bogor satu-satunya MAN di Kota dan Kabupaten Bogor
selain bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di Kota
Bogor, juga bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pendidikan
MAN Filial. Filial adalah (kelas jauh) yaitu MAN Filial Parung Panjang
Kabupaten Bogor dan MAN Filial Cibinong. Dengan program
pengembangan pendidikan tahun 1993/1994 dengan SK Departemen
Agama memperluas lembaga pendidikan, yang dikelola dengan program
penegerian madrasah-madrasah swasta dan pemandirian status Madrasah
Filial, maka sejalan dengan program Kerja Departemen Agama tersebut
MAN (Madrasah Aliyah Negeri) diperluas dan dan dikembangkan
diseluruh tanah air, termasuk di Kabupaten Bogor.
Adanya perubahan dan pemandirian status MAN Filial Parung
Panjang dan MAN Bogor yang ada di Cibinong an MAN Filial Cibinong,
maka MAN Bogor tidak lagi bertanggung jawab terhadap kedua MAN
tersebut, dan penyelenggaraan pendidikannya terpisah dari MAN Bogor,
dan sekarang menjadi MAN 1 Kota Bogor, mulai tahun 1993 berlokasi di
Menteng Asri Kota Bogor Barat.

52
53

2. Profil Sekolah
a. Data Umum Madrasah
NSM : 13 113 27 10 002
NPSN : 20220852
Nama Madrasah : MAN 1 Kota Bogor
Status Madrasah : Negeri
Waktu Belajar : Pagi
Jurusan/Program : IPA, IPS, dan Agama
Kaegori Madrasah : Madrasah Keagamaan
NPWP : 00.002.720.1 – 404.000
b. Alamat Madrasah
Jalan/Kampung & RT/RW : Jl. Dr. Semeru Komp. Bumi
Menteng Asri
Provinsi : Jawa Barat
Kabupaten/Kota : Bogor
Kecamatan : Bogor Barat
Desa/Kelurahan : Menteng
Nomor Telepon : (0251) 8338865
Kode Pos : 16111
Titik Koordinat :
a. Latitude (Lintang) : -6,576,536
b.Longitude (Bujur): 106,781,947
Kategori GeografisWilayah : Dataran Rendah
c. Dokumen Perijinan & Akreditasi Madrasah
No. SK Pendirian : KMA 17 Th 1978
Tanggal SK Pendirian : 16 Maret 1978
No. SK Ijin Operasional : KMA 17 Th 1978
Tanggal SK Ijin Operasional : 16 Maret 1978
Status Akreditasi :A
No. SK Akreditasi : 02.00/112/BAP-SM/SK/X/2015
54

Tanggal SK Akreditasi : 13 Oktober 2015


Tanggal Akhir Akreditasi : 13 Oktober 2020
d. Data Kepala Sekolah
Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Ruyani
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Kepegawaian : PNS
NIP : 196204131994031001
Pendidikan Terakhir : S1
Status Sertifikasi : Sudah Sertifikasi
Nomor HP : 0812 8791 3678
3. Visi dan Misi Sekolah
Berikut adalah visi dan misi Sekolah MAN 1 Kota Bogor:
a. Visi Madrasah
Terwujudnya Insan yang Berprestasi, Terampil, dan Berakhlakul
Karimah
b. Misi Madrasah
1. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, menghasilkan
prestasi akademik dan non akademik serta berdaya saing
tinggi
2. Menumbuhkan semangat kreativitas warga madrasah dalam
berkarya
3. Membekali peserta didik dan mempertahankan budaya
belajar yang islami
4. Membentuk pribadi peserta didik yang bertanggungjawab
guna merespon perubahan dalam bidang pendidikan
5. Menerapkan pola manajemen partisipatif dengan seluruh
stakeholder (Team Work).
4. Kondisi Sarana Prasarana Madrasah
Sarana dan Prasarana merupakan unsur penting dalam kegiatan
belajar mengajar agar tujuan dapat tercapai dengan semaksimal
mungkin. MAN 1 Kota Bogor memiliki sarana dan prasarana yang
55

baik dan lengkap sehingga hal tersebut diharapkan dapat membuat


siswa dapat belajar dengan tenang dan nyaman. Berdasarkan hasil
observasi dan studi dokumen yang telah dilakukan berikut ini
merupakan sarana dan prasarana yang terdapat di MAN 1 Kota Bogor:
Tabel 4.1
Kondisi Sarana dan Prasarana MAN 1 Kota Bogor
Jumlah Ruang Menurut
Kondisi (Unit)
No Jenis Bangunan
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
1 Ruang Kelas 30
2 Ruang Kepala Madrasah 1
3 Ruang Guru 1
4 Ruang Tata Usaha 1
5 Ruang Wakil Kepala Madrasah 1
6 Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1
7 Ruang Pembina Ekskul 1
8 Laboratorium Kimia 1
9 Laboratorium Komputer 1
10 Ruang Perpustakaan 1
11 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah 1
(UKS)
12 Ruang Kesenian 1
13 Toilet Guru 5
14 Toilet Siswa 23 1
15 Gedung Serba Guna (Aula) 1
16 Ruang OSIS 1
17 Ruang Pramuka 1
18 Masjid/Mushola 2
19 Pos Satpam 1
20 Kantin 1
21 Koperasi Siswa 1
Sumber :Data Sarana dan Prasarana MAN 1 Kota Bogor tahun 2018
Secara keseluruhan sarana dan prasarana yang terdapat di
MAN 1 Kota Bogor ini sudah lengkap dalam menunjang proses
kegaiatan belajar mengajar yang dilakukan disekolah. Letak geografis
MAN 1 Kota Bogor yang berada di lingkungan Komplek Menteng
Asri membuat sekolah ini jauh dari kebisingan kendaraan bermotor.
Selain itu, sekolah ini mempunyai dua lapangan besar yang terletak di
halaman depan sekolah dan di dalam sekolah yang cukup luas
56

sehingga kegiatan yang dilakukan diluar kelas bisa dilakukan dengan


nyaman.
5. Tenaga Pendidik di MAN 1 Kota Bogor
Seluruh sumber daya manusia yang terdapat di suatu sekolah
merupakan salah satu penentu keberhasilan terlaksananya kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan disekolah. Di MAN 1 Kota Bogor
mempunyai tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang saling
bekerjasama dalam rangka meningkatan kualitas sekolah. Berikut
merupakan tabel data pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di
MAN 1 Kota Bogor:
Tabel 4.2
Tenaga Pendidik di MAN 1 Kota Bogor
Keadaan Sekarang (Guru)
Kemeng Diknas Honor Jumla
No. Jabatan
h
L P L P L P
1 Kepala Madrasah 1 1
2 Wakil Kepala Madrasah 3 1 4
4 Pendidik (Guru)
a. Qur’an Hadis 3 - - - - - 3
b. Akidah Akhlak 3 1 - - - - 4
c. Fikih 1 2 - - - - 3
d. SKI 1 - - - - - 1
e. PKn - 2 - - 1 - 3
f. Bahasa Indonesia 1 3 - - - - 4
g. Bahasa Arab 2 - - - - 1 3
h. Bahasa Inggris 1 - - 2 1 1 5
i. Matematika 2 1 - - - 2 5
j. Sejarah 1 - - - - 1 2
k. Biologi - 1 - 2 - - 3
l. Kimia 1 2 - 1 - - 4
m. Fisika 1 1 - - - - 2
n. Geografi - 1 - - 1 - 2
o. Sosiologi - - - - 1 1 2
p. Ekonomi 1 1 - - - - 2
q. Tafsir-Ilmu Tafsir 1 - - - - - 1
r. Hadis Ilmu Hadis 1 - - - - - 1
s. Fikih-Ushul Fikih 1 - - - - - 1
t. Ilmu Kalam - - - - - - -
u. Akhlak 1 - - - - - 1
v. Seni Budaya - - - - - 2 2
w. Penjas Orkes - 1 1 - - - 2
57

x. Prakarya dan - - - - 1 - 1
Kewirausahaan
y. TIK - - - - 2 - 2
z. Bahasa Sunda - - - - - - -
aa. PLH - - - - - - -
bb. PB/BK - 1 - - 1 2 4
Jumlah Total Tenaga Pendidik 26 18 1 5 8 10 68
5 Tenaga Kependidikan
a. Kepala TU 1 - - - - - 1
b. Staf TU 4 4 - - 4 1 13
c. Tenaga Keamanan - - - - 3 - 3
d. OB - - - - 5 - 5
Jumlah Total Tenaga 5 4 12 1 22
Kependidikan
Sumber :Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN 1 Kota Bogor
Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, terdapat Kepala Sekolah dan 4
Wakil Kepala sekolah yang terdiri dari Wakil Kepala Sekolah bidang
Kurikulum, bidang Kesiswaan, bidang Sarana dan Prasarana dan
bidang Humas. terdapat 68 guru yang mengajar di MAN 1 Kota Bogor
seluruh guru yang mengajar di MAN 1 Kota Bogor telah menempuh
jenjang pendidikan minimal S1, dan mayoritas berasal dari lulusan
yang liniear dengan mata pelajaran yang diampu, walaupun masih ada
beberapa yang tidak liniear dengan pelajaran yang diampu.1
6. Kondisi Peserta Didik
Siswa merupakan objek dari kegiatan belajar serta objek dari
penanaman karakter di sekolah. Berikut ini merupakan data jumlah
peserta didik di MAN 1 Kota Bogor pada tahun ajaran 2018-2019:
Tabel 4.3
Jumlah Peserta Didik MAN 1 Kota Bogor
Uraian Siswa Tingkat 10 Tingkat 11 Tingkat 12
Dan Rombel IPA IPS AGM IPA IPS AGM IPA IPS AGM
Siswa Baru Tk. 10
196 153 40 - - - - - -

Siswa Mengulag - - - - - - - - -

1
Dokumen terlampir
58

Siswa Naik Dari


- - - 162 164 75 193 156 38
Tingkat Sebelumya

Siswa Pindah
- - - 1 - - - - -
Masuk
Siswa Pindah
- - - 2 3 - 2 1 -
Keluar
Jenis Kelamin
124 67 26 95 86 53 102 75 21
Perempuan
Jenis Kelamin
72 86 14 64 78 22 91 81 18
Laki-Laki

Jumlah Rombel 5 4 1 4 4 2 5 4 1

Jumlah Siswa
389 397 384
Total Saat Ini

1170 Siswa

Sumber :Data Peserta Didik MAN 1 Kota Bogor tahun 2018-2019


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat siswa kelas X sebanyak
389 siswa, kelas XI 397 siswa dan XII sebanyak 384 siswa jadi total
keseluruhan siswa yaitu 1170 siswa, lalu siswa tersebut terbagi dalam
tiga jurusan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebanyak 551 siswa
dengan 5 kelas di tingkat kelas X, 4 kelas di tingkat kelas XI dan 5
Kelas di tingkat kelas XII, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebanyak
473 siswa dengan 4 kelas tiap tingkatan kelas X, XI dan XII dan
Agama sebanyak 153 siswa dengan 1 kelas di tingkat kelas X, 2 kelas
di tingkat kelas XI dan 1 tingkat di kelas XII. Berdasarkan data
tersebut perbedaan jumlah kelas pada jurusan IPA dan AGAMA
didasarkan pada tingkat minat siswa yang akan mengambil jurusan
tersebut.

7. Kegiatan Ekstrakurikuler di MAN 1 Kota Bogor


Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan non formal yang
dilakukan diluar jam pelajaran, kegiatan tersebut dilakukan bertujuan
untuk mengasah dan mengembangkan keterampilan dan bakat siswa.
Terdapat berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
59

di MAN 1 Kota Bogor, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.4
Kegiatan Ekstrakurikuler di MAN 1 Kota Bogor
Diselenggarakan Jumlah
Jenis Ekstrakurikuler (Ya = 1/Tidak = 0) Siswa Yang
No Mengikuti
1 Pramuka 1 73
2 Palang Merah Remaja (PMR) 1 67
3 Paskibra 1 28
4 Marching Band 1 48
5 Sepak Bola/Futsal 1 108
6 Bola Basket 1 38
7 Bulutangkis 1 40
8 Karate 1 33
9 Grup Band 1 19
10 Seni Suara/Paduan Suara 1 24
11 Seni Musik/alat musik 1 35
12 Seni Tari Tradisioanal/daerah 1 11
13 Seni Drama/Teater 1 30
14 Jurnalistik 1 89
15 Marawis/nasyid 1 20
16 Kaligrafi 1 17
17 Olah raga bela diri (Silat) 1 25
Jumlah 705
Sumber :Data Kegiatan Ekstrakurikuler MAN 1 Kota Bogor tahun
2018
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah siswa
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sebanyak 705 siswa, dari
1170 siswa atau sebanyak 60,2% siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler. Dalam tabel tersebut terlihat urutan ekstrakurikuler
terbanyak yaitu ekstrakurikuler futsal yaitu sebanyak 108 siswa,
jurnalistik sebanyak 89 siswa dan Pramuka sebanyak 73 siswa.
8. Kegiatan Kepramukaan di MAN 1 Kota Bogor
a. Sejarah Pramuka MAN 1 Kota Bogor
Pada Januari 1984, tepatnya 34 tahun lalu merupakan cikal
bakal terbentuknya Pramuka MAN 1 Kota Bogor didirikan. Pada
saat itu MAN 1 Kota Bogor masih bernama Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) Bogor yang dipimpin oleh Drs. R. Witarna. Latar
60

belakang Ekstrakurikuler Pramuka ini didirikan karena saat masa


orde baru dimana pada masa itu pendidikan hanya mengfokuskan
pada kegiatan formal yaitu belajar mengajar dikelas saja sehingga
mengesampingkan kegiatan keorganisasian, namun seiringnya
waktu banyak sekolah yang mulai menerapkan kegiatan kepanduan
disekolah yang sekarang bernama Pramuka, karena kegitan tersebut
memberikan banyak manfaat bagi peserta didik.\
Kegiatan pramuka ini merupakan kegiatan Ekstrakurikuler
tertua di MAN 1 Kota Bogor, pada saat itu Pembina dipimpin oleh
Bapak Anwar, dengan Pembina satuan yaitu Ibu Casih S.Ag
kemudian ambalan Pramuka MAN 1 Kota Bogor diberikan nama
Ambalan KH. Ahmad Dachlan dan Siti Aisiyah. Alasan
menggunakan tokoh islam Kh.Ahmad Dachlan karena beliau
mempunyai kepribadian yang toleran dan tegas, sabar, sangat
menghargai perbedaan dan salah satu pejuang pembaharu islam di
Nusantara. Sedangkan Siti Aisiyah karena beliau merupakan salah
satu figure atau potret wanita ideal nan agung yang mempunyai
sifat lembut, peuh cinta, setia berwawasan tajam, perasa, dan
menjadi sentral dalam kehidupan perempuan.
MAN I Kota Bogor ini masuk dalam Gugus Depan Kota
Bogor dengan Kode 04.001 (Putra) dan 04.002 (Putri), dimana
digunakan KH. Ahmad Dachlan untuk kesatuan putra dan Siti
Aisiyah untuk kesatuan putri. Berikut ini merupakan perubahan
Kamabigus yang terjadi di MAN 1 Kota Bogor.
Tabel 4.5
Daftar Nama Kamabigus di MAN 1 Kota Bogor
Sekolah Tahun Kamabigus
MAN Bogor 1984 – 1985 Drs. R. Witarna
1985 – 1990 Drs. Hasanudin
1990 – 1993 Drs. H. Entjum Ma’sum
MAN 1 Kota 1993 – 2000 Drs. Maswi Haris
Bogor 2000 – 2005 Drs. H. Entjum Ma’sum
2005 – 2007 Dra. Hj. Fachriyah
2007 – 2008 Drs. H. A. Buchori, MM (Plt)
61

2008 – 2014 Drs. M. Mahfudz Faizal, MH


2014 – sekarang Drs. Ruyani

b. Jumlah Anggota Pramuka


Dalam melaksanakan kegiatan yang terdapat di Pramuka
MAN 1 Kota Bogor tentunya siswa sebagai objek dari setiap
kegiatan yang dilakukan. Berikut merupakan daftar anggota
Pramuka MAN 1 Kota Bogor.
Tabel 4.6
Daftar Anggota Kegiatan Pramuka
Tahun 2017-2018
No Kelas Jumlah Anggota L P
1. Kelas X 31 Anggota 18 13
2. Kelas XI 20 Anggota 9 11
3. Kelas XII 17 Anggota 9 8
Total 68 Anggota 36 32
Tahun 2018-2019
No Kelas Jumlah Anggota L P
1. Kelas X 28 Anggota 21 17
2. Kelas XI 27 Anggota 15 12
3. Kelas XII 18 Anggota 9 9
Total 73 Anggota 45 38
Sumber :Data Anggota Pramuka MAN 1 Kota Bogor
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa Pramuka
sebagai Ekstrakurikuler wajib belum dapat berjalan dengan
maksimal jika dilihat dari jumlah anggota Pramuka yang terdaftar
kelas X hanya 7% yang mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka, kelas
XI hanya 6.9% dan kelas XII hanya 4,6% jika di total dari seluruh
siswa yang terdapat di MAN 1 Kota Bogor, hanya sekitar 6.2%
yang mengikuti kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor.
c. Struktur Organisasi Kegiatan Pramuka
Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan
antara tiap bagian atau posisi yang ada dalam suatu organisasi
dalam menjalankan kegiatan operasional dalam pencapaian suatu
tujuan yang diharapkan. Berikut ini merupakan struktur organisasi
dalam kegiatan Pramuka:
62

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Gambar 4.2
Struktur Organisasi Pramuka MAN 1 Kota Bogor
63

Dari struktur organisasi Pramuka terdapat Majelis Pembimbing


merupakan badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan
moril, organisatoris, material dan finansial kepada kwartir, gugus
depan dan satuan karya pramuka. Majelis pembimbing tersebut
dibentuk berdasarkan tingkatan, mulai dari Nasional (Mabinas),
Daerah (Mabida), Cabang/Kota (Mabicab), Ranting/Kecamatan
(Mabiran), Gugus Depan (Mabigus) dan Saka (Mabi Saka).
Sedangkan Kwartir dan koordinator Gudep merupakan
perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan dari gerakan
Pramuka. Di dalam suatu sekolah atau lembaga pendidikan,
pelaksanaan Pramuka di laksanakan di Gudep setiap masing-masing
sekolah yang dipimpin oleh Kamabigus yaitu Kepala sekolah, di
MAN 1 Kota Bogor yang bertidak sebagai Kamabigus yaitu Kepala
sekolah Bapak Drs. Ruyani, Pembina Satuan Putra yaitu Bapak
Sanang, S.Ag, dan Pembina Satuan Putri yaitu Ibu Khaerunnisa, S. Pd,
Pelatih Putra yaitu Kak Haris Suhud, S.Pd dan Pelatih Putri yaitu Kak
Siti Maulida, S.Pd. lalu dalam struktur Dewan Ambalan ditempati
oleh para anggota Pramuka. Adapun tugas dari masing-masing bagian
yaitu:
1) Pradana sebagai pemimpin yang mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan mengontrol semua pengurus serta
bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilaksanakan oleh
ambalan;
2) Juru adat mempunyai tugas sebagai pengawas dan penegak adat
ambalan serta menjaga keharmonisan seluruh anggota ambalan,;
3) Kerani (sekretaris) mempunyai tugas dalam membantu
melaksanakan tugas Pradana, bertindak sebagai notulis dan
mencatat hal-hal yang penting dalam rapat, membuat proposal
kegiatan atau surat-surat dan mengarsipkannya;
64

4) Juru uang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dalam


pengeluaran dan pemasuan kas dewan ambalan serta membuat
laporan mengenai arus kas yang terjadi di ambalan;
5) Seksi Teknis Pramuka bertugas memberikan materi kepramukaan
pada para anggota Pramuka serta mengelola peralatan dan
perlengkapan yang digunakan untuk pelatihan dan pembinaan
ambalan;
6) Seksi Kegiatan dan Operasional memiliki tugas sebagai
mengagendakan kegiatan dan pelatihan yang dilakukan,
menyusun panitia dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan
ambalan;
7) Seksi Bimbingan dan Pengembangan mempunya tugas sebagai
penanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan pengkaderan
anggota Pramuka guna pengembangan ambalan serta
merencanakan pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan
kualitas Pramuka Penegak; dan
8) Seksi Penelitian dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan
evaluasi pada setiap pelaksanaan kegiatan dan mendukung
seluruh kegiatan pelatihan dan pembinaan yang dilakukan.

B. Deskripsi dan Analisis Data


Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan melalui studi
dokumentasi, wawancara dan observasi, adapun hasil penelitian ini meliputi
peran Stakeholder dalam kegiatan Pramuka, pelaksanaan kegiatan Pramuka,
meningkatkan kedisiplinan siswa dalam kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota
Bogor, faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan Pramuka, dan Peran
kegiatan Pramuka dalam meningkatkan kedisiplinan.
1. Pelaksanaan Program Kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor
Untuk melaksanakan suatu program dalam kegiatan Pramuka
tentunya memerlukan perencanaan program, penetapan kebijakan, dan
pengawasan. Dalam pelaksanaan kegiatan Pramuka dibutuhkan sebuah
65

perencanaan, perencanaan dalam kegiatan Pramuka berfungsi dalam


menentukan tujuan dan strategi yang digunakan dalam kegiatan Pramuka,
selain itu agar memudahkan pengawasan dalam kegiatan yang dilakukan
serta dalam pelaksanaan kegiatan menjadi lebih tepat, efektif dan efisien.
Menurut pendapat Pak Ruyani terkait dengan perencanaan pelaksanaan
kegiatan Pramuka yaitu: “Setiap tindakan yang dilakukan mengacu pada
kurikulum yang berlaku. Saya juga memberikan arahan mengenai
perencanaan program, pengawasan, pendanaan dan evaluasi sehingga
seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan Pramuka.” 2
Dari pernyataan tersebut perencanaan kegiatan Pramuka harus
berdasarkan dengan kurikulum yang berlaku. Tak hanya untuk kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka saja, namun juga berlaku untuk seluruh kegiatan
ekstrakurikuler yang lainnya agar terdapat keterkaitan antara pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas, karena kegiatan Pramuka sendiri secara langsung merupakan
salah satu wujud dari pengembangan aspek sikap dan keterampilan pada
kurikulum 2013. Dalam proses perencanaan program tersebut diantaranya
meliputi perencanaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan , menetapkan
anggaran program, menetapkan kebijakan yang terkait pelaksanaan
kegiatan Pramuka serta menetapkan strategi yang digunakan. Dalam
perencanaan program strategi yang digunakan adalah menyesuaikan
dengan kemampuan atau keadaan sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh
Pak Ruyani beliau mengatakan bahwa:

“Dalam menentukan strategi yaitu harus menyesuaikan dengan


kondisi atau kemampuan sekolah, salah satunya dengan
memanfaatkan alumni yang mempunyai kemampuan dan
kompetensi yang baik dalam bidang Pramuka kami beri
kesempatan untuk menjadi Pelatih Pramuka atau membantu
dalam mensukseskan setiap kegiatan yang dilakukan oleh
Pramuka, dan melakukan kerja sama dengan sekolah lain untuk
saling berbagi ilmu, sehingga ilmu yang didapat tak hanya dari

2
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak Ruyani Senin, 1
Oktober 2018
66

sekolah ini saja namun dari sekolah lain.“3

Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam


menentukan strategi yang dilakukan dalam proses perencanaan yaitu
melakukan analisa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh sekolah
salah atunya dengan memberikan kesempatan pada alumni untuk menjadi
pelatih disekolah serta menjalin hubungan dengan sekolah lain. Sedangkan
kebijakan Kepala Sekolah mengenai pendanaan pelaksanaan kegiatan
Pramuka yaitu melalui pengalokasian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) sedangkan dana penunjang
lain berdasarkan hasil persetujuan komite dan para wali murid berdasarkan
musyawarah yang dilakukan.
“Kebijakan penganggaran dan pendanaan kegiatan
ekstrakurikuler sudah diatur oleh pemerintah namun dalam
pelaksanaan dan pengalokasiannya tetap di atur oleh sekolah yang
di sesuaikan dengan kebutuhan eskul. Segala pendanaan
digunakan untuk kegiatan eskul berasal dari pemerintah pusat
maupun daerah dalam bentuk BOS dan BOP, ada juga pendanaan
dari siswa yang tidak dipaksaan melalui persetujuan pihak
sekolah dengan komite dan orang tua.”4

Dari pernyataan tersebut dapat menyimpulkan bahwa kebijakan


Kepala Sekolah dalam menetapkan kebijakan pendanaan kegiatan
Pramuka yaitu melalui musyawarah dan rapat koordinasi melalui
stakeholder yang terkait dengan kegiatan Pramuka. Dalam menetapkan
kebijakan tersebut juga Kepala Sekolah melihat dari sisi kebutuhan
ekstrakurikuler dan disesuaikan dengan kemampuan sekolah. Dalam
ekstrakurikuler Pramuka untuk menentukan anggaran yang dibutuhkan
setiap kegiatan, dilakukan pada saat penetapan program kegiatan
dilakukan dengan mengajukan proposal kegiatan, lalu anggaran dari setiap
kegiatan yang dilakukan tersebut diberikan pada sekolah yang selanjutnya
di akumulasikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan anggaran

3
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak Ruyani Senin, 1
Oktober 2018
4
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak Ruyani Senin, 1
Oktober 2018
67

bagi ekstrakurikuler Pramuka pada tahun berikutnya. Sedangkan dalam


menentukan kebijakan tekait kedisiplinan siswa yaitu melalui kebijakan
sekolah dalam pembentukan tata tertib, seperti yang dikatakan oleh Kepala
Sekolah, beliau mengatakan bahwa:
“Kebijakan sekolah dalam pembentukkan tata tertib di kegiatan
Pramuka tentunya tidak terlepas dari tata tetib sekolah yang telah
ditentukan, dimana seluruh Stakeholder, perwakilan guru,
wakasek, guru BK membentuk rancangan tata tertib maupun
aturan yang disesuaikan dengan kegiatan ekstrakurikuler tanpa
terkecuali kegiatan Pramuka kemudian dirapatkan dengan dewan
guru selaku Pembina Pramuka untuk didiskusikan kembali lalu
disesuaikan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Setelah tata tertib
disetujui langkah selanjutnya yaitu mengsosialisasikannya pada
tiap-tiap Pelatih dan anggota setiap ekstrakurikuler.”5

Berdasarkan uraian tersebut Kepala Sekolah dalam menentukan


kebijakan antara satu dengan yang lain harus saling bekerja sama dan
harus dimusyawarahkan kepada seluruh yang mempunyai kepentingan
terhadap kegiatan Pramuka.
Setelah program tersebut direncanakan maka pengorganisasian
sesuai dengan mekanisme kerja. Seperti yang dijelaskan oleh Pak Ruyani
menyatakan bahwa:

“Tanggung jawab dan wewenang disesuaikan dengan Job desk


masing-masing bagian, baik itu Pelatih, Pembina, dan tiap-tiap
bagian yang terdapat dalam struktur organisasi. Misalnya saya
selaku Kamabigus saya menjalankan tugas dan fungsinya sesuai
dengan peraturan yang ada, begitu juga wakil kepala bagian
kesiswaan Pak Mama beliau berkoordinasi dengan Pembina dan
Pelatih Pramuka dalam mengawasi kegiatan Pramuka.”6

Dari pernyataan tersebut menjelaskan bahwa Kepala Sekolah


sebagai penanggung jawab struktural dalam berbagai kegiatan yang
dilakukan. Namun pada pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
Pramuka yang ada di MAN 1 Kota Bogor Kepala Sekolah menugaskan

5
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak Ruyani Senin, 1
Oktober 2018
6
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak Ruyani Senin, 1
Oktober 2018
68

Wakasek Kesiswaan yang mengatur dan mengarahkan secara teknis


kegiatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kedisiplinan.
Selanjutnya dalam melakukan pengawasan memiliki patokan dan
penilaian berdasarkan hasil dari pembentukkan kebijakan tata tertib yang
telah dibuat agar mudah dalam melakukan evaluasi kegiatan Pramuka.
Selain itu dalam pelaksanaannya dilapangan Pak Mama Turidi selaku
Wakasek Kesiswaan menyatakan bahwa:
“Pengawasan dilakukan dengan cara mengawasi dan
memonitoring setiap kegiatan yang dilakukan baik didalam
sekolah maupun diluar sekolah. Sedangkan evaluasi dengan
melakukan pertemuan pada akhir semester guna mengevaluasi
setiap kegiatan ekstrakurikuler dari masing-masing Pembina,
Pelatih serta siswa yang berkepentingan dalam setiap organisasi
yang ada disekolah untuk menentukan langkah yang akan di
ambil untuk selanjutnya.”7

Berdasarkan pernyataan Pak Mama tersebut dalam melakukan


pengawasan wakasek bidang kesiswaan memantau dan memonitoring
secara langsung kegiatan yang dilakukan baik di lingkungan sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah sehingga wakasek mengetahui
bagaimana kondisi yang terjadi dilapangan dan sebagai bahan
pertimbangan saat melakukan evaluasi. Pada kegiatan evaluasi dilakukan
bersama-sama dengan pihak yang terlibat mengenai kegiatan yang
dilakukan oleh seluruh organisasi yang ada di MAN 1 Kota Bogor
kemudian hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk kegiatan yang akan digunakan pada tahun berikutnya. Dalam
kegiatan Pramuka sendiri evaluasi dari setiap program dilakukan pada
setiap rapat pleno dewan kerja Ambalan untuk mengevaluasi setiap
kegiatan yang telah dilaksanakan. Sedangkan untuk evaluasi program
dilakukan pada setiap awal tahun ajaran baru sekaligus pergantian
kepengurusan dewan ambalan.
a. Fungsi dan Manfaat dari Kegiatan Pramuka
7
Hasil Wawancara dengan Wakasek Kesiswaan Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak
Mama Turidi, Senin, 24 September 2018
69

Kegiatan kepramukaan merupakan salah satu kegiatan


ektrakurikuler wajib yang dikembangkan disetiap sekolah. Hal
tersebut sesuai dengan ketetapan kurikulum 2013 dan Undang-
Undang No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka serta Peraturan
Menteri No. 63 Tahun 2014 yang keseluruhan menyatakan bahwa
Kegiatan Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib yang
diikuti oleh peserta didik. Karena kegiatan Pramuka jika dilakukan
dengan maksimal mempunyai segudang fungsi dan manfaat yang baik
dalam mengembangkan karakter siswa di sekolah salah satunya yaitu
karakter kedisiplinan.
Manfaat yang diperoleh melalui kegiatan Pramuka diantaranya
seperti yang dijelaskan oleh Pembina Gugus Depan Putra Pramuka
MAN 1 Kota Bogor Pak Sanang, beliau menyatakan bahwa:
“Selain untuk membentuk karakter siswa yang disiplin,
mandiri, mempunyai jiwa kepemimpinan, dan karakter yang
lainnya disetiap kegiatannya. Kami juga semaksimal mungkin
membekali siswa agar mempunyai mental yang tangguh
karena suatu saat mereka akan terjun ke lingkungan
masyarakat, sehingga mereka mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan masyarakat, serta kegiatan Pramuka ini
berfungsi sebagai wadah pengaplikasian dari aspek sikap dan
keterampilan kurikulum 2013 yang diberikan guru di kelas
karena secara langsung kegiatan yang dilakukan di Pramuka
sesuai dengan perkembangan sikap dan kecakapan
kepramukaan.”8

Sedangkan Kak Haris Suhud selaku Pelatih Pramuka


mengungkapkan bahwa fungsi dari kegiatan Pramuka yaitu:
“Fungsinya sebagai wadah bagi siswa untuk meluangkan waktunya,
berpatisipasi aktif, bersosialisasi dan menggali potensi yang ada
didalam dirinya.”9 Serupa dengan pernyataan pelatih, naila selalu
anggota pramuka mengatakan bahwa: “Untuk melatih mental,

8
Hasil Wawancara dengan Pembina Gudep Putra Bapak Sanang, Sabtu , 29 September
2018
9
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putra Bapak Haris Suhud, Selasa , 02
Oktober 2018
70

keterampilan dan potensi yang saya miliki di bidang pramuka.”10


Ada juga pendapat dari anggota lain yaitu Ridho Alfarizi ia
menyebutkan bahwa: “ selain meningkatkan kedisiplinan Pramuka
menjadikan diri saya tanggung jawab, menumbuhkan jiwa
kepemimpinan, kemandirian.”11
Dari pemaparan yang disampaikan tersebut dapat dikatakan
bahwa fungsi dari kegiatan Pramuka yaitu sebagai wadah
pengaplikasian aspek sikap dan keterampilan yang ada pada siswa lalu
disesuaikan pada kurikulum 2013 karena hal tersebut sesuai dengan
perkembangan sikap dan kecakapan Pramuka yang tertera dalam SKU
Pramuka, terutama pada pembentukan karakter kedisiplinan.
Sedangkan manfaatnya yaitu selain mampu membentuk karakter
peserta didik manfaat kegiatan Pramuka melatih mental para siswanya
untuk mampu bersaing dilingkungan masyarakat.
b. Program Kegiatan Pramuka MAN 1 Kota Bogor
Program kerja merupakan daftar atau rencana kegiatan yang
dilakukan di suatu organisasi yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu dan disepakati oleh seluruh pengurus organisasi. Dalam
kegiatan Pramuka yang dilakukan di MAN 1 dalam menetapkan
program kegiatan Pramuka dilakukan pada saat pergantian
kepengurusan Ambalan. seperti yang diungkapkan oleh Pembina
Pramuka, beliau mengatakan bahwa:
” Jenis kegiatan yang dilakukan di pramuka MAN 1 ini selain
kegiatan wajib ada juga kegiatan rutin dan partisipasi serta
tambahan. Kegiatan wajib meliputi latihan rutin yang
dilakukan setiap hari sabtu, atau kegiatan yang dilakukan
setiap tahun, semester atau per 3 bulan yang dilakukan dengan
rutin.” 12.

10
Hasil Wawancara dengan Anggota Pramuka kelas XI IPA 4, Naila Natalia Aufar,
Sabtu 06 Oktober 2018
11
Hasil Wawancara dengan Anggota Pramuka kelas X Agama, Ridho Alfarizi, Sabtu
06 Oktober 2018
12
Hasil Wawancara dengan Pembina Gudep Putra Bapak Sanang, Sabtu , 29 September
2018
71

Kemudian serupa dengan pernyataan tersebut, Kepala Sekolah


mengatakan bahwa: ”Terdapat pembagian program dalam kegiatan
yang ada mulai dari program rutin, program tambahan dan program
patisipasi. yang tentunya semuanya bermuara dalam peningkatan
karakter siswa tersebut.”13 Program kegiatan yang dilaksanakan di
MAN 1 Kota Bogor dibagi menjadi 3 bagian yaitu kegiatan wajib
yang dilakukan secara rutin, kegiatan tambahan dan kegiatan
partisipasi/pelengkap. Berikut ini merupakan program kerja kegiatan
Pramuka di MAN 1 Kota Bogor:
1) Kegiatan Rutin
a) Musyawarah Gugus Depan (Musyawarah Penegak)
Kegiatan ini merupakan laporan pertanggung jawaban ketua
gudep serta seluruh anggota ambalan selama masa baktinya,
memilih ketua gudep untuk masa bakti berikutnya dan
pelantikan ketua gudep terpilih oleh ketua Presidium Gugus
serta menyusun program kerja dalam satu tahun.
b) Rapat Pleno Dewan Kerja Ambalan
Kegiatan ini merupakan kegiatan Evaluasi dari program kerja
dan pelaksanaan tugas Dewan Ambalan dalam tri wulan dan
menentukan kebijakan pengelolaan dan pelaksanaan
program/tugas untuk Tri Wulan berikutnya. Setiap orang berhak
menilai kekurangan dan kelebihan dari setiap kegiatan yang
telah dilakukan serta toleransi terhadap perbedaan kritik dan
saran yang dikemukakan oleh setiap anggota Pramuka demi
mengsukseskan program kerja yang dilaksanakan selanjutnya. 14
c) Rapat Bidang Dewan Ambalan
Kegiatan tersebut dilakukan untuk membicarakan pelaksanaan
program kerja, persiapan dan penyusunan konsepsi kegiatan
bidang yang bersangkutan. setiap orang berhak menilai

13
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Ruyani, Selasa , 31 Oktober 2018
14
Hasil Observasi terhadap kegiatan Pramuka, sabtu 13 Oktober 2018
72

kekurangan dan kelebihan dari setiap kegiatan yang telah


dilakukan serta toleransi terhadap perbedaan kritik dan saran
yang dikemukakan oleh setiap anggota Pramuka demi
mengsukseskan program kerja yang dilaksanakan selanjutnya. 15
d) Kemah Penerimaan Tamu Ambalan
Kegiatan tersebut dilakukan untuk menyambut anggota Penegak
yang baru atau kemah penerimaan Penggalang/tamu menjadi
anggota Penegak.
e) Materi Kepramukaan
Dalam kegiatan rutin memberikan ilmu serta wawasan mengenai
Pramuka, sumber pengetahuan yaitu baik dari buku-buku
Pramuka maupun praktek Dewan Kerja Ambalan yang
dilakukan rutin setiap minggu. (Dijelaskankan pada lampiran
kegiatan Materi rutin dan materi praktek). Dari penjabaran
mengenai deskripsi materi Kepramukaan yang terdapat di
lampiran kegiatan materi Pramukadapat dianalisis berbagai
karakter yang dapat ditumbuhkan dari setiap kegiatan tersebut,
seperti karakter religius dengan cara memberikan materi
mengenai pengetahuan agama, semangat kebangsaan dengan
cara mempelajari Sejarah Bendera Indonesia, Sumpah Pemuda,
Lagu Indonesia dan Lambang Negara Indonesia, menumbuhkan
karakter cinta tanah air dengan mempelajari hari bersejarah bagi
Indonesia, kedudukan pancasila sebagai dasar negara. Selain
materi terdapat juga kegiatan praktek yang dilakukan, metode
ini biasanya paling banyak digemari dalam kegiatan
Pramuka.berikut ini merupakan bentuk-bentuk kegiatan
praktikum yang dilakukan. Setelah dilakukan analisis dan
pengolahan data yang terdapat pada lampiran kegiatan Praktek
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak semua kegiatan
praktek yang dilakukan mengedepankan nilai-nilai kedisiplinan.

15
Ibid.,
73

Kegiatan praktek yang menekankan nilai kedisiplinan


diantaranya, Tanda Kecakapan Khusus, Baris-berbaris, Upacara,
Tanda Jejak, Berkemah dan Halang rintang. Seperti yang
diungkapkan oleh Nindhya Aprilliza Aldy, dia mengatakan:
“latihan PBB itu menuntut kedisiplinan, kerjasama, fokus.”16
Dari pernyataan tersebut Latihan baris-berbaris merupakan salah
satu kegiatan praktek yang didalamnya sangat mengedepankan
karakter kedisiplinan.
f) Ujian SKU Penegak
Kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan ujian atau uji
coba kepada anggota Penegak terhadap syarat-syarat yang
tercantum di SKU yang harus dilaksanakan yaitu sebagai salah
satu syarat untuk dapat mengikuti Kemah pelantikan Bantara.
g) Kemah Orientasi dan Pelantikan Bantara
Menciptakan atau membentuk pribadi peserta Kemah Bantara
menjadi sosok yang disiplin, berani dan setia, serta mandiri
dalam meraih sesuatu yang dilaksanakan pada tiap tahunnya.
h) Mengadakan lomba Jumpa Penggalang
Program tersebut dilaksanakan sebagai ajang untuk
meningkatkan keterampilan dan ketangkasan Kepramukaan
yang menantang, edukatif dan sportif. Dalam kegiatan pramuka
yang dilakukan pada tingkat Penggalang. Tentu dalam
mengsukseskan acara tersebut diperlukan kerja keras dan
persiapan yang matang. Diantaranya seperti persiapan fisik,
persiapan mental, persiapan logistik, dll. persiapan-persiapan
tersebut akan berjalan dengan efektif jika dibarengi dengan
diterapkannya tanggungjawab dan kedisiplinan pada siswa.
i) Lomba Ketangkasan Pramuka
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai sarana untuk menyalurkan

16
Hasil Wawancara Anggota Pramuka Kelas X Agama Nindhya Aprilliza Aldy, 29
September 2018
74

bakat siswa dan persahabatan kepada sesama anggota Pramuka.


Karena dengan mengikuti lomba pramuka tersebut dapat melatih
mental para anggota dan mengasah kemampuan yang dimiliki
serta meningkatkan persahabatan dengan anggota Pramuka dari
berbagai daerah.
2) Kegiatan Tambahan
Perkemahan Akhir Tahun (PRATA) Kegiatan tersebut dilakukan
sebagai penghargaan atas kinerja yang telah dilakukan selama
menjabat sebagai dewan Ambalan selain itu juga sebagai
perkemahan dalam meningkatkan persahabatan kepada sesama
anggota Pramuka. Seperti yang dijelaskan oleh pelatih pramuka,
beliau mengatakan bahwa:”perkemahan ini merupakan perkemahan
santai yang dilakukan untuk memberikan kesan terakhir atas
dedikasi yang telah diberikan oleh anggota ambalan yang telah
lengser dari jabatannya.”17
3) Kegiatan Partisipasi/Pelengkap
a) Kegiatan Sosial
Kegiatan menunjukkan kepadulian kepada orang lain dengan
mengadakan Bakti Sosial untuk disumbangkan ke Panti Asuhan,
korban bencana alam atau kepada orang yang sedang terkena
musibah, gerakan amal bulan ramadhan (Gemar) kegiatan
santunan yang dilakukan setiap bulan ramadhan. Selain itu
Pramuka MAN 1 Kota Bogor ikut berpartisipasi aktif dalam
berbagai kegiatan upacara hari besar Nasional baik yang
dilaksanakan di tingkat kota, daerah ataupun nasional.
b) Kegiatan Kerohanian
Kegiatan dalam rangka meningkatkan kerohanian bagi para
anggota Pramuka, diantaranya muhadhoroh yang bertujuan
untuk melatih setiap anggota dapat menyampaikan tausiyah

17
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putra Bapak Haris Suhud, Selasa , 02
Oktober 2018
75

ataupun memimpin doa saat mereka terjun ke dalam lingkungan


masyarakat, memanah dan berkuda kegiatan tersebut bertujuan
untuk menjalankan sunah nabi Muhammad, SAW. Kegiatan
tersebut dilakukan adalah bentuk implementasi dari moto
ambalan yaitu “we are scout but we are moeslim”.
c) Kegiatan daerah dan regional
Kegiatan yang dilaksanakan pada tingkat kwartir baik itu
ranting, cabang, serta daerah. Adapun kegiatan yang dilakukan
yaitu: Kegiatan Raimuna dan Jambore Pertemuan Pramuka
penegak dan pandega dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir gerakan Pramuka baik dari tingkat
ranting, cabang, daerah, nasional. Kegiatan tersebut memberikan
kesempatan bagi Pramuka Penegak, menambah wawasan dan
pengetahuan tentunya dapat meningkatkan persahabatan sesama
anggota pramuka yang berbeda sekolah namun tetap dalam
daerah yang sama serta menambah wawasan bagi para anggota
Pramuka.18

c. Metode dalam Kegiatan Pramuka


Dalam melaksanakan program tentu dibutuhkan metode yang
akan digunakan guna mencapai tujuan. Metode merupakan cara yang
digunakan dalam pengimplementasian strategi yang telah disusun
dalam suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam pelaksanaan
kegiatan Pramuka yaitu melalui tujuh metode Kepramukaan, yaitu:
1) Pengamalan dari kode kehormatan Pramuka, yang berarti anggota
harus mengamalkan norma-norma yang terdapat dalam kehidupan
di lapangan hal tersebut merupakan ukuran atau standar tingkah
laku Pramuka di masyarakat. Kode kehormatan tersebut terdiri
dari Tri Satya Pramuka dan Dasa Darma Pramuka.

18
Dokumen Program Kegiatan Pramuka MAN 1 Kota Bogor 2017-2018
76

2) Belajar sambil melakukan, dalam hal ini proses belajar mengajar


yang dilakukan dalam kegiatan Pramuka dilakukan melalui
praktek dalam bentuk pendidikan keterampilan dan berbagai
pengalaman yang bermanfaat bagi anggota. Pelatih berusaha
mengarahkan anggota untuk selalu berbuat hal-hal nyata yang
mampu menimbulkan keingintahuan akan hal baru serta memacu
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan. seperti
yang dikatakan oleh anggota pramuka Assyifa, ia mengatakan
bahwa: “Dengan cara mempraktekkan materi yang telah diberikan
dikelas lalu mempraktekkan atau memperagakan agar kita lebih
paham baik secara berkelompok ataupun individu”19
3) Kegiatan berkelompok, memberikan pelajaran agar anggota
belajar memimpin serta dipimpin, mengatur serta diatur,
berorganisasi, memikul tanggungjawab, serta bekerja sama dalam
pencapaian tujuan.
4) Kegiatan di alam, kegiatan tersebut memberikan ketergantungan
antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya.
5) Kemitraan dengan anggota dewasa dalam kegiatan, menjalin
kerjasama dengan anggota dewasa guna memberikan arahan
mengenai pelaksanaan kegiatan Pramuka.
6) Sistem tanda cakap, melalui sistem tanda cakap ini siswa
didorong untuk mencapai suatu keterampilan.
7) Sistem satuan terpisah, yaitu memisahkan antara satuan putra dan
satuan putri, satuan Pramuka yang dibina oleh Pembina putera
dan satuan Pramuka putri dibina oleh Pembina putri. Hal tersebut
dilakukan Pembinaan jauh lebih intensif dan dan efektif jika
dilaksanakan berdasarkan sesuai kodratnya, selain itu gerakan
Pramuka melaksanakan pendidikan watak secara individual, oleh
karena itu diterapkanlah sistem tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dari Pembina

19
Hasil Wawancara Anggota Pramuka Kelas XI IPS 3 Assyifa, 29 September 2018
77

Gudep putra Bapak Sanang beliau menyatakan bahwa:

“Metode yang digunakan dalam kegiatan Pramuka bagi peserta


didik yaitu tentunya segala kegiatan harus berkaitan dengan
kode kehormatan Pramuka, selain itu kami menekankan segala
kegiatan diusahakan dengan praktik, selain itu dalam
pelaksanaanya kita menggunakan sistem satuan pisah
maksudnya adalah memisahkan antara satuan putra dan satuan
putri.”20(Dokumen hasil wawancara lampiran 3)

Kemudian pernyataan tersebut diperjelas kembali oleh Pembina


Gudep Putri Ibu Khaerunnisa, beliau mengungkapkan bahwa:

“Metode yang digunakan dalam kegiatan Pramuka berdasarkan


pada SKU (Syarat Kecakapan Umum) bagi peserta didik harus
menyelesaikan SKU tersebut guna mendapatkan tanda
kecakapan dari Pelatih atau Pembina Pramuka, selain itu juga
dengan menjalin kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap
kegiatan, jadi setiap kegiatan sebisa mungkin melibatkan
anggota dewasa agar hubungan baik dengan anggota dewasa
dapat terjaga serta anggota dewasa sering memberikan arahan
dilakukan agar efektif dan efisien.”21 (Dokumen hasil
wawancara lampiran 4)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan


dalam kegiatan Pramuka yang dilaksanakan di MAN 1 Kota Bogor
menggunakan metode dengan cara belajar interaktif progresif, telah
sesuai dengan metode kepramukaan yang ada.
d. Peran Stakeholder dalam Kegiatan Pramuka
Dalam kegiatan Pramuka yang dilakukan tentunya banyak
program-program menarik yang dikembangkan, hal tersebut dilakukan
agar tujuan dari kegiatan Pramuka dapat tercapai dengan maksimal.
Salah satu cara melihat keberhasilan tersebut yaitu melalui peranan dari
setiap stakeholder dalam proses pelaksanaan kegiatan Pramuka. Baik itu

20
Hasil Wawancara dengan Pembina Gudep Putra Bapak Sanang, Sabtu , 29 September
2018
21
Hasil Wawancara dengan Pembina Gudep Putri Ibu Khaerunnisa, Sabtu , 29
September 2018
78

Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, Pembina Pramuka serta Pelatih


Pramuka. Seperti yang di ungkapkan oleh Kepala Sekolah berikut ini:
“Saya memberikan arahan mengenai perencanaan program,
pengawasan, pendanaan dan evaluasi sehingga seluruh pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pramuka mampu
memaksimalkan kemampuan serta potensi yang dimiliki oleh
sekolah. Terlepas dari itu saya sebagai Kamabigus selalu
mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pramuka
mengingat kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang telah
diwajibkan. Tak hanya itu saya juga memfasilitasi kebutuhan
sarana dan prasarana serta sumber belajar dalam pelaksanaan
kegiatan pramuka agar tujuan yang dicapai dalam setiap
kegiatan dapat terlaksana.”22 (Dokumen hasil wawancara
lampiran 4)

Peran Kepala Sekolah dalam proses peningkatan kedisiplinan


yaitu sebagai pemberi kebijakan terkait pelaksanaan program baik
kebijakan dalam perencanaan program, pengawasan, evaluasi serta
pendaaan tentunya hal tersebut bertujuan untuk peningkatan kualitas
kegiatan Pramuka selain itu Kepala Sekolah sebagai fasilitator dalam
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana serta sumber belajar yang
digunakan oleh para siswa. Selanjutnya yaitu peran Wakasek Kesiswaan,
Bapak Mama Turidi beliau menyatakan bahwa: “Saya berperan untuk
mengawasi seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MAN 1 Kota
Bogor serta bertanggung jawab atas seluruh kegiatan ekstrakurikuler,
salah satunya yaitu kegatan Pramuka.”23 Dalam pernyataan tersebut
Wakasek Kesiswaan mempunyai tanggungjawab sebagai penanggung
jawab seluruh kegiatan operasional yang dilakukan oleh kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di MAN 1 Kota Bogor dan mengawasi kegiatan
yang dilakukan yang nantinya akan di laporkan ke Kepala Sekolah
sebagai bahan pertimbangan guna pengambilan keputusan dalam
menentukan kebijakan.

22
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak Ruyani Senin, 1
Oktober 2018
23
Hasil Wawancara dengan Wakasek Kesiswaan Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak
Mama Turidi, Senin, 24 September 2018
79

Kemudian peran dari Pembina Pramuka yaitu memberikan


dukungan untuk peserta didik agar selalu giat dalam kegiatan yang
dilaksanakan oleh Pramuka, seperti yang disampaikan oleh Bapak
Sanang selaku Pembina Pramuka yaitu:

“...Membimbing dan memberikan dukungan agar para peserta


didik semakin giat dalam kegiatan yang dilaksanakan sehingga
setiap kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.
Tak hanya itu dalam melaksanakan perannya sebagai konsultan
dengan memberikan solusi dari berbagai permasalahan yang
terjadi dengan menerapkan pendidikan sistem among yang
menitik beratkan pada “tur wuri handayani” yang berarti
memberikan dorongan, motivasi dan arahan, lalu “ing madya
mangun karsa” yang berarti menggerakkan serta “ing ngarsa
sung tulada” yang berarti memberi keteladanan.”24

Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa peran Pembina


dalam kegiatan Pramuka lebih dominan sebagai pengendali dari dalam
diri siswa, mulai dari memberikan dukungan, sebagai konsultan dengan
menerapkan sistem among yang menitik beratkan pada pemberian
dorongan, motivasi dan arahan, menggerakkan para peserta didik agar
tetap terus memberikan kontribusinya terhadap kegiatan Pramuka serta
memberikan contoh teladan yang baik supaya memberikan contoh baik
sehingga mampu ditiru oleh para siswanya. Sedangkan menurut Kak Siti
Maulida selaku Pelatih Pramuka peran Pelatih dalam kegiatan Pramuka
yaitu:
” Peran Pelatih dalam kegiatan Pramuka adalah sebagai orang
tua yang dapat memberikan penjelasan, nasehat, konsultan,
mengarahkan dan mengajarkan berbagai keterampilan dan
pengetahuan yang mampu mendampingi dan membimbing adik-
adiknya, serta memberi kesempatan untuk memimpin dan
mengelola satuan mitranya.”25
Berdasarkan pernyataan tersebut peran Pelatih dalam kegiatan
Pramuka memiliki berbagai macam peran yang sangat penting. Karena

24
Hasil Wawancara dengan Pembina Gudep Putra Bapak Sanang, Sabtu , 29 September
2018
25
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putri Ibu Siti Maulida, Sabtu, 29 September
2018
80

Pelatih merupakan jembatan antara sebuah metode dengan penerapannya,


seorang Pelatih tentunya harus memiliki jiwa edukasi yang tinggi
terhadap kegiatan Pramuka tak hanya dituntut untuk memahami materi-
materi kepramukaan tapi juga harus dapat menerapkan dasar-dasar
kepramukaan kedalam kehidupan nyata, untuk itu seorang Pelatih harus
menjadi orang tua yang mengayomi anak didiknya agar semua yang telah
dipelajari oleh siswa dapat diterima dengan baik.sebagai orangtua Pelatih
juga harus mampu memberikan penjelasan, nasehat, menjadi konsultan,
mengarahkan dan mengajarkan keterampilan dan pengetahuan, seorang
Pelatih juga dituntut untuk bisa memainkan dua peran yaitu sebagai
orangtua dan sebagai mitra bagi anak didiknya untuk memimpin dan
mengelola kesatuan Pramuka.

2. Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Kegiatan Pramuka


Dalam kegiatan kepramukaan terdapat banyak kegiatan yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan kedisiplinan bagi diri siswa hal
tersebut tentu dilakukan menggunakan strategi serta langkah-langkah
tertentu agar kegiatan yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
a. Kedisiplinan Anggota Pramuka di MAN 1 Kota Bogor
Dalam kegiatan kepramukaan terdapat banyak kegiatan yang dilakukan,
dalam hal ini kontribusi kegiatan Pramuka terhadap peningkatan
kedisiplinan siswa di MAN 1 Kota Bogor tampak pada makna dari
berbagai kegiatan Pramuka yang dilaksanakan. Adapun kegiatan
kepramukaan yang dapat meningkatkan kedisiplinan diri bagi para
peserta didik diantaranya:
1) Disiplin dalam bersikap
a) Musyawarah Gugus Depan
Seperti yang dikatakan oleh Pelatih Pramuka, beliau
mengungkapkan bahwa:
“Dalam kegiatan ini siswa dituntut tanggung jawab
dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan selama
81

menjabat sebagai Pradana dan seluruh anggota dewan


ambalan, menerapkan kedisiplinan selama
berlangsungnya acara yang dilakukan serta menerapkan
karakter demokratis karena anggota diwajibkan memilih
dan dipilih untuk menjabat menjadi dewan Ambalan
untuk masa bakti selanjutnya.”26

Pada kegiatan ini siswa diajarkan untuk dapat


bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakan selama 1
tahun, serta menerapkan disiplin dalam bersikap selama kegiatan
berlangsung.
b) Kemah Penerimaan Tamu Ambalan
Kegiatan tersebut dilakukan untuk menyambut anggota
Penegak yang baru atau kemah penerimaan Penggalang/tamu
menjadi anggota Penegak. Dalam kegiatan ini tentu didasarkan
dengan kedisiplinan siswa yang tinggi, seperti yang di ungkapkan
oleh Bapak sanang, beliau mengatakan bahwa:
“Dalam kegiatan ini tentu terdapat beberapa karakter
yang ditanamkan diantaranya yaitu disiplin yang tinggi
dalam menaati tata tertib yang telah dibuat selama proses
perkemahan, kerja keras untuk menunjukkan perilaku
tertib dan taat terhadap aturan dan ketentuan yang ada.”27

c) Tanda Kecakapan Khusus


Dalam kegiatan tersebut tentunya siswa akan disiplin
dalam melakukan latihan untuk mengasah kemampuan yang
dimiliki agar mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus yang sesuai
dengan kemampuan mereka, semakin disiplin dan giat dalam
kegiatan Pramuka yang dilakukan maka, semakin banyak
kemampuan yang dapat mereka lakukan.
d) Baris-berbaris

26
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putra Bapak Haris Suhud, Selasa , 02
Oktober 2018
27
Hasil Wawancara dengan Pembina Gudep Putra Bapak Sanang, Sabtu , 29 September
2018
82

Dalam kegiatan tersebut tentu disiplin adalah faktor


utama, karena dalam latihan baris-berbaris ini sebagai wujud
latihan fisik guna menanamkan kebiasaan tata cara kehidupan
yang diarahkan kepada terbentuknya watak seseorang agar
memiliki disiplin yang tinggi, disinilah awal langkah para peserta
didik untuk mengenal kedisiplinan. Dari tujuan latihan baris-
berbaris yang menumbuhkan rasa kedisiplinan adalah
mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi
yang pada hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan penyisihan
dari dalam hati sendiri. Dampak dari latihan ini nantinya yaitu
akan mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan diri
sendiri, sehingga latihan baris-berbaris ini dapat menanamkan
disiplin diri peserta didik, dengan latihan ini peserta didik dapat
mengendalikan diri agar tertib dalam melaksanakan gerakan-
gerakan yang harus dilakukan dalam peraturan baris-berbaris.
Dari hasil observasi terlihat para peserta didik dapat mengikuti
kegiatan latihan baris-berbaris dengan tertib, dengan mengikuti
aba-aba yang diberikan. Kegiatan baris-berbaris ini tidak hanya
dilakukan pada saat kegiatan ini saja, akan tetapi kegiatan baris-
berbaris sering dilakukan pada saat mengumpulkan para peserta
didik atau ketika akan menyampaikan pengumuman. 28
e) Upacara
Menurut penulis tujuan dilaksanakannya upacara adalah
dalam rangka mendisiplinkan peserta didik dalam suatu kegiatan.
Sekaligus sarana menginformasikan hal-hal yang terkait dengan
kegiatan. Upacara diikuti oleh seluruh peserta didik dalam
kegiatan Pramuka. Agar kedepannya para peserta didik sudah
terbiasa dengan sikap disiplin. Dalam kegiatan upacara terdapat
beberapa susunan acara yang semuanya bermuara pada
kedisiplinan. Mulai dari pengaturan barisan, sampai pembubaran

28
Hasil Observasi kegiatan Pramuka, sabtu 29 September 2018
83

barisan setelah selesai upacara terdapat aturan yang harus


dilakukan. Saat upacara tentunya komandan upacara akan
merapihkan barisan, ketika upacara juga terdapat beberapa aturan
diantaranya tidak boleh mengobrol, pandangan terus kedepan,
harus dengan sikap sempurna.29
2) Disiplin dalam waktu
Kedisiplinan waktu memiliki 3 indikator yaitu pendidik
datang tepat waktu, peserta didik datang tepat waktunya serta peserta
didik mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Hal ini ditunjukkan
dari hasil observasi, dimana guru, pembina dan pelatih selalu tiba di
sekolah sebelum kegiatan dimulai. Begitu juga dengan peserta didik
yang tiba disekolah sebelum kegiatan belajar atau latihan dimulai.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari guru MAN 1 Kota
Bogor, beliau mengatakan bahwa: ”Mereka (Anggota Pramuka)
memiliki disiplin waktu yang baik, selalu datang tepat waktu karena
mereka dapat membagi waktunya antara sekolah, mengerjakan tugas
dan kegiatan pramuka.”30 Disiplin waktu dapat terlihat jelas ketika
para siswa datang kesekolah serta datang pada saat latihan dimulai
dimana jarang sekali siswa yang terlambat dalam mengikuti kegiatan
Pramuka, sekalipun terlambat sebelumnya meminta izin terlebih
dahulu kepada perwakilan dewan Ambalan. Sedangkan untuk
indikator peserta didik melaksanakan tugas dengan tepat waktu, hasil
observasi menunjukkan siswa dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan guru atau pelatih dengan tepat waktu, seperti saat
observasi para siswa kelas X ditugaskan untuk membuat sandi
dengan kalimat yang ditentukan, sebagian besar mereka
mengumpulkan tugas tersebut. Berikut ini merupakan kegiatan
pramuka yang menekankan kedisiplinan dalam segi waktu,
diantaranya:

29
Hasil Observasi kegiatan Pramuka, sabtu 6 Oktober 2018
30
Hasil wawancara dengan Wali kelas X IPS 2 Ibu Rosalini, Selasa, 2 Oktober 2018
84

a) Kegiatan Latihan Rutin


Kegiatan latihan Pramuka yang dilakukan di MAN 1
Kota Bogor dilaksanakan pada hari sabtu pukul 14.30. yang
dimulai dengan upacara pembukaan pukul 14.45.31 Dari hasil
wawancara dengan siswa yang merupakan anggota Pramuka, ia
menyatakan bahwa: ”saya menjadi orang yang selalu tepat waktu,
karena saya di Pramuka di ajarkan untuk dapat menghargai
waktu, tak hanya kedisiplinan saja yang berpengaruh namun saja
juga menjadikan diri saya tanggung jawab, menumbuhkan jiwa
kepemimpinan, kemandirian, dsb.”32 Serupa dengan pernyataan
Ridho, Selly dan Rizki juga berpendapat yang sama, mereka
mengatakan bahwa “saya jadi lebih berani dan disiplin dari
berbagai hal contohnya selalu tepat waktu dalam setiap kegiatan
baik sekolah, les, maupun ekstrakurikuler Pramuka”33
Dari pernyataan tersebut dapat dilihat peran kedisiplinan
dalam kegiatan Pramuka cukup baik dalam merubah kebiasaan
para siswa.
b) Kegiatan Upacara
Dalam kegiatan upacara siswa yang mengikuti kegiatan
Pramuka dituntut untuk cepat, tepat waktu dan mengikuti seluruh
jalannya upacara dari awal hingga akhir. Saat upacara yang
dilaksanakan oleh sekolah setiap hari senin, selain petugas
upacara anggota Pramuka serta Paskibra ikut berkontribusi dalam
persiapan kegiatan upacara yang dilakukan, tentunya hal tersebut
menjadi tanggung jawab tersendiri bagi para anggota Pramuka
lantaran harus datang lebih pagi untuk menyiapkan siswa dan
siswi agar turun kelapangan dan merapihkan barisan.

31
Hasil Observasi terhadap kegiatan Pramuka, sabtu 29 September 2018
32
Hasil Wawancara dengan Anggota Pramuka kelas X, Ridho Alfarizi, Sabtu 06
Oktober 2018
33
Hasil Wawancara dengan Anggota Pramuka kelas XI IPA, M. Rizki Azhari, Sabtu 06
Oktober 2018
85

Sedangkan pada saat kegiatan latihan pramuka hari Sabtu


seluruh anggota Pramuka mempersiapkan diri selama 15 menit
setelah bel jam pulang sekolah, jika peserta datang melewati
waktu yang ditentukan maka dikenakan sanksi.
c) Kegiatan Perkemahan
Pramuka mengajarkan peserta didik untuk dapat
memanajemen waktu dengan baik dalam menjalankan
aktivitasnya baik ketika berkemah maupun ketika kegiatan
lainya. Sikap disiplin secara tidak langsung akan terbentuk
ketika peserta didik mengikuti perkemahan yang dilaksanakan
baik itu perkemahan dalam rangka orientasi, kenaikan tingkatan
ataupun perkemahan yang dilaksanakan oleh Kwartir. Karena
diperkemahan banyak kegiatan yang akan dilakukan sesuai
dengan susunan acara yang telah di jadwalkan, mulai dari
persiapan keberangkatan sampai menuju pulang kembali, semua
kegiatan dilakukan dengan penuh kegembiraan dan semangat.
Jika tidak disiplin maka peserta didik akan merugi serta akan
dikenakan hukuman dan kehilangan ilmu yang didapat.
3) Disiplin dalam berpakaian.
Pakaian yang rapi merupakan pakaian yang nyaman
digunakan dan nyaman di pandang oleh orang lain. Sehingga bukan
saja hanya pemakainya yang nyaman, tetapi orang di sekitarnya
memandang juga merasa nyaman. Menggunakan seragam yang rapi
bertujuan untuk mempertahankan nama baik Ambalan dan sekolah.
Memakai seragam yang sesuai dengan aturan sekolah merupakan
bagian dari disiplin dalam berpakaian.
Dalam kegiatan Pramuka pemakaian seragam Pramuka juga
diatur dalam keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 174
tahun 2012 tentang petunjuk penyelenggaraan pakaian seragam
anggota Gerakan Pramuka. Dalam peraturan tersebut mencantumkan
tata aturan bagaimana seorang Pramuka berpakaian dan atribut-
86

atribut yang digunakan. Setiap latihan rutin pramuka ataupun


kegiatan lain, setiap anggota memakai pakaian serta atribut yang
lengkap sesuai dengan yang ditentukan. Yakni seragam pramuka
yang lengkap dengan tanda umum, tanda satuan, tanda kecakapan
(bagi yang ada), tanda jabatan (bagi yang ada), serta tanda
kehormatan kecakapan (bagi yang ada). Dan tidak diperkenankan
memakai atribut lain diluar atribut tersebut. Untuk latihan diluar
latihan rutin anggota pramuka menggunakan baju PDL dan yang
belum mempunyai baju PDL maka diperkenankan memakai baju
olah raga. Jika peserta didik tidak memakai seragam lengkap sesuai
dengan peraturan maka akan dikenakan sanksi.34
4) Kedisiplinan dalam belajar
Kegiatan dalam pembelajaran di Pramuka MAN 1 Kota
Bogor dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memberikan materi
dikelas dan belajar praktek yang dilakukan diluar ruangan.
Keberhasilan pembiasaan dalam kegiata belajar ini terlihat dari
tersampaikannya materi yang diberikan oleh pelatih atau dewan
ambalan yang bertugas dalam memberikan materi atau pelatihan.
Kebiasaan memperhatikan dalam kegiatan belajar yang dilakukan
diluar ruangan membuat para peserta didik lebih dapat
memperhatikan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
sehari-hari di kelas. Hal tersebut sesuai dengaan pernyataan
Walikelas XII IPS 1 beliau mengatakan bahwa “Dari segi kognitif
kebanyakan yang nilainya bagus, karena jika guru sedang
35
menjelaskan mereka mudah fokus.” Adapun indikator disiplin
dalam belajar yang terlihat ketika kegiatan Pramuka dan kegiatan
belajar mengajar (KBM) di kelas, diantaranya adalah:
a) Peserta didik mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
baik dan tenang.
34
Hasil Observasi Kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor pada tanggal 29 September
2018
35
Hasil Wawancara dengan Wali kelas XII IPS Bapak Zen, Selasa, 2 Oktober 2018
87

b) Peserta didik mampu memperhatikan ketika guru/pelatih sedang


menjelaskan materi.
c) Peserta didik mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan
tepat waktu.
Selain tiga indikator tersebut, kehadiran siswa juga menjadi
bahan pertimbangan dalam menentukan kedisiplinan belajar dimana
siswa yang empat kali tidak hadir tanpa keterangan di dalam kelas
maka dilakukan pemanggilan orangtua siswa yang dilakukan oleh
guru Bimbingan dan Konseling, sedangkan jika dalam kegiatan
Pramuka maka siswa tersebut akan mendapatkan nilai C. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu Dewi selaku Guru BK, beliau
menyatakan bahwa: “sesuai dengan aturan yag berlaku, jika siswa
yang membolos atau tidak hadir tanpa keterangan selama empat kali
maka akan dilakukan pemanggilan orangtua.”36

b. Strategi dalam Meningkatkan Kedisiplinan


Strategi merupakan cara-cara tertentu yang dapat digunakan dalam
suatu aktivitas pembelajaran, dalam rangka meningkatkan kualitas hasil
dan proses sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai secara efektif
dan efisien. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai strategi yang
digunakan oleh kegiatan Pramuka dalam meningkatkan kedisiplinan.
Diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Kak Maulida selaku Pelatih
Putri yaitu:
“Dengan cara pendidikan dan Pelatihan setiap kegiatan rutin
dimana siswa harus mengikuti suatu peraturan yang telah
ditetapkan, keterampilan dalam berkomunikasi yang efektif
sehingga dapat mendorong timbulnya kepatuhan pada peserta
didik. Selain itu dengan cara pemberian hukuman dan sanksi.”37

Kemudian diperjelas oleh Pelatih Pramuka Bapak Haris Suhud,


beliau mengatakan bahwa:

36
Hasil Wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling Ibu Dewi, Selasa , 02 Oktober
2018
37
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putri Ibu Siti Maulida, Sabtu, 29 September
2018
88

“Strategi yang digunakan dengan cara memberikan sanksi dan


teguran, jika mereka melanggar peraturan yang telah di tetapkan.
Walaupun berawal dari keterpaksaan dalam menjalakan peraturan
yang ada namun dengan seiring waktu mereka terbiasa dengan
peraturan tersebut, tak hanya itu Pelatih, alumni, Pembina
bekerjasama memberikan contoh yang baik pada para anggota
sehingga jika mereka salah mereka menerima atas sanksi yang
diberikan”38 (Dokumen hasil wawancara lampiran 5)

Berdasarkan kedua pernyataan hasil wawancara tersebut dapat


disimpulkan strategi yang digunakan dalam meningkatkan kedisiplinan
dalam kegiatan Pramuka yaitu terdapat tiga point penting dalam
meningkatkan kedisiplinan, yaitu:
1) Penegakkan aturan melalui pendidikan dan latihan rutin untuk
mentaati peraturan yang terdapat dalam kegiatan Pramuka. Salah
peraturan yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota adalah
kelengkapan pakaian yang digunakan saat kegiatan serta kehadiran
siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu “Setiap
latihan rutin Pramuka, anggota memakai pakaian serta atribut yang
lengkap sesuai dengan yang ditentukan. Yakni seragam Pramuka yang
lengkap dengan tanda umum, tanda satuan, tanda kecakapan (bagi
yang ada), tanda jabatan (bagi yang ada), serta tanda kehormatan
kecakapan (bagi yang ada). Dan tidak diperkenankan memakai atribut
lain diluar atribut tersebut. “ 39 Sedangkan untuk kehadiran siswa pada
saat latihan yaitu “Anggota yang terlambat lebih dari pukul 14.30
setiap lebih per 5 menit akan dikenakan banding atau Push Up
sebanyak 10 kali.berlaku kelipatan. seperti yang dikatakan oleh
Assyifa ia mengatakan bahwa: “pelanggaran di keterlambatan dan
kelengkapan atribut yang dipakai, kalau keterlambatan 15 menit push
up 10 kali terus setiap atribut yang tidak di gunakan satu atribut nya
10 kali push up.”40 Sedangan dispensasi watktu hanya digunakan bagi

38
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putra Bapak Haris Suhud, Selasa , 02
Oktober 2018
39
Hasil Observasi Kegiatan Pramuka, Sabtu, 06 Oktober 2018
40
Hasil Wawancara Anggota Pramuka Kelas XI IPS 3 Assyifa, 29 September 2018
89

yang mendapatkan halangan hal tersebut dibuktikan dengan


41
pemberitahuan dan bukti yang konkret.”
2) Komunikasi yang efektif, hal tersebut dibutuhkan agar Pelatih atau
Pembina Pramuka mengetahui kondisi peserta didik sehingga
menimbulkan kepatuhan pada peserta didik.
3) Peningkatan motivasi, segala stakeholder yang berperan dalam
peningkatan kedisiplinan memberikan pemahaman dan pengertian
pada anggota akan manfaat dan pentingnya kedisiplinan bagi dirinya.
c. Langkah-langkah dalam Meningkatkan Kedisiplinan
Dalam proses meningkatkan disiplin tentu tidak dapat dilakukan
dengan instan, dengan adanya strategi yang telah dipaparkan diatas tentu
mempermudah dalam melaksanakan seluruh kegiatan secara lebih efektif
dan efisien. Namun dalam pelaksanaanya dibutuhkan cara yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Pramuka MAN 1 Kota Bogor Adapun
langkah-langkah yang digunakan dalam meningkatkan kedisiplinan yaitu:
1) Pembiasaan
Pembiasaan merupakan proses untuk membentuk sikap dan
perilaku yang dilakukan secara terus-menerus dan bisa bersifat
otomatis melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan secara
berkelanjutan. Proses pembiasaan biasanya berawal dari mengikuti
aturan yang ada dalam kegiatan yang dilakukan. Bila aturan tersebut
terus-menerus dilakukan maka akan otomatis menjadi kebiasaan.
Seperti pernyataan Kepala Sekolah yaitu:
“Dengan adanya kegiatan Pramuka melatih siswa untuk
membiasakan diri di setiap latihan agar siswa berusaha dan
bekerja keras dalam melakukan sesuatu, sehingga
kedisiplinan timbul dengan sendirinya dalam diri siswa” 42
(Dokumen hasil wawancara lampiran 1)

Pernyataan tersebut lalu dipertegas oleh pernyataan Pelatih


Pramuka Bapak Haris Suhud beliau mengatakan bahwa: “Memberikan
41
Hasil Observasi Kegiatan Pramuka, Sabtu, 06 Oktober 2018
42
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak Ruyani Senin, 1
Oktober 2018
90

sanksi dan teguran, jika mereka melanggar peraturan yang telah


ditetapkan. Walaupun berawal dari keterpaksaan dalam menjalakan
peraturan yang ada namun lama-kelamaan mereka terbiasa dengan
peraturan tersebut.”43 (Dokumen hasil wawancara lampiran 5)
Kesimpulan dari pernyataan tersebut bahwa pembiasaan
dalam proses meningkatkan kedisiplinan berawal dari keterpaksaan,
karena takut akan hukuman namun karena selalu dilakukan maka hal
tersebut menjadi suatu kebiasaan.
2) Contoh atau Teladan
Keteladan salah satu tindakan yang sengaja dilakukan oleh
pendidik yang mempunyai peran dalam pembentukan karakter dsiplin
yang nantinya diharapkan dapat ditiru oleh para anggotanya. Seperti
yang disampaikan oleh Ibu Casih selaku wali kelas XII IPA 4 beliau
menyampaikan bahwa: “Dengan pemberian contoh teladan yang baik
pada siswa merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan
kedisiplinan pada siswa, karena guru merupakan panutan siswanya.” 44
berdasarkan wawancara tersebut sebagai panutan bagi siswanya maka
guru harus menunjukkan perilaku yang sesuai dengan aturan yang
berlaku karena perbuatannya akan ditiru dan dijadikan teladan oleh
siswanya, keteladanan tersebut dapat ditunjukkan dengan mengikuti
aturan yang berlaku di lingkungan tersebut.
3) Pemberian Punishment atau hukuman
Dalam hal ini kedisiplinan timbul akan menghindari
hukuman. Adapun sanksi diberikan tergantung berdasarkan kesalahan
yang dilakukan, seperti yang di ungkapkan oleh anggota pramuka
Andi Akbar Alamsyah ia mengatakan bahwa: “Sanksi dan hukuman
sesuai dengan pelanggaran yang dia buat kak, lalu di sesuaikan

43
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putra Bapak Haris Suhud, Selasa , 02
Oktober 2018
44
Hasil Wawancara dengan Wali Kelas XII IPA 4, Sabtu, 29 September 2018
91

dengan sanksi yang ditetapkan.”45 Berdasarkan hasil observasi


pemberian sanksi dalam kegiatan Pramuka dibagi atas lima jenis,
yaitu: “Sanksi ringan berupa dua kali seri jika dilakukan maksimal 2
kali pelanggaran, sanksi menengah berupa empat kali seri jika
dilakukan 3-4 kali pelanggaran, sanksi berat berupa enam kali seri jika
dilakukan lebih dari 4 kali pelanggaran, sanksi yang bersifat fleksibel
serta sanksi istimewa berupa di sidang bahkan dikeluarkan dari
keanggotaan jika anggota tersebut melakukan tindak pindana dan
pencemaran nama baik.”46
4) Penyadaran
Penyadaran merupakan pemahaman diri siswa bahwa disiplin
merupakan hal yang penting bagi siswa bagi keberhasilan dan
kebaikan untuk dirinya. Selain itu kesadaran diri juga menjadi salah
satu motif yang sangat kuat bagi terwujudnya suatu kedisiplinan.
Disiplin yang terbentuk atas kesadaran diri, akan lebih kuat
pengaruhnya dan lebih bertahan lama daripada disiplin yang terbentuk
melalui paksaan atau hukuman. Tentunya siswa perlu menyadari nilai-
nilai, fungsi serta peraturan yang ditetapkan. Dan apabila kesadaran
itu mulai tumbuh berarti siswa telah menjadi pribadi yang disiplin.
Seperti yang diungkapkan oleh Pak Haris Suhud selaku Pelatih
Pramuka, bahwa: ”yang dilakukan dalam diri siswa melalui
penyadaran pada siswa dengan cara memberikan pemahaman
mengenai batasan antara perilaku yang baik dan yang tidak baik, serta
memberikan penekanan mengenai norma yang terdapat dalam
masyarakat.“47 berdasarkan pernyataan tersebut bahwa penyadaran
dalam meningkatkan kedisiplinan siswa cukup efektif jika dilakukan
dengan cara-cara yang mengedepankan pendekatan yang dimulai
dengan cara dari dalam diri siswa.
45
Hasil Wawancara Anggota Pramuka Kelas XII Andy Akbar Alamsyah , 29
September 2018
46
Hasil Observasi Kegiatan Pramuka, Sabtu, 06 Oktober 2018
47
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putra Bapak Haris Suhud, Selasa , 02
Oktober 2018
92

5) Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu tindakan atau proses kegiatan
dalam rangka untuk mengetahui pelaksanaan, kesalahan, kegagalan
dari suatu kegiatan lalu kemudian dilakukan pencegahan agar tidak
terulang kembali kesalahan yang dilakukan. Dalam menegakkan
kedisiplinan tentu bukanlah hal yang mudah maka dari itu
pengawasan sangat diperlukan salah satu pengawasan yang dilakukan
yaitu pengawasan yang dilakukan oleh semua pihak yang terlibat
dalam kegiatan Kepramukaan. Seperti yang di ungkapkan Kepala
Sekolah MAN 1 Kota Bogor beliau mengatakan bahwa:
“...Pengawasan yang dilakukan oleh semua pihak hal tersebut
bertujuan untuk mengetahui kedisiplinan para anggota Pramuka dalam
lingkungan sekolah dan diluar lingkungan sekolah sesuai dengan
aturan yang berlaku.”48 Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pelatih
Pramuka MAN 1 Kota Bogor, sebagai berikut:
“Pelatih selalu melakukan pengawasan pada para anggota
Pramuka hal tersebut dilakukan untuk menjamin dan
mengusahakan proses peningkatan kedisiplinan sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh ambalan sehingga
dapat memperbaiki kesalahan atau penyimpangan yang
terjadi.”49 (Dokumen hasil wawancara lampiran 5)

Dari data diatas dapat diketahui bahwa pengawasan yang


dilakukan untuk mengetahui kedisiplinan para peserta didik yang
dilakukan oleh semua pihak dalam menerapkan aturan yang ada serta
untuk mengusahakan proses peningkatan kedisiplinan berjalan sesuai
dengan aturan yang ada sehingga dapat melakukan perbaikan dari
kesalahan atau penyimpangan yang terjadi.

48
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak Ruyani Senin, 1
Oktober 2018
49
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putra Bapak Haris Suhud, Selasa , 02
Oktober 2018
93

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Pramuka di MAN 1


Kota Bogor dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
Dalam pelaksanaan suatu program kegiatan tentu terdapat faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaanya. Adapun faktor
penghambat dan faktor pendukung dalam kegiatan Pramuka di MAN 1
Kota Bogor, seperti yang dijelaskan oleh Kepala Sekolah Bapak Ruyani
yaitu:
” Faktor pendukungnya yaitu semua elemen atau sumber daya
manusia di sekolah baik guru, Pelatih, Pembina dan siswa saling
bekerja sama dalam menerapkan kedisiplinan serta memaksimalkan
potensi yang dimiliki siswa, bentuk-bentuk kegiatan yang diberikan
serta metode yang digunakan dalam memberikan materi.
Sedangkan faktor penghambatnya yaitu belum mampu
memaksimalkan penerapan kegiatan Pramuka sebagai
ekstrakurikuler yang di wajibkan sesuai dengan kurikulum 2013
dalam pelaksanaanya. sedangkan dalam menerapkan disiplin yaitu
faktor dari diri siswa, mungkin ada anak yang mudah menerapkan
kedisiplinan dan ada juga siswa yang menentang aturan sehingga
bisa mempengaruhi siswa lain, selanjutnya yaitu faktor pendanaan
yang terbatas. Sedangkan kegiatan dan program dari setiap
ekstrakurikuler sangat banyak sehingga tidak mencukupi seluruh
kegiatan yang akan dilaksanakan.” 50

Sama halnya menurut Bu Nisa selaku Pembina Gudep menyatakan


bahwa:

“Semangat siswa yang mengikuti kegiatan Pramuka yang


melanjutkan dari tingkat penggalang sehingga mempermudah
dalam memberikan materi, Minat siswa yang besar untuk
mengikuti kegiatan ini salah satu faktor untuk memperlancar proses
menumbuhkan kedisiplinan. Pemberian ijin orang tua juga
merupakan salah satu faktor yang mendukung peraksanaan
kedisiplinan melalui kegiatan Pramuka. Sedangkan hambatannya
yaitu ketidakhadiran para siswa yang mengganggu kelancaran
proses meningkatkan kedisiplinan, kerena membuat mereka
tertinggal dalam mendapatkan materi yang disampaikan banyak
alasan yang digunakan siswa untuk tidak mengikuti kegiatan
Pramuka seperti sakit, malas, kepentingan keluarga. Hal tersebut
merupakan salah satu faktor penghambat proses penanaman
kedisiplinan. Tak hanya itu pengaruh teman juga merupakan salah

50
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor Bapak Ruyani
Senin, 1 Oktober 2018
94

satu faktor yang mempengaruhi cukup besar bagi siswa karena


teman tersebut mempengaruhi anggota Pramuka yaitu dengan cara
adanya ajakan dari teman untuk bolos kegiatan Pramuka” 51

Sependapat dengan pernyataan tersebut anggota Pramuka Andy


Alamsyah mengungkapkan bahwa:
“Faktor pendorongnya yaitu banyak prestasi yang diperoleh dari
kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor ini, serta banyaknya
minat untuk mengikuti kegiatan Pramuka setiap awal tahun.
Sedangkan hambatannya yaitu banyak siswa yang membolos pada
saat latihan rutin lalu pendanaan yang sulit dicairkan karena
melalui birokrasinya yang panjang.”52

Sedangkan menurut Pak Haris Suhud selaku Pelatih Pramuka


menyatakan bahwa:
“Faktor pendukung yaitu dari banyaknya Pelatih dari alumni yang
ikut membantu untuk melatih. Faktor penghambat yaitu dari
internal anggota Pramuka yang terkadang dan terlalu sibuk dengan
gadget sehingga terkadang lalai dalam menjaga kerapihan dan
kebersihan ambalan sekolah, Hambatan lain yaitu dari
ekstrakurikuler lain yang kurang mendukung bahkan menjatuhkan
kegiatan Pramuka berakibat kepada siswa yang tadinya berminat
berpatisipasi aktif menjadi tidak berminat. Lalu kurikulum juga
menghambat karena begitu padat kegiatan siswa berakibat pada
sedikitnya jadwal latihan siswa.”53

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat


beberapa perbedaan pandangan terkait faktor pendukung dan faktor
penghambat dari kegiatan Pramuka. Adapun secara keseluruhan dapat
diketahui bahwa faktor pendukung kegiatan Pramuka yaitu ada empat,
yaitu: potensi sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan Pramuka
yang saling mendukung dan bekerja sama dalam peningkatan kedisiplinan,
semangat siswa yang mengikuti kegiatan Pramuka , Peran orangtua yang
selalu mensupport kegiatan Pramuka serta banyaknya prestasi yang
diperoleh oleh kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor.
51
Hasil Wawancara dengan Pembina Gudep Putri Ibu Khaerunnisa, Sabtu , 29
September 2018
52
Hasil Wawancara Anggota Pramuka Kelas XII Andy Akbar Alamsyah , 29
September 2018
53
Hasil Wawancara dengan Pelatih Gudep Putra Bapak Haris Suhud, Selasa, 02
Oktober 2018
95

Sedangkan faktor penghambat kegiatan Pramuka berdasarkan hasil


wawancara tersebut yaitu ada empat, yaitu: faktor yang berasal dari
individu siswa itu sendiri seperti masih terdapat absensi siswa, masih
terdapat siswa yang membolos pada saat latihan rutin, lalu keterbatasannya
pendanaan dana dalam menunjang kegiatan yang dilakukan sehingga
berpengaruh pada saat pencairan dana, serta kurikulum yang padat sebagai
salah satu penghambat pelaksanaan kegiatan pramuka sehingga seiring
waktu dampaknya animo siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler menjadi
menurun.
4. Peran Kegiatan Pramuka dalam Meningkatkan Kedisiplinan di MAN
1 Kota Bogor
Kegiatan Pramuka merupakan salah satu wadah untuk
mengembangkan minat dan bakat serta membentuk disiplin dan karakter
siswa. Berdasarkan hasil data dilapangan dapat disimpulkan bahwa
meningkatkan kedisiplinan dilakukan oleh pembina, pelatih, wakasek
kesiswaan, pengurus kegiatan Pramuka serta semua yang berkepentingan
dalam kegiatan Pramuka sudah berjalan dengan baik. hal tersebut
dibenarkan oleh Guru Bimbingan Konseling Ibu Dewi, beliau menyatakan
bahwa:
”Jarang sekali anggota Pramuka MAN 1 melakukan pelanggaran
terhadap tata tertib yang dibuat baik pelanggaran dari segi
berpakaian, waktu datang sekolah, absen tanpa keterangan lebih
dari empat kali ataupun pelanggaran aturan yang berlaku disekolah,
sekalipun terlambat tidak pernah lebih dari empat kali karena jika
yang lebih dari empat kali akan tercatat dalam buku siswa yang
bermasalah (Buku catatan kasus siswa), memang mereka
mempunyai kedisiplinan yang lebih baik dari siswa lainnya, jika
dilihat OSIS dan MPK organisasi Pramuka itu merupakan salah
satu contoh organisasi disekolah yang dapat menerapkan
kedisiplinan dengan baik” 54

Pernyataan tersebut sesuai dengan data yang terdapat dalam


dokumen buku catatan kasus siswa bermasalah yang ada di MAN 1 Kota

54
Hasil Wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling Ibu Dewi, Selasa , 02 Oktober
2018
96

Bogor dalam kurun waktu 2 tahun terakhir memang tidak nampak anggota
Pramuka yang bermasalah disekolah, jadi dapat disimpulkan bahwa siswa
yang mengikuti kegiatan Pramuka mempunyai kedisiplinan yang tinggi
dalam hal mentaati tata tertib yang ada disekolah.
Dalam meningkatkan kedisiplinan tentu harus dibentuk dan dibina
melalui pembiasaan, latihan, contoh teladan, penyadaran dan pengawasan
yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, lingkungan keluarga maupun
lingkungan masyarakat.
Dalam meningkatkan kedisiplinan melalui pembiasaan ditekankan
pada siswa dengan cara membiasakan siswa mengikuti kegiatan latihan
Pramuka secara rutin dengan segala aturan yang ada jika siswa melanggar
aturan maka akan dikenakan sanksi, sehingga mereka jera atas apa yang
dilakukan. Mengingat pembiasaan tersebut harus dilakukan secara terus
menerus dan berulang-ulang maka pelatih ataupun pembin a dituntut untuk
konsisten dalam melakukan pembinaan melalui pembiasaan. Dalam
mencetak kader-kader penerus Pramuka maka pembina dan pelatih saling
bersinergi menggiatkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Peran kegiatan Pramuka tidak terlepas dari keteladanan yang
diberikan oleh pembina, pelatih dan guru. Seorang tenaga pendidik secara
langsung siap menjadikan contoh yang baik bagi para peserta didiknya,
bukan hanya sekedar menyampaikan dan memberikan materi saja. Dalam
menumbuhkan kedisiplinan melalui keteladanan pembina, pelatih dan guru
memberikan keteladanan yang baik dalam kesehariannya disekolah. Hal
ini yang mengakibatkan pembinaan kedisiplinan melalui contoh atau
teladan di anggap baik kepada para siswa anggota Pramuka. Selain itu
pendidik memberikan ganjaran berupa hukuman pada siswa yang berbuat
kesalahan atau kurang disiplin sesuai dengan sanksi yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksaanaan kegiatan Pramuka wakasek kesiswaan dan
pembina Pramuka disekolah selalu mengawasi dan memonitoring setiap
kegiatan yang dilakukan oleh Pramuka, guna meminimalisir berbagai
97

kendala yang dihadapi oleh kegiatan Pramuka serta menjadikan bahan


evaluasi bagi program Pramuka yang dilakukan sekolah.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan kedisiplinan siswa
yang mengikuti kegiatan Pramuka sudah baik yang terbagi dalam
beberapa kelompok diantaranya disiplin dalam bersikap, waktu,
berpakaian, belajar dan lingkungan. Kedisiplinan dalam bertindak para
siswa mampu mengendalikan diri untuk dapat mendisplinkan diri untuk
mencapai suatu tujuan dengan cara menaati segala tata tertib yang ada
serta mampu mengedepankan kepentingan organisasi dari pada
kepentingan pribadi.
Disiplin dalam waktu, siswa yang mengikuti kegiatan Pramuka
dapat memanajemen waktu dengan baik, baik itu dalam kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan disekolah ataupun kegiatan yang dilakukan di
kegiatan Pramuka. Walaupun masih terdapat beberapa siswa yang
terlambat dalam kegiatan Pramuka.
Disipln dalam berpakaian, para siswa selalu menggunakan pakaian
sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh sekolah serta pakaian lengkap
sesuai dengan aturan dalam kegiatan Pramuka. Hal tersebut dilihat
berdasarkan pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar disetiap sebelum
kegiatan rutin Pramuka dilaksanakan.
Disiplin siswa dalam belajar, para siswa memiliki motivasi belajar
yang tinggi serta tekun, hal tersebut terbukti pada saat melakukan kegiatan
rutin dan berlatih. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh pelatih dan
guru, dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan guru pada dirinya.
Disiplin pada lingkungan, siswa yang mengikuti kegiatan Pramuka
memiliki rasa kepedulian yang cukup tinggi terhadap lingkungan sekolah,
dimana kebersihan ambalan mereka selalu terjaga setiap harinya, serta
mereka tidak segan mengambil sampah yang berada dilingkungan sekolah.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa peran kegiatan
Pramuka dalam meningkatkan kedisiplinan siswa melalui langkah-langkah
tersebut sudah baik, sehingga para siswa memiliki sikap disiplin dalam
98

kesehariannya. Hal tersebut dikarenakan peran guru, pembina, pelatih


memberikan pembinaan disiplin kepada anggota Pramuka diantaranya
pembinaan melalui, pembiasaan yang dilakukan secara konsisten dan terus
menerus, keteladanan yang ditampilkan oleh pengajar, penyadaran
terhadap kesalahan yang dilakukan oleh siswa dengan memberikan teguran
tentang dampak negatif dan positif dari kesalahan yang dilakukan dengan
memberikan hukuman atau sanksi agar mereka tidak akan mengulangi
kesalahan, serta dengan melakukan pengawasan dalam setiap kegiatan
Pramuka yang dilakukan oleh pembina, pelatih serta wakasek kesiswaan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil Penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kegiatan kepramukaan yang dilakukan memberikan dampak positif bagi para
peserta didik terutama dalam hal kedisiplinan. Dalam pelaksanaan kegiatan
Pramuka melalui beberapa tahapan yang dilakukan yaitu melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi. Dari analisis yang
dilakukan terdapat strategi yang digunakan dalam meningkatkan kedisiplinan
siswa, yaitu melalui penegakkan aturan, komunikasi yang efektif dan
peningkatan motivasi.
2. Dalam meningkatkan kedisiplinan di kegiatan pramuka terdapat berbagai
jenis kegiatan yang terdapat dalam pramuka di MAN 1 Kota Bogor, dari
kegiatan yang ada banyak kegiatan yang menerapkan kedisiplinan pada
siswa, hal tersebut dapat dilihat dari segi disiplin dalam bersikap, disiplin
dalam hal waktu, disiplin dalam berpakaian serta disiplin dalam hal belajar.
Dalam meningkatkan kedisiplinan terdapat lima tahapan yaitu melalui
pembiasaan yang dilakukan secara rutin, contoh atau tauladan dari para guru,
pembina, pelatih yang menunjukkan perilaku atau tauladan yang baik,
pemberian hukuman, penyadaran serta pengawasan.
3. Faktor pendukung kegiatan Kepramukaan di MAN 1 Kota Bogor adalah
manajemen yang baik yang dilakukan oleh sekolah terhadap kegiatan
Pramuka, potensi sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan
Pramuka, semangat siswa yang mengikuti kegiatan Pramuka, peran orangtua
yang selalu mensupport kegiatan Pramuka serta banyaknya prestasi yang
diperoleh oleh kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor, sedangkan faktor
penghambatnya yaitu masih terdapat absensi, masih ditemukan siswa yang
membolos pada saat latihan rutin, keterbatasan pendanaan dana dalam
menunjang kegiatan pramuka sehingga

99
100

berpengaruh pada saat pencairan dana, serta kurikulum yang begitu padat,
sehingga seiring waktu berdampak pada animo siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler menjadi menurun.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan temuan-temuan hasil penelitian maka
penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Untuk sekolah penelitian ini dapat menjadikan bahan masukan dalam
memberikan bentuk dukungan baik dalam bentuk moril dan materil yang
dibutuhkan dalam proses menerapkan kegiatan Pramuka sebagai kegiatan
ekstrakulikuler wajib sesuai dengan peraturan ketetapan kurikulum 2013
dan Undang-Undang No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka serta
Peraturan Menteri No. 63 Tahun 2014 dalam kegiatan Pramuka di MAN 1
Kota Bogor bisa terus medilakukan oleh seluruh siswa.
2. Untuk Guru dan seluruh Staf Sekolah MAN 1 Kota Bogor dapat menjadikan
bahan masukan bagaimana mempertahankan akhlak yang baik kepada diri
sendiri dan peserta didik serta terus konsistensi dalam menerapkan
kedisiplinan kepada para peserta didik.
3. Baik pelatih ataupun pembina dapat menjadikan bahan masukan bagaimana
mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam menerapkan berbagai
metode kegiatan pramuka yang bisa digunakan dalam kegiatan
kepramukaan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di MAN 1 Kota
Bogor.
4. Bagi anggota Pramuka di MAN 1 Kota Bogor untuk selalu semangat dan
terus aktif dalam kegiatan Pramuka. Karena kegiatan Kepramukaan ini
mempunyai banyak manfaat membentuk karakter siswa terutama dalam
bentuk kedisiplinan.
DAFTAR PUSTAKA

Annu, Singh. & Mishra Sunita, Extracurricular Activities And Student’s


Performance In Secondary School Of Government And Private Schools,
International Journal of Sociology and Anthropology Research, Vol 1,
No 1, 2015.
Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia: Tips Praktis dan
Teruji Melejitkan Potensi Optimal Anak, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2008)
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya:2011).
Bechuke A.L., Applying Choice Theory in Fostering Discilpine”, Journal of
Humanities and Social Science, Vol. 2, 2012
Hidayatullah, M.Furqon. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa,
(Surakarta: Yuma Pressindo, 2010).
Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid 2, (Jakarta:Erlangga, 1978).
Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011).

Khalsa, SiriNam S. Pengajaran Disiplin dan Harga Diri, (Jakarta: PT Indeks,


2008), cet, ke-2
Kristiadi, Anton. Ensiklopedia Praja Muda Karana Indonesia: Mengenal
Gerakan Pramuka dan Kepanduan, (Surakarta: PT. Borobudur Inspira
Nusantara, 2014).
Kristiono, Natal. Buku Pintar Pramuka untuk Madrasah Ibtidaiyah, (Semarang:
2018
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan
Pramuka Tentang Anggaran Rumah Tangga (ART). (Semarang:2013)

Mahmud, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,2011).


Mas’ut. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kedisiplinan
Belajar IPS Siswa”Jurnal Pendidikan Geografi.Vol.2, No.1, 2014.
Minarti, Sri. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) cet. 1
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009).

102
103

Muslich, Masnur. Pendidikan karakter: Menjawab Tantangan Krisis


Multidimensional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 1
PAH Tim, Panduan Lengkap Gerakan Pramuka, (Surabaya: Pustaka Agung
Harapan, 2012)
Peraturan Menteri Pendidika dan Kebudayaan no. 63 tahun 2014
Rahmatika, Diah. Buku Panduan Pramuka Edisi Pelajar, (Jakarta: Bee Media
Pustaka, 2015).

Reka Kerja KMD Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Pedoman Materi


Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, (Purwokerto: Lemdika
Gerakan Pramuka:2008).
Rosesti, Wessy. “Pembinaan Disiplin Siswa di Sekolah Menengah Atas
Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya”, Jurnal Administrasi
Pendidikan, Vol. 2, 2014
Sahertian, Piet A. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah,
(Surabaya: Usaha Nasional, 1994), cet. ke-1

Slameto, Penelitian dan Inovasi Pendidikan,(Salatiga: Satya Wancana University


Press, 2015)
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), (Bandung: Alfabeta: 2015)
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003,
Pdf.

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, 2010), cet ke-7
Yasin,Fatah. “Penumbuhan Kedisiplinan Sebagai Pembentukan Karakter Peserta
Didik Di Madrasah”, Jurnal Edukasi, Vol. 9, 2011
http://www.beritasatu.com/megapolitan/357151-tawuran-antar-pelajar-di-
bogorsatu-tewas.html. diakses pada tanggal 21 Juli 2018. Pukul. 12.20
WIB
http://www.metro.tempo.co/read/909295/anak-dibully-senior-orang-tua-siswa-
sman-7-bogor-lapor-polisi.html. diakses pada tanggal 11 September 2018.
Pukul. 13.25 WIB
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/35296. diakses pada
tanggal 11 September 2018. Pukul. 12.25 WIB h.20
LAMPIRAN-LAMPIRAN

104
Lampiran 1

Hasil Wawancara

Nama : Drs. Ruyani

Jabatan : Kepala Sekolah (Kamabigus)

Tempat : Ruang Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor

Hari/Tanggal : Senin, 1 Oktober 2018

1. Bagaimana Pelaksanaan program kegiatan Pramuka yang dilakukan


di MAN 1 Kota Bogor?
Jawab:
Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan berjalan dengan baik, pelaksanaan
dilakukan mulai dari perencanaan dimana dalam perencanaan,
pengorganisasian serta pengawasan yang dilakukan oleh pihak terkait.
2. Strategi apa yang dilakukan kepala sekolah serta pihak sekolah terkait
pelaksanaan kegiatan Pramuka?
Jawab:
Yang paling penting dalam menentukan strategi yaitu harus menyesuaikan
dengan kondisi atau kemampuan sekolah, dalam pelaksanaannya tentunya
banyak hambatan yang terjadi maka dari itu, dalam pelaksanaanya terutama
dalam fasilitas yang sekolah sediakan harus digunakan dengan semaksimal
mungkin, salah satunya dengan memanfaatkan alumni yang mempunyai
kemampuan dan kompetensi yang baik dalam bidang pramuka kami beri
kesempatan untuk menjadi pelatih pramuka, dan melakukan kerja sama
dengan sekolah lain untuk saling berbagi ilmu sehingga ilmu yang didapat
tak hanya dari sekolah ini saja namun dari sekolah lain. Tak hanya itu
dalam pelaksanaannya harus disesuaikan dengan perencanaan yang telah
ditetapkan, agar sekolah mampu mengestimasi kira-kira apa yang akan
dibutuhkan, ditambah dan dikurangi di kemudian hari, terutama dalam hal
pengadaan fasilitas tentunya harus sesuai dengan yang di anggarkan dan
tentunya harus berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait, setelah
itu pada tahap pelaksanaan tentunya semua yang terlibat dalam setiap
kegiatan pramuka mengerahkan semaksimal mungkin agar tujuan dari
kegiatan yang dilakukan dapat tercapai.
3. Bagaimanakah kebijakan atau peraturan Kepala Sekolah dalam
penganggaran atau pendanaan terkait pelaksanaan kegiatan
Pramuka?
Jawab:
Kebijakan penganggaran dan pendanaan kegiatan ekstrakurikuler sudah
diatur oleh pemerintah namun dalam pelaksanaan dan pengalokasiannya
tetap di atur oleh sekolah yang di ssesuaikan dengan kebutuhan eskul.
Segala pendanaan digunakan untuk kegiatan eskul berasal dari pemerintah
pusat maupun daerah dalam bentuk BOS dan BOP, ada juga pendanaan
dari siswa yang tidak dipaksaan melalui persetujuan pihak sekolah dengan
komite dan orang tua.
4. Bagaimana kebijakan Kepala Sekolah dalam memberikan tugas,
wewenang dan tanggung jawab kepada para pihak yang terkait dalam
pelaksanaan kegiatan Pramuka?
Jawab:
Tanggung jawab dan wewenang disesuaikan dengan Job desk masing-
masing bagian, baik itu pelatih, pembina, dan tiap-tiap bagian yang terdapat
dalam struktur organisasi. misalnya saya selaku kamabigus saya
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan yang ada, begitu
juga wakil kepala bagian kesiswaan Pak Mama beliau berkoordinasi
dengan pembina dan pelatih pramuka dalam mengawasi kegiatan pramuka
sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan dapat tercapai.
5. Kebijakan seperti apa yang dibuat oleh kepala sekolah dalam
pembentukan tata tertib kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota Bogor?
Jawab:
Kebijakan sekolah dalam pembentukkan tata tertib di kegiatan pramuka
tentunya tidak terlepas dari tata tetib sekolah yang telah ditentukan, dimana
seluruh Stakeholder , perwakilan guru, wakasek, guru BK membentuk
rancangan tata tertib maupun aturan yang disesuaikan dengan kegiatan
ekstrakurikuler tanpa terkecuali kegiatan pramuka kemudian dirapatkan
dengan dewan guru selaku pembina pramuka untuk didiskusikan kembali
lalu disesuaikan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Setelah tata tertib
disetujui langkah selanjutnya yaitu mengsosialisasikannya pada tiap-tiap
pelatih dan anggota setiap eskul.
6. Apa saja jenis-jenis program kegiatan Pramuka yang dilakukan di
sekolah?
Jawab:
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan dalam Pramuka, Terdapat
pembagian program dalam kegiatan yang ada mulai dari program rutin,
program tambahan dan program patisipasi. yang tentunya semuanya
bermuara dalam peningkatan karakter siswa tersebut. Misalnya ada
kegiatan berkemah, dalam kegiatan tersebut kan mempunyai banyak
manfaat bagi siswa, terus latihan upacara, banyak pokoknya
7. Apa fungsi dari kegiatan Kepramukaan yang dilakukan di sekolah?
Jawab:
Fungsinya sebagai salah satu tempat dalam menginternalisasikan aspek
sikap dan keterampilan dari kurikulum yang berlaku. Karena dalam
perencanaan dilakukan analisis keterkaitan antara kurikulum dengan
pedoman pramuka dalam hal ini SKU pada tingkat SMA (Penegak).
8. Apa manfaat dari kegiatan Kepramukaan yang dilakukan di sekolah?
Jawab:
Manfaatnya banyak sekali bagi siswa diantaranya melatih kedisiplinan,
kemandirian, melatih komunikasi siswa, serta membiasakan siswa dalam
bersosialisasi.
9. Metode apa yang dilakukan dalam kegiatan Pramuka di MAN 1 Kota
Bogor?
Jawab:
Metode yang dilakukan dengan cara belajar interaktif progresif, misalnya
belajar sambil melakukan, kegiatan di alam terbuka, kegiatan berkelompok,
dan satuan terpisah.
10. Apa peran Kepala Sekolah terkait pelaksanaan kegiatan
Kepramukaan?
Jawab:
Dalam struktur organisasi peran saya yaitu sebagai ketua majelis
pembimbing gugus depan (Kamabigus) dimana dalam pelaksanaanya,
setiap tindakan yang di ambil tentunya mengacu pada kurikulum yang
berlaku. Saya juga memberikan arahan mengenai perencanaan program,
pengawasan pendanaan dan evaluasi sehingga seluruh pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan kegiatan pramuka mampu memaksimalkan kemampuan
serta potensi yang dimiliki oleh sekolah. Terlepas dari itu saya sebagai
kamabigus selalu mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pramuka
mengingat kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang telah diwajibkan.
Tak hanya itu saya juga memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana serta
sumber belajar dalam pelaksanaan kegiatan pramuka agar tujuan yang
dicapai dalam setiap kegiatan dapat terlaksana .
11. Bagaimana strategi yang digunakan oleh pramuka dalam
meningkatkan kedisiplinan?
Jawab:
Dengan adanya kegiatan pramuka melatih siswa untuk membiasakan diri di
setiap latihan agar siswa berusaha dan bekerja keras dalam melakukan
sesuatu, sehingga kedisiplinan timbul dengan sendirinya dalam diri siswa.
Selanjutnya yaitu dengan melakukan penyadaran agar siswa tersebut
memahami baik buruknya peraturan tersebut jika dilanggar dan diterapkan
pada diri siswa.
12. Apa saja Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
kegiatan pramuka terkait dalam meningkatkan kedisiplinan siswa?
Jawab:
Faktor pendukungnya yaitu semua elemen atau sumber daya manusia di
sekolah baik guru, pelatih, pembina dan siswa saling bekerja sama dalam
menerapkan kedisiplinan serta memaksimalkan potensi yang dimiliki
siswa, serta banyaknya minat siswa setiap tahun yang mengikuti kegiatan
pramuka yang cukup banyak hal tersebut yang mampu memperlancar
proses meningkatkan kedisiplinan siswa melalui peraturan yang di tetapkan
oleh pembina, bentuk-bentuk kegiatan yang diberikan serta metode yang
digunakan dalam memberikan materi. Sedangkan faktor penghambatnya
dalam menerapkan disiplin yaitu faktor dari diri siswa, mungkin ada anak
yang mudah menerapkan kedisiplinan dan ada juga siswa yang menentang
aturan sehingga bisa mempengaruhi siswa lain, selanjutnya yaitu faktor
pendanaan yang terbatas. Sedangkan kegiatan dan program dari setiap
ekstrakurikuler sangat banyak sehingga tidak mencukupi seluruh kegiatan
yang akan dilaksanakan.
13. Bagaimana solusi dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan Pramuka terkait dengan kedisiplinan siswa?
Jawab:
Dengan memanfaatkan sumber daya manusia melalui kerja sama dengan
alumni serta sekolah lain yang mempunyai potensi yang unggul, lalu
manajemen yang baik dari sekolah mulai dari memanajemen pengalokasian
dana, waktu dan sebagainya.tak hanya itu diperlukan juga komunikasi yang
baik antara satu dengan yang lain serta diperlukannya komitmen untuk
menanamkan kedisiplinan antara anggota baik pembina, pelatih, siswa itu
sendiri. Selanjutnya yaitu dengan melakukan pengawasan yang dilakukan
oleh semua pihak hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kedisiplinan
para anggota pramuka dalam lingkungan sekolah dan diluar lingkungn
sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bogor, 01 Oktober 2018

Drs. Ruyani

196204131994031001
Lampiran 2

Hasil Wawancara

Nama : Mama Turidi, S. Ag

Jabatan : Waka Kesiswaan

Tempat : Ruang Waka Kesiswaan

Hari/Tanggal : Senin, 24 September 2018

1. Bagaimana peran Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dalam


kegiatan Pramuka yang dilakukan?
Jawab:
Saya disini berperan untuk mengawasi seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang
ada di MAN 1 Kota Bogor serta bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
ekstrakurikuler, salah satunya yaitu kegatan Pramuka.
2. Bagaimana Pelaksanaan program kegiatan Pramuka yang dilakukan di
MAN 1 Kota Bogor?
Jawab:
Pelaksanaan kegiatan Pramuka berjalan dengan baik, hal tersebut dapat
terlihat berdasarkan prestasi yang telah diraih oleh ekstrakurikuler tersebut.
3. Bagaimana pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kesiswaan terhadap kegiatan Pramuka?
Jawab:
Pengawasan dilakukan dengan cara mengawasi dan memonitoring setiap
kegiatan yang dilakukan baik didalam sekolah maupun diluar sekolah.
Sedangkan evaluasi dengan melakukan pertemuan pada akhir semester, awal
semester atau pada saat kegiatan LDKS guna mengevaluasi setiap kegiatan
ekstrakurikuler dari masing-masing pembina,pelatih serta siswa yang
berkepentingan dalam setiap organisasi yang ada disekolah untuk
menentukan langkah yang akandi ambil untuk selanjutnya.
4. Apa masalah yang terjadi terkait kedisiplinan di lingkungan sekolah?
Jawab:
Banyak sekali masalah yang dihadapi di sekolah terkait kedisiplinan siswa
karena masa remaja pada tingkat SMA ini merupakan peralihan dari masa
remaja menuju dewasa sehingga pada masa ini siswa selalu melakukan hal-
hal yang baru bagi dirinya sehingga sangat sulit untuk menerapkan tata tertib
yang telah ditetapkan oleh sekolah. Maka dari itu sekolah sangatlah
kewalahan menangani berbagai macam permasalahan yang ada seperti
membolos, tidak mengerjakan tugas, sering bermain hp pada saat jam
pelajaran, meroko dilingkungan masyarakat dekat sekolah pada jam istrahat,
dsb.
Senin, 24 September 2018

Mama Turidi, S. Ag

197403022007101001
Lampiran 3

Hasil Wawancara

Nama : Sanang, S.Pd

Jabatan : Pembina Gudep Putra Ambalan KH. Ahmad Dahlan dan Siti
Aisiyah

Tempat : Ruang Guru

Hari/Tanggal : Sabtu , 29 September 2018

1. Bagaimana peran Pembina Pramuka dalam kegiatan Pramuka yang


dilakukan?
Jawab:
Peran saya yaitu membimbing dan memberikan dukungan serta fasilitas
agar para peserta didik semakin giat dalam kegiatan yang dilaksanakan
sehingga setiap kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Tak
hanya itu dalam melaksanakan perannya sebagai konsultan saya juga
menerapkan pendidikan sistem among yang menitik beratkan pada “tur
wuri handayani” yang berarti memberikan dorongan, motivasi dan arahan,
lalu “ing madya mangun karsa” yang berarti menggerakkan serta “ing
ngarsa sung tulada” yang berarti memberi keteladanan.
2. Apa saja jenis-jenis kegiatan Pramuka yang dilakukan?
Jawab:
Banyak sekali jenis kegiatan yang dilakukan di pramuka MAN 1 ini selain
kegiatan wajib ada juga kegiatan rutin dan partisipasi serta tambahan.
Kegiatan wajib meliputi latihan rutin yang dilakukan setiap hari sabtu, atau
kegiatan yang dilakukan setiap tahun, semester atau per 3 bulan yang
dilakukan dengan rutin misalnya upacara/apel kegiatan hal tersebut rutin
dilakukan setiap minggu, pertanggung jawaban dewan ambalan yang
dilakukan rutin setiap awal tahun ajaran baru, penyelenggarakan Jumpa
Penggalang dan masih banyak lainnya.
3. Apa tujuan yang hendak dicapai dari setiap kegiatan Pramuka?
Jawab:
Sebenarnya dalam setiap kegiatan Pramuka pada intinya tujuannya untuk
membentuk karakter siswa diantaranya adalah seperti Dalam kegiatan ini
tentu terdapat beberapa karakter yang ditanamkan diantaranya yaitu disiplin
dalam menaati tata tertib yang telah dibuat selama proses perkemahan,
kerja keras dalam menunjukkan perilaku tertib dan taat terhadap aturan dan
ketentuan yang ada, kreatif dalam hal menentukan strategi untuk
menyelesaikan tantangan yang diberikan oleh Anggota Ambalan, dituntut
untuk mandiri agar siswa tersebut tidak bergantung dengan orang lain
dalam menghadapi tantangan, dituntut untuk tanggung jawab kepada diri
sendiri selama mengikuti perkemahan serta karakter komunikatif sehingga
siswa dituntut untuk dapat beradaptasi, bergaul dan bekerja sama dengan
siswa lain agar tujuan yang ditentukan dapat tercapai. sedangkan contoh
lain dalam kegiatan PBB siswa tujuannya yaitu untuk melatih siswa
disiplin, tanggung jawab, melatih jiwa kepemimpinan, begitu juga dengan
kegiatan lainnya.
4. Apa fungsi dan manfaat kegiatan Pramuka bagi siswa? Terutama
dalam hal kedisiplinan?
Jawab:
Tentunya Banyak manfaat yang diperoleh melalui kegiatan Pramuka bagi
siswa, selain untuk membentuk karakter siswa yang disiplin, mandiri,
mempunyai jiwa kepemimpinan, dan karakter yang lainnya disetiap
kegiatannya. Kami juga semaksimal mungkin membekali siswa agar
mempunyai mental yang tangguh karena suatu saat mereka akan terjun ke
lingkungan masyarakat, sehingga mereka mampu menyasuaikan diri
dengan lingkungan masyarakat. Sedangkan dalam hal kedisiplinan kegiatan
pramuka ini berfungsi sebagai wadah pengaplikasian dari aspek sikap dan
keterampilan kurikulum 2013 yang diberikan guru di kelas karena secara
langsung kegiatan yang dilakukan di pramuka sesuai dengan perkembangan
sikap dan kecakapan kepramukaan.
5. Bagaimana penerapan Metode kepramukaan dilakukan?
Jawab:
Metode yang digunakan dalam kegiatan pramuka bagi peserta didik yaitu
tentunya segala kegiatan harus berkaitan dengan kode kehormatan
pramuka, selain itu kami menekankan segala kegiatan diusahakan dengan
praktik. Jadi siswa diberikan materi oleh pelatih lalu setelah selesai siswa
diberikan kesempatan untuk mempraktikkan materi yang telah mereka
pelajari sebelumnya baik secara berkelompok ataupun individu. Walaupun
dalam pelaksanaanya kami menekankan untuk berkelompok agar terjalin
kerjasama antara satu dengan yang lain, selain itu pemberian materi dengan
cara mempraktekkan cukup efektif, dengan metode seperti ini siswa
menjadi lebih mengerti dan membuat penyampaian materi menjadi lebih
menarik, tidak membosankan dan tidak membuat para siswa mengantuk,
selain itu dalam pelaksanaanya kita menggunakan sistem satuan pisah
maksudnya adalah memisahkan antara satuan putra dan satuan putri.
6. Apa saja Tata tertib serta sanksi yang diberikan bagi siswa?
Jawab:

Tata tertib di Pramuka ada yang tertulis dan ada tata tertib berjalan sesuai
dengan proses kegiatan berlangsung. Salah satu tata tertib anggota yaitu
harus datang tepat waktu, latihan harus rutin, lalu harus bersikap baik
dan sopan. Anggota juga diharapkan dapat menerapkan prinsip pramuka
dan menggunakan seragam Pramuka yang telah ditetapkan. Semua telah
dia atur dan disepakati oleh kepala sekolah, Waka Kesiswaan serta pihak
yang terlibat. Apabila siswa melanggar maka siswa akan mendapat
hukuman sesuai dengan pelanggarannya sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan.
7. Apa saja Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
kegiatan pramuka terkait dalam meningkatkan kedisiplinan siswa?
Jawab:
Banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan pramuka merupakan faktor
pendorong terlaksananya kegiatan pramuka. Minat siswa yang besar untuk
mengikuti kegiatan ini salah satu faktor untuk memperlancar proses
menumbuhkan kedisiplinan. Pemberian ijin orang tua juga merupakan
salah satu faktor yang mendukung peraksanaan kedisiplinan melalui
kegiatan pramuka.
Sedangkan hambatannya yaitu ketidakhadiran para siswa yang
mengganggu kelancaran proses meningkatkan kedisiplinan, kerena
membuat mereka tertinggal dalam mendapatkan materi yang disampaikan
banyak alasan yang digunakan siswa untuk tidak mengikuti kegiatan
pramuka seperti sakit, malas, kepentingan keluarga. Hal tersebut
merupakan salah satu faktor penghambat proses penanaman kedisiplinan.
Tak hanya itu pengaruh teman juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi cukup besar bagi siswa karena teman tersebut
mempengaruhi anggota pramuka yaitu dengan cara adanya ajakan dari
teman untuk bolos kegiatan pramuka.
Bogor, 29 September 2018

Sanang, S.Pd
Lampiran 4

Hasil Wawancara

Nama : Khaerunnisa, S.Pd

Jabatan : Pembina Gudep Putri Ambalan KH. Ahmad Dahlan dan Siti
Aisiyah

Tempat : Ruang Kelas

Waktu : Sabtu, 29 September 2018

1. Bagaimana peran Pembina Pramuka dalam kegiatan Pramuka yang


dilakukan?
Jawab:
Peran saya selaku pembina gudep putri dan pak sanang selaku pembina
gudep putra yaitu sebagai pemberi arahan, membimbing serta mengawasi
atas segala kegiatan yang dilaksanakan oleh pramuka dan sebagai
penanggung jawab dari setiap kegiatan yang dilakukan.
2. Apa saja jenis-jenis kegiatan Pramuka yang dilakukan?
Jawab:
Ada berbagai jenis kegiatan yang dilakukan. Tentunya kegiatan rutin
seperti latihan rutin yang dilakukan di lingkungan sekolah, yang
didalamnya terdapat latihan P3K, latihan semaphore, latihan PBB. Ada
juga kegiatan yang dilakukan diluar lingkungan sekolah seperti
perkemahan yang biasa dilakukan untuk mengevaluasi latihan gugus depan,
bisa berupa persami, perjusami dan sejenisnya. Ada juga bigcamp yang
biasa dilakukan setiap setahun sekali yang diadakan oleh sekolah dengan
berbagai intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Ada juga kegiatan
pengembaraan, dan masih banyak lagi keiatan yang dilakukan di kegiatan
pramuka.
3. Apa tujuan yang hendak dicapai dari setiap kegiatan Pramuka?
Jawab:
Sebenarnya dalam setiap kegiatan Pramuka pada intinya tujuannya adalah
untuk memberikan bekal pada siswa untuk kehidupan bermasyarakat
selain itu untuk membentuk karakter siswa diantaranya adalah seperti
kegiatan berkemah tujuannya untuk menjadikan anak tersebut mempunyai
sifat disiplin, tanggung jawab, mandiri, mampu berkomunikasi dengan
baik, kreatif, mempunyai jiwa kepemimpinan, mencintai alam, serta
mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup di alam sedangkan contoh
lain dalam kegiatan PBB siswa tujuannya yaitu untuk melatih siswa
disiplin, tanggung jawab, melatih jiwa kepemimpinan, begitu juga dengan
kegiatan lainnya.
4. Apa fungsi dan manfaat kegiatan Pramuka bagi siswa? Terutama
dalam hal kedisiplinan?
Jawab:
Tentunya agar mereka mampu mendisiplinkan diri dalam kehidupan sehari-
hari. Karena di pramuka dituntut untuk belajar disiplin disetiap kegiatan
sehingga disiplin tersebut tumbuh akibat dari pembiasaan yang dilakukan
dalam kegiatan pramuka.
5. Bagaimana penerapan Metode kepramukaan dilakukan?
Jawab:
Metode yang digunakan dalam kegiatan pramuka berdasarkan pada SKU
(Syarat Kecakapan Umum) bagi peserta didik harus menyelesaikan SKU
tersebut guna mendapatkan tanda kecakapan dari pelatih atau pembina
Pramuka, selain itu metode yang digunakan dalam setiap kegiatan yaitu
dengan menekankan pengamalan kode kehormatan pramuka di setiap
kegiatannya selain itu juga menggunakan metode belajar sambil melakukan
atau biasa disebut dengan praktik. Jadi siswa diberikan materi oleh pelatih
lalu setelah selesai siswa diberikan kesempatan untuk mempraktikkan
materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Karena pemberian materi
dengan cara mempraktekkan cukup efektif, atau melakukan kegiatan di
alam terbuka selain merefresh kepenatan siswa dalam belajar hal tersebut
bertujuan untuk memberikan pengalaman dengan adanya saling
ketergantungan antara unsur-unsur yang terdapat di alam dan kebutuhan
untuk melestarikannya , selain itu juga dengan menjalin kemitraan dengan
anggota dewasa dalam setiap kegiatan, jadi setiap kegiatan sebisa mungkin
melibatkan anggota dewasa agar kegiatan yang dilakukan agar efektif dan
efisien.
6. Apa saja Tata tertib serta sanksi yang diberikan bagi siswa?
Jawab:

Ada tata tertib dari sekolah dan ada tata tertib dari pramuka itu sendiri.
Tata tertib di pramuka tentunya menyesuaikan tata tertib yang ada
disekolah. Sedangkan untuk sanksi tergantung pada jenis pelanggaran
atau kesalahan yang dia lakukan. Namun jarang anggota pramuka
melBakukan pelanggaran yang cukup berat paling hanya terlambat,
masalah tidak memakai atribut, membolos pada saat latihan. Dan itu
sanksi nya disesuaikan tergantung sering atau tidaknya mereka
melakukan hal tersebut.
7. Apa saja Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
kegiatan pramuka terkait dalam meningkatkan kedisiplinan siswa?
Jawab:
Banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan pramuka yang melanjutkan dari
tingkat penggalang sehingga mempermudah dalam memberikan materi,
Minat siswa yang besar untuk mengikuti kegiatan ini salah satu faktor
untuk memperlancar proses menumbuhkan kedisiplinan. Pemberian ijin
orang tua juga merupakan salah satu faktor yang mendukung peraksanaan
kedisiplinan melalui kegiatan pramuka.
Sedangkan hambatannya yaitu ketidakhadiran para siswa yang
mengganggu kelancaran proses meningkatkan kedisiplinan, kerena
membuat mereka tertinggal dalam mendapatkan materi yang disampaikan
banyak alasan yang digunakan siswa untuk tidak mengikuti kegiatan
pramuka seperti sakit, malas, kepentingan keluarga. Hal tersebut
merupakan salah satu faktor penghambat proses penanaman kedisiplinan.
Tak hanya itu pengaruh teman juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi cukup besar bagi siswa karena teman tersebut
mempengaruhi anggota pramuka yaitu dengan cara adanya ajakan dari
teman untuk bolos kegiatan pramuka.
Bogor, 29 September 2018

Khaerunnisa, S.Pd
Lampiran 5

Hasil Wawancara

Nama : Haris Suhud, S.Pd

Jabatan : Pelatih Gudep Putra Ambalan KH. Ahmad Dahlan dan Siti
Aisiyah

Tempat : Ruang Ambalan KH. Ahmad Dahlan dan Siti Aisiyah

Waktu : Sabtu, 29 September 2018

1. Apa saja Tata tertib serta sanksi yang diberikan bagi siswa yang
melanggar?
Jawab:
Sanksi atau hukuman yang diberikan terdiri dari dua jenis hukuman, yaitu
hukuman berat dan ringan. Hukuman ringan akan diberikan pada siswa
apabila melakukan kesalahan yang biasa dilakukan, misalnya terlambat atau
tidak memakai atribut, tidak rapi dalam berpakaian, tidak mengerjakan tugas
yang diberikan. Hukuman yang diberikan berupa push up 10 kali, namun
sebelumnya berupa teguran dari dewan ambalan terlebih dahulu. Sedangkan
hukuman berat mendapat teguran langsung dari pembina dan pelatih yang
nantinya akan berdampak pada niai akhir yaitu pemberian nilai C pada raport
mereka. Dan hukuman tersebut berlaku bagi seluruh anggota dan seluruh
dewan penegak. Hal tersebut memberikan efek jera pada siswa agar tidak
melakukan hal serupa.

2. Apa saja jenis-jenis kegiatan Pramuka yang dilakukan?


Jawab:
Kegiatan pramuka di MAN 1 dibagi menjadi tiga jenis kegiatan yaitu, bina
diri, bina satuan dan bina masyarakat. Bina diri disini kegiatan
meningkatkan kemampuan serta potensi yang dimiliki oleh para siswa
misalnya latihan rutin yang setiap minggu dilakukan guna membiasakan
siswa berperilaku disipin, sopan dan santun terhadap kaka kelas, alumni
dan sesama angkatan. Yang kedua yaitu bina satuan disini merupakan salah
satu program kegiatan yang didalamnya anggota terjun langsung ke dalam
satuan tingkat siaga, penggalang untuk membantu pembina. Jadi bina
satuan ini merupakan tingkat lanjut dari bina diri adapun contohnya seperti
kegiatan membantu kegiatan kwartir, sebagai pembina/pembantu pembina
gugus depan pada tingkat siaga. Selanjutnya yaitu bina masyarakat jadi
anggota diharapkan memiliki kepribadian yang kuat sehingga baktinya
diamalkan untuk kepentingan umum dan melakukan kegiatan untuk dapat
membaktikan dirinya pada masyarakat contoh kegiatannya seperti santunan
anak yatim pada bulan puasa, bakti sosial, kerja bakti, dsb.
3. Apa tujuan yang hendak dicapai dari setiap kegiatan tersebut?
Jawab:
Setiap kegiatan tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai misalnya
kegiatan Keterampilan baris-berbaris dalam kegiatan tersebut diharapkan
mampu membentuk karakter kedisiplinan, kreatif, kerjasama, kekompakan,
tanggung jawan dan konsentrasi, keterampilan tali temali dari kegiatan
tersebut diharapkan mampu membentuk karakter kecermatan, ketelitian,
kesabaran. Masih banyak lagi lainya.
4. Apa fungsi kegiatan Pramuka bagi siswa? Terutama dalam hal
kedisiplinan?
Jawab:

Fungsinya sebagai wadah bagi siswa untuk meluangkan waktunya,


berpatisipasi aktif, bersosialisasi dan menggali potensi yang ada didalam
dirinya. Kaitannya dengan hal kedisiplinan dimana pramuka ini sebagai
tempat pembentukan kedisiplinan karena setiap latihan rutin para
anggota di tuntut untuk disiplin pakaian, disiplin waktu juga.
5. Bagaimana strategi yang digunakan oleh pelatih Pramuka dalam
meningkatkan kedisiplinan?
Jawab:
Strategi yang digunakan dengan cara memberikan sanksi dan teguran, jika
mereka melanggar peraturan yang telah di tetapkan. Walaupun berawal dari
keterpaksaan dalam menjalakan peraturan yang ada namun lama-kelamaan
mereka terbiasa dengan peraturan tersebut, tak hanya itu pelatih, alumni,
pembina bekerjasama memberikan contoh yang baik pada para anggota
sehingga jika mereka salah mereka menerima atas sanksi yang diberikan.
Selanjutnya yaitu dengan cara memberikan mereka penyadaran akan setiap
kesalahan yang dibuat misalnya contohnya dalam aturan pramuka dilarang
makan dan minum sambil berdiri kami selaku pelatih, pembina, alumni
atau anggota ambalan saling mengingatkan mengenai bahaya jika makan
dan minum sambil berdiri,
6. Teknik apa yang digunakan oleh pelatih dalam meningkatkan
kedisiplinan?
Jawab:
Teknik juga hampir mirip dengan strategi yang digunakan namun teknik
disini bisa berasal dari luar dan dalam diri siswa. Dari luar bisa berupa
hukuman atau sanksi sedangkan teknik dari dalam dengan cara
memberikan contoh teladan dalam kedisiplinan baik itu disiplin waktu,
berpakaian, perilaku sehingga anggota mengupayakan mendisiplinkan diri
mereka sendiri. Sedangkan jika teknik yang dilakukan dalam diri siswa
melalui penyadaran pada siswa dengan cara memberikan pemahaman
mengenai batasan antara perilaku yang baik dan yang tidak baik, serta
memberikan penekanan mengenai norma yag terdapat dalam masyarakat.
7. Bagaimana partisipasi siswa terhadap kegiatan pramuka di MAN 1
Kota Bogor?
Jawab:
Sejauh ini partisipasi siswa dalam kegiatan pramuka cukup baik, hal
tersebut bisa di lihat pada saat awal tahun ajaran baru, kegiatan pramuka
menjadi kegiatan ekstrakurikuler paling banyak diminati ke-3 setelah futsal
dan jurnalistik.
8. Apa saja Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
kegiatan pramuka terkait dalam meningkatkan kedisiplinan siswa?
Jawab:
Faktor pendukung yaitu dari banyaknya pelatih dari alumni yang ikut membantu
untuk melatih. Faktor penghambat yaitu dari internal anggota Pramuka yang
terkadang dan terlalu sibuk dengan gadget sehingga terkadang lalai dalam
menjaga kerapihan dan kebersihan ambalan sekolah, Hambatan lain yaitu dari
ekstrakurikuler lain yang kurang mendukung bahkan menjatuhkan Pramuka
berakibat kepada siswa yang tadinya berminat berpatisipasi aktif menjadi
tidak berminat. Lalu kurikulum juga menghambat karena begitu padat
kegiatan siswa berakibat pada sedikitnya jadwal latihan siswa.
9. Bagaimana solusi dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan Pramuka terkait dengaan kedisiplinan siswa?
Jawab:
Komunikasi sangat penting agar tujuan yang hendak dilakukan dapat
tercapai. Dalam mengatasi hambatan tersebut tidak terlepas dari peran
anggora lain untuk memberikan suatu peringatan atau teguran. Dengan
adanya komunikasi yang baik dari masing-masing anggota akan
mempersempit hambatan dalam meningkatkan nilai kedisiplinan dan
dengan adanya komunikasi yang baik juga dapat memunculkan sikap saling
mengingatkan antara anggota jika ada anggota lain yang melakukan
pelanggaran. Tak hanya itu dari pelatih selalu melakukan pengawasan pada
para anggota Pramuka hal tersebut dilakukan untuk menjamin dan
mengusahakan proses peningkatan kedisiplinan sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan oleh ambalan sehingga dapat memperbaiki kesalahan atau
penyimpangan yang terjadi. lalu selanjutnya melakukan evaluasi setiap
akhir kegiatan dan menanyakan kepada siswa mengenai kendala yang
mereka hadapi dan saya juga membantu memberikan solusi dari setiap
hambatan yang ada.
Bogor, 29 September 2018

Haris Suhud, S.Pd


Lampiran 6

Hasil Wawancara

Nama : Siti Maulida, S.Pd


Jabatan : Pelatih Gudep Putri Ambalan KH. Ahmad Dahlan dan Siti
Aisiyah
Tempat : Ruang Ambalan KH. Ahmad Dahlan dan Siti Aisiyah
Waktu : Sabtu, 29 September 2018
1. Apa saja Tata tertib serta sanksi yang diberikan bagi siswa yang
melanggar?
Jawab:
Ada tata tertib darisekolah dan dari pramuka itu sendiri, sehingga dalam
memberikan sanksi tergantung pelanggaran aoa yang dia lakukan. Jika
melanggar aturan yang ditetapkan oleh sekolah maka dikembalikan lagi
pada yang pembuat kebijakan tersebut. Namun jika melanggar aturan yang
ada di pramuka maka harus menurutu sanksi yang ada.
2. Apa tujuan yang hendak dicapai dari setiap kegiatan tersebut?
Jawab:
Tentunya tergantung kegiatan yang dilaksanakan. Hanya kita maksimalkan
setiap kegiatan mampu mengarahkan berbagai pembentukan karakter
siswa.
3. Apa fungsi kegiatan Pramuka bagi siswa? Terutama dalam hal
kedisiplinan?
jawab:
Fungsinya agar siswa mampu menerapkan kedisiplinan dalam keseharian
mereka, agar mereka mampu memanajemen waktu dengan baik sehingga
terhindar dari perbuatan yang merugikan diri mereka.
4. Bagaimana strategi yang digunakan oleh pelatih Pramuka dalam
meningkatkan kedisiplinan?
Jawab:
Dengan cara pendidikan dan pelatihan setiap kegiatan rutin dimana siswa
harus mengikuti suatu peraturan yang telah ditetapkan, keterampilan dalam
berkomunikasi yang efektif sehingga dapat mendorong timbulnya
kepatuhan pada peserta didik. Selain itu dengan cara pemberian hukuman
dan sanksi jika mereka melanggar agar menimbulkan efek jera pada
mereka.
Bogor, 29 September 2018

Siti Maulida, S.Pd


Lampiran 7

Hasil Wawancara

Nama : Casih, S.Ag


Jabatan : Wali Kelas XII IPA 4
Tempat : Ruang Guru
Waktu : Selasa, 2 Oktober 2018
1. Sejauh mana Bapak/Ibu terlibat dalam meningkatkan kedisiplinan
siswa ?
Jawab:
Dengan pemberian contoh teladan yang baik pada siswa merupakan salah
satu langkah dalam meningkatkan kedisiplinan pada siswa, karena guru
merupakan panutan siswanya . Kedisiplinan juga tumbuh karena lingkungan
dan tata tertib yang ada disekolah saling mendukung antara satu dengan
yang lain. Begitu juga kegiatan yang ada didalamnya salah satunya kegiatan
ekstrakurikuler tanpa terkecuali ekstrakurikuler pramuka. Karena
ekstrakurikuler ini kan merupakan pilihan dari mereka sendiri sehingga
tentu siswa tersebut sanggup mematuhi peraturan yang ada. Sehingga
dengan kebiasaan kedisiplinan yang terdapat di kegiatan ekstrakurikuler
tersebut dapat diaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari baik
dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
2. Apakah terdapat perbedaan antara siswa yang mengikuti kegiatan
kepramukaan dan yang tidak mengikuti dalam kegiatan belajar dan
mengajar dikelas dalam hal kedisiplinan?
Jawab:
Tentunya terdapat perbedaan antara yang mengikut kegiatan pramuka dan
yang tidak mengikuti kegiatan pramuka terkait kedisiplinan baik dari segi
manajemen waktu, sosialisasi, penampilan, tatakrama.
Bogor, Selasa 02 Oktober 2018

Casih, S.Ag
196711041999032001
Lampiran 8

Hasil Wawancara

Nama : Muhammad Zen, S.Pd

Jabatan : Wali Kelas XII IPS 1

Tempat : Ruang Guru

Waktu : Selasa, 2 Oktober 2018

1. Sejauh mana Bapak/Ibu terlibat dalam meningkatkan kedisiplinan


siswa ?
Jawab:
Saya mempunyai aturan dalam kelas yang di ajar oleh saya misalnya
Sebelum dan setelah belajar saya membiasakan diri untuk berdoa terlebih
dahulu, dilarang rambut gondrong untuk laki-laki, dilarang bermain gadget
pada jam pelajaran saya, dan tak hanya Punishment yang saya berikan tapi
juga Reward Bagi siswa yang berprestasi di kelas dalam mata pelajaran
saya, jadi saya memberlakukan uang kas yang natinya digunakan untuk
memberikan reward bagi tiga siswa yang nilainya tertinggi dalam mata
pelajaran saya, nilai tersebut berdasarkan aspek kognitif, afektif dan
psikomorik siswanya. Sehingga siswa berpartisipasi dan konsentrasi lebih
dalam mata pelajaran saya
2. Apakah terdapat perbedaan antara siswa yang mengikuti kegiatan
kepramukaan dan yang tidak mengikuti dalam kegiatan belajar dan
mengajar dikelas dalam hal kedisiplinan?
Jawab:
Jelas dari segi pakaian siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler baik
itu pramuka ataupun yang lain jauh lebih rapih, kemudian dari segi aspek
afektif dan psikomotorik juga mereka juah lebih unggul, begitu juga dari
segi kognitif kebanyakan yang nilainya bagus, karena jika guru sedang
menjelaskan mereka mudah fokus. siswa yang mengikuti organisasi dan
begitu juga yang diterima di perguruan negeri banyaknya siswa yang
mengikuti ekstrakurikuler termasuk ekstrakurikuler pramuka yang hampir
75% tahun kemarin diterima di PTN mungkin salah satunya karena mereka
disiplin dalam kesehariannya.
Bogor, Selasa 02 Oktober 2018

Muhammad Zen, S.Pd


196207062007011021
Lampiran 9

Hasil Wawancara

Nama : Rosalini, S.Pd

Jabatan : Wali Kelas X IPS 2

Tempat : Ruang Guru

Waktu : Selasa, 2 Oktober 2018

1. Sejauh mana Bapak/Ibu terlibat dalam meningkatkan kedisiplinan


siswa ?
Jawab:
Dengan memberikan contoh yang baik bagi siswa misalnya dengan masuk
kelas tepat waktu, selalu memberikan evaluasi setiap akhir pelajaran agar
para siswa mampu memperbaiki di kemudian hari.
2. Apakah terdapat perbedaan antara siswa yang mengikuti kegiatan
kepramukaan dan yang tidak mengikuti dalam kegiatan belajar dan
mengajar dikelas dalam hal kedisiplinan?
Jawab:
Iya terdapat perbedaan contohnya siswa yang mengikuti organisasi salah
satunya pramuka lebih mudah dalam hal sosialisasi dengan lingkungannya
dan sangat aktif, jika dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti
organisasi dia cenderung lebih pendian dan kurang aktif. Selain itu juga
mereka memiliki disiplin waktu yang u selalu datang tepat waktu karena
mereka dapat membagi waktunya antara sekolah, mengerjakan tugas dan
kegiatan pramuka.
Bogor, 02 Oktober 2018

Rosalini, S.Pd
Lampiran 10

Hasil Wawancara

Nama : Dewi Budi Astutik


Jabatan : Guru Bimbingan Konseling
Tempat : Ruang Bimbingan Konseling
Waktu : Selasa, 2 Oktober 2018
1. Sejauh mana Bapak/Ibu terlibat dalam meningkatkan kedisiplinan
siswa ?
Jawab:
Dengan memberikan bimbingan dan motivasi pada siswa agar siswa
tersebut tidak akan melakukan kesalahan kembali, dan menindak lanjuti
berbagai masalah pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.
2. Apakah terdapat perbedaan antara siswa yang mengikuti kegiatan
kepramukaan dan yang tidak mengikuti dalam hal kedisiplinan?
Jawab:
Terdapat perbedaan yang mencolok diantaranya Jarang sekali anggota
Pramuka MAN 1 melakukan pelanggaran terhadap tata tertib yang dibuat baik
pelanggaran dari segi berpakaian, waktu datang sekolah, absen tanpa keterangan
lebih dari empat kali ataupun pelanggaran aturan yang berlaku disekolah, sekalipun
terlambat tidak pernah lebih dari empat kali karena jika yang lebih dari empat kali
akan tercatat dalam buku siswa yang bermasalah (Buku catatan kasus siswa),
memang mereka mempunyai kedisiplinan yang lebih baik dari siswa lainnya, jika
dilihat OSIS dan MPK organisasi Pramuka itu merupakan salah satu contoh
organisasi disekolah yang dapat menerapkan kedisiplinan dengan baik
Bogor, Selasa 02 Oktober 2018

Dewi Budi Astutik


Lampiran 11

Hasil Wawancara

Nama : Dicki Saputra

Kelas : XI IPS 2

1. Apa tujuan anda mengikuti kegiatan Pramuka?


Jawab:
Untuk mengasah keterampilan dan potensi yang saya miliki di bidang
pramuka
2. Apakah anda secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan?
Jawab:
Ia kadang berpartispasi dan kadang tidak tapi jika kegiatan diluar ruangan
ataupun praktik saya selalu mengikuti dan berpartisipasi dan selalu
mengikuti aturan yang ditetapkan
3. Apakah kedisiplinan yang telah diterapkan di kegiatan Pramuka
berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari?
Jawab:
Berpengaruh kak, karena di pramuka di tuntut untuk menerapkan segala
seuatu dengan tepat waktu jadi berpengaruh dalam kehidupan seehari-hari
4. Bagaimana bentuk latihan yang diberikan oleh pelatih dalam kegiatan
Pramuka?
Jawab:
Dengan melakukan praktek dari materi yang diberikan
5. Sanksi apa sajakah yang diberikan jika melanggar aturan?
Jawab :
Kalo telat biasanya di banding Push Up 10 kali setiap telat 15 menit
Hasil Wawancara

Nama : Andi Akbar Alamsyah

Kelas : XII IPA 3

1. Apa tujuan anda mengikuti kegiatan Pramuka?


Jawab:
Karena saya ingin menjadi manusia yang lebih berguna terutama bagi orang
terdekat saya. karena dengan mengikuti kegiatan pramuka banyak manfaat
yang saya dapt dimana mampu menjadikan manusia jauh lebih disiplin,
mandiri dan kreatif. Serta mampu membentengi dari hal-hal yang negatif
2. Apakah anda secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan?
Jawab:
Selaku juru adat saya selalu mengikuti serta berpartisipasi pada setiap
kegiatan yang dilakukan karena selain untuk mengsukseskan acara tersebut
saya juga sekaligus memberikan contoh pada adik kelas saya untuk terus
semangat dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh pramuka
3. Apakah kedisiplinan yang telah diterapkan di kegiatan Pramuka
berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari?
Jawab:
Sangat berpengaruh karena di kegiatan pramuka kita di ajarkan bagaimana
kita mampu memanfaatkan waktu dengan berbagai tugas yang kita emban
baik tugas sekolah ataupun tugas di pramuka. Maka tenpa disadari
kedisiplinan tersebut timbul karena kita terbiasa .
4. Bagaimana bentuk latihan yang diberikan oleh pelatih dalam kegiatan
Pramuka?
Jawab:
Biasanya latihan dengan cara mempraktikkannya langsung baik kelompok
maupun individu, kadang kita mempresentasikan materi yang kita cari pada
teman-teman jadi kaya sharing ilmu lalu pelatih yang mengarahkan
5. Sanksi apa sajakah yang diberikan jika melanggar aturan?
Jawab :
Sanksi dan hukuman sesuai dengan pelanggaran yang dia buat kak, lalu di
sesuaikan dengan sanksi yang ditetapkan.
Hasil Wawancara

Nama : Naila Natalia Aufar

Kelas : XI IPA 4

1. Apa tujuan anda mengikuti kegiatan Pramuka?


Jawab:
Untuk melatih mental, keterampilan dan potensi yang saya miliki di bidang
pramuka
2. Apakah anda secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan?
Jawab:
Ia tergantung kak kalo dikelas kadang saya males kalo praktiknya baru saya
semangat
3. Apakah kedisiplinan yang telah diterapkan di kegiatan Pramuka
berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari?
Jawab:
Berpengaruh kak, dirumah saya jadi rajin solat tepat waktu
4. Bagaimana bentuk latihan yang diberikan oleh pelatih dalam kegiatan
Pramuka?
Jawab:
Dengan belajar praktik dan berkelompok, kadang kita juga presentasiin
materi yang kita cari
Hasil Wawancara

Nama : Tasya Wildatunnisa

Kelas : X Agama

1. Apa tujuan anda mengikuti kegiatan Pramuka?


Jawab:
Mencari pengetahuan dan pengalaman baru mengenai Pramuka
2. Apakah anda secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan?
Jawab:
Ia saya selalu mengikuti kegiatan Pramuka yang dilakukan, karena seru,
banyak praktiknya
3. Apakah kedisiplinan yang telah diterapkan di kegiatan Pramuka
berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari?
Jawab:
Sangat berpengaruh karena kami dituntut disiplin setiap kegiatannya .
4. Bagaimana bentuk latihan yang diberikan oleh pelatih dalam kegiatan
Pramuka?
Jawab:
Bentuknya praktik, jadi kita diberi materi lalu mempraktekkan nya
5. Sanksi apa sajakah yang diberikan jika melanggar aturan?
Jawab :
Sanksi ringan dan sanksi berat tergantung pelanggaran yang dilakukan.
Hasil Wawancara

Nama : Assyifa

Kelas : XI IPS 3

1. Apa tujuan anda mengikuti kegiatan Pramuka?


Jawab:
Mengembangkan kemampuan yang dimiliki di ekskul Pramuka
2. Apakah anda secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan?
Jawab:
Ia berpartisipasi dengan cara mengikuti segala aturan yang ditetapkan dan
aku juga selalu ikut kegiatan yang dilaksanakan oleh Pramuka
3. Apakah kedisiplinan yang telah diterapkan di kegiatan Pramuka
berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari?
Jawab:
Berpengaruh, soalnya di Pramuka segala sesuatunya di tuntut untuk disiplin
kalo tidak disiplin ya kena hukuman jadi terbawa ke kehidupan sehari-hari.
4. Bagaimana bentuk latihan yang diberikan oleh pelatih dalam kegiatan
Pramuka?
Jawab:
Dengan cara mempraktekkan materi yang telah diberikan dikelas lalu
mempraktekkan atau memperagakan agar kita lebih paham baik secara
berkelompok ataupun individu, lalu Minggu depannya kita mengulang
kembali apa yang telah dipelajari kalo lupa atau tidak bisa ya kita kena
hukum.
5. Sanksi apa sajakah yang diberikan jika melanggar aturan?
Jawab :
Biasanya pelanggaran di keterlambatan dan kelengkapan atribut yang
dipakai, kalau keterlambatan 15 menit push up 10 kali terus setiap atribut
yang tidak di gunakan satu atribut nya 10 kali push up
Hasil Wawancara

Nama : Ridho Alfarizi

Kelas : X Agama

1. Apa tujuan anda mengikuti kegiatan Pramuka?


Jawab:
Melanjutkan kegiatan Pramuka yang saya lakukan pada saat SMP
2. Apakah anda secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan?
Jawab:
Ia, saya selalu berpartisipasi dengan segala kegiatan yang dilakukan
3. Apakah kedisiplinan yang telah diterapkan di kegiatan Pramuka
berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari?
Jawab:
Ia jelas berpengaruh saya menjadi orang yang selalu tepat waktu, karena
saya di Pramuka di ajarkan untuk dapat menghargai waktu, tak hanya
kedisiplinan saja yang berpengaruh namun saja juga menjadikan diri saya
tanggung jawab, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kemandirian dsb.
4. Bagaimana bentuk latihan yang diberikan oleh pelatih dalam kegiatan
Pramuka?
Jawab:
Banyak, ya kak, setiap kegiatannya pasti ada unsur kedisiplinan terutama
kedisiplinan dalam segi waktu
5. Sanksi apa sajakah yang diberikan jika melanggar aturan?
Jawab :
Tergantung kesalahan yang di buat, mulai dari teguran, push up, hafal surat
juz Ama, tes kemampuan materi Pramuka dsb
Hasil Wawancara

Nama : Nindhya Aprilliza Aldy

Kelas : X Agama

1. Apa tujuan anda mengikuti kegiatan Pramuka?


Jawab:
Karena suka dan hobi ,agar lebih mandiri dan juga Untuk menemukan ilmu
baru sambil meneruskan organisasi yang saya dulu ikuti waktu SMP dulu
2. Apakah anda secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan?
Jawab:
Saya aktif mengikuti seluruh kegiatan Pramuka kecuali memang ada kendala
sakit atau ada urusan keluarga, saya selalu mengikuti peraturan yang ada dari
mulai jam kumpul sampai jam pulang
3. Apakah kedisiplinan yang telah diterapkan di kegiatan Pramuka
berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari?
Jawab:
Tentu berpengaruh kak, saya jadi lebih bisa mengatur dan memanfaatkan
waktu .
4. Bagaimana bentuk latihan yang diberikan oleh pelatih dalam kegiatan
Pramuka?
Jawab:
Seperti latihan PBB itu menuntut kedisiplinan, kerjasama, fokus, Terus ada
juga kemah pelantikan menjadi Bantara itu juga melatih kedisiplinan,
kemandirian, meningkatkan jiwa kepemimpinan, ada juga big camp ini
hampir sama dengan kemah cuma dilakukan oleh semua ekstrakurikuler
yang ada di MAN 1 Sedangkan pembinaan yang dilakukan disekolah yaitu
Latihan kepemimpinan dasar siswa yang biasanya dilaksanakan di
pertengahan semester 1, dan masih banyak lagi lainya
5. Sanksi apa sajakah yang diberikan jika melanggar aturan?
Jawab :
Sanksinya bisa berupa teguran dan hukuman tergantung dari kesalahan yang
dia langgar.
Hasil Wawancara

Nama : Selly Pratiwi

Kelas : XII IPA 2

1. Apakah anda secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka


sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan?
Jawab:
Iya saya sangat aktif mengikuti kegiatan ini dikarenakan saya sangat menikmati
setiap proses kegiatan yang ada di pramuka.
2. Apakah kedisiplinan yang telah diterapkan di kegiatan Pramuka
berpengaruh terhadap kehidupan anda sehari-hari?
Jawab:
Iya sangat berpengaruh baik dari stamina tubuh lebih kuat, mentalnya juga
lebih kuat dan berani, serta lebih disiplin dan dapat memanfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya.
Hasil Wawancara

Nama : M. Rizki Azhari

Kelas : XI IPA

1. Apakah anda secara aktif mengikuti kegiatan Pramuka sesuai


dengan aturan yang telah ditetapkan?
Jawab :
Iya aktif karena saya sudah memiliki komitmen terhadap diri sendiri
untuk aktif dalam kegiatan ini dan bersungguh-sungguh.
2. Tata tertib seperti apa yang digunakan dalam kegiatan Pramuka
ini, lalu apakah tata tertib yang terdapat di Pramuka sangat
berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari?
Jawab :
Tentu sangat berpengaruh saya jadi lebih berani dan disiplin dari
berbagai hal contohnya selalu tepat waktu dalam setiap kegiatan baik
sekolah, les, maupun ekstrakurikuler.
Catatan Hasil Observasi
Hari/Tanggal : Senin-Selasa, 1-2 Oktober 2018

Tempat : MAN 1 Kota Bogor

Kegiatan : Pengamatan

Dimensi : Kegiatan belajar mengajar disekolah

No Sub Dimensi Deskripsi

1. Kehadiran Siswa Di Sekolah dan Berdasarkan hasil pengamatan, dalam


Meninggalkan Kelas/Sekolah pada proses peningkatan kedisiplinan siswa
saat KBM yang dilakukan oleh sekolah sudah
baik. Dalam proses pengamatan
penulis menemukan hal-hal berikut:

1. Jika siswa datang lebih dari jam


07.10 WIB maka siswa tersebut
tidak diperkenankan masuk
karena kegiatan Tadarus dan
Sholat Dhuha yang dilakukan di
lapangan yang di pimpin oleh
guru piket telah dimulai.
Selanjutnya siswa yang terlambat
tersebut tidak diperkenankan
mengikuti jam pelajaran
pertama, tak hanya itu sanksi
lainnya yaitu membersihkan
lingkungan sekolah dan menulis
surat An-Naba
2. Jika siswa terlambat pada jam
pertama, maka akan dinyatakan
Alpha dan tidak diperkenankan
masuk kelas.
3. Pintu gerbang di buka pada pukul
15.00 setiap senin sampai kamis,
sedangkan untuk jumat gerbang
sekolah dibuka pada pukul 11.30
lalu di tutup kembali pada pukul
13.00 karena ada pelaksanaan
solat jumat yang dilakukan di
mesjid sekitar sekolah lalu di
buka kembali pukul 15.00. dan
khusus hari sabtu jam pulang
sekolah pukul 14.00. di luar jam
tersebut walaupun ada beberapa
kelas yang telah selesai belajar
tetap harus menunggu jam 15.00.
sedangkan untuk kegiatan
ekstrakurikuler yaitu pada hari
sabtu mulai dari jam 13.00
sampai jam 17.00 jika kegiatan
lebih dari jam yang telah
ditetapkan pelatih atau pembina
meminta izin terlebih dahulu
kepada bagian Waka Kesiswaan.
2. Absensi Siswa 1. Absensi dengan keterangan alpha
lebih dari 3 hari dilakukan
pemanggilan orang tua.
Sedangkan jika selama 2 minggu
berturut-turut tidak ada kabar
maka dinyatakan siswa tersebut
berhenti atau dinyatakan tidak
naik kelas.
2. Siswa yang berhalangan hadir
sakit atau izin harus memberikan
surat atau surat keterangan
dokter, jika tidak memberikan
maka di anggap alpha oleh guru
piket.
3. Pakaian dan Tata Rias 1. Standar pakaian yang digunakan
oleh siswa harus sesuai dengan
standar yang di tetapkan oleh
sekolah, jika siswa menggunakan
pakaian yang tidak sesuai maka
akan dikenakan point.
2. Siswa yang menggunakan
aksesorris berlebihan akan disita
untuk sementara oleh guru piket
dan diberikan kembali satu
minggu setelahnya.
4. Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Kepala sekolah serta seluruh
wakil kepala sekolah
menghimbau siswa kelas X dan
XI wajib mengikuti minimal 1
jenis kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di MAN 1 karena hal
tersebut guna memanfaatkan
waktu luang mereka.
2. Ekstrakurikuler yang wajib
mereka ikuti adalah Pramuka
karena dalam kegiatan pramuka
dibekali berbagai macam ilmu
guna pembentukan karakter
peserta didik.
5. Pelanggaran larangan Berdasarkan hasil pengamatan,
penulis upaya sekolah dalam
menangani Pelanggaran yang
dilakukan siswa dengan cara ditegur,
diberi hukuman, pemanggilan orang
tua. Skorsing hingga dikeluarkan dari
sekolah. Semua terhantung pada jenis
pelanggaran yang dilakukan
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 September dan 6 Oktober 2018

Tempat : MAN 1 Kota Bogor

Kegiatan : Pengamatan

Dimensi : Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka

No Sub Dimensi Keterangan

1. Pakaian serta atribut yang Berdasarkan hasil pengamatan, penulis


digunakan menemukan hal-hal berikut:

1. Setiap latihan rutin pramuka, anggota


memakai pakaian serta atribut yang
lengkap sesuai dengan yang
ditentukan. Yakni seragam pramuka
yang lengkap dengan tanda umum,
tanda satuan, tanda kecakapan (bagi
yang ada), tanda jabatan (bagi yang
ada), serta tanda kehormatan
kecakapan (bagi yang ada). Dan tidak
diperkenankan memakai atribut lain
diluar atribut tersebut.
2. Untuk latihan diluar latihan rutin
anggota pramuka menggunakan baju
PDL dan yang belum mempunyai baju
PDL maka diperkenankan memakai
baju olah raga
2. Waktu latihan Pramuka 1. Latihan rutin yang dlakukan setiap hari
Sabtu pukul 14.30 yang dimulai
dengan upacara pembukaan pukul
14.45. dan upacara penutupan pukul
16.45.
2. Untuk latihan tambahan dilakukan
setiap hari selasa, kamis, jumat mulai
pukul 15.30-17.00 hal tersebut
dilakukan bagi anggota yang akan
mengikuti lomba.
3. Ketidakhadiran dan 1. Anggota akan dinyatakan alpha jika
Keterlambataan pada saat tidak ada keterangan sakit atau izin,
kegiatan Pramuka jika alpha lebih dari 5 kali maka
dipastikan anggota tersebut akan
mendapatkan nilai C dalam kegiatan
pramuka.
2. Anggota yang terlambat lebih dari
pukul 14.30 setiap lebih per 5 menit
akan dikenakan banding atau Push Up
sebanyak 10 kali.berlaku kelipatan.
Sedangan dispensasi watktu hanya
digunakan bagi yang mendapatkan
halangan hal tersebut dibuktikan
dengan pemberitahuan dan bukti yang
konkret.
4. Sopan santun dan etika Pramuka MAN 1 wajib menerapkan 5 S
(salam, sapa, senyum, sopan, santun)
kepada seluruh warga sekolah baik
pada saat kegiatan rutin ataupun diluar
kegiatan hal tersebut bertujuan untuk
memberikan kesan ramah pada setiap
anggota pramuka.
5. Iuran kas bagi anggota Seluruh anggota pramuka wajib membayar
Pramuka kas sebesar Rp. 5.000 per orang yang
dilakukan setiap1 bulan. Hasil dari
iuran kas tersebut digunakan untuk hal-
hal yang tidak terduga, dan digunakan
untuk membeli peralatan alat tulis serta
kebutuhan yang diperlukan selama
kegiatan diluar anggaran yang telah
ditetapkan oleh sekolah.
6. Kebersihan Ambalan kebersihan ambalan dilaksanakan setiap
hari sesuai dengan jadwal yang ditetapkan,
jika siswa yang tidak mengikuti piket
maka dikenakan denda sebesar Rp.5.000 .
sedangkan untuk hari sabtu kebersihan
ambalan menjadi tanggung jawab seluruh
anggota.

7. Adat Ambalan yang telah Adat ambalan berlaku pada setiap


ditetapkan. kegiatan yang dilakukan baik itu kegiatan
pelantikan, adat penerimaan calon anggota
baru (caraga), prosesi adat upacara
ambalan.

8. Sanksi-sanksi Berdasarkan hasil pengamatan sanksi


dibagi menjadi 5.

1. Sanksi pertama sanksi ringan berupa


dua kali seri jika dilakukan maksimal 2
kali pelanggaran.
2. Sanksi kedua yaitu sanksi menengah
berupa empat kali seri jika
dilakukan3/4 kali pelanggaran
3. Sanksi ketiga yaitu sanksi berat berupa
enam kali seri jika dilakukan lebih dari
4 kali pelanggaran.
4. Sanksi keempat yaitu sanksi yang
bersifat fleksibel.
5. Sanksi yang kelima yaitu sanksi
istimewa berupa di sidang bahkan
dikeluarkan dari keanggotaan jika
anggota tersebut melakukan tindak
pindana dan pencemaran nama baik

Mengetahui,

Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bogor

Drs. Ruyani
196204131994031001
Alamat : Jl. Sumeru Komp. Bumi Menteng Asri kec. Bogor Barat Kota Bogor. 16111 Tlp: (0251)
8338865

Gugus Depan
04.001-04.002
Ambalan KH. Ahmad Dachlan dan Siti Aisiyah
PROGRAM KERJA PRAMUKA
DEWAN AMBALAN KH. AHMAD DACHLAN DAN
AMBALAN SITI AISIYAH
PANGKALAN MAN 1 KOTA BOGOR
TAHUN 2017/2018

A. Pendahuluan
Rencana kerja pembinaan dan pengembangan penegak sebagai
hasil musyawarah Gudep 04.001/04.002. Tahun 2017/2018. Perlu dijabarkan
lagi secara rinci dimana program kerja ini merupakan pentahapan aktivitas
bagi kesinambungan proses pelaksanaan kegiatan dalam pembinaan dan
perkembangan dalam Pramuka Penegak MAN 1 Kota Bogor.
Program kerja Tahun 2017/2018 akan tetap melanjutkan fungsi
kerja Ambalan sebelumnya untuk mengkomodir serta mengupayakan
peningkatan kuantitas dengan tidak meninggalkan usaha-usaha peningkatan
kualitas pembinaan SDM, leadership, serta skill.
Evaluasi juga merupakan bagian integral dari setiap kebijakan program yang
tak terpisahkan agar nantinya dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang
keunggulan, kelemahan, peluang dan hambatan terhadap kebijakan yang telah
dibuat sehingga dapat diketahui keberhasilan dan usaha yang telah dilakukan.

B. Susunan Program Kerja


1. Sasaran Pokok
a. Sasaran Pembinaan Pramuka Penegak adalah:
1. Mengupayakan Gerak Pembinaan dan Pembinaan Pramuka
Penegak yang dititik beratkan pada peningkatan pelatihan-
pelatihan guna menyiapkan Pramuka Penegak menjadi mandiri.
2. Mengupayakan fungsi wadah-wadah pembinaan Pramuka
Penegak supaya terpadu dan terarah sehingga memantapkan
organisasi dan manajemen yang tanggap, efektif dan efisien.
3. Meningkatkan kedisiplinan, kesadaran dan menyerap nilai-nilai
Dasa Dharma dan Tri Satya serta mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Upaya mengadakan fasilitas penggunaan dan pengembangaan
Pramuka Penegak dalam rangka menunjang gerak langkah siswa
dengan langkah kemandirian Gerakan Pramuka.
5. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan untuk
bekerjasama dalam melaksanakan seluruh kegiatan Pramuka.

2. Sasaran Bidang
a. Pelaksanaan Tugas
1. Mengatur, mengendalikan dan memonitor tugas sehari-hari
anggota Dewan Kerja Ambalan.
2. Mengatur dan mengendalikan mekanisme yang berkaitan dengan
penugasan seluruh anggota Dewan Kerja Ambalan dan ruang
lingkup tugasnya.
3. Menyempurnakan sistem dan mekanisme kerja Dewan Ambalan.
4. Melakukan fungsi pembinaan terhadap anggota Dewan Kerja
Ambalan baik secara intern maupun ekstern.
5. Melakukan upaya persiapan kaderisasi pengurus Dewan Kerja
Ambalan.
b. Finansial
1. Mengendalikan dan memonitor mekanisme keuangan pada setiap
aktivitas Dewan Kerja Ambalan.
2. Menyelenggarakan dana rutin Mabigus untuk aktivitas Dewan
Kerja Ambalan diusahakan dengan maksimal kemandirian yang
berkesinambungan.
3. Mengatur, mengendalikan dengan mengevakuasi pelaporan
keuangan Dewan Kerja Ambalan.
c. Bidang Kajian Kepramukaan
1. Melanjutkan upaya penyempurnaan petunjuk penyelenggaraan
pendidikan dan latihan bagi anggota Pramuka Penegak khususnya
dalam perencanaan penyajian kegiatan kepramukaan yang
menarik dan menantang.
2. Melakukan pendataan masuk ananggota Dewan Ambalan di
ruang lingkup Majelis bimbingan Gugus tentang perubahan
Petunjuk Penyelenggara Dewan Kerja Ambalan.
3. Bekerja sama dengan seluruh anggota Dewan Kerja untuk
mencari solusi pemecahan dalam penyempurnaan perubahan
petunjuk penyelenggara Dewan Kerja yang baru.
d. Bidang Kegiatan Kepramukaan
1. Publikasi dan informasi kegiatan-kegiatan Pramuka Penegak.
2. Minimal satu tahun sekali merealisasikan satu konsep kegiatan
yang bersifat positif, kreatif dan inovatif, sebagai pengabdian
kepada Geraka Pramuka dan masyarakat.
3. Mengusahakan meningkatkan kualitas dan kuantitas
perkembangan Pramuka Penegak yang terlibat dalam upaya
pembangunan masyarakat.
4. Terciptanya konsep kegiatan yang bervariasi yang mempu
menarik minat remaja/pemuda usia penegak.
e. Bidang Evaluasi dan Pengembangan
1. Tersusunnya petunjuk pelaksanaan kegiatan bagi Dewan
Ambalan.
2. Tersusunya perangkat supervisi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan hasil pelaksanaan Dewan Kerja.
3. Terlaksananya perangkat pengembangan tentang Pramuka
Penegak.
4. Terhimpunnya data yang akurat tentang kuantitas dan kualitas
anggota Pramuka Penegak guna kebutuhan perumusan kebijakan
lebih lanjut.

C. Uraian Program Kerja


1. Kegiatan Rutin
a. Musyawarah Gugus Depan
* Maksud : Evalusasi program kerja dan pelaksanaan tugas dalam
menentukan kebijakan pengelolaan dan pelaksanaan
b. Rapat Pleno Dewan Kerja Ambalan
* Maksud : Evalusasi program kerja dan pelaksanaan tugas
Dewan Ambalan dalam tri wulan dan menentukan
kebijakan pengelolaan dan pelaksanaan program/tugas
untuk Tri Wulan berikutnya.
c. Rapat Bidang Dewan Ambalan
* Maksud : Membicarakan pelaksanaan program kerja, persiapan
dan penyusunan konsepsi kegiatan bidang yang
bersangkutan.
d. Kemah Penerimaan Tamu Ambalan
* Maksud : Menyambut anggota Penegak yang baru atau kemah
penerimaan Penggalang/tamu menjadi anggota
Penegak.
e. Materi Kepramukaan
*Maksud : Memberikan ilmu serta wawasan mengenai Pramuka,
sumber pengetahuan yaitu baik dari buku-buku
Pramuka maupun pengalaman Dewan Kerja Ambalan.
f. Ujian SKU Penegak
* Maksud : Memberikan ujian atau uji coba kepada anggota
Penegak terhadap syarat-syarat yang tercantum di
SKU yang harus dilaksanakan yaitu sebagai salah satu
syarat untuk dapat mengikuti Kemah Bantara.
g. Kemah Orientasi dan Pelantikan Bantara
*Maksud : Menciptakan atau membentuk pribadi peserta Kemah
Bantara menjadi sosok yang disiplin, berani dan setia,
serta mandiri dalam meraih sesuatu yang dilaksanakan
pada tiap tahunnya.
h. Lomba Ketangkasan Pramuka
*Maksud : Sebagai sarana evaluasi dan persahabatan kepada
sesame anggota Pramuka.

2. Paket Kegiatan
a. Perkemahan Akhir Tahun (PRATA)
*Maksud : - Sebagai perkemahan persahabatan kepada sesama
anggota Pramuka.
` - Sebagai kemah perpisahan untuk Dewan Kerja
Ambalan yang telah habis masa jabatanya selama 1
tahun.
- Menjadi kemah perayaan menyambut Tahun Baru.
3. Kegiatan Partisipasi/Pelengkap

a. Kegiatan Sosial
*Maksud : menunjukkan kepadulian kepada orang lain dengan
mengadakan Bakti Sosial untuk disumbangkan ke Panti
Asuhan, korban bencana alam atau kepada orang yang
sedang terkena musibah, gerakan amal bulan ramadhan
(Gemar) kegiatan santunan yang dilakukan setiap bulan
ramadhan.
b. Kegiatan Kerohanian
Maksud* : Kegiatan dalam rangka meningkatkan kerohanian bagi
para anggota Pramuka, diantaranya muhadhoroh yang
bertujuan untuk melatih setiap anggota dapat
menyampaikan tausiyah ataupun memimpin doa saat
mereka terjun ke dalam lingkungan masyarakat,
memanah dan berkuda kegiatan tersebut bertujuan untuk
menjalankan sunah nabi Muhammad, SAW. Kegiatan
tersebut dilakukan adalah bentuk implementasi dari moto
ambalan yaitu “we are scout but we are moeslim”.
c. Kegiatan daerah dan regional
Maksud* : Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu: Kegiatan
Raimuna Pertemuan Pramuka penegak dan pandega
dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan
oleh kwartir gerakan Pramuka baik dari tingkat ranting,
cabang, daerah, nasional. Kegiatan tersebut memberikan
kesempatan bagi Pramuka Penegak, menambah wawasan
dan pengetahuan tentunya dapat meningkatkan
persahabatan sesama anggota pramuka yang berbeda
sekolah namun tetap dalam daerah yang sama serta
menambah wawasan bagi para anggota Pramuka.
No. Kompetensi Jenis kegiatan Pelaksanaan kegiatan tahun 2017/2018
No dasar Rutin insidenta bulan 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
indicator
Mingguan
1. Musyawarah
gugus depan
2. Rapat pleno
dewan kerja
Ambalan
3. Rapat bidang
Dewan
Ambalan
4. Kemah
Penerimaan
tamu
Ambalan
5. Materi
Kepramukaan
6. Ujian SKU
Penegak
7. Mengikuti
perkemahan
dan orientasi
bantara
8. Lomba
Ketangkasan
Pramuka
9. Perkemahan
Akhir Tahun
(Prata)
10 Kegiatan
Sosial
11 Kegiatan
Daerah
12 Kegiatan
Regional

D. Penutup
Demikianlah Program Kerja ini untuk memberikan kesempatan
bagi Pramuka Penegak Tahun 2017/2018 disampaikan. Semoga nantinya apa
yang dicita-citakan anggota Pramuka yang umumnya dapat tercapai yaitu
menciptakan anggota yang bertanggung jawab, semangat, disiplin dan
bermoral positif, demi memberikan kesempatan bagi Pramuka Penegak di
MAN 1 Kota Bogor ini.

Bogor, November 2017


Ketua Majelis Pembimbing Gugus
Depan,

Drs. Ruyani
DAFTAR NILAI KEGIATAN PRAMUKA MAN 1 KOTA BOGOR SEMESTER 1 2017/2018

ABSENSI
NO NAMA ANGGOTA L P NILAI KELAS
S I A
1 Siti Azizatul Fikri P 1 2 A XII IPA 2
2 Iman Tangguh Samudra L 1 1 A XII IPA 1
3 Hasby Ramdhani L 1 A XII IPS 3
4 Nanda Aina Komalati P 2 A XII IPA 1
5 Mayra Wibowo P 1 1 1 B XII IPS 3
6 Andika Septian L A XII IPA 2
7 Risma Yuningsih P 2 A XII IPS 2
8 Nita Lestari P 1 1 B XII AGAMA
9 Agung Maulana L 1 2 B XII IPA 1
10 M. Dedi Surahman L 2 1 B XII IPS 2
11 Fajar Suryansah L 3 A XII IPA 5
12 Deni Fajriansyah L 3 B XII IPA 2
13 Akbar Firdaus L 1 2 2 B XII AGAMA
14 Lany Dwi Permatasari P 2 A XII AGAMA
15 Sanny Maulida P 2 A XII IPA 5
16 Rossi Triani P 2 A XII IPS 2
17 Faisal Kamil L 1 1 A XII IPS 3
18 Dendy Herdi Praditya L 2 B XI IPA 2
19 Ratna Maulidia P 1 2 B XI IPA 1
20 Andi Akbar Alamsyah L 1 2 B XI IPA 3
21 Muhabby Mulya L 2 A XI IPS 2
22 Aulia Salma Wahidah P 1 3 B XI IPA 1
23 Albyand Al Fayed L A XI AGAMA
24 Dwinka Puspa P 3 1 B XI IPS 2
25 M. Yazid Fardin L 2 B XI AGAMA
26 Nurahri Shafari P 3 3 B XI IPA 4
27 Muhammad Maulana L 2 1 A XI IPS 1
28 Nurkholisoh Rahmawati P 3 A XI AGAMA
29 Awaludin Firdaus L 3 B XI IPA 3
30 Noviyani P A XI IPS 1
31 Imam Abdurrosyid L 3 1 A XI IPS 3
32 Maya Ismawati P 2 A XI IPA 4
33 Widya Sari P 1 2 B XI AGAMA
34 Muhammad Syahdan L 2 B XI IPA 2
35 Eka Rahmawati P 1 3 B XI IPS 3
36 Selly Pratiwi P 2 4 C XI IPS 2
37 Ervina Mulya P 1 B XI IPA 2
38 Muhammad Haikal Fajar L 5 C X IPA 2
39 Muhammad Azka Nazhan L 3 3 1 B X IPS 2
40 Anggraeni Citra Puspa H P 1 B X IPS 3
41 Nita Lestari P 2 1 B X IPA 2
42 Nur Widiya Putri P 1 A X IPS 3
43 M. Rizki Azhari L 2 3 B X IPA 1
44 Reifan Wira Dinata L A XIPA 2
45 Dicky Saputra L 1 2 B X IPA 4
46 Ahmad Hasby Hasdqy L 1 A X AGAMA

L 3 4 C
47 Muhammad Dimas Rusdiansyah X AGAMA
48 Linda Dwi Ariyani P 2 3 B X IPA 5
49 Saskia Nefa Aulia P 1 B X IPS 2
50 Naila Natalia Aufar P 1 5 C X IPS 3
51 Elvinza Vionizi Lestari P 2 A X AGAMA
52 M. Labib Munadzib L 7 C X IPA 2
53 Assyifa P 2 4 C X IPA 5
54 Irsyad Kurnia Mubaroq L 1 6 C X IPA 1
55 M. Ridho Maulana L A X IPA 4
56 Taoshiah Aulia Khoeriyah P 1 A X IPA 3
57 Muhammad Fathir Baharudin L 2 B X IPA 3
58 M Haikal Kamil L 1 A X IPA 2
59 M. Bima L 1 C X IPS 3
60 Muhammad Dzatil Kahfi L 1 4 C X AGAMA
61 Adinda Maharani P 1 B X IPS 2
62 Vanky L 2 3 B X IPS 1
63 Keyshar Rizkiawan L 2 B X IPA 1
64 Reiza Permana L 2 2 B X IPS 1
65 Nessa Novia Wimanda P 2 1 B X IPS 3
66 Allaeli Nurunnisa P 1 2 B X AGAMA
67 Zhafira Zahrotunnisa P 2 3 B X IPA 2
68 Muhammad Rifqi L 1 3 1 B X IPA 5
DAFTAR NILAI KEGIATAN PRAMUKA MAN 1 KOTA BOGOR SEMESTER 2 2017/2018

ABSENSI
NO NAMA ANGGOTA L P NILAI KELAS
S I A
1 Siti Azizatul Fikri P 2 2 1 B XII IPA 2
2 Iman Tangguh Samudra L 1 2 A XII IPA 1
3 Hasby Ramdhani L 1 1 1 A XII IPS 3
4 Nanda Aina Komalati P 2 A XII IPA 1
5 Mayra Wibowo P XII IPS 3
6 Andika Septian L 1 1 A XII IPA 2
7 Risma Yuningsih P 2 A XII IPS 2
8 Nita Lestari P 1 3 B XII AGAMA
9 Agung Maulana L 1 3 B XII IPA 1
10 M. Dedi Surahman L XII IPS 2
11 Fajar Suryansah L 3 A XII IPA 5
12 Deni Fajriansyah L 2 3 B XII IPA 2
13 Akbar Firdaus L 1 2 3 B XII AGAMA
14 Lany Dwi Permatasari P 2 2 A XII AGAMA
15 Sanny Maulida P 2 A XII IPA 5
16 Rossi Triani P 2 A XII IPS 2
17 Faisal Kamil L 1 1 A XII IPS 3
18 Dendy Herdi Praditya L 2 2 B XI IPA 2
19 Ratna Maulidia P 1 2 A XI IPA 1
20 Andi Akbar Alamsyah L 1 2 A XI IPA 3
21 Muhabby Mulya L XI IPS 2
22 Aulia Salma Wahidah P 1 2 B XI IPA 1
23 Albyand Al Fayed L A XI AGAMA
24 Dwinka Puspa P 3 1 B XI IPS 2
25 M. Yazid Fardin L 1 2 A XI AGAMA
26 Nurahri Shafari P XI IPA 4
27 Muhammad Maulana L 2 1 A XI IPS 1
28 Nurkholisoh Rahmawati P 3 A XI AGAMA
29 Awaludin Firdaus L 2 1 B XI IPA 3
30 Noviyani P 1 A XI IPS 1
31 Imam Abdurrosyid L 3 1 A XI IPS 3
32 Maya Ismawati P 2 A XI IPA 4
33 Widya Sari P 1 A XI AGAMA
34 Muhammad Syahdan L A XI IPA 2
35 Eka Rahmawati P 1 1 B XI IPS 3
36 Selly Pratiwi P XI IPS 2
37 Ervina Mulya P 1 A XI IPA 2
38 Muhammad Haikal Fajar L 2 C X IPA 2
39 Muhammad Azka Nazhan L 3 3 1 B X IPS 2
40 Anggraeni Citra Puspa H P 2 1 A X IPS 3
41 Nita Lestari P 2 1 B X IPA 2
42 Nur Widiya Putri P 1 A X IPS 3
43 M. Rizki Azhari L 3 2 1 B X IPA 1
44 Reifan Wira Dinata L 2 A XIPA 2
45 Dicky Saputra L 1 4 1 B X IPA 4
46 Ahmad Hasby Hasdqy L 1 A X AGAMA

L
47 Muhammad Dimas Rusdiansyah X AGAMA
48 Linda Dwi Ariyani P 2 3 B X IPA 5
49 Saskia Nefa Aulia P 1 B X IPS 2
50 Naila Natalia Aufar P 1 2 C X IPS 3
51 Elvinza Vionizi Lestari P 2 A X AGAMA
52 M. Labib Munadzib L X IPA 2
53 Assyifa P 2 3 C X IPA 5
54 Irsyad Kurnia Mubaroq L X IPA 1
55 M. Ridho Maulana L A X IPA 4
56 Taoshiah Aulia Khoeriyah P 1 A X IPA 3
57 Muhammad Fathir Baharudin L 2 B X IPA 3
58 M Haikal Kamil L 1 1 A X IPA 2
59 M. Bima L 2 1 C X IPS 3
60 Muhammad Dzatil Kahfi L X AGAMA
61 Adinda Maharani P 1 B X IPS 2
62 Vanky L 3 3 B X IPS 1
63 Keyshar Rizkiawan L 2 B X IPA 1
64 Reiza Permana L 1 2 C X IPS 1
65 Nessa Novia Wimanda P 2 1 B X IPS 3
66 Allaeli Nurunnisa P 1 2 B X AGAMA
67 Zhafira Zahrotunnisa P 3 2 B X IPA 2
68 Muhammad Rifqi L 1 3 1 B X IPA 5
DAFTAR PRESTASI PRAMUKA MAN 1 KOTA BOGOR

NO TAHUN PRESTASI TINGKAT


Pramuka (pangkalan gugus depan
1 2015 Juara 1 Se Bogor Raya
tergiat Tk. Penegak)
2 2015 Juara 1 Raimuna cabang Bogor Barat Se Bogor Raya
Tari Tradisional dan Koloni Se Kabupaten
3 2016 Juara 1
Tongkat Bogor
4 2017 Juara 2 Kreasi Penegak Olah Tongkat Se Kota Bogor
Lomba Kreasi Penegak Olah Se Provinsi Jawa
5 2016 Juara 2
Tongkat Barat
6 2017 Juara 1 Lomba Joged Komando Se-Kota Bogor
7 2016 Juara 2 Administrasi Terbaik Kota Bogor
8 1 Orang Perwakilan Panitia Jambore Nasional 2016
9 2 Orang Perwakilan Peserta Raimuna Nasional 2017
10 4 Orang Perwakilan Peserta Raimuna Daerah Jawa Barat 2017
Data Tenaga Pendidik di MAN 1 Kota Bogor
No Nama Guru L/P Pendidikan Guru Bidang Studi
Terakhir
1 Bibin Supriawan, S.Pd.I L Sarjana Pendidikan KTA/Alqur’an
Agama Islam Hadist
2 Dra. Kholifah P Sarjana Pendidikan Kimia
Kimia
3 Dian Suniarti, S.Pd P Sarjana Pendidikan Geografi
IPS
4 Cicih Kurniarsih, S.Pd P Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
5 Casih, S.Ag P Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia
Agama Islam
6 Drs. Gugun Gunardi L Sarjana Pendidikan Fisika
Fisika
7 Aria Samudra, S.Pd L Sarjana Pendidikan PKN
Bahasa Indonesia
8 Dra. Nanan Winarsih P Sarjana Pendidikan Fisika
Fisika
9 Dra. Fatimah P Sarjana Bimbingan BK
dan Konseling
10 Drs. Dede Sahrul Bahri, L Magister Sains Matematika
M.Si Konsentrasi
Matematika
11 Dewi Budi Astutik, S.Pd P Sarjana Manajemen BK
Pendidikan
12 Dra. Erli Sulistia P Sarjana Bimbingan BK
dan Konseling
13 Dra. Emi Suparmi P Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
14 Drs. Cep Anwar L Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia
dan Sastra Indonesia
15 Drs. Suhri Firdaus L Sarjana Pendidikan Pendidikan Olahraga
Olahraga
16 Dra. Tazrita T P Sarjana Kimia Kimia
17 Dra. Wiwi Kurniasari P Sarjana Pendidikan Fiqih/Sejarah
Agama Islam
18 Drs. Andri L Sarjana Pendidikan Matematika
Matematika
19 Mujahidin, S.Pd.I L Sarjana Pendidikan KTA/Alqur’an
Agama Islam Hadist
20 Maya Rusdiana, S.Pd P Sarjana Pendidikan Pendidikan Olahraga
Olahraga
21 Mama Turidi, S.Ag L Sarjana Pendidikan Fiqih/Pendidikan
Agama Islam Olahraga
22 M. Herlansyah, S.Kom L Sarjana Ilmu TIK
Komputer
23 M. Zen, S.Pd L Sarjana Pendidikan Kimia
Kimia
24 Khoirul Mar’ah, S.Pd P Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
25 Iis Atiqialah, S.Ag P Sarjana Ilmu Tafsir KTA/Akidah
Hadist Akhlak
26 Iis Herawati, S.Pd P Sarjana Pendidikan Biologi
Biologi
27 Fajar Darussalam, S.Pd L Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
28 Herlina Sofyan M.Si P Magister Sains Kimia
Konsentrasi Kimia
29 Gun Gun Gunawijaya, L Magister Pendidikan TIK
M.Pd
30 Dra. Hj. Tina P Magister Sains Matematika
Trihanurawati, M.Si Konsentrasi
Matematika
31 Ida Nursanti, S.Pd P Sarjana Pendidikan Biologi
Biologi
32 Suminta Hamid, S.Pd.I L Sarjana Pendidikan Al-Qur’an Hadist
Agama Islam
33 Farid Wijaya, S.Ag L Sarjana Sastra Arab Bahasa Arab/Kitab
Kuning
34 Teti Sumarsih, M.Pd P Master Pendidikan Fiqih/Sosiologi
35 H. Mufti Fathoni D, M.Si L Magister Ekonomi TIK
Pembangunan
Sumber daya
36 Tina Sukmawati P Sarjana Pendidikan PKN
Kewarganegaraan
37 Musri Handayani, S.Pd P Sarjana Pendidikan PKN
IPS
38 N. Latifah, S.Pd.I P Sarjana Pendidikan Akidah Akhlak/Ilmu
Agama Islam Kalam
39 Nining Yuningsih, S.Ag P Sarjana Pendidikan KTA/Seni Budaya
Agama Islam
40 Supendi, S.Ag L Sarjana Pendidikan PKN/SKI
Agama Islam
41 Taufik, S.Ag L Sarjana Pendidikan Seni Budaya/KTA
Agama Islam
42 Upik Laila Hanum, S.Pd P Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
43 Iip Syaifrazak, S.Ag L Sarjana Pendidikan Bahasa Arab
dan Sastra Bahasa
Arab
44 Sugihartini, S.Pd P Sarjana Pendidikan Biologi
Biologi
45 Sjam Makmur, S.Pd L Sarjana Pendidikan Sejarah
Sejarah
46 Siti Robiatul Adawiyah P Sarjana Pendidikan Sosiologi
Geografi
47 Siti Nurrohmah, S.Pd.I P Sarjana Pendidikan Bahasa Arab/Bahasa
dan Sastra Bahasa Sunda
Arab
48 Setu, S.Ag L Sarjana Pendidikan Fiqih
Agama Islam
49 Sanang, S.Pd.I L Sarjana Pendidikan KTA/Bahasa Sunda
Agama Islam
50 Saeful Rohman, S.Ag L Sarjana Pendidikan Akidah Akhlak
Agama Islam
51 Rosalini,S.Pd P Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
52 Rita Setiawati, SE P Sarjana Ekonomi Ekonomi
53 Purnama Shidiq L Sarjana Manajemen TIK
Informatika
54 Sudrajat, S.Pd L Sarjana Pendidikan Ekonomi
Ekonomi
55 Essa Fatmawaty, S.Pd P Sarjana Pendidikan Kimia
Kimia
56 Neneng Rusliawati, M.Pd P Sarjana Pendidikan Sosiologi
IPS
57 Deni Saladin, S.Pd L Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia
Bahasa dan Sastra
Indonesia
58 Dyah Ambasasi, S.Pd P Sarjana Pendidikan Sejarah
IPS
59 Maman Paturrohman, S.Pd L Sarjana Pendidikan PKn
PKN
60 Nining Widaningsih, S.Ag L Sarjana Ilmu Tafsir Qur’an Hadist
61 Ima Lisnawati, S.Pd P Sarjana Pendidikan
Bahasa Sunda
62 Budi Sihabudin, S.Pd.I L Sarjana Pendidikan Aqidah Akhlak
Agama Islam
Gambar Kegiatan Pramuka MAN 1 Kota Bogor

Kegiatan Perkemahan Penerimaan Tamu Kegiatan Musyawarah Gugus Depan Ambalan


Ambalan

Kegiatan Upacara Rutin Kegiatan Belajar Berkelompok


Kegiatan Pemberian Materi Oleh Pelatih Kegiatan Bakti Sosial (Santunan Yatim Piatu)
Pramuka

Kegiatan Kerohanian (Muhadhoroh) Kegiatan Kerohanian (Memanah)


Kegiatan Praktek Mingguan (PPPK dan Kegiatan Kerja Bakti Lingkungan Sekolah
Kesehatan)

Dewan Kerja Amb alan 2017- 2018 Anggota Pramuka MAN 1 Kota Bogor

Foto Bersama Pembina, Pelatih serta anggota Dewan Ambalan


Gambar Lingkungan Sekolah MAN 1 Kota Bogor

Anda mungkin juga menyukai