Proposal Last Revisi Turnit 3
Proposal Last Revisi Turnit 3
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Ditulis Oleh :
SIDQI MUJADDIDI
NIM. 181010550472
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2024
i
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan kesehatan dan rahmatnya yang berlimpah sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya tidak lupa pula peneliti mengucapkan
Shalawat dan Salam kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa Risalahnya kepada seluruh umat manusia dan menjadi suri tauladan bagi
kita semua.
tugas serta memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program
untuk memperoleh gelar Sarjana. Adapun judul peneliti yaitu : “Pengaruh Motivasi
dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Wahana Berkuda
Indonesia”.
dan motivasi dari berbagai pihak yang tidak ternilai harganya. Untuk itu dalam
kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bersedia
skripsi. Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih sebesar- besarnya kepada:
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM., M.M., M.Si selaku Rektor Universitas Pamulang.
ii
3. Bapak H. Endang Ruhiyat, SE, MM, CSRS, CSRA, selaku Dekan Fakultas
4. Bapak Dr. Kasmad, SE, MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Pamulang.
5. Muhamad Guruh S.E., M.M. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
6. Bapak dan Ibu Dosen yang tidak bisa penulis sebutkan satu per-satu, yang telah
7. Segenap Staf dan Biro Akademik serta Staf Perpustakaan yang dengan santun
Pamulang.
8. Kepada Ayah dan Ibu dengan doa yang tulus beliau selalu mengharapkan yang
terbaik.
9. Kepada Kakak dan Adik yang dengan tulus telah banyak memberikan semangat
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis
Sidqi Mujaddidi
iii
DAFTAR ISI
iv
2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................. 31
2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................... 42
2.4 Pengembangan Hipotesis ........................................................... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 46
3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data .............................................. 46
3.2 Tempat dan waktu Penelitian ..................................................... 47
3.3 Definisi Variabel Penelitian ....................................................... 48
3.4 Operasional Variabel ................................................................... 50
3.5 Populasi dan Sampel .................................................................. 51
3.4.1 Teknik Sampling ........................................................................ 52
3.6 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 53
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................. 54
3.7.1 Uji Validitas ................................................................................. 54
3.7.2 Uji Reliabilitas ............................................................................. 55
3.7.3 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 56
1. Uji Normalitas ............................................................................. 56
2. Uji Multikolinearitas.................................................................... 56
3. Uji Heterokedastisitas .................................................................. 57
4. Uji Autokorelasi .......................................................................... 57
3.7.4 Uji Regresi Linier ........................................................................ 58
3.7.5 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 58
3.7.6 Uji T ............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.3 Data hasil pra survei berdasarkan pengalaman kerja .............................. 8
vi
DAFTAR GAMBAR
1
BAB I
PENDAHULUAN
faktor-faktor lain seperti modal dan teknologi, karena SDM yang mengelola dan
organisasi, baik institusi maupun perusahaan, dan merupakan elemen kunci dalam
Menurut Sembiring Panda (2021), kinerja yang baik dari karyawan sangat
agar mencapai kesuksesan. Sukses sebuah perusahaan tidak hanya ditentukan oleh
peralatan modern dan fasilitas yang lengkap, tetapi juga oleh kemampuan sumber
2
Menurut Prawirosentono (1999) sebagaimana dikutip oleh Kartika &
Sugiarto (2019), Kinerja merujuk pada pencapaian yang diperoleh oleh individu
atau kelompok di dalam suatu entitas, yang sesuai dengan tanggung jawab dan
wewenang yang dimiliki, guna mencapai tujuan organisasi secara sah, sesuai
dengan norma hukum dan moral yang berlaku. Menurut Fattah (2017) sebagaimana
yang disitir oleh Vera Subchanifa et al. (2020), kinerja karyawan adalah hasil dari
karyawan melibatkan hasil kerja yang mencakup baik kualitas maupun kuantitas,
di mana tenaga kerja menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam rentang waktu yang telah ditentukan.
pariwisata dan pelatihan berkuda, didirikan pada tahun 2015. Perusahaan ini
berkuda bagi pelanggan. Selain itu, perusahaan ini telah meraih banyak prestasi di
kategori, sehingga menarik minat banyak orang yang antusias untuk berlatih
berkuda.
Fenomena yang terjadi di PT. Wahana Berkuda Indonesia saat ini adalah
dapat disimpulkan bahwa karyawan adalah faktor yang paling berdampak langsung
3
pada perusahaan. Dari kegiatan pra survei yang dilakukan penulis dengan metode
penurunan kinerja dari tahun 2020 hingga 2023. Berikut adalah hasil pra survei di
tahun 2020, dari 67 karyawan, 31 karyawan (46%) berada dalam kategori kinerja
sangat baik, 20 karyawan (30%) dalam kategori baik, 12 karyawan (18%) dalam
kategori cukup baik, 4 karyawan (6%) dalam kategori kurang baik, dan tidak ada
karyawan (0%) dalam kategori tidak baik. Pada tahun 2023, dari 64 karyawan,
kinerja sangat baik dicapai oleh 18 karyawan (28%), kinerja baik oleh 16 karyawan
4
(25%), kinerja cukup baik oleh 14 karyawan (22%), kinerja kurang baik oleh 9
Terry dalam Wahyuni et al. (2019) menjelaskan bahwa motivasi adalah dorongan
motivasi kerja adalah faktor yang mendorong seseorang untuk bekerja dengan baik.
Motivasi dapat memiliki dampak positif pada kinerja karyawan karena merupakan
sumber energi yang memacu seseorang untuk tetap bersemangat dan gigih dalam
(motivasi intrinsik) atau dari faktor eksternal (motivasi ekstrinsik). Oleh karena itu,
mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras guna mencapai tingkat kinerja yang
tantangan dalam pekerjaan, dan berikut adalah hasil dari survei awal yang
5
Tabel 1.2 Pra Survei Mengenai Motivasi Kerja Karyawan Pada PT Wahana
Berkuda Indonesia
Indikator Pernyataan Jawaban Jawaban Jawaban
Selalu Jarang Tidak Jumlah
(orang) (orang) Pernah (orang)
( orang)
Tanggung Bertanggung 26 4 0 30
Jawab jawab dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Prestasi kerja Dapat 12 17 1 30
menyelesaikan
pekerjaan sesuai
jumlah dan waktu
yang sudah
ditentukan
Peluang Untuk Mampu melihat 6 19 5 30
Maju peluang untuk
dapat
meningkatkan
level pekerjaan
Pengakuan atas Pemimpin selalu 8 16 6 30
kinerja memperhatikan
dan memantau
pekerjaan yang
diselesaikan
karyawan
Pekerjaan yang Pekerjaan yang 10 13 7 30
menantang diberikan sesuai
dengan
kemampuan dan
dapat diselesaikan
dengan baik
Sumber: Data PT Wahana Berkuda Indonesia 2024
jawab pekerjaan mereka. Pada indikator prestasi kerja, 17 karyawan mengaku tidak
mampu atau jarang menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
dan 5 karyawan menjawab tidak pernah merasa memiliki kesempatan untuk maju,
6
menandakan kurangnya optimisme untuk mencapai level pekerjaan yang lebih
penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan rekan-rekannya pada tahun 2019
sebagai kandidat yang siap untuk ditempatkan dalam suatu posisi pekerjaan.
Pengalaman kerja calon seharusnya menjadi faktor utama dalam proses seleksi.
semakin matang dalam pola berpikir dan sikap untuk mencapai tujuan yang telah
7
Tabel 1.3 Data hasil pra survei berdasarkan pengalaman kerja karyawan PT
Wahana Berkuda Indonesia
kinerja karyawan. Menurut Manulang (2008) yang dikutip oleh Wahyuni et al.
(2019), penelitian tahun 2019 oleh Wahyuni dan tim menegaskan bahwa individu
yang memiliki pengalaman kerja dianggap sebagai calon yang siap untuk
kerja juga mencerminkan beragam jenis pekerjaan yang pernah dijalani seseorang,
cara berpikir dan sikap untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Informasi
mengenai pengalaman kerja karyawan dapat ditemukan dalam hasil survei awal di
8
ditetapkan. Kedua faktor ini memainkan peran penting dalam meningkatkan
kinerja, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pencapaian kinerja yang
memperbaiki kinerja tenaga kerja yang ada. Upaya ini mencakup peningkatan
motivasi dan pengalaman kerja, dengan tujuan memastikan bahwa setiap anggota
organisasi.
Afandi (2018:1) yang dikutip oleh Nani et al. (2023) menjelaskan bahwa
manajemen merupakan kerja sama antara anggota tim untuk mencapai tujuan
memiliki peranan penting dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai
hasil yang optimal secara efisien dan efektif. Setiap organisasi berharap untuk terus
meningkatkan kinerja karyawan mereka. Untuk mencapai tujuan ini, penting bagi
perusahaan untuk memberikan motivasi yang memadai kepada semua anggota tim
agar mereka dapat mencapai kinerja yang optimal. Pengalaman kerja karyawan juga
menjadi faktor penting dalam membangun hubungan yang solid dalam mencapai
9
Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti merasa tertarik untuk
karyawan. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan
Dari uraian latar belakang masalah sebelumnya, maka inti dari masalah
karyawan ?
1. Manfaat Teoritis
10
b. Manfaat bagi penulis
Penelitian ini sebagai aplikasi dari pengetahuan dan teori yang diperoleh
penulis selama studi, terutama dalam konteks mata kuliah Sumber Daya Manusia.
2. Manfaat Praktis
Harapannya, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan dalam merancang
Berkuda Indonesia
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai fondasi dan panduan untuk
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Manajemen
1. Pengertian Manajemen
mengatur dan mengelola suatu perusahaan agar mencapai target yang sudah
tujuan yang ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
untuk mecapai target perusahaan, harus memiliki manajemen yang baik yang
2. Fungsi Manajemen
yang cermat mengenai kegiatan yang akan dilakukan di masa depan dengan
12
2. Pengorganisasian (Organizing) melibatkan proses menyusun individu,
peralatan, tugas, tanggung jawab, dan kekuasaan dengan cara yang sesuai,
manusia”. Seperti kita ketahui, bahwa manajemen merupakan sebuah seni yang
mengatur tentang proses pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya secara
penting dalam mengubah input menjadi output berupa produk atau layanan.
sumber daya manusia dibutuhkan suatu alat manajerial yang disebut dengan
manajemen sumber data manusia. MSDM dapat diartikan sebagai suatu proses
dalam organisasi serta dapat juga diartikan sebagai suatu kebijakan atau sistem.
MSDM sebagai proses maksudnya adalah bahwa dalam praktiknya bagian dari
proses sumber daya manusia yang dikerjakan akan membantu organisasi untuk
organisasi dan masyarakat. Pandangan proses sistem yang signifikan ialah (1)
sumber daya manusia; (2) mengakui adanya hubungan antara aktivitas sumber
daya manusia dan tujuan organisasi. Sebuah proses didefinisikan sebagai alur
peristiwa tersebut.
14
Sedangkan MSDM sebagai kebijakan atau sistem dapat dijelaskan sebagai
berkala sangatlah penting dengan penerapan yang sesuai. Karena tiap fungsi
manusia mencakup:
15
terhadap kebijakan organisasi serta pelaksanaan tugas sesuai dengan strategi
imbalan kepada karyawan dalam bentuk balas jasa baik secara langsung
maupun tidak langsung, berupa uang atau barang sebagai ganti layanan yang
16
10. Kedisiplinan (dicipline), Kepatuhan, motivasi, dan kesadaran untuk
sebuah organisasi.
"motion" yang berasal dari bahasa Latin "movere", yang artinya adalah gerakan.
Secara harfiah, motivasi atau motivator merujuk pada penciptaan motif, pencetus
17
motif, atau faktor yang mendorong atau memicu dorongan atau keadaan yang
kepentingan perusahaan. Oleh karena itu, salah satu tanggung jawab manajer adalah
dengan arahan yang diberikan, sehingga kolaborasi antar karyawan terjalin dan
pemahaman mereka tentang perilaku yang diperlukan untuk mencapai prestasi kerja
membahas mengenai upaya untuk memacu semangat kerja seseorang, agar mereka
bahwa motivasi adalah satu dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi perilaku
manusia untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai apa yang dibutuhkan
atau diinginkan.
motivasi adalah faktor penting yang harus berasal dari dalam diri seseorang
18
meskipun dipengaruhi oleh faktor eksternal. Sebagai contoh, ketika seseorang
imbalan berupa bonus tambahan sebagai bentuk motivasi eksternal dari manajer
1) Kinerja
2) Penghargaan
kepuasan emosional yang lebih besar daripada imbalan materi atau hadiah.
3) Tantangan
menantang atau terlalu mudah dicapai sering kali tidak memberikan insentif
19
4) Tanggungjawab
5) Pengembangan
tugas mereka.
6) Keterlibatan
karyawan.
7) Kesempatan
Untuk mengembangkan karier secara progresif, mulai dari posisi awal hingga
3. Bentuk-Bentuk Motivasi
Pada umumnya bentuk motivasi yang sering dianut oleh perusahaan meliputi
20
insentif untuk mendorong motivasi selalu dikaitkan dengan reputasi yang
Pengarahan yang dimaksud menentukan bagi tenaga kerja tentang apa yang
seharusnya mereka kerjakan dan apa yang harus tidak mereka lakukan.
d. Kebajikan
tenaga kerja. Dengan kata lain kebajikan adalah usaha untuk membuat tenaga
kerja bahagia.
4. Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, motivasi jenis ini sering
2. Motivasi yang berasal dari luar yang berupa usaha pembentukan dari orang lain.
21
Sedangkan menurut Hasibuan dalam Rahmadani (2018), motivasi terbagi
5. Teori Motivasi
atau diinginkan yang dinilai sebagai pendorong seseorang untuk semangat dalam
1. Teori kepuasan
Teori kepuasan berorientasi pada faktor dalam dari individu yang menguatkan,
22
Kebutuhan individu dapat disusun dalam suatu hierarki. Kebutuhan yang
Herzberg adalah faktor yang membuat individu merasa tidak puas dan
Teori motivasi dihubungkan dengan konsep belajar oleh karena itu banyak
1) Kebutuhan kinerja
2) Kebutuhan afiliasi
3) Kebutuhan kekuasaan
2. Teori proses
diarafikan dan dihentikan. Tiga proses yang merupakan karya dari Victor H.
perilaku.
23
b. Teori keadilan, teori yang menekankan bahwa bawahan membandingkan
usaha mereka dan imbalan mereka dengan usaha dan imbalan yang diterima
c. Teori penguatan, prinsip belajar yang sangat penting. Tanpa penguatan tidak
dimaksud meliputi:
24
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas maka disimpulkan bahwa
motivasi sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri pegawai
berdasarkan lingkungan kerja. Jadi motivasi adalah dorongan dari diri pegawai
pengalaman kerja yang cukup akan cenderung lebih terampil dan efisien
25
tenaga kerja yang dibutuhkan harus dipertimbangkan secara cermat.
Pengalaman kerja menjadi salah satu syarat utama yang dicari oleh
memilih karyawan yang telah memiliki pengalaman kerja, namun masih ada
26
yang baru memulai karirnya diharapkan dapat memberikan kontribusi
sebagai berikut::
4. Dengan adanya pengalaman kerja yang semakin baik, maka orang akan
2. Bakat dan minat, untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau kemampuan
seseorang.
seseorang.
27
4. Indikator Pengalaman Kerja
Asri dalam S Yoan (2022), ada beberapa hal yang digunakan untuk mengukur
sehari-hari.
28
2.1.5 Kinerja
1. Pengertian Kinerja
sebagai hasil dari upaya kerja yang telah dilakukan dengan maksimal.
2. Pengukuran Kinerja
lingkup tanggung jawab. Secara sederhana, kinerja dapat diukur dengan tiga
yang ditetapkan.
1. Jumlah pekerjaan
2. Kualitas pekerjaan
3. Ketepatan waktu
4. Kehadiran
29
5. Kemampuan kerja sama
dilakukan dengan baik dalam hal jumlah dan mutu oleh anggota tim saat
berikut:
yang berkualitas..
2. Kepribadian
3. Motivasi kerja
pekerjaannya.
4. Budaya organisasi
30
Budaya organisasi merupakan kebiasaan atau norma-norma yang
5. Kepuasan kerja
melakukan pekerjaannya.
6. Lingkungan kerja
7. Komitmen
31
1 Latifah Pengaruh Motivasi Kerja, Regresi 1. Motivasi kerja Persamaan :
kerja independent
berpengaruh dan
signifikan kinerja
terhadap karyawan
kinerja sebagai
karyawan. variabel
dependen.
Perbedaaan:
Perbedaan pada
penelitian ini
adalah subjek
penelitian yang
digunakan pada
penelitian ini,
32
yaitu PT.
Wahana
Berkuda
Indonesia
Pengalaman n independent.
kerja
berpenga Perbedaan:
positif menggunakan
33
dan variabel
n dan
terhadap Pendidikan.
kinerja
pegawai.
3. Pendidik
an tidak
berpenga
ruh
terhadap
kinerja
pegawai.
4. Pengala
man
kerja
berpenga
ruh
positif
dan
signifika
terhadap
34
kinerja
pegawai.
Penelitia
35
asi Variabel karyawan. variabel
n berpengar sebagai
uh variabel
terhadap dependen.
kinerja
karyawan. Perbedaan:
berpengar tidak
uh positif menggunakan
terhadap kompensasi.
kinerja
karyawan.
36
4 Melts, Pengaruh Variabel Regresi 1. Motivasi Persamaan:
kinerja dependen.
karyawan
3. Disiplin Perbedaan:
signifikan menggunakan
terhadap variabel
kinerja kompetensi,
4. Kompensasi kompensasi.
berpengaruh
signifikan
terhadap
37
kinerja
karyawan
3. Lingkungan dependen.
kerja
berpengaruh Perbedaan:
38
terhadap peneliti tidak
kinerja menggunakan
karyawan variabel
lingkungan
kerja
kerja
berpengaruh Perbedaan:
kinerja menggunakan
karyawan variabel
39
pelatihan kerja
dalam
penelitian ini.
Performance has a
positive
effect on
employee
performance
40
dan Pengalaman Motivasi, Regressi berpengaruh variabel
karyawan karyawan
3. Disiplin sebagai
kerja variabel
berpengaruh dependen
signifikan
terhadap Perbedaan
tahun
penelitian yang
dilakukan dan
perusahaan
yang di teliti
untuk
41
dianalisis
Produktivitas kerja
terhadap tahun
kerja perusahaan
yang diteliti
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting dalam sebuah
organisasi, MSDM sendiri memiliki peranan yang sangat mempengaruhi bagi naik
motivasi yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, baik itu motivasi yang
muncul dari diri sendiri maupun motivasi yang muncul dari faktor luar, semakin
tinggi motivasi kerja seseorang maka akan semakin tinggi juga kinerja karyawan
tersebut dalam menjalankan tugasnya. Apabila kinerja karyawan baik maka tidak
menutup kemungkinan perusahaan pun akan semakin berkembang dan maju. aan
tercapai.
memiliki kemampuan bekerja di tempat sebelumnya bekerja, selain itu juga dapat
terlatih dan teampil dalam menjalankan segala pekerjaannya. Karyawan yang sudah
tugasnya.
pengalaman kerja yang banyak serta dalam jangka waktu yang panjang akan
43
mempunyai kinerja yang baik, kinerja yang baik akan menciptakan kondisi
perusahaan yang produktif. Atas dasar kerangka pemikiran di atas, maka penulis.
Motivasi (X1)
1. Kinerja
2. Penghargaan
3. Tantangan
4. Tanggungjawab
5. Pengembangan H1
Kinerja (Y)
6. Keterlibatan
1. Jumlah pekerjaan
7. Kesempatan
2. Kualitas pekerjaan
3. Ketepatan waktu
Sumber: Sagir dalam
4. Kehadiran
Melis (2019)
5. Kemampuan kerja sama
44
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelitian yang dilakukan
karyawan.
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian dalam proposal ini, jika ditinjau dari rancangan penelitian
survey. Metode penelitian survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
terstruktur.
gambaran secara terstruktur, factual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada serta
menguji hipotesis atau untuk menjawab suatu pernyataan tentang status terakhir
kelompok orang, suatu objek, suatu keadaan, sistem pemikiran atau peristiwa dalam
46
berbagai kondisi, situasi atau berbagi variabel yang timbul yang menjadi objek
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bersumber dari
karyawan PT. Wahana Berkuda Indonesia. Adapun jenis data yang berkaitan
1. Data Primer
Menurut Ghozali dalam Ulvania (2022), data primer adalah data yang
digunakan oleh suatu instansi dan juga diterbitkan oleh instansi tersebut.
penelitian ini data yang diambil adalah data primer, yang didapat dari
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri untuk
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari bahan-bahan laporan berbagai sumber yang ada
Berkuda Indonesia yang beralamat di Jl. BSD Raya Pusat, Pagedangan, Kec.
dilaksanakan mulai bulan Juli 2023 sampai bulan Oktober 2023. Adapun agenda
47
Maret April Mei Juni
No
Jadwal Kegiatan Minggu Ke-
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1 Proposal
2 Seminar Proposal
3 Revisi Proposal
Survey ke
4 Perusahaan
Persiapan
5 Penelitian
Pembuatan
6 Kuisoner
Penyebaran
8 Kuisoner
Pengumpulan
9 Data
10 Analisis Data
Penyusunan
11 Laporan
48
Adapun variabel-variabel penelitian yang diangkat dalam penelitian ini
1. Motivasi (X1)
1. Kinerja
2. Penghargaan
3. Tantangan
4. Tanggungjawab
5. Pengembangan
6. Keterlibatan
7. Kesempatan
pekerjaan yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda. Sedarmayanti
3. Kinerja (Y)
49
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
a. Jumlah pekerjaan
b. Kualitas pekerjaan
c. Ketepatan waktu
d. Kehadiran
Agar penelitian lebih terarah dan tidak melenceng maka dalam melakukan
Adapun operasionalisasi variabel penelitian ini yang terdiri dari : Kinerja (variabel
terikat) dan motivasi (variabel bebas) dan dengan beberapa indikator sebagaimana
50
Tabel Tabel 2. 2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
b. Kualitas pekerjaan
d. Kehadiran
b. Penghargaan
c. Tantangan Ordinal
d. Tanggungjawab
e. Pengembangan
f. Keterlibatan
g. Kesempatan
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristrik tertentu yang
51
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Sesuai denan penelitian penulis maka yang menjadi sampel penelitian ini
adalah seluruh PT. Wahana Berkuda Indonesia yang secara total berjumlah 64
orang karyawan.
Menurut Pabundu Tika dalam Hermawan (2019), sampel adalah bagian dari
subjek atau objek yang mewakili populasi. Pengambilan sampel harus dengan
menyeluruh, akan tetapi hanya sebagian saja dari populasi. Teknik sampling
memberi peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Pada penelitian ini dilakukan dengan pemilihan sampel
dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan
apabila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus,
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert
adalah skala penelitian yang dipakai untuk mengukur sikap dan pendapat. Skala ini
52
digunakan untuk melengkapi kuisoner yang mengharuskan responden
Berikut tabel skala likert yang penulis gunakan dalam penelitian ini :
Keterangan Skor
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RG) 3
Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah dengan cara sebagai
berikut :
a. Observasi
b. Kuisoner
53
Suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
Riset ini merupakan proses peneliti dalam melakukan pengumpulan data yang
Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur sah atau
uji validitas, dimana kriteria uji validitas adalah dengan membandingkan nilai rhitung
dengan nilai rtabel. Nilai rhitung ini nantinya yang akan digunakan sebagai patokan
yang menyatakan valid atau tidaknya item pernyataan yang digunakan guna
mendukung penelitian.
54
Dalam menentukan nilai rhitung, dapat dilihat dengan melihat nilai pearson
correlation. Sedangkan nilai rtabel, pada kolom df digunakan rumus N-2, dimana N
adalah jumlah responden. Dalam praktiknya, uji validitas terdapat dua pengujian,
yaitu uji satu arah atau dua arah. Pengujian satu arah, dilakukan ketika hipotesis
Pengujian dua arah, dilakukan Ketika hipotesis yang ada hanya menggunakan
- Jika rhitung > rtabel, maka instrumen penelitian dapat dikatakan valid.
- Jika rhitung < rtabel, maka instrumen penelitian dapat dikatakan tidak valid.
signifikansi yang dapat digunakan bisa 0,5; 0,6; hingga 0,7 tergantung kriteria yang
dibutuhkan dalam penelitian. Sedang dalam penelitian ini tingkat signifikansi yang
sebagai berikut :
- Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, maka instrumen penelitian dikatakan
reliabel.
55
- Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60, maka instrumen penelitian dikatakan tidak
reliabel.
1. Uji Normalitas
penelitian terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Untuk mendeteksi data
terdistribusi normal tidaknya yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber
diagonal pada grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized sebagai dasar
alat pengambil keputusan. Jika menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal
maka model regresi tersebut dapat dikatakan normal dan layak untuk memprediksi
variabel bebas dan sebaliknya. Selain itu, untuk melihat uji normalitas juga dapat
berikut :
- Jika nilai signifikan (Asymp. Sig 2 tailed) > 0,05 maka data dikatakan
terdistribusi normal.
- Jika nilai signifikasn (Asymp. Sig 2 tailed) < 0,05 maka data dapat dikatakan
2. Uji Multikolinearitas
apakah terjadi multikolinearitas atau tidak. Data yang bagus adalah data yang tidak
56
dilihat dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance nya. Jika nilai
VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka data dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Heterokedastisitas
masalah heterokedastisitas atau tidak. Data yang baik, yaitu data yang tidak terjadi
masalah heterokedastisitas atau tidak terjadi persamaan varian dari residual pada
model regresi. Pengujian ini dapat dilihat dilakukan dengan uji Glejser, dasar
pengambilan keputusan uji glejser adalah jika nilai signifikan > 0,05 maka data
4. Uji Autokorelasi
antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1).
Model yang baik adalah yang tidak terjadi masalah autokorelasi. Sujawerni (2016)
mengatakan untuk melakukan uji ini dapat dilakukan dengan pengujian Durbin
- Jika dL < dw < dU atau dL < (4-dw) < dU maka pengujian tidak dapat
disimpulkan.
- Jika dL < dw > dU dan dL < (4-dw) > dU maka dikatakan tidak ada autokorelasi.
57
3.7.4 Uji Regresi Linier
memberikan jawaban atas hipotesis yang telah dibuat. Dalam penelitian ini, untuk
mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat adalah dengan
lebih. Pada penelitian yang dilakukan penulis adalah uji regresi linier berganda.
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi dan
pengalaman, sedangkan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kinerja
berikut :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e
Dimana:
Y = Kinerja
β0 = Konstanta
X1 = Motivasi
X2 = Pengalaman
X3 = Disiplin Kerja
58
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yang
nilai mendekati 1 dan menjauhi 0 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen
3.7.6 Uji T
dengan melihat nilai signifikan pada tabel Coefficients. Dasar pengujian yang
- Jika nilai signifkansi uji T > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak
- Jika nilai signifikansi uji T < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya
3.7.7 Uji F
dalam penelitian ini adalah 0,05. Jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel,
59
Menguji semua variabel independen secara bersamaan mempengaruhi
variabel dependen:
variabel terikat
terikat
b. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (Tidak signifikan)
60
DAFTAR PUSTAKA
61
Lattener, Lynch, 2003. The Relationship of Job Satisfaction Wit Substitutes
of Leadership, Jakarta. Erlangga.
Latief, B. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
PT.Mega Mulia Servindo Di Makasar. Manajemen Dan Akuntansi, 1(2), 61–
70.
Lila.J.Trevet. 2002. Mangerial Economics, Penerbit South Western
College, USA
LPPM, Kamus Istilah Manajemen, Edisi II, Cetakan Pertama, Bumi Aksara,
Jakarta, 2004, hal. 192.
Manullang, Drs, 2008, Manajemen Personalia, Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta,
Manullang, 2001. Dasar-Dasar Manajemen, Penerbit: Gajah Mada
University Press, Jogyakarta
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber Daya
Manusia Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Penerbit
PT. Refika Aditama, Bandung.
Melt, Elva, Mohammad, (2020). Pengaruh Motivasi, Kompetensi, Disiplin
Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan.
Noto Atmodjo, Soekidjo, 2002. Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Cetakan Ke-2, Penerbit Reneka Cipta, Jakarta
Nawawi, H. Hadari, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit
Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Prasetya Irawan, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, STIA LAN
Press Jakarta
Ravianto, J, 2000 Produktivitas dan Pengukuran, Cetakan I, Lembaga
Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas, Jakarta
Robbins, Stephen P., 2002. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi,
Aplikasi, PT Prenhallindo, Jakarta.
Schein, E.H., 2002. Organizational Culture and Leadership, 2nd edition,
Jossey Bass, San Francisco.
62
Sembiring Panda, T. U. B. (2021). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt. Subur Arum Makmur.
Sinungan, Machdarsyah, 2000. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Edisi 2,
Bumi Aksara, Jakarta
Siagian, Sondang. P, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
ketujuh, Jakarta: Radar Jaya Offset
Siagian, Sondang P., 2000. Teori Motivasi dan Aplikasinya, Cet 2 Bineka
Cipta Jakarta
Simamora, Henry, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia , Edisi Kedua
Cetakan Kedua : Penerbit STIE YKPN Yogyakarta.
Singarimbun dan Effendy, 2001. Metode Penelitian Survei, Cetakan Kedua,
Penerbit PT. Pustaka LP3ES, Jakarta.
Silvia, Feronika, (2021). Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Kerja Dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan.
Siswanto, 1999, Manajemen Perusahaan Indonesia, Penerbit PT. Bumi
Aksara, Jakarta.
Sri, 2021. Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Pendidikan Dan
Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, Penerbit
CV. Alfabeta, Bandung.
Susan, E. (2019). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 9(2), 952–962.
Syamsuddin. (2020). Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(1), 3–4.
https://doi.org/10.24252/idaarah.v1i1.4084
T.Hani Handoko , 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia, BPFE Yogyakarta
Umar, Husein, 2001. Riset Sumber Daya Manusia. Penerbit Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
63
Anggoro, S. W. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja , Pengalaman Kerja Dan Gaji
Terhadap Effect of Work Discipline , Work Experience and Salaries on
Employee Performance at PT . Indo Gula Pastika Sragen. 1–14.
Kartika, L. N., & Sugiarto, A. (2016). Pengaruh Tingkat Kompetensi Terhadap
Kinerja Pegawai Administrasi Perkantoran. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis,
17(1), 73. https://doi.org/10.24914/jeb.v17i1.240
Latief, B. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
PT.Mega Mulia Servindo Di Makasar. Manajemen Dan Akuntansi, 1(2), 61–
70.
Nani, N. S., Gobel, L. Van, & Thalib, T. (2023). Leadership of the Village Head
in the Implementation of Duties and Functions of Ulobua Village Officials,
Tibawa District, Gorontalo Regency. Formosa Journal of Science and
Technology, 2(1), 319–334. https://doi.org/10.55927/fjst.v2i1.2536
Sembiring Panda, T. U. B. (2021). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt. Subur Arum Makmur. Skripsi.
Susan, E. (2019). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 9(2), 952–962.
Susanti, N. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Pt. Napolly Sentul Bogor. 106. https://eprints.unpak.ac.id/5401/
Syamsuddin. (2020). Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(1), 3–4.
https://doi.org/10.24252/idaarah.v1i1.4084
Vera Subchanifa, D. P., S, S., & Istiqomah, N. (2020). Stres Kerja, Kompetensi,
Kompensasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi
Sebagai Variabel Intervening. MALIA: Journal of Islamic Banking and
Finance, 4(2), 136. https://doi.org/10.21043/malia.v4i2.8868
Wahyuni, S. S., Haris, H., Baharuddin, A., Aslinda, A., & Rizal, M. (2019).
Pengaruh Motivasi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Kantor Pusat Pt. Prima Karya Manunggal Di Kabupaten Pangkep.
1(1), 57–62. http://ojs.unm.ac.id
64