Anda di halaman 1dari 20

Tiara Juli AP 2017201401011142-J29

RESUME JURNAL KTI

No. Judul Dapus Resume BAB Halaman Translate


1 Incidence and Risk Hisato, et al., 2015. Incidence and Pneumonia is one of the I Pneumonia merupakan
Factors of Childhood Risk Factors of Childhood most important global salah satu masalah
Pneumonia-Like Pneumonia-Like Episodes in Biliran health problems in kesehatan global yang
Episodes in Biliran Island, children less than 5 years sangat penting pada anak
Island, Philippines—A Community-Based of kurang dari 5 tahun
Philippines—A Study age, especially in terutama di negara
Community-Based Study developing countries. The berkembang. The
Integrated Management of Integrated Management of
Childhood Illness Childhood Illness (IMCI),
(IMCI), developed by the yang dikembangkan oleh
World Health WHO dan The United
Organization and the Nations Children’s Fund,
United Nations Children’s meningkatkan manajemen
Fund, promotes better pasien yang lebih baik
patient management in untuk mengurangi
order to reduce morbidity morbiditas dan mortalitas
and mortality resulting dari penyakit yang
from common childhood umumnya mengenai anak,
diseases, including termasuk pneumonia. The
pneumonia. The Millennium Development
Millennium Development Goal 4 (MDG 4) dari PBB
Goal 4 (MDG 4) of the mempunyai tujuan untuk
United Nations aims to menurunkan angka
achieve reduction in child kematian anak hingga dua
mortality by twothirds pertiga pada tahun 2015
by 2015 from the 1990 dari 1990.
level.
Pneumonia is one of the I Pneumonia adalah salah
factors hindering the satu faktor yang
achievement of MDG4, menghambat pencapaian
because MDG4, karena
it remains to cause 1.4 masih menyebabkan 1,4
million deaths of children juta kematian anak-anak di
under the age of 5 years bawah usia 5 tahun setiap
annually, accounting tahun. Secara global
for 18% of overall terhitung 18% dari
mortality in this age group keseluruhan kematian pada
globally kelompok umur ini.
Previous studies found a I Studi sebelumnya
close association between menemukan adanya
childhood pneumonia and hubungan yang erat antara
risk factors pneumonia pada anak-anak
such as age, sex, parents’ dengan faktor risiko
educational level, parental seperti usia, jenis kelamin,
smoking, number of tingkat pendidikan orang
siblings, type of cooking tua, orang tua yang
fuel, type of toilet facility, merokok, jumlah saudara
and socio economic status kandung, jenis bahan bakar
(SES) untuk memasak
, jenis fasilitas toilet, dan
status sosial ekonomi
(SES)
When children develop I Ketika pada anak-anak
pneumonia, mengalami pneumonia,
caregivers may not always pengasuh tidak selalu
take them to hospitals, membawa mereka ke
especially in countries rumah sakit, terutama di
with limited resources, negara-negara dengan
because of various sumber daya terbatas,
reasons, including karena berbagai alasan,
financial constraints, lack termasuk kendala
of knowledge, and poor keuangan, kurangnya
accessibility pengetahuan, dan
to healthcare facilities. In aksesibilitas yang buruk
order to understand the ke fasilitas kesehatan.
real situation of pediatric Untuk lebih memahami
pneumonia, data on the situasi atau gejala
healthcare-seeking pneumonia pada anak,
behavior for pneumonia, perlu untuk mencari tahu
particularly at the data
community tentang perilaku individu
level are required, but dalam mencari layanan
such data are still limited kesehatan untuk
pneumonia, khususnya di
masyarakat, tetapi data
tersebut masih terbatas
A semi-structured IV Kuesioner semi-terstruktur
questionnaire regarding mengenai latar belakang
demographic background, demografis, SES, dan
SES, and past medical medis masa lalu
history including recalled riwayat termasuk episode
pneumonia-like episodes atau gejala pneumonia dari
of under five children balita di bulan Juni 2011
during June 2011 to sampai
May 2012 was used for Mei 2012 digunakan untuk
the household survey. penelitian rumah tangga.
This retrospective survey Penelitian retrospektif ini
by interview was dilakukan dengan
conducted once for each wawancara sekali untuk
household during June to setiap rumah tangga
August, 2012 selama Juni hingga
Agustus 2012
If a child experienced a IV Jika seorang anak
pneumonia-like episode mengalami episode
from June 1, 2011 to May pneumonia dari 1 Juni
31, 2012, further 2011 hingga 31 Mei 2012,
questions regarding the akan diberi pertanyaan
episode were asked. A lebih lanjut mengenai
pneumonia-like episode episode atau gejala
was defined based on pnemumonianya. Episode
symptoms recalled by pneumonia didefinisikan
caregivers, which berdasarkan
included difficulty in gejala yang diingat oleh
breathing, cough and the pengasuh, termasuk
inability kesulitan bernafas, batuk
to drink, or chest dan ketidakmampuan
indrawing, together with untuk minum, atau retraksi
fever dinding dada, bersamaan
dengan demam
We used the IV Dalam penelitian ini Kami
IMCI guidelines when menggunakan
defining our criteria, Pedoman IMCI saat
although we did not adopt mendefinisikan kriteria
them completely. We kami, meskipun tidak
did not ask about stridor diterapkan sepenuhnya.
or wheezing because of Dalsm penelitian ini tidak
the difficulty in explaining ditanyakan tentang stridor
to or being understood atau mengi karena
by caregivers. We also did kesulitan dalam
not ask about the menjelaskan atau dipahami
respiratory rate because it oleh pengasuh. Dan juga
was hardly recalled. tidak ditanyakan tingkat
To improve the specificity pernapasan karena sulit
of the definition of a untuk diingat.
pneumonia-like episode, Untuk meningkatkan
we included kekhususan definisi
fever as one of the episode pneumonia,
criteria.We showed a dimasukkan
video of chest indrawing demam sebagai salah satu
to improve the caregiver’s kriteria. Dengan
understanding. A history menunjukkan video
of asthma was determined retraksi dinding dada untuk
by asking caregivers if mempermudah pengasuh
their children mengerti. Riwayat asma
had been diagnosed with ditentukan dengan
asthma. menanyakan pengasuh
apakah anak-anak mereka
telah didiagnosis asma.

This scoring system was IV Sistem penilaian ini


designed to assess SES of dirancang untuk menilai
households in the SES rumah tangga di
Philippines by asking 10 Filipina dengan
simple questions (the mengajukan 10 pertanyaan
number of children per sederhana (jumlah anak
household; school per rumah tangga;
attendance kehadiran sekolah anak;
of the child; female head’s tingkat pendidikan
education level; salaried perempuan; gaji pekerjaan;
employment; material of bahan dari atap rumah dan
the house’s dinding; jenis fasilitas
roof and walls; type of toilet; dan memiliki lemari
toilet facility; and es, televisi, atau mesin
possession of a cuci). Setiap pertanyaan
refrigerator, television, or memiliki Skor yang
washing machine). berbeda, sehingga berat
Each question has a setiap item berbeda dalam
different score, so the nilai SES akhir. Total Skor
weight of each item is maksimum adalah 100 dan
different in the final minimum adalah 0;
SES score. The maximum
total score is 100 and
minimum is 0; a lower
SES score indicates a
lower SES.
2 Zinc supplementation for Lassi ZS, Moin A, Bhutta ZA. Pneumonia is diagnosed II Pneumonia didiagnosis
the prevention of Zinc supplementation for the by the presence of dengan adanya pernapasan
pneumonia in prevention of pneumonia in children either fast breathing or cepat atau retraksi dinding
children aged 2months to aged 2 months to 59months. lower chest wall dada (WHO 2015) pada
59months (Review) Cochrane Database of Systematic indrawing (WHO 2015) anak-anak berusia di
Reviews 2016, Issue 12. Art. No.: in children aged under bawah lima tahun.
CD005978. five years. Presenting Gambaran yang muncul
DOI: features in viral or pada pneumonia virus atau
10.1002/14651858.CD005978.pub3. bacterial pneumonia are bakteri adalah serupa,
similar, however namun mengi lebih sering
wheezing is more terjadi pada anak-anak
common dengan pneumonia yang
in children with viral disebabkan oleh virus
pneumonia
Pneumonia can be II Pneumonia dapat dicegah
prevented by immunising dengan imunisasi
against Haemophilus Haemophilus
influenzae type B (Hib), influenzae tipe B (Hib),
pneumococcus, measles pneumococcus, campak
and pertussis dan pertusis (batuk rejan)
(whooping cough) (WHO2015). Gizi
(WHO2015).Nutrition termasuk menyusui selama
including breastfeeding enam bulan pertama
for the first six months of kehidupan memainkan
life plays a major role by peran utama karena
boosting meningkatkan kekebalan
immunity against terhadap organisme
causative organisms of penyebab pneumonia
pneumonia (WHO (WHO 2015). Kebersihan
2015). Good hygiene and yang baik dan udara dalam
clean indoor air also help ruangan yang bersih juga
in preventing membantu mencegah
pneumonia. pneumonia (WHO 2015).
We included studies that II Dalam suatu penelitian
defined an mendefinisikan episode
episode of pneumonia in pneumonia dengan cara
the following ways. berikut.
1. Reported cough or 1. Batuk yang dilaporkan
difficulty in breathing atau kesulitan bernafas
with a respiratory dengan pernapasan yang
rate above the WHO- cepat di atas nilai spesifik.
defined age-specific (laju pernapasan 50 napas
values (respiratory rate per menit atau lebih untuk
of 50 breaths per minute anak usia dua hingga 11
or more for children aged tahun)
two to 11 atau pernapasan cepat 40
months, or respiratory rate kali per menit atau lebih
of 40 breaths per minute untuk
or more for anak-anak berusia 12
children aged 12 to 59 hingga 59 bulan), dan
months), and either demam lebih dari 38 ° C.
documented fever 2. Diagnosis pneumonia
over 38°C or chest in- berdasarkan pemeriksaan
drawing. dada oleh dokter.
2. A diagnosis of 3. Diagnosis pneumonia
pneumonia based on chest berdasarkan foto thoraks.
examination by a
physician.
3. A diagnosis of
pneumonia based on a
chest radiograph.
3 Microbial Etiology of Catia Cilloniz, et al., 2016 In 2014, the eighth cause I Pada tahun 2014,
Pneumonia: Microbial Etiology of Pneumonia: of mortality in the United penyebab kematian
Epidemiology, Epidemiology, States reported by the kedelapan di Amerika
Diagnosis and Resistance Diagnosis and Resistance Patterns National Center for Serikat yang dilaporkan
Patterns International Journal of Molecular Health Statistics was oleh Pusat Statistik
Research influenza and pneumonia Kesehatan Nasional adalah
together. In children, influenza dan pneumonia.
pneumonia is the single Pada anak-anak,
largest infectious cause of pneumonia adalah satu-
death worldwide. In 2015, satunya penyebab
pneumonia killed 920,136 kematian terbesar di dunia.
children under the age Pada 2015, pneumonia
of 5, accounting for 15% menewaskan 920.136 anak
of all deaths of children di bawah usia 5 tahun,
under five years old terhitung 15% dari semua
kematian anak di bawah
lima tahun
Pneumonia infection is the II Infeksi pneumonia adalah
result of a complex hasil dari proses kompleks
process where the lower di mana saluran
respiratory tract suffers pernapasan bagian bawah
the invasion of an menderita
infective microorganism. invasi mikroorganisme
Pneumonia can be yang infektif. Pneumonia
acquired in the dapat diperoleh di
community or acquired masyarakat atau diperoleh
in the hospital di lingkungan rumah sakit,
environment, and can be dan dapat ditularkan
transmitted by the melalui aspirasi
aspiration of a pathogenic mikroorganisme patogen
microorganism atau melalui inhalasi
or by inhalation of a mikroorganisme patogen.
pathogenic Penting untuk mengetahui
microorganism. It is peran patogen
important to know the role mikroorganisme dalam
of the pathogenic etiologi infeksi pneumonia
microorganism in the untuk memberikan
etiology of a pneumonia manajemen klinis dan
infection in order to terapi yang tepat untuk
provide adequate clinical pasien
and
therapeutic management
of the patient
Globally, Streptococcus II Secara global,
pneumoniae Streptococcus pneumoniae
(pneumococcus) is the (pneumococcus) adalah
most common pathogen patogen paling sering
causing menyebabkan pneumonia
community-acquired yang didapat masyarakat.
pneumonia. Pneumococcus dianggap
Pneumococcus was sebagai salah satu dari 9
considered one of the 9 bakteri yang menjadi
bacteria of international perhatian internasional.
concern in the recent Dalam laporan baru-baru
worldwide report of ini di seluruh dunia tentang
global antibiotic resistensi antibiotik global
resistance published by yang diterbitkan oleh
theWorld Health WHO pada tahun 2014 .
Organization (WHO) in Di sisi lain, berbagai
2014 [3]. Organization patogen yang diperoleh
(WHO) in 2014 [3]. On baik dari pasien atau dari
the other hand, a wide lingkungan rumah sakit
range of pathogens dapat menyebabkan
acquired either from the pneumonia nosokomial.
patient or from the Namun, Bakteri Gram-
hospital environment can negatif
cause nosocomial lebih sering daripada
pneumonia. However, bakteri Gram-positif dalam
Gram-negative kasus ini.
bacteria are more frequent
than Gram-positive
bacteria in these cases.
Several studies on the II Beberapa penelitian
microbial etiology of CAP tentang etiologi mikroba
have been published in Community Acquired
recent years. Some Pneumonia telah
of them showed that diterbitkan dalam beberapa
microbial causes of CAP tahun terakhir. Beberapa
differ according to the dari mereka menunjukkan
severity of disease at bahwa penyebab mikroba
clinical presentation. A dari CAP berbeda sesuai
Spanish study regarding dengan tingkat keparahan
the relationship of penyakit dilihat dari gejala
microbial etiology of CAP klinis. Sebuah studi di
and severity, concluded Spanyol mengenai
that pneumococcus is the hubungan etiologi mikroba
most frequent pathogen in CAP dan tingkat
all sites of care. The keparahan, menyimpulkan
second most frequent bahwa pneumokokus
group of pathogens was adalah patogen yang paling
intracellular sering di semua tempat
microorganisms, followed perawatan. Kelompok
by polymicrobial cases patogen kedua yang paling
sering adalah
mikroorganisme
intraseluler, diikuti oleh
kasus polimikroba
Globally, Streptococcus II Secara global,
pneumoniae Streptococcus pneumoniae
(pneumococcus) is widely (pneumococcus) diterima
accepted as being the secara luas sebagai
most common patogen paling sering pada
pathogen in CAP, usually CAP, biasanya diikuti
presented with acute dengan gejala akut infeksi
symptoms of lower saluran pernapasan bagian
respiratory tract infection, bawah, disebut "Gejala
historically called “typical Khas". Perkiraan
presentation”. An prevalensi 19,3% hingga
estimated prevalence of 34% dilaporkan untuk S.
19.3% to 34% was pneumoniae di Eropa.
reported for Diagnosis pneumonia
S. pneumoniae in Europe. pneumokokus telah
The diagnosis of meningkat secara
pneumococcal pneumonia signifikan dalam beberapa
has increased significantly tahun terakhir, terutama
in recent years, mainly karena pengenalan tes
due to the introduction of antigen urin pneumokokus
the pneumococcal urine (secara rutin tersedia sejak
antigen test (routinely tahun 2000 di sebagian
available from 2000 in besar negara). Sebaliknya,
most countries). kejadian pneumonia
Conversely, the incidence pneumokokus telah
of pneumococcal mungkin menurun karena
pneumonia has pengenalan vaksin
probably decreased due to pneumokokus, serta
the introduction of penurunan tingkat
pneumococcal vaccines, merokok di sebagian besar
as well as the decreased negara.
rate of
smoking in most
countries.
Gram-negative bacteria II Bakteri gram negatif
are implicated in 50% to terlibat dalam 50% hingga
80% of the cases of HAP 80% dari kasus HAP di
in an ICU. The most ICU. Bakteri Gram negatif
frequent Gram-negative yang paling sering
pathogens associated with dikaitkan dengan HAP
HAP include: meliputi:
(i) Pseudomonas
aeruginosa. (i) Pseudomonas
(ii) Acinetobacter aeruginosa.
baumannii. (ii) Acinetobacter
(iii) Haemophilus baumannii.
influenzae. (iii) Haemophilus
(iv) Enterobacteriaceae influenzae.
(Klebsiella pneumoniae, (iv) Enterobacteriaceae
E. coli, Enterobacter (Klebsiella pneumoniae, E.
species, Serratia species, coli, spesies Enterobacter,
Proteus spesies Serratia, Proteus
species, etc.). spesies, dll.).
4 Household environment Nurul Hidayah, et all 2017. Acute Respiratory I Infeksi Saluran Pernafasan
factors associated with Household environment factors Infection (ARI) Akut (ISPA) adalah salah
acute Respiratory associated with acute Respiratory is one of the major satu penyakit tropis utama
infection (ari) among infection (ari) among under-five tropical diseases that yang menjadi penyebab
under-five children children. Advances in Health are the leading cause of utama morbiditas dan
Science Research, volume 6. pp infectious mortalitas menular di
595-603. morbidity and mortality in dunia pada bayi dan anak-
the world in anak, terutama di negara-
infants and children, negara dengan pendapatan
especially in per kapita rendah dan
countries with low and menengah.
middle income per
capita.
According to the World I Menurut laporan WHO,
Health ISPA adalah penyebab
Organization (WHO) utama kematian pada bayi
report, ARI is the di dunia dengan Angka
leading cause of death in Kematian Proporsional
infants in the (PMR) pada anak di bawah
world with Proportional lima tahun 17% per 1.000
Mortality Rate kelahiran hidup
(PMR) in children under
five years 17%
per 1000 live births
ARI is still a problem in I ISPA masih menjadi
Indonesia. masalah di Indonesia. Hal
This is evident from the ini terbukti dari hasil
results of basic penelitian dasar
research (Riskesdas) in (Riskesdas) di Indonesia
Indonesia in 2013 pada tahun 2013 yang
shows the prevalence of menunjukkan prevalensi
ARI in infants ISPA pada bayi 35,92%
35.92% per 1000 live per 1000 kelahiran hidup
births and toddlers dan balita 42,53% per
42.53% per 1000 children 1000 anak balita
under five
ARI is one cause of death I ISPA merupakan salah
for satu penyebab kematian
infants and toddlers in bayi dan balita di
Indonesia. Most of Indonesia. Sebagian besar
these deaths are caused by kematian ini disebabkan
a lower oleh infeksi saluran
respiratory infection pernapasan bawah
(pneumonia). Reports (pneumonia). Laporan 10
of 10 most diseases in penyakit terbanyak pada
hospitalized pasien rawat inap di rumah
patients in hospitals in sakit di Indonesia tahun
Indonesia in 2012 2012 menunjukkan
showed pneumonia penyakit pneumonia
disease has the highest memiliki CFR tertinggi,
CFR, 6.63% of 1000 6,63% dari 1000 bayi
infants.
The results of interviews II Hasil wawancara dan
and simple pengamatan sederhana
observations to the mother terhadap anak balita di
of children Desa Pudi pada Maret
under five in Pudi Village 2014 menemukan bahwa
in March 2014 dari 10 anak balita yang
found that from 10 menderita ISPA, 8 orang
children under five (80%) tinggal di
who had ARI, 8 people lingkungan rumah yang
(80%) lived in an tidak memenuhi syarat. Di
unqualified home antara 8 orang ini, 3 orang
environment. Among (37,5%) tidak memiliki
these 8 persons, 3 people ventilasi rumah yang
(37.5%) did not memadai kurang dari 10%
have adequate home dari luas lantai, 2 orang
ventilation of less (25%) tinggal dalam
than 10% of floor area, 2 keluarga besar, 2 kepala
people (25%) rumah tangga dalam satu
lived in large families, 2 rumah, 3 orang (37,5%) )
heads of tinggal di lingkungan
households in one house, rumah dengan ventilasi
3 people (37.5%) live in a yang tidak sesuai dan
home environment with kondisi tempat tinggal.
unsuitable ventilation and
dwelling
conditions.
the incidence of ARI is II kejadian ISPA diduga akan
suspected to be more lebih parah bila disertai
severe when dengan kondisi lingkungan
accompanied by yang tidak memenuhi
environmental conditions syarat rumah.
that are not eligible home.
Most of the economic II Sebagian besar kondisi
conditions of ekonomi masyarakat di
the people in Pudi Village Desa Pudi adalah kelas
are the middle menengah ke bawah,
to lower class, thus sehingga menyebabkan
causing the masyarakat tidak terlalu
community not to pay memperhatikan kondisi
much attention to lingkungan rumah mereka,
the condition of their seperti rumah yang sangat
home environment, sederhana dengan ventilasi
such as a very simple buruk atau sirkulasi udara
house with poor dan besar jumlah anggota
ventilation or air keluarga yang tinggal di
circulation and a large satu rumah.
number of family
members living in one
house.
ARI is I ISPA merupakan penyakit
a disease that one of the yang salah satu
causes is the penyebabnya adalah
environmental condition kondisi dari lingkungan
of the house. rumah. Sumber polusi di
Source of pollution in the rumah antara lain adalah
house, among penggunaan bahan bakar
others, combustion of fuel yang digunakan untuk
used for memasak dan asap rokok.
cooking and cigarette
smoke.
Toddlers who I Balita yang tinggal di
stay at home with rumah dengan ventilasi
ventilation that does not yang tidak memenuhi
qualify will be more likely syarat akan lebih mungkin
to be exposed terkena masalah kesehatan
to health problems such as seperti ISPA. Hal ini
ARI [7]. This karena pertukaran udara
is due to air exchange yang tidak memenuhi
which does not syarat maka dapat
qualify then it can make membuat pertumbuhan
the fertile growth mikroorganisme yang
of microorganisms that menyebabkan masalah
cause health kesehatan manusia.
problems of humans
Measurements of IV Pengukuran variabel untuk
variables of ventilation kondisi ventilasi,
conditions, density and kepadatan dan kejadian
incidence of ARI were ISPA dilakukan dengan
done using menggunakan metode
observation method. Data observasi Data dianalisis
were analyzed using chi- menggunakan uji chi-
square test (X2) to know square (X2) untuk
the relation of ventilation mengetahui hubungan
condition and occupancy kondisi ventilasi dan
density with the incidence kepadatan hunian dengan
of ARI on significance kejadian ISPA pada tingkat
level α = 0,05 signifikansi α = 0, 05
Ventilation is useful for II Ventilasi bermanfaat untuk
the penyediaan udara segar ke
provision of fresh air into dalam dan pengeluaran
and expenditure udara dari ruang tertutup.
of air from enclosed Kurangnya ventilasi akan
spaces. Lack of menyebabkan kurangnya
ventilation will cause the oksigen dan udara segar di
lack of oxygen dalam rumah, dan
and fresh air in the house, menyebabkan peningkatan
causing the kelembaban udara, selain itu
increase of air humidity, dapat menyebabkan
otherwise it can penumpukan polutan di
cause accumulation of dalam rumah, terutama di
pollutants inside kamar tidur sehingga
the house, especially in memudahkan terjadinya
the bedroom penularan penyakit,
making it easier for the terutama gangguan
occurrence of pernapasan.
disease transmission,
especially
respiratory disorders
5 Risk Factors for Mortality Michela Sonego, et all 2015. Risk Acute lower respiratory I Infeksi saluran pernapasan
from Acute Lower Factors for Mortality from Acute infections (ALRI), such bawah akut (ALRI), seperti
Respiratory Infections Lower as pneumonia and pneumonia dan bronkiolitis,
(ALRI) in Children Respiratory Infections (ALRI) in bronchiolitis, are the adalah penyebab utama
under Five Years of Age in Children leading morbiditas dan mortalitas
Low and Middle- under Five Years of Age in Low cause of morbidity and pada anak di bawah lima
Income Countries: A and Middle- mortality in children tahun. Menurut perkiraan
Systematic Review and Income Countries: A Systematic under five years of age. baru-baru ini, setiap tahun
Meta-Analysis of Review and According to recent sekitar 120–156 juta kasus
Observational Studies Meta-Analysis of Observational estimates, ALRI terjadi secara global
Studies. PLOS ONE | every year about 120–156 dengan sekitar 1,4 juta
DOI:10.1371/journal.pone.0116380 million cases of ALRI mengakibatkan kematian
January 30, 2015 occur globally with
approximately 1.4
million resulting in death.
ALRI are caused by a I ALRI disebabkan oleh
number of infective sejumlah agen infektif,
agents, with Streptococcus pneumoniae
Streptococcus umumnya merupakan agen
pneumoniae being bakteri yang paling sering
generally diidentifikasi, dan
the most frequently Respiratory Syncytial Virus
identified bacterial agent, menjadi agen virus yang
and Respiratory Syncytial paling sering. Sejumlah
Virus being the besar faktor yang
most frequent viral agent menentukan apakah kontak
[4]. A large number of dengan agen etiologi akan
factors determine whether menghasilkan episode ALRI
the contact with an yang parah, dan apakah
etiologic agent will result episode tersebut akan
in a severe episode of mengakibatkan kematian.
ALRI, and whether the Beberapa faktor ini terkait
episode will result in dengan anak (misalnya usia,
death. Some of these jenis kelamin, penyakit yang
factors are related to the mendasari), yang lain
child (e.g. age, sex, dengan penyakit (misalnya
underlying diseases), jenis infeksi), yang lain
others mungkin terkait dengan
to the disease (e.g. type of lingkungan, keluarga dan
infection), others may be status sosial ekonomi, atau
related to the dengan sistem kesehatan
environment, the family dan jenis perawatan
and
its socio-economic status,
or to the health system
and type of care
Previous systematic I Ulasan sistematis
reviews have reported on sebelumnya telah
the melaporkan adanya
association between hubungan antara kematian
pneumonia mortality in akibat pneumonia pada
children and single risk anak-anak dan faktor risiko
factors, such as tunggal, seperti hipoksemia,
hypoxemia, inadequate riwayat tidak menyusui,
breastfeeding, malnutrisi, polusi udara
malnutritio, indoor air dalam ruangan dari bahan
pollution from solid fuels bakar yang padat.

Anda mungkin juga menyukai