1 Incidence and Risk Hisato, et al., 2015. Incidence and Pneumonia is one of the I Pneumonia merupakan Factors of Childhood Risk Factors of Childhood most important global salah satu masalah Pneumonia-Like Pneumonia-Like Episodes in Biliran health problems in kesehatan global yang Episodes in Biliran Island, children less than 5 years sangat penting pada anak Island, Philippines—A Community-Based of kurang dari 5 tahun Philippines—A Study age, especially in terutama di negara Community-Based Study developing countries. The berkembang. The Integrated Management of Integrated Management of Childhood Illness Childhood Illness (IMCI), (IMCI), developed by the yang dikembangkan oleh World Health WHO dan The United Organization and the Nations Children’s Fund, United Nations Children’s meningkatkan manajemen Fund, promotes better pasien yang lebih baik patient management in untuk mengurangi order to reduce morbidity morbiditas dan mortalitas and mortality resulting dari penyakit yang from common childhood umumnya mengenai anak, diseases, including termasuk pneumonia. The pneumonia. The Millennium Development Millennium Development Goal 4 (MDG 4) dari PBB Goal 4 (MDG 4) of the mempunyai tujuan untuk United Nations aims to menurunkan angka achieve reduction in child kematian anak hingga dua mortality by twothirds pertiga pada tahun 2015 by 2015 from the 1990 dari 1990. level. Pneumonia is one of the I Pneumonia adalah salah factors hindering the satu faktor yang achievement of MDG4, menghambat pencapaian because MDG4, karena it remains to cause 1.4 masih menyebabkan 1,4 million deaths of children juta kematian anak-anak di under the age of 5 years bawah usia 5 tahun setiap annually, accounting tahun. Secara global for 18% of overall terhitung 18% dari mortality in this age group keseluruhan kematian pada globally kelompok umur ini. Previous studies found a I Studi sebelumnya close association between menemukan adanya childhood pneumonia and hubungan yang erat antara risk factors pneumonia pada anak-anak such as age, sex, parents’ dengan faktor risiko educational level, parental seperti usia, jenis kelamin, smoking, number of tingkat pendidikan orang siblings, type of cooking tua, orang tua yang fuel, type of toilet facility, merokok, jumlah saudara and socio economic status kandung, jenis bahan bakar (SES) untuk memasak , jenis fasilitas toilet, dan status sosial ekonomi (SES) When children develop I Ketika pada anak-anak pneumonia, mengalami pneumonia, caregivers may not always pengasuh tidak selalu take them to hospitals, membawa mereka ke especially in countries rumah sakit, terutama di with limited resources, negara-negara dengan because of various sumber daya terbatas, reasons, including karena berbagai alasan, financial constraints, lack termasuk kendala of knowledge, and poor keuangan, kurangnya accessibility pengetahuan, dan to healthcare facilities. In aksesibilitas yang buruk order to understand the ke fasilitas kesehatan. real situation of pediatric Untuk lebih memahami pneumonia, data on the situasi atau gejala healthcare-seeking pneumonia pada anak, behavior for pneumonia, perlu untuk mencari tahu particularly at the data community tentang perilaku individu level are required, but dalam mencari layanan such data are still limited kesehatan untuk pneumonia, khususnya di masyarakat, tetapi data tersebut masih terbatas A semi-structured IV Kuesioner semi-terstruktur questionnaire regarding mengenai latar belakang demographic background, demografis, SES, dan SES, and past medical medis masa lalu history including recalled riwayat termasuk episode pneumonia-like episodes atau gejala pneumonia dari of under five children balita di bulan Juni 2011 during June 2011 to sampai May 2012 was used for Mei 2012 digunakan untuk the household survey. penelitian rumah tangga. This retrospective survey Penelitian retrospektif ini by interview was dilakukan dengan conducted once for each wawancara sekali untuk household during June to setiap rumah tangga August, 2012 selama Juni hingga Agustus 2012 If a child experienced a IV Jika seorang anak pneumonia-like episode mengalami episode from June 1, 2011 to May pneumonia dari 1 Juni 31, 2012, further 2011 hingga 31 Mei 2012, questions regarding the akan diberi pertanyaan episode were asked. A lebih lanjut mengenai pneumonia-like episode episode atau gejala was defined based on pnemumonianya. Episode symptoms recalled by pneumonia didefinisikan caregivers, which berdasarkan included difficulty in gejala yang diingat oleh breathing, cough and the pengasuh, termasuk inability kesulitan bernafas, batuk to drink, or chest dan ketidakmampuan indrawing, together with untuk minum, atau retraksi fever dinding dada, bersamaan dengan demam We used the IV Dalam penelitian ini Kami IMCI guidelines when menggunakan defining our criteria, Pedoman IMCI saat although we did not adopt mendefinisikan kriteria them completely. We kami, meskipun tidak did not ask about stridor diterapkan sepenuhnya. or wheezing because of Dalsm penelitian ini tidak the difficulty in explaining ditanyakan tentang stridor to or being understood atau mengi karena by caregivers. We also did kesulitan dalam not ask about the menjelaskan atau dipahami respiratory rate because it oleh pengasuh. Dan juga was hardly recalled. tidak ditanyakan tingkat To improve the specificity pernapasan karena sulit of the definition of a untuk diingat. pneumonia-like episode, Untuk meningkatkan we included kekhususan definisi fever as one of the episode pneumonia, criteria.We showed a dimasukkan video of chest indrawing demam sebagai salah satu to improve the caregiver’s kriteria. Dengan understanding. A history menunjukkan video of asthma was determined retraksi dinding dada untuk by asking caregivers if mempermudah pengasuh their children mengerti. Riwayat asma had been diagnosed with ditentukan dengan asthma. menanyakan pengasuh apakah anak-anak mereka telah didiagnosis asma.
This scoring system was IV Sistem penilaian ini
designed to assess SES of dirancang untuk menilai households in the SES rumah tangga di Philippines by asking 10 Filipina dengan simple questions (the mengajukan 10 pertanyaan number of children per sederhana (jumlah anak household; school per rumah tangga; attendance kehadiran sekolah anak; of the child; female head’s tingkat pendidikan education level; salaried perempuan; gaji pekerjaan; employment; material of bahan dari atap rumah dan the house’s dinding; jenis fasilitas roof and walls; type of toilet; dan memiliki lemari toilet facility; and es, televisi, atau mesin possession of a cuci). Setiap pertanyaan refrigerator, television, or memiliki Skor yang washing machine). berbeda, sehingga berat Each question has a setiap item berbeda dalam different score, so the nilai SES akhir. Total Skor weight of each item is maksimum adalah 100 dan different in the final minimum adalah 0; SES score. The maximum total score is 100 and minimum is 0; a lower SES score indicates a lower SES. 2 Zinc supplementation for Lassi ZS, Moin A, Bhutta ZA. Pneumonia is diagnosed II Pneumonia didiagnosis the prevention of Zinc supplementation for the by the presence of dengan adanya pernapasan pneumonia in prevention of pneumonia in children either fast breathing or cepat atau retraksi dinding children aged 2months to aged 2 months to 59months. lower chest wall dada (WHO 2015) pada 59months (Review) Cochrane Database of Systematic indrawing (WHO 2015) anak-anak berusia di Reviews 2016, Issue 12. Art. No.: in children aged under bawah lima tahun. CD005978. five years. Presenting Gambaran yang muncul DOI: features in viral or pada pneumonia virus atau 10.1002/14651858.CD005978.pub3. bacterial pneumonia are bakteri adalah serupa, similar, however namun mengi lebih sering wheezing is more terjadi pada anak-anak common dengan pneumonia yang in children with viral disebabkan oleh virus pneumonia Pneumonia can be II Pneumonia dapat dicegah prevented by immunising dengan imunisasi against Haemophilus Haemophilus influenzae type B (Hib), influenzae tipe B (Hib), pneumococcus, measles pneumococcus, campak and pertussis dan pertusis (batuk rejan) (whooping cough) (WHO2015). Gizi (WHO2015).Nutrition termasuk menyusui selama including breastfeeding enam bulan pertama for the first six months of kehidupan memainkan life plays a major role by peran utama karena boosting meningkatkan kekebalan immunity against terhadap organisme causative organisms of penyebab pneumonia pneumonia (WHO (WHO 2015). Kebersihan 2015). Good hygiene and yang baik dan udara dalam clean indoor air also help ruangan yang bersih juga in preventing membantu mencegah pneumonia. pneumonia (WHO 2015). We included studies that II Dalam suatu penelitian defined an mendefinisikan episode episode of pneumonia in pneumonia dengan cara the following ways. berikut. 1. Reported cough or 1. Batuk yang dilaporkan difficulty in breathing atau kesulitan bernafas with a respiratory dengan pernapasan yang rate above the WHO- cepat di atas nilai spesifik. defined age-specific (laju pernapasan 50 napas values (respiratory rate per menit atau lebih untuk of 50 breaths per minute anak usia dua hingga 11 or more for children aged tahun) two to 11 atau pernapasan cepat 40 months, or respiratory rate kali per menit atau lebih of 40 breaths per minute untuk or more for anak-anak berusia 12 children aged 12 to 59 hingga 59 bulan), dan months), and either demam lebih dari 38 ° C. documented fever 2. Diagnosis pneumonia over 38°C or chest in- berdasarkan pemeriksaan drawing. dada oleh dokter. 2. A diagnosis of 3. Diagnosis pneumonia pneumonia based on chest berdasarkan foto thoraks. examination by a physician. 3. A diagnosis of pneumonia based on a chest radiograph. 3 Microbial Etiology of Catia Cilloniz, et al., 2016 In 2014, the eighth cause I Pada tahun 2014, Pneumonia: Microbial Etiology of Pneumonia: of mortality in the United penyebab kematian Epidemiology, Epidemiology, States reported by the kedelapan di Amerika Diagnosis and Resistance Diagnosis and Resistance Patterns National Center for Serikat yang dilaporkan Patterns International Journal of Molecular Health Statistics was oleh Pusat Statistik Research influenza and pneumonia Kesehatan Nasional adalah together. In children, influenza dan pneumonia. pneumonia is the single Pada anak-anak, largest infectious cause of pneumonia adalah satu- death worldwide. In 2015, satunya penyebab pneumonia killed 920,136 kematian terbesar di dunia. children under the age Pada 2015, pneumonia of 5, accounting for 15% menewaskan 920.136 anak of all deaths of children di bawah usia 5 tahun, under five years old terhitung 15% dari semua kematian anak di bawah lima tahun Pneumonia infection is the II Infeksi pneumonia adalah result of a complex hasil dari proses kompleks process where the lower di mana saluran respiratory tract suffers pernapasan bagian bawah the invasion of an menderita infective microorganism. invasi mikroorganisme Pneumonia can be yang infektif. Pneumonia acquired in the dapat diperoleh di community or acquired masyarakat atau diperoleh in the hospital di lingkungan rumah sakit, environment, and can be dan dapat ditularkan transmitted by the melalui aspirasi aspiration of a pathogenic mikroorganisme patogen microorganism atau melalui inhalasi or by inhalation of a mikroorganisme patogen. pathogenic Penting untuk mengetahui microorganism. It is peran patogen important to know the role mikroorganisme dalam of the pathogenic etiologi infeksi pneumonia microorganism in the untuk memberikan etiology of a pneumonia manajemen klinis dan infection in order to terapi yang tepat untuk provide adequate clinical pasien and therapeutic management of the patient Globally, Streptococcus II Secara global, pneumoniae Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) is the (pneumococcus) adalah most common pathogen patogen paling sering causing menyebabkan pneumonia community-acquired yang didapat masyarakat. pneumonia. Pneumococcus dianggap Pneumococcus was sebagai salah satu dari 9 considered one of the 9 bakteri yang menjadi bacteria of international perhatian internasional. concern in the recent Dalam laporan baru-baru worldwide report of ini di seluruh dunia tentang global antibiotic resistensi antibiotik global resistance published by yang diterbitkan oleh theWorld Health WHO pada tahun 2014 . Organization (WHO) in Di sisi lain, berbagai 2014 [3]. Organization patogen yang diperoleh (WHO) in 2014 [3]. On baik dari pasien atau dari the other hand, a wide lingkungan rumah sakit range of pathogens dapat menyebabkan acquired either from the pneumonia nosokomial. patient or from the Namun, Bakteri Gram- hospital environment can negatif cause nosocomial lebih sering daripada pneumonia. However, bakteri Gram-positif dalam Gram-negative kasus ini. bacteria are more frequent than Gram-positive bacteria in these cases. Several studies on the II Beberapa penelitian microbial etiology of CAP tentang etiologi mikroba have been published in Community Acquired recent years. Some Pneumonia telah of them showed that diterbitkan dalam beberapa microbial causes of CAP tahun terakhir. Beberapa differ according to the dari mereka menunjukkan severity of disease at bahwa penyebab mikroba clinical presentation. A dari CAP berbeda sesuai Spanish study regarding dengan tingkat keparahan the relationship of penyakit dilihat dari gejala microbial etiology of CAP klinis. Sebuah studi di and severity, concluded Spanyol mengenai that pneumococcus is the hubungan etiologi mikroba most frequent pathogen in CAP dan tingkat all sites of care. The keparahan, menyimpulkan second most frequent bahwa pneumokokus group of pathogens was adalah patogen yang paling intracellular sering di semua tempat microorganisms, followed perawatan. Kelompok by polymicrobial cases patogen kedua yang paling sering adalah mikroorganisme intraseluler, diikuti oleh kasus polimikroba Globally, Streptococcus II Secara global, pneumoniae Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) is widely (pneumococcus) diterima accepted as being the secara luas sebagai most common patogen paling sering pada pathogen in CAP, usually CAP, biasanya diikuti presented with acute dengan gejala akut infeksi symptoms of lower saluran pernapasan bagian respiratory tract infection, bawah, disebut "Gejala historically called “typical Khas". Perkiraan presentation”. An prevalensi 19,3% hingga estimated prevalence of 34% dilaporkan untuk S. 19.3% to 34% was pneumoniae di Eropa. reported for Diagnosis pneumonia S. pneumoniae in Europe. pneumokokus telah The diagnosis of meningkat secara pneumococcal pneumonia signifikan dalam beberapa has increased significantly tahun terakhir, terutama in recent years, mainly karena pengenalan tes due to the introduction of antigen urin pneumokokus the pneumococcal urine (secara rutin tersedia sejak antigen test (routinely tahun 2000 di sebagian available from 2000 in besar negara). Sebaliknya, most countries). kejadian pneumonia Conversely, the incidence pneumokokus telah of pneumococcal mungkin menurun karena pneumonia has pengenalan vaksin probably decreased due to pneumokokus, serta the introduction of penurunan tingkat pneumococcal vaccines, merokok di sebagian besar as well as the decreased negara. rate of smoking in most countries. Gram-negative bacteria II Bakteri gram negatif are implicated in 50% to terlibat dalam 50% hingga 80% of the cases of HAP 80% dari kasus HAP di in an ICU. The most ICU. Bakteri Gram negatif frequent Gram-negative yang paling sering pathogens associated with dikaitkan dengan HAP HAP include: meliputi: (i) Pseudomonas aeruginosa. (i) Pseudomonas (ii) Acinetobacter aeruginosa. baumannii. (ii) Acinetobacter (iii) Haemophilus baumannii. influenzae. (iii) Haemophilus (iv) Enterobacteriaceae influenzae. (Klebsiella pneumoniae, (iv) Enterobacteriaceae E. coli, Enterobacter (Klebsiella pneumoniae, E. species, Serratia species, coli, spesies Enterobacter, Proteus spesies Serratia, Proteus species, etc.). spesies, dll.). 4 Household environment Nurul Hidayah, et all 2017. Acute Respiratory I Infeksi Saluran Pernafasan factors associated with Household environment factors Infection (ARI) Akut (ISPA) adalah salah acute Respiratory associated with acute Respiratory is one of the major satu penyakit tropis utama infection (ari) among infection (ari) among under-five tropical diseases that yang menjadi penyebab under-five children children. Advances in Health are the leading cause of utama morbiditas dan Science Research, volume 6. pp infectious mortalitas menular di 595-603. morbidity and mortality in dunia pada bayi dan anak- the world in anak, terutama di negara- infants and children, negara dengan pendapatan especially in per kapita rendah dan countries with low and menengah. middle income per capita. According to the World I Menurut laporan WHO, Health ISPA adalah penyebab Organization (WHO) utama kematian pada bayi report, ARI is the di dunia dengan Angka leading cause of death in Kematian Proporsional infants in the (PMR) pada anak di bawah world with Proportional lima tahun 17% per 1.000 Mortality Rate kelahiran hidup (PMR) in children under five years 17% per 1000 live births ARI is still a problem in I ISPA masih menjadi Indonesia. masalah di Indonesia. Hal This is evident from the ini terbukti dari hasil results of basic penelitian dasar research (Riskesdas) in (Riskesdas) di Indonesia Indonesia in 2013 pada tahun 2013 yang shows the prevalence of menunjukkan prevalensi ARI in infants ISPA pada bayi 35,92% 35.92% per 1000 live per 1000 kelahiran hidup births and toddlers dan balita 42,53% per 42.53% per 1000 children 1000 anak balita under five ARI is one cause of death I ISPA merupakan salah for satu penyebab kematian infants and toddlers in bayi dan balita di Indonesia. Most of Indonesia. Sebagian besar these deaths are caused by kematian ini disebabkan a lower oleh infeksi saluran respiratory infection pernapasan bawah (pneumonia). Reports (pneumonia). Laporan 10 of 10 most diseases in penyakit terbanyak pada hospitalized pasien rawat inap di rumah patients in hospitals in sakit di Indonesia tahun Indonesia in 2012 2012 menunjukkan showed pneumonia penyakit pneumonia disease has the highest memiliki CFR tertinggi, CFR, 6.63% of 1000 6,63% dari 1000 bayi infants. The results of interviews II Hasil wawancara dan and simple pengamatan sederhana observations to the mother terhadap anak balita di of children Desa Pudi pada Maret under five in Pudi Village 2014 menemukan bahwa in March 2014 dari 10 anak balita yang found that from 10 menderita ISPA, 8 orang children under five (80%) tinggal di who had ARI, 8 people lingkungan rumah yang (80%) lived in an tidak memenuhi syarat. Di unqualified home antara 8 orang ini, 3 orang environment. Among (37,5%) tidak memiliki these 8 persons, 3 people ventilasi rumah yang (37.5%) did not memadai kurang dari 10% have adequate home dari luas lantai, 2 orang ventilation of less (25%) tinggal dalam than 10% of floor area, 2 keluarga besar, 2 kepala people (25%) rumah tangga dalam satu lived in large families, 2 rumah, 3 orang (37,5%) ) heads of tinggal di lingkungan households in one house, rumah dengan ventilasi 3 people (37.5%) live in a yang tidak sesuai dan home environment with kondisi tempat tinggal. unsuitable ventilation and dwelling conditions. the incidence of ARI is II kejadian ISPA diduga akan suspected to be more lebih parah bila disertai severe when dengan kondisi lingkungan accompanied by yang tidak memenuhi environmental conditions syarat rumah. that are not eligible home. Most of the economic II Sebagian besar kondisi conditions of ekonomi masyarakat di the people in Pudi Village Desa Pudi adalah kelas are the middle menengah ke bawah, to lower class, thus sehingga menyebabkan causing the masyarakat tidak terlalu community not to pay memperhatikan kondisi much attention to lingkungan rumah mereka, the condition of their seperti rumah yang sangat home environment, sederhana dengan ventilasi such as a very simple buruk atau sirkulasi udara house with poor dan besar jumlah anggota ventilation or air keluarga yang tinggal di circulation and a large satu rumah. number of family members living in one house. ARI is I ISPA merupakan penyakit a disease that one of the yang salah satu causes is the penyebabnya adalah environmental condition kondisi dari lingkungan of the house. rumah. Sumber polusi di Source of pollution in the rumah antara lain adalah house, among penggunaan bahan bakar others, combustion of fuel yang digunakan untuk used for memasak dan asap rokok. cooking and cigarette smoke. Toddlers who I Balita yang tinggal di stay at home with rumah dengan ventilasi ventilation that does not yang tidak memenuhi qualify will be more likely syarat akan lebih mungkin to be exposed terkena masalah kesehatan to health problems such as seperti ISPA. Hal ini ARI [7]. This karena pertukaran udara is due to air exchange yang tidak memenuhi which does not syarat maka dapat qualify then it can make membuat pertumbuhan the fertile growth mikroorganisme yang of microorganisms that menyebabkan masalah cause health kesehatan manusia. problems of humans Measurements of IV Pengukuran variabel untuk variables of ventilation kondisi ventilasi, conditions, density and kepadatan dan kejadian incidence of ARI were ISPA dilakukan dengan done using menggunakan metode observation method. Data observasi Data dianalisis were analyzed using chi- menggunakan uji chi- square test (X2) to know square (X2) untuk the relation of ventilation mengetahui hubungan condition and occupancy kondisi ventilasi dan density with the incidence kepadatan hunian dengan of ARI on significance kejadian ISPA pada tingkat level α = 0,05 signifikansi α = 0, 05 Ventilation is useful for II Ventilasi bermanfaat untuk the penyediaan udara segar ke provision of fresh air into dalam dan pengeluaran and expenditure udara dari ruang tertutup. of air from enclosed Kurangnya ventilasi akan spaces. Lack of menyebabkan kurangnya ventilation will cause the oksigen dan udara segar di lack of oxygen dalam rumah, dan and fresh air in the house, menyebabkan peningkatan causing the kelembaban udara, selain itu increase of air humidity, dapat menyebabkan otherwise it can penumpukan polutan di cause accumulation of dalam rumah, terutama di pollutants inside kamar tidur sehingga the house, especially in memudahkan terjadinya the bedroom penularan penyakit, making it easier for the terutama gangguan occurrence of pernapasan. disease transmission, especially respiratory disorders 5 Risk Factors for Mortality Michela Sonego, et all 2015. Risk Acute lower respiratory I Infeksi saluran pernapasan from Acute Lower Factors for Mortality from Acute infections (ALRI), such bawah akut (ALRI), seperti Respiratory Infections Lower as pneumonia and pneumonia dan bronkiolitis, (ALRI) in Children Respiratory Infections (ALRI) in bronchiolitis, are the adalah penyebab utama under Five Years of Age in Children leading morbiditas dan mortalitas Low and Middle- under Five Years of Age in Low cause of morbidity and pada anak di bawah lima Income Countries: A and Middle- mortality in children tahun. Menurut perkiraan Systematic Review and Income Countries: A Systematic under five years of age. baru-baru ini, setiap tahun Meta-Analysis of Review and According to recent sekitar 120–156 juta kasus Observational Studies Meta-Analysis of Observational estimates, ALRI terjadi secara global Studies. PLOS ONE | every year about 120–156 dengan sekitar 1,4 juta DOI:10.1371/journal.pone.0116380 million cases of ALRI mengakibatkan kematian January 30, 2015 occur globally with approximately 1.4 million resulting in death. ALRI are caused by a I ALRI disebabkan oleh number of infective sejumlah agen infektif, agents, with Streptococcus pneumoniae Streptococcus umumnya merupakan agen pneumoniae being bakteri yang paling sering generally diidentifikasi, dan the most frequently Respiratory Syncytial Virus identified bacterial agent, menjadi agen virus yang and Respiratory Syncytial paling sering. Sejumlah Virus being the besar faktor yang most frequent viral agent menentukan apakah kontak [4]. A large number of dengan agen etiologi akan factors determine whether menghasilkan episode ALRI the contact with an yang parah, dan apakah etiologic agent will result episode tersebut akan in a severe episode of mengakibatkan kematian. ALRI, and whether the Beberapa faktor ini terkait episode will result in dengan anak (misalnya usia, death. Some of these jenis kelamin, penyakit yang factors are related to the mendasari), yang lain child (e.g. age, sex, dengan penyakit (misalnya underlying diseases), jenis infeksi), yang lain others mungkin terkait dengan to the disease (e.g. type of lingkungan, keluarga dan infection), others may be status sosial ekonomi, atau related to the dengan sistem kesehatan environment, the family dan jenis perawatan and its socio-economic status, or to the health system and type of care Previous systematic I Ulasan sistematis reviews have reported on sebelumnya telah the melaporkan adanya association between hubungan antara kematian pneumonia mortality in akibat pneumonia pada children and single risk anak-anak dan faktor risiko factors, such as tunggal, seperti hipoksemia, hypoxemia, inadequate riwayat tidak menyusui, breastfeeding, malnutrisi, polusi udara malnutritio, indoor air dalam ruangan dari bahan pollution from solid fuels bakar yang padat.