Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TANAMAN KENAF {Hibicus cannabinus}

Di susun oleh
Kelompok II

Nurhidayah : 21011014017
Nurul Jam’iyah Usman : 21011014037
Ahdiyat LB. : 21011014027
Syahril Maaruf : 21011014039
Wahyu Setiawan Judu : 21011014014

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan hidayah dan
inayah-nya, tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, yang mana untuk memenuhi
salah satu tugas mata Kuliah budidaya tanaman serat dan industri tak lupa salawat seiring
salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita
kealam yang berilmu pengetahuan.

Materi yang Berjudul “Tanaman Kenaf“ yang merupakan salah satu jenis tanaman
serat yang sekarang sedang dikembangkan.
Semoga dengan materi yang penulis sajikan ini berguna dan bermanfaat, khususnya
bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca semuanya, pada kesempatan ini saya
ucapkan terima kasih kepada semua yang mendukung hingga selesainya tugas ini.
Penulis sadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan materi ini.
Dikarenakan terbatasnya kemampuan dan wawasan penulis, untuk itu kritik dan saran yang
konstruktif sangat diharapkan dari semua pihak untuk kesempurnaan Makala ini di masa
yang akan datang.

Makassar,21 Mei 2024

penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) merupakan tanaman penghasil serat, selain
untuk bahan baku kemasan produk-produk pertanian/perkebunan. Produk turunan dari
serat kenaf terdiri dari berbagai produk, seperti: kertas, karung goni, pelapis dinding,
interior mobil, geotekstil, fiber drain, particle board, dan reinforcement plastic.
Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan di sektor pertanian yang mengutamakan
penanaman jenis-jenis tanaman yang bernilai ekonomis tinggi serta memiliki prospek
pemasaran yang baik, memenuhi kebutuhan serat nasional dan mengurangi impor, di
antaranya kenaf (Hadi, 2016).
Pengembangan tanaman serat khususnya kenaf, rosella, yute merupakan
bagian dari pembangunan perkebunan yang mempunyai arti yang penting ditinjau dari
aspek ekonomi, sosial, dan ekologi. Di lain sisi sebagai upaya untuk mengurangi impor
serat dan menghemat devisa, meningkatkan pendapatan petani serta adanya
kecenderungan dunia untuk menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan.
Tanaman serat kenaf yang berumur pendek dan dengan hasil serat yang tinggi dan
ditunjang harga pemasaran yang baik menjadi perangsang pada usaha pengembangan
serat karung rakyat di Indonesia (Soekartawi, 2019).
Menurut (Sudjindro, 2020) kenaf tanaman serbaguna. Kerabat bunga sepatu
itu berpotensi besar sebagai alternatif bahan pulp sebagaimana dibuktikan melalui riset
ilmiah oleh Balai Besar Pulp dan Kertas, Bandung, pada 1997. Kualitas kertas kenaf
setara kertas pinus dalam hal kekuatan, daya sobek, daya elastisitas,
ketebalan, dan warna. Bila bahan baku dari serat kenaf mutu C menghasilkan
pulp belum putih berendemen 59,93%; batang kering menghasilkan pulp belum putih
berendemen 45,65%. Penggunaan kenaf untuk industri pulp tidak memerlukan lahan
luas karena umur tanaman pendek sehingga kontinuitas bahan baku lebih terjamin
sekaligus menghasilkan produk sampingan berupa pupuk organik dan alkohol.
Pemberdayaan manfaat dari serat alami telah banyak dikembangkan, mulai dari
kerajinan sebagai hiasan, pembuatan tas, hinggadalam dunia Industri Tesktil Interior sebagai
bahan baku serat kain, karena disamping murah, serat alami juga kuat dan
ringan.Ketergantungan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia terhadap bahan
baku serat impor sangat tinggi. Indonesia mengimpor serat kapas 99.5% dari kebutuhan serat
kapas dalam negeri.

Keadaan seperti ini berisiko tinggi pada waktu terjadi fluktuasi yang tajam pada
harga dan suplai kapas dunia sehingga dapat mengancam kelangsungan industri TPT yang
menyerap banyak tenaga kerja. Dari data BPS tahun 2009, pemasok kapas utama adalah
Amerika dan Australia yang proporsinya lebih dari setengah (51.8%) kebutuhan kapas
Indonesia.Indonesia setiap tahun mengimpor serat kapas rata-rata 700.000 ton.

Dengan akan dicabutnya subsidi ekspor serat kapas di negara maju, diduga akan
berdampak negatif pada industri TPT (tekstil dan produk tekstil) diIndonesia. Keadaan ini
juga meningkatkan harga serat sintetis yang berbahan baku dari minyak bumi. Kondisi ini
secara tidak langsung akan meningkatkan permintaan tekstil berbahan alami termasuk
kapas.Ketergantungan terhadap bahan baku impor perlu dikurangi dengan peningkatan
produksi di dalam negeri.
B. JENIS-JENIS TANAMAN SERAT
Jenis-jenis tanaman serat antara lain :

- Tanaman Kenaf ( Hibiscus cannabinus)


- Tanaman Rami (Boehmeria nivea )
- Tanaman Pisang Abaca (Musa textilis )
- Tanaman Kapuk (Ceiba pentandra)
- Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)
- Pohon waru (Hibiscus tiliaceus)
- Rosela (Hibiscus sabdariffa)
- Nanas (Ananas comosus)
- Tanaman sisal (A. sisalana)
- Tanaman Agave (Agave sisalana Perrine)
- Tanaman linum atau flax (Linum usitatissimum )
- Tanaman Urena (Urena lobata )
- Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus)
- Yute (Corchorus capsularis )

Dalam makalah ini kami akan membahas lebih lanjut tentang tanaman serat kenaf
yang secara luas dimanfaatkan dan sedang dikembangkan di Indonesia.

C. SEJARAH PENYEBARAN TANAMAN KENAF

Menurut sejarahnya tanaman kenaf sudah ada di Afrika sejak tahun 4000 SM,
yaitu di daerah Sudan Barat (Wilson dan Menzel, dalam Sinha et aI., 2019). Tetapi
beberapa penulis lain mengatakan bahwa kenaf berasal dari India . Di beberapa negara,
kenaf mempunyai nama yang berbeda-beda (Ochse et al., 2021), antara lain:

 Inggris : Kenaf, Mesta, Deccan hemp, Bimplipatan jute


 Spanyol : Apodno
 Belanda : Braziliaansch
 Perands : Kenaf
 Jerman : Ostindisches hanfrohr

Hill (2019) menyatakan bahwa kenaf merupakan suatu jenis tanaman


penghasil serat dengan 129 nama, diantaranya Deccan, Ambari atau Gambo hemp,
Java jute, dan serat Mesta. Di India, Indonesia (Jawa), Iran, Nigeria, dan Mesir
sudah sejak dahulu kenaf dimanfaatkan secara komersial, kemudian diperkenalkan
di Eropa dan dunia barat lainnya. Pada tabun 2022 luas pertanaman kenaf di
U.S.S.R. sudah mencapai 32.500 acre.
Sejak tabun 2018 kenaf dimasukkan dalam program penelitian di Cuba, EI
Salvador, dan Amerika Serikat. Chakravarty (2020) menyebutkan bahwa daerah
penyebaran kenaf sangat luas, terletak antara 45 0 LU sampai dengan 30° LS. Pada
saat ini kenaf sudah menyebar di Asia. Menurut FAO, pada saat ini negara-negara
penghasil serat karung terbanyak di dunia adalah India, Bangladesh, China, Birma,
dan Thailand (Anonymous, 2019).
BAB II
PEMBAHSAN
A. KLASIFIKASI TANAMAN

Divisi Tracheophyta

Subdivisi Spermatophytes

Klad Angiospermae

Klad mesangiosperms

Klad eudicots

Klad core eudicots

Klad Superrosidae

Klad rosids

Klad malvids

Ordo Malvales

Famili Malvaceae

Subfamili Malvoideae

Tribus Hibisceae

Genus Hibiscus

Spesies Hibiscus cannabinus


Serat kenaf dapat ditemukan pada kulit kayu dan inti kayu. Kulit kayu
menyumbang 40% massa batang tanaman, memiliki dinding sel yang tebal (6.3 µm),
lebih tebal dibandingkan dingin sel inti batang yang hanya 3 µm. Serat yang
dihasilkan oleh dari kulit batangnya digunakan untuk membuat karung goni atau
untuk tali-temali. Seratnya memang kelihatan lemas, tetapi teksturnya kuat dan
mengkilat. Selain seratnya, bijinya menghasilkan minyak berwarna kuning yang
dipergunakan sebagai bahan untuk membuat cat. Ampasnya dipergunakan
sebagai makanan ternak, sedang daunnya digunakan untuk obat tradisional.

Penggunaan serat kenaf yang paling utama adalah tali, pakaian, dan kertas.
Selain itu, kenaf juga dijadikan kayu rekayasa,[9] insulasi bangunan, campuran media
tanam, mulsa, bahan pengemasan, dan bahan penyerap minyak dan cairan. Di
Amerika Serikat, kenaf dibudidayakan terutama untuk dijadikan lantai kandang dan
pakan hewan ternak.

Oleh Ford, kenaf dijadikan bahan pembuat pintu mobil bagian dalam pada
kendaraan model Ford Escape.[10] Penggunaan kenaf pada pintu kendaraan
mengurangi massa pintu hingga 25%, sehingga berpotensi menghemat
penggunaan bahan bakar.

Tanaman ini merupakan salah satu tanaman penghasil serat alam terbaik
dengan fungsi diversifikasi yang tinggi sehingga nilai ekonominya cukup besar.
Tumbuhan kenaf juga memiliki laju penggunaan karbon dioksida yang tinggi
sehingga efektif menghambat efek rumah kaca.

B. TAKSONOMI TANAMAN KENAF

Kenaf termasuk dalam genus Hibiscus yang terdiri atas beberapa spesies,
diantaranya: okra (Hibiscus esculentus L.), rose (Hibiscus syriacus L.), kembang
sepatu (Hibiscus rosasinensis L.), kenaf (Hibiscus cannabinus L.), rosela (Hibiscus
sabdariffa L.), dan Hibiscus eetve/deanus DeWtld and Th. Dur. (Ochse et al.,2019).
Di Australia tepatnya di Burdekin River Irrigation Area (BRIA), North Queensland,
kenaf dikembangkan untuk bahan baku pulp dan industri kertas (Norman dan Wood,
2018). Di Indonesia yang banyak dikembangkan adalah kembang sepatu dan rose
untuk tanaman hias, sedang untuk baban baku serat karung goni adalah kenaf dan
rosella.

Kenaf mampu tumbuh di beragam jenis tanah, mulai dari tanah gambut
organik hingga tanah gurun berpasir. Walaupun kenaf tumbuh dengan lebih baik pada
tanah subur dengan pH netral, tumbuhan ini dapat tumbuh di tanah yang telah terkena
banjir, kesuburan rendah, dan jangkauan pH yang luas serta toleransi terhadap
kekeringan.Pertanian kenaf secara masif dilakukan di Meksiko dan Amerika
Serikat terutama pada negara-negara bagian Selatan. Di Amerika Serikat, penanaman
kenaf dilakukan di musim semi ketika temperatur tanah menghangat sekitar 13oC dan
tidak ada ancaman membeku, sekitar bulan April atau Mei. Benih kenaf berbentuk
baji dengan warna hitam pekat dengan ukuran 4x6 mm dan dapat ditanam pada tanah
yang rata atau membumbung pada kedalaman 1,25 hingga 2,5 cm dan mulai terlihat
tumbuh ke permukaan tanah 2-4 hari setelahnya..

Kepadatan kenaf di rentang 185.000 sampai 370.000 individu/ha dihendaki


karena menghasilkan tumbuhan tanpa cabang atau ranting sehingga memiliki kualitas
serat yang baik. Kepadatan populasi yang lebih rendah menyebabkan percabangan
yang berlebihan, sementara kepadatan yang lebih tinggi menyebabkan kompetisi
kebutuhan lingkungan antar individu. Kenaf diketahui cukup resisten terhadap
gangguan gulma di ladang tumbuhnya karena pertumbuhannya yang cepat. Namun,
pengontrolan gulma dapat memaksimumkan hasil produksi kenaf. Trifluralin
merupakan herbisida yang cocok digunakan untuk pertanian kenaf karena tidak
memiliki efek terhadap pertumbuhan kenaf. Optimasi produksi kenaf juga dapat
ditingkatkan dengan rotasi tanam bersama dengan kacang kedelai (Glycine max)
sehingga meningkatkan kesuburan tanah dan mereduksi serangan hewan pengerat.

Kenaf sudah lama dibudidayakan di Indonesia, dan pada tahun 2021 telah
mencapai luas 26.000 ha yang tersebar di Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa
Tengah dan Kalimantan Selatan. Saat ini, luas lahan kenaf di Indonesia hanya tersisa
±3000 ha terutama di Lamongan dan Kalimantan Selatan karena tersaingi oleh
produk plastik. Sementara itu, luas lahan dan produksi serat kenaf di daerah lainnya
di Indonesia menurun. Di Indonesia, kenaf telah diolah menjadi fibre board, pakan
ternak, minyak esensial, bahan geotekstil, dan kayunya untuk furnitur. Varietas
unggulan yang telah berhasil dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Pemanis
dan Serat (Balittas) Kementerian Pertanian adalah varietas Karangploso 11,
Karangploso 14 dan Karangploso 15

C. ANATOMITANAMAN

Kenaf adalah salah satu di antara jenis-jenis tanaman serat-seratan yang dapat
menghasilkan serat sebagai bahan baku karung goni. Tanaman ini merupakan tanaman
herba semusim dengan tipe pertumbuhan berbentuk semak tegak

Pada keadaan normal, pertumbuban optimal kenaf berkisar pada umur 60-98 hari.
Tanaman kenaf ada yang bercabang sangat banyak, banyak, sedikit, dan ada juga yang
tidak bercabang.

Jenis yang dikehendaki untuk produksi serat dan batang kering adalah yang tidak
bercabang. Pertumbuban fase vegetatif kenaf terus berlangsung sampai fase generatif
terakhir. Pertanaman kenaf selalu dibedakan, untuk benih dan untuk produksi serat
atau batang kering. Untuk produksi serat atau batang kering, panen tidak perIu
menunggu sampai tanaman berbuah. Panen dilakukan pada saat 50% dari keseluruhan
populasi di pertanaman sudah mulai berbunga. Sedang untuk benih, panen dilakukan
pada saat sebagian besar buah telah masak, karena panen pada saat tersebut dapat
menghasilkan benih bermutu (Ghosh, 2016). Pada kenaf He 48 panen pada saat 75%
buah masak akan menghasilkan benih yang bermutu.

Hasil penelitian Iksan (2018) menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh terhadap
tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, dan hasil biji kenaf. Pada jarak tanam
yang renggang tanaman akan membentuk percabangan, sehingga tinggi tanaman akan
berkurang.

a. Tulak bercabang b. Bercabang sedikit c. Bercabang banyak


D. MORFOLOGI TANAMAN KENAF
1. Perakaran
Kenaf membentuk akar tunggang, panjang akar dapat mencapai 25 cm
.Akar lateralnya tegak lurus pada akar tunggang, panjangnya 25-30 cm. Perakaran
kenaf lebih kuat dibanding perakaran rosela. DaIam keadaan tergenang air akar
kenaf masih dapat bertahan, dengan toleransi terhadap penggenangan sampai
batas tertentu. Perakaran tanaman kenaf akan toleran di saat tanaman sudah
berumur 1,5-2 bulan (Sastrosupadi, 2019 ).

Akar Adventif

Akar Tunggang

Akar Cabang

Gambar . Akar Kenaf

Kenaf mempunyai ketahanan yang kuat terbadap genangan air, karena


pada batang yang terendam air akan tumbuh akar adventif terutama dekat dengan
permukaan air (Kirby,2020 ). Fungsi akar adventif adalah mengambil udara
dariatmosfer untuk disalurkan ke rizosfer agar metabolisme akar
berlangsungsecara aerobik sehingga serapan bara tidak terganggu.

2. Batang
Tinggi tanaman kenaf dapat mencapai 4 meter tergantung varietas,
waktu tanam, dan kesuburan tanah. Menurut Berger (1%9) batang kenaf dalam
kondisi normal dapat mencapai tinggi 2,4-3,8 m. Warna batang dibedakan
dalam 3 kategori: yaitu bijau, merah, dan merah tidak teratur. Merah teratur
adalah merah mud~ sampai merah tua dan merata pada seluruh batang. Sedang
merah tidak teratur apabila batangnya bijau tetapi pada pangkal ketiak daun
(buku) terdapat warna merah. Warna batang pada tanaman muda umumnya
hijau, akan berubah menjadi cokelat kemerahan pada saat menjelang panen.
Diameter batang dapat mencapai lebih dari 25 mm tergantung varietas dan
lingkunganya tumbuhnya. Permukaan batang kenaf ada yang licin, berbulu
balus, berbulu kasar, dan ada juga yang berduri. Kandungan serat terbanyak
(75%) berbeda pada posisi batang bawah setinggi 1-125 m. Hal ini disebabkan
pertumbuhan tanaman sampai dengan 60-90 em saogat cepat, setelah itu .Iaju
pertumbuban mengalami penurunan. Menurut Hardiman (2018) serat tergolong
serabut sklerenkim, yaitu sekumpulan sel-sel berdinding tebal. Serat ini
berfungsi mekanis yang menyebabkan tahan terhadap tegangan, yang
disebabkan oleh penarikan pembengkokan, tekanan dan pemampatan tanpa
menyebabkan rusaknya sel-sel berdinding tebal pada bagian tanaman tersebut.
Pada Tabel 1disajikan dimensi serat kenaf varietas EG 71 yang ditanam di
Illinois, Amerika Serikat (Clark dan Wolf, 2017)
3. Daun

Daun tanaman kenaf letaknya berselang-seling (alternate), dan terletak


pada cabang dan batang utama. Selain itu ada cabang yang tumbuh langsung pada
batang utama, cabang ini dikenai dengan "siwilan" (cabang rudimenter). Menurut
Kirby (2020 ), daun (lamina) kenaf mempunyai bentuk dan warna yang bervariasi
tergantung subspesiesnya. Sebagai contob subspesies viridis berdaun tunggal,
subspesies vulgaris berdaun menjari dan subspesies purpureus berdaun menjari.
Menurut Sobhan (2019 ), daun kenaf terdiri atas tiga bentuk daun: tunggal
(unlobed), semi menjari (partially lobed), dan menjari penuh (deeply lobed).
Daun menjari ada yang berjari lima dan berjari tujuh (Gambar 4). Selain itu ada
juga yang merupakan campuran daun tunggal dan menjari. Daun tunggal
biasanya terletak pada bagian bawah, sedangkan yang menjari letaknya di bagian
tengah dan atas.

Permukaan daun (atas dan bawah) ada yang berduri, berbulu, berduri
dan berbulu, maupun tidak berduri dan tidak berbulu. Pada daun akan kelihatan
perbedaan warna, terutama pada urat daun dan tepi daun. Panjang tangkai daun
(petiole) 5-8 cm dan tidak beruas. Warna tangkai daun umumnya berbeda saat
tanaman muda dengan tanaman menjelang panen. Letak tangkai daun pada
cabang berbeda pada setiap spesies antara lain intennediate, horisontal, dan
terkulai (Gambar 5). Pada ketiak daun terdapat stipula. Tepi daun kenaf
umumnya bergerigi.

4. Bunga

Tanaman kenaf termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri (self


pollination), tetapi sekitar 4% menyerbuk silang (cross pollination) (Norman dan
Wood, 2018 ). Tanaman kenaf bersifat fotosensitif, yaitu pembungaannya
dipengaruhi oleh panjang hari. Artinya tanaman kenaf akan berbunga lebih awal
jika mendapat penyinaran yang lebih pendek dari fotoperiode kritiknya (Kirby,
2017; Berger, 2018 ). Berdasarkan tanggapan terhadap panjang hari, tanaman
kenaf yang diusahakan di Indonesia ada dua tipe yaitu berbunga cepat dan
berbunga lambat (Sudjindro, 2020 ). Kenaf mulai menghasilkan bunga pada
minggu ke-l2 setelah tanam. Bunga biasanya berdiri sendiri, terdapat pada ketiak
daun bagian atas. Bunga kenaf (Gambar 6) terdiri dari: 1) kelopak tambahan 7-
10 helai, berdaging tipis, hampir lepas, berbentuk garis, 2) kelopak (calyx) yang
berwarna hijau terbagi 5, tidak lebih panjang dari kelopak tambahan, 3) tajuk atau
mahkota (corolla) berbentuk bulat telur terbalik, panjang sampai 6 cm, berwarna
kuning atau putih dengan noda merah tua pada pangkalnya, 4) benang sari
(stamen) seluruhnya tertutup dengan kepala sari (anther), dan 5) putik (pistillum)
berwarna merah, ada yang menonjol dan ada yang pendek tangkai putiknya.
Periode pembungaan kenaf tidak serempak. Mekarnya sangat singkat, biasanya
terjadi sebelum matahari terbit dan akan menutup kembali pada siang atau sore
hari. Waktu reseptif berlangsung pada pukul 07.00-09.00, dan pada saat'tersebut
terjadi penyerbukan.

5. Buah

Buah kenaf (kapsul) berbentuk bulat meruncing (seperti kerucut), panjang


2-2,5 cm dan diameter 1-1,5 cm (Gambar 7). Permukaan buah terdapat bulu
pendek, halus, dan banyak, ada juga yang berduri. Buah muda berwarna hijau.
Tingkat kemasakan buah kenaf per individu tanaman tidak serempak. Buah-buah
yang terletak di bagian bawah lebih dahulu masak dibandingkan dengan buah di
bagian atas atau pucuk, sehingga tingkat kemasakan buah yang dihasilkan
menjadi heterogen (Hartati et al., 2021 ), Panen buah untuk benih dilakukan
dengan memetik buah satu-persatu, atau juga secara serempak setelah 75% dari
seluruh buah sudah masak. Sebelum atau selama musim panen akan terlihat buah
yang tidak mudah pecah dan buah yang mudah pecah. Tiap tanaman dapat
menghasilkan 15-100 kapsul tergantung pada varietas, kondisi iklim, tanah, dan
cara bercocok tanamnya. Tiap kapsul berisi 15-25 biji.

6. Biji

Biji kenaf biasanya berbentuk ginjal berdiameter sekitar 0,3-0,5 cm,


berwarna kelabu agak kecokelatan (Oehse et al.,2018} Ada juga yang berbentuk
renifonn, subrenifonn, dan angular. Beberapa bentuk biji tanaman kenaf dapat
dilihat pada Satu kg biji kenaf berisi 30.000-40.000 butir. Kandungan biji kenaf
lebih dari 20% adalah minyak (Hill,2019 ). Berdasarkan basil analisis kimia oleb
Micbote dalam LeWy (1947), biji kenaf mengandung komposisi sebagai berikut:

- Air .. 9,64%
- Mineral ... 6,40%
- Lemak 20,37%
- Nitrogen . 21,44%
- Saccharida 15,66%
- Serat Kasar . 12,90%
- Material lain .. 13,94%
Minyak biji kenaf termasuk golongan "oleat-linoleat" mengandung
45,3% asam oleat, dan 23,4% asam linoleat, 14% asam palmilat, dan 6% asam
stearat (Lewy, 2020 ). Oleb karena itu penyimpanan benih kenaf perlu hati-hati
karena kandungan lemaknya tinggi.
E. SYRAT TUMBUH TANAMAN KENAF
1. Tanah
Kenaf dapat tumbuh hampir pada semua tipe tanah, tetapi tanah yang ideal
untuk kenaf yaitu tanah lempung berpasir atau lempung liat berpasir dengan
drainase yang baik (Dempsey,2018 ). Kenaf agak tahan kekeringan, namun
karena seluruh bagian vegetatifnya (batang) harus dipanen pada umur 3,5-4 bulan,
maka ketersediaan air selama pertumbuhan harus cukup. Kebutuhan air untuk
kenaf sebesar 600 mm selama empat bulan (Iswindiyono dan Sastrosupadi, 2021).
Kisaran pHcukup luas, yaitu dari 4,5-6,5 sehingga kenaf dapat tumbuh baik di
tanah yang agak masam, antara lain di lahan gambut. Drainase pada stadia awal
pertumbuhan harus baik, meskipun pada stadia lanjut kenaf dapa ttumbuh dalam
keadaan tergenang. Di daerah banjir waktu tanam harus diatur sedemikian rupa
sehingga pada waktu mulai tergenang tanaman paling sedikit sudah berumur dua
bulan. Dengan cara tersebut kenaf masih dapat menghasilkan serat cukup tinggi.
Tanaman semakin tua semakin tahan terhadap genangan.
2. Iklim
Curah hujan yang dikehendaki oleh kenaf selama pertumbuhannya sebesar
500-750 mm atau curah hujan setiap bulan 125-150 mm (Berger,2018; Sinha dan
Guharoy,2019; Dempsey, 2021). Bila curah hujan kurang dari jumlah tersebut,
umumnya perlu dibantu dengan pengairan dari irigasi maupun pompa. Kenaf
mempunyai adaptasi yang lebar terhadap iklim dan tanah. Tanaman ini tumbuh
pada 45°N dan 30°S.Tanaman Kenaf toleran terhadap variasi temperatur harian
antara 10°Cd an 50°C, tetapi mati oleh salju. Tanaman ini tumbuh terbaik pada
temperatur harian diatas 20°C dan curah hujan bulanan rata-rata 100-125mm.
Kondisi ini ditemukan selama musim hujan di daerah tropik danmusim panas di
daerah subtropik. Kenaf merupakan tanaman berhari pendek, meskipun beberapa
kultivar meninggalkan bagian vegetatifnya sampai periode pencahayaan turun
dibawah 12,5 jam. Beberapa kultivar ditanam pada 20°N, kemudian tidak mulai
berbunga pada awal September. Pada latitude yang lebih tinggi, kebiasaan
berbunga lebih lambat, pada daerah equator, tanaman berbunga lebih awal dan
mencapai tinggi yang tidak mencukupi, kecuali kultivar yang ditanam adalah
photo-insensitive. Kenaf dapat tumbuh pada berbagai tanah, tetapi paling baik
pada tanah lempung atau kolluvial berpasir, dengan pH 6-6.8. Tanaman ini toleran
terhadap garam, tetapi sensitif terhadaphilangnya air.
3. Waktu tanam
Tanaman kenaf tergolong tanaman hari pendek. Bila tanaman tersebut ditanam
pada bulan-bulan dengan fotoperiode yang pendek,maka tanaman akan cepat berbunga,
batang pendek, dan produktivitas seratnya rendah. Agar tanaman berbatang tinggi (> 2,5
m) dan berdiameter optimal (1,5 cm), maka pada fase vegetatif harus mendapat
penyinaran yang panjang. Jadi selama pertumbuhan fase vegetatif tersebut diusahakan
jatuh pada bulan yang mempunyai foto periode panjang.
4. Populasi jarak tanam
Populasi dan jarak tanam tergantung dari tingkat kesuburan tanahnya. Pada
umumnya populasi untuk TSK berkisar dari 250.000-330.000 tanaman/ha atau dengan
jarak tanam (20 cm x 20 cm)-(20 cm x15 cm) dengan satu tanaman tiap lubang.
BAB III
KESIMPULAN

Serat kenaf merupakan bahan baku untuk pembuatan karung goni,karpet, geotekstil,
soil safer, fibre drain, tali temali, kerajinan tangan, daninterior mobil/doortrim. Melihat
banyak kegunaannya, maka diperlukan ketersediaan bahan baku serat yang cukup dan dan
continue. Bijinya dapat dimakan dan dapat digunakan sebagai pupuk alami.

. Tanaman kenaf termasuk urutan


kedua setelah tanaman kayu berdaun
jarum dan tergolong kelas satu sebagai
bahan baku pulp. Disamping
daurhidupnya relative pendek, mutu
produk kenaf jauh lebih baik dibanding
sumber selulosa nonkayu yang selama ini
dimanfaatkan.

Saat ini pengembangan tanaman kenaf mulai digalakkan terutama didaerah


marginal. Semula serat kenaf hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku karung, tetapi saat
ini sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan industri lain yaitu sebagai penahan erosi,
bahan karpet, interior mobil, dan industri kerajinan lainnya. Guna meningkatkan kualitas
tanaman kenaf di Indonesia, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas)
Malang telah melakukan penelitian dan menghasilkan varietas unggul tanaman kenaf

Anda mungkin juga menyukai