Anda di halaman 1dari 7

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

PEMBANGUNAN PERTANIANDANSISTEM PERTANIAN ORGANIK:


BAGAIMANA PROSES SERTA STRATEGI DEMI KETAHANAN
PANGAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA
Oleh:
Dadi Dadi
Universitas Galuh Ciamis, Indonesia
Jl. R. E. Martadinata No.150, Mekarjaya, Baregbeg, KabupatenCiamis, Jawa Barat 46213
dadi@unigal.ac.id

Abstrak
Keberhasilan pembangunan pertanian selama ini telah memberikan dukungan yang sangat tinggi
terhadap pemenuhan kebutuhan dan ketahanan pangan rakyat Indonesia, namun perlu disadari bahwa dibalik
keberhasilan tersebut terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki secara mendalam, melalui
penerapan sistem pertanian berkelanjutan yang berbasis pada pertanian organik, di harapkan masyarakat
Indonesia mampu meningkatkan pendapatan ekonomi secara berkelanjutan, sistem pertanian berkelanjutan
sendiri dapat di artikan sebagai salah satu proses yang memfokuskan pada pengembangan usaha tani yang
bersifat holistik, ramah lingkungan, serta dapat di terima oleh masyarakat secara menyeluruh, selain itu terdapat
beberapa model sistem usaha tani yang sering di temukan di Indonesia, salah satunya pembangunan pertanian
organik. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif serta analisis triangulasi
data, hasil penelitian menjelaskan bahwa konsep usaha tani melalui pertanian organik bertumpu pada
produktivitas hewan dan juga tumbuhan selain itu prosesnya bergantung pada pemeliharaan sumber daya alam
dalam jangka waktu yang panjang,pertanian organik sendiri merupakan suatu model yang di desain dan di
kelola dengan sedemikian rupa, tujuannya berpusat pada pembatasan penggunaan pupuk anorganik serta
mampu menyediakan hara bagi tanaman dan mampu memperbaiki kondisi lahan dan yang paling utama dapat
menjaga keseimbangan ekosistem secara menyeluruh.

Kata Kunci: PembangunanPertanian, KetahananPangan, Sistem Pertanian Organik.

1. PENDAHULUAN manusia secara berkelanjutan (Rahmawati&Gentini,


Pembangunan pertanian berperan strategis 2008). Pembangunan pertanian harus mampu
dalam pembentukan sistem perekonomian nasional, mengkonservasi tanah, air, tanaman danhewan, tidak
peran strategis tersebut ditunjukkan melalui berbagai merusak lingkungan, tepat guna, sehingga
aspek seperti, pembentukan kapital, penyediaan berimplikasi pada proses pembangunan yang
bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan berwawasan lingkungan serta dapat mengurangi
bioenergi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa dampak kegiatan pembangunan pertanian yang
negara, dan sumber pendapatan, serta pelestarian menimbulkan pencemaran lingkungan secara luas,
lingkungan melalui praktek usaha tani yang ramah selain itu menghasilkan berbagai produk pertanian,
lingkungan (Suwantoro, 2008; Rusastra, 2012; baik primer maupun hasil olahan, yang berkualitas
Adenle et al., 2019). Kelestarian sumberdaya lahan serta berdaya saing tinggi, pertanian berkelanjutan
pertanian dan mutu lingkungan serta keberlanjutan didefinisikan sebagai konsep pertanian yang dapat
sistem produksi merupakan hal yang kritikal bagi memenuhi kebutuhan pangan dan serat dari hewani
usaha pertanian di negara tropis termasuk Indonesia, maupun nabati dengan cara-cara yang
paradigma pembangunan pertanian ini, bertumpu menguntungkan secara ekonomi, adil secara sosial
pada kemampuan bangsa untuk mewujudkan dan ramah terhadap lingkungan (Arulbalachandran et
kesejahteraaan masyarakat dengan kemampuan al., 2017; Nurmalina et al., 2018).
sendiri, dan memperhatikan potensi kelestarian Setidaknya ada tiga hal yang menuntut
lingkungannya (Imanullah, 2017; Masrul et al., pembangunan pertanian dan mampu menghasilkan
2020). produk-produk yang ramah lingkungan, diantarnya
Tuntutan untuk menerapkan pertanian adalah pertanian berkelanjutan berperan aktif dalam
berkelanjutan di Indonesia menjadi isu penting dalam upaya pelestarian lingkungan hidup melalui
pembangunan pertanian. Banyak pihak mendorong pengurangan limbah industri dan eksploitasi
agar sistem pertanian berkelanjutan dapat diterapkan sumberdaya alam yang dapat merusak ekosistem
secara luas dan mampu membentuk iklim pertanian bumi secara menyeluruh, kemudian membaiknya
yang lebih sehat demi terwujudnya kesejahteraan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan semakin
keadilan bagi para petani di Indonesia, pertanian sadar mengenai kualitas hidup yang lebih baik
berkelanjutan merupakan pengelolaan sumber daya didukung kualitas lingkungan yang sehat dan bersih
alam dengan teknologidan kelembagaan untuk dan yang terakhir masyarakat semakin sadar akan
menjamin pemenuhan dan pemuasan kebutuhan pentingnya kesehatan sehingga sangat

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 566
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

memperhatikan kualitas produk makanan dan mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis
minuman yang dikonsumsi baik dari segi proses dalam ekosistem pertanian, meningkatkan kesuburan
produksi maupun mutu kandungan gizi, Pertanian tanah untuk jangka panjang, meningkatkan
berkelanjutan didefinisikan sebagai usaha pertanian keragaman genetik, serta mempertimbangkan
yang memanfaatkan dan sekaligus melestarikan dampak sosial dan ekologis yang di timbulkan
sumberdaya secara optimal guna menghasilkan (Juliantika et al., 2020; Dulbari et al., 2021).
produk panen secara optimal, menggunakan masukan Sistem pertanian berkelanjutan ditujukan
sarana dan biaya yang wajar, mampu memenuhi untuk mengurangi kerusakan lingkungan,
kriteria sosial, ekonomi dan kelestarian lingkungan, mempertahankan produktivitas pertanian,
serta menggunakan sarana produksi yang terbarukan meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan
dan produktivitas sumberdaya sepanjang masa stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat
(Fadlina et al., 2013; Anugrah et al., 2014). khususnya mereka yang berada di pedesaan, tiga
Sementara pemerintah Indonesia melalui indikator besar yang dapat dilihat dan di jadikan
Undang-Undang Nomor 22 tahun 2019 tentang patokannya adalah lingkungannya lestari,
Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan yang ekonominya meningkat (sejahtera) dan secara sosial
merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 12 diterima oleh masyarakat petani, pada dasarnya
Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, pembangunan pertanian berkelanjutan (sustainable
dijelaskan bahwa sistem pembangunan berkelanjutan agriculture) merupa-kan implementasi dari konsep
perlu ditumbuhkembangkan dalam pembangunan di pembangunan berkelanjutan (sustainable
bidang pertanian melalui sistem budidaya pertanian development) yang bertujuan meningkatkan
untuk mencapai kedaulatan pangan dengan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani secara
memperhatikan daya dukung ekosistem, mitigasi, dan luas (Lisa &Latarus, 2020; Prawira et al., 2021). Hal
adaptasi perubahan iklim guna mewujudkan sistem ini dilakukan melalui peningkatan produksi pertanian
pertanian yang maju, efisien, tangguh, dan (kuantitas dan kualitas), dengan tetap memperhatikan
berkelanjutan, selain itu melalui program Nawacita kelestarian sumber daya alam dan lingkungan (Aju,
pemerintah Indonesia mencanangkan pembentukan 2014; Nurhilmiah& Dadi, 2021). Pembangunan
1000 Desa Organik, yang terdiri dari 600 Desa pertanian dilakukan secara seimbang dan disesuaikan
Organik Pangan, 250 Desa Organik Horti dan 150 dengan daya dukung ekosistem sehingga kontinuitas
Desa Organik Perkebunan (Yuriansyah et al., 2020; produksi dapat dipertahankan dalam jangka panjang,
Astiko et al., 2020). Saat ini di Indonesia sendiri dengan menekan tingkat kerusakan lingkungan
trend komsumsi produk organik mengalami sekecil mungkin, adapun pertanian organik
peningkatan yang cukup signifikan antara 20 – 25 merupakan salah satu model perwujudan sistem
persen pertahun. pertanian berkelanjutan yang mengandalkan bahan-
Suatu kegiatan pembangunan bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia
termasukpertanian dan agribisnis dapat dinyatakan sintetis, pengelolaan pertanian organik didasarkan
berkelanjutan, apabila kegiatan tersebut mampu pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan
memenuhi beberapa kriteria seperti ekonomis, perlindungan, prinsip kesehatan dalam pertanian
ekologis dan sosial, adapun berkelanjutan secara organik adalah kegiatan pertanian harus
ekonomis berarti suatu kegiatan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan
dapat membuahkan pertumbuhan ekonomi, kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia
pemeliharaan kapital dan penggunaan sumber daya sebagai satu kesatuan karena semua komponen
serta investasi secara efisien, dari segi ekologis tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan.
kegiatan tersebut dapat mempertahankan integritas
ekosistem, memelihara daya dukung lingkungan dan 2. METODE
konservasi sumber daya alam termasuk Penelitian ini menggunakan penelitian studi
keanekaragaman hayati, sementara itu berkelanjutan kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif,
secara sosial, mensyaratkan bahwa kegiatan peneliti juga ingin mengkaji sebuah fenomena yang
pembangunan hendaknya dapat menciptakan membahas tentang Pembangunan Pertanian
pemerataan hasil-hasil pembangunan, mobilitas Berkelanjutan Berbasis Sistem Pertanian Organik.
sosial, kohesi sosial dan pengembangan kelembagaan Menurut Arikunto (2010) &Nilamsari (2014) metode
(Dadi, 2014; Batoa, 2020). penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang
Praktekpertanian berkelanjutan mencakup digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah
penggunaan nutrisi organik dan biologis, rotasi dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
tanaman, pengelolaan hama terpadu, dan peningkatan teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan,
keberagaman biologis, Pertanian organik merupakan analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
suatu bagian integral dari pertanian berkelanjutan kualitatif lebih menekankan makna daripada
dengan penggunaan bahan organik alami, pertanian generalisasi. Terdapat dua sumber data yang di
organik bertujuan untuk menghasilkan produk yang gunakan pada penelitian ini, dimana data tersebut
berkualitas dengan kuantitas yang memadai, mencakup data primer dan juga data sekunder
kemudian membudidayakan tanaman secara alami, selanjutnya fakta-fakta temuan tersebut di uraikan

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 567
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

dalam bentuk pembahasan yang sangat mudah mengoragnisasikan produksi tanaman dan hewan
sehingga peneliti dapat menemukan sebuah melalui pengelolaan sumberdaya usahatani yang
pemahaman yang kompleks dan terstruktur secara tersusun sedemikian rupa sehingga terwujud
terarah. ekosistem yang lebih harmonis, selanjutnya
menggunakan dan mengembangkan teknologi yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN sepadan berdasarkan pemahaman sistem bilogis,
1. Perencanaan Pengembangan Pertanian mencapai dan memelihara kesuburan tanah untuk
Organik di Indonesia proses produksi optimum dengan mengandalkan
Secara umum Pertanian organikmerupakan sumberdaya yang dapat diperbarui, menggunakan
salah satu bagian pendekatan pertanian berkelanjutan, diversifikasi untuk mencapai produksi optimum,
yang di dalamnya meliputi berbagai teknik sistem bertujuan untuk mengoptimalkan nilai nutrisi bahan
pertanian, seperti tumpangsari (intercropping), bangan, dan poin terakhir menggunakan struktur
penggunaan mulsa, penanganan tanaman pasca terdesentralisasi untuk pemrosesan, distribusi, dan
panen. Pertanian organik memiliki ciri khas dalam pemasaran produk (Pachapur et al., 2020).
hukum dan sertifikasi, larangan penggunaanbahan pertanian organik terdiri atas beberapa
sintetik, serta pemeliharaan produktivitas tanah, kegiatan pertanian yang terintegrasi, biasanya
termasuk kepada model usahatani ini, selain itu mengandalkan sistem multikultur pada waktu yang
sistem pertanian organik juga tidak menggunakan sama, kemudian ditanami berbagai macam tanaman
pupuk dan pestisida sintetis, namun penekanan untuk menjamin pasokan produk organik secara
pertanian organik tidak sekadar pada input kimia berkesinambungan, sistem multikultur akan
anorganik saja, tetapi lebih kepada penggunaan mengurangi risiko serangan hama dan dianggap lebih
teknik-teknik usahatani dan memfasilitasi ramah lingkungan karena lebih menjamin adanya
keberhasilan pengendalian hama serta pengelolaan keanekaragaman hayati. Metode ini menghindari
usahatani tanpa input kimia buatan, pertanian organik penggunaan input kimia, seperti pupuk dan pestisida.
adalah metode produksi tanaman yang berfokus pada Teknik-teknik yang digunakan dalam pertanian
perlindungan lingkungan. Pertanian organik organik merupakan pendekatan dari sistem pertanian
bertujuan untuk menciptakan agroekosistem yang berkelanjutan yang menekankan pada pelestarian dan
optimal dan lestari berkalanjutan baik secara sosial, konservasi sumber daya alam guna terciptanya
ekologi, maupun ekonomi dan etika (Ramankutty et keseimbangan ekosistem dan memberikan kontribusi
al., 2018; Rachma&Umam, 2021). bagi peningkatan produktivitas pertanian dalam
Sementara itu pertanian organik sendiri jangka panjang.
bertujuan untuk menghasilkan produk pertanian yang Sistem pertanian ramahlingkungan yang salah
berkualitas dengan kuantitas memadai, kemudian satunya melalui pertanian organik, merupakan upaya
membudidayakan tanaman secara alami, mendorong untuk memfungsikan sumberdaya alamsecara
dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam berkelanjutan, beberapa prinsip dasar yang perlu
ekosistem pertanian, memelihara dan meningkatkan diperhatikan dalam menjaga keberlanjutan produksi
kesuburan tanah dalam waktu jangka panjang, yang ramah lingkungan diantaranya adalah
menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang pemanfaatan sumberdaya alam untuk pengembangan
diakibatkan penerapan teknik pertanian, memelihara agribisnis terutama lahan dan air, kemudian secara
keragaman genetik sistem pertanian serta lestari sesuai dengan kemampuan dan daya dukung
mempertimbangkan dampak sosial dan ekologis yang alam, proses produksi atau kegiatan usaha tani yang
lebih luas dalam sistem usaha tani, dari beberapa dilakukan secara akrab lingkungan, sehingga tidak
konsep tersebut dapat di simpulkan bahwa pertanian menimbulkan dampak negatif dan eksternalitas pada
organik dibangun berdasarkan pada pemahaman / masyarakat, penanganan dan pengolahan hasil,
pengetahuan tentang sifat-sifat alam, untuk distribusi dan pemasaran, serta pemanfaatan produk
memperoleh hasil pertanian yang di harapkan, tidak tidak menimbulkan masalah pada lingkungan limbah
memerlukan input non-organik (sintetis) dan tidak dan sampah. Pertanian organik, jika dilakukan
menggunakan air berlebihan, memperhatikan dampak dengan tepat, akan mengurangi biaya input terutama
pengelolaan pertanian terhadap lingkungan hidup dan pupuk dan pestisida, di sisi lain sistem ini akan
konservasi habitat (Dadi, 2019). Terdapat dua aspek meningkatkan kesehatan petani dan kesuburan tanah
utama dalam sistem usahatani organik ini , meliputi secara alami, Konsep pembangunan di sektor
penggunaan pupuk kandang dan bahan organik pertanian semestinya tidak hanya berfokus untuk
lainnya sebagai pupuk pertanian, kemudian meningkatkan produktivitas produk, tetapi juga
mengutamakan pengendalian hama secara biologi memperhatikan keseimbangan alam, kualitas, dan
daripada pengendalian hama secara kimiawi, keamanan produk (Charina et al., 2018; Edward,
pertanian organik juga tidak mengejar manfaat 2020).
ekonomi dalam jangka pendek, tetapi lebih Sementara prinsip ekologi yang terdapat pada
mempertimbangkan konsep-konsep ekologi yang penerapan pertanian organik dapat membantu
lebih ramah lingkungan, adapun prinsip-prinsip memperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan
dalam metode ini diantaranya adalah, pertumbuhan tanaman, terutama pengolahan lahan

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 568
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

organik serta mampu meningkatkan kehidupan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya
biologi tanah, kemudian mengoptimalisasi alam, pembangunan pertanian berkelanjutan
ketersediaan dan keseimbangan unsur hara melalui bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan
fiksasi nitrogen, penyerapan hara, penambahan daur kesejahteraan masyarakat tani secara luas melalui
pupuk dari luar usaha tani, membatasi kehilangan peningkatan produksi pertanian yang dilakukan
hasil panen akibat aliran panas, udara, dan air dengan secara seimbang dengan memperhatikan daya
cara mengelola iklim mikro, pengelolaan air dan dukung ekosistem sehingga keberlanjutan produksi
membantu pencegahan erosi, selanjutnnya membatasi dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang
terjadinya kehilangan hasil panen akibat serangan dengan meminimalkan terjadinya kerusakan
hama penyakit dengan melakukan usaha preventif lingkungan. Dalam definisi yang lebih luas pertanian
melalui tindakan yang aman, dan poin terakhir berkelanjutan mencakup beberapa aspek di antaranya
penerapan pertanian organik dapat di manfaatkan adalah, menekankan pada kualitas sumberdaya alam
sebagai sumber genetika yang saling mendukung yang dapat dipertahankan secara keseluruhan dari
serta bersifat sinergisme artinya mengkombinasikan manusia, tanaman dan hewan, sumberdaya lokal
fungsi keragaman hayati dengan sistem pertanian dipergunakan sedemikian rupa sehingga kehilangan
terpadu. unsur hara, bio massa, dan energi bisa ditekan
Konsep pertanian organik dalam makna serendah mungkin serta mampu memanfaatkan
sempit diartikan sebagai suatu proses produksi yang penggunaan sumberdaya alam yang bisa diperbarui
di dasarkan pada komponen-komponen organik secara terus menerus, proses produksi pertanian yang
antara lain, bahan-bahan organik berasal dari berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan
tanaman dalam bentuk segar atau lapuk, produk hayati yang ramah terhadap lingkungan
mikroorganisme, atau bahan nonsintetis lainnya, (Ganpat & Dyer, 2016).
komponen produksi yang akan digunakan harus Di sisi lain sistem pertanian berkelanjutan
merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui juga di tuntut untuk menghasilkan pemenuhan
(renewable resources), sehingga sistem produksi kebutuhan dan pendapatan secara mandiri,
dapat dipertahankan secara berkelanjutan. Sistem keberlanjutan ekonomis ini bisa diukur bukan hanya
pertanian organik menghendaki keragaman dalam hal produk usahatani secara langsung, namun
komponen di dalam ekosistem untuk menghasilkan dalam fungsi melestarikan sumberdaya alam secara
produksi, keragaman yang dimaksud adalah berbagai menyeluruh, kemudian sumberdaya dan kekuasaan
komponen biotik dan abiotik yang berinteraksi satu didistribusikan sedemikian rupa sehingga kebutuhan
dengan lainnya untuk memberikan kontribusi secara dasar semua anggota masyarakat dan hak-hak mereka
fungsional dan proforsional terhadap ekosistem yang dalam penggunaan lahan terpenuhi, disertai dengan
dikelola, selain itu sistem pertanian organik bantuan teknis serta peluang pemasaran yang
mengharuskan adanya kemantapan ekologis untuk terjamin secara luas, namun yang paling penting
menjamin berlangsungnya kehidupan semua dalam sistem pertanian keberlanjutan ini adalah para
komponen secara seimbang dan berkelanjutan. petani mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
Kemantapan ekonomi menjamin pemenuhan kondisi usahatani yang berlangsung terus menerus
kebutuhan dan usaha tani yang dikembangkan, misalnya pertambahan jumlah penduduk, kebijakan
kemantapan sosial untuk menjamin konsistensi dan pemerintah, dan permintaan pasar yang beragam
kemapanan usaha yang berbasis pada pola organik, (Handoyo et al., 2020; Marzuki et al., 2021).
serta kemantapan konsep yang mampu meyakinkan Adapun ciri-ciri yang terdapat pada sistem
pihak terkait untuk memberi dukungan yang kuat pembangunan pertanian berkelanjutan adalah,
terhadap pengembangan pertanian organik, memberi kemungkinan pada kelangsungan hidup
harmonisasi yang tercipta akan menciptakan dengan jalan melestarikan fungsi dan kemampuan
hubungan mutualisme yang saling menguntungkan eko sistem yang mendukungnya, memanfaatkan
dan berkesinambungan, oleh karena itu, pertanian sumberdaya alamdanteknologi pengelolaannya,
organik dapat dijadikan pilihan sebagai salah satu mampu menghasilkan produk secara lestari, memberi
konsep pertanian berkelanjutan yang mampu kesempatan kepada sektor lain untuk berkembang
mensejahterahkan masyarakat Indonesia secara luas, secara berkesinambungan,selanjutnya menggunakan
prinsip pertanian organik yaitu tidak menggunakan prosedur dan tatacara yang memperhatikan
atau membatasi penggunaan pupuk anorganik serta kelestarian fungsi alam dan ekosistem yang jauh
harus mampu menyediakan hara bagi tanaman dan lebih seimbang (Gonzalez, 2011; Mucharam et al.,
mengendalikan serangan hama dari luar dengan cara 2020). Dengan kata lain, konsep pertanian
lain selain menggunakan pestisida berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi yaitu,
(Kartini&Budaraga, 2020). usaha ekonomi, keberlanjutan kehidupan sosial
2. Tujuan Sistem Pertanian Berkelanjutan manusia dan keberlanjutan ekologi alam, serta
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan terdapat lima kriteria untuk mengelola suatu sistem
sumberdaya yang berhasil untuk usahapertanian guna pertanian menjadi sistem berkelanjutan yaitu
membantu kebutuhan manusia yang berubah kelayakan ekonomi, bernuansa dan bersahabat
sekaligus mempertahankan atau meningkatkan dengan ekologi diterima secara sosial, kepuasan

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 569
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

secara budaya dan yang terakhir pendekatan sistem perolehan hasil pertanian yang berkesinambungan
dan holistik. dari tanaman musiman maupun tanaman tahunan,
Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat kemudian dapat mencegah terjadinya serangan hama
menunjang dan memberikan kontribusi dalam secara total yang sering terjadi pada sistem tanaman
meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian monokultur, memungkinkan terbentuknya stratifikasi
dalam jangka panjang, meningkatkan kualitas tajuk yang mengisi ruang secara berlapis ke arah
lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup vertikal, adapun struktur stratifikasi tajuk seperti ini
masyarakat secara luas di antaranya adalah, dapat melindungi tanah dari hempasan air hujan,
pengendalian hama terpadu merupakan suatu karena energi kinetik air hujan setelah melalui
pendekatan untuk mengendalikan hama yang lapisan tajuk menjadi semakin kecil daripada energi
dikombinasikan dengan metode-metode biologi, kinetik air hujan yang jatuh bebas ke dasar
budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk permukaan tanah (Abidin et al., 2020; Panca et al.,
meminimalkan biaya, kesehatan dan resiko-resiko 2020).
lingkungan, adapun caranya dapat di tempuh dengan Pada dasarnya, pertanian berkelanjutan
penggunaan insek, reptil atau binatang-binatang yang merupakan perluasan sekaligus kritik terhadap
diseleksi untuk mengendalikan hama atau dikenal Revolusi Hijau, yang dilaksanakan secara
musuh alami hama, seperti Tricogama, sebagai konvensional di berbagai wilayah di Indonesia, akan
musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tetapi pada prosesnya kegiatan tersebut hanya
tanaman kemudian menggunakan tanaman-tanaman berfokus pada peningkatan jumlah produksi pangan
penangkap hama, yang berfungsi sebagai pemikat pada saat itu, tidak mengabaikan masalah konservasi
yang menjauhkan hama dari tanaman utama, sumberdaya pertanian dan lingkungan. Pertanian
selanjutnya menggunakan drainase dan mulsa berkelanjutan di pandang sebagai sebuah sistem
sebagai metode alami untuk menurunkan infeksi usahatani yang dapat mendatangkan keuntungan baik
jamur dalam upaya menurunkan kebutuhan terhadap secara ekonomi, holistik, serta bersifat ramah
fungsida sintetis dan yang terakhir melakukan rotasi lingkungan sesuai dengan budaya setempat selain itu
tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama pertanian berkelanjutan juga di harapkan dapat
setiap tahun. Dengan pengendalian hama terpadu ini diterima oleh masyarakat secara menyeluruh, adapun
serangga atau hewan yang berperan sebagai prinsip dasar pertanian berkelanjutan adalah
pemangsa dari hama tersebut memiliki fungsi dan membuang metode produksi dengan penggunaan
peranan yang cukup baik. input yang bersumber dari industri dan menemukan
Selain itu terdapat pengelolaan budidaya sistem input luar yang efektif, produktif dan murah,
rumput intensif, dimana sistem ini dapat menunjang melibatkan lebih banyak petani, menghargai dan
aktivitas pertanian berkelanjutan caranya adalah memahami kearifan lokal dalam pengelolaan
dengan memberikan tempat bagi binatang ternak di pertanian dan sumberdaya alam; dan melaksanakan
luar areal pertanian pokok yang ditanami rumput konservasi sumberdaya aktif yang terintegrasi dalam
berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat kerangka sistem produksi pertanian rendah kimia.
menurunkan biaya pemberian pakan. Selain itu, rotasi
dimaksudkan pula untuk memberikan waktu bagi 4. KESIMPULAN
pematangan pupuk organik. Areal peternakan yang Pertanian berkelanjutan merupakan sebuah
dipadukan dengan rumput atau kebun buah-buahan metode usaha tani yang bertumpu pada
dapat memiliki keuntungan ganda, antara lain ternak pemberdayaan para petani secara global, selain itu
dapat menghasilkan pupuk kandang yang merupakan melalui pertanian berkelanjutan juga masyarakat di
pupuk untuk areal pertanian, kemudian melalui harapkan dapat melindungi berbagai sumberdaya
pengelolaan nutrisi tanaman, dimana pengelolaan ini alam yang tersedia seperti tanah, air dan lingkungan,
dapat memperbaiki kondisi tanah dan melindungi di sisi lain sistem pertanian berkelanjutan harus
lingkungan tanah, peningkatan penggunaan memenuhi tiga prinsip dasar, sebagai acuan
sumberdaya nutrisi di lahan pertanian seperti pupuk terbentuknya sistem pertanian yang ideal serta dapat
kandang dan tanaman kacang-kacangan dapat menunjang berbagai aspek kehidupan bagi
mengurangi biaya pupuk anorganik yang harus di masyarakat secara luas, di antaranya adalah,
keluarkan setiap bulannya. keberlanjutan ekonomi, pertanian berkelanjutan dapat
Dan cara yang terakhir adalah melalui meningkatkan kelayakan ekonomi melalui banyak
kegiatan tumpang sari, sistem ini merupakan cara, salahsatunya dengan meningkatkan pengelolaan
penggunaan tata lahan secara permanen, dimana tanah dan rotasi tanaman dalam jangka waktu pendek
tanaman semusim maupun tanaman tahunan ditanam maupun panjang, karena meningkatkan kualitas tanah
secara bersamaan untuk membentuk suatu tajuk yang dan ketersediaan air termasuk ke dalam pemanfaatan
berlapis sehingga sangat efektif untuk melindungi lingkungan, kemudian Keberlanjutan Lingkungan di
tanah dari hempasan air hujan, secara sederhana harapkan mampu memperbaiki kualitas lingkungan
sistem ini akan memberikan keuntungan secara dan sumberdaya alam melalui teknik daur ulang atau
ekologi maupun ekonomi, beberapa keuntungan yang mempertahankan basis sumberdaya alam seperti
dapat di peroleh melalui tindakan ini meliputi, tanah, air, keanekaragaman hayati dan kehidupan liar

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 570
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

yang memberikan sumbangan terhadap perlindungan Dadi, D. (2019). Local Ecology-Based Agroforestry
modal alami, poin terakhir sistem pertanian Management: Building Effectiveness of
berkelanjutan harus mencakup aspek sosial dimana Knowledge-Based Wetland Management.
sistem ini dapat memberikan nilai tambah bagi JurnalMantik, 3(3),170-
mayarakat secara merata, lebih jauh lagi pertanian 176.https://doi.org/10.35335/jurnalmantik.Vol
berkelanjutan dapat bersinergi dengan baik dalam 3.2019.1494.pp167-173
usaha pemenuhan ekonomi baik secara nasional Dulbari, D., Yuriansyah, Y., Sutrisno, H., Maksum,
maupun secara Internasional. A., Ahyuni, D., Budiarti, L., ... & Sari, M. F.
(2021). Bimbingan Teknis Pertanian Organik
5. DAFTAR PUSTAKA sebagai Penerapan Teknologi Budidaya
Abidin, Z., Dyazra, A., Maharani, Z., Fransiski, C. Ramah Lingkungan kepada Perkumpulan
H., Dewantara, D. D., Fitriany, E. A., ... & Kelompok Tani Gapsera Sejahtera Mandiri.
Ginting, S. G. (2020). Strategi Peningkatan PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian
Pertanian melalui Sosialisasi Pupuk Organik Kepada Masyarakat, 6(3), 258-265.
dan Budidaya Indigofera di Desa Sukawening, Edwards, C. A. (2020). Sustainable agricultural
Kabupaten Bogor. Jurnal Pusat Inovasi systems. CRC Press.
Masyarakat (PIM), 2(5), 788-795. Fadlina, I. M., Supriyono, B., & Soeaidy, S. (2013).
Adenle, A. A., Wedig, K., & Azadi, H. (2019). PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Sustainable agriculture and food security in PERTANIAN BERKELANJUTAN (Kajian
Africa: The role of innovative technologies tentang Pengembangan Pertanian Organik di
and international organizations. Technology in Kota Batu). Indonesian Journal of
Society, 58, 101143. Environment and Sustainable Development,
Aju, P. C. (2014). The role of forestry in agriculture 4(1).
and food security. American Journal of Ganpat, W. G., Dyer, R., & Isaac, W. A. P. (Eds.).
Agriculture. (2016). Agricultural development and food
Anugrah, I. S., Sarwoprasodjo, S., Suradisastra, K., security in developing nations. IGI Global.
& Purnaningsih, N. (2014, November). Sistem Gonzalez, C. G. (2011). Climate change, food
pertanian terintegrasi–simantri: konsep, security, and agrobiodiversity: Toward a just,
pelaksanaan, dan perannya dalam resilient, and sustainable food system.
pembangunan pertanian di provinsi bali. In Fordham Environmental Law Review, 493-
Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 32, No. 522.
2, pp. 157-176). Handoyo, G., Santosa, P. B., & Setiawan, A. H.
Arikunto, S. (2010). Metodepeneltian. Jakarta: (2020, June). Penerapan Teknologi Tepat
RinekaCipta. Guna dalam Pengembangan Pertanian
Arulbalachandran, D., Mullainathan, L., & Latha, S. Organik di Kabupaten Boyolali. In Seminar
(2017). Food security and sustainable Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat
agriculture. Sustainable Agriculture Towards UNDIP 2020 (Vol. 1, No. 1).
Food Security, 3-13. Imanullah, M. N. (2017). Petani dalam perdagangan
Astiko, W., Rohyadi, A., Windarningsih, M. W., & pangan internasional. ASA GRAFIKA.
Muthahanas, I. (2020). Aplikasi sistem Juliantika, J., Hasanuddin, T., & Viantimala, B.
pertanian organik pada budidaya tanaman (2020). PERSEPSI PETANI TERHADAP
sawi umur genjah di kawasan taman udayana. SISTEM PERTANIAN ORGANIK DAN
Jurnal PEPADU, 1(1), 55-63. ANORGANIK DALAM BUDIDAYA PADI
Batoa, H. (2020). Pengelolaan Hama dan Penyakit SAWAH. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 8(1),
Tanaman dalam Menunjang Pengembangan 169-175.
Pertanian Organik Berkelanjutan Berdasarkan Kartini, N. L., & Budaraga, I. K. (2020). Pertanian
Analisis Penguatan Kelembagaan Petani di Organik Penyelamat Kehidupan. Deepublish.
Kabupaten Konawe Selatan. AGRIMOR, Lisa Navitasari, M. P., & Latarus Fangohoi, S. P.
5(3), 53-56. (2020). SISTEM PERTANIAN. Media Sains
Charina, A., Kusumo, R. A. B., Sadeli, A. H., & Indonesia.
Deliana, Y. (2018). Faktor-faktor yang Marzuki, I., Vinolina, N. S., Harahap, R., Arsi, A.,
mempengaruhi petani dalam menerapkan Ramdan, E. P., Simarmata, M. M., ... & Wati,
standar operasional prosedur (SOP) sistem C. (2021). Budi Daya Tanaman Sehat Secara
pertanian organik di Kabupaten Bandung Organik. Yayasan Kita Menulis.
Barat. Jurnal Penyuluhan, 14(1), 68-78. Masrul, M., Abdillah, L. A., Tasnim, T., Simarmata,
Dadi, D. (2014). Peran Wanita dalamperspektifsosio- J., Daud, D., Sulaiman, O. K., ... & Faried, A.
demografis pada masyarakatadat kuta di I. (2020). Pandemik COVID-19: Persoalan
KecamatanTambaksari, KabupatenCiamis, dan Refleksi di Indonesia. Yayasan Kita
Jawa Barat. LITERASI: Indonesian Journal of Menulis.
Humanities, 2(1), 49-57.

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 571
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

Mucharam, I., Rustiadi, E., & Fauzi, A. (2020). PrawiraW, R., Maulida, H., & Achmad, W. (2021).
SIGNIFIKANSI PENGEMBANGAN Narrating the Implementation of Social
INDIKATOR PERTANIAN Welfare Community Program. Review of
BERKELANJUTAN UNTUK International Geographical Education Online,
MENGEVALUASI KINERJA 11(5), 228-235.
PEMBANGUNAN PERTANIAN Rachma, N., &Umam, A. S. (2021).
INDONESIA. RISALAH KEBIJAKAN PertanianOrganikSebagai Solusi
PERTANIAN DAN LINGKUNGAN PertanianBerkelanjutan Di Era New Normal.
Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian JurnalPembelajaranPemberdayaan Masyarakat
Dan Lingkungan, 7(2), 61-81. (JP2M), 1(4), 328-338.
Nilamsari, N. (2014). Rahmawati, R., & Gentini, D. E. I. (2008).
Memahamistudidokumendalampenelitiankuali Pengetahuan lokal masyarakat adat
tatif. WACANA: kasepuhan: adaptasi, konflik dan dinamika
JurnalIlmiahIlmuKomunikasi, 13(2), 177-181. sosio-ekologis. Sodality: Jurnal Sosiologi
Nurhilmiah, M., & Dadi, D. (2021). IDENTIFIKASI Pedesaan, 2(2).
PERSEPSI MASYARAKAT KUTA Ramankutty, N., Mehrabi, Z., Waha, K., Jarvis, L.,
TENTANG KONSERVASI LINGKUNGAN. Kremen, C., Herrero, M., &Rieseberg, L. H.
Bioed: Jurnal Pendidikan Biologi, 9(1), 39-48. (2018). Trends in global agricultural land use:
Nurmalina, R., Hutagaol, M. P., Darusman, D., implications for environmental health and
Notodiputro, K. A., Syaukat, Y., Boer, R., & food security. Annual review of plant biology,
Maarif, M. S. (2018). Ekonomi Politik 69, 789-815.
Ketahanan Pangan Berkelanjutan dan Daya Rusastra, I. W. (2012). Perspektif Global Penelitian
Saing Perekonomian Nasional. PT Penerbit untuk Pembangunan: Antisipasi Lingkungan
IPB Press. Strategis dan Agenda R&D Pertanian. Forum
Pachapur, P. K., Pachapur, V. L., Brar, S. K., Galvez, PenelitianAgroEkonomi.
R., Le Bihan, Y., &Surampalli, R. Y. (2020). Suwantoro, A. A. (2008). Analisis pengembangan
Food security and sustainability. pertanian organik di Kabupaten Magelang
Sustainability: Fundamentals and (studi kasus di Kecamatan Sawangan)
Applications, 357-374. (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana
Panca, J. S., Affandi, A., Sri, Y., & Ellina, M. (2020). Universitas Diponegoro).
PELUANG DAN TANTANGAN Yuriansyah, Y., Dulbari, D., Sutrisno, H., &
PENERAPAN TEKNOLOGI PADA SISTEM Maksum, A. (2020). Pertanian Organik
PERTANIAN BERKELANJUTAN: Studi sebagai Salah Satu Konsep Pertanian
Kasus Pada Pengembangan Buah Tropis Berkelanjutan. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah
Indonesia. PROSIDING SEMNAS Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 127-
PERTANIAN 2020. 132.

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 572

Anda mungkin juga menyukai