Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD AKBAR BRAMANTIO

NIM : 21723012

TEKNIK MESIN

TUGAS M2
FENOMENA DASAR MESIN
(8 – 28 Fabruari 2022)
IKA (S1 TM)
(MES1.62.7004)
Petunjuk: Jawablah semua soal dengan dan benar!
1. Jelaskan pengertian dari beam? Dimanakah anda temukan penggunaan
beam dalam dunia rekayasa?
2. Pada beam atau balok lintang dikenal ada jenis gaya yaitu gaya eksternal
dan gaya internal. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya eksternal dan
gaya internal tersebut?
3. Apa yang dimaksud dengan diagram benda bebas (DBB)? Coba anda
jelaskan dan dilengkapi dengan sketsa!
4. Untuk pada kita perlu mengetahui besarnya gaya geser pada satu titik
tertentu yang akan dialami sebuah balok lintang jika diberi beban luar!
5. Apa beda statis tertentu dengan statis tak tentu. Jelaskan dan lengkapi
dengan gambar!
6. Apa perlunya menggambarkan momen geser yang akan dialami oleh suatu
balok lintang? Jelaskanlah dengan singkat dan jelas!
7. Tentukanlah gaya geser yang terjadi pada titik C dan D pada balok lintang di
bawah ini!
F1 = 100 N F2 = 60 N

0,4 m 0,2m 0,4m

Selamat Bekerja Semoga Sukses!


NAMA : MUHAMMAD AKBAR BRAMANTIO

NIM : 21723012

TEKNIK MESIN

DIJAWAB:

1. Beam merupakan elemen dimana dimensi luas penampangnya relative lebih


kecil dibandingkan panjangnya. Beam banyak digunakan dalam konstruksi
bangunan gedung, jembatan, automobile dan struktur pesawat terbang.

2. Gaya internal adalah gaya yang dikeluarkan oleh benda itu sendiri akibat dari
gaya eksternal, contohnya adalah gaya normal, gaya aksi

Gaya eksternal adalah gaya yang diterima berasal dari luar dan meyebabkan
gaya internal, contohnya adalah gaya berat, gaya reaksi

3. Diagram benda bebas adalah bentuk sketsa untuk semua elemen massa
dengan keseluruhan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Sebagai contoh,
apabila suatu objek ditarik ke arah kanan dengan gaya F1, kita dapat
menggambarkan diagram benda bebas nya sebagai berikut

Apabila ada gaya lain F2 menarik objek ke arah kiri, maka kita dapat
menambahkan gaya ini ke diagram benda bebas di atas, sehingga
NAMA : MUHAMMAD AKBAR BRAMANTIO

NIM : 21723012

TEKNIK MESIN

Begitu pula ketika ada gaya lain F3 menarik ke arah atas

dan seterusnya

4. agar balok kuat dalam menahan gaa sehingga balok tidak mudah bengkok.

5. struktur statis tertentu dapat dianalisis dengan menggunakan persamaan


statika atau kesetimbangan yaitu, ( Momen (∑M) = 0 ; Gaya Horizontal (∑H) =
0; Gaya Vertikal (∑V) = 0). Sedangkan untuk analisis struktur statis tak tentu
tidak bisa hanya diselesaikan dengan menggunakan prinsip statika atau
kesetimbangan tersebut melainkan harus menggunakan bantuan persamaan
lain berupa persamaan sudut penurunan dan persamaan penurunan
(deflection).

terlihat bahwa jumla reaksi yang terjadi pada balok sederhana adalah
sebanyak 3 reaksi yaitu pada tumpuan sendi terdapat dua raksi (RV dan RH)
kamudian ditambahn pada tumpuan rol terdapat satu reaksi (RV). dimana RV =
Reaksi Vertikal dan RH = Reaksi Horizontal. Sesuai dengan ketentuan
sebelumnya bahwa struktur yang memiliki jumlah reaksi tidak lebih dari 3
dinamakan statis tertentu. maka dapat dikatakan bahwa struktur balok
sederhana diatas adalah Struktur Statis Tertentu.
NAMA : MUHAMMAD AKBAR BRAMANTIO

NIM : 21723012

TEKNIK MESIN

kita buktikan dengan menghitung jumlah reaksi yang terjadi setiap tumpuannya.
pada R1 tumpuan sendi memiliki 2 reaksi (RV1 dan RH1), R2 memiliki 2 reaksi
(RV2 dan RH2), R3 memiliki 2 reaksi (RV3 dan RH3), dan R4 juga memiliki 2
reaksi (RV2 dan RH2), dan jika dijumlahkan maka terdapat 8 reaksi (melebihi
syarat > 3 reasksi) sehingga terbukti bahwa gambar diatas merupakan Statis
Tak Tentu

6. Gaya geser dan momen lentur yang terjadi di balok perlu diketahui nilai
maksimum dan variasi besaran-besaran tersebut di sepanjang sumbu balok.
Apabila gaya geser dan momen lentur telah diketahui, maka dapat ditentukan
tegangan, regangan, dan defleksi yang terjadi pada balok.

7. Jawab:

F1 = 100 N F2 = 60 N

0,4 m 0,2m 0,4m


R2
R1

Dengan mengambil momen pada R1,

Momen searah jarum jam = momen berlawanan arah jarum jam

(100 X 0,4) + (60 X 0,6) = R2 X 1

40 + 36 = R2 X 1

R2 = 76 Nm

Gaya keatas = gaya kebawah

R1 + R2 = 100 + 60
NAMA : MUHAMMAD AKBAR BRAMANTIO

NIM : 21723012

TEKNIK MESIN

R1 + 76 = 160

R1= 160 – 76

R1 = 84 Nm

Anda mungkin juga menyukai