Anda di halaman 1dari 14

MATHEMATICS FOR ECONOMICS

“ANALISIS STATIS KOMPARATIF DARI MODEL FUNGSI UMUM


(LANJUTAN)”

By :

A. Muh. Wais Al Qarni S. (1911440002)

Wahyu Ruansyah (1911441006)

Fathul Akbar (1911442001)

C (ICP Mathematics Education) 2019

MATHEMATICS DEPARTMENT

FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCE

STATE UNIVERSITY OF MAKASSAR

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI....................................................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
3.1.Derivatif Total................................................................................................................................3
3.2. Derivatif dari Fungsi Implisit.........................................................................................................4
3.3. Statika Komparatif dari Model-model Fungsi Umum....................................................................6
3.4. Keterbatasan Statika Komparatif..................................................................................................9
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

i
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Analisis statis komparatif tidak lain adalah membahas pengaruh dari perubahan
variabel-variabel eksogen terhadap perubahan nilai-nilai variabel endogen. Karena itu,
prosedur differensial parsial yang digunakan pada aturan diferensiasi dan penggunaannya
dalam statika komparatif dapat sepenuhnya dibenarkan. Namun jika terdapat model yang
mengandung fungsi umum, kita tidak bisa memperoleh solusi bentuk ringkas yang
eksplisit. Dalam kasus seperti itu kita harus mencari derivatif statis-komparatif langsung
dari persamaan-persamaan dalam model yang diberikan semula. Kita harus kembali ke
diferensiasi total (dan tidak melakukan diferensiasi parsial). Berdasarkan pemikiran
diferensiasi total, proses diferensiasi total dapat membawa kita pada konsep derivatif
total, yang mengukur tingkat perubahan suatu fungsi seperti terhadap argumen , jika juga
mempengaruhi argumen lain, . Jadi, setelah kita mengenal konsep ini, kita akan dapat
menangani fungsi-fungsi yang argumen-argumennya tidak sepenuhnya
bebas(independent), dan ini akan enghilangkan batu penghambat terbesar yang selama ini
menghalangi dalam mempelajari statika komparatif dari model fungsi umum(general
function model).

1
BAB II KAJIAN TEORI

Analisis statis komparatif tidak lain adalah membahas pengaruh dari perubahan variabel-
variabel eksogen terhadap perubahan nilai-nilai variabel endogen. Khusus variabel bebas
secara garis besar dibedakan menurut: variabel endogen (endogeen) dan variab eksogen
(exogeen). Variabel endogen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh sistem
persamaan, sedangkan variabel eksogen adalah variabel yang nilainya ditentukan dari
luar sistem persamaan. Variabel tidak bebas juga dimasukkan dalam kelompok variabel
endogen karena nilainya ditentukan dalam/oleh sistem persamaan. Perlu diingat bahwa
dalam teori ekonomi mikro dikenal perubahan-perubahan / pergerakan-pergerakan
sepanjang kurva permintaan yang dibedakan dai geseran kurva permintaan dan
pergerakan-pergerakan sepanjang kurva penawaran dibedakan dari pergeseran kurva
penawara. Sementara itu dalam teori ekonomi makro juga dibedakan antara pergerakan
sepanjang kurva pengeluaran agregat dari pergeseran kurva pengeluaran agregat. Analisis
statis komparatif adalah menyangkut masalah pergeseran kurva dan bukan pergerakan
sepanjang kurva. Dalam arti luas, pergeseran kurva dapat berarti rotasi kurva atau
perputaran suatu kurva yang berporos pada suatu titik (bayangkan seperti pergerakan
penghapus/wiper kaca mobil). Dengan kata lain, yang menjadi inti dari analisis statis
komparatif adalah membandingkan nilai keseimbangan sebelum dan sesudah perubahan
parameter dan variabel eksogen/otonom analisis statis komparatif menggunakan model
fungsi umum sehingga tidak dapat diselesaikan dengan diferensial parsial maka
jawabannya adalah kita harus kembali ke diferensial total. berdasarkan pemikiran
diferensial total, proses diferensial total dapat membawa kita pada konsep derivative
total,yang mengukur tingkat perubahan suatu fungsi.

2
BAB III PEMBAHASAN

3.1.Derivatif Total

Dalam matematika, derivatif total dari suatu fungsi f pada suatu titik adalah aproksimasi
linier terbaik di dekat titik fungsi ini sehubungan dengan argumen-argumennya. Tidak seperti
derivatif parsial, derivatif total mendekati fungsi sehubungan dengan semua argumennya, bukan
hanya satu. Dalam banyak situasi, ini sama dengan mempertimbangkan semua derivatif parsial
secara bersamaan. Istilah "derivatif total" terutama digunakan jika f adalah fungsi dari beberapa
variabel, karena jika f adalah fungsi dari variabel tunggal, turunan totalnya sama dengan turunan
biasa dari fungsi tersebut.

Adapun cara dalam mencari derivatif total adalah:

1. Jika diketahui fungsi y=f ( x , w ) dimana x=g(w), maka diferensial total dy adalah
dy =f x dx + f w dw
2. Kemudian dibagi dengan dw. Mengapa dibagi dw? Karena jika kita kembali melihat
fungsi awal, kedua fungsi tersebut dapat digabungkan dalam sebuah fungsi komposit:

Ketiga variabel y, x, dan w berhubungan satu sama lain seperti yang terlihat pada gambar.
Gambar itulah yang disebut saluran peta (channel map). Pada gambar di atas terlihat jelas bahwa
w-sumber perubahan utama. w dapat mempengaruhi y melalui dua saluran, yaitu:
1) Secara tidak langsung: melalui fungsi g kemudian f dengan tanda panah lurus.
2) Secara langsung: melalui fungsi f dengan tanda panah yang melengkung Pengaruh
langsung dapat direpresentasikan secara sederhana oleh derivatif parsial fw.
Sehingga diperoleh:
dy dx
=f +f
dw x dw w
∂ y dx ∂ y
¿ +
∂ x dw ∂ x
Persamaan tersebut kemudian disebut dengan total derivatif dari y terhadap w.

3
Perlu dicatat bahwa, dalam mencari derivatif total dy/dw itu bergantung pada panjang
dari diferensial total y terhadap w. Jadi, jika diberikan fungsi y=f ( x 1 , x 2 , … x n ) ,maka diferensial
total dy adalah dy =f 1 d x 1 + f 2 d x 2+ …+ f n d x n (atau dapat pula dituliskan:
∂y ∂y ∂y
dy = d x1 + d x 2 +…+ d x ) sehingga derivatif total y terhadap x 2 adalah
∂ x1 ∂ x2 ∂ xn n
dy d x1 d xn
=f 1 b +f 2 +…+ f n
d x2 d x2 d x2

CATATAN

dy
Ada dua symbol yang mirip dan harus dibedakan, yaitu derivatif total ( ¿ dan
d x2
∂y
diferensial total ( ).
∂ x2

Contoh:
2 2
y=f ( x , w )=3 x−w dimana x=g ( w )=2 w + w+ 4

Temukan derivatif total dy/dw !

Solusi:

Bentuk derivatif totalnya adalah:

dy
=3 ( 4 w+1 )+ (−2 w )=10 w+3
dw

3.2. Derivatif dari Fungsi Implisit

Konsep diferensial total juga memungkinkan kita untuk menemukan derivatif dari apa
yang disebut fungsi implisit.

Fungsi Implisit

Dalam matematika, sebuah fungsi implisit adalah fungsi yang mana variabel tak bebas
tidak diberikan secara "eksplisit" dalam bentuk variabel bebas. Menyatakan sebuah fungsi f
secara eksplisit adalah memberikan cara untuk menentukan nilai keluaran dari sebuah fungsi y
dari nilai masukan x:
y = f ( x ) misalkan,
y=f ( x )=3 x 4 (1)

4
disebut fungsi eksplisit, karena variabel y dinyatakan secara eksplisit sebagai fungsi x. Jika
fungsi ini ditulis secara alternatif dalam bentuk ekuivalen
4
y−3 x =0 (2)

namun, kita tidak lagi memiliki fungsi eksplisit . Sebaliknya, fungsi (1) kemudian hanya
didefinisikan secara implisit oleh persamaan (2). Jika kita ( hanya ) diberikan persamaan dalam
bentuk (1) , maka , fungsi y = f ( x ) yang diimplikasikannya , dan yang bentuk spesifiknya
bahkan mungkin tidak kita ketahui, disebut sebagai fungsi implisit.

Derivatif Fungsi Implisit

Derivatif implisit adalah turunan dengan fungsi yang memiliki lebih dari satu variabel ,
berjenis variabel bebas dan variaber terikat yang berada dalam satu ruas dan tidak bisa
dipisahkan pada ruas yang berbeda. Jika persamaan f ( y , x 1 , … … , x m )=0 dapat diselesaikan
untuk y , kita dapat secara eksplisit menuliskan fungsi y=f ( y , x 1 , … … , x m ) , dan temukan
turunannya dengan metode yang dipelajari sebelumnya.

Contoh:

Carilah derivatif dy/dx dari fungsi F ( y , x )= y 2 + x 2−9=0

Penyelesaian:

Cara 1 Diketahui fungsi eksplisitnya

( 0 , ∞ ) → y +¿=+√ 9−x ¿
2

+¿
y 1 1 −x −x
d = (−2 x )= = +¿ ¿
dx 2 √ 9−x 2 √ 9−x 2
y , y≠0¿
Dan
(−∞ , 0 ) → y −¿=−√ 9− x ¿
2

−¿
y −1 1 x −x
d = (−2 x )= = −¿ ¿
dx 2 √ 9−x 2 √9−x y , y ≠ 0 ¿
2

Cara 2 Dengan derivatif total

dF=F x dx + F y dy

dF dy
=F x + F y
dx dx

dy
0=F x + F y
dx

5
dy −F x −2 x −x
= = = , y ≠0
dx F y 2y y

6
3.3. Statika Komparatif dari Model-model Fungsi Umum

1. Model Pasar
Tinjaulah suatu pasar dari satu komoditi , di mana kuantitas yang diminta Qd
bukan hanya fungsi dari harga P, tetapi juga dari pendapatan Y0 yang ditentukan secara
eksogen. Kuantitas yang ditawarkan Qs di lain pihak, merupakan fungsi dari harga saja.
Bila fungsi-fungsi ini tidak diketahui dalam bentuk yang spesifik, model kita dapat tulis
secara umum sebagai
Qd = Qs
Qd = D(P. Y0)
Qs = S(P)

Fungsi D dan juga S dianggap mempunyai derivative yang kontinu atau


mempunyai grafik yang rata. Untuk menjamin relevansinya dengan ilmu ekonomi
ditetapkan pembatasan-pembatasan yang jelas dalam tanda derivative ini. Posisi
ekuilibrium pasar ditentukan oleh kondisi ekuilibrium Qd = Qs . melalui subtitusi dan
penyusunan embali dapat dinyatakan
D(P. Y0) - S(P) = 0
Persamaan tersebut tidak dapat diselesaikan secara eksplisit untuk ekuilibrium
harga P* yang merupakan fungsi dari variable eksogen Y0

P*= P*(Y0)

2. Pendekatan Persamaan Simultan


Model persamaan simultan merupakan model persamaan yang terdiri lebih dari
satu variabel tak bebas dan lebih dari satu persamaan yang saling terkait. Singkatnya,
suatu variabel memiliki dua peranan sekaligus yaitu sebagai variabel bebas dan sebagai
variabel tak bebas yang disebut dengan variabel endogen dan variabel eksogen sebagai
variabel bebas dalam model persamaan simultan
Kita dapat melihat bagaimana P.danQ. dapat diteliti secara simultan. Karena
terdapat dua variabel endogen, kita harus menetapkan suatu sistem duapersamaan.
Pertama, anggaplah Q=Qd=Qsdengan penyusunan kembali, kita dapat mnyatakan model
pasar sebagai
F1 (P,Q;Y0 )=D(P,Y0 )−Q=0
F2(P,Q;Y0)=S(P)−Q=0

Jacobian variabel-endogen (yang mengandung P dan Q) ternyata memang tidak


sama dengan nol, dimanapun jacobian tersebut dihitung, karena

7
Berdasarkan aturan Cramer, dan dengan menggunakan Jacobian, kita peroleh
penyelesaiannya menjadi

Ketimbang menggunakan secara langsung aturan fungsi implisit, kita juga dapat
memperoleh hasil yang sama dengan terlebih dahulu mendiferensiasikan secara total
bergilir setiap identitas satu-persatu, untuk mendapatkan sistem persamaan linear dalam
variabel dP* dan dQ*:

3. Penggunaan Derivatif Total


Pendekatan persamaan tunggal dan juga persamaan simultan yang telah dijelaskan
diatas mempunyai satu keistimewaan umum; kita melakukan differensial total dari kedua
sisi identitas ekuilibrium dan kemudian menyamakan kedua hasilnya untuk memenuhi
atauran fungsi implisit. Jadi pendiferensialan totalnya adalah

4. Model Pendapatan Nasional ( IS-LM )

8
Sebuah pasar barang yang baik digambarkan oleh serangkaian persamaan
berikut;
Y = C + I + G Y = tingkat produk domestic bruto
C = C(Y-T) C = konsumsi (consumption)
I = I(r) I = investasi (investment)
G = G0 G = pengeluaran pemerintah (government spending)
T = T(Y) T = pajak (taxes)

Kemiringan dari Kurva IS

Kemiringan dari Kurva LM

5. Memperluas Model; Suatu Ekonomi Terbuka


Ekspor neto. Misalkan X melambangkan ekspor, M melambangkan impor, dan E
melambangkan nilai tukar )diukur sebagai harga domestikk dari mata uang asing). Ekspor
merupakan fungsi yang meningkat dari nilai tukar. X= X(E) di mana X’(E) > 0 . impor
merupakan suatu fungsi yang menurun dari nilai tukar tapi merupakan fungsi yang
meningkat dari pendapatan. M = K(r, rw) di mana My >0, Me <0

Aliran Modal. Aliran modal neto ke dalam suatu negara merupakan suatu fungsi
dari suku bunga domestik r dan seklaigus juga dari suku bunga dunia rw. Misalakan K
melambangkan aliran neto yang masuk sehingga K = K(r, rw) dimana Kr > 0, Krw < 0
Neraca pembayaran (balance of payment). Aliran masuk dan aliran keluar dari mata uang
asing untuk suatu negar apada umumnya dipisahkan kedalam dua neraca: neraca berjalan
(eksporo neto dari barang dan jasa) dan neraca modal (pembelian dari obligasi asing dan
domestik). Bersama-sama kedua neraca tersebut membentuk neraca pembayaran.
NP = neraca berjalan + neraca modal
= [ X(E) – M(Y,E)] + K(r,rw)

9
3.4. Keterbatasan Statika Komparatif

Statika komparatif adalah bidang studi yang berguna, karena dalam ilmu ekonomi kita sering
tertarik untuk mengetahui bagaimana perubahan disekuilibrasi dalam suatu parameter akan
mempengaruhi keadaan setimbang suatu model. Penting untuk disadari, bagaimanapun, bahwa
pada dasarnya statika komparatif mengabaikan proses penyesuaian dari keseimbangan lama ke
yang baru dan juga mengabaikan elemen waktu yang terlibat dalam proses penyesuaian itu.
Sebagai konsekuensinya, harus juga mengabaikan kemungkinan bahwa, karena ketidakstabilan
yang melekat pada model, keseimbangan baru mungkin tidak dapat dicapai selamanya. Studi
tentang proses penyesuaian itu sendiri termasuk dalam bidang dinamika ekonomi. Ketika kita
sampai pada itu, perhatian khusus akan diarahkan pada cara di mana suatu variabel akan berubah
dari waktu ke waktu, dan pertimbangan eksplisit akan diberikan pada pertanyaan tentang
stabilitas keseimbangan.

Dalam teori ekonomi, statika komparatif menyangkut cara di mana prediksi ekonomi berubah
sebagai fungsi dari parameter eksogen model. Misalnya, analisis statika komparatif akan
melibatkan penyelidikan bagaimana perilaku pembelian konsumen berubah sebagai fungsi harga,
ambiguitas berdampak pada pilihan portofolio dan harga aset dan bagaimana distribusi
produktivitas dan pendapatan tenaga kerja berubah sebagai fungsi dari ketidakpastian
penghasilan.

Prof, Tina Organ telah menunjukkan bahwa analisis seperti itu hanya mungkin dalam dua
keadaan: Pertama, ketika kita tertarik pada kecenderungan jangka panjang. ketika gerakan
menghasilkan perubahan dalam busur data teredam dan data itu sendiri tidak mengalami
perubahan. Dalam keadaan seperti itu, posisi akhir atau ekuilibrium akan independen terhadap
atau jalur perekonomian. Kedua. analisis seperti itu ketika perubahan data membawa adaptasi
yang jelas dari besaran ekonomi sehingga data baru tidak membutuhkan waktu untuk
menghasilkan hasil.

10
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan

Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa derivative total termasuk yang disebut
derivative total parsial mengukur tingkat perubahan terhadap variable akhir (ultimate) dalam
rantai atau, dengan kata lain, terhadap variable-variabel tertentu yang dianggap eksogen dan
yang tidak dinyatakan sebagai fungsi dari beberapa variable lain. Inti sari dari derivative total
dan proses diferensial total adalah menyediakan semua saluran, langsung maupun tidak
langsung, dimana melalui saluran ini pengaruh-pengaruh perubahan variable akhir (ultimate)
dapat dibawa ke variable tidak bebas yang sedang dipelajari. Dalam kasus seperti ini, diferensiasi
parsial terhadap penyelesaian akan langsung menghasilkan informasi statis-komparatif yang
diinginkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

- Chiang, Alpha C., Kevin Wainwright. 2005. Fundamental Methods of Mathematical


Economics. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0165489619300745
- https://economicskey.com/limitations-comparative-statics-7552
- https://en.wikipedia.org/wiki/Total_derivative
- https://www.jstor.org/stable/10.1086/680685

12

Anda mungkin juga menyukai