Anda di halaman 1dari 6

as

PENGHISAPAN LENDIR (SUCTION)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan pembelajaran mahasiswa dapat melakukan tindakan penghisapan lendir
pada phantom dan pasien.

B. POKOK BAHASAN
1. Definisi penghisapan lendir
2. Tujuan penghisapan lendir
3. Indikasi dan kontraindikasi penghisapan lendir
4. Peralatan yang dibutuhkan penghisapan lendir
5. Prosedur pelaksanaan penghisapan lendir
6. Hal yang harus diperhatikan / Evaluasi penghisapan lendir

C. MATERI
1. Definisi
Penghisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara mandiri dengan
menggunakan alat penghisap. Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk
mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas
yang adekuat dengan cara mengeluarkan sekret pada pasien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri (Timby, 2009).

2. Tujuan
a. Membersihkan jalan napas, untuk membuat suatu jalan napas yang paten dengan
menjaga kebersihannya dari sekresi yang berlebih
b. Mempertahakankan kepatenan jalan nafas
c. Meningkatkan ventilasi
d. Meningkatkan oksigenasi jaringan

3. Indikasi
a. Pasien tidak sadar
b. Pasien yang tidak mampu mengeluarkan lendir sendiri
c. Anak yang mengalami akumulasi sekret di jalan nafas
d. Anak /kurang responsif yang membutuhkan pembuangan sekret oral

Modul Praktikum KMB I_D3 Kep_Suctioning Page 1


4. Peralatan yang dibutuhkan
a. Alat penghisap lendir (suction pump) b. Kateter penghisap lendir steril.
dilengkapi manometer dengan botol
berisi larutan desinfektan

c. Bak instrument steril d. Dua kom berisi larutan aquades atau


NaCl 0,9 % dan larutan desinfektan.

e. Selang penghubung kateter suction f. Pinset anatomis

g. Sarung tangan steril. h. Kasa steril dan pelumas (jika akan


melakukan suction melalui nasofaring)

i. Perlak dan pengalas j. Kertas tissue.

k. Stetoskop. l. Pelumas larut air


m. Lidi kapas

Modul Praktikum KMB I_D3 Kep_Suctioning Page 2


5. Prosedur pelaksanaan
Prosedur
PENGKAJIAN
a. Mengkaji kembali program/instruksi medik.
b. Mengkaji status respirasi klien (suara nafas pada kedua lapang paru, pola nafas, dan
saturasi oksigen)
c. Mengkaji kondisi pasien: kesadaran, kemampuan mobilisasi pasien

PERENCANAAN
a. Persiapan alat sesuai kondisi dan kebutuhan pasien
b. Persiapan klien: Klarifikasi identitas pasien, lihat status medis pasien
c. Mempersiapkan pengaturan posisi klien.
d. Menjaga kebutuhan privacy klien

IMPLEMENTASI
Fase Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri dan memverifikasi identitas klien. Rasional: Memeriksa
identitas menjamin keselamatan klien melalui konsep tindakan yang benar untuk
klien yang benar.
c. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan. Rasional: Mendorong keterlibatan klien
dalam prosedur
d. Menanyakan kesiapan pasien

Fase kerja
a. Memasang sampiran, menjaga privasi klien. Rasional: Memastikan hak klien
b. Mencuci tangan. Rasional: Mengurangi perpindahan mikroorganisme dan
melindungi

c. Memakai handscoen bersih.

d. Membaca basamalah dan minta pasien membaca doa


e. Tempatkan pasien pada posisi telentang semi fowler dengan sedikit lebih ekstensi
f. Meninggikan volume oksigen 2 lt menjadi 5 lt/mnt
g. Meletakkan pengalas dibawah dagu klien
h. Hubungkan kateter penghisap dengan slang alat penghisap.
i. Menghidupkan mesin suction mengecek tekanan dan botol penampung
j. Menurunkan volume oksigen menjadi 2lt/mnt

Modul Praktikum KMB I_D3 Kep_Suctioning Page 3


Prosedur
k. Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkan kateter penghisap ke dalam kom
berisi aquadest atau NaCl 0,9 % untuk mempertahankan kesterilan.
l. Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap.

Orofaringeal Suction Nasofaringeal Suction

Nasotrakeal Suction Tracheostomy Suction

m. Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110 – 150 mm Hg untuk dewasa, 95 – 110
mm Hg untuk anak-anak, dan 50 – 95 mmHg untuk bayi
n. Tarik dengan memutar kateter, hisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik
keluar perlahan sambil memutar (+ 5 detik untuk anak, + 10 detik untuk dewasa).
o. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%.
p. Lakukan penghisapan antara penghisapan pertama dengan berikutnya, minta pasien
untuk bernapas dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distres pernapasan,
biarkan istirahat 20 – 30 detik sebelum melakukan penghisapan berikutnya.

Modul Praktikum KMB I_D3 Kep_Suctioning Page 4


Prosedur
q. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
r. Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan : ukur tanda-tanda vital, auskultasi bunyi nafas, dan
respon pasien
b. Berpamitan dengan pasien
c. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
s. Mencuci tangan.

d. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

EVALUASI
a. Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan sesudah prosedur.
b. Mengevaluasi jumlah, konsistensi, warna, bau sekret
c. Evaluasi perubahan tanda vital selama dan setelah prosedur suction

DOKUMENTASI
a. Dokumentasikan respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan sesudah
prosedur.
b. Dokumentasikan jumlah, konsistensi, warna, bau sekret
c. Dokumentasikan perubahan tanda vital selama dan setelah prosedur suction

6. Hal yang harus diperhatikan / Evaluasi


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur endotracheal suctioning ialah:
a. Lepaskan ventilator pada pasien lalu beri oksigen melalui ambu bag sebanyak 4-5
kali disesuaikan dengan volume tidal pasien.
b. Lumasi ujung kateter dengan jelly dan masukan kateter suction ke dalam jalan napas
buatan tanpa melakukan pengisapan.
c. Batasi waktu suction 10-15 detik dan hentikan proses suction apabila denyut jantung
pasien meningkat sampai 40 kali/menit.
d. Ventilasikan pasien dengan ambu bag setelah suction tiap periodenya.
e. Jika sekresi sangat pekat, maka dicairkan dengan memasukkan NaCl steril 3-5 cc ke
dalam jalan napas buatan.
f. Bilas kateter di antara setiap pelaksanaan suction.

Modul Praktikum KMB I_D3 Kep_Suctioning Page 5


B. DAFTAR PUSTAKA
1. Berman, A.T, Snyder, S, Frandsen, GF. (2016). Kozier & Erb's fundamentals of nursing:
Concepts, process, and practice (10th ed.). Upper Saddle River: Pearson Prentice Hall.

2. Potter, P., Perry, A., & Stockert, P. (2020). Fundamentals of nursing (9th ed.). St. Louis,
Mo.: Mosby Elsevier.

Modul Praktikum KMB I_D3 Kep_Suctioning Page 6

Anda mungkin juga menyukai