Anda di halaman 1dari 20

TEORI PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN
Perkembangan Peserta Didik
Kelompok 2
Members
01 Melva Naura 2105126141
04 Vella Dwi Rahayu 2105125134

02 Muhammad Farhan 2105125113


05 Vinvin Vinola 2105125232

03 Nabilah Eka Putri 2105134640


Topik Pembahasan
01 Pengertian Perkembangan 03 Teori Behavioristik

02 Pengertian Psikologi 04 Teori Belajar Sosial


Pengertian
Perkembangan
Perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi organ tubuh
menjadi lebih kompleks dalam pola
yang benar, sebagai hasil dari proses
pematangan sehingga organ tersebut
dapat menjalankan fungsinya
(Adriana, 2011).
Pengertian
Psikologi
Psikologi berasal dari kata psyche
dan logos; yang mempunyai ‘jiwa’ dan
‘ilmu’. Psikologi merupakan ilmu yang
membahas tingkah laku manusia
dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Tingkah laku yang
dimaksud adalah suatu aktivitas yang
meliputi proses berpikir, beremosi, dan
pengambilan keputusan (Ahjuri, 2019).
Teori Behavioristik
Teori behavioristik merupakan teori yang mempelajari
tentang perilaku manusia. Kaitannya dengan belajar
yaitu teori behavioristik ini merupakan perubahan
tingkah laku yang diakibatkan oleh adanya interaksi
antara stimulus dan respon. Hal itu berarti tingkah laku
siswa akan terpengaruhi oleh interaksi stimulus dan
respon yang mereka dapatkan dari proses belajar.
Tokoh-Tokoh Terkenal
dalam Teori Behavioristik
01 03
Thorndike
02 John B. Watson
04
“Teori behavioristik jika “Stimulus dan respon harus
dikaitkan dengan belajar Ivan Petrovich Pavlov dapat diamati bentuk tingkah Burrhus Frederic Skinner
adalah proses interaksi “proses Classical lakunya.” “operant conditioning dapat
antara stimulus dan respon Conditioning atau mengontrol perilaku individu
yang berupa pikiran, pengkondisian / persyaratan yang mana seseorang dapat
perasaan serta gerakan. Teori klasik yang mana ketika memberikan reinforcement
ini juga dikenal sebagai teori perangsang asli dan netral dalam ruang lingkup besar
koneksionisme.” dipasangkan dengan secara sederhana untuk
stimulus bersyarat secara mengontrol tingkah laku
berulang kali akan manusia (Irwan 2015 dikutip
menghasilkan reaksi yang dalam Abidin, A. Mustika.,
diinginkan.” 2022).”
Hukum Kesiapan Hukum Latihan
Hukum Teori Baik pendidik maupun
peserta didik seharusnya
telah melakukan berbagai
Semakin sering dan
terstruktur latihan yang
dilakukan oleh peserta

Behavioristik persiapan sebelum


melakukan kegiatan
pembelajaran.
didik, maka peluang untuk
mendapatkan hasil yang
baik pun semakin besar.

Menurut Mustakimah, Agus


Sutiyono., (2023) hukum pada
teori behavioristik ada 4, yakni:
Hukum Efek Hukum Sikap
Jika peserta didik pembelajaran memiliki
merasakan dampak yang pengaruh besar dalam
baik dalam pembelajaran, mempengaruhi
seperti diberi pujian oleh bagaimana perubahan
guru, hal itu akan sikap peserta didik melalui
memunculkan semangat interaksi stimulus dan
belajar peserta didik dan respon selama kelas
begitupun sebaliknya. berlangsung.
Hal yang Dapat Mempengaruhi
Perubahan Perkembangan Behavioristik
Menurut Fadholi dan Amalia (2018)

01 03
Perubahan yang
Perubahan yang
diakibatkan oleh suatu
individu yang
mendapatkan bantuan
02 diakibatkan oleh individu
yang memiliki motivasi
yang kuat dalam
Perubahan yang membuat perubahan.
ataupun bimbingan diakibatkan oleh
dalam membuat suatu perlakukan orang-orang
perubahan. yang dihargai kepada
suatu individu dengan
cara yang baru ataupun
berbeda.
Tahapan Perkembangan Behavioristik
Menurut Fadholi dan Amalia (2018)

1 3
Berdasarkan pada prinsip
progresif, yang mana Berdasark
2 Be r
keseimb
d a
a
s
n
a
g
r k
a
a
n
n
, y
p
a
rinsip
n g
b a
mana
gian
a n p a d a
an prinsip perubah
perubahan yang terjadi sistematik n g s i o rg a n is me itu
, yang ma atau fu
bersifat maju meningkat perubaha
n yang ter
na
n g s u n g s ecara
as jadi antar be rla
atau mendalam atau melu bagian at atu r a n d a n tid ak
au fungsi ber
secara kualitatif dan organism n a ta u m e loncat-
e itu terda
pat kebetula
kuantitatif. interdepe
ndensi se loncat.
kesatuan bagai
integral ya
ng
harmonis
.
Aplikasi Teori Behavioristik
Menurut Shahbana dkk (2020)

01 03
Orientasi pembelajaran
Bahan-bahan
pengajaran yang sudah
siap untuk digunakan
02 terhadap hasil yang
terukur serta teramati
dalam bentuk perilaku
Bahan pelajaran yang yang diinginkan
tersusun secara hirerakis
(sederhana-rumit-
kompleks)
Aplikasi Teori Behavioristik
Menurut Shahbana dkk (2020)

05
Pemberian penguatan

04 positif pada hasil


perilaku yang diinginkan
dan sebaliknya
Pembentukan kebiasaan
melalui latihan serta
pengulangan
Kelebihan Teori
Behavioristik
1. Membantu pendidik untuk membentuk kebiasaan agar memiliki sikap yang jeli dan peka
terhadap situasi belajar.
2. Membiasakan pendidik untuk tidak memberikan pembelajaran dengan berceramah, tetapi
membuat peserta didik terbiasa untuk belajar secara mandiri.
3. Dapat memberikan pengakuan positif terhadap perilaku yang ingin dicapai untuk peserta didik
serta pengakuan negatif untuk perilaku yang tidak diinginkan berdasarkan perilaku yang
tampak.
4. Pengoptimalan bakat serta kecerdasan peserta didik melalui latihan dan pengulangan yang
dilakukan secara berkesinambungan.
5. Penyusunan bahan ajar secara hirarkis yang dapat menghasilkan perilaku yang konsisten
terhadap bidang tertentu.
6. Membantu untuk mendapatkan respon yang diinginkan melalui stimulus-stimulus yang
diberikan.
7. Membantu untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek ataupun latihan
dengan unsur kecepatan, spontanitas serta daya tahan.
8. Membantu peserta didik yang membutuhkan dominasi peran orang dewasa seperti suka
mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan suka pujian.
Teori Belajar Sosial
Teori Belajar Sosial atau Social Learning Theory
merupakan teori perilaku belajar manusia yang
berasumsi bahwa pembelajaran terjadi secara
internal oleh individu dengan mengamati perilaku
kelompok sosial, bukan sekedar respon terhadap
rangsangan (Warini, 2023).
Menurut teori ini, yang lebih dipentingkan adalah kemampuan
seseorang untuk mengabstraksi informasi dari perilaku orang lain,
membuat keputusan tentang perilaku mana yang akan ditiru, dan
kemudian melakukan perilaku yang dipilih (Mulyadi dkk, 2016)
Prinsip Teori
Belajar Sosial
01 03
Atensi/ Memperhatikan
02 Memproduksi gerak
04
seseorang memperhatikan motorik
tingkah laku model untuk Retensi/ Mengingat mengetahui sesuatu lalu Ulangan – penguatan dan
dipelajari oleh orang seseorang merekam seseorang tersebut motivasi
tersebut berupa nilai, sikap sesuatu kejadian sebagai melakukannya dengan Mengulang suatu
dan harga diri model tanda atau alarm dalam pemanfaatan temuan dan perbuatan untuk
ingatannya. Lalu kejadian mengeluarkan hasil. Belajar memperkuat perbuatan
tersebut dijadinya sebagai seperti ini biasanya dalam yang sudah ada, agar tidak
acuan untuk peristiwa jika menciptakan karya seni, hilang, disebut ulangan –
kelak ia mengalami hal bermain tenis, penguatan
serupa mengendarai mobil dan
lain sebagainya
Jenis-Jenis
Pemodelan
Peniruan Peniruan
Langsung Gabungan
Suatu fase dimana
seseorang memodelkan atau
mencontohkan sesuatu
Peniruan Tak Peniruan jenis ini adalah

melalui demonstrasi Langsung dengan cara


menggabungkan tingkah
bagaimana suatu laku yang berlainan yaitu
Peniruan Tak Langsung
keterampilan itu dilakukan. peniruan langsung dan tidak
adalah melalui imaginasi
langsung.
atau perhatian secara tidak
langsung.
Jenis-Jenis
Pemodelan
Peniruan
Sesaat Peniruan
Berkelanjutan
Tingkah laku yang ditiru
Tingkah laku yang ditiru
hanya sesuai untuk situasi
boleh ditonjolkan dalam
tertentu saja.
situasi apapun.
Kekurangan Teori
Belajar Sosial
Adakalanya cara peniruan dalam teori Bandura
memerlukan pengulangan dalam mendalami
sesuatu yang ditiru(Irianto & Al-Amin, 2020). Selain
itu juga, jika manusia belajar atau membentuk
tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan
(modeling), sudah pasti terdapat individu yang
menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru
tingkah laku akan meniru tingkah laku yang negatif,
termasuk perlakuan yang tidak diterima
masyarakat (Moh. Rizal Sukma dkk, 2014).
Kelebihan Teori
Belajar Sosial
Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan
pada perlunya conditioning (pembiasaan
merespon) dan imitation (peniruan) (Irianto & Al-
Amin, 2023). Selain itu pendekatan belajar sosial
menekankan pentingnya perhatian empiris dalam
mempelajari perkembangan anak-anak.
Penelitian ini berfokus pada perkembangan anak-
anak faktor social dan kognitif (Moh. Rizal Sukma
dkk, 2014).

Anda mungkin juga menyukai