Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI

TENTANG

“TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN PENERAPANNYA DALAM


PEMBELAJARAN”

DOSEN PENGAMPU:

Prof. Dr. Herman Nirwana, M.Pd., Kons.

OLEH

Nesa Khairina

(21086071)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

DAPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
A. Pengertian belajar menurut Teori Behavioristik.
Behavioristik merupakan suatu perubahan tingkah laku sebagai dari hasil pengalaman
yang didapatkan yang mana menekankan suatu bentuk perilaku yang tampak sebagai
hasil belajar. Dalam teori behavioristik ini sangat menekankan pada cakupan yang
aspeknya sangat berpengaruh dalam perkembangan manusia. Belajar juga merupakan
sesuatu perubahan yang sudah dialami siswa dalam bentuk kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan apa yang baru dia dapatkan sebagai hasil interaksi antara stimulus
dengan respon.Menurut teori behavioristik belajar adalah suatu bentuk perubahan yang
dialami seorang siswa dalam kemampuan untuk bertingkah laku dengan cara yang baru
didapat sebagai hasil interaksi dan stimulus respon yang mana seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika iya bisa memperlihatkan perubahan tingkah lakunya.
 Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Ivan Petrovich Pavlov merupakan ahli psikologi dari Rusia yang mengemukakan
bahwa individu dapat dikendalikan dengan cara stimulus alami yang tepat untuk
mendapatkan respons yang diinginkan.Sedangkan individu tidak sadar dikendalikan
oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.

 Edward Thorndike (1874-1949)


Dalam teori behaviorisme Thorndike menemukan hukum-hukum belajar seperti:
hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum akibat.

 Jhon B Watson
Menurut Watson, belajar adalah proses refleks yang terjadi atau respon bersyarat
melalui stimulus pengganti. Semua tingkah laku lainnya terbentuk oleh hubungan
stimulus respons baru melalui conditioning.

B. Prinsip-prinsip Menurut Teori Belajar Behavioristik.


Peran konsekuensi-konsekuensi
Prinsip yang penting dalam teori-teori belajar merupakan suatu hal perilaku yang
berubah menurut konsekuensi konsekuensi yang berlangsung, gimana konsekuensi
yang menyenangkan memperkuat perilaku sedangkan konsekuensi yang tidak
menyenangkan melemahkan perilaku.
Pembentukan ( shaping )
Setting digunakan di dalam teori belajar perilaku untuk mengajarkan keterampilan-
keterampilan baru atau perilaku-perilaku dengan memberikan reinforcement kepada
para peserta didik dalam mendekati perilaku akhir yang diinginkan.
Pengurangan tingkah laku
Di pengurangan tingkah laku ini akan sering berlangsung bila mendapatkan
rainforcement yang mana tingkah laku yang tidak lagi diperkuat, pada suatu waktu
akan hilang.
Generalisasi
Di generalisasi ini yaitu suatu situasi rangsangan yang cenderung diulang dalam
situasi situasi serta. Misalnya seorang anak perempuan yang pernah dijahili teman
laki-lakinya menganggap semua teman laki-laki jahil atau sama dengan yang
sebelum-sebelumnya.
Diskriminasi
Diskriminasi ini Iya itu seseorang juga memerlukan kecakapan untuk membedakan
situasi serupa tetapi berbeda yang mana diskriminasi dikembangkan melalui
defferensial rainforcement. Di dalam proses kriminasi ini yaitu sedangkan respon
yang tidak tepat tidak diberikan reinforcement.
Vicarious learning
Di prinsip ini manusia kadang mengingat proses belajar melalui imitasi terhadap
tingkah laku sebagai model yang mempunyai kekuatan memberi ganjaran secara tidak
langsung.

C. Penerapan teori belajar behavioristik dalam pembelajaran.


Dalam penerapan teori belajar behavioristik dalam pembelajaran agar tercapai tujuan
secara maksimal ada dua hal yang perlu dipersiapkan oleh guru yaitu (Abidin,2022):
 Menganalisis kemampuan awal dan karakteristik anak atau siswa.
 Merencanakan materi pembelajaran yang akan dipelajari kepada anak

Adapun penerapan lain yang bisa dilakukan dalam teori belajar behaviorisme ini yaitu:

 Mengidentifikasi tujuan pembelajaran melakukan analisis pembelajaran.


 Mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal anak.
 Menentukan indikator keberhasilan belajar.
 Mengembangkan bahan ajar.
 Mengembangkan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
 Mengamati stimulus yang mungkin bisa diberikan kepada anak seperti latihan atau
tugas.
 Mengamati dan menganalisis respon pembelajar.
 Memberikan penguatan baik penguatan positif maupun negatif.
 Merevisi kegiatan pembelajaran.

Implikasi teori belajar behavioristik bagi kesulitan belajar siswa menurut Mulyono dalam
jurnal (Prima Mytral,2022) ada beberapa implikasi teori belajar bagi kesulitan belajar
antara lain:

 Pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang efektif.


Guru perlu memahami cara melakukan analisis tugas-tugas dari suatu tujuan
pembelajaran dan cara penyusunan tugas-tugas tersebut secara berurutan. Bagi siswa
yang berkesulitan belajar merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh
pembelajaran langsung dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik.

 Pendekatan pembelajaran langsung dapat digabungkan dengan berbagai pendekatan


lainnya.
Jika guru memiliki pengertian tentang kekhasan gaya belajar dan kesulitan belajar
anak, pembelajaran langsung dapat menjadi efektif jika digabungkan dengan
pendekatan yang didasarkan atas gaya belajar seorang anak.
 Tahap belajar anak harus dipertimbangkan.
Di dalam tahap ini merancang pembelajaran, tahapan belajar anak merupakan konsep
yang sangat penting untuk dipahami dan diperlihatkan oleh guru. Guru tidak dapat
mengharapkan anak belajar secara sempurna pada awal anak diperkenalkan pada
suatu bidang baru. Bagi anak yang berkesulitan belajar diperlukan usaha yang lebih
banyak dari guru untuk membantu mereka melalui tahapan-tahapan belajar bila
dibandingkan dengan anak yang tidak berkesulitan belajar.

Anda mungkin juga menyukai