Anda di halaman 1dari 5

KLOMPOK 14

Anggota kelompok:
- Ida Bagus Wiradinata (2207511142)
- Ni Putu Dita Oktavia (2207511154)
- Amir Syarifudin (2207511155)

1 Pengambilan keputusan berfokus pada gaya yang digunakan manajer dalam memilih alternatif.
Gaya-gaya ini merefleksikan sejumlah dimensi psikologi termasuk bagaimana pembuat
keputusan merasakan apa yang terjadi di sekitar mereka dan bagaimana mereka memproses
informasi. Adapun empat gaya pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a. Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienetasi
pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis
dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta
dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Mereka berorientasi pada tindakan, cenderung
mempunyai fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan
menampilkan gaya kepemimpinan otokratis. Mereka juga menggunakan informasi yang minim
dan mempertimbangkan sedikit alternati. Manajer direktif menjaga untuk mempersiapkan
struktur dalam lingkungan dan menghendaki informasi lisan yang rinci. Gaya ini ditandai dengan
banyaknya petunjuk yang datangnya dari atasan, sehingga bawahan harus mengikuti instruksi
yang telah ditetapkan oleh atasan. Gaya ini cocok digunakan dalam situasi ketika tugas harus
diselesaikan dengan cepat dan tepat, serta dalam situasi ketika bawahan tidak berpengalaman.
Gaya ini juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan karena adanya pengawasan yang
ketat.
b. Gaya Analitis
Manajer analitis memiliki toleransi tinggi yang banyak terhadap kemenduaan (ketidakjelasan)
daripada yang dilakukan manajer direktif; mereka juga memiliki pribadi kerumitan kognitif yang
bayak. Jenis ini suka menganalisis situasi dan pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu
menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada
pembuat keputusan direktif. Mereka juga memerlukan waktu lama untuk mengambil keputusan
mereka merespons situasi baru atau tidak menentu dengan baik. Mereka juga senang keragaman
dan tantangan, tapi menekankan kendali.
c. Gaya Konseptual
Memiliki kedua kerumitan kognitif yang tinggi dan berpusat pada orang, manajer konseptual
menjaga pencapaian yang dituju dan keyakinan dalam kepercayaan dan keterbukaan dalam
berhubungan dengan bawahan. Dalam membuat keputusan mereka mencari data yang dapat
dipertimbangkan dan mengembangkan banyak alternatif. Mereka berpandangan luas dalam
memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan pengambilan keputusan
dalam perilaku organisasi kemungkinan masa mendatang. Gaya ini melibatkan pemikiran
gambaran besar dan mempertimbangkan berbagai peluang dan hasil untuk masa depan. Pembuat
keputusan gaya konseptual menantikan apa yang bisa terjadi jika keputusan dibuat dan kuat
dalam membuat keputusan jangka panjang. Gaya ini cocok digunakan dalam situasi yang
kompleks dan membutuhkan analisis yang cermat. Selain itu, pembuat keputusan gaya
konseptual juga bersedia mengambil risiko.
d. Gaya Behavioral atau Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang
kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan
orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Walaupun rendah
dalam skala kerumitan kognitif, manajer behavioral memiliki kepedulian yang dalam bagi
organisasi dan pengembangan orang- orang. Keinginan penerimaan dirinya sendiri, manajer
bergaya behavioral memelihara dukungan kepada yang lain, berpenampilan hangat dan empati.

2. Rencana strategik dalam manajemen adalah proses yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk
menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya
guna mencapai tujuan jangka panjang. Rencana strategik meliputi visi, misi, tujuan perusahaan,
sasaran konsumen, serta rencana tindakan untuk mencapainya. Rencana strategik juga harus
meliputi rencana aksi yang mampu mewujudkan tujuan tersebut dengan mempertimbangkan
aspek-aspek penting bisnis lainnya. Proses perencanaan strategis memiliki beberapa tahapan,
yaitu menentukan goals, memilih action plan, dan mengimplementasikan strategi. Rencana
strategik sangat penting bagi bisnis karena dapat memastikan perusahaan serta seluruh
stakeholder yang terlibat di dalamnya dapat mencapai tujuan jangka panjang. Selain itu, rencana
strategik juga dapat meningkatkan komunikasi antara manajer dan karyawan, serta meningkatkan
produktivitas karyawan.
Kelemahan:
Rencana strategik dalam manajemen memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
a. Memerlukan investasi yang besar Perencanaan strategik memerlukan investasi dalam waktu,
uang, dan tenaga yang cukup besar. Hal ini dapat menjadi kendala bagi perusahaan yang
memiliki keterbatasan sumber daya.
b. Cenderung membatasi organisasi hanya pada pilihan yang paling rasional dan bebas risiko
Perencanaan strategik cenderung berfokus pada pilihan yang paling rasional dan bebas risiko
besar. Hal ini dapat menghambat inovasi dan kreativitas dalam organisasi.
c. Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan
Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan dapat mengakibatkan kesalahan dalam peramalan
dan pengambilan keputusan.
d. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif
Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif dapat mengakibatkan kesalahan dalam
pengambilan keputusan.
e. Kesulitan dalam mengimplementasikan strategi
Kesulitan dalam mengimplementasikan strategi dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Kelebihan:
Rencana strategik dalam manajemen memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Meningkatkan kinerja bisnis
Rencana strategik membantu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan
meningkatkan kinerja bisnis. Dengan adanya rencana strategik, perusahaan dapat memetakan
peluang dan tantangan bisnis, serta mengambil keputusan yang lebih baik.
b. Meningkatkan komunikasi
Rencana strategik dapat meningkatkan komunikasi antara manajer dan karyawan. Dengan
menyusun perencanaan strategis, manajer dapat mengomunikasikan rencana yang dibuat secara
efektif.
c. Meningkatkan motivasi karyawan
Rencana strategik dapat meningkatkan motivasi karyawan karena karyawan merasa terlibat
dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, rencana strategik juga dapat memberikan
kerangka kerja yang jelas bagi karyawan untuk bekerja menuju tujuan yang sama.
d. Meningkatkan efisiensi
Rencana strategik dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya perusahaan
Dengan adanya rencana strategik, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan jangka panjang.
e. Meningkatkan daya saing
Rencana strategik dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar. Dengan adanya rencana
strategik, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan
tantangan eksternal, sehingga dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan
daya saing.
3 Bisnis Internasional memainkan peran penting dalam menyatukan perekonomian dunia
menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu sama lain. Beberapa faktor pendorong yang
mendorong pertumbuhan bisnis internasional meliputi:
A. Globalisasi: Kemajuan dalam teknologi, transportasi, dan komunikasi telah membuka pintu
bagi bisnis untuk beroperasi di berbagai negara. Hal ini memungkinkan mereka untuk mencapai
pasar yang lebih besar dan beragam.
B. Keuntungan Ekonomi: Bisnis mencari keuntungan dengan mengakses sumber daya yang lebih
murah, tenaga kerja yang terampil, dan pasar yang lebih besar di luar negeri.
C. Persaingan: Persaingan global mendorong perusahaan untuk mencari cara inovatif dan efisien
untuk memenangkan pasar.
D. Regulasi dan Kebijakan: Beberapa organisasi dipacu oleh regulasi yang mewajibkan mereka
beroperasi di tingkat internasional atau mengikuti standar tertentu.
E. Akses ke Sumber Daya: Bisnis mencari akses ke sumber daya seperti tenaga kerja terampil,
bahan baku, atau teknologi di negara lain.

4 Perencanaan Kontemporer adalah pendekatan perencanaan yang disesuaikan dengan tantangan


dan kondisi yang ada dalam dunia bisnis dan manajemen saat ini. Masalah-masalah tersebut
dapat berupa perubahan iklim, teknologi baru, persaingan global, dan lingkungan yang tidak
pasti
Perencanaan kontemporer (contemporary planning) masih sangat relevan dan penting digunakan
saat ini dalam dunia bisnis dan manajemen. Perencanaan merupakan tahap awal dalam proses
manajemen yang melibatkan penetapan tujuan, pengidentifikasian sumber daya yang diperlukan,
dan penentuan tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa perencanaan kontemporer masih relevan:
• Menyediakan Panduan dan Arah: Perencanaan membantu organisasi untuk menetapkan visi,
misi, dan tujuan yang jelas. Ini memberikan panduan dan arah bagi semua tindakan dan
keputusan yang diambil dalam organisasi.
• Manajemen Risiko: Dalam dunia yang terus berubah, perencanaan memungkinkan organisasi
untuk mengidentifikasi potensi risiko dan mengembangkan strategi untuk menghadapinya.
Dengan demikian, perencanaan membantu organisasi menjadi lebih responsif terhadap
perubahan dan tidak terjebak dalam situasi yang tidak terduga.
• Penggunaan Sumber Daya yang Efisien: Perencanaan memungkinkan organisasi untuk
merencanakan penggunaan sumber daya (seperti waktu, uang, dan tenaga kerja) dengan efisien.
Dengan perencanaan yang baik, organisasi dapat menghindari pemborosan sumber daya yang
berharga.
• Pengambilan Keputusan yang Terinformasi: Perencanaan melibatkan analisis situasi dan data
yang relevan. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik karena keputusan
didasarkan pada informasi yang baik dan pemahaman yang dalam.
• Konsistensi dan Koherensi: Perencanaan membantu organisasi untuk mencapai konsistensi dan
koherensi dalam tindakan dan keputusan mereka. Ini dapat meningkatkan citra dan kepercayaan
pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya.
• Fleksibilitas: Perencanaan yang baik tidak hanya mencakup rencana jangka panjang tetapi juga
mempertimbangkan rencana jangka pendek dan kemampuan untuk merespons perubahan. Ini
memberikan organisasi fleksibilitas dalam menghadapi tantangan dan peluang baru.
• Keberlanjutan: Perencanaan kontemporer juga mencakup perencanaan berkelanjutan yang
mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari tindakan organisasi. Ini semakin penting
dalam era kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Dalam dunia yang terus berubah dan kompetitif, perencanaan kontemporer membantu organisasi
untuk tetap relevan, beradaptasi, dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Ini bukan hanya alat
yang diperlukan, tetapi juga menjadi fondasi dari proses manajemen yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai