Anda di halaman 1dari 86

KRITERIA 4.1.

PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DIRENCANAKAN,


DILAKSANAKAN, DIPANTAU, DAN DIEVALUASI DENGAN MELIBATKAN LINTAS
PROGRAM, LINTAS SEKTOR, DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.

4.1.1 Elemen Penilaian

b. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan

stunting(R, W)

R : 1. RUK dan RPK terkait dengan kegiatan pencegahan dan


penanggulangan stunting yang terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan UKM Gizi.

2. RPK Bulanan kegiatan pencegahan dan penanggulangan stunting.

3. KAK terkait dengan kegiatan pencegahan dan penanggulangan


stunting.

W : Kepala Puskesmas, PJ UKM, Koordinator Gizi dan pelaksana


penggalian informasi terkait penetapan program pencegahan dan
penurunan stunting.
RENCANA USULAN KERJA GIZI PUSKESMAS TAMPO TAHUN 2023
Kebutu
Upaya Target Penanggung
No Kegiatan Tujuan Sasaran Sumb
Kesehatan Sasaran Jawab
Daya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) -7 -8
GIZI
untuk mengetahui BB
dan TB bayi dan pelaksana
1. Posyandu bayi/anak balita 11 POS Timban
Anak program gizi
balita
MENCARI BAYI DAN
BALITA YANG
Pelacakan gizi pelaksana Timbang
2. MEMPUNYAI bayi/anak balita 4 DESA
Buruk/kurang program gizi TK dan K
STATUS GIZI
KURAN

Untuk mencapai berat


PMT pemulihan BALITA mencapai berat pelaksana
3. Balita Gizi buruk 4 DESA F 75/F1
GIZI BURUK badan program gizi
normal

Pendampingan Anak Balita Gizi pelaksana


5. Memantau kenaikan 4 DESA Media K
status gizi kurang BGM Kurang & BGM program gizi

Untuk mencegah
Pemberian vitamin A di defisiensi vitamin A pelaksana
6. bayi/balita 11 pos Vitamin
Posyandu pada anak balita di program gizi
Posyandu

Untuk mencapai berat


PMT Lokal Balita dan mencapai berat bayi/balita/ ibu pelaksana Makan
7. 2 Kelurahan
Ibu Hamil badan hamil program gizi Loka
normal

pelaksana
Untuk mencegah
Pemberian vitamin A Ke program gizi/ K
8. defisiensi vitamin A Balita 15 tk Vitamin A
PAUD/TK petugas S
pada anak balita di
Pustu/Guru
Mencegah terjadinya Remaja putri
Pemberian Tablet pelaksana K
10. Anemia pada remaja usia 12-18 SEKOLAH Tablet fe
Tambah Darah putri program giz S
tahun
Wakorambu,
2023
Tenaga Pelaksana Gizi

NIP. 19840808 200604 2 007


No Upaya Kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran

(1) (2) (3) (4) (5)

UKM Esensial Primer


1. Penurunan AKI-AKB dan Percepatan P erbaikan Gizi Masyarakat

Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA Mencegah kesakitan dan kematian


Pelacakan dan pelaporan kematian dan
yang akan datang dan mempercepat
pelaksanaan otopsi verbal kematian Ibu dan masyarakat
penurunan angka kematian ibu dan
Bayi/balita
bayi

Menyamakan presepsi pengelolalaan


makan minum rapat validasi dan
data untuk semua bidan desa dan BUMIL,BALITA,BIDAN
evaluasi data Gikia
pemegang progran di puskesmas

Meningkatkan jangkauan dan mutu


pendataan sasaran GIKIA BUMIL,BALITA,
pelayanan GIKIA

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi


Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur Transport Rapat Koordinasi/sosialisasi
KUA,MASYARAKAT,PEMER
(PUS) Program bagi kantor urusan agama (KUA)/ Meningkatkan pelayanan kesehatan
NTAH DESA,TOKOH AGAM
Lembaga/organisasi Agama/tokoh usia produktif bersama lintas sektor
DAN REMAJA
Agama di Kecamatan

Makan minum Rapat Koordinasi/sosialisasi


KUA,MASYARAKAT,PEMER
Program bagi kantor urusan agama (KUA)/ Untuk Mendukung penyelenggaraan
NTAH DESA,TOKOH AGAM
Lembaga/organisasi Agama/tokoh kegiatan
DAN REMAJA
Agama di Kecamatan

Belanja Spanduk Kegiatan Rapat Koordinasi


KUA,MASYARAKAT,PEMER
/sosialisasi Program bagi kantor urusan agama Untuk memberikan informasi
NTAH DESA,TOKOH AGAM
(KUA)/Lembaga/organisasi Agama/tokoh kesehatan kepada masyarakat
DAN REMAJA
Agama di Kecamatan
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
Belanja foto kopi Kegiatan Rapat Koordinasi PUSKESMAS BATALAIWORU KUA,MASYARAKAT,PEMER
Jl. Wirabuana
/sosialisasi Program bagi kantor urusan agama Raha
Untuk ,muna,sulawesi
memberikan informasitenggar,kode pos 93614
NTAH DESA,TOKOH AGAM
email : pkmbatalaworu@gmail.co.id
(KUA)/Lembaga/organisasi Agama/tokoh kesehatan kepada masyarakat
DAN REMAJA
Agama di Kecamatan
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS BATALAIWO
TAHUN 2023
foto
Transport
kopi Pembuatan
Pelaksanaan SOP edukasi
tatalaksana
bimbingan
balita upaya
untuk mencegah
pencarian danpenyakit
penemuan
yang
Makan minumgizi Rapat Koordinasi dengan Untuk memberikan
berbasis
penderita pengetahuan
lingkunagn,memberdayakan
yang dilakukan dan
melalui
dengan
perkawinan/konseling
masalah
Pemeriksaan massal dan
pranikah
tumbuh
kasus di KUA
kembang
malaria atau :
OPD/perangkat desa dan Masyarakat , terkait
lembaga agamaSurvey)
dan skrining calon pengantin pemahaman
Untuk
survey Mendukung
hidup kepada
malaria pada
bersih calon
dandalam pengantion
penduduk
sehat rangka
N yang tokoh
PERANGKAT
agama,KUA,pemerintah
DESA,DUKUN
MASYARAKAT 4 desa,
44 desa
Weight
(Mass faltering
Blood ,gizi kurang,gizi buruk Untuk memberikan informasi Pemerintah desa
Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Perencanaan
Transport Persalinan
Pelaksanaan dan Pencegahan tidak
tentangmenunjukan
SEHAT,meningkatkan
penyelenggaraan
kesehatan gejala malaria
reproduksi
kegiatan
hidup dan atau
bersih TERLATIH,KADER DAN
desa,remaja,masyarakat
stunting termasuk rujukan STBM untuk Desa/ kesehatan kepada masyarakat desa,masyarakat,kader
MASYARAKAT,kader 1 DESA LOKUS
Kelurahan Prioritas Kelurahan Prioritas Komplikasi klinik
dan sehat,meningkatkan
ruang lingkupnya. LINTAS SEKTOR,Dan
(P4K), termasuk pemantauan ibu hamil risiko kemampauan masyarakat serta MASYARAKAT
Penemuan kasus hepatitis B(HBsAg
Makan minum tinggi meningkatkan
Untuk mengetahui akses airpemeriksaan
hasil minum dan
reaktif) padaTransport
bayi usia Pelaksanaan
9-12 bulan diedukasi BAYI 4 desa,
sanitasi dasar
HBsAGyg berkesinmabungan
pada bayi
masyarakat
bimbingan perkawinan/konseling pranikah di Untuk Mendukung
meningkatkan dalamfisik
kesehatan rangka
dan tokoh agama,KUA,pemerintah 4 desa
untuk mencegah penyakit yang
KUA atau
Penemuan aktif kasus PD3I,STBMkasus HIV,NTD's, penyelenggaraan
mendorong
mental
berbasispada masyarakat
ibu kegiatan
hamil secara agaroptimal
lingkunagn,memberdayakan mau desa,remaja,masyarakat
Makan Spanduk
minum Rapat Koordinasi
Pelaksanaan dengan
untuk
Penemuan kasus aktif dan pemantauan lembaga
dan
Desa/
agamamenular
penyakit dan skrininglainnya calon pengantin melakukan
hingga mampu
hidup tesmenghadapi
bersih HIv,dan
dan sehatpenyakit
Nmasa MASYARAKAT BERESIKO
MASYARAKAT,kader 44 desa,
1 DESA LOKUS
Program Perencanaan Persalinan dan OPD/perangkat desa dan Masyarakat terkait Untuk memberikan informasi PERANGKAT DESA,DUKUN desa
pengobatan penyakit menular, serta Kunjungan
Kelurahan Pembinaan Pelayanan
Prioritas menular lainnya
persalinan,nifas
SEHAT,meningkatkan mengahdapi
hidup bersih
Perencanaan Persalinan BUMIL 4 desa
PNC bagidan
Pencegahan KomplikasiObat
(P4K) Pencegahan kesehatan kepada masyarakat TERLATIH,KADER DAN
Program Pemberian ANC, Persalinan, Posyandu Prima, persiapan pemberian ASI secara
foto kopi Transport Komplikasi
Pelaksanaan edukasi dan sehat,meningkatkan LINTAS SEKTOR,Dan
Kunjungan lapangan
Pencegahan MasalPelayanan
(POPM) Penemuan kasuspemantauan
aktif melaluiibu pemeriks ekslusif serta kembalinya kesehatan
(P4K), termasuk hamil risiko MASYARAKAT
Kesehatan Ibu dan Anak aan penyakit
bimbingan tropis terabaikan
perkawinan/konseling (kusta
pranikah di alat
Untukreproduksi
memberikandengan wajar
informasi tokoh usia
agama,KUA,pemerintah
anak sekolah 4 desa
tinggi upaya penemuan kasus kusta 4 desa,
KUA atau Kesling di Sarana
/frambusia/cacingan)
Inspeksi pada Tempat
anak sekolah
dan kesehatan kepada masyarakat sd,masyarakat
desa,remaja,masyarakat
lembaga
dasar/MI agama
dan dan skriningDesa
Masyarakat calon pengantin
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil
Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP foto kopi
Fasilitas Umum, Rapat Koordinasi
Sarana Tempat dengan untuk melakukan pengawasan BUMIL,BAYI AIR
TFU,TPP,SARANA 44DESA
desa
Kronik,
Pemberian Anemia,
OPD/perangkat Obat Bumil risti,
Pencegahan
desa dan bayi Berat (POPM)
Massal
Masyarakat Lahir
terkait kek,ibu hamil resti,dan bblr
sanitasi,menegtahui penerapan hygiene
(Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum untuk memtuskan rantai penularan serta PERANGKATMINUM
DESA,DUKUN
Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Filarasis/cacingan/schistosomiasis/frambusia
, Fasyankes
sanitasi
menurunkan prevalensi kecacingan dan
belanja cetak spanduk Pelaksanaan edukasi TERLATIH,KADER DAN
dan pemantauanKomplikasi
Fasilitas Umum), sarana air minum, dan bimbingan minum oralit dan zinc bagi Untuk memberikan
untuk mengetahui informasi
pemantauan SEKOLAH,MASYARAKAT 4 desa,23 SEKOLAH
perkawinan/konseling pranikah di dapatUntuk memberikan
mengetahui informasi
tingkat resiko LINTAS SEKTOR,Dan
KUA,MASYARAKAT,PEMERI 4 desa
Fasyankes (P4K), termasuk
diare balita pemantauan ibu
di masyarakat hamil risiko kesehatan kepada
perkembangan masyarakat
penyakit diare pada
KUA atau pencemaran
kesehatanmasyarakat
kepada masyarakat MASYARAKATAGAMA
NTAH DESA,TOKOH
tinggi
lembaga agama
Pengambilan dan skrining
sampel calon pengantin
untuk surveilans kualitas lingkungan terhadap saranaair minum dan DAN REMAJA
mengetahui keterjangkauan ketersediaan MASYARAKAT 4 DESA
airPelaksanaan
minum di tingkatskrining
rumah Kesehatan
tangga (termasuk sarana air minum,mengukur kualitas air
jiwa) pada Anak usia sekolah dan Remaja minum
tingkat rumah tangga,kimia dan mikrobilogis MASYARAKAT,PERANGKAT
Penemuan
Pelaksanaan kasus
Biaya Transport aktif pendonor
penyuluhan
calon TBC,daninvestigasi
pelayan
darah Menjamin
menemukankesehatan
kasus tbcdan keselamatan
secara dini dan
dapat mengetahui DESA,DUKUN
kontak TBC, pelacakan kasus mangkir TBC melakukan upayatingkat
pendonor,resipien resiko tbc secara
pencegahan
dan petugasdalam masa MASYARAKAT,KASUS TBC 4 desa,
an KB,mendukung
untuk praktik P2GPP4Kdan kesehatan
dari dan/ke UTD Meningkatakan
membangun
pencemaran peran
tingkat remaja
kesadaran
optimal setiap TERLATIH,KADER
MASYARAKATDAN 4 desa
4 desa
Penemuan kasus aktif TBC posyandu
reproduksi, remaja
pencegahan kekerasan kehamilan
lingkungan dikeluarga
mulai
terhadap
perencanaan,pelaksanaan dari konsepsi
saranaair minum
dandan LINTAS SEKTOR
Remaja 4 desa
pendataan sampel surveilans
Kunjungan rumah untuk terapi pencegahan sampai
mengetahui
untuk memastikan lahirnya janin
keterjangkauan
penderita ketersediaan
tbc minum obat MASYARAKAT 4 DESA
pada perempuan
kualitas air minum didan anak
tingkat dan
rumah tangga TBC, sarana evaluasi
air
posyandu
minum,mengukur
remaja
kualitas air KASUS TBC 4 desa,
Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia secara lengkap dan teratur
pemantauan
kesehatan minum obat TBC
penyandang disabilitas Mencegah anemia Defisiensi zat besi
minum Remaja putri yang sudah
Sekolah dan Remaja pemberian tablet FE tingkat rumah tangga,kimia dan mikrobilogis 9 sekolah
pada renaja putri menstruasi
menurunkan
mendeteksi angkayang
dini siswa kematian
memiliki
Pendampingan rujukan balita stunting bayi,dengan
masalah langkahagar
kesehatan melakukan
segera
Pengiriman dan pemeriksaan Spesimen
Pemberdayaan skrining terhadap balita dengan gizi BAYI,BALITA 8 POSYANDU
Pengiriman spesimen penyakit menular /gizi buruk kader masyarakat dalam mengedukasi
meningkatkan
mendapatkan ibu hamil
kapasitas
penanganan agar dapat
pengetahuan
sedini
Penyakit Potensi
pencegahan KLB/Wabah/Penyakit
Penyakit Menular: Malaria, Infeksi menjalani buruk
proses kehamilan dan
tertentu dan penyaikit berpotensi KLB ke Penjaringan
Emerging kesehatan
ke anak sekolah
Laboratorium mungkin
untuk serta
dan ketermapilan
mengetahui tersedianya
kader
kondisi data
dalam
kesehatan atau KADER
Anak Sekolah 204sekolah
desa,
laboratorium
Pemantauan daerah
Tumbuhatau laboratorium
Kembang Balita TBC, penangulangan
Pelaksanaan Kelas ibu hamilRujukan
penyakit Tropis serta persalinan
informasi lancar
untuk
pencegahan sertaperkembangan
menilai
seseorang melalui fase
penyakitmenular
KASUS
BUMIL, 1 LABORATORIUM
4 desa
Terabaikan Pengembalian Spesimen Carrier
rujukan daerah di kabupaten/kota transport Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana awal kehidupan
kesehatan bayi dengan bekal
peserta
(Kusta / frambusia t
/ schistosomiasis / memberi pengetahuan
pengetahuan kepada ibu
balita dengan masalah gizi dan tumbuh didik dasar Pemerintah
yang mempunyai balita tentang gizi 4 desa
Pemberdayaan
kembang: kader masyarakat
weight faltering, gizi kurang, gizi buruk desa,masyarakat,kader
dan tumbuh kembang
meningkatkan kapasitas pengetahuan harian anak
terlibat termasuk
, stunting dalam pelaksanaan
rujukan deteksi dini
Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Pelayanan
Faktor Risiko Imunisasi
Penyakit (imunisasi rutin, antigen Meningkatkan
dan ketermapilanpengetahuan
kader dalamibu akan KADER 4 desa,
Kelas Ibu Balita) baru, BIAS, sweeping, pentingnya penyakit
pencegahan imunisasi,pemberian
tidakagarmenular
Pemberdayaan masyarakat serta MakanTidak Menular
minum LokakaryaDOFU, pembuatanCatchSOP up, ORI, membentuk kekebalan tubuh tidak
BAYI,BALITA 8 POSYANDU
BLF, dll) dibalita
Posyandu/ Sekolah/ Pos Mpasi,dan gizi
pembinaan kader
Pendampingan kesehatan
di shelter dalam
penampungan
Pendampingan
tatalaksana di shelter
dengan penampunga
masalah giziImunisasi
dan mudah
Untukterinfeksi
Mendukung
seimbang,meningkatkan
memberikan
virus penyebab
perlindungan dalam penyakit
rangka
kemampuan
terhadap Pemerintah
n padakembang:
daerahKelas
rawanLainnya 4 desa
desa
penanggulangan
pada daerah permasalahan
rawan
Pelayanan bencana P2P dan
Imunisasi/bencana
Pemberdayaan
tumbuh
Pelaksanaan kaderibubencana
weight masyarakat
faltering,
balita melalui
gizi kurang, penyelenggaraan
ibu memantau
masyarakat dari ancaman bencana kegiatan
pertumbuhan MASYARAKAT
desa,masyarakat,kader
IBU BALITA 4
4 desa
Penyehatan Lingkungan gizi/bencana
pemicuan
buruk ,untuk ber-Perilaku
stunting termasuk HiduprujukanBersih Sehat merubah perilaku hygyene
melaksanakan dan
mendeteksi dini meresponstimulasi
kipi dengan cepat
dan stop Buang Air Besar Sembarangan, cuci sanitasi
perkembangan
dab melalui pemberdayaan
balita,cara
tepat,mengurangi dampak perawatan
negatif KADER
BAYI,BALITA,ANAK USIA 4 desa,
Investigasi
tangan kejadian
pakai sabun bagikasus KIPI
Desa/Kelurahan 4 DESA,8 SEKOLAH
2. Upaya deteksi dini, preventif dan respons cetak spanduk
penyakit Lokakarya pembuatan SOPnon masyarakat
imunisasi dengan
gigi,cuciterhadap
tangan, metode
yang
kesehatan pemicuan
benar
indifidudandan SEKOLAH DASAR
Prioritas
tatalaksana balita dengan masalah gizi dan Untuk terhadap
tentang pencegahan
memberikan imunisasi penyakit
informasi Pemerintah
4 desa
tumbuh kembang: weight faltering, gizi kurang, menemukan
kesehatan kepada secara masyarakat
awal adanya desa,masyarakat,kader
Deteksi dini/Skrining
giziPemberdayaan
buruk , stuntingkaderfaktor
termasuk risiko & PTM
rujukan
masyarakat Prioritas
untuk kemungkinan seseorang terkena POSBINDU 4 POSBINDU
di masyarakat dan institusi meningkatakn
penyakit tidak pengetahuan
menular dan
melakukan kegiatan Pengawasan
Deteksi dini faktor risiko dan penyakit Belanja ATK Kertas
Transport RapatF4 Kegiatan
Koordinasi Rapat
dengan ketermpialan dalam kegiatan
Minum
VerifikasiObat dan
Sinyal/ Investigasi
Penyelidikan Kontak Meningkatkan persiapan menghadapi KADER 4 desa,
tidak menular di masyarakat Lokakarya
OPD/perangkat desa dan Masyarakat terkait pengawasan
upaya mendapatkandan investigai data kontak
awal
TBC serta
Epidemiologi
Skrining pemberian
(PE)/
perilaku Terapi
merokok pada Pencegahan
usia 10-18 komplikasi pada saat
Pembuatan
PerencanaanSOP Persalinan
tatalaksana danbalita dengan
Pencegahan perilaku
Untuk penyakit
merokok
Mendukung TBC
dan langka
dalam awal
rangka PERANGKAT DESA,DUKUN
Pemerintah
ANAK REMAJA,SEKOLAH 3 desa, 22 sekolah
Penyelidikan dan respon kasus atau TBC
Pelacakan Kontak Penyakit untuk mengetahui
kehamilan,termasuk
penularan dan penyebaran
perencanaan
tahun di
masalah sekolah
gizi dan tumbuh kembang :
Komplikasi penyakit serta penaggulanagn yang
untuk asaha
penyelenggaraan berhenti perlu dilakukan di
merokok
kegiatan MASYARAKATDAN
TERLATIH,KADER
desa,masyarakat,kader 44DESA
desa
Kejadian Luar Biasa (KLB) Berpotensi KLB/Wabah dan pemakaian
wilayah sekitar alatpenderita
tempat tinggal 4 desa
(P4K),faltering
Weight termasuk pemantauan
,gizi kurang,giziibu hamil
buruk , risiko LINTAS SEKTOR,Dan
Penyakit Infeksi Emerging kontrasepsi,pendamping
stunting
, PD3I,termasuk
Zoonosis, tinggi berbisa beracun,
rujukan
hewan MASYARAKAT
persalinan,transportasi dan
pembiayaan calon pendonor darah

mengedintifikasi jenis vektor sehingga dapat


diketahui resikonuntuk terjadinya penularan penyakit
Survei dan pengendalian vektor penyakit Survei vektor malaria, DBD dan reservoar tular vektor disuatu wilaya dan menghindari kontak
masyarakat dengan vektor sehingg penyakit dapat MASYARAKAT 4 DES
menular di masyarakat Leptospirosis dicegah
Penyemprotan dinding rumah / Indoor
pemberantasan jentik larva nyamuk terutama di
Residual Spray (IRS) dan larvasidasi Malaria tempat tempat penampungan air yg tidak dapat di MASYARAKAT 4 DES
kuras atau dibersihkan

Penyemprotan/pengasapan foging dan untuk membunuh nyamuk khususnya


MASYARAKAT 4 DES
larvasidasi DBD pembawa vektor penyakit DBD

Pelaksanaan Pemberantasan Sarang


Nyamuk (PSN) / Pelepasan liaran nyamuk untuk meningkatkan angka bebas
jentik sehingga seluruh masyarakat MASYARAKAT 4 DES
Wolbachia
terbebas dari penyakit

3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Seh at (Germas)

Pelaksanaan GERMAS di tingkat transport Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting


Kecamatan/Wilayah Puskesmas mengenalkan masyarakat pentingnya
pencegahan
stanting dan meningkatkan kesadaran MASYARAKAT,KADER 1 DES
masyarakat untuk melakukan cek kesehatan
secara berkala sebagai upaya pencegahan
resiko kesehatan

Makan minum pelaksanaan Jambore


meningkatakan kapasitas para kader MASYARAKAT,KADER puskesm
Kader

Honor Narasumber Dalam Rangka Pelaksanaan


Jambore Kade
meningkatakan kapasitas para kader MASYARAKAT,KADER puskesm

Transport Pelaksanaan Gerakan Pengendalian


Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) serta untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
kebugaran Jasmani pencegahan penyakit prioritas
MASYARAKAT desa

makan minum Pelaksanaan Gerakan Pengendalian


Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) serta Untuk Mendukung penyelenggaraan
kebugaran Jasmani MASYARAKAT Desa
kegiatan

Honor narasumber Pelaksanaan Gerakan


Pengendalian Untuk Mendukung penyelenggaraan
Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) serta MASYARAKAT Desa
kegiatan
kebugaran Jasmani

Belanja Spanduk Pelaksanaan Gerakan


Untuk Mendukung penyelenggaraan
Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, MASYARAKAT Desa
kegiatan
DM, TB) serta kebugaran Jasmani
Belanja foto kopi Pelaksanaan Gerakan
Untuk Mendukung penyelenggaraan
Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, MASYARAKAT Desa
kegiatan
DM, TB) serta kebugaran Jasmani

Pelaksanaan Skrining Masalah Keseha mendeteksi lebih cepat atau


tan Jiwa di UKBM/ Lembaga ( Lapas, menentukan resiko seseorang untuk MASYARAKAT 22 SEKOLAH
Panti,Pesantren, sekolah) mengalami gangguan mnetal

Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh


Tenaga Kesehatan Puskesmas di untuk meningkatkan pengetahuan
LANSIA 4 DESA
poslansia lansia tentang PTm

untuk meningkatkan pengetahuan


Edukasi lansia pada senam lansia LANSIA 4 DESA
lansia tentang PTm

Belanja ATK Kertas F4 KegiatanKegiatan


Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Untuk Mendukung penyelenggaraan
LANSIA 4 DESA
Tenaga Kesehatan Puskesmas kegiatan

Foto Copy Pelaksanaan Edukasi lansia dan


lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan Untuk Mendukung penyelenggaraan
LANSIA 4 DESA
Puskesmas kegiatan

untuk melakukan komunikasi


Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk informasi dan edukasi terhadap
perawatan dan berobat teratur pada orang pasien dan keluarga pasien agar agar KASUS 4 DESA
dengan gangguan jiwa (ODGJ) dapat mencegah kekambuahan
pasien
upaya untuk menciptakan lingkungan
kerja yang sehat dan aman sehingga
Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja
dapat mengurangi probabilitas
dan pembinaan GP2SP bersama MASUARAKAT 4 DESA
kecelakaan kerja ,penyakit akibat
Institusi/perusahaan
kelalaian yang mengakibatkan
kecacatan
1.Pendampingan keluarga yang memiliki meningkatkan akses informasi dan
masalah weight faltering,Penyakit Kronik,Bumil pelayanan kepada keluarga MASYRAKATA,BUMIL 4 DESA
Risti
PMT Lokal

Pemberian Makanan Tambahan (P MT) berbahan pangan lokal bagi ibu ha mil KEK dan balita gizi kurang
Penyediaan bahan makanan
tambahan berbasis pangan lokal bagi Upaya yang dilakukan untuk perbaikan kasus bumil kek
Penyediaan bahan makanan
ibu hamil KEK gizi bumil KEK 4 DESA
tambahan berbasis pangan lokal
bagi ibu hamil KEK Penyediaan bahan makanan tambahan
Upaya yang dilakukan untuk perbaikan Kasus balita gizi kurang 4 DESA
berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang
gizi balita kurang

Pelatihan tim pelaksana dalam Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan


penyiapan pemberian makanan pemberian makanan tambahan berbasis untuk meningkatkan pengetahuan
KADER PUSKESMAS
tambahan berbasis pangan lokal bagi pangan lokal bagi ibu hamil kek dan bakita gizi dalam penyiapana PMT
ibu hamil kek dan bakita gizi kurang kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
tingkat kab/kota dan puskesmas

Insent if Tenaga UKM Puskesmas

Insentif Tenaga UKM Puskesmas

Megetahui,
Kepala Puskesmas

Bd. ASMAIDAH, S
NIP. 19790820 200
PEMRINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Jl. Wirabuana Desa Wakorambu

RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS TAMPO


BULAN JANUARI TAHUN 2023

Upaya
NO Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan

(1) (2) (3) (4) (5)

GIZI
1.
Meningkatkan jangkauan dan mutu
pendataan sasaran GIKIA BUMIL,BALITA,
pelayanan GIKIA

menurunkan angka kematian bayi,dengan


Pendampingan rujukan balita stunting
langkah melakukan skrining terhadap balita BAYI,BALITA 8 PO
/gizi buruk
dengan gizi buruk

Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu
BUMIL,BAYI
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr

pemberian tablet tambah darah (TTD) pada Memberikan tablet tambah darah pada anak
emaja putri 3
remaja Putri remaja

pemberian makanan tambahan (PMT) pada


memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek

pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang

pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan


bayi balita 11
posyandu, perkembngan balita
Megetahui,

Kepala UPTD Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana


Gizi

Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM AGUSTINA HALIA, SGz NI


NIP. 19790820 200604 2 026 19840808 200604 2 0

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Jl. Wirabuana Desa Wakorambu
PEMRINTAH KABUPATEN MUNA
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS TAMPO
BULAN FEBRUARI TAHUN 2023

Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
GIZI
1.
Pendampingan rujukan balita stunting
menurunkan angka kematian bayi,dengan
/gizi buruk
langkah melakukan skrining terhadap balita BAYI,BALITA 8 PO
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi
Untuk memantau kondisi ibu hamil kek,ibu
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat BUMIL,BAYI
hamil resti,dan BBLR
Lahir
pemberian tablet tambah b darah (TTD) pada
Memberikan tablet tambah darah pada anak
remaja Putri emaja putri s
remaja

pemberian makanan c tambahan (PMT) pada


memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek
pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang
pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan
posyandu, bayi balita 11
perkembngan balita
Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan
pemberian makanan tambahan berbasis untuk meningkatkan pengetahuan dalam
pangan lokal bagi ibu hamil kek dan bakita penyiapana PMT KADER PUS
gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas

Pemberian Vitamin A Pada Balita usia 6-59 untuk pencegahan kekurangan vitamin A ,
bulan di posyandu BALITA USIA
mencega kebutaan akibat kekurangan 4
659 BULAN
vitamin A, pengobatan kekurangan vitamin A
Megetahui,
Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi

Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM AGUSTINA HALIA, SGz NIP. 19790820 200604 2 026
NIP. 19840808 200604 2 007
Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
GIZI
PEMRINTAH KABUPATEN MUNA
1. DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Pendampingan rujukan balita stunting menurunkan angka kematian bayi,dengan BAYI,BALITA 8 PO
Jl. Wirabuana Desa Wakorambu
/gizi buruk langkah melakukan
RENCANA PELAKSANAAN skriningGIZI
PROGRAM terhadap balita BATALAIWORU BULA
PUSKESMAS
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu BUMIL,BAYI
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr

pemberian makanan c tambahan (PMT) pada memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek
pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang
pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan bayi balita 11
posyandu, perkembngan balita
Pelaksanaan Kelas ibu balita Meningkatkan pengetahuan ibu akan IBU BALITA
pentingnya imunisasi,pemberian Mpasi,dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan
ibu memantau pertumbuhan melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara
perawatan gigi,cuci tangan, yang benar dan
tentang pencegahan penyakit
Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan kasus bumil kek 4
berbasis pangan lokal bagi ibu gizi bumil KEK
hamil KEK
Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan Kasus balita gizi 4
berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang gizi balita kurang kurang
Megetahui,
Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi

Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM


NIP. 19790820 200604 2 026
PEMRINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Jl. Wirabuana Desa Wakorambu

RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS TAMPO


BULAN APRIL TAHUN 2023

Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
GIZI
1.
Pendampingan rujukan balita stunting /gizi menurunkan angka kematian bayi,dengan BAYI,BALITA 8 PO
buruk langkah melakukan skrining terhadap balita
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu BUMIL,BAYI
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr

pemberian makanan c tambahan (PMT) pada memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek
pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang
pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan bayi balita 11
posyandu, perkembngan balita
Pelaksanaan Kelas ibu balita Meningkatkan pengetahuan ibu akan IBU BALITA
pentingnya imunisasi,pemberian Mpasi,dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan
ibu memantau pertumbuhan melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara
perawatan gigi,cuci tangan, yang benar dan
tentang pencegahan penyakit
Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan kasus bumil kek 4
berbasis pangan lokal bagi ibu gizi bumil KEK
hamil KEK

Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan Kasus balita gizi 4
berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang gizi balita kurang kurang

Megetahui,

Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi

PEMRINTAH KABUPATEN MUNA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM Jl. Wirabuana Desa Wakorambu
NIP. 19790820 200604 2 026
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS
TAMPO BULAN MEI TAHUN 2023

Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
GIZI
1.
Pendampingan rujukan balita stunting menurunkan angka kematian bayi,dengan BAYI,BALITA 8 PO
/gizi buruk langkah melakukan skrining terhadap balita
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu BUMIL,BAYI
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr
pemberian makanan c tambahan (PMT) pada memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek
pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang
pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan bayi balita 11
posyandu, perkembngan balita
Pelaksanaan Kelas ibu balita Meningkatkan pengetahuan ibu akan IBU BALITA
pentingnya imunisasi,pemberian Mpasi,dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan
ibu memantau pertumbuhan melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara
perawatan gigi,cuci tangan, yang benar dan
tentang pencegahan penyakit
Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan kasus bumil kek 4
berbasis pangan lokal bagi ibu hamil gizi bumil KEK
KEK

Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan Kasus balita gizi 4
berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang gizi balita kurang kurang

Megetahui,
Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi

PEMRINTAH KABUPATEN MUNA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM Jl. Wirabuana Desa Wakorambu
NIP. 19790820 200604 2 026
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS
TAMPO BULAN JUNI TAHUN 2023

Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
GIZI
1.
Pendampingan rujukan balita stunting menurunkan angka kematian bayi,dengan BAYI,BALITA 8 PO
/gizi buruk langkah melakukan skrining terhadap balita
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu BUMIL,BAYI
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr

pemberian makanan c tambahan (PMT) pada memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek
pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang
pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan bayi balita 11
posyandu, perkembngan balita
Pelaksanaan Kelas ibu balita Meningkatkan pengetahuan ibu akan IBU BALITA
pentingnya imunisasi,pemberian Mpasi,dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan
ibu memantau pertumbuhan melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara
perawatan gigi,cuci tangan, yang benar dan
tentang pencegahan penyakit
Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan kasus bumil kek 4
berbasis pangan lokal bagi ibu gizi bumil KEK
hamil KEK

Megetahui,
Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi
Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM AGUS
NIP. 19790820 200604 2 026 NIP. 1

PEMRINTAH KABUPATEN MUNA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Jl. Wirabuana Desa Wakorambu

RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS


TAMPO BULAN JULI TAHUN 2023

Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)

GIZI
1.
Pendampingan rujukan balita stunting menurunkan angka kematian bayi,dengan BAYI,BALITA 8 PO
/gizi buruk langkah melakukan skrining terhadap balita
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu BUMIL,BAYI 4
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr

pemberian makanan c tambahan (PMT) pada memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek

pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi 4
gizi kurang kurang kurang

pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan bayi balita 11


posyandu, perkembngan balita

Pelaksanaan Kelas ibu balita Meningkatkan pengetahuan ibu akan IBU BALITA 4
pentingnya imunisasi,pemberian Mpasi,dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan
ibu memantau pertumbuhan melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara
perawatan gigi,cuci tangan, yang benar dan
tentang pencegahan penyakit
Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan kasus bumil kek 4
berbasis pangan lokal bagi ibu gizi bumil KEK
hamil KEK

pendataan sasaran GIKIA Meningkatkan jangkauan dan mutu BUMIL,BALITA, 4


pelayanan GIKIA
Megetahui,
Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi

Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM


NIP. 19790820 200604 2 026
PEMRINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN PUSKESMAS TAMPO

Jl. Wirabuana Desa Wakorambu


RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS TAMPO
BULAN AGUSTUS TAHUN 2023

Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
GIZI
1.
Pendampingan rujukan balita stunting menurunkan angka kematian bayi,dengan BAYI,BALITA 8 PO
/gizi buruk langkah melakukan skrining terhadap balita
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu BUMIL,BAYI
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr

pemberian makanan c tambahan (PMT) pada memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek
pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang
pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan bayi balita 11
posyandu, perkembngan balita
Pelaksanaan Kelas ibu balita Meningkatkan pengetahuan ibu akan IBU BALITA
pentingnya imunisasi,pemberian Mpasi,dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan
ibu memantau pertumbuhan melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara
perawatan gigi,cuci tangan, yang benar dan
tentang pencegahan penyakit
Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan kasus bumil kek 4
berbasis pangan lokal bagi ibu gizi bumil KEK
hamil KEK

Megetahui,
Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi

PEMRINTAH KABUPATEN MUNA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM Jl. Wirabuana Desa Wakorambu
NIP. 19790820 200604 2 026
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS TAMPO
BULAN SEPTEMBER TAHUN 2023

Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
GIZI
1.
Pendampingan rujukan balita stunting menurunkan angka kematian bayi,dengan BAYI,BALITA 8 PO
/gizi buruk langkah melakukan skrining terhadap balita
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu BUMIL,BAYI
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr

pemberian makanan c tambahan (PMT) pada memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek
pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang
pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan bayi balita 11
posyandu, perkembngan balita
Pelaksanaan Kelas ibu balita Meningkatkan pengetahuan ibu akan IBU BALITA
pentingnya imunisasi,pemberian Mpasi,dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan
ibu memantau pertumbuhan melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara
perawatan gigi,cuci tangan, yang benar dan
tentang pencegahan penyakit
Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan kasus bumil kek 4
berbasis pangan lokal bagi ibu gizi bumil KEK
hamil KEK

Megetahui,
Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi

PEMRINTAH KABUPATEN MUNA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM AGUSTINA HALIA, SGz Jl. Wirabuana Desa Wakorambu
NIP. 19790820 200604 2 026 NIP. 19840808 200604 2 007
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS TAMPO
BULAN OKTOBER TAHUN 2023

Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
GIZI
1.
Pendampingan rujukan balita stunting menurunkan angka kematian bayi,dengan BAYI,BALITA 8 PO
/gizi buruk langkah melakukan skrining terhadap balita
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu BUMIL,BAYI
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr

pemberian makanan c tambahan (PMT) pada memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek
pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang
pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan bayi balita 11
posyandu, perkembngan balita
Pelaksanaan Kelas ibu balita Meningkatkan pengetahuan ibu akan IBU BALITA
pentingnya imunisasi,pemberian Mpasi,dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan
ibu memantau pertumbuhan melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara
perawatan gigi,cuci tangan, yang benar dan
tentang pencegahan penyakit
Penyediaan bahan makanan tambahan Upaya yang dilakukan untuk perbaikan kasus bumil kek 4
berbasis pangan lokal bagi ibu gizi bumil KEK
hamil KEK

Pemberian Vitamin A Pada Balita usia 6-59 untuk pencegahan kekurangan vitamin A , BALITA USIA 4
bulan di posyandu mencega kebutaan akibat kekurangan 659 BULAN
vitamin A, Pengobatan Kekurangan Vitamin
A
Megetahui,
Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi
Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM AGUS
NIP. 19790820 200604 2 026 NIP.
007

PEMRINTAH KABUPATEN MUNA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATALAIWORU
Jl. Wirabuana Desa Wakorambu

RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS TAMPO


BULAN NOVEMBER TAHUN 2023
Upaya
No Kegiatan Tujuan Sasaran Targ
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5)
GIZI
1.
Pendampingan rujukan balita stunting menurunkan angka kematian bayi,dengan BAYI,BALITA 8 PO
/gizi buruk langkah melakukan skrining terhadap balita
dengan gizi buruk
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Untuk memanatau kondisi ibu hamil kek,ibu BUMIL,BAYI
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir hamil resti,dan bblr

pemberian makanan c tambahan (PMT) pada memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil ibu hamil kek
ibu hamil kek
pemberian makanan tambahan (PMT) Balita memenuhi kebutuhan gizi pada balita gizi balita gizi
gizi kurang kurang kurang
pemantauan pertumbuhan balita di memantau petumbuhan balita dan bayi balita 11
posyandu, perkembngan balita
Pelaksanaan Kelas ibu balita Meningkatkan pengetahuan ibu akan IBU BALITA
pentingnya imunisasi,pemberian Mpasi,dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan ibu
memantau pertumbuhan melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara
perawatan gigi,cuci tangan, yang benar dan
tentang pencegahan penyakit

Megetahui,
Kepala Puskesmas TAMPO Tenaga Pelaksana Gizi
Bd. ASMAIDAH, S.ST.,M.KM
NIP. 19790820 200604 2 026
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM PENURUNAN STUNTING (GIZI)
UPTD PUSKESMAS TAMPO TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN

Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di


berbagai Negara, termasuk Indonesia. Stunting didefinisikan sebagai keadaan
tubuh yang pendek dan sangat pendek dengan nilai z-score <-SD dibawah median
panjang atau tinggi badan.
Masalah stunting di Indonesia adalah ancaman serius yang memerlukan
penanganan yang tepat. Berdasarkan dara Survei Status Gizi Balita
Indonesia(SSGBI) pada tahun 2019, prevelensi stunting di Indonesia mencapai
27,7%. Artinya, sekitar satu dari empat anak balita (lebih dari delapan juta anak) di
Indonesia mengalami stunting. Angka tersebut masih sangat tinggi jika
dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu 20%. Dalam upaya
penangana stunting di Indonesia, pemerintah sendiri sudah menargetkan Program
penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Memenuhi target
tersebut merupakan sebuah tantangan besar bagi pemerintah dan rakyat Indonesia
di tengah pandemic ini. Terlebih lagi, aktivitas di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) kurang maksisimal saat ini. Padahal, Posyandu adalah tonggak utama
pemantau timbuh kembang balita lingkup wilayah yang lebih kecil.

B. LATAR BELAKANG
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan
gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tubuh
pada anakbalita di sebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta
terjadinya infeksi berulang, dan kedua factor penyebab ini dipengaruhi oleh pola
asuh yang tidak memadai terutama dalam 1000 HPK.
Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut
umurnya lebih rendah dari standar nasional yang berlaku. Satandar di maksud
terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan beberapa dokumen lainnya.
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari
dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang
anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan
anak tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa.
Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting lebih
tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya. Bahkan, stunting dan berbagai
bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk
Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.
Perbaikan gizi dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting adalah
konsumsi zat gizi yang baik dan cukup oleh ibu pada saat kehamilan. Salah satu
indicator terpenting dalam pertumbuhan anak adalah pada saat 1000 HPK dimulai
dari dalam kandungan sampai anak usia dua tahun. Dengan mencukupi gizi pada
ibu hamil dan anak dapat mengurangi resiko terjadinya stunting.

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


1. Tujuan Umum

Sebagai acuan bagi petugas dalam mendukung program pencegahan


dan menurunkan stunting di puskesmas
2. Tujuan Khusus

a. Memberikan acuan teknis pelaksanaan pencegahan dan penurunan


stunting di Puskesmas
b. Memberikan acuan penilaian kinerja pencegahan dan stunting
c. Memberikan acuan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan program
pencegahan dan penurunan stunting

D. RENCANA KEGIATAN
Rencana Kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan adalah sebagai
berikut :
1. Kegiatan edukasi pada ibu hamil dan balita (ke masyarakat) konseling PMBA,
ASI Ekslusif, gizi seimbang
2. Kegiatan pemberian makanan tambahan bumil KEK dan balita kurus berbahan
baku local
3. Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDDITK) di posyandu, PAUD dan TK
4. Pemberian vitamin A pada anak usia 6-59 bulan
5. Penimbangan dan pemantauan di posyandu melalui kunjungan rumah sweping
balita yang tidak dating di posyandu
6. Peningkatan cakupan pelayanan
7. Evaluasi pelaksanaan pemberian TTD pada remaja putri

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan langsung terhadap sasaran baik pada saat pemeriksaan ibu hamil,
pemeriksaan HB ibu hamil, pengukuran atropometri untuk ibu hamil, bayi dan
balita
2. Penyuluhan, ceramah dan Tanya jawab pada Kegiatan rakor stunting, kelas ibu
hamil, penyuluhan PMBK, Penyuluhan TTD pada remaja putri
3. Konseling pada saat peeriksaan kehamilan, pemantauan perkembangan
tumbuh kembang, tatus gizi, dan imunisasi bayi

F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan langsung meliputi ibu hamil, ibu menyusui, ibu balita, balita
usia 0-59 bulan, remaja putri serta calon pengantin.
2. Sasaran pembinaan tidak langsung (lintas sektor) meliputi kades/lurah, kader,
PKK, toma, toga, kepala sekolah, dan camat.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Kegiatan √ √ √ √
edukasi pada
ibu hamil dan
balita (ke
Masyarakat
konseling
PMBA, ASI
Ekslusif, gizi
seimbang
2. Kegiatan √ √ √ √
pemberian
makanan
tambahan bumil
KEK dan balita
kurus berbahan
baku lokal
3. Pelaksanaan √ √ √ √ √ √
stimulasi
deteksi dan
intervensi dini
tumbuh
kembang
(SDDITK) di
posyandu,
PAUD, TK
4. Pemberian Vit. √ √
A

5. Penimbangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan
pemantauan
pertumbuhan di
posyandu
6. Peningkatan √ √ √
cakupan
pelayanan
melalui
kunjungan
rumah sweping
balita yang
tidak dating di
posyandu
7. Pendampingan √ √ √
dan evaluasi
pelaksanaan
pemberian TTD
pada remaja
putri

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dilakukan setiap 1 bulan atau pada akhir
Kegiatan dengan mengevaluasi hambatan, kendala, dan pemecahan masalah
untuk menetukan Kegiatan selanjutnya.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi Kegiatan upaya pencegahan dan
penurunan stunting di Puskesmas, dilaporkan ke Dinas Kesehatan setiap bulan atau
pada akhir Kegiatan.

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 197904032006042016 NIP. 198405072015122001 NIP. 199212092019031010
TATA LAKSANA BALITA GIZI
BURUK DI LAYANAN RAWAT
INAP
No. : 445 / /2023
Dokumen
SOP No. Revisi :
Tgl. Terbit : Januari 2023
Halaman : 1/10
UPTD ROSDIANA, S.ST
PUSKESMAS
NIP. 197904032006042016
TAMPO

1. Pendahuluan
Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) di fasilitas pelayanan kesehatan akan
melakukan perawatan pada balita gizi buruk usia 6-59 bulan tanpa komplikasi
medis.
2. Sasaran
SOP ini ditujukan kepada tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) dalam melakukan
tindak lanjut pada balita gizi buruk yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Hasil yang Diharapkan
a. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perawatan pada balita
gizi buruk usia 6- 59 bulan tanpa komplikasi medis dengan cepat dan tepat
sesuai 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di layanan rawat jalan.
b. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perencanaan,
persiapan logistik, pemantauan dan evaluasi manajemen layanan rawat jalan.
4. Langkah – langkah
a. Pelaksanaan Persiapan Awal
Perawatan balita gizi buruk di layanan rawat jalan memerlukan persiapan
sebagai berikut:
1) Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih melakukan tatalaksana gizi
buruk sesuai protokol tata laksana di layanan rawat jalan.
2) Fasilitas Kesehatan memiliki logistik yang dibutuhkan, termasuk:
a) Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital
anak dan bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan ukur
panjang atau tinggi badan (length/ height board) dan Pita LiLA) sesuai
standar.
b) Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak)
atau perangkat lunak (software) penghitung Z-skor (WHO Anthro).
c) Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
d) Bahan untuk membuat F100 atau formula untuk gizi buruk lainnya.
e) Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti
gelas ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan
penutupnya, dll).
f) Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing dan
vitamin sesuai protocol.
g) Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan.
h) Bagan protokol tata laksana gizi buruk rawat jalan, alat bantu kerja (job
aids) lainnya seperti tabel F100 dan tabel dosis RUTF dan protokol tes
nafsu makan.
b. Tata laksana Balita Gizi Buruk di Layanan Rawat Jalan
Penanganan sesuai 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di Layanan
Rawat Jalan

c. Prosedur Layanan Rawat Jalan pada Balita Gizi Buruk

1) Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita


Meliputi riwayat kelahiran, imunisasi, menyusui dan makan (termasuk nafsu
makan), penyakit dan riwayat keluarga.
2) Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus
- Pemeriksaan fisik umum meliputi kesadaran, suhu tubuh, pernafasan, dan
nadi.
- Pemeriksaan fisik khusus seperti tercantum pada formulir MTBS (lihat
checklist)
3) Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi.
4) Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan:
- Antibiotika berspektrum luas diberikan saat pertama kali balita masuk
rawat jalan, walaupun tidak ada gejala klinis infeksi: Amoksisilin (15 mg/kg
per oral setiap 8 jam) selama 5 hari.
- Bila balita sebelumnya di rawat inap, maka pemberian antibiotika
merupakan lanjutan dari pengobatan sebelumnya di rawat inap.
- Parasetamol hanya diberikan pada demam lebih dari 38°C. Bila demam >
39°C rujuk balita ke rawat inap. Berikan penjelasan cara menurunkan suhu
tubuh anak di rumah kepada pengasuh.
- Vitamin dan zat gizi mikro (sesuai 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk)
Pada balita gizi buruk pasca rawat inap, pemberian Vitamin A dan Asam
Folat merupakan lanjutan dari pemberian di rawat inap. Pemberian Vitamin
A:

 Bila tidak ditemukan tanda defisiensi Vitamin A dan riwayat campak


dalam 3 bulan terakhir, Vitamin A dosis tinggi diberikan pada hari
pertama dengan dosis sesuai umur.
 Bila ditemukan tanda defisiensi Vitamin A seperti rabun senja atau ada
riwayat campak dalam 3 bulan terakhir, Vitamin A dosis tinggi diberikan
sesuai usia anak pada hari ke- 1, ke-2 dan ke-15.
 Pemberian Asam Folat setiap hari minimal selama 2 minggu, dengan
dosis pemberian 5 mg pada hari ke-1, selanjutnya 1 mg/hari.
 Pemberian zat besi dengan dosis 3 mg/kgBB/hari, diberikan setelah
mengalami kenaikan berat badan (fase rehabilitasi).
5) Menghitung kebutuhan gizi balita
- Jumlah zat gizi yang diperlukan sebagai terapi gizi untuk memenuhi
kebutuhan balita gizi buruk usia 6 – 59 bulan, yaitu:
Energi: 150 - 220 kkal/kgBB/hari;
Protein: 4 - 6 g/kgBB/hari;
Cairan: 150 - 200 ml/kgBB/hari.
- Pemenuhan kebutuhan gizi tersebut dapat diperoleh dari Formula 100 atau
Ready to Use Therapeutic Food (RUTF) serta makanan padat gizi.
6) Melakukan tes nafsu makan dengan menggunakan F100 atau RUTF dan
melakukan konseling gizi kepada pengasuh. Konseling Gizi:
- Cara pemberian F100 atau RUTF dan makanan padat gizi untuk Balita 6 –
59 bulan
- Mencatat hasil layanan dalam rekam medis dan formulir rawat jalan.
7) Melakukan pencatatan dan pelaporan
Hal-hal berikut penting untuk didokumentasikan, termasuk diantaranya:
- Jumlah kasus balita gizi buruk usia 6-59 bulan yang dirawat jalan:
a) Sembuh
b) Masih dirawat
c) Drop out
d) Meninggal
e) Pindah ke layanan rawat inap
f) Pindah ke layanan rawat jalan lain
- Penyakit penyerta atau penyulit
- Lama hari perawatan
- Rata-rata kenaikan berat badan per hari atau per minggu
d. Pemantauan dan Supervisi Fasilitatif
Kepala Puskesmas dan Tim Asuhan Gizi di fasilitas pelayanan kesehatan
melakukan pemantauan dan evaluasi proses tata laksana gizi buruk pada balita
secara rutin, misalnya dalam pertemuan mini lokakarya bulanan.
Dalam kegiatan pemantauan dan supervisi fasilitatif dibicarakan hal-hal
yang menjadi keberhasilan, tantangan atau kendala dan mencari solusi
bersama. Hal-hal yang perlu dipantau, termasuk diantaranya:
1) Efektivitas alur pelayanan/ pemeriksaan balita di fasilitas pelayanan
kesehatan.
2) Pelaksanaan 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di layanan rawat jalan.
3) Kualitas tata laksana balita gizi buruk di layanan rawat jalan.
4) Logistik:
- Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak
dan bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan ukur panjang
atau tinggi badan (length/ height board) dan Pita LiLA) sesuai standar.
- Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam
Permenkes No. 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau
perangkat lunak (software) penghitung Z-skor (WHO Anthro).
- Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
- Bahan untuk membuat F100 atau formula untuk gizi buruk lainnya
- Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti
gelas ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan
penutupnya, dll).
- Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing dan
vitamin sesuai protokol.
- Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan.
- Bagan protokol tata laksana rawat jalan, alat bantu kerja (job aids) lainnya,
seperti tabel F100 atau tabel dosis RUTF dan protokol tes nafsu makan.
5) Lainnya:
- Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih Pencegahan dan Tata
Laksana Gizi Buruk pada Balita (pelatihan 47 JPL)
- Kasus relaps dan penyebabnya
- Kematian kasus gizi buruk, waktu dan penyebabnya
- Penyebab drop out (pulang paksa) dan tidak sembuh

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN LOKAL


BALITA GIZI KURANG & IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS

A. PENDAHULUAN
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat merupakan salah satu amanat
UndangUndang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 141. Upaya Perbaikan
Giziditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat
yangdilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan
sampailanjut usia, dengan prioritas pada kelompok rawan yaitu bayi, dan
balita,remaja perempuan, ibu hamil dan ibu menyusui.Dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidangKesehatan
20202024 telah ditetapkan bahwa percepatan perbaikan gizimasyarakat di
prioritaskan pada percepatan penurunan stunting dengantarget penurunan
stunting adalah 14% dan pada wasting sebesar 7% di tahun2024 Stunting
adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekuranganenergi kronis
pada 1000 hari kehidupan pertama. Anak Stunting didefi nisikan dengan tinggi
badan yang tidak sesuai dengan standarpertumbuhan anak. Berdasarkan
definisi ini kejadian balita stuntingdipengaruhi oleh kondisi kehamilan ibu.
Apakah ibu mendapatkan cukupenergi selama kehamilannya atau tidak.Stunting
sangat berdampak pada kesehatan, dampak yang terjadi adalahkon disi gagal
tumbuh (berat badan lahir rendah, pendek, kecil, kurus),hambatan
perkembangan (kognitif dan motorik), gangguan metabolik padasaat dewasa
(resiko penyakit tidak menular seperti, diabetes, obesitas, stroke, dan hipertensi.
Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memperhatikan
beberapaasp ek utama yaitu : Sanitasi (air Bersih, Jamban, dan cuci tangan),
Pola Asuh (ASI, MPASI, Imunisasi, Pemantauan Tumbuh Kembang), Pola
Makan(sesuai gizi seimbang dengan makanan beraneka ragam karbohidrat,
protein,lemak, vitamin, mineral dan air)

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan paparan bahwa balita stunting adalah dampak dari balita
dengan konsisi kurang gizi dalam waktu yang lama sehingga pertumbuhan dan
perkembangannya terhambat serta pada saat kehamilan apakah ibu hamil
mendapatkan makanan yang cukup energi atau tidak perlu dibuatkan rencana
program yaitu pemberian makanan tambahan untuk balita kriteriaT, balita gizi
kurang dan ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis (KEK). Balita
dengan kriteria berat badan tidak naik dibandingkan dengan hasil penimbangan
bulan lalu atau balita dengan ditunjukkan dengan grafik KMS adalah tanda tanda
dari balita tersbut mengalami asupan makanan yang inadekuat yang apabila
dibiarkan dapat berdampak pada perubahanstatus gizi menjadi gizi kurang.
Sehingga pemberian makanan tambahan bagi balita dengan kriteria
Balita serta balita gizi kurang, dan ibu hamil KEK dapat mencegah terjadi
kejadian stunting di kemudian hari. Pemberian Makanan Tambahan untuk balita
kriteria T, balita gizi kurang,dan ibu hamil KEK dilakukan setelah mendapat
laporan dari hasil penimbangan dan pengukuran berat badan dan tinggi badan
balita diposyandu dan di fasilitas kesehatan lainnya. Kriteria yang mendapatkan
bantuan PMT adalah balita dengan status gizi berat badan menurut tinggi badan
kategori gizi kurang dan tinggi badan menurut umur pendek atau sangat pendek.
Sehingga hasil akhir dari PMT balita stunting ini diharapkan ada kenaikan berat
badan dan tinggi badan anak. Adapun untuk ibu hamil dengan kondisi LILA
kurang dari 23.5 cm. apabila ditemukan balita gizi kurang pada usia kurang dari
6 bulan maka pemberian PMT diberikan kepada ibu agar kualitas dan kuantitas
ASI tetap baik.

C. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 72 Tahun 2023 tentang
Percepatan Penurunan Stunting.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2019.
4. Instruksi Persiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun. 2014 tentang Standar
Tablet Tambah Darah bagi. Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

D. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam pelaksanaan Pemberian makanan tambahan
balita,balita gizi kurang dan ibu hamil KEK.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkat asupan makanan tinggi kalori dan protein guna
mengejar tumbuh kembang balita untuk mencapai berat badan dan tinggi
badan yang normal serta mencegah kejadian ibu hamil KEK yang
berdampak pada kesehatan ibu dan anak yang dilahirkan.
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Kerangka Acuan Kegiatan Kerangka Acuan Kegiatanpemberian
pemberian Makanan Makanan Tambahan Lokal balita Gizi
Tambahan Lokal balita Gizi Kurang & Ibu Hamil Kurang Energi
Kurang & Ibu Hamil Kurang Kronis
Energi Kronis

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan Pelaksanaan
No Metode Ket
Pokok Kegiatan
1. Kerangka Edukasi Kegiatan pemberian PMT bagi
Acuan bumil KEK diawali dengan
Kegiatanpe petugas membuat kesepakatan
mberian dengan pihan desa/kelurahan
Makanan tentang jadwal posyandu ,
Tambahan menentukan sasaran dan lokasi.
Lokal balita Selanjutnya, petugas
Gizi Kurang melakukan persiapan berupa
& Ibu Hamil PMT LOKAL, Lalu petugas
Kurang memberikan PMT kepada
Energi sasaran dan petugas
Kronis mendokumentasikan kegiatan
pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan, dan melakukan
pelaporan dan pencatatan.

G. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT


1. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT
No Lintas Program terkait Peran
1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan, pembinaan dan
pemantauan untuk pelaksanaan kegiatan
Kerangka Acuan Kegiatan pemberian
Makanan Tambahan Lokal balita Gizi
Kurang & Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
2. Gizi Kerangka Acuan
Kegiatanpemberian Makanan
Tambahan Lokal balita Gizi Kurang
& Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
2. PERAN LINTAS SEKTOR TERKAIT
No Lintas Sektor terkait Peran
1. Lurah Mendukung, memfasilitasi dan
mengkoordinir kegiatan tersebut

H. SASARAN
Seluruh Ibu hamil KEK, balita wasting, gizi kurang dan stunting yang
berada diwilayah kerja Puskesamas TAMPO

I. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA


1. SUMBER BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Tahun
Anggaran 2023.
2. RINCIAN BIAYA
No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan
1. Kerangka Acuan 4 desa di 1 org x 2 Kel x Transportasi
Kegiatan wilayah 100.000 Petugas
pemberian Kecamatan
Makanan Napabalano.
Tambahan Lokal
balita Gizi Kurang &
Ibu Hamil Kurang
Energi Kronis

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No. Rincian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemberian PMT Lokal
bagi bumil KEK
2. Pemberian PMT Lokal
bagi Balita

K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan Waktu Pelaksana
1. Pemberian PMT Lokal Maret- oktober Pj Program
bagi bumil KEK
2. Pemberian PMT Lokal Maret- mei
bagi Balita
2. PELAPORAN
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh Penanggungjawab
Program setelah kegiatan.

L. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN
No Jenis Pencatatan Waktu

1. Lembar pencatatan kegiatan Setiap setelah turun kegiatan

2. PELAPORAN
Diserahkan Kepada
Jenis Laporan Programer Dinas
No Pengelola SIK
Kabupaten
1. Laporan gizi Setiap bulan Setiap bulan tanggal 5
tanggal 5
3. EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Waktu Pelaksana


1. Monitoring pelaksanaan Setiap akhir bulan Koordinator, pelaksana
Kegiatan pemberian pelayananan Promosi dan
Makanan Tambahan PJ UKM
Lokal balita Gizi Kurang
& Ibu Hamil Kurang
Energi Kronis
2. Lokakarya mini Setiap bulan Koordinator & pelaksana
pelaksanaan Kegiatan tanggal 2 pelayananan Promosi
pemberian Makanan Kesehatan dan Staff
Tambahan Lokal balita UPTD Puskesmas
Gizi Kurang & Ibu Hamil TAMPO.
Kurang Energi Kronis
3. Evaluasi Semester Setiap 6 bulan Koordinator & pelaksana
pelaksanaan Kegiatan pelayananan Promosi
pemberian Makanan Kesehatan dan staff
Tambahan Lokal balita UPTD Puskesmas
Gizi Kurang & Ibu Hamil TAMPO, dan Dinas
Kurang Energi Kronis Kesehatan Kabupaten
Muna.

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

PENDISTRIBUSIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI

A. PENDAHULUAN
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
khususnya pada Bab VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat I menyatakan bahwa
upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi
perorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu pelayanan
gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya
pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pernerintah secara bertahap
dan berkesinambungan yaitu dengan pemberian tablet tambah darah bagi remaja
putri.

B. LATAR BELAKANG
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan
masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan
berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan
erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya
tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak
kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat
meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak bisa dikerjakan oleh sektor
kesehatan sendiri akan tetapi memerlukan kerja sama lintas sektor untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur
jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam
penanggulangan masalah gizi yaitu dengan pemberian TTD pada remaja putri.
Sekolah yang berisikan siswa/ remaja merupakan ujung tombak dalam
pembangunan bangsa ini yang memiliki karakteristik berjiwa muda, semangat
tinggi, loyalitas tinggi dan intelektual tinggi sehingga para remaja harus dalam
keadaan sehat untuk meraih cita-citanya.

C. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 72 Tahun 2023 tentang Percepatan
Penurunan Stunting.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia 2019.
4. Instruksi Persiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun. 2014 tentang Standar Tablet
Tambah Darah bagi. Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

D. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Mencegah terjadinya anemia pada remaja putri
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia pada remaja
b. Mencegah anemia pada remaja putri
c. Meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh sebagai bekal dalam
mempersiapkan generasi yang sehat berkualitas dan produktif

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pendistribusian Tablet 1. Pendistribusian Tablet Tambah Darah Pada
Tambah Darah Pada Remaja Putri
Remaja Putri 2. Edukasi tentang anemia maupun cara minum
obat

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan Pelaksanaan
No Metode Ket
Pokok Kegiatan
1. Pendistribusian Edukasi Kegiatan Pendistribusian
Tablet Tambah Tablet Tambah Darah Pada
Darah Pada Remaja Putri diawali
Remaja Putri dengan petugas membuat
kesepakatan dengan pihak
sekolah, menentukan
sasaran dan lokasi.
Selanjutnya, petugas
melakukan persiapan
berupa materi dan table fe ,
Lalu petugas memberikan
tablet fe kepada sasaran
dan petugas
mendokumentasikan
kegiatan Pendistribusian
Tablet Tambah Darah Pada
Remaja Putri.

G. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT


1. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT
No Lintas Program terkait Peran
1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan, pembinaan dan
pemantauan untuk pelaksanaan kegiatan
Pendistribusian Tablet Tambah
Darah Pada Remaja Putri
2. Gizi Pendistribusian Tablet Tambah
Darah Pada Remaja Putri

2. PERAN LINTAS SEKTOR TERKAIT


No Lintas Sektor terkait Peran
1. Kepala Sekolah Mendukung, memfasilitasi dan
mengkoordinir kegiatan tersebut

H. SASARAN
Seluruh remaja putri yang berada diwilayah kerja Puskesamas TAMPO

I. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA


1. SUMBER BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Tahun
Anggaran 2023.
2. RINCIAN BIAYA
No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan
1. Pendistribusian Sekolah smp 1 org x 7 sekolah x Transportasi
Tablet Tambah dan sma di 100.000 Petugas
Darah Pada wilayah kerja
Remaja Putri Puskesmas

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No. Rincian Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pendistribusian Tablet
Tambah Darah Pada
Remaja Putri
K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Waktu Pelaksana


1. Pendistribusian Tablet Jan-feb Pj Program
Tambah Darah Pada
Remaja Putri

2. PELAPORAN
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh
Penanggungjawab Program setelah kegiatan.

L. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN

No Jenis Pencatatan Waktu

1. Lembar pencatatan kegiatan Jan-feb

2. PELAPORAN
Diserahkan Kepada
No Jenis Laporan Programer Dinas
Pengelola SIK
Kabupaten
Setiap bulan tanggal Setiap bulan tanggal
1. Laporan gizi
5 5

3. EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Waktu Pelaksana


1. Monitoring pelaksanaan Setiap akhir bulan Koordinator, pelaksana
Pendistribusian Tablet pelayananan Promosi dan
Tambah Darah Pada PJ UKM
Remaja Putri
2. Lokakarya mini Setiap bulan Koordinator & pelaksana
Pendistribusian Tablet tanggal 2 pelayananan Promosi
Tambah Darah Pada Kesehatan dan Staff
Remaja Putri UPTD Puskesmas
TAMPO.
3. Evaluasi Semester Setiap 6 bulan Koordinator & pelaksana
Pendistribusian Tablet pelayananan Promosi
Tambah Darah Pada Kesehatan dan staff
Remaja Putri UPTD Puskesmas
TAMPO, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten
Muna.

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA USIA 6-59 BULAN

A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan sesuai uu kesehatan no 36 tahun 2009
tentang kesehatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan ,kesadaran,kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia sehingga
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi berdasarkan hal
tersebut diatas,menunjukan bahwa pembangunan di sector – sector Kesehatan
perlu terus dilakukan termaksud bidang perbaikan dan peningkatan status gizi
salah satu program gizi saat ini masih terus dilakukan adalah pemberin vitamin A
pada bayi dan balita.

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data di Indonesia kebutaan karena kekurangan vitamin A
mencapai 87,04% beberapa daerah lain seperti provinsi sul sel masih
tinggi.berdasarkan hal tersebut,menunjukan kepada kita bahwa kebutaan karena
kekurangan Vitamin A masih mengancam masyarakat termaksud di daerah
terpencil.walaupun pemberian vitamin A di kabupaten sudah mencapai angka 95
%, namun hal ini masih dianggap masalah karena belum mencapai target 100%
selain itu apabila pemberian vitaminA ini misalnya di hentikan maka sudah dapat di
pastikan akan terjadi masalah di kemudian hari misalnya terjadi out break

C. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 72 Tahun 2023 tentang Percepatan
Penurunan Stunting.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia 2019.
4. Instruksi Persiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun. 2014 tentang Standar Tablet
Tambah Darah bagi. Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

D. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Untuk mencegah kebutaan dan kekurangan vitamin A di Wilayah Kerja
Puskesmas TAMPO
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mencegah kebutaan akibat kekurangan Vitamin A di
Kabupaten khususnya di wilayah kerja puskesmas
b. Untuk memberikan vitamin A kepada bayi si 6 – 11 bulan dan balita
umur 12 – 59 buian di seluruh posyandu di wilayah puskesmas setiap
bulan februari dan agustus setiap tahun

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pemberian Vitamin A Pemberian Vitamin A Pada Balita Usia 6-59
Pada Balita Usia 6-59 Bulan
Bulan

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Kegiatan Pelaksanaan Metode Ket


Pokok Kegiatan
1. Pemberian Edukasi Kegiatan Pemberian Vitamin A
Vitamin A Pada Balita Usia 6-59 Bulan
Pada Balita diawali dengan petugas
Usia 6-59 membuat kesepakatan dengan
Bulan desa tentang jadwal posyandu ,
menentukan sasaran dan lokasi.
Selanjutnya, petugas
melakukan persiapankapsul
Vitamin A, Lalu petugas
memberikan VITAMIN A kepada
sasaran dan petugas
mendokumentasikan kegiatan
Pemberian Vitamin A Pada
Balita Usia 6-59 Bulan.

G. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT


1. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT
No Lintas Program terkait Peran
1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan, pembinaan dan
pemantauan untuk pelaksanaan kegiatan
Pemberian Vitamin A Pada Balita Usia 6-59
Bulan
2. Gizi Pemberian Vitamin A Pada Balita Usia 6-59
Bulan
2. PERAN LINTAS SEKTOR TERKAIT
No Lintas Sektor terkait Peran
1. Lurah Mendukung, memfasilitasi dan
mengkoordinir kegiatan tersebut

H. SASARAN
Seluruh Balita yang berada diwilayah kerja Puskesamas TAMPO

I. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA


1. SUMBER BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Tahun
Anggaran 2023.
2. RINCIAN BIAYA
No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan
1. Pemberian 4 desa di 4 desa x 3 sekolah Transportasi
Vitamin A Pada wilayah kerja x 100.000 Petugas
Balita Usia 6-59 Puskesmas
Bulan TAMPO.

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No. Rincian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemberian Vitamin A
Pada Balita Usia 6-59
Bulan

K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan Waktu Pelaksana
1. Pemberian Vitamin A Feb dan novem Pj Program
Pada Balita Usia 6-59
Bulan

2. PELAPORAN
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh
Penanggungjawab Program setelah kegiatan.
L. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. PENCATATAN

No Jenis Pencatatan Waktu

1. Lembar pencatatan kegiatan Feb dan Okt

2. PELAPORAN
Diserahkan Kepada
No Jenis Laporan Programer Dinas
Pengelola SIK
Kabupaten
1. Laporan gizi Setiap bulan Setiap bulan tanggal 5
tanggal 5

3. EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Waktu Pelaksana


1. Monitoring pelaksanaan Setiap akhir bulan Koordinator, pelaksana
Pemberian Vitamin A pelayananan Promosi dan
Pada Balita Usia 6-59 PJ UKM
Bulan
2. Lokakarya mini Setiap bulan Koordinator & pelaksana
Pemberian Vitamin A tanggal 2 pelayananan Promosi
Pada Balita Usia 6-59 Kesehatan dan Staff
Bulan UPTD Puskesmas
TAMPO.
3. Evaluasi Semester Setiap 6 bulan Koordinator & pelaksana
Pemberian Vitamin A pelayananan Promosi
Pada Balita Usia 6-59 Kesehatan dan staff UPTD
Bulan Puskesmas TAMPO, dan
Dinas Kesehatan
Kabupaten Muna.

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

KERANGKA ACUAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN


UNTUK IBU HAMIL KEK

A. PENDAHULUAN
Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting, yang secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM).Sumber daya
manuasia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi
dalam pembangunan kesehatan. Program perbaikan Gizi merupakan bagian
integral dari program kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam
menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Untuk
mencapai tujuan tersebut, program perbaikan gizi harus dilakukan secara sitematis
dan berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus
menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan yang jelas, penentuan
strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi yang tepat serta kejelasan tugas
pokok dan fungsi institusi yang berperan di berbagai tingkat administrasi.

B. LATAR BELAKANG
Kurang gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini
ditandai dengan masih tingginya prevalensi balita gizi kurang yaitu sebesar 28 %
(Susenas, 2005). Ibu hamil dengan KEK akan melahirkan bayi berat lahir rendah,
yang berpotensi menyebabkan bayi kurang gizi, penyakit infeksi bahkan kematian.
Beberapa decade hingga saat ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi melalui
intervensi yang mencakup penyuluhan gizi di posyandu, pemantauan
pertumbuhan, pemberian suplemen gizi melalui pemberian pemberian makanan
tambahan ibu hamil. Intervensi terhadap masalah gizi dapat dilakukan dengan
tepat oleh para pengelola/pelaksana program, bila tersedia data/informasi yang
akurat dan berkesinambungan.
Data tersebut dipantau secara terus menerus melalui Instrumen
Pemantauan Wilayah Setempat-Gizi (PWS-Gizi).

C. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 72 Tahun 2023 tentang Percepatan
Penurunan Stunting.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia 2019.
4. Instruksi Persiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun. 2014 tentang Standar Tablet
Tambah Darah bagi. Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

D. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Untuk mendistribusikan dan memantau pemberian PMT bagi bumil KEK
yang berpotensi mengalami kekurangan Gizi
2. Tujuan Khusus
Menurunkan revalensi Bumil KEK

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Pemberian PMT bagi bumil KEK Pemberian PMT bagi bumil KEK

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan Pelaksanaan
No Metode Ket
Pokok Kegiatan
1. Pemberian Edukasi Kegiatan pemberian PMT bagi
PMT bagi bumil KEK diawali dengan petugas
bumil KEK membuat kesepakatan dengan
pihan desa/kelurahan tentang
jadwal posyandu , menentukan
sasaran dan lokasi. Selanjutnya,
petugas melakukan persiapan
berupa PMT , Lalu petugas
memberikan PMT kepada sasaran
dan petugas mendokumentasikan
kegiatan pemberian Makanan
Tambahan pemulihan dan
melakukan pencatatan dan
pelaporan

G. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT


1. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT

No Lintas Program terkait Peran


1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan, pembinaan dan
pemantauan untuk pelaksanaan kegiatan
pemberian pemberian PMT bagi bumil KEK
2. Gizi Pemberian pemberian PMT bagi bumil KEK
2. PERAN LINTAS SEKTOR TERKAIT

No Lintas Sektor terkait Peran


1. Lurah Mendukung, memfasilitasi dan
mengkoordinir kegiatan tersebut

H. SASARAN
Seluruh Ibu hamil KEK yang berada diwilayah kerja Puskesamas Tampo

I. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA


1. SUMBER BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Tahun
Anggaran 2023.
2. RINCIAN BIAYA
No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan
1. Pemberian 4 desa di 1 org x 4 desa x Transportasi
Makanan wilayah 100.000 Petugas
Tambahan Kecamatan
Pemulihan Balita Napabalano.

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No. Rincian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemberian PMT bagi
bumil KEK

K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Waktu Pelaksana


1. Pemberian PMT bagi JAN-DES Pj Program
bumil KEK

2. PELAPORAN
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh Penanggungjawab
Program setelah kegiatan.

L. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN

No Jenis Pencatatan Waktu

1. Lembar pencatatan kegiatan Setiap setelah turun kegiatan


2. PELAPORAN

Diserahkan Kepada
No Jenis Laporan Programer Dinas
Pengelola SIK
Kabupaten

1. Laporan gizi Setiap bulan tanggal 5 Setiap bulan tanggal 5

3. EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Waktu Pelaksana


1. Monitoring pelaksanaan Setiap akhir bulan Koordinator, pelaksana
kegiatan pemberian PMT pelayananan Promosi dan
bagi bumil KEK PJ UKM
2. Lokakarya mini Setiap bulan Koordinator & pelaksana
pelaksanaan kegiatan tanggal 2 pelayananan Promosi
pemberian PMT bagi Kesehatan dan Staff
bumil KEK UPTD Puskesmas Tampo.
3. Evaluasi Semester Setiap 6 bulan Koordinator & pelaksana
pelaksanaan pemberian pelayananan Promosi
PMT bagi bumil KEK Kesehatan dan staff UPTD
Puskesmas Tampo, dan
Dinas Kesehatan
Kabupaten Muna

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

KERANGKA ACUAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BALITA

A. PENDAHULUAN
Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting, yang secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM).Sumber daya
manuasia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi
dalam pembangunan kesehatan. Program perbaikan Gizi merupakan bagian
integral dari program kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam
menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Untuk
mencapai tujuan tersebut, program perbaikan gizi harus dilakukan secara
sitematis dan berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian
upaya terus menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan yang
jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi yang tepat
serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan di berbagai tingkat
administrasi.

B. LATAR BELAKANG
Anak merupakan kelompok yang paling rentan mengalami masalah gizi,
terutama masalah kekurangan gizi seperti kurus, pendek, dan gizi kurang.
Kurang gizi pada anak juga mempengaruhi kemampuan kognitif dan kecerdasan
anak, serta juga menyebabkan rendahnya produktivitas anak. Status gizi balita
dapat mempengaruhi beberapa aspek.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang gizi membawa dampak
negatif pada balita, seperti mengganggu pertumbuhan fisik maupun mental, yang
dapat menghambat prestasi belajar. Dampak lainnya yang ditimbulkan yaitu
penurunan daya tahan, menyebabkan hilangnya masa hidup sehat balita, serta
meningkatkan angka kesakitan, kecacatan, hingga angka kematian pada balita.
PMT Pemulihan adalah suplementasi gizi dalam bentuk makanan
tambahan dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral
yang diperuntukkan bagi kelompok sasaran sebagai tambahan makanan untuk
pemulihan status gizi. Menurut Kemenkes, sasaran program PMT adalah anak
dengan status gizi Bawah Garis Merah (BGM) dan balita dari keluarga miskin.
Distribusi PMT-P untuk balita gizi kurang di Indonesia yaitu sebesar 62,8%.
Kemenkes telah mendistribusikan 2014,1 ton PMT kepada 186.481 balita pada
tahun 2015, 5.554,7 ton untuk 514.320 balita pada tahun 2016, dan hingga akhir
semester I tahun 2017 sebanyak 2.225,1 ton telah didistribusikan untuk 206.033
balita di Indonesia. Untuk provinsi Sumatera Barat, prevalensi balita yang
mendapatkan PMT yaitu 18%.Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan gizi
pada balita yang ada di Indonesia hanya diintervensi dengan satu terapi, yaitu
PMT berupa biskuit.

C. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 72 Tahun 2023 tentang
Percepatan Penurunan Stunting.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia 2019.
4. Instruksi Persiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun. 2014 tentang Standar Tablet
Tambah Darah bagi. Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

D. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pemberian
Makanan Tambahan Pemulihan Balita.
2. Tujuan Khusus
Menurunkan revalensi Balita Gizi Buruk atau Kurang

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pemberian Makanan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan
Tambahan Pemulihan Balita Balita Gizi kurang atau Gizi buruk

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan Pelaksanaan
No Metode Ket
Pokok Kegiatan
1. Pemberian Edukasi Kegiatan pemberian Makanan
Makanan Tambahan Pemulihan Balita diawali
Tambahan dengan petugas membuat
Pemulihan kesepakatan dengan pihan
Balita desa/kelurahan tentang jadwal
posyandu , menentukan sasaran dan
lokasi. Selanjutnya, petugas
melakukan persiapan berupa PMT,
Lalu petugas memberikan PMT
kepada sasaran dan petugas
mendokumentasikan kegiatan
pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan, dan melakukan pelaporan
dan pencatatan.
G. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT
1. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT

No Lintas Program terkait Peran


1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan, pembinaan dan
pemantauan untuk pelaksanaan kegiatan
pemberian Makanan Tambahan Pemulihan
Balita
2. Gizi Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan
Balita

2. PERAN LINTAS SEKTOR TERKAIT

No Lintas Sektor terkait Peran


1. Lurah Mendukung, memfasilitasi dan mengkoordinir
kegiatan tersebut

H. SASARAN
Seluruh Balita Gizi Kurang Dan Gizi Buruk yang berada diwilayah kerja
Puskesamas TAMPO

I. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA


1. SUMBER BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Tahun
Anggaran 2023.
2. RINCIAN BIAYA

No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan


1. Pemberian 4 desa di 1 org x 4 desa x Transportasi
Makanan wilayah 100.000 Petugas
Tambahan Kecamatan
Pemulihan Napabalano.
Balita

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No. Rincian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan
Balita
K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Waktu Pelaksana


1. Pemberian Makanan JAN-DES Pj Program
Tambahan Pemulihan
Balita

2. PELAPORAN
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh
Penanggungjawab Program setelah kegiatan.

L. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN

No Jenis Pencatatan Waktu

1. Lembar pencatatan kegiatan Setiap setelah turun kegiatan

2. PELAPORAN

Diserahkan Kepada
No Jenis Laporan Programer Dinas
Pengelola SIK
Kabupaten

1. Laporan gizi Setiap bulan tanggal 5 Setiap bulan tanggal 5


3. EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Waktu Pelaksana


1. Monitoring pelaksanaan Setiap akhir bulan Koordinator, pelaksana
kegiatan Edukasi Pem pelayananan Promosi dan
pemberian Makanan PJ UKM
Tambahan Pemulihan
Balita
2. Lokakarya mini Setiap bulan tanggal Koordinator & pelaksana
pelaksanaan kegiatan 2 pelayananan Promosi
pemberian Makanan Kesehatan dan Staff UPTD
Tambahan Pemulihan Puskesmas Tampo.
Balita
3. Evaluasi Semester Setiap 6 bulan Koordinator & pelaksana
pelaksanaan pemberian pelayananan Promosi
Makanan Tambahan Kesehatan dan staff UPTD
Pemulihan Balita Puskesmas TAMPO, dan
Dinas Kesehatan
Kabupaten Muna.

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

KERANGKA ACUAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

A. PENDAHULUAN
Pentingnya pemberian ASI terlihat dari peran dunia yaitu pada tahun 2006
WHO (World Health Organization) mengeluarkan standar pertumbuhan anak yang
kemudian diterapkan diseluruh dunia yang isinya adalah menekankan pentingnya
pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu,
barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI sambil tetap disusui
hingga usianya mencapai 2 tahun. Sejalan dengan peraturan yang ditetapkan oleh
WHO, di Indonesia juga menerapkan peraturan terkait pentingnya ASI Eksklusif,
peraturan ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya sejaklahir sampai
bayi berusia 6 bulan.

B. LATAR BELAKANG
Definisi ASI Ekslusif bermacam-macam akan tetapi definisi yang sering
digunakan WHO yang menyebutkan ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI
saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat
dalam bentuk tetes atau sirup sampai usia 6 bulan. Secara nasional cakupan
pemberian ASI Eksklusifdi Indonesia berfluktasi dan menunjukkan kecenderungan
menurun selama beberapa tahun terakhir. Pada grafik terlihat bahawa cakupan
ASI Eksklusif diseluruh Indonesia pada bayi 0-6 bulan menurun. Pemberian ASI
Eksklusif di Indonesia belum terlaksana sepenuhnya. Upaya pemantauan dan
meningkatkan perilaku menyusui pada ibu yang memiliki bayi khususnya ASI
Eksklusif masih dirasa kurang. Permasalahan yang utama adalah factor sosial
budaya,kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatan dan petugas
kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung pemberian ASI Eksklusif,
gencarnya promosi susu formula, ibu bekerja (Rencana Strategi Menkes, 2010).

C. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 72 Tahun 2023 tentang Percepatan
Penurunan Stunting.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia 2019.
4. Instruksi Persiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun. 2014 tentang Standar Tablet
Tambah Darah bagi. Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.
D. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan system kekebalan tubuh anak
2. Tujuan Khusus
a. Untuk membantu dan menjaga kesehatan tubuh dan kekebalan tubuh
bayi terhadap berbagai macam penyakit
b. Untuk meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi, membuat
perasaan bayi menjadi nyaman, dan aman

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pemberian asi eksklusif Edukasi asi eksklusif kepada ibu hamil dan ibu
balita

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan Pelaksanaan
No Metode Ket
Pokok Kegiatan
1. Pemberian Edukasi Kegiatan penyuluhan Pemberian asi
asi eksklusif eksklusif diawali dengan petugas
membuat jadwal, menentukan
sasaran dan lokasi. Selanjutnya,
petugas melakukan persiapan
dengan menyiapkan materi, Lalu
petugas menyampaikn materi dan
petugas mendokumentasikan
kegiatan ini.

G. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT


1. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT

No Lintas Program terkait Peran


1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan, pembinaan dan
pemantauan untuk pelaksanaan kegiatan
aksi bergizi.
2. Gizi Edukasi asi eksklusif kepada ibu hamil dan
ibu balita

2. PERAN LINTAS SEKTOR TERKAIT

No Lintas Sektor terkait Peran


1. Lurah Mendukung, memfasilitasi dan
mengkoordinir kegiatan tersebut
H. SASARAN
Seluruh bayi yang lahiar di wilayah kerja Kecamatan Napabalano bias
mendapatkan asi sampai 6 bulan.

I. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA


1. SUMBER BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Tahun
Anggaran 2023.

2. RINCIAN BIAYA

No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan


1. Edukasi 4 desa di 1 org x 4 desa x Transportasi
Pemberian asi wilayah 100.000 Petugas
eksklusif Kecamatan
Tampo.

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No. Rincian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Edukasi Pemberian
asi eksklusif

K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Waktu Pelaksana


1. Edukasi Pemberian asi JAN-DES Pj Program
eksklusif

2. PELAPORAN
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh
Penanggungjawab Program setelah kegiatan.

L. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN

No Jenis Pencatatan Waktu

1. Lembar pencatatan kegiatan Setiap setelah turun kegiatan


2. PELAPORAN
Diserahkan Kepada
No Jenis Laporan Programer Dinas
Pengelola SIK
Kabupaten

1. Laporan gizi Setiap bulan tanggal 5 Setiap bulan tanggal 5

3. EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Waktu Pelaksana


1. Monitoring pelaksanaan Setiap akhir bulan Koordinator, pelaksana
kegiatan Edukasi pelayananan Promosi dan
Pemberian asi eksklusif PJ UKM
2. Lokakarya mini Setiap bulan Koordinator & pelaksana
pelaksanaan kegiatan tanggal 2 pelayananan Promosi
Edukasi Pemberian asi Kesehatan dan Staff UPTD
eksklusif Puskesmas Tampo.
3. Evaluasi Semester Setiap 6 bulan Koordinator & pelaksana
pelaksanaan Edukasi pelayananan Promosi
Pemberian asi eksklusif Kesehatan dan staff UPTD
Puskesmas TAMPO, dan
Dinas Kesehatan
Kabupaten Muna.

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MAKANAN PENDAMPING ASI

A. LATAR BELAKANG
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bula, guna memenuhi
gizi selain dari ASI.
MP-ASI berupa makanan padat atau cair yang diberikan secara bertahap
sesuai dengan usia dan kemampuan pencernaan bayi atau anak. Pada usia 6-24
bulan, ASI hanya menyediakan ½ dari kebutuhan gizinya sehingga MP-ASI harus
segera diberikan mulai dari bayi berusia 6 bulan.

B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi bayi atau balita usia 6-24 bulan di wilayah
UPTD Puskesmas Tampo.
2. Tujuan Khusus
a. Memperkenalkan MP-ASI yang pertama diberikan sebaiknya dalam bentuk
makanan lumat berbahan dasar makanan pokok terutama beras atau
tepung beras.
b. Membiasakan untuk mengkonsumsi MP-ASI dalam bentuk biskuit dan
mudah dicerna oleh bayi maupun balita

C. WAKTU PELAKSANAAN DAN TEMPAT


1. Waktu pelaksanaan :
MP-ASI biskuit di laksanakan setiap bulan Januari - Desember
2. Tempat
UPTD Puskesmas Tampo

D. PELAKSANAAN
1. Pelaksana Gizi
2. Pelaksana Bidan posyandu

E. PESERTA
Sasaran bayi atau balita posyandu seluruh wilayah kerja UPTD Puskesmas Tampo
usia 6-24 bulan.

F. SUMBER DANA
Kegiatan MP-ASI Biskuit ini bersumber dana dari DAU tahun 2023
G. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. PENCATATAN

No Jenis Pencatatan Waktu

1. Lembar pencatatan kegiatan Jan-Des

2. PELAPORAN
Diserahkan Kepada
No Jenis Laporan Programer Dinas
Pengelola SIK
Kabupaten

1. Laporan gizi Setiap bulan tanggal 5 Setiap bulan tanggal 5

3. EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Waktu Pelaksana


1. Monitoring pelaksanaan Setiap akhir bulan Koordinator, pelaksana
Pendistribusian Makanan pelayananan Promosi dan
Pendamping ASI Pj UKM
2. Lokakarya mini Setiap bulan Koordinator & pelaksana
Pendistribusian Makanan tanggal 2 pelayananan Promosi
Pendamping ASI Kesehatan dan Staff
UPTD Puskesmas Tampo.
3. Evaluasi Semester Setiap 6 bulan Koordinator & pelaksana
Pendistribusian pelayananan Promosi
Pendamping ASI Kesehatan dan staff UPTD
Puskesmas Tampo, dan
Dinas Kesehatan
Kabupaten Muna

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

KERANGKA ACUAN INISIASI MENYUSU DINI

A. LATAR BELAKANG
Air susu ibu (ASI) adalah makanan tunggal dan trbaik yang memenuhi
semua kebutuhan tumbuh kembang bayi sampai berusi 6 bulan. ASI yang pertama
kali keluar disebut kolostrum mengandung protein dan antibody yang tidak dapat
diperoleh dari sumber lain termasuk susuu formula.
Inisiasi menyusu dini adalah (IMD) adalah proses membiarkan bayi
dengan nalurinya sendiri dapat menyusu segera dalam satu jam pertama setelah
dilahirkan, bersamaan dengan kontak kulit antara bayi dengan kulit ibu. Bayi
dibiarkan setidaknya selama satu jam didada ibu sampai dia menyusu sendiri.
Karena inisiatif untuk menyusuh diserahkan pada bayi, maka istilahh yang
digunakan adalah Menyusu Diini bukan Menyusui.

B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kepada bayi melalui pemantauan Inisiasi
Menyusu Dini demi tumbuh kembang yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan cakupan IMD mebantu dan menjaga kesehatan
tubuh dan kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai macam penyakit.
b. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi.
c. Untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya IMD.

C. PERAN PIHAK-PIHAK TERKAIT


a. Kepala puskesmas melakukan monitoring dan evaluas ipelaksanaan upaya
peningkatan cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
b. Keluarga ikut berperan mendukung ibu dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD).
c. Pihan RS tempat ibu bersalin bersama petugas puskesmas membentuk grup
untuk melaporkan setiap ada persalinan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Melakukan pendataan IMD Edukasi asi eksklusif kepada ibu hamil dan
ibu balita
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan Pelaksanaan
No Metode Ket
Pokok Kegiatan
1. Pemberian Edukasi Kegiatan penyuluhan Pemberian
IMD IMD diawali dengan petugas
membuat jadwal, menentukan
sasaran dan lokasi. Selanjutnya,
petugas melakukan persiapan
dengan menyiapkan materi, Lalu
petugas menyampaikn materi dan
petugas mendokumentasikan
kegiatan ini.

F. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT


1. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT
No Lintas Program terkait Peran
1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan, pembinaan dan
pemantauan untuk pelaksanaan kegiatan
aksi bergizi.
2. Gizi Edukasi IMD kepada ibu hamil dan ibu
balita

2. PERAN LINTAS SEKTOR TERKAIT


No Lintas Sektor terkait Peran
1. Lurah Mendukung, memfasilitasi dan
mengkoordinir kegiatan tersebut

G. SASARAN
Seluruh bayi yang lahiar di wilayah kerja Kecamatan Napabalano bisa
mendapatkan IMD.

H. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA


1. SUMBER BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas
Tahun Anggaran 2023.
2. RINCIAN BIAYA

No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan


1. Pendataan 4 desa di wilayah 1 org x 4 desa x Transportasi
Bufas Kecamatan 100.000 Petugas
Tampo.
I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Bulan
No. Rincian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pendataan IDM

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Waktu Pelaksana

1. Edukasi Pemberian IMD JAN-DES Pj Program

2. PELAPORAN
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh
Penanggungjawab Program setelah kegiatan.

K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN

No Jenis Pencatatan Waktu

1. Lembar pencatatan kegiatan Setiap setelah turun kegiatan

2. PELAPORAN
Diserahkan Kepada
No Jenis Laporan Programer Dinas
Pengelola SIK
Kabupaten

1. Laporan gizi Setiap bulan tanggal 5 Setiap bulan tanggal 5


3. EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Waktu Pelaksana


1. Monitoring pelaksanaan Setiap akhir bulan Koordinator, pelaksana
kegiatan Edukasi pelayananan Promosi dan
Pemberian IMD PJ UKM
2. Lokakarya mini Setiap bulan tanggal Koordinator & pelaksana
pelaksanaan kegiatan 2 pelayananan Promosi
Edukasi Pemberian IMD Kesehatan dan Staff UPTD
Puskesmas Tampo.
3. Evaluasi Semester Setiap 6 bulan Koordinator & pelaksana
pelaksanaan Edukasi pelayananan Promosi
Pemberian IMD Kesehatan dan staff UPTD
Puskesmas Tampo, dan
Dinas Kesehatan
Kabupaten Muna.

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN ACUAN


KEGIATAN DI POSYANDU

A. PENDAHULUAN
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program
perbaikan gizi yang menitik beratkan pada upaya pencegahan dan peningkatan
keadaan gizi anak. Pemantauan pertumbuhan merupakan rangkaian kegiatan
yang terdiri dari :
1. Penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan
2. Pengisian kartu menuju sehat (KMS).
3. Penilaian status pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan
4. Tindak lanjut kasusu gangguan pertumbuhan (konseling, rujukan, PMT)

B. LATAR BELAKANG
Di Indonesia pemantauan pertumbuhan telah dilaksanakan sejak tahun
1970an sebagaii kegiatan utama UPGK. Pemantauan pertumbuhan diintegrasikan
dengan pelayanan kesehatan dasar lain (KIA, Imunisasi dan Pemberantasan
Penyakit). Pemantauan pertubuhan merupakan kegiatan utama posyandu.
Setelah pelayanan posyandu selesai kader melengkapi pencatatan dan
membahas hasil kegiatan tadi dan rencana tindak lanjut . kader selanjutnya
membuatnya membuat diagram balokj SKDN berdasarkan data dari KMS/Buku
KIA. Berdasarkan buku KIA diperoleh informasi jumlah balita yang hadir dan serta
jumlah balita yang naik dan tidak naik berat badannya, jumlah balita gizi baik , gizi
kurang maupun gizi buruk. Dengan data balok SKDN tersebut dapat dilakukan
pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan. Keberhasilan pemantauan
pertumbuhan di posyandu memerlukan dukungan dari sektor terkait, kader,
petugas kesehatan dan ibu hamil serta ibu balita.
Maka perlu dilakukan kegiatan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu,
sehingga tercapai Visi dan Misi UPTD Puskesmas TAMPO, yang dituangkan
kedalam tata nilai UPTD Puskesmas TAMPO.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui pemantauan
pertumbuhan balita di posyandu. Sebagai acuan dalam pelaksanaan
Pemberian Makanan Tambahan balita, balita gizi kurang dan ibu hamil KEK.
2. Tujuan Khusus
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui pemantauan
pertumbuhan balita di posyandu (pendaftaran balita yang datang,
penimbangan balita, penilaian hasil penimbangan, konseling, penyuluhan dan
rujukan balita BGM, sakit atau tidakk sakit.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Di posyandu a. Penimbangan berat badan balita
b. Penilaian status pertumbuhan balita
c. Konseling pertumbuhan balita
d. Rujukan
2. Di puskesmas a. Penerimaan rujukan dari posyandu
b. Penentuan status gizi berdasarkan
antropometri dan tanda-tanda klinis
c. Pemberian umpan balik keposyandu atau
melakyukan rujukan ke Rrumah Sakit
d. Monitoring dan evaluasi

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Kader Posyandu terampil melakuakn penimbangan balita di posyandu
sekaligus menentukan garis pertumbuhan apakah berat badan anak naik
atau tidak naik.
2. Kader merujuk balita ke puskesmas bila balita sakit (demam, batuk, piles,
dan diare), berat badan dua kali berturut-turut tidak naik, balita BGM dan
dicurigai gizi buruk
3. Petugas puskesmas selanjutnya melakukan penimbangan dan pengukuran
tinggi badan atau panjang badan untuk mengetahui status gizi balita
menurut indikator BB/U yang d verifikasi dengan BB/PB atau BB/TB
4. Bila dari hasil pengukuran status antropometri balita dalam keadaan status
gizi kurang atau buruk (BB/TB atau BB/PB <-3SD s/d -2SD dan terlihat
sangat kurus atau odema
5. Merencanakan tata laksana gizi buruk balita (mengacu pada buku pedoman
tatalaksana gizi buruk edisi terbaru) dan memberikan PMT-Pemulihan untuk
balita yang mengalami gizi kurang (-2SD)
6. Memberi penyuluhan atau konseling pada orang tua balita mengenai pola
makan dan pola asuh
7. Memantau setiap bulan perkembangan status gizi balita terutama balita
yang termasuk dalam kriteria gizi kurang atau buruk
F. SASARAN
1. Kader posyandu
2. Petugas kesehatan (dokter, tenaga gizi, bidan, perawat, dll)
3. Petugas lintas sektor terkait (petugas kecamatan, pamong desa, PLKB, dll)

G. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA


1. SUMBER BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas
Tahun Anggaran 2023.

2. RINCIAN BIAYA

No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan


1. Kerangka Acuan 4 desa di 1 org x 4 desa Transportasi
Kegiatan wilayah x 100.000 Petugas
pemantauan Kecamatan
pertumbuhan dan Tampo.
perkembangan di
posyandu

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No
Rincian Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Kegiatan pemantauan
pertumbuhan dan
perkembangan di
posyandu

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Kader melaporkan hasil pelaksanaan pekan penimbangan ke TPG
Puskesmas
2. TPG puskesmas selanjutnya mengentri dan merekap data dari
masingmasing posyandu
3. Pelaporan selanjutnya ke Dinas Kesehatan

Tampo, 03 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab UKM
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Esensial Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST WIDARNI, SKM HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 198405072015122001 NIP. 19921209 201903 1 010

Anda mungkin juga menyukai