Anda di halaman 1dari 122

KRITERIA

4.1.1

PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DIRENCANAKAN,


DILAKSANAKAN, DIPANTAU, DAN DIEVALUASI
DENGAN MELIBATKAN
LINTAS
PROGRAM, LINTAS SEKTOR,
PEMBERDAYAAN
DAN MASYARAKAT

4.1.1Elemen Penilaian

a. Ditetapkanindikatordan target kinerja Stunting dalam rangka


mendukungprogrampencegahandan penurunan,yang disertai
capaian
dan analisisnya
(R,D, W).
R : SK Indikator dan target terkait pencegahan dan penurunan stunting yang
merupakan bagian dari indikator kinerja pelayanan
. UKM
D :Bukti pencapaian indikator stunting yang disertai dengan analisisnya.

W :Kepala Puskesmas,Pj UKM, KoordinatorGizi dan Pelaksana


PenggalianInformasiterkait penetapanindikator,pencapaiandan
analisinya.
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS TAMPO
TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA


DINAS KESEHATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayahnya, Laporan
Kinerja UPTD Puskesmas Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna Tahun
2023 dapat tersusun dengan sebaik – baiknya.
Laporan Kinerja UPTD Puskesmas Tampo merupakan salah satu media
publikasi data dan informasi yang berisi situasi dan kondisi kesehatn yang cukup
konprehensif. Kinerja ini disusun berdasarkan ketersediaan data, informasi dan
indicator kesehatan yang bersumber dari berbagai unit kerja baik lintas program
maupun lintas sector dengan didukung data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muna.
Terimakasih dan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan Kinerja ini.
Semoga Laporan Kinerja UPTD Puskesmas Tampo ini dapat berguna bagi
semua pihak. Kritik dan saran kami harapkan sebagai penyempurnaan penyusunan
kinerja yang akan dating.

Kepala UPTD Puskesmas Tampo

Rosdiana, S.ST
NIP. 19790403 200604 2 016
BAB1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan; (2) Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat; (3) Pusat pelayanan
kesehatan strata pertama. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan
penyelenggaraan upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrument manajemen
yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat Puskesmas, (2) Lokakarya Mini
Puskesmas, (3) Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya
termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan manajemen
sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas
(SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan
quality assurance).

B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas


Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja/prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan
penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Muna
melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian
cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu Pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh
Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Muna
bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I, II, III)
sesuai dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, Dinas
Kesehatan Kabupaten muna dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat
diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
2. TujuanKhusus
a. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatanserta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
b. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok Puskesmas.
c. Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota untuk tahun yang akan datang
D. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas
(output dan out come).
3. Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Muna, dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Muna dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan.

E. Ruang Lingkup
Indikator dan Penilaian Kinerja puskesmas meliputi:
1. Pelayanan UKM Esensial Puskesmas
a. Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Perbaikan Gizi
d. Upaya Kesehatan Ibu dan Ana dan Keluarga Berencana
e. Upaya Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular
2. Pelayanan UKM Pengembangan
a. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Mayarakat
b. Upaya Kesehatan Batra
c. Upaya Kesehatan Kerja
3. Pelayanan UKP
a. Pelayanan Rawat Inap
b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan Poned
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Kefarmasian
f. Pelayanan Laboratorium
4. Manajeman Puskesmas Meliputi
a. Manajemen Operasional
b. Manajemen Alat dan Obat
c. Manajemen Keuangan
d. Manajemen Ketenagaan

F. Visi,Misi dan TataNilai Puskesmas Tampo


Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat,
maka dalam Mendukung Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015.
Puskesmas harus mampu mewujudkan :

1. Visi
“Terwujudnyan pelayanan kesehatan bermutu menuju masyarakat Kecamatan
Napabalano sehat dan mandiri”
2. Misi
3. Memberikan pelayanan yang bermutu, responsif, adil, merata dan terjangkau
oleh seluruh masyarakat
4. Memastikan ketersediaan sumber daya untuk pengembangan pelayanan
5. Memberdayakan masyarakat untuk mandiri dalam bidang kesehatan melalui
upaya pelayanan kesehatanpromotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
6. Menjalin kemitraan dengan lintas sektor dan organisasi masyarakat dalam
mendorong kemandirian hidup bersih, sehat dan sejahtera bagi keluarga dan
masyarakat
7. Meningkatkan profesionalisme dan sumber daya manusia dipuskesmas dalam
rangka optimalisasi manajemen pelayanan kesehatan.
BAB II DEMOGRAFI

A. Data Umum
1. Data Wilayah
Wilayah kerja Puskesmas Tampo meliputi Kelurahan Napabalano dan
Kelurahan Tampo dengan jumlah penduduk 7.924 jiwa.
Gambar 1.
Peta Batas Wilayah Kerja Puskesmas Tampo

Luas wilayah kerja Puskesmas Tampo sekitar 17,44 Km2 yang terdiri
dari 2 kelurahan yakni Kelurahan Napabalano dan Kelurahan Tampo. Wilayah
kerja UPTD Puskesmas Tampo terletak di bagian Utara pulau Muna. Secara
geografis, wilayah kerja Puskesmas terletak di bagian Utara garis khatulistiwa,
memanjang dari utara ke selatan di antara 4,63-4,65 lintang selatan dan
membentang dari Barat ke Timur diantara 122,6 - 122,7 bujur timur. Adapun
batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Tampo adalah sebagai berikut:
• Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Towea
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Napalakura
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pentiro
• Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton

2. Data penduduk
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tampo tahun 2023,
menurut data dari Profil Kecamatan Napabalano sebanyak 7924 jiwa. Jumlah
Penduduk tertinggi di Kelurahan Napabalano yang berjumlah 4546 jiwa,
sedangkan Kelurahan Tampo berjumlah 3378 jiwa.
a. Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk di Wilayah UPTD Puskesmas Tampo tahun 2023
adalah 487,5 jiwa/km2, dengan jumlah penduduk per KK rata-rata 4,9 jiwa.
b. Sex Ratio
Sex Ratio penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tampo tahun 2023
bahwa jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3892 jiwa (49,12%) lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah penduduk wanita sebanyak 4032 jiwa
(50,88%).
c. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur
Melalui data yang tersaji, dapat diketahui proporsi penduduk yang menjadi
sasaran program dan pelayanan kesehatan. Distribusi Penduduk Menurut
kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut :
Grafik 1.1
Kelompok Umur dan Jumlah Penduduk
Tahun 2023

70-74
60-64
50-54
40-44
Jenis Kelamin
30-34 Perempuan
20-24 Jenis Kelamin Laki-Laki
10-14
0 –4
0 200 400 600 800 1000

3. Sarana Puskesmas dan Jaringannya


a. Puskesmas
Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan salah
satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab meneyelenggarakan pembangunan wilayah kerja
(Depkes,2011).
Puskesmas memiliki fungsi sebagai pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer dan pusat pelayanan kesehatan perorangan
primer.
Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan,
UPTD Puskesmas Tampo merupakan Puskesmas Rawat Inap, yang
melaksanakan program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP).
1) Fasilitas Pelayanan Dalam Gedung Puskesmas
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pelayanan dan program,
Puskesmas Tampo tahun 2023 dilengkapi dengan fasilitas pelayanan
dalam gedung seperti pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Di Puskesmas Tampo
Menurut Permenkes 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas

No Rungan Jumlah Ruangan Keterangan

1. Ruang Administrasi 1
2. Ruang Kantor Untuk
1
Karyawan
3. Ruang Kepala
1
Puskesmas
4. Ruang Rapat 1
5. Ruang Pendaftaran dan
1
Rekam Medis
6. Ruang Pemeriksaan
1
Umum
7. Ruang Tindakan dan
1
Gawat Darurat
8. Ruang Kesehatan Ibu 1
10. Ruang IVA Test dan KB 1
11. Ruang Kesehatan Gigi 1
dan Mulut
12. Ruang Komunikasi
Informasi dan Edukasi 1
(KIE)
13. Ruang Farmasi 1
14. Ruang Persalinan 1
15. Ruang Rawat Pasca 3
persalinan
16. Ruang Rawat Inap 5
Kamar Mandi/Wc 12
12. Ruang Laboratorium 1
13. Rumah Dinas Tenaga 5
Kesehatan
14. Ruang Tunggu 1
15. Ruang ASI 1
16. Ruang Cuci Linen 1
Ruang Sterilisasi 1
12. Ruang
Penyelenggaraan 1
Makanan
(Dapur/pantry)
13. Ruang Jaga Petugas 3
14. Gudang Umum 1
15. Lahan Parkir 1

Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Tampo Tahun 2023

2) Sarana Penunjang Pelayanan Kesehatan


Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pelayanan dan
program, Puskesmas Tampo juga didukung dengan sarana penunjang
seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Sarana Penunjang di Puskesmas Tampo Tahun 2023

Kondisi
Jenis
No Jumlah Ket.
Sarana/Prasarana Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
A. Sarana Kesehatan
2. Rumah Dinas 6 3 2 0
3. Rumah Dinas Bidan 0 0 0 0
4. Rumah Dinas Perawat 5
5. Rumah Dinas Dokter 1
6. Rumah Dinas Kepala
0
Puskesmas
7. Polindes 0
8. Poskesdes 0
10. Posyandu 9
11. Pustu 1
12. Posbindu PTM 7
13. Posyandu Remaja 2
14. Kenderaan roda 4
1
(Puskel)
15. Kenderaan roda dua
B. Sarana Penunjang
1. Komputer PC
2. Laptop 2
3. Televisi besar/kecil 1
4. Handy cam 0
5. Kamera Digital 0
6. Lemari pendingin
1
besar/kecil
7. Frezeer 0
8. Vakum Clener 0
9. Lemari es vaksin buka
1
atas
10. Lemari es vaksin buka
0
samping
11. Sound system 2
12. Layar Proyektor 1
13. Proyektor 1
14. Lemari Kaca
15. Meja Biro
16. Kursi Sofa
17. Kursi kerja
18. Kursi tunggu pasien
19. Kursi Roda
20. Kursi putar
21. AC
22. Rak TV
23. Tempat Tidur pasien
24. Alat Pemadam
Kebakaran
25. Sterilisator Listrik
26. Incinerator 1 0 0 1
27. IPAL 1
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Tampo Tahun 2023
b. Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu (Pustu) berfungsi untuk memperluas jangkauan
pelayanan kesehatan puskesmas dan mendekatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. (Lihat lampiran profil Tabel 4)
Jumlah Pustu di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tampo tahun 2023
ada 1 Pustu yaitu Pustu Tampo di Kelurahan Tampo.
c. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang paling dikenal masyarakat untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah
keterpaduan lintas sektor dan masyarakat. Posyandu menyelenggarakan
minimal 5 program prioritas kesehatan yaitu kesehatan ibu anak, KB,
perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Pustu yang terdapat di
Wilayah Kerja Puskesmas Tampo terdapat pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Tampo Tahun 2023

No Kelurahan Posyandu Balita


1. Tampo Pos 1 Tumbuh Subur
Pos 2 Kamboja
Pos 3 Jaya Sejahtera
Pos 4 Pantai Biru
2. Napabalano Pos 1 Tengiri
Pos 2 Mawar
Pos 3 Melati
Pos 4 Samudera Biru
Pos 5 Flamboyan
Sumber : Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Tampo Tahun 2023

d. Polindes dan Poskesdes


Tidak terdapat polindes dan poskesdes di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Tampo.
4. Ketenagaan
Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak akan berjalan dengan baik
jika tidak didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam
organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung dari keberadaan
SDM. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan menunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program dan pelayanan kesehatan.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan
tingkat pertama Puskesmas Tampo telah dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, dokter
gigi, bidan, perawat, perawat gigi, tenaga analis kesehatan, Sanitarian, dan ahli
gizi, dan Apoteker.
Adapun Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas
Tampo pada tahun 2023 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1
Jumlah Tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Muna
Tahun 2023

Kondisi
Standar
No Tenaga Kesehatan Jumlah
Tenaga
PNS P3K Magang
1 Dokter spesialis 0 0 0 0 0
2 Dokter umum 2 1 1 1 3
3 Dokter gigi 1 1 0 0 1
4 Perawat 8 6 0 14 20
5 Perawat Gigi 2 0 4 6
6 Bidan 7 4 1 11 16
7 Apoteker 1 1 0 1 2
8 Tehnik Kefarmasian 1 0 0 0 0
9 Kesehatan Masyarakat 1 1 0 3 4
10 Kesehatan Lingkungan / 0 1 0 1
1
Sanitarian
11 Tenaga Gizi (Nutrisionis 2 0 1 3
2
dan Dietisien)
12 Tenaga Laboratorium / 0 0 2 2
1
analis kesehatan
13 Tenaga keterapian fisik :
a. Fisioterapi 0 0 0 0 0
b. Terapi Okupasi 0 0 0 0 0
c. Akupuntur 0 0 0 0 0
14 Tenaga keteknisan
medis :
a. Radiografer 0 0 0 0 0
b. Teknik Elektromedik 0 0 0 0 0
c. Rekam medik 0 0 0 0 0
15 Tenaga penunjang / non
medis :
a. Sopir 0 0 0 1 1
b. Securuty 0 0 0 1 1
c. Clening Servis 0 0 0 1 1
d. Admin 0 0 0 1 1
Total Tenaga 62
Sumber Data Subbag Tata Usaha Puskesmas Tampo, 2023

Sedangkan menurut kompetensi pendidikan di UPTD Puskesmas Tampo


Tahun 2023 sebagai berikut :

Tabel 5.1
Tenaga Kesehatan Menurut Pendidikan di UPTD Puskesmas Tampo
Tahun 2023

Jenjang
No Jumlah Persentase (%) Keterangan
Pendidikan
1. Sarjana 21 33,88
2. Diploma IV 5 8,06
3. Diploma III 36 58,06
Total 62 100
Sumber : Data Subbag Tata Usaha Puskesmas Tampo, 2023

5. Keadaan Sosial Ekonomi dan Budaya


a. Adat Istiadat
Penduduk yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tampo
sebagian besar adalah suku Muna yang hampir sebagian besar penganut
agama Islam. Sedangkan bahasa pengantar dalam pergaulan sehari-hari
adalah Bahasa Muna.
b. Mata Pencaharian
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk sehari-hari, sebagian besar
mata pencaharian penduduk adalah berdagang dan nelayan.
BAB III PELAKSANAAN DAN PENILAIAN KINERJA

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Penilaian yang dilakukan oleh tenaga


Puskesmas sebagai instrument mawas diri untuk mengukur tingkat capaian kinerja
Puskesmas. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas meliputi serangkaian
kegiatansebagai berikut :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan Data,meliputi pengisian dan penghitungan capaian hasil PKP
3. Penyajian data PKP tahunan dalam bentuk grafik batang
4. Analisa kinerja yang meliputi indetifikasi masalah, memprioritas masalah
menganalisis penyebab masalah,menentukan alternative pemecahan masalah.
5. Pelaporan hasil kinerja Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesma Tampo tahun
2022,sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data
a. Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan puskesmas tahun 2023 (Januari s.d Desember 2023) dengan
variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja
puskesmas tahun 2023.
b. Data yang diperoleh dari data program UKM esensial , UKM
pengembangan, UKP, serta data manajemen dan mutu puskesmas.
2. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
1) Satuan Sasaran adalah satuan kegiatan program seperti orang, ibu
hamil,bayi, balita dan lainnya sesuai dengan NSPK masing– masing
program
2) Target Sasaran (TS) adalah jumlah sari sasaran yang akan diberikan
pelayanan Oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja dan pencapaian
terdahulu. TS = TxS
3) Total sasaran(ToS)adalah sasaran target keseluruhan(100%)
4) Pencapaian(P) diisi dengan hasil yang dicapai masing – masing kegiatan
selama kurun waktu tertentu
5) %Cakupan diperoleh dengan menghitung pencapian hasil kegiatan
6) Cakupan riil(CR)adalah dengan menghitung P :ToSx100%
7) %Cakupan variable (CV)=P:TSx100%
8) Total nilai kinerja Puskesmas adalah jumlaah nilai upaya Puskesmas
9) Analisa adalah evaluasi terhadap capaian target
10) Rekomendasi / Tindak lanjut adalah tindak lanjut dari capaian kinerja
yang tidak terpenuhi target.
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat
kelompok Puskesmas, yaitu :
1) Rata rata nilai UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu
Kelompok I (kinerja baik):Tingkat pencapaian hasil ≥91%
2) Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81– 90 %
3) Kelompok III (kinerja rendah):Tingkat pencapaian hasil˂ 81%
4) Manajemen Puskesmas Baik:Nilai rata–rata >8,5 Cukup:Nilai 5,5– 8,4
Rendah: Nilai <5,4
Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas diwilayahnya, maka kinerja
Puskesmas akan dikelompokkan menjadi tiga kelompok Puskesmas:
1) Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2) Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3) Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja rendah
BAB IV PENILAIAN KEGIATAN PUSKESMAS TAMPO

Hasil Kinerja Puskesmas Tampo tahun 2023,dapat kami sajikan sebagai


berikut:
A. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM )
Tabel 6.1 Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Puskesmas Tampo tahun 2023

HASIL
KOMPONEN UKM CAKUPAN TINGKAT KETERA
NO
(%) KINERJA NGAN

1 Upaya Promosi
92,33% Baik
Kesehatan
2 Upaya Kesehatan Baik ≥91
76,69% Kurang
Lingkungan
3 Upaya Kesehatan Ibu dan
80,46% Kurang Cukup ≥
Anak
4 Upaya Pelayanan Gizi 81-90
82,3% Kurang
5 Upaya Pencegahan&
Pengendalian Penyakit 77,58% Kurang Kurang
(P2) ≤81
6 Upaya pengembangan 78% Kurang
Rata-rata Kinerja 81,23% Baik

Cakupan nilai rata-rata UKM adalah 81,23% dengan kategori cukup dimana
cakupan tertinggi dicapai oleh Upaya Pelayanan Promosi kesehatan dengan
nilai rata-rata 92,33%, sedangkan terendah adalah Upaya Kesehatan
Lingkungan dengan nilai rata-rata 76,69%.
2. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen
Tabel 7.1 Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Tampo Tahun 2023

KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT


NO KET
PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA

1. Manajemen Umum 8,5 Baik Baik ≥8,5


2. Manajemen Pemberdayaan
10 Baik
Masyarakat
Cukup ≥
3. Manajemen Peralatan 10 Baik 5,5– 8,4
Manajemen Sarana
4. 10 Baik
Prasarana
Kurang
5. Manajemen Keuangan 10 Baik ≤5,5
Rata-rata 9,7 Baik

Jadi hasil Kinerja Manajemen Puskesmas Tampo tahun 2023 adalah :9,7 (Kategori
Baik).
BAB IV ANALISIS HASIL KINERJA

A. Analisis masalah
1. Program Kesehatan Lingkungan
a. Identifikasi Masalah
Dari hasil pengumpulan dan analisis pencapaian kinerja program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Tampo ditemukan beberapa indikator
yang masih bermasalah. Indikataor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Pencapaia
No Upaya Target Masalah
n
1. Inspeksi Kesehatan 50% 18,5% Tidak memperhatikan
Lingkungan (IKL) kondisi sanitasi karena
Tempat keterbatasan biaya
Pengolahan Pangan
(TPP)
2. Inspeksi Kesehatan 65% 14% Ketidakpedulian dengan
Lingkungan (IKL) tempat fasilitas umum
Tempat
Fasilitas Umum (TFU)
3. Pengelolaan sampah 100% 10% Masyarakat masih
rumah tangga melakukan penanganan
sampah tidak aman
4. Jumlah Desa ODF 100% 50% Masih ada masyarakat
yang belum mampu
secara ekonomi
membuat fasilitas
jamban
5. Jumlah Desa 5 Pilar 100% 0% Desa yang
STBM melaksanakan
STBM baru mencapai
50%
6. Pengelolaan limbah cair 100% 4% Kurangnya dana untuk
rumah tangga pembuatan
penampungan air
limbah yang sesuai
syarat

b. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi
masalah, ketidak tersediaan teknologi yang memadai atau adanya
keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih prioritas
masalah dengan kesepakatan tim. Dalam penetapan urutan prioritas masalah
digunakan metode USG (Urgency, Seriousness Growth). Adapun urutan
prioritas masalah dapat dilihat pada tabel berikut :
No Masalah Pokok U S G Total Ranking
1 Jumlah Desa ODF 9 9 9 27 1
2. Pengelolaan sampah rumah tangga 8 8 8 24 2
3. Pengelolaan limbah cair rumah 7 7 7 21 3
tangga
4. Jumlah Desa 5 Pilar STBM 6 6 6 18 4
5. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) 5 5 5 15 5
Tempat Pengolahan Pangan (TPP)

6. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) 4 4 4 12 6


Tempat Fasilitas Umum (TFU)

c. Akar penyebab masalah


Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari
akar penyebab masalah tersebut. Metode yang di gunakan untuk mencari
akar penyebab masalah yaitu menggunakan diagram sebab akibat (Diagram
Ishikawa) atau sering juga di sebut diagram tulang ikan.
Presentase Desa ODF (Open Defecation Free)

Dana Manusia

Pengetahuan Pengetahuan
masyarakat rendah masyarakat ren dah
tentang PHBS tentang PHBS

Lebih Kebiasaan masyarakat


mengutamakan BABS
kebutuhan primer

Ketidakmampuan
masyarakat menyediakan
Sarana penyuluhan
jamban Kurangnya penyuluhan
kurang
PHBS

Lebih mengutam akan Ada 50 % desa yang


kebutuhan primer masih BABS
Kurangnya koordinasi
lintas sektor

Sarana
Lingkungan Metode
Presentase Rumah Tangga Melakukan Pengelolaan Sampah
Presentase Rumah Tangga Melakukan Pengelolaan Limbah Cair

Sarana Lingkungan Metode


Persentase Desa 5 Pilar STBM

Dana Manusia

Kurangnya alokasi Minimnya penyuluhan di


dana masyarakat

Tingkat ekonomi
Kurang aktifnya kader
rendah

Belum
didistribusikannya
media dari Belum ada
pus kesmas ke Dekat dengan kebijakan dari
masyarakat sungai dan daerah pemerintah
pesisir terkait BABS

Belum ada Ada 0% desa yang


media tentang melaksanakan 5 Pilar
STBM Tradisi dan budaya STBM , Tetapi 2 desa
Kur ang optimalnya
sudah melakukan
dukungan lintas
sektor pemicuan STBM
Presentase Tempat Pengolahan Pangan (TPP)

Dana Manusia

Kurangnya pengetahuan
penjamah makanan
tentang Hygiene Sanitasi
Terkendala dana Makanan
untuk membenahi Hygiene sanitasi
sarana dan
prasarana TPP
Hygiene sanitasi
perora ngan masih buruk

Lingkungan di luar Alat dan proses


kurang saniter, dan pengolahan masih
tempat produksinya sederhana
Kondisi TPP yang masih menyatu dengan
masih darurat ru mah pokok dan tidak
Rata - rata belum punya
ada wastafe
sertifikat

Sarana Li ngkungan Metode


Presentase Tempat Fasilitas Umum (TFU)

Dana Manusia

Ketidakpedulian
dengan TFU

Dukungan dana
masih kurang
Rasa kurang
memiliki

Media promosi
t idak ada

Penyuluhan antar
Media promosi program masih kurang Penyuluhan antar
tidak ada program masih kurang

Belum ada/dibentuk
kader kesling per desa Belum ada/dibentuk
kader kesling per desa

Sarana Lingkungan Metode


d. Menetapkan Cara - Cara Pemecahan Masalah
No. Proritas Penyebab Alternatif Pemecahan Kegiatan
Masalah Masalah Pemecahan Masalah
Masalah Terpilih
1. Jumlah - Masih banyak - Berkoordinasi Mengoptimalka Melaksanakan
Desa ODF masyarakat dengan lintas n pemberian penyuluhan
yang lebih sektor Terkait edukasi melalui
mengutaman dengan mengenai Stop pemicuan 5
kebutuhan masalah yang Buang Air Pilar STBM
pokok/primer ada agar Besar maupun
untuk adanya program Sembarangan secara dari
kebutuhan pengadaan rumah ke
hidup seharihari jamban rumah.
- Masih ada - Mengoptimalkan
masyarakat pemberian
yang belum edukasi
mampu secara mengenai Stop
ekonomi Buang Air Besar
membuat Sembarangan
fasilitas jamban
Luas lahan,
keberadaan
sungai /kali,
dan dekat
pesisir
sehingga
menjadi faktor
masyarakat
BABS
2. Ada 90% - Masyarakat - Meningkatkan Berkoordinasi Pemicuan
masyarakat masih pengetahuan dengan lintas desa
yang tidak melakukan dan kesadaran sektor terkait STBM
melakukan penanganan masyarakat dan bekerja
pengelolaan sampah tidak tentang dampak sama dengan
sampah aman yang pemerintah
- Pengangkuta n ditimbulkan oleh terkait masalah
sampah tidak buang sampah yang ada untuk
merata sembarangan menyediakan
- Tidak - Berkoordinasi fasilitas
tersedianya dengan lintas pengangkut
mobil sektor terkait sampah
pengangkut dan bekerja
sampah di sama dengan
setiap desa pemerintah
terkait masalah
yang ada untuk
menyediakan
fasilitas
pengangkut
sampah
3. Ada 96% - Tidak ada - Melakukan Memberikan Pemicuan
rumah fasilitas dan pemantauan edukasi terkait desa STBM
tangga yang tempat untuk secarah efektif pengelolaan dan
tidak pengelolaan dan berkala dan pemantauan
melakukan limbah cair - Memberikan rutin
pengelolaan - Kurangnya pemanfaatan
edukasi terkait
limbah cair dana untuk pengelolaan limbah cair
pembuatan dan rumah tangga
penampungan pemanfaatan
air limbah yang limbah cair
sesuai rumah tangga
- Lingkungan
belakang
rumah luas
sehingga
mendukung
untuk dialirkan
limbah
4. 0 desa yang - Minimnya - Pembentukan Berkoordinasi Pemicuan 5
verifikasi ke 5 penyuluhan di kader Stop dengan lintas Pilar STBM
pilar STBM masyarakat BABS sektor terkait dan
- Kurang - Berkoordinasi
tapi ke 2 dan bekerja kunjungan
optimalnya dengan lintas
desa sudah Dukungan sektor terkait sama dengan rumah sehat
melaksanak lintas sektor dan bekerja pemerintah
an STBM - Belum ada sama dengan terkait
media tentang pemerintah masalah yang
STBM terkait masalah ada
yang ada

5. Ada 47% - Kurangnya - Melakukan Kunjungan Inspeksi


TPP yang pengetahuan pembinaan/pe rutin dan Tempat
tidak penjamah rtemuan memberikan Pengolahan
memenuhi makanan penjamah edukasi Pangan (TPP)
syarat dan tentang tempat tempat
bersertifikat Hygiene pengolahan pengolahan
Sanitasi pangan pangan yang
Makanan - Kunjungan memenuhi
- Lingkungan di rutin dan syarat
luar kurang memberikan
saniter, dan edukasi tempat
tempat pengolahan
produksinya pangan yang
masih menyatu memenuhi
dengan rumah syarat
pokok dan
tidak ada
Wastafel
6. Ada 20 - Ketidak - Pembinaan Kunjungan Inspeksi
sarana TFU pedulian terhadap rutin dan Tempat
yang tidak dengan tempat tempat fasilitas memberikan Fasilitas
memenuhi fasilitas umum umum edukasi Umum
syarat dan - Penyuluhan - Kunjungan tempat (TFU)
antar program rutin dan fasilitas umum
bersertifikat yang
masih kurang memberikan
- Media promosi edukasi tempat memenuhi
tidak ada fasilitas umum syarat dan
yang menyediakan
memenuhi media promosi
syarat
Dari data diatas masih ada beberapa indikator yang mempunyai
kesenjangan,sebagai berikut :
a. Jumlah Desa ODF belum mencapai target.
b. Masyarakat yang tidak melakukan pengelolaan sampah masih dibawah
target.
c. Rumah tangga yang tidak melakukan pengelolaan limbah cair masih
dibawah target.
d. Masih ada Desa yang belum verifikasi ke 5 pilar STBM tapi ke 2 desa sudah
melaksanakan STBM, belum tercapai
e. TPP yang tidak memenuhi syarat dan bersertifikat , belum tercapai
f. Sarana TFU yang tidak memenuhi syarat dan bersertifikat

2. Upaya Pelayanan Gizi


a. Identifikasi Masalah
Dari hasil pengumpulan dan analisis pencapaian kinerja program Gizi
Puskesmas Tampo ditemukan beberapa indikator yang masih bermasalah.
Indikataor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Pencapaia
No Upaya Target Masalah
n
1. Presentase balita 16% 8.08% Masih ada 8.08%
pendek/sang pendek balita Stunting.
at (Stunting)

2. Presentase Balita 7.5% 4.57% Masih ada 4.57% balita


Wasting wasting
3. Pravelensi Balita 14% 6.71% Masih ada 6.71%
dengan Berat Badan balita gizi kurang
rendah /Gizi Kurang
4. Balita (6-59 bln) 89% 62.60% Masih ada 62,60% (6-
mendapat kapsul 59bln) belum
vitamin A mendapat kapsul
vitamin A
5. Bayi usia kurang 55% 16.49% Cakupan Bayi usia
dari 6 bulan yang kurang dari 6 bulan
mendapat ASI yang mendapat ASI
Eksklusif Eksklusif masih rendah
yaitu 16.49%
6. Balita di timbang (D/S) 80% 66.52% Cakupan Balita di
timbang msih rendah
(D/S) yaitu 66.52%
7. Pemberian tablet 82% 53.39% Cakupan tablet
tambah darah tablet tambah darah pada
pada Bumil Bumil masih rendah
(53.39%)
8. Balita Berat Badan 84% 29.04% Cakupan Balita Berat
Naik (N/D') Badan Naik
(N/D') masih rendah
yaitu 29.04%

b. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi
masalah, ketidak tersediaan teknologi yang memadai atau adanya
keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih prioritas
masalah dengan kesepakatan tim. Dalam penetapan urutan prioritas masalah
digunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Adapun urutan
prioritas masalah dapat dilihat pada table berikut :
No Masalah Pokok U S G Tota Ranking
l
1 Presentase balita pendek/sangat pendek 4 4 3 11 5
(Stunting)
2 Presentase Balita Wasting 4 3 3 10 6
3 Pravelensi Balita dengan Berat Badan 3 3 3 9 7
rendah
4 Balita (6-59 bln) mendapat kapsul 3 2 3 8 8
vitamin A
5 Bayi usia kurang dari 6 bulan yang 5 4 4 13 3
mendapat ASI Eksklusif
6 Balita di timbang (D/S) 5 5 5 15 1
7 Pemberian tablet tambah darah tablet 4 4 4 12 4
pada Bumil
8 BalitaBeratBadanNaik (N/D') 5 5 4 14 2

c. Akar penyebab masalah


Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari
akar penyebab masalah tersebut. Metode yang di gunakan untuk mencari
akar penyebab masalah yaitu menggunakan diagram sebab akibat (Diagram
Ishikawa) atau sering juga di sebut diagram tulang ikan.
1. Presentase Balita yang tidak ditimbang berat badannya (D/S)

1. Petugasbelumtepatwaktudatangke
METODE posyandu
MANUSIA 2. Ibu yang
anakximunisasisudahlengkapsdhja
rangdtngkeposyandu
3. Kurangnya kepedulian dan peran
masyarakat dalam mendu kung
program puskesmas

Bayitidakhadir di
posyandu

Cakupan Balita di timbang


msih renda (D/S) yaitu
66.52 %

Alokasi
dana untuk
Kepercayaantakutanakx di
media
penyuluhan imunisasisehinggaibutidak
terbatas hadirkeposyandu

SARANA
D ANA LINGKUNGAN
2. Presentase Balita yang tidak naik berat badannya (N/D’)
3. Persentase Bumil mendapat TTD minimal 90 Tab Selama Kehamilan
4. Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASIEksklusif
METODE
MANUSIA
1. Masihada orang
tuameberikanmpasi
Dini sebelumusia
6 bula n

Bayi usia kurang dari 6


bulan yang tidak mendapat
ASIEksklusif 53.39 %
1. Kepercayaanm
emberikanmad
usetelahbayilah
ir
2. Kurangnyaduk
ungankeluargat
erutamasuamid
alampemberian
SARANA asikepadaistri
DANA LINGKUNGAN

5. Presentase balita pendek/sangat pendek (Stunting)


1. ibuhamilmengalami anemia
METODE
MANUSIA zat
1. ibuhamilmengalami KEK
2. bayimengalami BBLR
3. bayitidak ASI eksklusif,

Masih ada 8.08 % balita


stunting

4. balitamengkonsu
msimakanankura 1. balitamendiritaIsp
ngberagam terutat a
inggi protein 2. balitamenderitadia
re berulang

SARANA
DANA LINGKUNGAN
6. Presentase Balita Wasting

METODE
MANUSIA

1. ibuhamilmengalami
anemia zat
2. ibuhamilmengalami
KEK
3. bayimengalami BBLR
4. bayitidak ASI
eksklusif,

Masih ada Balita 4.57


Wasting

1. balitamendiritaIsp
aberulang
2. balitamenderitadia
re berulang

SARANA
DANA LINGKUNGAN
7. Presentase Balita under wight

METODE
MANUSIA

1. ibuhamilmengalami
anemia zatbesi
2. ibuhamilmengalami
KEK
3. bayimengalami BBLR
4. bayitidak A SI
eksklusif,

Masih ada 0.83% balita


BB kurang

1. balitamendiritaIspaberulan
g
balita
2. menderitadiare berulang

SARANA
DANA LINGKUNGAN
8. Balita (6-59 bln) mendapat kapsul vitaminA

METODE
MANUSIA
umlahBalita yang
datangtidaksesuaidengansasaransetiap
bulan

Balitatidakrutinditimbangkeposyanduseh inggaba
nyakbalita yang belummendapat vitamin A

Orang
tuabalitatidakhad
ir

Masih ada 62,69% (6 - 59


bln) belum mendapat
kapsul vitamin A

SARANA
DANA LINGKUNGAN
d. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
Alternatif Pemecahan
Proritas Penyebab
No Pemecahan Masalah Kegiatan
Masalah Masalah
Masalah Terpilih
1 Masih ada balita - Ibu malas untuk - Kunjungan Kunjungan Kunjungan
. yang tidak datang ke lapangan lapangan Lapangan
ditimbang berat posyandu karna kerumah kerumah balita Balita
badannya (D/S) petugas yang balita yang yang tidak datang Dengan
datang kurang tidak datang posyandu dan Masalah
tepat waktu posyandu balita dengan Gizi
- Kader dan balita masalah gizi
posyandu dengan
belum optimal masalah gizi
- Kurangnya - Memberikan
kepedulian dan penyuluhan
peran terkait
masyarakat pentingnya
dalam datang
mendukung posyandu
program setiap
puskesmas bulannya
- Alokasi dana (D/S)
untuk media - Refreshing
penyuluhan kader terkait
terbatas pentingnya
memberikan
informasi
secara
menyeluruh
kepada orang
tua balita
untuk dapat
mendeteksi
balita yang
memiliki
masalah gizi
dan
meningkatkan
persentase
(D/S)
diwilayahnya
- Petugas
kesehatan
bekerja sama
dengan kader
untuk
selalumenginf
orm asikan
jadwal
posyandu
setiap
bulannya
2 Masih ada - Balita tidak rutin - Pemberian - Pemberian Pemberian
balita yang ditimbang makanan makanan Makanan
tidak naik berat keposyandu tambahan tambahan Makanan
badannya sehingga banyak berbasis berbasis Tambahan
status pangan lokal pangan lokal berbasis
(N/D)
pertumbuhan untuk balita gizi untuk balita gizi Pangan
yang tidak dapat kurang dan kurang dan Lokal bagi
diintai (O) yang tidak naik yang tidak naik Balita Gizi
- Ketidaktepatan berat badannya berat badannya Kurang”
dalam teknik (N/D) serta (N/D)serta
menimbang dan - penyuluhan - penyuluhan
membaca hasil tentang PMBA, tentang PMBA,
penimbangan Asupan gizi Asupan gizi
seimbang dan seimbang dan
pola asuh pola asuh
Mengupayakan
kader untuk
memotivasi ibu
untuk
membawa
balitanya rutin
ditimbang
- Memberikan
penyuluhan
pentingnya
menimbang
anak secara
teratur setiap
bulannya
- Penyegaran
kader secara
berkala
mengenai
teknik
menimbang
dan membaca
hasil
penimbangan

3 Masih ada Bumil - Ibu hamil tidak mau Memberikan Memberikan Kelas ibu
yang belum minum TTD edukasi tentang edukasi
hamil
mendapatkan Kurangnya pentingnya kesehatan melalui
TTD minimal 90 kepedulian ibu minum minimal kelas ibu hamil
Tab selama tentang pentingnya 90 tab
Kehamilan minum TTD selama
kehamilan
- Masih ada ibu
hamil yang tidak
rutin berkunjung
di posyandu
- Masihadaibuha
mil yang tidak
cocok dengan
tablet tambah
darah
4 Bayi usia kurang - Masih ada orang - Kunjungan Memberikan Kelas ibu
dari 6 bulan yang tua memberikan lapangan edukasi
balita
tidakmendapat mpasi Dini kerumah balita kesehatan melalui
ASI Eksklusif sebelum usia 6 yang tidak kelas ibu balita
bulan datang
- Kepercayaan posyandu dan
memberikan balita dengan
madu setelah bayi masalah gizi
lahir - Memberikan
- Kurangnya penyuluhan
dukungan terkait
keluarga terutama pentingnya
suami dalam datang
mendukung posyandu setiap
pemberian asi bulannya (D/S)
kepada bayi - Melakukan
- Ibu pekerja yang penyuluhan
tidak maksimal ASI
memberikan asi
eksklusif kepada
bayi
5 Presentase balita - Ibu hamil mengal - Melakukan - Kunjungan - Kunjungan
pendek/sangat ami anemia zat penyuluhan lapangan Lapangan
pendek (Stunting) - Ibu hamil mengal gizi 1000 HPK kerumah balita Balita
ami KEK - Penyuluhan yang tidak Dengan
- Bayi mengalami PMBA datang Masalah
BBLR - Pemberian posyandu dan Gizi
PMT Lokal balita dengan - Pemberia
- Bayi tidak ASI
masalah gizi
eksklusif, Kunjungan n
lapangan - Pemberian Makanan
kerumah balita makanan Tambahan
yang tidak tambahan berbasis
dating berbasis Pangan
posyandu dan pangan lokal Lokal bagi
balita dengan untuk balita gizi Balita Gizi
masalah gizi kurang dan Kurang
- Memberikan yang tidak naik
penyuluhan berat badannya
terkait
pentingnya
dating
posyandu
setiap
bulannya (D/S)
6 Presentase Balita - Ibu hamil - Melakukan - Melakukan - Kunjungan
Wasting mengalami penyuluhan penyuluhan gizi Lapangan
anemia zat gizi 1000 HPK 1000 HPK Balita
- Ibu hamil - Penyuluhan - Penyuluhan Dengan
mengalami KEK PMBA PMBA Masalah
- Bayi mengalami - Pemberian - Pemberian PMT Gizi
BBLR PMT Lokal Lokal - Pemberia
- Bayi tidak ASI - Kunjungan - Pemberian n
eksklusif lapangan makanan Makanan
kerumah balita tambahan Tambahan
yang tidak berbasis berbasis
datang pangan local Pangan
posyandu dan untuk balita gizi Lokal bagi
balita dengan kurang dan Balita Gizi
masalah gizi yang tidak naik Kurang
- Memberikan berat badannya
penyuluhan
terkait
pentingnya
datang
posyandu
setiap bulannya
(D/S)
7 Pravelensi - Ibu hamil - Melakukan - Melakukan - Kunjungan
Balita dengan mengalami penyuluhan penyuluhan gizi Lapangan
Berat Badan anemia zat gizi 1000 HPK 1000 HPK Balita
rendah /BB - Ibu hamil - Penyuluhan - Penyuluhan Dengan
Masalah
Kurang mengalami KEK PMBA PMBA Gizi
- Bayi mengalami - Pemberian - Pemberian PMT - Pemberia
BBLR PMT Lokal Lokal n
- Bayi tidak ASI - Kunjungan - Pemberianma Makanan
eksklusif lapangan kanan Tambahan
kerumah balita tambahan erbasis
yang tidak berbasis Pangan
datang pangan local Lokal bagi
posyandu dan untuk balita gizi Balita Gizi
balita dengan kurang dan Kurang
masalah gizi yang tidak naik
- Memberikan berat badannya
penyuluhan
terkait
pentingnya
datang
posyandu
setiap bulannya
(D/S)
8 Balita (6-59 bln) - Balita tidak rutin - Kunjungan - Kunjungan Melakukan
mendapat kapsul ditimbang ke lapangan lapangan swiping
vitamin posyandu kerumah balita kerumah balita Vitamin
A sehingga banyak yang tidak yang tidak A
balita yang belum dating datang
mendapat vitamin posyandu posyandu
A - Untuk - Untuk
- Kurangnya melakukan melakukan
kepedulian ibu swiping swiping Vitamin
tentang Vitamin A A
pentingnya minum
Vitamin A

Dari data diatas masih ada beberapa indikator yang mempunyai


kesenjangan,sebagai berikut :
a. Cakupan Balita yg di Timbang Berat Badannya (D/S) belum mencapai target.
b. Cakupan Balita ditimbang yang naik Berat Badannya (N/D) masih dibawah
target.
c. Cakupan Ibu hamil yang mendapatkan minimal 90 tab selama kehamilan masih
dibawah target

d. Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASIeksklusif masih rendah
e. Cakupan Presentase balita pendek/sangat pendek (Stunting)masih ada
f. Cakupan Presentase Balita Wasting masih ada
g. Pravelensi Balita dengan Berat Badan rendah masih ada
h. Cakupan Pemberian TTD pada Remaja Putri masih rendah

B. Hasil Kinerja Tahun 2023


1. Hasil Kinerja Kegiatan (UKM Esensial dan UKM Pengembangan) Puskesmas
Tampo 2023
Dari grafik diatas yang mendapatkan hasil cakupan tertinggi adalah Upaya
promosi kesehatan dengan nilai rata-rata cakupan 92,33 % sedangkan hasil
cakupan terendah dengan nilai rata-rata cakupan 76,69% adalah Upaya
Kesehatan lingkungan.
2. Hasil Kinerja Kegiatan UKP Puskesmas Tampo Tahun 2023

Dari grafik diatas dapat diuraikan:

1. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan umum pada tahun 2022 berjumlah
2825 jiwa

2. Jumlah kunjungan rawat jalan gigi pada tahun 2022 berjumlah 396 jiwa.
BAB V KESIMPULAN

Berbagai upaya pelayanan kesehatan telah dilaksanakan demikian pula


perbaikan sarana dan prasarana yang ada, hal ini bertujuan agar masyarakat dapat
hidup dalam lingkungan sehat dan berperilaku yang sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. Kemampuan kami cukup
terbatas dengan jumlah tenaga yang masih kurang dan juga masih banyaknya
kendala atau hambatan – hambatan yang ada dilapangan. Tolak ukur keberhasilan
pembangunan di bidang kesehatan ditandai dengan menurunnya Angka Kematian
Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Ibu Bersalin dan Berkurangnya Angka
kesakitan serta meningkatnya umur Harapan Hidup.
Berdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan diwilayah kerja
Puskesmas Tampo Tahun 2023 yang dilaporkan, dapat disimpulkan bahwa indikator
kesehatan masyarakat di 2 Kelurahan Wilayah kerja Puskesmas Tampo adalah :
1. Cakupan nilai rata-rata UKM adalah 81,23% dengan kategori cukup dimana
cakupan tertinggi dicapai oleh Upaya Promosi kesehatan dengan nilai rata-rata
92,33%, sedangkan terendah adalah Upaya Kesehatan Lingkungan dengan nilai
rata-rata 76,69%.

2. Hasil Kinerja Manajemen Puskesmas Tampo tahun 2023 adalah 9,7 (Kategori
Baik).

Berbagai perbaikan untuk mencapai status kesehatan masyarakat telah


dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Bagaimana pun pembangunan kesehatan harus tetap ditingkatkan
untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
Laporan Kinerja Puskesmas Tampo ini diterbitkan setiap tahun merupakan
kelanjutan penerbitan Laporan Kinerja pada tahun – tahun sebelumnya. Laporan
Kinerja ini dilampirkan dengan tabel – tabel sesuai pedoman penyusunan Laporan
Kinerja, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh
dinamika kondisi kesehatan yang telah dicapai dan memudahkan bagi pembaca
dalam pencarian dan penggunaan data dan informasi yang terkait dengan kesehatan.
Semoga Laporan ini bermanfaat, kritik dan saran yang bersifat membangun,
sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan penyusunan Laporan berikutnya.
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna
Kode Pos 93645 E-mail : pkmtampo2021@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS TAMPO
NOMOR : 445 / / 2023
TENTANG
JENIS – JENIS PELAYANAN YANG DISEDIAKAN DAN JADWAL PELAYANAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMPO
KABUPATEN MUNA

Menimbang : a. bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan


kesehatan tingkat pertama yang menyediakan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan
yang ada diwilayah kerjanya;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a,
maka perlu menetapkan keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Tampo tentang Jenis-Jenis Pelayanan dan
Jadwal Pelayanan di UPTD Puskesmas Tampo;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063); sebagaimana telah
diubah dengan UndangUndang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1423);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 68); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 272);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1335);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG JENIS -
JENIS PELAYANAN YANG DISEDIAKAN DAN JADWAL
PELAYANAN DI UPTD PUSKESMAS TAMPO
KESATU : Penetapan jenis-jenis pelayanan yang disediakan dan
jadwal pelayanan UPTD Puskesmas Tampo sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan dilakukan perbaikan apabila ternyata
dikemudian hari terdapat perubahan atau kekeliruan.

Ditetapkan di : Tampo
Pada tanggal : 3 Januari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Tampo,

ROSDIANA
NIP. 19790403 200604 2 016
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS TAMPO
NOMOR : 445 / / 2023
TANGGAL : 03 JANUARI 2023

PELAYANAN DALAM GEDUNG


JADWAL PELAYANAN
NO JENIS PELAYANAN
SENIN-KAMIS JUM’AT SABTU
1 PEMERIKSAAN UMUM 08.00-12.00 08.00-11.30 08.00-12.00
2 PELAYANAN KESEHATAN
08.00-12.00 08.00-11.30 08.00-12.00
GIGI DAN MULUT
3 PELAYANAN KESEHATAN
08.00-12.00 08.00-11.30 08.00-12.00
IBU DAN ANAK
4 PEMERIKSAAN KIA / KB
08.00-12.00 08.00-11.30 08.00-12.00
(USG )
5 PELAYANAN GIZI 08.00-12.00 08.00-11.30 08.00-12.00
6 PELAYANAN IMUNISASI 08.00-12.00 08.00-11.30 08.00-12.00
7 PELAYANAN KEFARMASIAN 08.00-12.00 08.00-11.30 08.00-12.00
8 PELAYANAN
08.00-12.00 08.00-11.30 08.00-12.00
LABORATORIUM
9 PELAYANAN PERSALINAN
1 x 24 JAM
DAN PONED
10 PELAYANAN GAWAT
1 x 24 JAM
DARURAT
11 PELAYANAN RAWAT INAP 1 x 24 JAM
PELAYANAN LUAR GEDUNG

NO JENIS PELAYANAN WAKTU


1 Pelayanan Kesehatan Gizi Setiap bulan sesuai jadwal yang
Masyarakat ditentukan
2 Pelayanan Kesehatan Lanjut Sesuai jadwal yang telah
Usia ditentukan
3 Pelayanan Kesehatan Usaha Sesuai jadwal yang telah
Kesehatan Sekolah ditentukan
4 Pelayanan Kesehatan Gigi Sesuai jadwal yang telah
Masyarakat ditentukan
5 Pelayanan Kesehatan Sesuai jadwal yang telah
Olahraga ditentukan
6 Pelayanan Kesehatan Kerja Sesuai jadwal yang telah
ditentukan
7 Pelayanan Kesehatan Jiwa Sesuai jadwal yang telah
ditentukan
8 Pelayanan Posyandu Balita Setiap bulan sesuai jadwal yang
ditentukan
9 Pelayanan Prolanis Sesuai jadwal yang telah
ditentukan
10 Pelayanan Kelas Ibu Hamil Sesuai jadwal yang telah
dan Kelas Ibu Balita ditentukan
11 Pelayanan Posbindu Sesuai jadwal yang telah
ditentukan
12 Pelayanan Posyandu Remaja Sesuai jadwal yang telah
ditentukan

Ditetapkan di : Tampo
Pada tanggal : 3 Januari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Tampo,

ROSDIANA
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna Kode Pos 93654
Hp 085251938210 E-mail:pkmtampo2021@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMPO
NOMOR : 445 / / 2023

TENTANG
INDIKATOR KINERJA
UPTD PUSKESMAS TAMPO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMPO,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka monitoring pelaksanaan upaya


Kesehatan Masyarakat dan capaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Muna perlu ditetapkan
Indikator Kinerja Program (Indikator Kinerja Utama)
pada UPTD Puskesmas Tampo;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud
huruf (a) diatas, Indikator Kinerja Program (Indikator
Kinerja Utama) pada UPTD Puskesmas Tampo perlu
ditetapkan dengan keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Tampo;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6557);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1223);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1423);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 308);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 857);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2018
tentang Aplikasi Sarana, Prasarana Dan Alat
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1012);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018
tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 19);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 68);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019
tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 272);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019
tentang Sistem Informasi Puskesmas (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 999);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1335);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022
tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter dan
Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat,
Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, Dan Unit
Transfusi Darah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 1054);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022
tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi
Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 1207);
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
INDKATOR KINERJA UPTD PUSKESMAS TAMPO
KESATU : Indikator Kinerja Program Puskesmas
KEDUA : Indikator Kinerja Program dalam rangka pelaksanaan
Upaya Kesehatan Masyarakat Tingkat Kabupaten Muna
sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU di atas
sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini
sebagai bagian yang tidak terpisahkan.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,
dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
ketetapan ini akan diperbaiki sesuai ketentuan.

Ditetapkan di : Tampo
Pada tanggal : 3 Januari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Tampo,

ROSDIANA

Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Muna di Raha
2. Arsip.
DAFTAR INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN
LINGKUP KABUPATEN MUNA
TAHUN 2023

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
1. UPAYA KESE HATAN MASYARAKAT ESENSIAL

a. Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan Persentase desa yang Desa Yang melakukan kegiatan yang mengajak jumlah Desa yang menerapkan 45%
menerapkan kebijakan masyarakat untuk melakukan 5 (lima) Klaster kebijakan Germas/ jumlah desa yang
germas ada X 100%
Germas( Edukasi dan Prilaku Hidup Sehat, Aktifitas
Fisik, Pangan Sehat dan Perbaikan Gizi, Deteksi
Dini Penyakit, Kesehatan Lingkungan ) dan
melibatkan unsur lintas sektor (OPD), pendidikan
(sekolah), UKBM (Posyandu, Posbindu PTM,
PosUKK, Pos Lansia, dll) dan atau mitra potensial
(dunia usaha, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, tokoh
agama, tokoh masyarakat, LSM, dll) Memiliki
skrining kesehatan di tempat kerja serta pembinaan
kesehatan tradisional.
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Prosentase desa yang Desa Yang Melaksanakan pembinaan Posyandu Jumlah Desa yang melaksanakan 60%
melaksanakan Aktif dengan kriteria sebagai berikut : Pembinaan / jumlah desa yang ada x
pembinaan posyandu 1. Melakukan kegiatan rutin posyandu minimal 10 100%
aktif kali pertahun,
2. Memiliki Minimal 5 orang kader, yang disahkan
dengan surat Keputusan kepala Desa,
3. Cakupan Minimal 50 % , Pelayanan Program
KIA, Gizi, Imunisasi dan KB serta cakupan
layanan ibu hamil, bayi balita, remaja, lansia dan
usia produktif,
4. Posyandu memiliki alat Pemantauan
Pertumbuhan,
5. Posyandu melakukan sekurang kurangnya 1
kegiatan pengembangan.
b. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Lingkungan Persentase Desa / Desa/kelurahan yang seluruh penduduknya tidak Jumlah desa/kelurahan yang sudah 70%
Kelurahan Stop Buang lagi melakukan praktek buang air besar terverifikasi SBS dibagi jumlah seluruh
Air Besar Sembarangan sembarangan dibuktikan melalui proses verifikasi desa/kelurahan dikali 100%
(SBS)

Persentase Sarana Air SAM yang dilakukan tinjauan dokumen Jumlah SAM yang dilakukan 72%
Minum Yang diawasi / RPAM (Rencana Pengamanan Air pengawasan eksternal oleh Dinas
diperiksa kualitas air Minum), inspeksi kesehatan lingkungan dan Kesehatan kab/kota dan KKP dalam
minumnya sesuai diperiksa kualitas air minumnya oleh satu tahun dibagi dengan jumlah SAM
standar Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan yang ada di kali 100%
KKP
Jumlah fasyankes yang Fasyankes yang telah melaksanakan pengelolaan Jumlah kumulatif Fasyankes (RS dan 26 ( 1 RS dan
melakukan pngolahan limbah medis yang melaksanakan pengurangan, Puskesmas) yang telah melaksanakan 25 PKM)

Limba Medis sesuai pemilahan, pewadahan, pengangkutan, pengelolaan limbah medis sesuai
standar penyimpanan dan pengolahan akhir baik secara standar
mandiri dengan fasilitas yang memenuhi syarat dan
atau bekerjasama dengan pihak pengelola limbah
(pihak ke-3) yang memiliki izin
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023

Persentase Tempat TPP yang memenuhi syarat kesehatan adalah TPP Jumlah TPP yang memenuhi syarat 50%
Pengelolaan pangan yang dilaksanaan pengawasan melalui inspeksi kesehatan berdasarkan hasil Inspeksi
(TPP) yang memenuhi Kesehatan Lingkungan dan memenuhi syarat Kesehatan Lingkungan sesuai standar
syarat sesuai standar sesuai standar dalam kurun waktu 1 tahun dibanding
jumlah TPP dikali 100%

Persentase tempat dan Tempat dan fasilitas umum (TFU) adalah lokasi, Jumlah TFU (Sekolah, Pasar, 70%
fasilitas Umum ( TFU) sarana, dan prasarana antara lain: fasilitas Puskesmas) yang dilakukan
yang dilakukan kesehatan; fasilitas pendidikan; tempat ibadah; pengawasan dibagi jumlah seluruh TFU
pengawasan sesuai hotel; rumah makan dan usaha lain yang sejenis; (Sekolah, Pasar, Puskesmas) yang
standar sarana olahraga; sarana transportasi darat, laut, terdaftar dikali 100 %.
udara, dan kereta api; stasiun dan terminal; pasar
dan pusat perbelanjaan;pelabuhan, bandar udara,
dan pos lintas batas darat negara; dan tempat dan
fasilitas umum lainnya.
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023
c. Upaya Kesehata n Ibu Anak dan Keluarga Berencana (KIA-KB)

Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Pelayanan Antenatal yang dilakukan saaat trimester Jumlah Ibu Hamil yang di berikan 92%
Ibu Anak dan Keluarga Ibu Hamil (K1) 1 yang memenuhi standar yankes bumil K1 memenuhi standar /
Berencana (KIA-KB) Jumlah Ibu Hamil yang di berikan
yankes bumil K4 x 100%

Pelayanan Kesehatan Pelayanan Antenatal yang dilakukan telah Jumlah Ibu Hamil yang di berikan 92%
Ibu Hamil (K4) memenuhi standar (kualitas barang/jasa, kualitas yankes bumil K4 memenuhi standar /
SDM dan kualitas proses pelaksanaan) Jumlah Ibu Hamil yang di berikan
yankes bumil K4 x 100%

Ibu hamil yang Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan Jumlah ibu hamil yang diberikan yankes
mendapatkan antenatal sesuai standar paling sedikit 6 kali bumil K6 memenuhi standar/ jumlah
pemeriksaan kehamilan 6 dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke 1, sasaran ibu hamil dalam satu wilayah x
kali (K6) 2 kali pada trimester ke-2, 3 kali pada trimester ke- 100%
3 dengan diperiksa oleh dokter minimal 1 kali pada
trimester ke-1 dan minimal 1 kali pada trimester ke-
3
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023
Persalinan Nakes di Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan 93%
Fasilitas (PF) persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki pertolongan persalinan oleh tenaga
kompetensi kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kompetensi
kesehatan disuatu wilayah kerja dalam kurun waktu kebidanan di fasilitas pelayanan
tertentu kesehatan di suatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu dibagi jumlah
sasaran ibu bersalin yang ada di suatu
wilayah pada kurun waktu tertentu,
dikali 100%

Cakupan komplikasi Komplikasi obstetri yang meliputi komplikasi Jumlah Ibu yang mengalami komplikasi
obstetetri yang ditangani kehamilan, persalinan dan masa nifas merupakan obstetri / Jumlah Ibu Bersalin dalam
determinan dekat atau penyebab langsung dari suatu wilayah x 100%
kematian ibu yang meliputi perdarahan, infeksi,
eklampsia, partus macet (persalinan kasip), abortus
dan ruptura uteri (robekan rahim).
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023

Pelayanan Kesehatan Pelayanan nifas adalah pelayanan kesehatan Jumlah Ibu pasca melahirkan yang di 93%
Ibu Nifas (KF) sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari kunjungi/ Jumlah Ibu Bersalin dalam
pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. suatu wilayah x 100%

Pelayanan kesehatan Cakupan bayi baru lahir usia 0 - 28 hari yang Jumlah bayi baru lahir usia 0 - 28 hari 92%
bayi baru lahir mendapatkan pelayanan sesuai standar paling yang mendapatkan pelayanan sesuai
sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6- standar paling sedikit tiga kali dengan
48 jam, 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1 kali distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1
pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah lahir di suatu kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1
wilayah pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kali pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah
neonatal esensial sesuai standar dengan lahir / jumlah seluruh sasaran bayi
mengunakan baru lahir usia 0-28 hari di suatu
Pendekatan MTBM wilayah pada kurun waktu tertentu x
100%
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023

Cakupan Kunjungan Cakupan bayi baru lahir usia 0 - 28 hari yang Jumlah bayi baru lahir usia 0 - 28 hari 92%
Neonatal (KN) mendapatkan pelayanan sesuai standar paling yang mendapatkan pelayanan sesuai
sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6- standar paling sedikit tiga kali dengan
48 jam, 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1 kali distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1
pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah lahir di suatu kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1
wilayah pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kali pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah
neonatal esensial sesuai standar dengan lahir / jumlah seluruh sasaran bayi
mengunakan baru lahir usia 0-28 hari di suatu
Pendekatan MTBM wilayah pada kurun waktu tertentu x
100%
Pelaksanaan Kelas Ibu Pelaksanaan Kelas Ibu hamil : Kegiatan Ibu Hamil Jumlah desa yang melaksanakan kelas 92%
Hamil berdiskusi dan bertukar pengalaman untuk ibu hamil / jumlah desa wilayah
meningkatkan pengertahuan dan keterampilan puskesmas x 100%
tentang kehamilan, persalinan, perawatan Nifas dan
perawatan Bayi baru lahir melalui praktek dengan
menggunakan Buku KIA yang difasilitasi oleh
petugas kesehatan.
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Pelayanan MTBM (0-2 Manajemen terpadu bayi muda (MTBM) Jumlah bayi muda yang dilakukan 92%
bln) merupakan suatu pendekatan yang terpadu dalam pendekatan MTBM / Jumlah bayi dalam
tatalaksana bayi umur 1 hari - 2 bulan, baik yang wilayah kerja Puskesmas x 100%
sehat maupun yang sakit, baik yang datang
kefasilitas rawat jalan maupun yang di kunjungi
oleh tenaga kesehatan pada saat kunjungan
Neonatal.

Pelayanan Kesehatan Setiap balita (0-59 Bulan) Mendapatkan pelayanan Jumlah balita usia 12-23 bulan yang 100%
Balita kesehatan sesuai standar,Yaitu: mendapat pelayanan kesehatan
- Pelayanan Kesehatan Balita usia 0-11 Bulan: sesuai standar + jumlah balita usia 24-

1. Penimbangan Minimal 8 x setahun 35 bulan mendapat pelayanan


kesehatan sesuai standar+ Balita usia
2. Pengukuran panjang/Tinggi badan Minimal
36-59 bulan mendapatkan pelayanan
2x/tahun
sesuai standar/Jumlah balita usia 12 -
59 bulan di wilayah kerja pada kurng
waktu 1 tahun yang sama x100%
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
3. Pemantauan Perkembagan Minimal 2x/tahun
4. Pemberian Vit.A Pada usia 6 -11 Bulan 1x
setahun
5. Pemberian Imunisasi dasar Lengkap
- Pelayanan Kesehatan Balita Usia 12-23 Tahun

1. Penimbangan Minimal 8 x setahun

2. Pengukuran panjang/Tinggi badan Minimal


2x/tahun

3. Pemantauan Perkembagan Minimal 2x/tahun

4. Pemberian Vit.A sebanyak 2x setahun

5. Pemberian Imunisasi Lanjut

- Pelayanan Kesehatan Balita 26-59 Bulan

1. Penimbangan Minimal 8 x setahun


2. Pengukuran panjang/Tinggi badan Minimal
2x/tahun
3. Pemantauan Perkembagan Minimal 2x/tahun
Pemberian Vit.A sebanyak 2x setahun
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023

Pelayanan Kesehatan Pelayanan SDIDTK pada Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah memenuhi Jumlah Bayi yang di berikan yankes 100%
Balita Dan Anak Pra Bayi (0-11 Bln) standar (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan SDIDTK memenuhi standar / Jumlah
Sekolah (Apras) kualitas proses pelaksanaan) Bayi dalam wilayah kerja Puskesmas x
100%

Pelayanan SDIDTK pada Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah memenuhi Jumlah Balita dan Apras yang di 100%
Balita (12-59 Bln) standar (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan berikan yankes SDIDTK memenuhi
kualitas proses pelaksanaan) standar / Jumlah Balita dan Apras
dalam wilayah kerja Puskesmas x
100%

Pelayanan SDIDTK pada Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah memenuhi Jumlah Apras yang di berikan yankes 100%
Anak Pra Sekolah (60-72 standar (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan SDIDTK memenuhi standar / Jumlah
Bln) kualitas proses pelaksanaan) Apras dalam wilayah kerja Puskesmas
x 100%
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023

Pelaksanaan Kelas Ibu Pelaksanaan Kelas Ibu Balita minimal 50% dari Jumlah desa yang melaksanakan kelas 100%
Balita jumlah Desa diwilayah kerja Puskesmas. Kegiatan ibu balita / jumlah desa wilayah
ibu yang mempunyai anak usia 0 - 5 tahun puskesmas x 100%
berdiskusi dan bertukar pengalaman untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
tentang pemenuhan pelayanan kesehatan gizi ,dan
stimulasi tumbuh kembang anak dengan
menggunakan buku KIA yang di fasilitasi petugas
kesehatan.

Pelaksanaan Pelayanan Manajemen terpadu Balita sakit adalah pendekatan Jumlah balita sakit yang dilakukan 100%
MTBS 2-59 bln yang terintegrasi atau terpadu dalam tata laksana pendekatan MTBS / Jumlah bayi
Balita sakit dengan fokus terhadap kesehatan anak dalam wilayah kerja x 100%
usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh.
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Pelayanan kesehatan Pembentukan Posyandu Pelayanan Posyandu Remaja yang dilakukan telah Jumlah Desa yang melaksanakan 50%
anak usia sekolah dan Remaja memenuhi standar (kualitas barang/jasa, kualitas Posyandu Remaja memenuhi standar /
remaja (usekrem) SDM dan kualitas proses pelaksanaan) Jumlah Desa dalam wilayah kerja
Puskesmas x 100%
Klinik Konseling Remaja Pelayanan konseling yang dilakukan telah 50%
memenuhi standar (kualitas barang/jasa, kualitas
SDM dan kualitas proses pelaksanaan) Jumlah Puskesmas yang memiliki Poli
PKPR / Jumlah Puskesmas dalam
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada wilayah Kabupaten Muna x 100%
Remaja remaja telah memenuhi standar (kualitas 50%
barang/jasa, kualitas SDM dan kualitas proses
pelaksanaan)
Jumlah sekolah Jumlah sekolah yang mempunyai Tim Pelaksana Jumlah sekolah yang mempunyai Tim 100%
melaksanakan UKS/M UKS/M dan melaksanakan Trias UKS/M (pendidikan Pelaksana UKS/M dan melaksanakan
kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan Trias UKS/M (pendidikan kesehatan,
lingkungan sekolah sehat) pelayanan kesehatan, pembinaan
lingkungan sekolah sehat)
Jumlah sekolah Jumlah sekolah yang mendapatkan penjaringan Jumlah sekolah yang mendapatkan 100%
penjaringan kesehatan kesehatan bagi siswa sekolah kelas 1 SD, 7 SMP. penjaringan kesehatan bagi siswa
10 SMAsederajat oleh Puskesmas sekolah kelas 1 SD, 7 SMP. 10
SMAsederajat oleh Puskesmas
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Persentase Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan pembinaan Jumlah pelaksanaaan pembinaan ke 50%
yang melaksanakan ke sekolah di wilayahnya sebanyak 4 kali/tahun sekolah 4 kali setahun dibagi jumlah
pembinaan ke sekolah 4 ( minimal 50% jumlah sekolah SD, SMP, SMA / seluruh Puskesmas dikali 100%
kali setahun sederajat ) untuk mengaktifkan Trias UKS/M
(pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat)

Catin Dilayani Kespro Calon pengantin individu (catin laki-laki dan catin Jumlah absolut catin individu 50%
perempuan) yang mendapatkan pelayanan kespro (lakilaki/perempuan) yang mendapatkan
catin (KIE kespro catin) pelayanan kespro catin di fasyankes

Pelayanan kesehatan Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan : Jumlah puskesmas yang memberikan 50%
reproduksi calon - Konseling / komunikasi, informasi, edukasi (KIE) pelayanan kesehatan reproduksi calon
pengantin (kespro catin) kesehatan reproduksi calon pengantin dan pengantin (kespro catin) dibagi Jumlah
- Skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal seluruh puskesmas yang ada di wilayah
pemeriksaan status tersebut pada kurun waktu yang sama
x 100%
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
gizi meliputi : (penentuan IMT/ pemeriksaan Lingkar
Lengan Atas/LiLa) dan tanda anemia (pemeriksaan
konjungtiva dan pemeriksaan Hb) Pelayanan
diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau
bidan dan atau perawat dan atau petugas gizi)

Catin Perempuan Dengan Calon pengantin perempuan yang mengalami Jumlah absolut catin perempuan yang 50%
Anemia Anemia (Hb < 12 mg/dL) mengalami Anemia / Jumlah catin
perempuan terdaftar di KUA/Lembaga
agama lain/PTSP x 100%
Catin Perempuan Dengan Calon pengantin perempuan yang mengalami Jumlah absolut catin perempuan yang 50%
Kekurangan Gizi kekurangan gizi (IMT < 18,5 dan/atau LiLA < 23,5 mengalami kekurangan gizi / Jumlah
cm) catin perempuan terdaftar di
KUA/Lembaga agama lain/PTSP x
100%
Pelayanan kesehatan Jumlah Puskesmas yang Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan Jumlah Puskesmas yang melaksanakan 50%
reproduksi menyelenggarakan reproduksi calon pengantin (kespro catin). Kespro Catin / Jumlah Puskesmas
pelayanan kesehatan usia Puskesmas yang mampu dan memberikan dalam wilayah Kabupaten Muna x 100%
reproduksi pelayanan KB Pasca
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
(AKDR/ pil/ suntik/ kondom/ MAL/ implan/
vasektomi) dilakukan dalam kurun waktu 0-42 hari
setelah ibu melahirkan. KB Pasca Persalinan (KB
PP) adalah pelayanan KB yang diberikan kepada
PUS setelah persalinan sampai kurun waktu 42
hari, dengan tujuan untuk menjarangkan
kehamilan, atau mengakhiri kesuburan

Pelayanan kesehatan pelayanan Lanjut Usia 1. Pelayanan pada usia lanjut adalah pelayanan Jumlah kunjungan LANSIA /sasaran 60%
lanjut usia (lansia) (LANSIA) yang dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan LANSIA x 100%
Kesehatan dan/atau UKBM dan/atau kunjungan Jumlah Puskesmas yang 60%
rumah. melaksanakan Santun Lansia / Jumlah
2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut Puskesmas dalam wilayah Kabupaten
adalah skrining yang dilakukan minimal 1 kali Muna x 100%
dalam setahun

pembentukan posyandu 1. Pembinaan kesehatan lanjut usia dilaksanakan jumlah posyandu lansia/jumlah Desa di 60%
lansia di setiap desa secara terpadu dengan wilayah kecamatan x 100%
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Persalinan dengan metoda cara modern
meningkatkan peran, koordinasi dan integrasi
dengan lintas program dan lintas sektor.

d. Upaya Kesehatan Gizi

Gizi Persentase Ibu Hamil Ibu hamil dengan kadar Hemoglobin (Hb) kurang Jumlah ibu hamil anemia / Jumlah ibu 42%
Anemia dari 11,0 g/dl hamil yang diperiksa Hb X 100%

Persentase Ibu Hamil Ibu hamil dengan risiko Kurang Energi Kronik (KEK) Jumlah ibu hamil risiko KEK / Jumlah ≤11.5%
Kurang Energi Kronik yang ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas ibu hamil yang diukur LiLA X 100%
(KEK) (LiLA) kurang dari 23,5 cm

Cakupan Ibu Hamil yang Ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah Jumlah ibu hamil yang mendapat 83
Mendapat Tablet (TTD) sekurangnya mengandung zat besi setara minimal 90 Tablet Tambah Darah /
Tambah Darah (TTD) dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat Jumlah ibu hamil yang ada X 100%
Minimal 90 Tablet yang disediakan oleh pemerintah minimal 90 tablet
Selama Masa Kehamilan selama masa kehamilan
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Cakupan Ibu Hamil Ibu hamil dengan risiko Kekurangan Energi Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat 80%
Kurang Energi Kronik Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran makanan tambahan / Jumlah sasaran
(KEK) yang Mendapat Lingkar Lengan Atas ibu hamil KEK yang ada X 100%
Makanan Tambahan (LiLA) kurang dari 23,5 cm yang mendapat
makanan tambahan asupan zat gizi diluar
makanan utama dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan
Cakupan Ibu Nifas Ibu baru melahirkan sampai hari ke-42 yang
Mendapat Kapsul mendapat 2 kapsul vitamin A yang mengandung
Vitamin A vitamin A dosis 200.000

Satuan Internasional (SI), satu kapsul diberikan Jumlah Ibu nifas dapat kapsul vitamin 79%

segera setelah melahirkan dan kapsul kedua A / Jumlah seluruh ibu nifas X 100%

diberikan minimal 24 jam setelah pemberian


pertama

Persentase Bayi dengan Bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari Jumlah bayi BBLR / Jumlah bayi baru
Berat Badan Lahir 2500 gram lahir hidup yang ditimbang X 100% ≤3%
Rendah (berat badan<
2500gram)

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Cakupan Bayi Baru Lahir Proses Menyusu Yang Dimulai Segera Jumlah bayi baru lahir hidup Jumlah 66%
Mendapat Inisiasi Setelah Lahir Dengan Cara Kontak Kulit bayi baru lahir hidup / Jumlah seluruh
bayi baru lahir hidup X 100%
Menyusu Dini (IMD) Ke Kulit Antara Bayi Dengan Ibunya Dan
Berlangsung Minimal 1 (Satu) Jam
Cakupan Bayi Usia Bayi usia 0 bulan 5 bulan 29 hari yang diberi ASI Jumlah bayi kurang dari 6 bulan masih 55%
Kurang dari 6 Bulan saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, mendapat ASI ekslusif / Jumlah bayi
Mendapat ASI Eksklusif vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam kurang dari 6 bulan yang di recall X
100%
Cakupan Bayi Usia 6 Bayi yang sampai usia 6 bulan yang hanya diberi Jumlah bayi usia 6 bulan mendapat 50%
Bulan Mendapat ASI ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali ASI ekslusif / Jumlah bayi usia 6 bulan
Eksklusif obat, vitamin dan mineral sejak lahir X 100%

Cakupan Balita 6-59 bulan Bayi umur 6 sampai 11 bulan yang mendapat kapsul Jumlah balita 6 − 59 bulan yang
mendapat Kapsul vitamin A berwarna biru dengan kandungan vitamin mendapat kapsul vit. A / Jumlah balita
Vitamin A A sebesar 6 − 59 bulan X 100%
100.000 Satuan Internasional (SI) dan anak umur 12 89%
sampai 59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A
berwarna merah dengan kandungan vitamin A
sebesar 200.000 SI

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Cakupan Balita Gizi Balita usia 6 bulan sampai dengan 59 bulan dengan Jumlah balita gizi kurang mendapat 89%
Kurang Mendapat kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan makanan tambahan / Jumlah seluruh
Makanan Tambahan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan balita gizi kurang X 100%
menurut Tinggi Badan (BB/TB) memiliki Z-score -3
SD sampai kurang dari -2 SD yang yang mendapat
tambahan asupan gizi selain makanan utama dalam
bentuk makanan tambahan pabrikan

Cakupan Kasus Balita Anak usia 0 - 59 bulan yang memiliki tanda klinis gizi Jumlah gizi buruk pada bayi 0 – 5 bulan 88%
Gizi Buruk mendapat buruk dan atau indeks Berat Badan menurut + balita 6 – 59 bulan yang mendapat
Perawatan Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut perawatan / Jumlah seluruh gizi buruk
Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Zscore kurang pada balita 0 – 59
dari -3 SD atau LiLA < 11,5 cm pada balita usia 6 -
59 bulan yang di rawat inap maupun rawat jalan di
fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat
sesuai dengan tata laksana gizi buruk

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Jumlah balita yg Balita usia 6 – 59 bulan dengan kategori berat Jumlah balita kategori berat badan 240000
mendapatkan badan kurang (BB/U < - 2SD) yang mendapat kurang mendapat taburia / Jumlah
suplementasi gizi mikro suplementasi taburia balita kategori berat badan kurang X
100%
Cakupan Balita yang di Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang Jumlah balita ditimbang (D) / Jumlah 80%
Timbang Berat Badannya ditimbang berat badannya Balita yang ada (S) X 100%
(D/S) (D/S)

Cakupan Balita memiliki Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang Jumlah balita memiliki buku KIA/KMS
Buku Kesehatan Ibu memiliki buku berisi catatan kesehatan ibu (hamil, (K) / Jumlah Balita yang ada (S) X
Anak(KIA)/Kartu Menuju bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi 100%
Sehat (KMS) (K/S) dan anak balita) serta berbagai informasi cara
memelihara dan merawat kesehatan ibu serta grafik
80%
pertumbuhan anak yang dapat dipantau setiap
bulan atau kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks antropometri berat
badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan
jenis kelamin.

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Cakupan Balita ditimbang Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang Jumlah balita naik berat badannya (N) / 86%
yang Naik Berat memiliki grafik berat badan mengikuti garis Jumlah seluruh balita yang ditimbang
Badannya (N/D) pertumbuhan atau kenaikan berat badan pada bulan (D) X 100%
ini dibandingkan bulan sebelumnya sesuai standar.
Persentase balita ditimbang yang naik berat
badannya adalah jumlah balita yang naik berat
badannya terhadap jumlah balita yang ditimbang
dikurangi balita tidak ditimbang bulan lalu dan balita
baru dikali 100%

Prevalensi berat badan Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan kategori Jumlah balita berat badan kurang / 13%
kurang (Berat badan status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Jumlah balita yang ditimbang berat
kurang dan sangat Umur (BB/U) memiliki Z-score kurang dari - 2 SD badan X 100%
kurang) pada balita

Prevalensi Stunting Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan kategori Jumlah balita pendek / Jumlah balita 16%
(pendek dan sangat status gizi berdasarkan indeks Panjang Badan yang diukur panjang/tinggi badan X
pendek) pada balita menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut 100%
Umur (TB/U) memiliki Z-score kurang dari -2 SD

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Prevalensi Wasting (Gizi Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan kategori Jumlah Balita Gizi Kurang / Jumlah 7.3%
Kurang dan Gizi Buruk) status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut balita yang diukur berat badan dan
pada balita Panjang Badan panjang/tinggi badan X 100%
(BB/PB) atau Berat Badan menurut
Tinggi Badan menurut Umur (BB/TB) memiliki Z-
score kurang dari -2 SD
Cakupan Remaja Putri Remaja perempuan berusia 12-18 tahun yang Jumlah remaja putri mendapat TTD / 56%
mendapat Tablet Tambah bersekolah di SMP/SMA atau sederajat mendapat Jumlah seluruh remaja putri 12-18 tahun
Darah (TTD) Tablet Tambah Darah (TTD) seminggu sekali yang di sekolah X 100%
sekurangnya mengandung zat besi setara dengan
60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat

Cakupan Rumah Tangga Rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan


Mengonsumsi Garam komponen utamanya Natrium Klorida (NaCl)
Beriodium dengan penambahan Kalium Iodat (KIO3) dan Jumlah rumah tangga yang
apabila diuji dengan larutan uji garam beriodium mengonsumsi garam beriodium / 88%
maka terjadi perubahan warna menjadi ungu. Jumlah rumah tangga yang diperiksa X
100%

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi Jumlah kabupaten kota melaksanakan 100%
Kabupaten/Kota adalah kabupaten/kota yang minimal 70% dari surveilans gizi / Jumlah Kabupaten/Kota
melaksanakan Surveilans jumlah puskesmas melakukan kegiatan X 100
Gizi
Pengumpulan data, pengolahan dan analisis data,
serta diseminasi informasi
1) Pengumpulan data adalah puskesmas di
wilayah kerja kabupaten/kota melakukan entry
data sasaran balita dan ibu hamil serta data
pengukuran melalui Sistem Informasi Gizi
Terpadu, rerata setiap bulan mencapai minimal
60% sasaran ibu hamil dan bazvlita
2) Pezcngolahan dan analisis data adalah
puskesmas di wilayah kerja kabupaten/kota
melakukan konfirmasi dan identifikasi penyebab
masalah gizi pada seluruh balita gizi buruk
Diseminasi informasi adalah puskesmas di wilayah
kerja Kabupaten/Kota melakukan penyusunan
rencana kegiatan berdasarkan hasil surveilans gizi
dan di-upload ke dalam sistem setiap triwulan

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023
Persentase Puskesmas Puskesmas mampu melakukan Jumlah Puskesmas mampu
mampu Tatalaksana Gizi tatalaksana gizi buruk pada balita Balita Gizi buruk tatalaksana gizi buruk / Jumlah seluruh
Buruk pada Balita adalah balita usia 0-59 bulan dengan tanda klinis Puskesmas X 100
gizi buruk atau indeks
Berat Badan menurut Panjang Badan
(BB/PB) atau Berat Badan menurut
Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-
score kurang dari -3 SD atau Lingkar Lengan Atas 45%
<11,5cm bagi balita 6 – 59 bulan. adalah
puskesmas dengan kriteria:
1) Mempunyai Tim Asuhan Gizi terlatih, terdiri dari
dokter, bidan/perawat, dan tenaga gizi
2) Memiliki Standar Prosedur Operasional
tatalaksana gizi buruk pada balita

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
e. Pencegahan da n Pengendalian Penyakit (P2P)
Malaria Api (annual parasite Angka kesakitan malaria (berdasarkan hasil Jumlah kasus positive / jumlah <1 Per 1000
insidence) pemeriksaan lab & rdt) per 1000 penduduk dalam 1 penduduk berisiko*1000 Penduduk
tahun (100%)
PR ( positive rate) Spr: jumlah slide darah yang di konfirmasi positif Jumlah slide positive / jumlah slide <5%
yang ditemukan melalui kegiatan acd dan pcd di diperiksa*100%
suatu wilayah, di bandingkan dengan julah slide
yang diperiksa (konfirmasi lab positive dan
negative). Acd : kegiatan di luar gedung puskesmas.
Pcd : kegiatan di dalam gedung puskesmas

Aber (annual blood Jumlah penderita rata-rata pemeriksaan sediaan Jumlah slide yang diperiksa rdt & 10%
examination rate) darah malaria (rdt dan mikroskop) di bandingkan mikroskop / jumlah penduduk
dgn jumlah penduduk dalam 1 tahun. Jumlah berisiko*100%
penduduk berisiko = jumlah penduduk keseluruhan

Pe (penyelidikan Kegiatan penyelidikan epidemiologi pada semua Jumlah kasus positive / jumlah kasus di 100%
epidemiologi malaria) kasus positive untuk mengetahui pe * 100%

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
klasifikasi asal penularan malaria dengan prinsip 1-
2-5 (hari ke-1 di temukan, hari ke-2 di intervensi dan
hari ke-5 paling lambat di intervensi)

ISPA Persentase Pengobatan Persentase kasus pneumonia balita yang ditemukan Jumlah penduduk usia balita*3,84% 50%
kasus pneumonia sesuai dan diberikan pengobatan antibiotik. Jumlah
standar penduduk usia balita=10% x jumlah penduduk

Hepatitis Jumlah ibu hamil yg di Jumlah ibu hamil yg di skrining hepatitis b : jumlah Jumlah sasaran ibu hamil *100% 100%
skrining hepatitis b ibu hamil usia 1 s.d 9 bulan real di puskesmas

Survey kontak populasi Populuasi berisiko: keluarga pasien dengan hasil Jumlah sasaran yg disurvey kontak / 100%
berisiko peemeriksaan reaktif hbsag jumlah sasaran populasi berisiko yang
reaktif hbsag * 100%
Jumlah populasi berisiko Populasi berisiko adalah populasi kunci Jumlah sasaran yang diskrining hb/hc / 100%
di ddhbc (nakes,waria,lsl,wbp,penasun,mahasiswa jumlah sasaran populasi beiriko * 100%
kesehatan)
Monitoring bayi Bayi yg di monitoring adalah bayi yang lahir dari ibu Jumlah bayi di monitoring / jumlah bayi 100%
reaktif hbsag pada usia 9 - yg lahir dari ibu reaktif hbsag * 100%
12 bulan
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Pemberian HBIG Pemberian hbig adalah pemberian hyperheb Jumlah bayi yg diberi hbig/jumlah bayi 100%
imunoglobulin pada bayi yang lahir dari ibu reaktif yang lahir dari ibu reaktif hbsag *100%
hbsag segera setelah lahir (<12 jam)

Trripel eliminasi Tripel eliminasi : jumlah sasaran ibu hamil yg di Jumlah sasaran ibu hamil *80% 80%
penularan hiv/aids, sifilis skrining hiv/aids, sifilis dan hepatitis b pada usia
dan hepatitis b dari ibu ke kehamilan 1 s.d 9 bulan
anak

Rabies Kasus lyssa Pasien dengan gigitan hewan penular rabies (ghpr) Jumlah pasien meninggal lyssa / pasien 0%
dan positif rabies tidak ada yang meninggal dunia dengan gigitan hewan penular rabies x
100%
Penatalaksaan program Pasien dengan gigitan hewan penular rabies dapat Jumlah pasien dengan gigitan hewan 100%
pemberian vaksin anti tertangani 100% dan mendapatkan vaksin anti penular rabies (ghpr) / pasien dengan
rabies rabies sebanyak 3 kali dengan suntikan var i di hari gigitan hewan penular rabies (ghpr)
0, var ii di hari ke 7 dan var iii di hari ke 21 sudah tertangani dan diberikan vaksin
anti rabies x 100%

HIV/Aids dan IMS 100% jumlah populasi Setiap orang dengan resiko terinfeksi hiv Jumlah orang dengan resiko terinfeksi 100%
beresiko di screaning mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar hiv yang mendapatkan pelayanan
hiv/aids & ims dalam kurun waktu 1 tahun sesuai standar dalam kurun waktu 1
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
80% Ibu Hamil di tahun / jumlah orang dengan resiko 100%
screaning Shypilis terinfeksi hivdalam kurun waktu 1 tahun
100% ODHA baru x 100%
mendapat terapi 40%
pencegahan TBC
100% jumlah orang yang
hiv (+) mendapat 100%
pengobatan
100% jumlah orang yang
hiv (+) bertahan
100%
pengobatan arv seumur
hidup
TB Cakupan pengobatan Jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan Jumlah semua kasus TB yang diobati 90%
Semua kasus TB yang di dilaporkan di antara perkiraan jumlah semua kasus dan dilaporkan/perkiraan jumlah semua
obati(treatment tuberkulosis kasus TB (insiden/target) x 100%
coverage/TC=CDR (insiden)
Angka keberhasilan Jumlah pasien tuberkulosis semua kasus yang Jumlah semua kasus TB yang sembuh 90%
pengobatan pasien TB sembuh dan pengobatan lengkap diantara semua dan pengobatan lengkap/Jumlah
semua kasus (Success kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan semua kasus TB yang diobati dan
Rate/SR) dilaporkan x 100%
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Pelayanan Kesehatan Persentase Jumlah Orang Terduga TBC Jumlah Orang Terduga TBC Yang 100%
Orang Terduga Yang Mendapatkan Pelayanan TBC Mendapatkan Pelayanan TBC Sesuai
Tuberkulosis Sesuai Standar Diwilayah Kerjanya Standar Di Fasyankes Dalam Kurun
Dalam Kurun Waktu 1 Tahun Waktu 1 Tahun / Jumlah orang terduga
TBC yang ada di wilayah kerja pada
kurun waktu 1 tahun yang sama X
100%
KUSTA CDR= Case Detection Jumlah kasus baru yang ditemukan pada periode jumlah kasus yang di temukan dalam <5/100.000
Rate) satu tahun per 100.000 penduduk satu tahun/ jumlah penduduk dalam
satu tahun yang sama * 100.000
Prevalensi Rate Jumlah kasus terdaftar pada saat tertentu. angka ini jumlah kasus terdaftar pada satu <1/10.000
menunjukan besarnya masalah di suatu daerah, tahun/jumlah penduduk pada tahun
menentukan beban kerja dan sebagai bahan yang sama*10.000
evaluasi

Angka Cacat Tingkat II Angka kasus yang mengalami cacat tingkat ii per jumlah kasu baru dengan cacat tingkat <5%
(Grade 2 Disability Rate) 100. 000 penduduk. angka ini dapat mereflesikan ii yang di teemukan pada periode satu
perubahan dalam deteksi dini kasus baru dengan tahun/jumlah penduduk*100.000
penekanan pada penemuan kasus dini

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Proporsi Kasus Anak (0- Jumlah kasus anak (0-14) diantara kasus yang baru jumlah kasus anak(0-14) yang <5%
14) ditemukan pada periode satu tahun. dapat di pakai ditemukan pada periode satu
untuk melihat penularan saaat ini dan tahun/jumlah kasus baru yang
memperkirakaan kebutuha obat ditemukan pada tahun yang sama *
100 %
Proporsi Mb Jumlah kasus baru yang ditemukan diantara jumlah kasus baru mb yang ditemukan < 50 %
penderita baru pada periode satu tahun. angka ini pada periode satu tahun/jumlah kasus
dapat dipakai untuk memperkirakan sumber baru yaang ditemukan dalam periode
penyebaran ineksi satu tahun * 100 %

Angka Kesembuhan ( Rft Jumlah kasus baru mb pada periode kohort 1 tahun jumlah kasus baru mb yang > 90%
= Realase Fram yang sama, yang meenyelesaikan pengobataan menyelesaikan 12 dosis selama 12-18
Treatment) Rft Rate Mb tepat waktu (12 dosis dalam waktu 12-18 bulan) bulan/ jumlah seluru kasus mb yang
dinyataakan dalam presentase muli mdt pada periode kohort satu tahun
yang sama * 100%
Angka Kesembuhan ( Rft Jumlah kasus baru pb dari periode kohort 1 tahun jumlah kasus baru pb yang > 90%
= Realase Fram yang sama, yang menyelesaikan pengobatan tepat menyelesaikan 6 dosis selama 6-9
Treatment) Rft Rate Pb waktu( 6 dosis dalam waktu 6-9 bulan) dinyatakan bulan/ jumlah seluru kasus pb yang
dalam presentase mulai mdt pada periode kohort satu
tahun yang sama* 100%
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
DIARE Persentase Pengobatan Persentase balita Diare Yang mendapatkan Jumlah Balita Diare Yang Di Obati 80%
Kasus Diare Sesuai Tatalaksana Standar Dengan Pemberian Oralit dan Sesuai Standar Dibagi Seluruh Balita
Standar Zink Diare Yang Berkunjung Di Fasyankes
Dikali 100
Angka kesakitan diare : 214/1000
penduduk
DBD insiden Kasus DBD Capaian kinerja dalam menanganai semua 10/ 100.000 X jumlah penduduk di suatu 100%
Kurang dari 10/100.000 penderita DBD sesua setandar di wilayah kerjanya daerah tertentu
jumlah penduduk dalam kurun waktu satu tahun.

Angka kejadian kematian Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan Jumlah kematian akibat penyakit DBD 100%
akibat DBD/CFR kurang kesehatan sesuai standar bagi penderita DBD dalam priode tertentu di bagi dengan
dari 1 % sesuai setandar di wilayah kerjanya dalam kurun jumlah penyakit terdiaknosa dalam
waktu satu tahun. priode waktu yang sama x 100%
THYPOID cakupan penemuan Cakupan penemuan penderita demam thypoid jumlah penemuan penderita tifoid 100%
penderita demam thypoid suspek + konfirmasi lab (+) (suspek dan konfirmasi lab) / jumlah
suspek + konfirmasi lab target penemuan penderita tifoid di
(+) wilayah tertentu di tahun yang sama x
100%
FRAMBUSIA prevalensi rate jumlah kasus terdaftar pada saat tertentu. jumlah kasus terdaftar pada satu <1/10.000

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
angka ini menunjukan besarnya masalah di suatu tahun/jumlah penduduk pada tahun
daerah, menentukan beban kerja dan sebagai yang sama*100.000
bahan evaluasi
FILARIASIS persentasi kabupaten Wilayah endemis adalah = Wilayah yg memiliki Jumlah desa eliminasi filariasis pada <1%
menurunkan prevalensi microfilaria rate >=1%. Wilayah eliminasi filariasis akhir tahun tertentu / jumlah Desa
microfilaria rate di bawah adalah = apabila hasil evaluasi tahun ke lima endemis filariasis sebelum program
1% menunjukkan microfilaria rate < 1%kab. eliminasi filariasis dilaksanakan pada
tahun yang sama) x 100%
% kasus filariasis yang di Kasus filariasi yang ditangani : kasus filariasis yang persentase kasus klinis yang di tangani 90%
tangani mencegah dan di tangani untuk mencegah dan membatasi per tahun =jumlah kasus klinis filariasis
membatasi kecacatan kecacatan melalui penatalaksanaan kasus klinis yang ditangani pada kasus tertentu /
melalui penatalaksanaan filariasis jumlah kasus klinis yg tercatat di tahun
kasus klinis filariasis yg sama ) x 100%
% kasus filariasis yang di Kasus filariasi yang ditangani : kasus filariasis yang persentase kasus klinis yang di tangani 90%
tangani mencegah dan di tangani untuk mencegah dan membatasi per tahun =jumlah kasus klinis filariasis
membatasi kecacatan kecacatan melalui penatalaksanaan kasus klinis yang ditangani pada kasus tertentu /
melalui penatalaksanaan filariasis jumlah kasus klinis yg tercatat di tahun
kasus klinis filariasis yg sama ) x 100%
LB-1 Presentase pencatatan Pencatatan dan Pelaporan LB1 Jumlah Desa yang melaporkan sesuai 100%
dan pelaporan LB1 Puskesmas adalah Puskesmas yang format LB1 / Jumlah Desa se Kec.

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Puskesmas melakukan pencatatan dan Pelaporan LB1 sesuai Tampo X 100%
format yang berstandar program LB1

Imunisasi Persentase bayi usia 011 Persentase anak usia 0-11bulan yang mendapat Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang 95%
bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap meliputi 1 dosis Hepatitis B mendapat imunisasi dasar lengkap yang
Imunisasi Dasar Lengkap pada usia 07hari, 1 dosis BCG 4 dosis Polio tetes terdiri dari: satu dosis Hep B, satu dosis
(bOPV), 1 dosis Polio suntik (IPV), 3 dosis DPT-HB- BCG, empat dosisi Polio oral, Satu
HIB, serta 1 dosis Campak Rubela (MR) di satu dosis IPV, tiga dosis DPT-HB-Hib dan 1
wilayah dalam kurun waktu 1 tahun dosis Campak Rubela dalam kurun
waktu satu tahun dibagi jumlah bayi usia
0-11 bulan selama kurun waktu yang
sama, dikali 100

Persentase imunisasi Persentase anak usia 12-23 bulan yang sudah Jumlah anak usia12-23 bulan yang 95%
dasar lengkap pada anak mendapat imunisasi dasar lengkap meliuti: 1 dosis sudah mendapat imunisasi dasar
usia 12-23 bulan Hepatitis B pada usia0-7 hari, 1 dosis BCG, 4 Dosis lengkap berdasarkan hasil survei dibagi
Polio tetes, 1 dosis polio suntik, 4 dosis DPT-HB- 95% jumlah anak usia 12-23 bulan pada
HIB, 2 dosis MR tahun survei dikali 100

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Persentase bayi usia 011 Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang 95%
bulan yang mendapat imunisasi dasar antigen baru, meliputi imunisasi mendapat imunisasi dasar PCV dosis
antigen baru PCV dan imunisasi rotavirus sesuai dosis jenis terakhir dalam kurun waktu satu tahun,
vaksin yang digunakan dalam kurun waktu satu ditambah jumlah bayi usia 0-11 bulan
tahun yang mendapat imunisasi dasar
rotavirus dosis terakhir dalam kurun
waktu satu tahun, dibagi 80% (jumlah
seluruh bayi usia 0-11 bulan yang
menjadi sasaran introduksi imunisasi
PCV dalam kurun waktu yang sama,
ditambah jumlah seluruh bayi usia 0-11
bulan yang menjadi sasaran introduksi
imunisasi rotavirus dalam kurun waktu
yang sama) dikali 100%
Persentase anak usia Persentase anak usia 12-24 bulan yang sudah Jumlah anak usia 12-24 bulan yang 95%
1224 bulan yang mendapat imunisasi lanjutan baduta (bayi usia di mendapat imunisasi lanjutan baduta
mendapat imunisasi bawah 2 tahun) meliputi 1 dosis imunisasi DPT- (bayi usia di bawah 2 tahun) meliputi 1
lanjutan baduta HB-HiB serta 1 dosis dosis imunisasi DPTHB-HiB serta 1
dosis imunisasi Campak Rubela di satu
wilayah dalam
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
imunisasi Campak Rubela di satu wilayah dalam kurun waktu 1 tahun, dibagi 90%
kurun waktu 1 tahun jumlah anak usia 18-24 bulan dalam
kurun waktu yang sama, dikali
100
Persentase anak yang ersentase anak usia kelas 6 Sekolah Jumlah anak usia kelas 6 SD yang 90%
mendapatkan imunisasi Dasar (SD)/MI/) sederajat yang sudah mendapat mendapat imunisasi lanjutan lengkap
lanjutan lengkap di usia imunisasi lanjutan lengkap meliputi: 1 dosis yaitu: satu dosis imunisasi DT, satu
sekolah dasar imunisasi Difteri Tetanus dosis imunisasi MR, dua dosis Td
(DT), 1 dosis imunisasi Campak Rubela dalam kurun waktu satu tahun dibagi
(MR), 2 dosis imunisasi Td di satu wilayah dalam jumlah anak usia kelas 6 SD/MI/
kurun waktu satu tahun Sederajat selama kurun waktu yang
sama dikali 100

Persentase wanita usia TT2+ : Ibu hamil yang telah mempunyai status T2 Jumlah ibu hamil yang sudah memiliki 90%
subur yang memiliki status sampai dengan T5. Persentase ibu hamil yang status imunisasi T2+ (berdasarkan hasil
imunisasi T2+ sudah memiliki status imunisasi T2+ di satu skrining maupun pemberian selama
wilayah dalam kurun waktu satu tahu masa kehamilan) dalam kurun waktu
satu tahun, dibagi jumlah ibu hamil
selama kurun waktu yang sama, dikali
100

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023
SURVEYLANS Penemuan kasus non Kelumpuhan pada anak berusia< 15 tahun yang Kasus Non Polio AFP rate per 100.000 2/100.000
polia afp rate per bersifat layu ( flaceceid ) terjadi secara akut anak < 15 tahun adalah Kelumpuhan penduduk
100.000 anak< 15 tahun mendadak dan bukan disebabkan ruda paksa pada anak berusia < 15 tahun yang
bersifat layu ( Flaccid ) terjadi secara
akut (Mendadak) dan bukan,
disebabkan oleh ruda paksa

Kelumpuhan secara akut adalah perkembangan


kelumpuhan yang berlangsung cepat (rapid
progressive) antara 1 - 14 hari sejak terjadinya
gejala awal ( rasa nyeri, kesemutan,rasa
tebal/kebas) samapai kelumpuhan maksimal

Kelumpuhan flaccid adalah kelumpuhan yang


bersifat lunglai,lemas atau layuh bukan karena kaku,
atau terjadi pernurunan tonus otot

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Semua penderita berusia 15 Tahun atau lebih
diduga kuat sebagai poliomyelitis oleh dokter,
dilakukan tatalaksana seperti kasus AFP

Penemuankasus kasus DISCARDED Campak adalah Jumlah penemuan discarded campak ≥ 2/100.000
discarded campak Penyakit Akut yang disebabkan Morbili virus di pada wilayah dan periode tertentu / Jml jumlah
tandai dengan munculnya bintik merah ( Ruam ) target penemuan penderita * 100% Penduduk

Cbms setiap kasus Setiap penderita suspek campak di konfirmasi Jumlah suspek campak yang 100%
campak periksa lab laboratorium di catat identitasnya secara individual ( ditemukan/jumlah suspek campak yang
individual record ) : Nama, Umur, Jenis Kelamin diperiksa Lab *100%
Status imunisasi dan Riwayat Sakitnya

Ketepatan dan SKDR adalah Sebuah sistem yang berfungsi dalam Jumlah laporan mingguan SKDR 100%
kelengkapan laporan skdr mendeteksi adanya indikasi KLB penyakit menular puskesmas yang terkirim ke web
yang dilaporkan secara mingguan dengan berbasis SKDR / jumlah minggu dalam satu
komputer, yang dapat menampilkan alert atau sinyal tahun* 100
Kasus yang dilaporkan dalam sistem
adalah kasus Baru
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Kewaspdaan peringatan dini adanya peningkatan Kasus baru adalah orang sakit yang
kasus penyakit melebihi ambang batas di suatu datang ke fasilitas kesehatan dalam
wilayah, dan ALert atau sinyal peringatan dini yang periode satu minggu pelaporan dengan
muncul pada ssitem bulan berarti sudah terjadi KLB diagnosis baru. Atau orang yang
tetapi merupakan pra-KLB yang mengharuskan berkunjung dengan diagnosis yang
petugas untuk melakukan respon cepat agar tidak sama, dan pernah dinyatakan sembuh
terjadi KLB. sebelumnya. Kasus lama adalah orang
sakit dengan penyakit yang sama dan
belum dinyatakan sembuh pada minggu
pelaporan
Kelengkapan laporan adalah jumlah
laporan yang masuk dibagi dengan
jumlah laporan yg harus masuk dikali
100%
Ketepatan Laporan adalah laporan dari
unit pelapor yang masuk tepat waktu
kedalam sistem pada hari senin atau
selasa pada minggu epidemiologi,
Minggu epidemiologi adalah di mulai
dari hari Senin-Minggu
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Respon Alert (Sinyal Jumlah Alert / Jumlah respon terhadap Sinyal/Alert yang direspon adalah
Kewaspadaan) Alert (Sinyal Kewaspadaan) jumlah alert yang disrespon oleh
puskesmas dibagi julah alert yang
muncul dalam sistem pada periode
waktu tertentu ,Respon terhadap jumlah
Alert (Sinyal Kewaspadaan) didalam
sistem berupa Hasil verifikasi alert dan
validasi data, upaya yang telah
dilakukan (Penyelidikan
Epidemiologi dan hasilnya dan rencana
tindak lanjut kesehatan masyarakat bila
hasil verifikasi benar ditemukan kasus.

Jenis Penyakit Berpotensi KLB (Diare


akut,Malaria konfirmasi,Tersangka
Demam Dengue,Pneumonia,Diare
Berdarah atau disentri, Sindrom Jandis
Akut,Tersangkan Chikungunya,
Tersangka Flu burung pada
manusia,Tersangka
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Campak,Tersangka Difteri,AFP
(Lumpuh Layu Mendadak), Kasus
Gigitan Hewan Penular
Rabies,Tersangka Antraks,Tersangka
Leptospirosis,Tersangka Kolera,Klaster
penyakit yang tidak lazim,Tersangka
meningitis/ensefalitis,Tersangka tetanus
neonatarium,Tersangka
Tetanus,ILI (Influenza Like Illness),
Tersangka HFMD berupa tindak lanjut
penyelidikan epidemiologi dan respon
kasus
Ketepatan dan Sistem surveilans epidemiologi penyakit secara rutin Jumlah Desa yang melapor tepat waktu
kelengkapan laporan stp dan terpadu sebagai bagian dari penyelenggaraan sebelum tanggal 10 / jumlah desa yang
survey epidimiologi kesehatan. ada diwilayah kerja
Puskesmas * 100 %
SURVEYLANS Angka baku mutu Aedes Angka bebas jentik (ABJ) adalah persentase rumah Jumlah rumah atau bangunan yg tidak ≥ 75%
VEKTOR ABJ ≥ 95% atau bangunan yang bebas jentik, dihitung dengan ditemukan jentik/jumlah seluruh rumah
cara jumlah rumah atau atau bangunan yang di periksa*100 %

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023
bangunan yang tidak ditemukan jentik dibagi dengan
jumlah seluruh rumah atau bangunan yang diperiksa
dikali 100%. Yang dimaksud dengan bangunan
antara lain perkantoran, pabrik, rumah susun, dan
tempat fasilitas umum yang dihitung berdasarkan
satuan ruang bangunan/unit pengelolanya

Indeks Habitat Indeks habitat Anopheles (IH_An) adalah Jumlah habitat yg positif larva <1%
Anopheles (Ah_an) persentase habitat perkembangbiakan yang positif Anopheles/Jumlah seluruh habitat yang
larva Anopheles, dihitung dengan cara jumlah diperiksa Anopheles x 100%
habitat yang positif larva Anopheles dibagi dengan
jumlah seluruh habitat yang diamati dikalikan
dengan 100%

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Indeks Habitat Culex Indeks habitat Culex (IH_Cx) adalah persentase Jumlah Habitat yg positif larva <5%
habitat perkembangbiakan yang positif larva Culex, Culex/Jumlah seluruh Habitat yang
dihitung dengan cara jumlah habitat yang positif diperiksa x 100%
larva Culex dibagi dengan jumlah seluruh habitat
yang diamati dikalikan dengan 100%
PTM Pelayanan Kesehatan Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun 100%
pada Usia Produktif skrining kesehatan warga negara berusia usia 15– mendapat pelayanan skrining kesehatan
59 tahun dinilai dari persentase pengunjung usia sesuai standar dalam kurun waktu satu
15–59 tahun yang mendapat pelayanan skrining tahun / Jumlah warga negara usia 15–
kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam 59 tahun yang ada di wilayah kerja
kurun waktu satu tahun. dalam kurun waktu satu tahun yang
sama. X 100%
Pelayanan Kesehatan Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan Jumlah penderita hipertensi yang 100%
Penderita Hipertensi kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi, mendapatkan pelayanan kesehatan
dinilai dari persentase jumlah penderita hipertensi sesuai standar dalam kurun waktu satu
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai tahun / Jumlah estimasi penderita
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu hipertensi berdasarkan angka
tahun. prevalensi* kab/kota dalam kurun waktu
satu tahun pada tahun yang sama x
100%
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
Pelayanan Kesehatan Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan Jumlah penyandang DM yang 100%
Penderita Diabetes kesehatan sesuai standar bagi penyandang DM mendapatkan pelayanan kesehatan
Melitus (DM) dinilai dari persentase penyandang DM yang sesuai standar dalam kurun waktu satu
mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah tahun / Jumlah penyandang DM
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. berdasarkan angka prevalensi* DM
nasional di wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun pada tahun yang
sama x 100%

Persentase penduduk Persentase penduduk sesuai kelompok sasaran (1) Hitung persentase masing-masing 80%
sesuai kelompok usia yang mendapatkan skrining PTM prioritas yaitu skrining : jumlah yang mendapatkan
yang dilakukan skrining hipertensi, DM, obesitas, stroke, jantung, PPOK, skrining (hipertensi, DM, obesitas,
PTM prioritas* kanker payudara, kanker leher rahim, katarak, dan stroke, jantung, PPOK, kanker
kelainan refraksi, tuli kongenital dan otitis media payudara, kanker leher rahim, kelainan
Supurative Kronis (OMSK) refraksi, dan/atau otitis media
Supurative Kronis (OMSK) dalam 1

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
tahun dibagi jumlah sasaran
masingmasing jenis skrining dikali 100.
(2) Hitung rata-rata persentase
masingmasing skrining : jumlah
persentase masing-masing skrining
dibagi 9
Jumlah kabupaten/kota Persentase kabupaten/kota yang minimal Jumlah Desa yang melaksanakan 80%
yang melakukan 80% puskesmasnya melaksanakan PANDU PTM dalam kurun waktu satu
pelayanan terpadu Pelayanan Terpadu PTM (PANDU PTM) tahun/ Jumlah Desa di wilayah kerja
(Pandu) PTM di >80% dalam kurun waktu satu tahun pada
puskesmas tahun yang sama kali 100
Persentase penyandang Hipertensi terkendali jika tekanan darah sistole <140 Jumlah penyandang hipertensi yang 80%
hipertensi yang tekanan mmHg dan diastole <90 tekanan sistol dan diastol turun dari
darahnya terkendali di mmHg pemeriksaan sebelumnya dalam kurun
puskesmas/FKTP waktu 1 tahun minimal 3 kali (3 bulan) /
Seluruh peyandang hipertensi
Persentase penyandang Persentase peyandang diabetes mellitus yang gula Jumlah peyandang diabetes melitus 80%
diabetes mellitus yang darah puasa <126 mg/dl atau gula darah 2 jam pp yang gula darah puasa <126 mg/dl atau
gula darahnya terkendali nya <200 mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3 bulan) gula darah 2 jam pp nya <200 mg/dl
di puskesmas/FKTP atau sebanyak minimal 3 kali (3

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
HbA1c <7% minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 bulan) atau HbA1c <7% minimal 1 kali
tahun dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah seluruh peyandang diabetes


melitus
Jumlah Kabupaten/kota Jumlah kabupaten/kota yang memiliki lebih dari 40% Jumlah kumulatif kabupaten/kota 40%
yang melakukan Desa yang menyelenggarakan Layanan Upaya dengan lebih dari 40% desa yang
pelayanan UBM (Upaya Berhenti Merokok. menyelenggarakan Layanan Upaya
Berhenti Merokok) Berhenti Merokok

Pelayanan Kesehatan 1. Persentase ODGJ berat Orang dengan gangguan jiwa berat merupakan Jumlah ODGJ berat yang mendaptkan 100%
orang dengan yg mendapatkan penderita Skizofrenia dan Psikotik Akut yang Pelayanan sesuai standar di Fasilitasi
gangguan Jiwa Berat Layanan mendapatkan penanganandi fasilitas kesehatan pelayanan berupa Pemeriksaan
(Puskesmas, Klini, RSU dan RSJ) Kesehatan JIwa (Pemeriksaan status
mental & Wawancara).memberi
Informasi & Edukasi,tatalaksana
Pengobatan dana tau melakukan
rujukan Bila Di perlukan

Jumlah sasaran Estimasi ODGJ


Berat di wilayah Kerja X 100%
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
2. Persentase Penduduk Penduduk Usia >15 yang Beresiko masalah Jumlah Penduduk usia 15 tahun atas 60%
Usia 15 tahun ke Atas kesehatan jiwa,Mendapatkan pelayanan Screaning dengan Resiko Masalah Keswa yang
Dengan Resiko masalah GME & Depresi (mengunakan Form SDQ untuk diScrening GME dan Depresi kurun
Kesehatan Jiwa Yang Sekolah waktu satu tahun
mendapatkan Screning & SRQ Untuk Umum) Serta layanan Konseling Jumlah sasaran estimasi Penduduk
GME & Depresi dan/Atau Rujukan dan/Atau Penanganan Lanjutan. Usia >15 tahun yang Beresiko Masalah
Kesehatan Jiwa Di Wilayah dalam X
100%

2. Upaya Keseh atan Masyarakat Pengembangan


Kesehatan Kerja dan Pelaksanaan K3 internal Puskesmas yang memiliki: Jumlah pelaksanaan K3 internal 60%
Olahraga di Puskesmas 1. SOP K3 /Jumlah keseluruhan pelaksanaan K3
internal x 100 %
2. Jalur evakuasi

3. Penggunaan APD
4. Simulasi dan ketersediaan APAR
5. Pemetaan identifikasi bahaya dan faktor risiko
fasyankes

6. Pelayanan penyakit akibat kerja bagi pekerja


INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
7. Pelayanan penyakit akibat kerja bagi petugas
8. Deteksi dini Penyakit Tidak Menular dan
pencegahan Penyakit Menular pada petugas

Pembentukan pos UKK Pembentukan Pos UKK pada pekerja sektor Jumlah pos UKK yang terbentuk 100%
informal yang ada di wilayah kerja Puskesmas. minimal 2 pos UKK di setiap wilayah
kerja puskesmas

Pembinaan Pos UKK Pembinaan kesehatan kerja berupa kegiatan: Jumlah POS UKK yang dibina (Paling 100%
sedikit 1 (satu) dari kegiatan pembinaan
1. Sosialisasi kesehatan kerja) /Jumlah Pos UKK yang
2. Penyuluhan dibentuk) x 100 %
3. Fasilitasi kegiatan pengendalian risiko

Perusahaan / tempat kerja Jumlah Perusahaan / tempat kerja melaksanakan Jumlah perusahaan/tempat kerja yang 100%
melaksanakan GP2SP yakni: melaksanakan paling sedikit 1(satu) dari
GP2SP 1. kebijakan terkait GP2SP kegiatan GP2SP.
2. Menyediakan ruang ASI

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
3. Memberikan cuti melahirkan
4. Memberikan kesempatan untuk memerah ASI

5. Memberikan tablet Fe pada pekerja perempuan

6. Memberikan tambahan makanan untuk pekerja


perempuan hamil dan menyusui

7. Memberikan makanan untuk pekerja perempuan


yang lembur
8. Pemeriksaan pekerja perempuan hamil

9. Perlakuan khusus ibu hamil


10. Pelayanan KB
11. Melakukan medical check up
Pemetaan distribusi dan 1. Peta distribusi dan sebaran penyakit pada Jumlah peta distribusi penyakit dan peta 100%
sebaran penyakit pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yaitu potensi bahaya kesehatan di wilayah
masyarakat di wilayah distribusi dan sebaran penyakit terbanyak sehingga kerja psukesmas
kerja Puskesmas dan menjadi
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
peta potensi bahaya permasalahan kesehatan prioritas di wilayah kerja
kesehatan kerja di wilayah Puskesmas, seperti sebaran penderita HIV, TBC,
kerja Puskesmas anak stunting, dll.

2. Peta potensi bahaya kesehatan kerja di wilayah


kerja Puskesmas yaitu peta wilayah wilayah kerja
dengan lokasi tempat kerja formal dan informal,
serta dilengkapi dengan identifikasi potensi bahaya
utama pada setiap jenis tempat kerja. Yang
dimaksud potensi bahaya utama adalah potensi
bahaya dengan risiko paling tinggi dinilai dari
dampak terhadap kesehatan pekerja dan dampak
terhadap kesehatan masyarakat.

Pelaksanaan kesehatan Pelaksanaan kesehatan olahraga di dalam gedung Jumlah pelaksanaan kesehatan 100%
olahraga internal di Puskesmas berupa : olahraga internal /Jumlah keseluruhan
Puskesmas 1. Perencanaan pelaksanaan kesehatan olahraga
internal x 100 %
2. Peregangan,

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
3. Senam bersama setiap 1 minggu sekali

4. Pembinaan kebugaran jasmani bagi pegawai


Puskesmas
Pembinaan kelompok Pembinaan kelompok olahraga yakni: Jumlah kelompok olahraga yang 100%
olahraga pada masyarakat 1. Latihan fisik Ibu hamil dibina /Jumlah kelompok olahraga
2. Latihan fisik Lansia, diwilayah kerja puskesmas x 100%
3. Pembinaan kebugaran jasmani pada kelompok
anak sekolah dan madrasah
4. Pembinaan kelompok masyarakat yang
melakukan aktivitas fisik
5. Pembinaan kebugaran jasmani pada Aparatur
Sipil Negara (ASN) tingkat Kecamatan.

Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani jemaah haji berupa Jumlah Jemaah haji yang dibina/ 100%
jasmani jemaah haji. kegiatan pengukuran jasmani jemaah haji di wilayah Jumlah Jemaah haji x 100%
kerja Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Penyuluhan kesehatan Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil Jumlah Ibu hamil / Jumlah sasaran ibu 100%
Gigi Masyarakat gigi dan mulut ibu hamil adalah upaya Kesehatan gigi yang dilakukan agar hamil yang berkunjung dalam kurun
ibu hamil mengetahui waktu tertentu x 100
INDIKATOR KINERJA TARGET
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA) 2023
PROGRAM
pentingnya dan cara menjaga Kesehatan gigi dan
mulut
Pelayanan Kesehatan Melakukan pembinaan Pembinaan Asuhan Mandiri Pemanfaatan Jumlah Asman Toga dan Akupresur di 100%
Tradisional Asuhan Mandiri Toga dan Akupresure di Masyarakat adalah upaya Bina/ Jumlah Asman Toga terdata x 100
Pemanfaatan Toga dan kesehatan pengembangan yang bertujuan untuk
Akupresur di Masyarakat mengajak masyarakat untuk mampu dan terarah
dalam pemanfaatan tanaman toga dan akupresur
yang sangat penting dalam menjaga kesehatan
keluarga

Membina Kader-kader Membina kader-kader Asman toga dan akrupesur di Jumlah Kader Asman Toga yang di bina 100%
Asman toga dan tiap desa menjadikan / Jumlah Kader Keseluruhan x 100
akupresure di tiap desa Masyarakat desa mandiri dalam ikut meningkatkan
wilayah kerja Puskesmas derajat Kesehatan di tiap
desa
3. Indikator Upaya Kesehatan Perorangan/ Layanan Klinis

NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR MUTU TARGET

1. Pendaftaran Ketepatan Pengembalian Rekam Medis


(Personal Folder) Setelah Pelayanan 100%

2. R. Pemeriksaan Kelengkapan pengisian rekam medis 100%


(Umum dan Lansia) SOAP
3. Ruang MTBS Pelayanan MTBS Sesuai Standar 100%
4. Ruang Kesehatan Gigi Pemberian informed consent sebelum 100%
dan Mulut pencabutan gigi dewasa
5. Ruang Pelayanan Tidak Ada Kejadian Kesalahan 100%
Farmasi Pemberian Obat
Waktu tunggu pelayanan obat racikan 100%
6. Ruang Tindakan dan Kelengkapan pengisian rekam medis 100%
Kegawatdaruratan setelah selesai pelayanan
Pemeriksaan Trieliminasi HIV, HBSG, 100%
Ruang Pemeriksaan Sifilis Pada Ibu Hamil
7. KIA/KB Tidak Terjadi Infeksi Setelah Tindakan
KB Suntik dan Implant 100%

8. Ruang Bersalin Penerapan SOP Asuhan persalinan 100%


Normal
9. Laboratorium Tidak terjadi kesalahan pemberian hasil 100%
4. Indikator Kinerja Program Prioritas

INDIKATOR
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
PRIORITAS

1 Cakupan pelayanan ibu hamil (ANC) K6 92%

2 Cakupan pelayanan kesehatan ibu


Ibu Bersalin 93%
bersalin

3 Cakupan pelayanan kesehatan bayi Bayi baru lahir 0-28


baru lahir hari 100%

4 Cakupan pelayanan kesehatan balita Balita 0-59 bulan 100%

5 Cakupan pelayanan pada usia Usia pendidikan dasar


100%
pendidikan dasar kelas 1 dan 7

6 Cakupan pelayanan pada usia Pengunjung usia 15-59


100%
produktif tahun

7 Cakupan pelayanan kesehatan pada Pengunjung usia 60 60%


usia lanjut tahun ketas

8 Cakupan pelayanan kesehatan


Penderita hipertensi 100%
penderita hipertensi

9 Cakupan pelayanan kesehatan Penyandang Diabetes


100%
penderita diabetes mellitus Melitus

10 Cakupan Upaya Kesehatan Orang Dengan


Jiwa pada orang dengan Gangguan Jiwa Berat 100%
Gangguan jiwa berat (psikotik)

11 Cakupan pelayanan kesehatan orang Penderita yang


dengan TB mendapatkan 100%
pelayanan TB

12 Cakupan pelayanan kesehatan orang Orang yang beresiko


100%
dengan resiko terinfeksi HIV terinfeksi HIV
5. Indikator Kinerja Manajemen UPTD Puskesmas Tampo

SKALA
No Jenis Variabel
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Manajemen Umum
Puskesmas
1 Mempunyai Rencana Tidak punya Punya
Lima Tahunan
2 Ada RUK, disusun Tidak Ya, Ya, sebagian Ya,
berdasarkan menyusun beberapa ada analisa seluruhnya
Rencana Lima ada analisa dan ada analisa
Tahunan, dan melalui dan
perumusa perumusan dan
analisis situasi dan perumusan
n
perumusan masalah
3 Menyusun RPK Tidak Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci
secara terinci dan menyusun sebagian sebagian semuanya
lengkap kecil kecil
4 Melaksanakan mini Tidak < 5 kali / 5 - 8 kali / 9 - 12 kali
lokakarya melaksanaka tahun tahun / tahun
n
5 Melaksanakan mini Tidak < 2 kali / 2 - 3 kali / 4 kali / tahun
lokakarya tribulanan melaksanaka tahun tahun
n
6 Membuat Penilaian Tidak Membuat Membuat Membuat,
Kinerja di tahun membuat tetapi tidak dan mengirimk an
sebelumnya, mengirim mengirimk an dan
mengirimkan ke Dinas tetapi tidak mendapat
Kesehatan Kab/Kota, kan
mendapatk feedback
dan mendapatkan an feedback
feedback dari Dinas dari dinas
Kesehatan kesehatan
Kab/Kota kab/kota
B. Manajemen
Sumberdaya
7 Dilakukan Tidak Dilakukan
inventarisasi dilakukan
peralatan di
Puskesmas
8 Ada daftar inventaris Tidak ada Ada
sarana di Puskesmas
9 Mencatat penerimaan Tidak Ya, Ya, sebagian Ya, diseluruh
dan pengeluaran obat dilakukan beberapa besar unit unit
di setiap unit unit
pelayanan
10 Ada struktur Tidak ada Ada
organisasi
11 Ada pembagian tugas Tidak ada Ada
dan tanggungjawab
tenaga Puskesmas
12 Dilakukan evaluasi Tidak Dilaksanak
kinerja tenaga dilaksanakan an
puskesmas
C. Manajemen
Keuangan dan
BMN / BMD
13 Membuat catatan Tidak ada Ya tidak Ya setiap tiga Ya setiap
bulanan uang tentu bulan bulan
masukkeluar dalam
buku KAS
14 Kepala Puskesmas Tidak Ya tidak Ya setiap tiga Ya setiap
melakukan dilaksanakan tentu bulan bulan
pemeriksaan
keuangan secara
berkala
D. Manajemen
Pemberdayaan
Masyarakat
a. Melakukan Tidak Dilaksanak
Advokasi kepada dilaksanakan an
Camat
b. Loka Karya tingkat Tidak Dilaksanak
kecamatan dilaksanakan an
c. Pertemuan Tidak Dilaksanak
SMD/MMD dilaksanakan an
E. Manajemen Data dan
Informasi
Ditetapkan tim Sistem Tidak Ditetapkan
Informasi Puskesmas ditetapkan
F. Manajemen Program
Perencanaan program Ya, Ya, sebagian Ya, semua
disusun berdasarkan beberapa ada analisa dilakukan
Rencana Lima ada analisa dan analisa dan
Tahunan, RUK, RPK, dan
perumusa perumusan perumusan
dan melalui analisis
situasi dan n
perumusan masalah
G. Manajemen Mutu
1 Drop out pelayanan > 20% 11-20 % < 10%
ANC (K1-K6)
2 Persalinan oleh < 70% 70-79 % > 80 %
Tenaga Kesehatan
3 Error rate <4% 4-4,9% >5%
pemeriksaan
BTA
4 Penanganan <4% 4-4,9% >5%
Komplikasi
Obstetri/risiko tinggi
5 Error rate > 10 % 6-10% <5%
pemeriksaan darah
malaria
6 Kepatuhan terhadap < 50% 51 – 80% 81 – 100%
standar ANC

7 Kepatuhan terhadap < 50% 51 – 80% 81 – 100%


standar pemeriksaan
TB Paru
8 Tingkat kepuasan < 50% 51 – 80% 81 – 100%
pasien terhadap
pelayanan
Puskesmas
9 Kepatuhan Tidak Ya, sebagian Dilaksanakan, Dilaksanakan,
Penggunaan Alat dilaksanakan sudah belum belum
Plindung Diri dilaksanakan memenuhi memenuhi
nilai standar nilai standar
10 Kepatuhan Tidak Ya, sebagian Dilaksanakan, Dilaksanakan,
Kebersihan Tangan dilaksanakan sudah belum belum
dilaksanakan memenuhi memenuhi
nilai standar nilai standar
11 Kepatuhan Identifikasi Tidak Ya, sebagian Dilaksanakan, Dilaksanakan,
Pengguna Layanan dilaksanakan sudah belum belum
dilaksanakan memenuhi memenuhi
nilai standar nilai standar
12 Tersedianya SOP / Tidak tersedia Ya, Ya, sebagian Ya, semua
Protap Pelayanan beberapa ada SOP / ada SOP /
Puskesmas ada SOP / Protap Protap
Protap
13 Tim Mutu Puskesmas Tidak Ditetapkan
ditetapkan

Ditetapkan di : Tampo
Pada tanggal : 3 Januari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Tampo,

ROSDIANA
NIP. 19790403 200604 2 016
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna
Kode Pos 93645 E-mail : pkmtampo2021@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMPO
NOMOR : 445 / / 2023

TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
STUNTING DI UPTD PUSKESMAS TAMPO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMPO,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam, pasal


15 Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang
Gerakan Nasional Perceptan Perbaikan Gizi;
b. bahwa kejadian stunting pada balita masih banyak
terjadi di Kabupaten Muna sehingga dapat
menghemat upaya peningkatan kesehatan;
c. bahwa kejadian stunting disebabkan oleh faktor yang
bersifat multidimensi dan intervensi penting
menentukan pada 1000 HPK;
d. bahwa berdasarkan pertimbanagn sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf
d perlu menetapkan indikator Kinerja Stunting
melalui Keputusan Kepala Puskesmas Tampo.
Mengingat : 1. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 1 Tahun
2008 tentang urusan Pemerintah Daerah yang
menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Muna
(Lembaran Daerah Kabupaten Muna tahun 2008
nomor 1);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437);
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2014 Nomor 296, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 296, Tambahan Negara republic Indonesia
nomor 5607);
4. Peraturan Menteri kesehatan republik Indonesia
nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
minimal Bidang Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman manajemen
Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016);
6. Peraturan bupati Muna Nomor 76 Tahun 2017
tentang Pembentukan unit Pelaksana Teknis Daerah
Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan
(Berita Daerah Kabupaten Muna nomor 76)
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara republic Indonesia Tahun
2019);
8. Undang-Undang No.23 tahun 2022 tentang
Perlindungan anak;
9. Peraturan Menteri kesehatan Republik kesehatan
republik Indonesia nomor 34 Tahun 2022 tentang
Akreditasi puskesmas, Klinik Pratama , Tempat
Praktik mandiri Dokter dan tempat praktik Mandiri
Dokter Gigi;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA STUNTING DI UPTD
PUSKESMAS TAMPO
KESATU : Menugaskan Pelaksana Proram Gizi untuk :
a. Melakukan Koordinasi dan Integrasi dalam
menetapkan indicator Kinerja Stunting.
b. Melakukan pendampingan dan bimbingan terhadap
masyarakat yang terdampak stunting.
c. Melakuakan sosialisasi upaya penurunan angka
stunting diwilayah Puskesmas Tampo.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan didalam penetapannya, maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Tampo
Pada tanggal : 3 Januari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Tampo,

ROSDIANA
NIP. 19790403 200604 2 016
Lampiran : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tampo
Nomor : 445 / / 2023
Tanggal : 03 Januari 2023
Tentang : Pembentukan Tim Pencegahan dan Penurunan Stunting

Susunan Tim dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting


UPTD Puskesmas Tampo

No Nama Jabatan Ket


1. dr. Muz Muhammad Dokter
2. Hasyim, S.Tr.Gz Gizi
3. Wa Ode Sabaria, AM.Keb Bikor
4. Widarni, SKM Kesling
5. Widarni, SKM Promkes

Ditetapkan di : Tampo
Pada tanggal : 3 Januari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Tampo,

ROSDIANA
NIP. 19790403 200604 2 016
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMPO
Jl. Idrus Efendi No. 10, Kel. Napabalano Kec. Napabalano Kab. Muna
Kode Pos 93645 E-mail : pkmtampo2021@gmail.com

HASIL CAPAIAN INDIKATOR PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING

A. Penilaian Capaian Kinerja Pelayanan Gizi

CAKUPAN
JUMLAH TARGET PENCAPAIAN
NO UPAYA KESEHATAN SATUAN SASARAN SASARAN (H) SUB
VARIABEL
(T) VARIABEL
(%)
(%)

UPAYA PELAYANAN GIZI MASYARAKAT 66.05


Balita Gizi buruk mendapat
1. perawatan (86 %)
Balita 0 0 0 100

Balita yang ditimbang berat


2. badannya (D/S) (80%)
Balita 562 562 227 40,39

Cakupan Bayi umur 0-6 bulan


3. diberi ASI esklusif (45%)
Bayi 110 110 79 71,8

Pemberian kapsul vitamin A


4. pada balita 6 - 59 bln (88 %)
Balita 555 555 487 88
Bufas Mendapat Vitamin A
5. (76%)
Bufas 107 107 107 100

Pemberian tablet tambah darah


6, Bumil 155 155 122 78,7
pada Bumil (82 %)
Bumil KEK Mendapat PMT
7. (80%)
Bumil 79 79 79 100

Balita Kurus mendapat MT


8. (85%)
Balita 35 35 35 100

Remaja putri mendapat tablet Remaja


9. tambah darah (54 %) Putri 331 331 121 36,5

Bayi baru lahir mendapat IMD


10. (62%) BBLahir 107 107 107 100

Bayi Berat Badan lahir rendah


11. (3.8%) BBLahir 0 0 0

Balita punya KMS /Buku KIA


12. (75%) Balita 562 562 544 96,8

Balita Berat Badan Naik (N/D')


13. (84%) Balita 220 220 123 55,9

Balita BB Kurang dan Sangat


14. Kurang (14%) Balita 9 302 9 2,98

Balita Pendek dan sangat


15. pendek (18.4%) Balita 15 264 15 5,68

Balita Gizi Kurang dan Sangat


16. kurang (7.5%) Balita 12 262 12 4.55

17. Bumil Anemia (39%) Bumil 266 154 0 0,0


Rumah Tangga Mengkonsumsi Rumah
18.
Garam Beryodium (86%) Tangga
Berdasarkan tabel diatas,diketahui bahwa tingkat kinjera Upaya pelayanan
Gizi Masyarakat di Puskesmas Tampo adalah sebesar 66.05 % atau masuk
kelompok kinerja kurang.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah
Dari hasil pengumpulan dan analisis pencapaian kinerja program Gizi
Puskesmas Tampo ditemukan beberapa indikator yang masih bermasalah.
Indikataor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
No Upaya Target Pencapaia Masalah
n
1. Presentase balita 16% 5,68 Masih ada 5,68 % balita
pendek/ sangat Stunting.
pendek (Stunting)
2. Presentase Balita 2,98% Masih ada 2,98 % balita
7.3%
Wasting wasting
3 Pravelensi Balita 7.5% 4,55% Masih ada 4,55 % balita
dengan Berat Badan gizi kurang
rendah /Gizi Kurang
4 Balita di timbang (D/S) 80% 40,39% Cakupan Balita di
timbang msih renda
(D/S) yaitu 40,39%
5 Remaja putri 54% 36,5% Cakupan remaja putri
mendapatkan tablet yang mendapatkan tablet
tamah darah tambah darah masih
rendah yaitu 36,5%
2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah,
ketidak tersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu
masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih prioritas masalah dengan
kesepakatan tim. Dalam penetapan urutan prioritas masalah digunakan metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth). Adapun urutan prioritas masalah dapat
dilihat pada table berikut :
N Masalah Pokok U S G Total Ranking
o
1 Presentase balita pendek/sangat 5 4 4 13 3
pendek (Stunting)
2 Presentase Balita Wasting 4 3 3 10 5
3 Pravelensi Balita dengan Berat Badan 5 4 3 12 4
rendah /Gizi buruk
4 Balita (6-59 bln) mendapat kapsul 3 3 3 9 6
vitamin A
5 Bayi usia kurang dari 6 bulan yang
mendapat ASI Eksklusif 5 5 4 14 2
6 Balita di timbang (D/S) 5 5 5 15 1

3. Akar penyebab masalah


Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari akar
penyebab masalah tersebut. Metode yang di gunakan untuk mencari akar
penyebab masalah yaitu menggunakan diagram sebab akibat (Diagram
Ishikawa) atau sering juga di sebut diagram tulang ikan.
1. Presentase Balita yang tidak ditimbang berat badannya (D/S)

1. Petugas belum tepa t waktu datang


ke posyandu
METODE
MANUSIA 2. Ibu yang anakx imunisasi sudah
lengkap sdh jarang dtng ke
posyandu
3. Kurangnya kepedulian dan peran
masyarakat dalam mendukung
program puskesmas

Bayi tidak hadir


di posyandu

Cakupan Balita di timbang


msih renda (D/S) yaitu
56 .0 3%

Alokasi
dana untuk
Kepercayaan takut anakx di
media
penyuluhan imunisasi sehingga ibu
terbatas tidak hadir ke posyandu

SARANA
DANA LINGKUNGAN
2. Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif

METODE
MANUSIA
1. Masih ada orang tua
meberikan mp asi Dini
sebelum usia 6 bulan

Bayi usia kurang dari 6


bulan yang tidak
mendapat ASI Eksklusif
25 %
1. Kepercayaan
memberikan
madu setelah
bayi lahir
2. Kurangnya
dukungan
keluarga
terutama suami
SARANA dalam
DANA LINGKUNGAN pemberian asi
kepada istri
3. Presentase balita pendek/sangat pendek (Stunting)

1. ibu hamil mengalami anemia


METODE zat
MANUSIA
1. ibu hamil mengalami KEK
2. bayi mengalami BBLR
3. bayi tidak ASI eksklusif,

Masih ada 4.41 % balita


stunting

4. balita
mengkonsumsi 1. balita mendirita
makanan kurang Ispa
beragam teruta 2. balita menderita
tinggi protein diare berulang

SARANA
DANA LINGKUNGAN
4. Presentase Balita Wasting

METODE
MANUSIA

1. ibu hamil mengalami


anemia zat
2. ibu hamil mengalami
KEK
3. bayi mengalami BBLR
4. bayi tidak ASI
eksklusif,

Masih ada Balita 4.75 %


Wasting

1. balita mendirita
Ispa berulang
2. balita menderita
diare berulang

SARANA
DANA LINGKUNGAN
5. Presentase Balita under wight

SARANA METODEDANA MANUSIA


LINGKUNGAN 4. 1.
3.
2.
1. 2.ibu
bayi
eksklusif,
KEK
anemia
bayi
balita
berulang
hamil
tidak
mengalami
zat
mendirita
menderita
mengalami
ASI
besi BBLR
Ispa
diare Masih ada 0.83% balita
BB kurang
6. Balita (6-59 bln) mendapat kapsul vitamin A

METODE
MANUSIA
umlah Balita yang datang tidak sesuai
dengan sasaran setiap bulan

Balita tidak rutin ditimbang keposyandu


sehingga banyak balita yang belum mendapat
vitamin A

Orang tua balita


tidak hadir

Masih ada 62.60 % (6 - 59


bln) belum mendapat
kapsul vitamin A

SARANA
DANA LINGKUNGAN
4. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
No. Proritas Penyebab Alternatif Pemecahan
Masalah Masalah Pemecahan Masalah Kegiatan
Masalah Terpilih
1. Masih ada • Ibu malas • Kunjungan Kunjungan Kunjungan
balita yang untuk datang lapangan kerumah lapangan Lapangan
tidak ditimbang ke posyandu balita yang tidak kerumah balita Balita
berat badannya karna petugas datang posyandu yang tidak Dengan

yang datnag dan balita dengan datang Masalah


(D/S) Gizi
kurang tepat masalah gizi posyandu dan
waktu balita dengan
• Memberikan
masalah gizi
• Kader penyuluhan terkait
posyandu pentingnya datang
belum optimal posyandu setiap
bulannya (D/S)
• Kurangnya
kepedulian • Refreshing kader
dan peran terkait pentingnya
masyarakat memberikan
dalam informasi secara
mendukung menyeluruh kepada
program orang tua balita
puskesmas untuk dapat
mendeteksi balita
• Alokasi dana
untuk media yang memiliki
penyuluhan masalah gizi dan
terbatas meningkatkan
persentase (D/S)
diwilayahnya

• Petugas kesehatan
bekerja sama
dengan kader untuk
selalu

menginformasikan
jadwal posyandu
setiap bulannya

2. Bayi usia • Masih ada • Kunjungan Memberikan Kelas ibu


kurang dari 6 orang tua edukasi
lapangan kerumah balita
bulan yang memberikan kesehatan
tidak mendapat mp asi Dini balita yang tidak
sebelum usia melalui kelas
ASI
datang posyandu ibu balita
Eksklusif 6 bulan
• Kepercayaan dan balita dengan
memeberikan masalah gizi
madu setelah
bayi lahir • Memberikan
• Kurangnya penyuluhan terkait
dukungan
pentingnya datang
keluarga
terutama posyandu setiap
suami dalam
bulannya (D/S)
mendukung
pemberian asi
kepada bayi  Melakukan
• Ibu pekerja penyuluhan ASI
yang tidak
maksimal
memberikan
asi eksklusif
kepada bayi

3. Presentase • ibu hamil • Melakukan • Kunjungan • Kunjungan


mengalami penyuluhan gizi
balita lapangan Lapangan
anemia zat 1000 HPK
pendek/sangat • ibu hamil • Penyuluhan PMBA kerumah Balita
mengalami • Pemberian PMT
pendek balita yang Dengan
KEK Lokal
(Stunting) • bayi • Kunjungan lapangan tidak datang Masalah
mengalami kerumah balita yang
posyandu Gizi
BBLR tidak datang
• bayi tidak ASI posyandu dan balita dan balita
eksklusif, dengan masalah gizi
dengan • Pemberian
• Memberikan
penyuluhan terkait masalah gizi Makanan
pentingnya datang
Makanan
posyandu setiap • Pemberian
bulannya (D/S) makanan Tambahan
tambahan berbasis
berbasis Pangan
pangan lokal
untuk balita Lokal bagi
gizi kurang Balita Gizi
dan yang
tidak naik Kurang
berat
badannya

4. Presentase • ibu hamil • Melakukan • Melakukan • Kunjungan


mengalami penyuluhan gizi penyuluhan
Balita Wasting Lapangan
anemia zat 1000 HPK gizi 1000
• ibu hamil • Penyuluhan PMBA HPK Balita
mengalami
Dengan
KEK • Pemberian PMT • Penyuluhan
• bayi Lokal PMBA Masalah
mengalami • Kunjungan lapangan Gizi
BBLR • Pemberian
• bayi tidak ASI kerumah balita yang
PMT Lokal • Pemberian
eksklusif, tidak datang
Makanan
• posyandu dan balita • Pemberian
makanan Makanan
dengan masalah gizi
tambahan Tambahan
• Memberikan berbasis berbasis
penyuluhan terkait pangan lokal
Pangan
pentingnya datang untuk balita
posyandu setiap gizi kurang Lokal bagi
dan yang
Balita Gizi
tidak naik
berat Kurang
badannya
bulannya (D/S)
5. Pravelensi • ibu hamil • Melakukan • Melakukan • Kunjungan
mengalami penyuluhan gizi penyuluhan
Balita dengan gizi 1000 Lapangan
anemia zat 1000 HPK
Berat Badan • ibu hamil • Penyuluhan PMBA HPK Balita
rendah /BB mengalami • Penyuluhan
Dengan
Kurang KEK • Pemberian PMT PMBA
• bayi Lokal Masalah Gizi
mengalami • Kunjungan lapangan • Pemberian
BBLR • Pemberian
PMT Lokal
• bayi tidak ASI kerumah balita yang Makanan
• Pemberian
eksklusif, tidak datang makanan Tambahan
• posyandu dan balita tambahan
berbasis
dengan masalah gizi berbasis
pangan lokal Pangan Lokal
• Memberikan untuk balita bagi Balita
penyuluhan terkait gizi kurang
dan yang Gizi Kurang
pentingnya datang
tidak naik
posyandu setiap berat
bulannya (D/S) badannya

6. Balita (6-59 bln) • Balita tidak • Kunjungan lapangan • Kunjungan melakukan


mendapat rutin ditimbang kerumah balita yang lapangan swipng Vitamin
kapsul vitamin keposyandu tidak kerumah A
A sehingga datang posyandu balita yang
banyak balita tidak datang
yang belum • Untuk melakukan posyandu
mendapat swipng Vitamin A • Untuk
vitamin A melakukan
• Kurangnya swipng
kepedulian ibu
Vitamin A
tentang
pentingnya
minum Vitamin
A

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Tampo, Pelaksana Program

ROSDIANA, S.ST HASYIM, S.Tr.Gz


NIP. 19790403 200604 2 016 NIP. 19921209 201903 1 010

Anda mungkin juga menyukai