Makalah Audit Kinerja
Makalah Audit Kinerja
Dosen Pengampu:
Windi Astuti SE., M.Si
Oleh:
Kelompok 1
Michael Berkat (200503104)
Matius Ifolala (200503102)
Samuel Wilson (200503120)
Ermando Sinaga (200503143)
Jonathan Siahaan (200503159)
1.3 Tujuan
1. Mengetahui mengenai jasa penjaminan.
2. Mengetahui Sejarah fungsi pengauditan.
3. Mengetahui definisi pengauditan.
4. Mengetahui jenis - jenis audit.
5. Mengetahui jenis - jenis auditor.
6. Mengetahui Kantor Akuntan Publik (KAP).
7. Mengetahui organisasi profesi akuntan publik.
BAB II
PEMBAHASAN
Jasa Penjamin
Layanan Assurance adalah layanan profesional yang dirancang untuk
meningkatkan kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil
keputusan memerlukan layanan jaminan untuk meningkatkan keandalan dan
relevansi informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Layanan
garansi sangat berharga karena memberikan jaminannya sendiri dan Anda
tidak dapat mengandalkan informasi terverifikasi.
Jasa asuransi diberikan oleh firma audit (KAP) atau profesional lainnya.
Misalnya, Asosiasi Konsumen Amerika adalah organisasi nirlaba yang
melakukan pengujian terhadap berbagai macam produk konsumen dan
melaporkan kualitas produk yang diuji dalam Consumer Reports. Informasi
yang terdapat dalam laporan konsumen dianggap oleh sebagian besar
konsumen lebih dapat diandalkan dibandingkan informasi yang diberikan oleh
produsen. Contoh jaminan yang diberikan oleh perusahaan selain firma
akuntansi AS meliputi rating TV Nielsen dan rating radio Arbitron. Laporan
yang diterbitkan oleh perusahaan pemeringkat ini sangat dipercaya oleh
individu dan bisnis yang ingin menjalankan iklan televisi dan radio. Terutama
karena kemandiriannya.
Kebutuhan akan asuransi bukanlah hal baru. Kantor akuntan telah
menyediakan berbagai jenis jasa jaminan selama beberapa dekade, khususnya
dalam bentuk jaminan atas informasi pelaporan keuangan historis. Baru-baru
ini, terdapat peningkatan jumlah kasus di mana kantor akuntan diminta untuk
menyediakan layanan jaminan informasi seperti pemantauan dan jaminan situs
web.
Jasa Atestasi
Salah satu jasa assurance yang diberikan oleh kantor akuntan adalah jasa
sertifikasi. Pekerjaan sertifikasi merupakan salah satu jenis pekerjaan
sertifikasi dimana suatu kantor akuntan menyiapkan laporan yang menyatakan
kesimpulannya mengenai keandalan pernyataan dari pihak lain. Layanan
pengesahan hadir dalam tiga bentuk: Tinjauan Laporan Keuangan Historis,
Tinjauan Laporan Keuangan Historis, dan Layanan Pengesahan Lainnya.
Audit atas Laporan Keuangan Historis
Audit atas laporan keuangan masa lalu adalah jenis layanan pengesahan
yang diberikan oleh auditor. Sebagai bagian dari jasa ini, auditor menyiapkan
laporan yang berisi opini apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditing merupakan jenis pekerjaan audit
yang paling sering dilakukan oleh perusahaan audit dibandingkan dengan jasa
audit lainnya.
Apabila nasabah memberikan informasi berupa laporan keuangan. Pada
titik ini, pelanggan pada dasarnya mempunyai banyak pendapat tentang situasi
keuangan dan hasil operasi. Pengguna laporan keuangan eksternal yang
mengambil keputusan bisnis berdasarkan laporan keuangan dapat mengandalkan
laporan auditor untuk mendapatkan kredibilitas dalam laporan keuangan. Laporan
auditor dianggap berharga karena auditor independen terhadap klien dan
memahami hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan keuangan.
Berdasarkan Undang-Undang Sekuritas Federal AS, perusahaan yang
sahamnya diperdagangkan di pasar modal wajib mengaudit laporan keuangannya.
Laporan audit disertakan dalam semua laporan keuangan tahunan perusahaan
tersebut. Sebagian besar laporan keuangan perusahaan yang diaudit kini tersedia
melalui Internet melalui database EDGAR Securities and Exchange Commission
(SEC). Faktanya, jauh sebelum undang-undang sekuritas federal diberlakukan,
banyak perusahaan secara sukarela mengaudit laporan keuangan mereka untuk
memberikan jaminan yang dibutuhkan investor dan calon investor. Banyak
perusahaan swasta (yang tidak menjual saham di pasar modal) yang laporan
keuangan tahunannya diaudit untuk mendapatkan pinjaman dari bank dan
lembaga keuangan lainnya. Pemerintah dan organisasi nirlaba melakukan hal
serupa untuk memenuhi kebutuhan kreditor dan sumber pendanaan lainnya.
DEFENISI PENGAUDITAN
Di atas, kami telah menjelaskan pentingnya audit laporan keuangan dan
hubungannya dengan layanan sertifikasi dan jaminan lain yang disediakan oleh
kantor akuntan. Sekarang kami akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan
audit dengan menggunakan definisi berikut:
Audit adalah suatu proses mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
mengenai informasi untuk menentukan kesesuaian antara informasi yang didapat
denga napa yang telah ditetapkan.
Definisi di atas mempunyai arti luas dan berlaku untuk semua jenis audit
yang mempunyai tujuan berbeda-beda. Penjelasan masing-masing kalimat berikut
diberikan dalam konteks audit atas laporan keuangan suatu organisasi bisnis.
Karena laporan keuangan sudah dikenal luas di masyarakat, maka biasa disebut
dengan audit laporan keuangan.
Proses sistematis. Kata "sistematis" memiliki berbagai arti yang terkait
dengannya. Secara khusus, pengembangan rencana dan strategi audit merupakan
bagian penting dari proses audit, dan bahwa rencana dan strategi audit harus
berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bukti untuk tujuan audit tertentu. bahwa
banyak tujuan audit spesifik dan bukti untuk mencapai tujuan audit tersebut saling
berkaitan, dan bahwa keterkaitan ini mengharuskan auditor untuk membuat
banyak keputusan ketika merencanakan dan melaksanakan audit.
Pernyataan Konsep Dasar Audit menggambarkan suatu "proses
sistematis", yang berarti bahwa audit didasarkan (setidaknya sebagian) pada
disiplin dan filosofi metode ilmiah. Hal ini ada benarnya karena audit melibatkan
perumusan dan pengujian hipotesis serta penggunaan observasi, kesimpulan, dan
kesimpulan. Namun, sebagian besar penguji tidak sepenuhnya menerapkan
metode ilmiah, karena seringkali tidak diperlukan dalam ujian. Sebenarnya, suatu
audit seharusnya merupakan hasil pelaksanaan suatu rencana dan penerapan suatu
strategi audit, namun selama suatu audit, ketika auditor mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti mengenai suatu aset tertentu, strategi tersebut mengalami
perubahan yang sangat besar. dilaksanakan sebagai tambahan. Ini sering kali
merupakan komponen. Laporan keuangan saling terkait.
AUDIT KESESUAIAN
Tujuan audit kepatuhan adalah untuk menentukan apakah pihak yang
diaudit mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang
berwenang. Audit kesesuaian terhadap perusahaan swasta akan mencakup
penentuan apakah akuntan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh manajemen
perusahaan, memeriksa tingkat upah minimum regional (UMR) yang ditetapkan
oleh pemerintah, dan memeriksa kontrak dengan bank dan pemberi pinjaman dan
sebaliknya untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi semua persyaratan
yang ditetapkan dalam kontrak. Audit kesesuaian pada instansi pemerintah lebih
beragam karena banyak peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan oleh
lembaga. Hasil audit kesesuaian biasanya dilaporkan kepada seseorang dalam
organisasi yang diaudit atau kepada pemangku kepentingan senior tertentu dan
tidak dibagikan kepada pihak di luar perusahaan. Dibandingkan dengan pihak
lain, manajemen biasanya merupakan pihak yang paling berkepentingan dengan
hasil audit kesesuaian.
Audit Operasional
Audit Operasional adalah evaluasi (review) terhadap setiap bagian prosedur dan
metode yang ditetapkan oleh suatu organisasi dengan tujuan untuk menilai
efisiensi dan efektivitas. Hasil akhir dari suatu audit operasional biasanya berupa
rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan operasional. Mengingat begitu
banyaknya bidang atau bagian yang efektivitas operasionalnya bisa dievaluasi,
maka tidak mungkin merumuskan karakteristik kinerja audit untuk audit
operasional tertentu karena ada begitu banyak bidang atau bagian di mana
efektivitas suatu penugasan dapat dievaluasi. Dalam satu organisasi, auditor
mungkin diminta untuk menilai relevansi dan kesesuaian informasi yang
digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan mengenai pembelian
peralatan modal baru, sementara di organisasi lain, auditor mungkin diminta untuk
mengevaluasi efisiensi aliran dokumen dalam penjualan. Dalam suatu audit,
evaluasi tidak terbatas pada akuntansi dan juga dapat mencakup struktur
organisasi, operasi komputer, metode produksi, pemasaran, dan bidang lainnya,
asalkan auditor memahami bidang yang diaudit.
JENIS-JENIS AUDITOR
Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: auditor pemerintah, auditor
intern, dan auditor independen atau akuntantan publik. Berikut akan dijelaskan
masing-masing jenis auditor tersebut.
AUDITOR PEMERINTAH
Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas
keuangan Negara pada instansi-instasi perintah. Di indonesia audit ini dilakukan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dibentuk sebagai perwujudan dari
pasal 23 ayat 5 undang-undang Dasar 1945 yang berbnyi sebagai berikut:
Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan Negara
diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang pengeturanya
ditetapkan dengan undang-undang. Hasil periksaan itu
diberitahukan kepada Dawan Perwakilan Rakyat.
Kantor Pemeriksaan Keuangan merupakan suatu badan yang tidak terikat pada
instruksi dan diharapkan dapat melakukan pemeriksaan secara independen.
Namun lembaga ini tidak berdiri diatas pemerintah. Hasil pemeriksaan yang
dilakukan BPK diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk
mengendalikan pelaksanaan keuangan negara.
Di Amerika Serikat, jenis audit ini dilakukan oleh Kantor Akuntansi Umum
(GAO) Amerika Serikat. Badan tersebut melaporkan misinya dan bertanggung
jawab kepada Congress. Tanggung jawab staf audit yang bekerja untuk GAO
adalah melakukan pekerjaan audit untuk kepentingan Congress. Sebagian besar
operasi kami serupa dengan operasi kantor akuntan. Banyak informasi keuangan
yang dihasilkan oleh berbagai lembaga pemerintah harus ditinjau oleh GAO
sebelum diserahkan ke Kongres. Kewenangan menentukan pengeluaran dan
penerimaan instansi pemerintah ditetapkan dengan undang-undang. Oleh karena
itu, sebagian besar audit yang dilakukan adalah audit kepatuhan.
AUDITOR INTERN
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan
berstatus sebagai pegawai perusahaan tersebut. Pekerjaan audit yang di lakukan
terutama ditujukan untuk mendukung manajemen perusahaan tempat dia bekerja,
serupa dengan apa yang dilakukan GAO untuk Congress.Di perusahaan besar,
jumlah karyawan audit internal bisa mencapai ratusan. Umumnya, karyawan
diharuskan melapor langsung kepada manajemen puncak perusahaan (direktur
utama), beberapa karyawan diharuskan melapor kepada eksekutif senior lain di
dalam perusahaan (misalnya pengontrol), dan beberapa karyawan harus melapor
ke perusahaan. Komite Audit yang dibentuk oleh dewan direksi. Tugas audit
internal pada berbagai perusahaan sangat bervariasi tergantung kebutuhan masing-
masing perusahaan. Dalam beberapa kasus, staf audit internal mungkin hanya
terdiri dari satu atau dua orang, yang menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk melakukan tugas sehari-hari dalam bentuk audit kepatuhan. Perusahaan lain
mungkin memiliki staf audit internal dalam jumlah besar yang menjalankan
berbagai fungsi dan melakukan tugas selain akuntansi. Dalam beberapa tahun
terakhir, banyak auditor internal juga terlibat dalam audit operasional atau telah
mengembangkan keahlian di bidang evaluasi sistem komputer.
Agar auditor internal dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, mereka
harus independen terhadap fungsi lini dalam organisasi tempat mereka bekerja.
Namun, ia tidak independen dari perusahaan karena ia merupakan pegawai
perusahaan yang diaudit. Auditor internal diharuskan memberikan informasi
kepada manajemen yang membantu mereka mengambil keputusan tentang
efektivitas perusahaan. Umumnya auditor internal tidak independen sehingga
pihak luar perusahaan tidak dapat mengandalkan hasil auditnya. Inilah perbedaan
antara auditor internal yang independen terhadap kantor akuntan dan auditor
eksternal.
Standar Auditing
Standar audit adalah pedoman untuk mengaudit laporan keuangan masa lalu.
Standar auditing terdiri dari 10 kriteria dan dirinci dalam bentuk pernyataan
standar auditing (PSA). Oleh karena itu, PSA merupakan evolusi dari masing-
masing standar yang tercantum dalam Standar Auditing. SA berisi ketentuan dan
pedoman utama yang harus diikuti oleh auditor ketika melakukan perikatan audit.
Kepatuhan terhadap Pernyataan Standar Audit yang dikeluarkan IAI bersifat wajib
bagi anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang bertindak sebagai auditor. Laporan
Standar Audit memuat Interpretasi Laporan Standar Audit (IPSA) yang
merupakan interpretasi resmi IAI terhadap ketentuan yang diterbitkan IAI dalam
PSA. Dengan demikian, IPSA merupakan perpanjangan lebih lanjut dari berbagai
ketentuan PSA untuk memberikan jawaban atas pertanyaan dan keraguan
mengenai penafsiran ketentuan yang terdapat dalam PSA. Penafsiran resmi ini
mengikat Ikatan Akuntan Indonesia yang bertindak sebagai auditor sehingga
wajib diterapkan.
Standar Atestasi
Standar atestasi memberikan kerangka kerja untuk fungsi atestasi jasa akuntan
publik, dan keandalan jasa audit atas laporan keuangan historis rendah, dan
keandalan jasa non-audit juga rendah. Standar atestasi terdiri dari 11 standar yang
dirinci dalam bentuk Persyaratan Standar Atestasi (PSAT). Oleh karena itu, PSAT
merupakan evolusi dari masing-masing standar yang termasuk dalam Standar
Atestasi. Pernyataan Standar Atestasi memuat Interpretasi Pernyataan Standar
Atestasi (IPSAT) yang merupakan interpretasi resmi yang diterbitkan oleh IAI
dalam PSAT. Dengan demikian, IPSAT memberikan jawaban atas pertanyaan dan
keraguan mengenai penafsiran ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PSAT
dan merupakan perpanjangan lebih lanjut dari berbagai ketentuan PSAT.
Penafsiran resmi ini bersifat mengikat dan karenanya wajib bagi anggota Ikatan
Akuntan Indonesia yang menjabat sebagai auditor.
Memonitor kesusaian
Penetapan personil dengan aturan
pada suatu independensi
penugasan Personil harus memporeleh
pelatihan tehnis dan Menunjukan orang yang
keahlian yang di butuhkan tepat yang akan di beri
sesuai dengan penugasa. penugasan
Menetapakan bahwa
Konsultasi dalam setiap penugasan
harus ada partner
Personil harus memperoleh tertentuyang
bantuan (jika diperlukan) bertanggung jawab atas
Supervisi dari orang yang memiliki penugasa yang
keahlian,pertimbangan,dan bersangkutan
kewenangan yang memadai.
Menunjukan orang
Pengangkatan Pekerjaan pada setiap sebagai ahli.
pegawai tingkatan harus di supervisi Menetapakn bidang-
untuk menjaga agar bidang dan situasi
pekerjaan benar-benar tertentun yang
memenuhi standar mutu membutuhkan
KAP. konsultasi
Menetapkan prosedur
untuk mereview kertas
Pegawai baru harus kerja dan laporan
memiliki kualifikasi tertentu Melksanakan supervisi
untuk dapat melakukan pekerjaan terus-
tugasnya secara kompeten. menerus.
Menetapkan kualivikasi
Pengembangan untuk menilai calon
karyawan pegawai pontensial pada
Personil harus memilki setiap tingkat
pengetahuan yang di provesional
perlukan agar dapat
memenuhi tanggung jawab
Penerimaan dan yang dibebankan
keberlanjutan kepadanya.
klien
Membuat progaram
Personil harus memilki untuk pengembangkan
kualifikasi yang keahlian pada bidang-
Inspeksi memungkinkan ia bidang khusus.
memenuhi tanggung jawab
yang akan diberikan Menyediakan informasi
kepadannya di waktu bagi para personil
mendatang. tentang hal-hal baru di
bidang provesi.
KAP harus mengusahakan Menetapkan kualifikasi
agar tidak berhubungan yang di perlukan untuk
kerja dengan klien yang setiap tingkat tanggung
integritas manajemennya jawab dalam KAP.
diragukan. Melakukan evaluasi
personalian secra
periodik.
Merumuskan lingkap
dan isi program inspeksi
Memberikan laporan
hasil inspeksi kepada
tingkat manajemen yang
sesuai dalam KAP
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Audit menawarkan berbagai peluang karir di bidang akuntansi publik, industri,
bisnis, dan pemerintahan. Selama satu abad terakhir, jasa akuntansi yang
disediakan oleh auditor AS telah memainkan peran penting dalam perekonomian
bebas negara tersebut. Meskipun perkembangan akuntansi di Indonesia sudah
dimulai sejak tahun 1950an, namun audit di Indonesia telah memegang peranan
penting seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia. Dengan semakin
meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peran Kantor Akuntan Publik
(KAP), maka profesi didorong untuk memperluas jenis jasa yang ditawarkan, baik
dalam bentuk Kantor Akuntan Publik (KAP) maupun Kantor Akuntan Publik
(KAP) non-CPA. Sebagai profesi yang sangat mengandalkan kepercayaan
masyarakat, Ikatan Akuntan Indonesia telah menetapkan standar profesi akuntan
dan Etika IAI untuk memastikan bahwa akuntan mampu memenuhi kewajibannya
kepada klien dan masyarakat serta memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada pemerintah.
3.2 Saran
1. Pengembangan Kualitas Jasa Akuntansi:
Dalam menghadapi semakin kompleksnya tuntutan bisnis dan regulasi, profesi
akuntan, baik yang terkait dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) maupun non-
CPA, perlu terus mengembangkan dan memperluas jenis jasa yang ditawarkan.
Hal ini dapat mencakup penerapan teknologi terkini, konsultasi strategis, serta
analisis risiko dan keberlanjutan.
2. Pemberdayaan Profesi di Era Digital:
Mengingat kemajuan teknologi, profesi akuntan perlu terus memanfaatkan
teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan ketepatan waktu
dalam pelaksanaan audit dan penyediaan jasa akuntansi lainnya. Inovasi dalam
teknologi dapat membuka peluang baru dan memberdayakan profesi untuk tetap
relevan di era digital.
3. Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan:
Dalam konteks perubahan regulasi dan kompleksitas bisnis, pendidikan dan
pelatihan bagi para akuntan sangat penting. Perkembangan profesi membutuhkan
akuntan yang terus memperbarui pengetahuan mereka, terutama dalam hal-hal
seperti perpajakan, standar akuntansi terbaru, dan teknologi terkini.