Anda di halaman 1dari 4

Insufisiensi Mitral Definisi : Insufisiensi mitralis merupakan keadaan dimana terdapat refluks darah dari ventrikel kiri ke atrium

kiri pada saat sistolik, akibat katup mitral tidak menutup secara sempurna. kelainan katup mitralis yang disebabkan karena tidak dapat menutupnya katup dengan sempurna pada saat systole. Etiologi Berdasarkan etiologinya insufisiensi atau regurgitasi mitral dapat dibagi atas reumatik dan non reumatik(degenaratif, endokarditis, penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, trauma dan sebagainya). Di negara berkembang seperti Indonesia, penyebab terbanyak insufisiensi mitral adalah demam reumatik. Patofisiologi Stenosis mitral diawali dengan demam reumatik. Adapun demam reumatik merupakan kelanjutan dari infeksi faring yang disebabkan streptokok beta hemolitik grup A. Reaksi autoimun terhadap infeksi streptokok secara hipotetif akan menyebabkan kerusakan jaringan atau manifestasi demam reumatik, sebagai berikut (1) Streptokok grup A akan menyebabkan infeksi faring, (2) Antigen streptokok akan menyebabkan pembentukan antibody pada hospes yang hiperimun, (3) antibody akan bereaksi dengan antigen streptokok, dan dengan jaringan hospes yang secara antigenic sama seperti streptokok ( dengan kata lain antibody tidak dapat membedakan antara antigen

streptokok dengan antigen jaringan jantung, , (4) autoantibody tesebut bereaksi dengan jaringan hospes sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan. Adapun kerusakan jaringan ini akan menyebabkan peradangan pada lapisan jantung khususnya mengenai endotel katup, yang mengakibatkan pembengkakan daun katup danj erosi pinggir daun katup. Hal ini mengakibatkan tidak sempurnanya daun katup mitral menutup pada saat systole sehingga mengakibatkan penurunan suplai darah ke aorta dan aliran darah balik dari ventrikel kiri ke atrium kiri,hal ini mengakibatkan penurunan curah sekuncup ventrikel sehingga jantung berkompensasi dengan dilatasi ventrikel kiri, peningkatan kontraksi miokardium, hipertrofi dinding ventrikel dan dinding atrium sehingga terjadi penurunan kemampuan atrium kiri untuk memompa darah hal ini mengakibatkan kongesti vena pulmonalis dan darah kembali ke paru-paru mengakibatkan terjadi edema intertisial paru, hipertensi arteri pulmonalis, hipertensi ventrikel kanan sehingga dapat mengakibatkan gagal jantung kanan. Pemeriksaan Anamnesis Pemeriksaan fisis: Inspeksi : bentuk tubuh, pola pernapasan, emosi/perasaan Palpasi : suhu dan kelembaban kulit, edema, denyut dan tekanan arteri Perkusi : batas-batas organ jantung dengan sekitarnya. Auskultasi : 1. Bising pansistolik yang bersifat meniup (blowing) di apeks, menjalar ke aksila dan mengeras pada ekspirasi

2. Bunyi jantung I lemah karena katuo tidak menutup sempurna 3. Bunyi jantung III yang jelas karena pengisian yang cepat dari atrium ke ventrikel pada saat distol. Pemeriksaan penunjang : Elektrokardiogram : 1. Menilai derajat insufisiensi, lamanya, ada/tidaknya penyakit penyerta 2. Gambaran P mitral dengan aksis dan kompleks QRS yang normal 3. Aksis yang bergeser ke kiri dan adanya hipertrofi ventrikel kiri 4. Ekstra sistol atrium Foto Toraks :

Ukuran jantung biasanya normal Pada kasus yang berat dapat terlihat pembesaran jantung Bendungan paru Perkapuran pada anulus mitral

Fonokardiogram : menilai gerakan katup, ketebalan dan perkapuran serta menilai derajat regurgitasi insufisiensi mitral Laboratorium : mengetahui ada/tidaknya reuma aktif/reaktivasi. Terapi medikamentosa 1. Digoxin Digoxin amat berguna terhadap penanganan fibrilasi atrium. Ia adalah kelompok obat digitalis yang bersifat inotropik positif. Ia meningkatkan kekuatan denyut jantung dan menjadikan denytan jantung kuat dan sekata. 2. Antikoagulan oral

Antikoagulan di berikan kepada pasien untuk mengelakkan terjadinya pembekuan darah yang bisa menyebabkan emboli sistemik. Emboli bisa terjadi akibat regurgitasi dan turbulensi aliran darah. 3. Antibiotik profilaksis Administrasi antibiotic dilakukan untuk mengelakkan infeksi bacteria yang bisa menyebabkan endokarditis. Terapi surgikal Dalam kasus insufisiensi mitralis kronik, terapi surgical adalah penting untuk memastikan survival pasien. Untuk itu katu prostetik digunakan untuk menggantikan katup yang rosak. Prognosis Prognosis untuk penderita insufisiensi mitral adalah tergantung pada pnyebab berlakunya masalah ini. Dalam kasus yang disebabkan oleh panyakit arteri koronari, prognosisnya agak jelek jika dibanding dengan yang disebabkan oleh perubahan myxomatous. Manakala yang disebabkan oleh demam reumatik prognosisnya sederhana lantaran kebanyakan dari kasus ini akan berulang. Sumber: Price, Sylvia Anderson and Lorraine McCarty Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mansyur, Arif. 2003. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai