SISTEM KARDIOVASKULER
(STENOSIS MITRAL)
KELOMPOK I
ANDI FTIRIANI
ASRINI PUSPITA SALAM
MUH. SYAFAR PURWANTO
SELLY DJAFAR
PENDAHULUAN
Eropa berdasarkan Euro Heart Survey mencapai 9%. Angka kejadian di Negara
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Hasnul et al (2015), mitral stenosis yang
disebabkan oleh demam rematik di RSUP Dr. M. Djamil Padang selama 4 tahun
LANDASAN TEORI
A. Anatomi Fisiologi
mitral terbuka untuk peningkatan tekanan ketika atrium kiri terisi dengan
masuk ke aorta. Proses ini sangat penting untuk fungsi jantung. Kadang-
kadang katup mitral tidak menutup dengan benar; ini dikenal sebagai prolaps
katup mitral.
Hal ini dapat menyebabkan darah bocor dengan cara yang salah, yang
berdebar, dan nyeri dada. Namun, dalam banyak kasus, masih ada katup yang
cukup ketat untuk mencegah regurgitasi, begitu banyak orang tidak tahu
yang akan meyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari atrium kiri ke
ventrikel kiri. Mitral stenosis adalah suatu penyempitan jalan aliran darah ke
katup mitral menyempit (stenosis), darah tidak dapat dengan efisien melewati
orifisium dan obstruksi aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri secara
darah ke ventrkel, dan disebabkan pula oleh peningkatan volume darah atrium
yang kini harus ditanggungnya.Karena tidak ada katup yang melindungi vena
C. Etiologi
Penyebab yang agak jarang antara lain: mitral stenosis kongenital, lupus
eritematosus sistemik (SLE), artrithis rheumatoid (RA), atrial myxoma dan
peranan pada timbulnya penyakit katup jantung kronis. Gejala dapat dimulai
dengan suatu episode atrial fibrilasi atau dapat dicetuskan oleh kehamilan dan
stres lainnya terhadap tubuh misalnya infeksi (pada jantung, paru-paru) atau
yang pada saat ini sudah jarang ditemukan di Amerika Utara dan Eropa
pada orang tua yang pernah menderita demam rematik pada masa kanak-
demam rematik sering terjadi dan menyebabkan stenosis katup mitral pada
menjadi satu.
yang lahir dengan kelainan ini jarang bisa bertahan hidup lebih dari 2 tahun,
kiri) atau bekuan darah dapat menyumbat aliran darah ketika melewati katup
mitral dan menyebabkan efek yang sama seperti stenosis katup mitral.
D. Manifestasi Klinis
1. Gejala pertama yang sering kali muncul adalah dyspnea saat beraktivitas
3. Nadi sering kali tidak teratur dan lemah (karena fibrilasi atrial) dapat
terjadi.
4. Jika stenosisnya berat, tekanan darah di dalam atrium kiri dan tekanan
yang mengalami gagal jantung akan mudah merasakan lelah dan sesak
nafas.
menyebabkan vena atau kapiler pecah dan terjadi perdarahan ringan atau
fibrilasi atrium, dimana denyut jantung menjadi cepat dan tidak teratur.
E. Patofisiologi
Stenosis mitral terjadi karena adanya fibrosis dan fusi komisura katup
efektif lubang mitral menyebabkan berkurangnya daya alir katup mitral. Hal
perbedaan tekanan antara atrium kiri dan ventrikel kiri waktu diastolik. Jika
peningkatan tekanan ini tidak berhasil mengalirkan jumlah darah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh, akan terjadi bendungan pada atrium kiri
fibrilasi atrium. Hal ini akan menggangggu pengisian ventrikel dari atrium
F. Penatalaksanaan
berat.Intervensi dapat berupa bedah dan non bedah.Tidak ada obat yang dapat
mengoreksi suatu defek katup mitral .Hanya saja obat-obatan tertentu dapat
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium EKG
kiri (LA) bila irama sinus.Deviasi aksis kanan dan hipertropi ventrikel
2. Foto Thoraks
arteri pulmonal, aorta yang relatif kecil (pada pasien dewasa dan fase
3. Ekokardiagram
H. Komplikasi
operatif pada mitral commisurotomy adalah 1-2% dan pada mitral valve
(MBVP))
BAB III
A. Diagnosa Keperawatan
a. Definisi
adekuat.
b. Faktor Prediposisi
1) Ansietas
3) Deformitas tulang
4) Disfungsi neuromuskular
5) Gangguan muskuloskeletal
6) Gangguan neurologis
7) Hiperventilasi
8) Imaturasi neurologis
9) Keletihan
11) Nyeri
12) Obesitas
1) Bradipnea
2) Dispnea
4) Ortopnea
16) Takipnea
1) Perubahan Afterload
4) Perubahan kontraktilitas
5) Perubahan preload
c. Batasan Karakteristik
a) Bradikardi
b) Palpasi Jantung
d) Takikardia
2) Perubahan Preload
b) Edema
c) Keletihan
d) Murmur jantung
f) Peningkatan CVP
g) Peningkatan PAWP
CVP)
3) Perubahan Afterload
a) Dispenia
b) Kulit lembab
c) Oliguria
e) Peningkatan PVR
f) Peningkatan SVR
Resistance, PVR)
resistance, SVR)
3. Intoleransi aktivitas.
dilakukan.
b. Faktor predisposisi
2) Imobilitas
4) Tirah baring
c. Batasan karakteristik
2) Keletihan
4) Perubahan elektrokardiagram
PENYIMPANGAN KDM
Mitral Stenosis
Kelemahan
Intoleransi Aktivitas
BAB V
DAFTAR PUSTAKA