ONKOLOGI berasal dari kata Oncos (Bahasa Yunani) = Massa = Tumor. Logos artinya Ilmu. Onkologi ialah : ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh tumor, khususnya Neoplasma.
Tumor : Istilah umum yang berarti benjolan (pembengkakan) yang tidak normal, misalnya : 1. Peradangan / abses pembengkakan 2. Trauma Hematoma 3. Benjolan pada :
Kulit tahi lalat / nevus Mamma / leher / kepala / alat tubuh lainnya yang disebut Neoplasma
Neoplasma berasal dari kata Neos (Bahasa Yunani) baru dan Plasein yaitu jaringan bentukan baru yang abnormal.
b. Interfase : sel anak muda dewasa Pada fase ini terjadi sintesa DNA, RNA, Enzim dan protein baru lainnya dan duplikasi rantai tunggal kromosom menjadi rantai ganda. Kromosom terdiri dari untaian rantai ganda DNA yang saling membelit, merupakan pasangan rantai nukleotida sebagai unit dari gen pembawa sifat individu. Lama interfase dari beberapa jam sampai bertahun-tahun.
SEL TUMOR
Sel tumor ialah sel tubuh kita sendiri yang mengalami transformasi (perubahan) sehingga tumbuhnya di dalam tubuh menjadi autonom yaitu tumbuhnya tersendiri, terlepas dari kendali pertumbuhan tubuh normal. Sel tumor terdiri dari : 1. Sel tumor jinak 2. Sel tumor ganas (sel kanker) Perbedaan sifat tumor jinak dengan sel ganas tergantung dari jauhnya penyimpangan dari bentuk sel normal dalam hal derajat diferensiasinya, autonominya dan kemampuannya mengadakan infiltrasi dan metastasis.
PERTUMBUHAN KANKER
Pertumbuhan kanker dibagi atas dua bagian, yaitu :
1. Pertumbuhan lokal yang terdiri dari :
Lokal in situ Lokal invasive
PERTUMBUHAN LOKAL
Kanker mulai tumbuh dari satu sel kanker pada satu tempat di dalam organ (unisentris). Jarang kanker tumbuh dari beberapa sel di dalam organ (multisentris) atau dari beberapa organ (multilokuler). Bila sel kanker tumbuh bersamaan dalam satu tahun disebut Synchronous dan bila tumbuh dalam waktu berbeda disebut Metachronous. Untuk terjadinya transformasi (perubahan) dari 1 sel normal menjadi sel kanker oleh faktor karsinogen (penyebab kanker) diperlukan 2 hal yaitu insiasi dan promosi.
Sel kanker tumbuh secara exponensial yaitu mulai 1 sel 21 sel 22 sel 23 sel 24 sel dan seterusnya. Setelah penggandaan 30 kali maka volume sel kanker menjadi 230 = 109 yaitu volume 1 cm3 1 gram. Bila waktu ganda 3 kali maka perlu 30 kali 3 bulan (90 bulan 8 tahun) untuk 1 sel kanker bertumbuh menjadi 1 cm3 sel kanker.
4. Ruangan tempat tumbuh tumor : Makin besar tumor makin besar ruangan yang dibutuhkan, makin besar tenaga yang dibutuhkan untuk mendesak jaringan sekitar. 5. Pertahanan alami dari tubuh (barier) : a. Barier mekanis tulang, fasia, aponeurosis, kulit dan sebagainya b. Barier Imunologis :
- Imunologis seluler, yaitu oleh limfosit dan phagosit - Imunologis humoral, yaitu antibodi yang dibentuk oleh karena adanya tumor.
6. Suplai darah Tumor menghasilkan angitrofin yang merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru yang disebut neovaskularisasi.
ETIOLOGI KANKER
Cara atau mekanisme terjadinya kanker yang disebut Karsinogenesis belum diketahui secara pasti (lebih dari 17 teori Karsinogenesis). Perubahan dari sel normal menjadi sel kanker dipengaruhi oleh banyak faktor (multifaktor) dan bersifat individual atau tidak sama pada setiap orang.
Waktu
Inisiasi Promosi
Sel Normal
Sel Kanker
: a. b. c. d. e.
2. Genetik ? 3. Dll ?
Faktor-faktor yang menyebabkan kanker disebut Karsinogen. Karsinogen kimia terdiri dari : 1. Karsinogen alami :
a. b. Organik Inorganik : Aflatoksin, Alkaloid nitroamin di dalam makanan / minuman. : Cadmium, chronium, radium asbes, plumbum dan sebagainya. : Arang, cat, ter, petrokimia dan lain-lain. : Alkylating agent, obat KB dan lain-lain.
3. Sinar Ionisasi :
4. Virus : Virus hepatitis, virus papilloma dan lain-lain. Dikenal : - DNA virus RNA virus 5. Hormon : Hormon steroid, estrogen, androgen 6. Iritasi kronis : Mekanisme belum jelas. Sikatris frambusia, keloid luka bakar, iritasi tembakau dan lainlain. Faktor-faktor tersebut menimbulkan kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan tubuh yaitu poliferasi dan diferenssiasi.
Gen terdiri dari protein DNA yang terdapat di dalam kromosom yang menentukan sifat genetika. Kerusakan tersebut dapat berupa mutasi atau transformasi. Gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel disebut proto onkogen. Dalam proses diferensiasi ada dua kelompok gen yang memegang peranan penting, yaitu gen yang memacu diferensiasi disebut proto onkogenn dan gen yang menghambat diferensiasi disebut anti onkogen. Gen yang rusak disebut onkogen yang menyebabkan sel itu tumbuh liar tanpa dapat dikendalikan disebut sel kanker.
PATOLOGI KANKER
I. Gambaran Makroskopis II. Gambaran Mikroskopis
I. Gambaran Makroskopis :
1. Bentuk Plague
Lesi kulit atau mukosa yang tinggi permukaannya, meskipun sama tinggi / sedikit meninggi, tetapi elastisitas, konsistensi dan warnanya berbeda. Melanoma maligna, basalioma, karsinoma yang kecil Nodus adalah tumor kecil. Sebagian besar kanker berbentuk nodus. Nodus terdiri dari beberapa gerombolan sel kanker stroma yang terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, pembuluh limfa, serat saraf dan sebagainya. Kadangkadang ada kapsul atau pseudokapsul. Konsistenti tumor :
a. Padat / masif keras / lunak b. Kisteus yang berupa kantong berisi cairan atau massa lunak c. Campuran
4. Bentuk campuran antara plague, tumor dan ulkus yang terdapat pada satu tumor 5. Tanpa bentuk tertentu, hanya pada satu jenis kanker saja yaitu kanker darah atau leukimia
Adenoma Carcinoma
b. Jaringan Mesenchymal
1. Jaringan lunak
Jaringan ikat fibroma / fibromasarkoma Jaringan lemak lipoma / lipomasarkoma Jaringan otot myoma / myosarcoma Campuran fibrolipoma
2. 3. 4. 5.
Jaringan synovium dan mesotelium Pembuluh darah, pembuluh limfa Tulang / tulang rawan Jaringan limfoid, hemopoetik
c. d.
2.
Sifat tumor
a. b. Jinak Ganas
Karsinoma insitu Karsinoma invasif Basalioma Adamantinoma
c.
3.
status) IV. Perencanaan pengobatan ( terapi ) V. Pelaksanaan (implementasi) terapi VI. Evaluasi
I. Menegakkan diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan : Lokasi tumor primer, sedapat mungkin disesuaikan dengan kriteria ICD dari WHO. (International Code of the Diseasess) Diagnosis klinis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, laboratorium dan pemeriksaan radiologi seperti X-ray, CT-scan, USG dan MRI. Diagnosis klinis sedapat mungkin disertai dengan pemeriksaan histopatologis atau sitologis.
II. Penentuan stadium tumor Penentuan stadium tumor secara klinis (clinical staging = cTNM) sangat penting dalam merencanakan terapi dan penentuan prognosis. Stadium klinis ini berdasarkan pada hasil pemeriksaan sesuai diagnosis klinis, TNM. Hasil ini dapat berubah setelah operasi dan stadium ini disebut patological staging (pTNM).
III. Penentuan status penampilan Penentuan status penampilan sangat penting di dalam perencanaan pengobatan
IV. Perencanaan pengobatan Setelah diagnosis, staging dan status penampilan penderita ditentukan maka dapatlah direncanakan modalitas terapi yang sesuai untuk penderita. Disini perlu pendekatan multidisiplin. Terapi operasi terutama dilakukan pada tumor yang masih lokal atau lokoregional, sedang tumor yang sudah bermetastasis, pembedahan hanya bersifat paliatif (tidak kuratif lagi). Terapi operasi dapat didahului oleh terapi radiasi atau sesudah operasi diikuti terapi radiasi atau pemberian kemoterapi. Terapi ini disebut adjuvant terapi.
V. Pelaksanaan Terapi Dilakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan perlu dilakukan kerja sama yang baik dari anggota tim kanker
VI. Evaluasi Dilakukan setelah pelaksanaan terapi dan ditinjau apakah stadium klinis sesuai dengan stadium patologi sesudah operasi. Bila berbeda mungkin dipertimbangkan pemberian terapi adjuvant atau terapi tambahan.
I. II.
2. Melakukan operasi potong beku = vries coup = frozen section. Dilakukan operasi pengangkatan tumor dan segera dikirim ke PA untuk diperiksa apakah tumor ganas atau tidak 3. Operasi eksplorasi Untuk menentukan perluasan tumor maka sementara operasi dilakukan pemeriksaan potong beku. Bila irisan belum bebas tumor maka dilakukan operasi yang lebih luas.
2. Operasi paliatif
Operasi yang tak bersifat menyembuhkan tetapi hanya untuk Mengurangi rasa nyeri atau untuk menghilangkan obstruksi usus karena tumor atau untuk menghentikan perdarahan
3.
Poliposis Coli Colectomi untuk mencegah Ca Colon Cryptorchismus Orchidectomy seminoma testis Colitis ulcerosa Colectomi Ca colon Familial Breast Cancer Subcutan mastectomy Ca mamma Familial Ovarial Cancer Ovarectomy Ca Ovarium Familial Medullary thyroid Ca thyroidectomy
4.
Operasi Debulking
Operasi untuk mengurangi kesan tumor sehingga tumor yang sisa lebih mudah dikontrol dengan jenis terapi lain seperti radiasi atau khemoterapi
5.
Operasi metastasektomi
Operasi untuk mengangkat metaste tumor dengan tujuan kuratip bila metastasenya soliter (tunggal) dan tumor primer telah bersih
Operasi untuk mengatasi perdarahan ligasi arteri Tracheostomy bila ada obstruksi trachea Reseksi usus bila obstruksi atau perforasi usus
7.Operasi rekontruksi dan rehabilitasi setelah operasi definitif, sering dilakukan rekonstruksi misalnya ada defek yang besar maka perlu ditutup dengan kulit dari bagian tubuh yang lain (Shangraft atau Shingflap) post mastectomy mammoplasty
3.
4.
5.
Pengangkatan jaringan tumor harus bersifat tajam yaitu sedapat mungkin dengan gunting atau pisau. Jaringan sehat sekitar tumor harus diangkat bersama-sama dengan tumor Lapangan operasi harus bersih dari darah (Blood less) Pembedahan tumor yang bersifat kuratif hendaknya dilakukan satu kali operasi. Operasi ulang / reoperasi kecil kemungkinan untuk bersifat kuratif. Selama operasi supaya sesedikit mungkin menyentuh tumor (No Touch Technic)
6. Pengangkatan tumor bersama metastasi regional harus merupakan satu kesatuan (tidak terpotong-potong) disebut en block en bloch excision. 7. Lapangan biopsi harus cukup luas untuk pengangkatan tumor yang lebih baik. 8. Bekas operasi atau bekas FNA harus diikut sertakan dalam ringan operasi yang diangkat
kelenjar dan belum mengadakan infiltrasi atau invasi keluar stratum papillare dermis atau membrana basalis.
2. Kanker Lokal
Kanker letaknya terbatas pada organ tempat tumor primer tumbuh.
3. Ekstensi Lokal
Ada invasi atau infiltrasi ke jaringan atau organ sekitar.
4. Metastase Regional
Metastase ke kelenjar regional
5. Loco-regional
Tumor masih pada tempat primer disertai metastase ke kelenjar limfe regional
Stadium dimana penyakit kanker belum diketahui adanya dengan pemeriksaan yang ada. Tumor yang kecil dari cm hampir ditemukan dengan pemeriksaan fisis pemeriksaan penunjang lainnya.
dapat klinis
dapat atau
2. Stadium Klinik
Stadium dimana kanker telah cukup besar atau telah memberikan keluhan sehingga dapat diketahui adanya dengan pemeriksaan klinik atau penunjang klinik.
Stadium klinik dibagi dalam 3 4 stadia, tergantung jenis tumor yaitu (Stadium I,II,III,IV). Stadium klinik dapat juga digolongkan ada 3 stadium berdasarkan kemungkinan sembuhnya yaitu :
1.
2.
3.
Stadium dini (early stage) Tumor masih ada kerusakan atau terbatas pada organ tempat tumbuhnya dan belum ada kerusakan berarti dari tempat tumbuhnya kemungkinan sembuh besar. Stadium lanjut (advanced stage) Tumor sudah lama, sudah merusak organ tempat tumbuhnya atau sudah menjalar ke sekitar atau ke kelenjar limfe regional kemungkinan sembuh kecil Stadium sangat lanjut (Far advanced stage) Keadaan seperti stadium lanjut disertai metastase jauh ke seluruh tubuh.
Sistim TNM
Untuk melukiskan stadium penyakit, dianjurkan memakai sistim TNM dari UICC = Union International Contre Cancer
T = Tumor primer N = Nodus atau metastase regional M = Metastase jauh (distant metastasis)
Setiap jenis kanker mempunyai sistim TNM sendiri-sendiri sebagai contoh Ca mamma
Tis T0 T1 T2 T3 T4 N0 N1 N2 N3 = = = = = = = = = = Carcinoma insitu Tidak ditemukan adanya tumor primer Tumor diameter 2 cm Tumor diameter 2 5 cm Tumor diameter >5 Tumor diameter > 10 cm atau setiap T disertai kelainan kulit. Tak teraba pembesaran kelenjar Kelenjar limfe regional membesar, bebas digerakkan Kelenjar limfe regional membesar, melekat Kelenjar limfe regional lain membesar atau kelenjar limfe regional bilateral membesar dan melekat Tidak ada tanda-tanda metastase jauh Ada metastase jauh
M0 = M1 =
Stadium I T1N0M0 T1N1M0 Stadium II T2N0M0 T2N1M0 Stadium III T1N2M0 T2N2M0
Sistim TNM dikenal 2 macam berdasarkan hasil pemeriksaan yaitu : cTNM TNM stadium klinik pTNM Phatological TNM sesudah operasi
Penanggulangan Kanker
Kanker adalah neoplasma ganas yang mempunyai spektrum yang luas dan kompleks. Hampir tidak ada kanker yang dapat sembuh secara spontan dan bila dibiarkan maka kanker akan tumbuh terus dan akhirnya menimbulkan kematian penderita dalam keadaan yang menyedihkan dan memilukan hati.
3.
4.
5.
Mencegah timbulnya kanker Menyembuhkan penyakit kanker Mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat kanker Mengurangi penderitaan dan invaliditas karena kanker Memperbaiki kualitas hidup penderita kanker
2.
3. 4.
5.
6.
Pengelolaan hendaknya secara multidisiplin untuk diagnosis dan terapi kanker tidak mungkin dapat dilakukan oleh seorang dokter saja, tetapi perlu dibantu oleh dokter dari bidang lain. Tentukan diagnosis dan stadiumnya, baru diberi terapi. Terapi hendaknya sesuai dengan keadaan penderita. Pada stadium dini terapi bersifat kuratif tetapi stadium lanjut bersifat paliatif dan simptomatis untuk memperbaiki kualitas hidup. Pengelolaan penderita kanker perlu seumur hidup follow-up penderita kanker sangat penting sampai dinyatakan penderita telah sembuh dari penyakit. Tetapi sewaktu-waktu kanker dapat tumbuh kembali. Beritahu penderita atau keluarganya tentang penyakitnya dan tindakan apa yang akan diambil.
Terapi tambahan (adjuvant) Terapi ini sebagai tambahan pada terapi utama yaitu :
1. Adjuvant khemo terapi 2. Adjuvant hormon terapi 3. Adjuvant radio terapi
Terapi bantuan
Nutrisi, untuk memperbaiki fisik penderita 2. Tranfusi untuk koreksi anemia 3. Fisio terapi memperbaiki fisik penderita 4. Psiko terapi menguatkan mental penderita
1.
Terapi sekunder
Terapi untuk penyakit-penyakit yang menyertai (Commobiditas)
SELAMAT BELAJAR