Perbedaan
proses pd daur batuan akan terekspresikan oleh aspek: komposisi, tekstur, & struktur batuan. Aspek tekstur pd bat sedimen akan berbeda dg tekstur pd bat yg dibentuk krn proses peleburan & proses kristalisasi, atau bat yg dibentuk krn proses deformasi & rekristalisasi pd tekanan & temperatur relatif tinggi. Griffiths (6 ! menyebutkan ada " indikasi sbg petun#uk keberadaan tekstur bat sedimen yi: ! komposisi, $! ukuran butir, %! bentuk butir, &! orientasi butiran, "! kemas atau packing butiran. Aspek tekstur lain sbg pentun#uk akan keberadaan bat sedimen, yi: Aspek pembundaran (roundness!, & & sphericity.
Tekstur 'lm
penting untuk memahami proses pelapukan, transportasi, sedimentasi, & litifikasi (diagenesa!. aplikasinya, tekstur bat sedimen mrpkan aspek yg fundamental untuk mengetahui kualitas & kuantitas: porositas, permeabilitas, bulk densitas, conduktifitas arus listrik, transmissibilitas gelombang suara, batuan. #uga berkaitan dng tingkat kede(asaan (matu-rity! batuan. bbrp metoda untuk mengetahui tekstur bat sedimen, salah satunya adlh analisa granulometri. 'ari me-toda ini dpt dianalisa ttg distribusi butir penyusun bat sedimen, shg dpt diinterpretasikan: ttg mekanisme transportasi, & )P. adalah: aspek geometri dari partikel-partikel komponen suatu batuan (Pettiyohn, "&!
Latar belakang
Tekstur Ada
Tekstur
Grains Consep
The Four Major
Components
Matrix Grain Cement Porosity
Framework Concep
1. 2. 3.
4.
Fragmen Sand (& Silt) Size Detrital Grains Matrix Clay Size Detrital Material Cement Material precipitated post-depositionally, during burial. Cements fill pores & replace frame or! grains Pores "oids bet een abo#e components
Pengertian
Butiran
(grain/ fragmen!: adlh partikel$ penyusun bat. *utiran dpt bersifat klastik & non-klastik. Matrik: material lebih halus dibandingkan butiran+ fragmen, ter #adi sebelum sedimentasi, atau ter#adi akibat infiltrasi lempung stlh deposisi hasil ubahan butiran yg ada selama diagenesis. Semen: material hablur, akibat kompaksi, overgrowth, atau rekristalisasi matriks Klastik adlh: butir+ partikel yg pernah lepas$ (akibat pelapukan! kmdn beragregasi men#adi bat, s,r mekanis. ('i dlm bat klastik tsb, butirannya bisa berupa detritus, non detritus, atau non frag- men klastik.! Detritus adlh butiran hasil disintegrasi krn pengikisan s,r meka-nis dr bat asal, atau hasil dr residu pelapukan dr daerah sedi-mentasi. 'etritus sering disebut terrigenneous sediment. *utiran non detritus adlh butiran+ fragmen yg mrpkn pe,ahan dr bahan+ bat yg terbentuk di daerah sedimentasi (non terrigen!. Fragmen non klastik yi butiran yg dibentuk dr pengendapan non-klastik spt oolite, lumps,
!an%
!i$t
c$a
Ro$nded Grains
PS
MS
WS
VWS
VPS
C nt h!
%ell&sorted
Batu"asir kuarsa: ell-sorted / terpilah baik, well-rounded / membundar baik diatas adalah :
Poorly&sorted
4 Kemas (fabric)
adlh sifat hub antar butir, kesatuannya didalam satu masa dasar atau diantara semennya. Kemas terbuka : apb. butirannya tidak saling bersentuhan Kemas tertutup: apb. butirannya saling bersentuhan
)pene% *a'ric
C$ose% *a'ric
+. P r sitas # "ermeabilitas
Porositas adlh perbandingan antara jumlah !ol rongga & !ol keseluruhan/total dr satu bat. Dlm (al ini dipa!ai istila() !ualitatif yg mrp! fungsi daya serap bat t(d cairan * por.sangat bai!, bai!, sedang, buru!
+. Permeabilitas
adalah kemampuan batuan untuk meloloskan fluida. "stilah yg digunakan : baik (good+permeable), sedang (fair), buruk (poor+impermeable)
6. Kekompakkan
adalah
merupakan tingkat kekerasan dr bat. -stilah yg digunakan: a sangat kompak, b kompak, c sedang, d buruk (mudah diremas!
Grains Contact
floating poin t Concavo convex Sutured
long
ixed !
*) ()
ree !
F$oating , btrn tdk saling bersentuhan/ mengambang dlm masa dasar, Tangentia$( Point contact - btrn saling bersentuhan relatif dlm satu titik, -ong contact - btrn saling bersentuhan relatif dlm satu grs lurus), Conca#o,con#ex contact - btrn saling bersentuhan relatif dlm grs yg melengkung +embung atau +ekung, !uture% contact , btrn saling bersentuhan relatif dlm grs membentuk suture/saling mengikat) a.butir bentuk platy+ fla!y terorientasi b.bentuk elongated terorientasi, mengindikasikan diendapkan pd kondisi air tenang, +. d & e (ariasi bentuk butir elongated terorientasi (imbri!asi) mengindikasi kan arah aliran arus.
a c e
Grain )rientation
Grain )rientation
% B C *
/rientasi butir $g didukung leh masa dasar (clast suported): % )ola fragmen bimodal (matri& ell sorted). B. )ola fragmen poly modal (matri& poorly sorted).& C. )ola fragmen polymodal (matri& suported). /rientasi butir scr berangsur : * orientasi butir gradasi normal, . orientasi butir gradasi terbalik, + tidak ada pola gradasi. P la rientasi butir membentuk strati0ikasi (perlapisan) , orientasi butir stratifikasi horisontall, - orientasi butir stratifikasi miring (inclined)
Komposisi
Fragmen
(Clast) adlh mrpkn btrn penyusun bat yg berukuran lebih besar dr matrik (psk - bongkah!. .ragmen dpt berupa pe,ahan batuan, mineral maupun ,angkang binatang. Matirks+massa dasar adlh btrn yg lbh halus dr fragmen, terbentuk bersama fragmen pd saat sedimentasi. Semen adlh bahan pengikat butiran dlm bat yg terbentuk pd saat pembentukan bat, dpt berupa silika, karbonat, oksida besi
Semen
!an%stone (1)
$ &$ 0%-0$ 0$ /0 /0
,uart-
Felds'ar Roc( Fragments Car)onate *rganic Matter, +ematite, & *ther Min,s
&% .% ' /$ . /.
!etoda analisa
2ongkah (-oulders) S ecar a manual 3erakal (Cobbles) Diukur per indiv idu btr n (,ebbles) 3erikil Aya ka n, a na lisa settling tub e, (Sand) )asir a na lisa Im a g e (Silt) 1anau 1empung (Clay)
Analisa pipet, Sedimentation B alances photohydr ometer , sedigr aph, lasser diffractometer , electr o-resistance (coulter counter
(2oulders) S ecar a manual (7obbles) ()ebbles) (6and) Sa ya ta n tip is, " a na lisa Ima g e (6ilt) #lec tron mic rosc op e (S#! (7lay)
2utir terlitifikasi
*arga standar de!iasi tinggi, skwenes positif, dpt diinterpretasikan bhw populasi btrn tsb di endapkan pd lingk sungai. & 2ila harga standar de!iasi rendah, skwenes nol (-), dpt diinterpretasi kan bhw populasi butiran tsb diendapkan pd lingk pantai, dll
Kisaran Harga Standard de iasi, Sk!enes, " Kurtosis t#dp dera$at pemila#an
(Compton 62 !ewis "#)
6emakin ke+il harga standar de!iasi, menunjukan semakin baiknya sortasi 6kwenes positif mempunyai ke+enderungan butir ke arah kasar, sebaliknya skwenes negatif, mempunyai ke+enderungan ke arah halus. 6emakin tinggi harga kurtosis, (grafik frekuensinya semakin man+ung), menunjukan sortasi semakin baik.
!i$t
!a n%
C$a