Anda di halaman 1dari 7

IMPLIKASI KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN)

ALI NUR SUBEKTI 08.707

ABSTRAK Hubungan antara Tingkat Pengtahuan Ibu Tentang Toilet trening Dengan Penerapan Toilet Trening pada Anak Usia Toddler di kelurahan mijen Kec.Mijen kota Semarang. Tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training sebagian besar tidak baik sebanyak 63,8 %. Penerapan toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun) sebagian besar tidak diterapkan sebanyak 56,4%. Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training dengan toile training pada anak usia toddler(1-3 tahun) di kelurahan mijen kecamatan mijen kota semarang dengan nilai p 0,000, dimana tingkat pengetahuan tentang toilet training dengan penerapan toilet pada usia toddler di kelurahan mijen kecamatan mijen kota semarang terjadi hubungan yang sangat signifikan

Latar Belakang
Salah satu tugas pertumbuhan dan perkembangan adalah membentuk kemandirian, kedisiplinan dan kepekaan emosi anak. Kegagalan dalam hidup ini akan berdampak pada tugas perkembangan selanjutnya, dimana anak akan menjadi anak yang pemarah,inferior,curiga,tergantung pada orang lain dan lain-lain.Hasil wawancara dengan ibu yang memiliki anak usia toddler,diketahui bahwa sebanyak 7 orang mengatakan mersa kesulitan melakukan toilet trening dengan alasan belum mengerti benar cara yang tepat untuk melakukan toilet trening sedangkan 3 orang ibu tel melakukan toilet trening sejak usia anak umur 2 tahun,terutama melatih bagaimana dan dimana seharusnya anak-anak mereka BAK/BAB.

Rumusan Masalah
Adanya hubungan tinggkat pengetahuan ibu tentang pengetahuan ibu tentang toilet training pada anak usia toddler(1-3 tahun) di kelurahan mijen kecamatan mijen kota semarang.

Ruang Lingkup Penelitian


Jenis penelitian analitik yaitu suatu penelitian untuk mempelajari suatu dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek.Pada penilitian ini menghubungkan variabel independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet training) dengan pendekatan cros sectional. Penelitian ini dilakukan pada ibu yang mempunyai anak usia toddler sebanyak 94 orang pada tanggal 12 Mei sampai dengan 11 Juni 2009.

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antar a tingkat pengetahuan ibu tentang toilet trening dengan penerapan toilet trening pada usia toddler di kelurahan mijen kec.mijen kota semarang.

Manfaat penelitian
Para ibu di kelurahan mijen kecamatan mijen kota semarang mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang toiler training dengan penerapan toilet training pada ana usia toddler

Hasil Penelitian Tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training sebagian besar tidak baik sebanyak 63,8 %. Penerapan toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun) sebagian besar tidak diterapkan sebanyak 56,4%. Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training dengan toile training pada anak usia toddler(1-3 tahun) di kelurahan mijen kecamatan mijen kota semarang dengan nilai p 0,000, dimana tingkat pengetahuan tentang toilet training dengan penerapan toilet training pada usia toddler di kelurahan mijen kecamatan mijen kota semarang terjadi hubungan yang sangat signifikan. Tinjauan Pustaka ANAK USIA TODDLER PERLU DIASUH MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER(1-3 TAHUN) MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak dari segi jasmani. Perkembanggan adalah berkembangnya kepribadian anak, dari seprang makhluk yang tadinya secara mutlak bergantung pada lingkunganya,menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna bagi lingkunganya. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH ANAK 1. Faktor bawaan - Faktor bawaan adalah sifat anak yang dibawa sejak lahir : Ada anak yang penyabar,pemarah,pendiam,banyak bicara,cerdas,bodoh dll - Keadaan fisik yang berbeda-beda,ada yang tinggi/pendek,ada yang berkulit Mhitam/putih,hidung ada yang pesek/maancung Faktor bawaan dapat mempercepat,menghambat,atau melakukan pengaruh faktor lingkungan. Setiap anakitu unik,artinya bahwa tidak ada satu pun anak yang persis

sama.

suasana lingkungan dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh dalam perkembangan anak,seperti sarana dan prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain,lapangan bermain atau televisi. Faktor status nutrisi Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak,karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhan yang berbeda dengan orang dewasa. Kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan anak. Makanan yang berlebihan juga tidak baik, karena dapat menyebabkan kegemukan.

TOILET TRAINING
Hal yang menyebabkan sekaligus menggemaskan buat orang tua adalah pada saat buah hatinya BAKA ataupun BAB di lantai yang sudah bersih. Kalau bukan sayang kepada sang buah hati ini,tentu saja cacian dan marahan bakal terlontar dari mulut orang tua yang mendapati anaknya sedang BAK atau BAB disembarang tempat. Psikolog anak Nilaikandi, S.Psi mengatakan, toilet training merupakan cara untuk melattih anak agar bisa mengontrol BAK dan BAB dengan harapan dapat melatih anak untuk membuang kotoranya ditempat Yang telah tempat yang telah ditentukan. Slain itu, toilet training juga berfungsi mengajarkan anak untuk dapat membersihkan kotoranya sendiri dan bahkan memakai kembali celananya.Adapun caranya adalah dengan melakukan stimulus sejak anak usia 2 bulan, misalnya orang tu bisa memeriksa popokdan menggantinya setelah basah.Karena orang tua adakah orang yang terdekat dengan anaknya mengetahui Kapan waktu anaknya BAK dan BAB. Agar sikecil mudah mengerti toilet training ini orang tu hendaknya bisa menjadi model yang baik untuk anaknya . Contohkan padanya bagaimana mengunakan toilet sahari-hari. Mengajarkan toilet training pada sikecil membutuhkan waktu, kesabaran dan pengertian. Sebaiknya

H. Kesimpulan Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang toilet trening dengan penerapan toilet trening pada anak usia toddler (1-3 tahun) di kelurahan mijen kec,mijen kota semarang dengan nilai P 0,000. I. Saran Dengan hasil penelitian ini diharapkan agar perkembangan ilmu keperawatan anak lebih banyak mengkaji tentang berbagai faktoryang mempengaruhi penerapan toilet trening pada anak usia toddler(1-3 tahun). Kepada perawat komunitas yang ada di wilayah kerja PUSKESMAS mijen diharapkan agar dapat memerikan pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada ibu-ibu yang mempunyai anak usia toddler,sehingga dapat melatih penerapan tolilet trening leih dini kepada anaknya dengan harapan perilaku anak yang berhubungan dengan devekasi atau pun berkemih bisa sesuai dengan yang kita harapkan. Kepada peneliti lain diharapkan agar dapat diadakan penelitian selanjutnya dengan memperhatikan variabel penggangu dan keterbatasan dan pertimbangan sehingga terwujud penelitian yang lebih baik dan bermanfaat bagi profesi keperawataan. J. Implikasi Keperawatan Tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training sebagian besar tidak baik sebanyak 63,8%, maka bisa dilakukan penyuluhan tentang toilet training. Penerapan toilet training pada anak usia toddler sebagian besar tidak di terapkan sebanyak 56,4%. Maka setelah mendapat penyuluhan diharapkan dapat menerapkanya. Tidak signifikanya hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training dengan penerapanya.

Anda mungkin juga menyukai