Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS STEROID

Dr. Yoppi Iskandar, M.Si.

STEROID
Banyak

terdapat di alam
Mengandung inti siklo pentano perhidro
fenantren

3 cincin sikloheksana
1 cincin siklopentana
fenantren yang kehilangan ikatan rangkap

perhidro fenantren
Penamaan berdasarkan struktur kolesterol

Bioaktivitas

Perkembangan dan kontrol saluran reproduksi


pada manusia (estradiol, progesteron,
testosteron)
Pergantian kulit pada serangga (ekdison)
Induksi reproduksi seksual fungi akuatik
(antheridiol)
Kardiotonik/glikosida jantung (digitoksin)
Prekursor vitamin D (ergosterol)
Oral kontrasepsi (estrogen & progesteron
semisintesis)
Senyawa anti inflamasi (kortikosteroid)
Senyawa anabolik (androgen)

Biosintesis
Dibuat

dari isopentenil pirofosfat


(isopren)
Biosintesis steroid diturunkan dari
biosintesis kolesterol
Biosintesis menggunakan jalur asetatmevalonat

Asetat mevalonat isopentenil pirofosfat


skualen kolesterol

Inhibitor biosintesis kolesterol


Poten

untuk obat hiperkolesterolemia


Contoh: inhibitor HMG-CoA :
mevastatin

= compactin

(dari

fungi Penicillium citrinum & P.


brevicompactum)

lovastatin
(dari

fungi Aspergillus terreus & Monascus


ruber)

Identifikasi
Reaksi

Lieberman buchardat

KLT
fase

diam : silika gel 60 F254


fase gerak : CHCl3 : Etil asetat (2:1)
deteksi :
UV

254 nm : fluorescensi lemah


UV 366 nm : tidak berfluorescensi
penampak bercak: anisaldehid sulfat
(panaskan 1050C 2-5 menit)
ungu s/d biru ungu

Isolasi
Bahan + ChCl3-MeOH (2:1)
Soxhlet 24 jam
Ekstrak, pekatkan
+ CHCl3
Saring, pekatkan filtrat

Sabunkan dengan KOH etanolik

Fraksi tak tersabunkan diekstraksi dengan etil asetat

Pekatkan fraksi etil asetat, siap dianalisis kandungan steroidnya

Pembagian berdasarkan efek


fisiologis
Sterol
Asam

empedu
Glikosida jantung
Hormon steroid

- hormon seks

- hormon
adrenokortikoid
Vitamin D

Sterol
Senyawa

golongan steroid dengan rantai


samping panjang (C27-C29)
Stereos (Yunani) = padat
Banyak ditemukan fraksi lipid jaringan hewan
atau tumbuhan
Berdasarkan asalnya:
zoosterol hewan
fitosterol tumbuhan, sebagai materol,
kampesterol, dll
mikosterol jamur
marinsterol organisme laut

Karakteristik senyawa sterol


Rantai

isoprenoid pada atom C17


Gugus hidroksil pada atom C3
Ikatan rangkap pada atom C5 dan C22
Ada gugus metil pada C10 dan C13

Sterol yang banyak terdapat pada tumbuhan:


* kolesterol
* stigmasterol
* kampesterol
* sitosterol
* ergotamin (provit D)
* 7 dehidrokolesterol

Kolesterol, stigmasetol, kampesterol, dan


sitosterol tidak dapat dipisahkan dengan
TLC, bisa dipisahkan dengan HPLC atau GC

Identifikasi sterol
Sitosterol,

kolesterol, dan stigmasterol


dapat dipisah bila dikromatografi sebagai
asetat pada pelat Anasil B (fase gerak
heksana-eter:97-3)
Sterol umum dapat dipisahkan dari turunan
dihidronya (mis. sitosterol dari sitostanol)
dengan KLT-AgNO3, fase gerak CHCl3,
deteksi H2SO4-air (1:1)

Vitamin D

Berperan dalam penyerapan dan penggunaan kalsium


dan fosfat untuk pembentukan tulang dan gigi
Defisiensi: rickets (anak2)
osteomalasia (dewasa)
Ergocalciferol (vit D2) tumbuhan, turunan dari
ergosterol (fortified susu, roti, sereal, dll)
Cholecalciferol (vit D3) hewan, turunan dari 7dehidro kolesterol
Disebut sunshine vitamin antiarchitic vitamin
Diserap di usus halus (cholecalciferol > ergocalciferol)

Asam Empedu
Dibuat

dalam hati & dikumpulkan dalam


empedu, merupakan hasil degradasi kolesterol
menjadi C24-karboksil
Asam empedu utama yang dihasilkan hati:
# asam kholat
# asam khenodeoksikholat

Asam

empedu yang tidak dihasilkan hati,


namun dalam usus dengan bantuan mikroba:
# asam deoksikholat dari asam kholat
# asam lithokholat dari asam khenodeoksikholat

Dalam

usus, asam empedu tidak berada dalam


keadaan bebas, namun terkonjugasi dengan
ikatan peptida pada glisin atau taurin
Berperan sebagai emulsifying agent dalam
proses penyerapan lemak dalam usus.

Glikosida jantung
Payah

jantung: curah jantung lemah gagal


dalam memompa darah ke seluruh tubuh
udema (bendungan sirkulasi)
Glikosida jantung memiliki efek yang kuat dan
spesifik terhadap otot jantung
Sifat glikosida jantung:
* mempertahankan tonus jantung
* meningkatkan tonus syaraf adrenergik
* meningkatkan kontraksi dan frekuensi denyut
jantung mempertahankan volume darah yang
beredar

Struktur menyerupai asam empedu


Terdapat dalam bentuk glikosida, gula

terikat pada posisi 3 inti steroid


Gula meningkatkan kelarutan, absorbsi,
dan distribusi dalam tubuh
Gugus hidroksi mempercepat onset of
action dan disposisi dari dalam tubuh
Penyebaran terbatas pada famili
Schropulariaceae, Apocinaceae, Liliaceae
Berdasarkan tipe aglikon (genin), glikosida
jantung terdiri dari 2 tipe:
1. kardenolida
2. bufadienolida

Tipe

kardenolida

Tipe

bufadienolida

paling

banyak terdapat di alam


steroid C23 dengan rantai samping pada 17 berupa
-unsaturated 5-membered lactone ring

C24

homolog kardenolida

mengandung

rantai rangkap ganda pada posisi 17 6membered lactone ring


namanya diturunkan dari kata generik Bufo = katak
(senyawa prototipe bufalin diisolasi pertama kali
dari kulit katak)

kardenolida

bufadienolida

Beberapa contoh glikosida jantung


1.

Digitoksin
- glikosida kardiotonik dari daun Digitalis purpurea, D. lanata,
dan spesies lain
- hidrolisis digitoksigenin + 3 digitoksosa
digitoksin:
kristal bentuk lempeng
larut dalam aseton, amil alkohol, & piridin
sukar larut dalam PE, eter, & air

digitoksigenin:

bentuk prisma, tl: 2350C


larut dalam etanol, kloroform, & aseton
sukar larut dalam etil asetat
sangat sukar larut dalam eter &air

- onset of action: 1-4 jam, konsentrasi puncak pada 8-14 jam


- 50-70 % diubah dalam hati menjadi genin inaktif
- potensi tinggi handle with care!! (> 35 ng/ml gejala
toksisitas)
- merupakan glikosida yang paling larut lemak
- t = 168-192 jam disposisi secara lengkap oleh ginjal
setelah
3 minggu

Beberapa contoh glikosida jantung


2. Digoksin = Lanoxin
- paling banyak digunakan, diperoleh dari daun D. lanata.
- hidrolisis digoksigenin + 3 digitoksosa
digoksin: kristal putih

- tablet digoksin diabsorbsi sebesar 60-80 %


- hampir 10-40 % digoksin yang diminum per oral diubah
oleh mikroflora intestinal menjadi dihidrodigoksin yang
inaktif
- kapsul cair diabsorbsi 90-100 %

peningkatan bioavailabilitas dapat menurunkan inaktivasi akibat bakteri

- onset of action: 30 menit 2 jam, konsentrasi puncak


pada 2-6 jam
- t1/2 = 30-40 jam disposisi lengkap melalui ginjal
adalah 6-8 hari
- dosis terapi: 0,5-2 ng/ml handle with care!!
(> 2,5 ng/ml timbul gejala toksisitas)

Identifikasi glikosida jantung

Cara yang dipakai tergantung pada kerumitan struktur


glikosida jantung
Glikosida jantung jenis Strophanthus
KLT satu arah: fase diam: silika
fase gerak: etil asetat-piridin-air (5:1:4)

28 kardenolida pada Digitalis purpurea

KLT dua arah: fase diam: silika


fase gerak: etil setat-metanol-air (16:1:1)
kloroform-piridina (6:1)

Campuran dalam Nerium oleander & Scilla maritima


fraksinasi dengan KLT partisi
fase gerak: metil etil keton-toluena-air-metanol-asam asetat
( 40 : 5 : 3 : 2,5 : 1 )

Hormon steroid

Dibagi menjadi 2: - hormon seks


- hormon adrenokortikoid
Hormon seks
# diproduksi di gonad
# berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi saluran
reproduksi dan organ seks
# berdasarkan perbedaan kimiawi dan fisiologisnya, dibagi menjadi 3:
* estrogen & progesteron hormon wanita
* androgen hormon pria

Hormon adrenokortikoid

# diproduksi di korteks adrenal


# berdasarkan aktivitas biologis, dibagi menjadi 2:
* mineralokortikoid berperan dalam ekskresi cairan & elektrolit
* glukokortikoid mempengaruhi metabolisme intermediate

Hormon steroid terikat dengan protein (terutama albumin)


untuk dapat ditranspor dalam darah
Ikatan protein-steroid bersifat inert dan berfungsi
melindungi steroid dari inaktivasi akibat metabolisme
Produksi hormon steroid dipengaruhi oleh mekanisme umpan
balik
Hypothalamus
Feedback regulation

Releasing factor
Anterior pituitary
Tropic hormone
Adrenal cortex or gonads
Steroid hormone
Target tissue

Biosintesis hormon steroid


Menggunakan

kolesterol
kolesterol

jalur asetat-mevalonat

Enzim desmolase,
O2, NADPH

pregnenolon
progesteron

Hormon
adrenokortikoid
klasik
Pregnenolon

androgen
estrogen

dan progesteron: prekursor


hormon steroid yang lain

Biosintesis & biokonversi


hormon steroid

Identifikasi steroid
Pemurnian

akhir estron dapat dicapai


dengan KLT
Pengembang:
sikloheksana-etil

asetat (1:1)
metilena diklorida-aseton (7:3)

Deteksi:
uv

: fluorescensi hijau
penampak bercak H2SO4 50 %,
panaskan estron menunjukkan warna
jingga khas

Pustaka
1.

2.

3.

Robbers, J.E., Speedie, M.K., Tyler, V.E.,


1996. Pharmacognosy and
Pharmacobiotechnology, William &
Wilkins, Pensylvania
Harborne, J.B., 1996. Metode Fitokimia
Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan, Penerbit ITB, Bandung
Evans, W.C., 2002. Trease and Evans
Pharmacognosy, 15th Edition, Saunders,
London

Anda mungkin juga menyukai