Anda di halaman 1dari 30

REFERAT

UVEITIS

Kornea
Pinggir kornea = limbus
Trabekula ,
Kanal Schlemm
Sklera

Bilik Mata Depan


(BMD),
Bilik Mata Belakang
(BMB)

Lensa kapsul,
korteks, inti)
Zonula Zinnii

Uvea:-Iris
-Korpus Siliaris
-Koroidea
Retina -Neuro-retina
-Epitel pigment
Korpus Vitreum

ANATOMI
N. Optikus, berselubung:
Duramater
Arakhnoidea
Piamater

FUNGSI UVEA
1.
2.

3.

4.
5.

Regulasi sinar ke retina


Imunologi, bagian yang berperan dalam
hal ini adalah khoroid
Produksi akuos humor oleh korpus
siliaris (prosessus siliaris)
Nutrisi
Filtrasi

UVEITIS
Definisi
Uveitis
adalah
peradangan
atau
inflamasi yang terjadi pada lapisan
traktus uvealis. Uveitis dapat terjadi
pada satu atau semua jaringan uvea

EPIDEMIOLOGI

Uveitis biasanya terjadi pada usia 20-50


tahun
Uveitis berpengaruh terhadap 10-20%
kasus kebutaan di negara maju
Lebih banyak ditemukan di negara
berkembang karena masih tingginya
prevalensi
infeksi
yang
bisa
mempengaruhi mata

KLASIFIKASI
Anatomi

Gambaran
Klinik
Etiologi

Histopatologi

Anato
mi

Klinis :

Akut

Subakut

Kronik

Rekuren

Etiologi :
Bakteri
Virus
Jamur
Parasit
Imunologik
Sistemik

Histopatologi
Non-granulomatosa
Umumnya
tidak
organisme patogen.

ditemukan

Diduga

hipersensitivitas

fenomena

Terutama
melibatkan
anterior traktus

Terlihat reaksi radang (infiltrasi


sel-sel limfosit dan sel plasma
dalam jumlah cukup banyak dan
sedikit sel mononuclear.

bagian

Umumnya mengikuti invasi


Granulomatosa
mikroba
aktif ke jaringan
oleh organisme penyebab

Lebih sering
posterior

Terdapat kelompok nodular


sel-sel epithelial dan sel-sel
raksasa
yang
dikelilingi
limfosit di daerah yang
terkena.

Deposit
radang
pada
permukaan
posterior
kornea
terutama
terdiri
atas makrofag dan sel
epiteloid.

Diagnosis etiologi spesifik

Kasus berat dapat terbentuk


bekuan
fibrin
besar
atau
hipopion didalam COA.

pada

uvea

Non-Granulomatosa

Granulomatosa

Non granulomatosa

Granulomatosa

Onset

Akut

Tersembunyi

Sakit

Nyata

Tidak ada atau ringan

Fotofobia

Nyata

Ringan

Sedang

Nyata

Nyata

Ringan

Putih halus

Kelabu besar

Kecil dan tak teratur

Kecil dan tak teratur

Penglihatan kabur
Merah sirkumkorneal
Perisipitat keratik
Pupil

(bervariasi)
Synechia posterior

Kadang-kadang

Kadang-kadang

Nodul iris

Kadang-kadang

Kadang-kadang

Uvea anterior

Uvea anterior dan

Tempat

posterior
Perjalanan
Rekurens

Akut

Menahun

Sering

Kadang-kadang

ETIOLOGI
EKSOGEN

PATOFISIOLOGI
Radang iris &
korpus siliaris

Blood Aqueous
Barrier rusak

Proses
peradangan akut
BMD
hipopion

hifema

Akumulasi SSR
pada perifer
pupil yang
disebut Koeppe
nodules, bila
dipermukaan iris
disebut Busacca
nodules.

Peningkatan protein,
fibrin, sel-sel radang (SSR)
dalam akuos humor

limfosit,
makrofag, sel
plasma
Keratic
Presipitate (KP)

Slitlamp : tampak
sebagai flare
yaitu partikelpartikel kecil
dengan gerak
Brown (efek
Tyndall)

Mutton fat
SSR, fibrin, dan
fibroblast dapat
menimbulkan
perlekatan

seklusio pupil &


oklusio pupil.
Sinekia anterior &
sinekia posterior

Perlekatanperlekatan
tersebut +
tertutupnya
trabekular
oleh sel-sel
radang

kasus
berlansung
kronis

gangguan
produksi akuos
humor
(hipofungsi
korpus siliaris)

menghambat
aliran akuos
humor dari
bilik mata
belakang ke
bilik mata
depan
Fase akut
gumpalangumpalan
pada sudut
bilik mata
depan
Fase lanjut
seklusio pupil
penurunan
TIO

akuos humor
tertumpuk di
bilik mata
belakang

mendorong
iris ke depan
yang tampak
sebagai iris
bombe

Glaukoma
sekunder

TIO semakin
meningkat.

Uveitis Anterior
Gejala subjektif

Nyeri

Fotofobia

Lakrimasi

Penglihatan kabur

Sakit kepala

Gejala objektif

Injeksi siliar
KP/ mutton fat

Flare

Nodul koeppe
Nodul busacca
Sinekia posterior

Injeksi Siliar

Iris Bombee

Mutton fat

Hipopion

Nodul Koeppe

Nodul Busacca

Nodul Busacca dengan


Mutton fat di inferior

Uveitis Intermediat
Gejala subjektif

Penglihatan kabur

Floaters

Nyeri, lakrimasi dan fotofobia jarang

Penurunan ketajaman penglihatan

Gejala objektif

Biasanya bilateral

Khas: vitritis, yang ditandai


dengan adanya gambaran snow
balls dan snow banking

Snow balls appereance

Uveitis Posterior
Gejala subjektif

Gejala objektif
Retinitis/koroiditis

Vaskulitis retina

Penglihatan kabur

Floaters

Kehilangan lapang pandang/scotoma

Penurunan ketajaman penglihatan

Papilitis

Bila berlanjut:

Retinitis-> Retinokoriditis
Koroiditis-> Korioretinitis

Dapat terjadi ablasio retina

Edema makula

Uveitis Difus/Panuveitis

Gabungan dari gejala-gejala sebelumnya

Gejala objektif

Pemeriksaan
dengan
slitlamp,
oftalmoskopik direk/indirek, angiografi
fluoresen atau USG (bila perlu)

DIAGNOSA BANDING
Konjungtivitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Flouresence Angiografi (FA)
pencitraan yang penting dalam mengevaluasi
penyakit korioretinal, komplikasi intraokular dari
uveitis posterior & pemantauan hasil terapi
Pada FA, yang dapat dinilai adalah:
edema intraokular
vaskulitis retina
neovaskularisasi sekunder pada iris, koroid atau
retina
N. optikus
radang pada koroid

PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. USG
dapat menunjukkan keopakan vitreus, penebalan
retina dan pelepasan retina.
3. Pemeriksaan laboratorium
dilakukan pada uveitis non granulomatosa atau
jelas berespon dengan terapi non spesifik, uveitis
anterior yang tetap tidak responsif dengan
pengobatan.
4. Biopsi Korioretinal
dilakukan jika diagnosis belum dapat ditegakkan
dari gejala dan pemeriksaan laboratorium lainnya

PENGOBATAN
. Kortikosteroid
terapi utama uveitis.
Kegunaan: digunakan pada inflamasi yang berat.
Namun efek samping yang potensial, pemakaian
kortikosteroid harus dengan indikasi yang spesifik,
seperti pengobatan inflamasi aktif di mata dan
mengurangi inflamasi intra okuler di retina, koroid dan
N.optikus

Midriatik atau sikloplegik


Fungsi : mencegah terjadinya sinekia posterior dan
menghilangkan efek fotofobia sekunder

KOMPLIKASI

Glaukoma
Katarak
Edema makula kistoid
Ablasio retina

PROGNOSIS

Prognosis uveitis tergantung pada : derajat


keparahan, lokasi,dan penyebab peradangan.
Uveitis anterior cenderung lebih cepat merespon
pengobatan dibandingkan dengan uveitis
intermediet, posterior atau difus, dan semakin baik
bila di diagnosis lebih awal dan diberi pengobatan
yang tepat
Prognosis visual pada iritis kebanyakan pulih dengan
baik tanpa adanya katarak, glaukoma dan uveitis
posterior.
Keterlibatan retina, koroid atau nervus optikus
cenderung memberi prognosis yang lebih buruk

Sekian, terima kasih

Anda mungkin juga menyukai