Anda di halaman 1dari 30

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA


RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2017

Laporan Kasus

Uveitis Posterior
Oleh:
Fathin Achmad
NIM.1507101030206

Pembimbing:
dr. Saiful Basri, Sp.M
PENDAHULUAN

Uveitis posterior: peradangan


lapisan koroid yang sering Usia 20-50 tahun.
melibatkan jaringan sekitar Laki-laki = perempuan
seperti vitreus, retina, dan
nervus optik

10% kasus kebutaan yang


Prognosis uveitis posterior lebih
dilaporkan di Amerika Serikat.
buruk dibandingkan uveitis
Negara berkembang 10-20%
anterior. Dapat menyebabkan
17-52 kasus per 100.000 populasi.
kebutaan.
30.000 kasus baru per tahun.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Mata
Uveitis Posterior

1. Definisi
2. Klasifikasi
a. Non Infeksi
b. Infeksi:
1) Toksoplasmosis
2) Tuberculosis
3) Sifilis
4) Virus
5) Jamur
Retinokoroiditis toksoplasmosis. Papil bulat, batas tidak tegas
dengan eksudat berwarna putih kekuningan di daerah
makula.(10)

Tuberkel koroid pada TB milier berupa nodul putih keabu-


abuan.(10)
Uveitis Virus

Umumnya asimtomatik
HSV penyebab uveitis tersering di Amerika Serikat
terutama usia <60 tahun
Infeksi primer (HSV-1 dan HSV2) Masa laten di
ganglia trigeminal Reaktivasi
Diagnosa Uveitis Posterior

Anamnesis: Tajam penglihatan menurun, floaters.


Sering tidak disertai mata merah, nyeri, fotofobia.
Pemeriksaan Slit Lamp: Segmen anterior, lihat
kekeruhan lensa, vitritis (ants egg appearance),
lihat retina, papil nervus optik.
Pemeriksaan Laboratorium: PCR, Serologi, Optical
coherence tomography (OCT), USG B-scan, Fundus
fluoresen angiografi (FFA).
Tatalaksana
Prinsip: (1) tekan rx inflamasi, (2)cegah & perbaiki
kerusakan struktur, (3) perbaiki fungsi penglihatan (4)
hilangkan nyeri dan fotofobia.
Kortikosteroid topikal atau injeksi pantau
penggunaannya.
NSAID dan siklopegik
Antiviral: acyclovir IV 10 mg/kgBB setiap 8 jam pada 1-2
minggu pertama dilanjutkan dengan acyclovir oral
400-800 mg 5 kali dalam sehari selama 6-12 minggu.
Antiviral lainnya: Valacyclovir, Famsiklovir, Valgansiklofir.
Tatalaksana
Terapi bedah: Pada uveitis yang telah tenang
namun menyebabkan perubahan permanen, ex:
katarak sekunder, glaukoma sekunder, ablasio retina,
kekeruhan vitreus yang menetap.
Komplikasi
Glaukoma sekunder, katarak sekunder,
pendarahan vitreus, ablasio retina, oklusi
pembuluh darah dan atrofi papil.(8)

Prognosis
Fungsi penglihatan secara garis besar tidak terlalu
baik.
Vitritis

Inflamasi pada vitreus humor, umunya bagian


dari uveitis posterior.

Gejala: tajam penglihatan yang menurun dan


adanya floaters. Nyeri, fotofobia dan mata
merah jarang dikeluhkan.

Proses inflamasi penumpukan sel radang


gambaran seperti debu atau ants egg
appearance kasus berat: kekeruhan tebal,
menggelapkan gambaran retina.
IDENTITAS PASIEN
Nama Ny. D
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 58 Tahun
No. CM 0-84-26-27
Alamat Takengon, Aceh Tengah
Suku Gayo
Agama Islam
Tanggal Pemeriksaan 06 Juni 2017
ANAMNESIS
ANAMNESIS
KU Penglihatan kabur

Pandangan seperti berawan


KU
Pasien datang ke poliklinik Mata RSUDZA Banda
Aceh dengan keluhan penglihatan kabur. Keluhan
dirasakan di kedua mata terutama mata kiri sejak 1
RPS tahun yang lalu. Keluhan bersifat menetap, tidak
dipengaruhi cuaca atau aktivitas dan semakin lama
dirasakan semakin memburuk. Keluhan mata sakit,
perih, mata merah, keluar sekret dan fotofobia saat
ini tidak dirasakan pada kedua mata. Pasien
mengakui ada pandangan berawan pada mata
namun tidak terlalu jelas. Pasien tidak memiliki
riwayat diabetes melitus. Riwayat hipertensi dan
trauma sebelumnya disangkal.
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya. Sekitar tiga tahun yang lalu pasien
RPD
pernah menderita penyakit Herpes Simpleks pada
mata kiri.

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal


RPK
yang sama dengan pasien.

RPO Pasien memiliki riwayat penggunaan obat


Valacyclovir 3x500 mg oral selama 2 minggu.

Pasien merupakan seorang pensiunan pegawai.


RKS
Sekarang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
VITAL SIGN

GCS: TD: 72 kali / 18 kali /


Afebris
E4M6V5 120/80 menit menit
STATUS OFTALMOLOGIS
06 Juni 2017
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Foto Fundus (11 April dan 06 Juni 2017)

Tampak vaskularisasi diskus optikus berkurang dan batas


diskus optikus tidak tegas.
FOTO KLINIS
DIAGNOSIS KERJA
Vitritis + Atrofi papil oculi sinistra ec susp. HSV +
katarak senilis immatur oculi dextra et sinistra.

TATALAKSANA
Valacyclovir 3x500 mg
PROGNOSIS

Quo ad Vitam : Dubia ad bonam


Quo ad Functionam : Dubia ad malam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad malam
PEMBAHASAN
Gejala utama yang
didapatkan pada uveitis
Keluhan penglihatan kabur.
posterior: penglihatan
Keluhan dirasakan di kedua
mata terutama mata kiri sejak kabur yang tidak disertai
1 tahun yang lalu, menetap, nyeri, mata merah, dan
tidak dipengaruhi cuaca atau fotofobia.
aktivitas dan semakin lama Uveitis posterior timbul
dirasakan semakin memburuk. perlahan namun dapat
Keluhan mata sakit, perih,
terjadi secara akut.
mata merah, keluar sekret dan
fotofobia saat ini tidak
Pada pemeriksaan slit
dirasakan pada kedua mata. lamp: pada umumnya
akan didapatkan
gambaran seperti debu
PEMBAHASAN
Penyebab pasti penyakit
Pasien belum pernah pada pasien ini belum
mengalami hal ini diketahui secara pasti
sebelumnya. Pasien tidak namun diduga karena
memiliki riwayat diabetes virus.
melitus. Riwayat hipertensi anti toksoplasma, anti
dan trauma sebelumnya rubella, anti CMV dan
disangkal. Pasien HSV-I negatif. HSV-2
sebelumnya pernah positif.
menderita mata merah Infeksi primer (HSV-1 dan
yang disebabkan oleh HSV2) Masa laten di
virus Herpes. ganglia trigeminal
Reaktivasi.
PEMBAHASAN

Komplikasi paling sering:


glaukoma sekunder.
Gambaran papil yang
Komplikasi lainnya antara
mengalami atrofi, dan
lain katarak sekunder,
berkurangnya vaskularisasi
pendarahan vitreus,
ke diskus optikus pada
ablasio retina, oklusi
foto fundus.
pembuluh darah dan
atrofi papil.(8)
PEMBAHASAN
Katarak terjadi karena
faktor usia, namun juga
dapat terjadi pada
anak-anak yang lahir
Pasien berusia 58 tahun,
dengan kondisi tersebut.
mengakui ada
Katarak senilis adalah
pandangan berawan
semua kekeruhan lensa
pada mata namun tidak
yang terdapat pada usia
terlalu jelas. Shadow test
lanjut, yaitu usia diatas 50
(+) OS
tahun. pernyataan
tersebut sesuai dengan
kasus ini dimana pasien
sudah berusia 58 tahun.(6)
PEMBAHASAN
Prinsip: menekan reaksi
inflamasi, mencegah dan
memperbaiki kerusakan struktur,
memperbaiki fungsi penglihatan
Tatalaksana serta menghilangkan nyeri dan
medikamentosa fotofobia.
Untuk uveitis yang disebabkan
berupa antiviral
oleh virus, pengobatan klasik
valacyclovir 500 mg
yang diterapkan pada
yang dikonsumsi umumnya adalah antiviral
tiga kali sehari (acyclovir atau valacyclovir)
hambat pembentukan rantai
virus bagi beberapa virus
Herpes termasuk HSV-1 dan
HSV-2.
KESIMPULAN

Uveitis posterior adalah peradangan lapisan koroid yang


sering melibatkan jaringan sekitar seperti vitreus, retina,
dan nervus optik.

Prognosis uveitis posterior lebih buruk.

Gejala utama pada pasien berupa pandangan kabur,


sering tanpa mata merah, nyeri atau fotofobia. Komplikasi
yang terjadi pada pasien ini: atrofi papil.

Prinsip tatalaksana: (1) tekan rx inflamasi, (2)cegah &


perbaiki kerusakan struktur, (3) perbaiki fungsi penglihatan
(4) hilangkan nyeri dan fotofobia. Atasi penyakit yang
mendasari.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai