Tindakan
Tanggal pelayanan:
Kode kegiatan:
Jenis kelamin:
Nama:
Usia:
Diagnosis:
Tindakan medis:
Anamnesis:
KU:
RPS:
RPD:
RPK:
R.Sosial:
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran:
GCS:
status generalisata:
Kepala:
Mata: konjungtiva palpebra anemis: sklera ikterik: pupil: refleks cahaya: langsung: tidak langsung:
refleks kornea:
Thoraks: inspeksi: simetris: perkusi sonor: auskultasi: vesikuler (/) rhonki (/) wheezing (/)
Abdomen:Abdomen: inspeksi: distensi (-) Perkusi: timpani (+) Palpasi: soepel (+) undulasi (-) shifting
dullness (-) austkultasi: peristaltik (+)
Genitalia:
Anus:
Ekstrimitas:
planning:
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BORANG
Tindakan
Kode kegiatan:
Nama:Agra Febriansyah
Usia: 1 tahun
Diagnosis:
Diare akut
Dehidrasi ringan-sedang
Nutrisional marasmus
Tindakan medis:
--
Rehidrasi:
IVFD NaCl
KAEN 3B 12 gtt/i
Anamnesis:
rps:pasien datang dengan keluhan utama bab cair, keluhan dialami sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit (smrs). Bab cair, berlendir dengan ampas, bab berbau asam tanpa berbau busuk disertai
keluhan kemerahan disekitaran bokong. Pasien rewel, nafsu makan menurun, namun keinginan
untuk minum kuat. Mata cekung dan sela iga melebar, pasien tidak mengalami peningkatan berat
badan sejak 1 tahun terakhir. Pasien juga mengalami demam sejak 1 hari disertai batuk berdahak
sejak 6 bulan smrs. Dahak sulit dikeluarkan.Ditemukan bercak putih tebal tidak berdarah diseluruh
rongga mulut pasien sejak 6 bulan. Pasien datang ke IGD atas rujukan Dokter spesialis anak.
rpk: ibu kandung meninggal 1 tahun sebelumnya dengan keluhan batuk berdahak curiga TB Related
tp HIV-AIDS, saat ini pasien dirawat oleh nenek kandung.
Pemfis:
Kesadaran: alert
Gcs: E4 M6 V5
status generalisata:
Kepala: ubun-ubun sedikit cekung, mata cekung, konjungtiva palpebra inferior anemis, sklera tidak
ikterik, nafas cuping hidung tidak ditemukan, mukosa bibir normal.
Abdomen: distensi +, timpani, Peristaltik 6-7x, bising usus – soepel +, turgor kulit menurun,
Genitalia: laki-laki,
Planning:
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BORANG
Tindakan
Kode kegiatan:
Usia: 67 tahun
Tindakan medis:
Pemasangan infus
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ondansentron 8 mg / iv
rps: pasien datang dengan keluhan utama nyeri ulu hati, keluhan dirasakan 2 hari memberat 2 jam
sebelum masuk rumah sakit (smrs), nyeri ulu hati seperti ditusuk dan nyeri tidak menyebar, nyeri
memberat apabilatelat makan dan berkurang setelah makan. keluhan disertai mual dan muntah.
Muntah 5 kali, kira-kira 100cc, isi muntah apa yang dimakan. Pasien datang ke IGD atas keinginan
sendiri dibawa oleh keluarganya
rpd: nyeri ulu hati berulang + riwayat Diabetes Melitus tipe 2 + riwayat hipertensi +
Pemfis:
Kesadaran: alert
GCS: E4 M6 V5
vital sign:
status generalisata:
kepala: dbn
palpasi abdomen: ar/ quadran tengah atas: nyeri tekan + nyeri lepas – mcburney sign –
planning:
BORANG
Tindakan
Tanggal pelayanan:
Kode kegiatan:
Usia:12 tahun
Diagnosis:observasi febris
Tindakan medis:
Pemasangan infus
IVFD RL 18 gtt/i
Anamnesis:
Ku: demam
rps: pasien datang dengan keluhan demam, demam dirasakan naik turun selama 4 hari. Demam
turun dengan obat penurun panas. Pasien juga mengeluhkan lemas disertai pusing apabila demam
kembali tinggi, keluhan demam disertai meriang, nyeri sendi disertai keringat dingin. Keluhan mual,
muntah, serta nyeri perut disangkal. Tidak ada hal yang memperberat keluhan pasien. Pasien datang
ke IGD atas keinginan sendiri dibawa oleh anggota keluarganya
rpd: disangkal
rpk:tidak ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama seperti pasien.
Pemfis:
Kesadaran: alert
GCS: E4 M6 V5
status generalisata
planning:
- observasi TTV
- Evaluasi tanda dehidrasi
- Cek laboratorium: Darah rutin, elektrolit, Widal test
BORANG
Tindakan
Kode kegiatan:
Nama: Erminawati
Usia: 25 tahun
Diagnosis:
Tindakan medis:
Pemasangan infus
Isi data penatalaksanaan:
Anamnesis:
rps:pasien datang dengan keluhan utama BAB bair >10 kali dalam 3 jam terakhir sebelum masuk
rumah sakit. BAB cair dengan ampas, berbau asam tanpa lendir. BAB tidak seperti cucian air beras.
Keluhan BAB cair disertai muntah. Muntah 4 kali, isi muntah apa yang dimakan. Pasien juga
mengeluhkan lemas dan nyeri ulu hati setiap kali selesai BAB dan muntah. keluhan muncul tiba-tiba,
pasien menyangkal memakan sesuatu yang tidak biasa sebelumnya. tidak ada hal yang
memperingan ataupun memperparah keluhan pasien. pasien dibawa ke IGD atas keinginan sendiri,
dibawa oleh keluarga.
rpk: tidak ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama seperti pasien
Pemfis:
Kesadaran: alert
GCS: E4M6V5
status generalisata:
Kepala: mukosa bibir kering, mata tidak cekung, konjungtiva palpebra inferior tidak anemis
Abdomen: soepel + distensi – turgor kulit baik, peristaltik usus 8-9x/i bising usus –
planning:
- Observasi TTV
- Pantau rehidrasi
- Observasi nyeri dengan skala VAS
BORANG
Tindakan
Kode kegiatan:
Nama: Jamaan
Usia:55 tahun
Diagnosis:
Abdominal Pain
Tindakan medis:
Pemasangan Infus
Anamnesis:
rpd:pasien pernah mengalami keluhan yang sama dan didiagnosis dengan APS
Pemfis:
Kesadaran: alert
GCS: e4 m6 v5
vital sign:
status generalisata:
kepala: dbn
palpasi abdomen: ar/ quadran tengah atas: nyeri tekan + nyeri lepas – mcburney sign –
planning:
BORANG
Tindakan
Tanggal pelayanan:
Kode kegiatan:
Unit pelayanan: rs-igd
Nama:Maria
Usia: 85 tahun
Anamnesis:
RPS: pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran, terjadi secara tiba-tiba 3 jam sebelum
masuk RS. Riwayat trauma disangkal. Pasien sebelumnya sering mengeluhkan lemas dan nyeri
kepala. Pasien memiliki riwayat hipertensi lama dan rutin minum obat. Riwayat DM disangkal.
Pemfis:
Kesadaran: GCS:
planning:
Tindakan
Tanggal pelayanan:
Kode kegiatan:
Nama: Ny. P
Usia: 26th
Anamnesis:
KU: lemas
RPS: os datang dengan keluhan utama lemas. Keluhan terjadi secara tiba-tiba 3 jam SMRS. Keluhan
memberat disertai nyeri pada seluruh lapangan perut. Pasien mengaku sudah 2 bulan tidak datang
bulan dan sedang hamil dikonfirmasi dari plano-test (+) tetapi belum memeriksakan dirinya ke
dokter spesialis kandungan. Riwayat trauma disangkal.
RPD: disangkal
RPK: disangkal
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: Alert
GCS: E4M6V5
vital sign:
TD: 75/palpasi
HR: 136x/i
RR:28x/i
T: 36,9
status generalisata:
Kepala:
Mata:konjungtiva anemis (+/+) sklera ikterik (-/-) pupil isokor, refleks cahaya (+/+). Nafas cuping
hidung (+). mukosa bibir kering.
Thoraks: simetris, sonor (+/+). vesikuler (+/+) normal. Rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: defans muskular (+) distensi (-) soepel (-) undulasi (+) shifting dullnes (+) peristaltik usus
(sulit dinilai)
Planning:
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BORANG
Tindakan
Tanggal pelayanan:
Kode kegiatan:
Nama: ny. In
Usia: 26 th
- IVFD RL 20 tpm
Anamnesis:
RPS: pasien datang ke IGD dengan keluhan utama perdarahan dari jalan lahir, keluhan terjadi tiba-
tiba 1 jam SMRS. Pasien awalnya mengeluhkan nyeri perut tiba-tiba selanjutnya diikuti dengan
adanya perdarahan dan ada jaringan menggumpal hitam kemerahan yang keluar dari jalan lahir.
Pasien saat ini sedang mengandung 12-13 minggu, hamil anak pertama dan sudah pernah
memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan sebelumnya. Riwayat trauma disangkal.
RPD: disangkal
RPK: disangkal
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: Alert
GCS: E4M6V5
vital sign: TD:120/70 HR:96X/i RR:20x/i T: 36,2
status generalisata:
Kepala:
Mata: konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-) pupil isokor, refleks cahaya (+/+). Nafas cuping
hidung (-). mukosa bibir normal
Abdomen: soepel (+) nyeri tekan (+) kuadran simphisis (+) undulasi (-) shifting dullness (-)
VT: Orifisium uterus eksterna terbuka (+) 2cm, teraba jaringan sisa (+) perdarahan (+) cavum
douglas tidak menonjol
planning:
BORANG
Tindakan
Tanggal pelayanan:
Kode kegiatan:
Nama: Ny. SL
Usia: 67 tahun
Diagnosis:
Tindakan medis:
Anamnesis:
KU: lemas
RPS: pasien datang dengan keluhan utama lemas. Keluhan dirasakan sudah 3 hari. Keluhan
memberat apabila pasien berakivitas. Pasien menyangkal ada demam. Pasien mengeluhkan tidak
nafsu makan selama seminggu terakhir. Pasien juga mengeluhkan susah bernafas 1 hari terakhir.
Pasien membutuhkan usaha yang lebih keras saat membuang nafas setiap kali bernafas, sehingga
pasien tidak nyaman dan sulit beristirahat. Pasien memiliki riwayat asthma sejak kecil, memiliki obat
inhalasi kontroler harian, tetapi keluhan tidak berkurang. Riwayat mual muntah disangkal.
RPD: asthma
RPK: asthma
R.Sosial: pasien seorang pensiunan guru. Saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga mengurusi
rumah dan tinggal bersama anaknya
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: alert
GCS: E4M6V5
status generalisata:
Kepala:
Mata: konjungtiva palpebra anemis: (+/+) sklera ikterik: (-/-) pupil: isokor (+) refleks
cahaya:langsung: (+/+) tidak langsung: (+/+) refleks kornea: positif
Leher: nodul: disangkal. peningkatan TVJ disangkal
Thoraks: simetris: (+/+) sonor: (+/+) vesikuler (+/+) rhonki (+/+) wheezing (+/+)
planning:
- EKG
- Cek Lab: DL, elektrolit.
BORANG
Tindakan
Tanggal pelayanan:
Kode kegiatan:
Nama: Tn. SD
Usia: 46 tahun
Anamnesis:
KU: nyeri dan tidak dapat melihat pada mata sebelah kanan
RPS: os mengeluhkan mata kanan tidak bisa melihat. keluhan dirasakan 7 hari kemudian memberat 2
hari. Pasien awalnya mengeluhkan penglihatan mata kanan kabur kemudian os mengeluhkan tidak
bisa melihat menggunakan mata kanan disertai nyeri pada mata kanan. Keluhan semakin memberat
disertai muncul cairan putih kekuningan dari mata kanan pasien. Mata kanan pasien sering terkena
daun jagung dan pasien sering mengucek-ngucek matanya tanpa membersihkan tangan.
RPK: disangkal
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran:
GCS: E4 M6 V5
status generalisata:
Kepala:
Mata:
Hirschberg
Thoraks: simetris (+/+): sonor: (+/+) vesikuler (+/+) rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: inspeksi: soepel (+) distensi (-) Perkusi: timpani (+) Palpasi: undulasi (-) shifting dullness (-)
austkultasi: peristaltik (+)
planning:
BORANG
Tindakan
Tanggal pelayanan:
Kode kegiatan:
Nama: Tn.DF
Usia: 56 tahun
Diagnosis: Corpus Alienum ar. Orbita dextra
- Pantokain 2 gtt/ OD
- Ekstraksi benda asing
- Ofloxacin 4 dd gtt 2 OD
- C. Lyeters 4 dd gtt 2 OD
Anamnesis:
RPS: pasien datang ke IGD dengan keluhan utama mata kanan nyeri dan berair. Keluhan terjadi tiba-
tiba 30 menit SMRS. Pasien mengaku mata kanannya terkena serpihan besi saat pasien sedang
mengelas tanpa menggunakan pelindung mata. Pasien tidak mengeluhkan penurunan lapangan
pandang dan masih dapat menggerakkan bola mata kesegala arah. Keluhan mual muntah disangkal.
RPK: disangkal
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: alert
GCS: E4M6V5
status generalisata:
Kepala:
Mata:
Hirschberg
Thoraks: inspeksi : simetris (+/+) perkusi: sonor (+/+) auskultasi: vesikuler (+/+) rhonki (+/+)
wheezing (+/+)
Abdomen: inspeksi: distensi (-)perkusi: timpani (+) palpasi: soepel (+)auskultasi: peristaltik (+)
Ekstrimitas: hangat +
planning:
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BORANG
Tindakan
Nama: tn SD
Usia: 73 tahun
Anamnesis:
RPS: pasien datang dengan keluhan utama bicara pelo. Keluhan dirasakan tiba-tiba. Disertai mual.
Keluhan kelemahan anggota gerak, penurunan penglihatan, nyeri kepala, muntah dan nyeri dada
disangkal. Riwayat trauma disangkal. Pasien dengan riwayat darah tinggi dirujuk dari puskesmas ke
IGD RSUD Sumbawa dengan hipertensi emergensi dengan tensi awal di puskesmas 240/110 mmHg.
R.Sosial: pensiunan
Pemeriksaan Fisik
GCS: E4M6V5
Kepala:
Mata: konjungtiva palpebra pucat (-/-): sklera ikterik: - pupil: isokor (+/+) refleks cahaya: langsung:
(+/+)tidak langsung: (+/+) refleks kornea: +
Thoraks: inspeksi: simetris: (+/+) perkusi sonor: (+/+) auskultasi: vesikuler (+/+) rhonki (-/-) wheezing
(-/-)
Abdomen: Abdomen: inspeksi: distensi (-) Perkusi: timpani (+) Palpasi: soepel (+) undulasi (-) shifting
dullness (-) austkultasi: peristaltik (+)
Ekstrimitas:
Motorik 5/5/5/5
Sensorik: dbn
planning:
ASTMA
- POSISI FOWLER
- O2 4 LPM
- NEBUL VENTOLIN 2 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 2 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 2 RESPUL + PULMICORT 1 RESPUL
- METHILPREDNISOLON 40MG/ PO
- NEBUL COMBIVENT 1 RESPUL + PULMICORT 2 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 1 RESPUL + PULMICORT 2 RESPUL
- DRIP MGSO4 2 GRAM DALAM NS 500CC HABIS DALAM 1 JAM
KESADARAN: ALERT
GCS: E4 M6 V5
VITAL SIGN
TD: 110/80
HR: 98X/I
RR: 30X/I
SPO02: 92%
PEMERIKSAAN PARU:
Thoraks: inspeksi: simetris + perkusi sonor: +/+ auskultasi: vesikuler (+/+) rhonki (-/-) wheezing (+/+)
ASTMA ANAK
- POSISI FOWLER
- O2 4 LPM
- NEBUL VENTOLIN 1 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 1 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 1 RESPUL + PULMICORT 1 RESPUL
BPL:
- AMBROXOL SYR 3X CTH 1
- SALBUTAMOL + METILPREDNISOLON 4 MG 3X1 PULV
Tindakan medis:
- IVFD RL 20 TPM
- INJ. RANITIDIN 50 MG/ IV
- INJ. ONDANSENTRON 8 MG/ IV
- INJ. KETOROLAC 30MG/ IV
- INJ. FENTANYL 25 MG/ IV
- INJ. FENTANYL 50MG/IV
Anamnesis:
KU: NYERI
RPS: PASIEN DATANG DENGAN KELUHAN UTAMA NYERI. KELUHAN TERJADI TIBA-TEIBA SETELAH
PASIEN JATUH / KECELAKAAN. PASIEN SANGAT NYERI DAN SULIT DI GERAKKAN.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: ALERT
GCS:E4M6V5
status generalisata:
Kepala:
Mata: konjungtiva palpebra pucat (-/-) sklera ikterik: (-/-) pupil: refleks cahaya: langsung: + tidak
langsung: + refleks kornea: + jejas – hematom -
Thoraks: inspeksi: jejas - simetris: (+/+) perkusi sonor: (+/+) auskultasi: vesikuler (+/+) rhonki (-/-)
wheezing (-/-)
Abdomen:Abdomen: inspeksi: jejas – hematom - distensi (-) Perkusi: timpani (+) Palpasi: soepel (+)
undulasi (-) shifting dullness (-) austkultasi: peristaltik (+)
Ekstrimitas:
Ar. BRACHII:
Look: luka robek ukuran: panjang 5 cm lebar 2 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +
Ar. ANTE-BRACHII:
Look: luka robek ukuran: panjang 10 cm lebar 4 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +
Ar. CRURIS:
Look: luka robek ukuran: panjang 5 cm lebar 2 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +
Ar. FEMORALIS:
Look: luka robek ukuran: panjang 5 cm lebar 2 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +
Ar. PELVIS:
Look: luka robek ukuran: panjang 5 cm lebar 2 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +
planning: