Anda di halaman 1dari 27

BORANG

Tindakan

Tanggal pelayanan:

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin:

Data Dasar Pasien:

Nama:

Usia:

Diagnosis:

Tindakan medis:

Isi data penatalaksanaan:

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

KU:

RPS:

RPD:

RPK:

R.Sosial:

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran:

GCS:

vital sign: TD: HR: RR: T:

status generalisata:

Kepala:
Mata: konjungtiva palpebra anemis: sklera ikterik: pupil: refleks cahaya: langsung: tidak langsung:
refleks kornea:

Leher: nodul: peningkatan TVJ

Thoraks: inspeksi: simetris: perkusi sonor: auskultasi: vesikuler (/) rhonki (/) wheezing (/)

Abdomen:Abdomen: inspeksi: distensi (-) Perkusi: timpani (+) Palpasi: soepel (+) undulasi (-) shifting
dullness (-) austkultasi: peristaltik (+)

Genitalia:

Anus:

Ekstrimitas:

planning:

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan: 22 Februari 2019

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: anak

Jenis kelamin: laki-laki

Data Dasar Pasien:

Nama:Agra Febriansyah

Usia: 1 tahun

Diagnosis:

Diare akut

Dehidrasi ringan-sedang

Nutrisional marasmus

Pneumonia ec Susp. Tb paru

Kandidiasis oral related Hiv/aids;

Tindakan medis:

--

Isi data penatalaksanaan:

Rehidrasi:

IVFD NaCl

KAEN 3B 12 gtt/i

Inj. Cefotaxim 220mg/12 jam/ iv

Inj. Gentamisin 10mg/12 jam/iv

Nystatin drop 100.000 iu/ 8 jam/ p.o

Zinc syr 20mg/24 jam/ p.o


Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

Ku: bab cair

rps:pasien datang dengan keluhan utama bab cair, keluhan dialami sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit (smrs). Bab cair, berlendir dengan ampas, bab berbau asam tanpa berbau busuk disertai
keluhan kemerahan disekitaran bokong. Pasien rewel, nafsu makan menurun, namun keinginan
untuk minum kuat. Mata cekung dan sela iga melebar, pasien tidak mengalami peningkatan berat
badan sejak 1 tahun terakhir. Pasien juga mengalami demam sejak 1 hari disertai batuk berdahak
sejak 6 bulan smrs. Dahak sulit dikeluarkan.Ditemukan bercak putih tebal tidak berdarah diseluruh
rongga mulut pasien sejak 6 bulan. Pasien datang ke IGD atas rujukan Dokter spesialis anak.

rpd: diare akut, demam tinggi. Riwayat kejang –

rpk: ibu kandung meninggal 1 tahun sebelumnya dengan keluhan batuk berdahak curiga TB Related
tp HIV-AIDS, saat ini pasien dirawat oleh nenek kandung.

riwayat antenatal: tidak diketahui

riwayat natal: pasien lahir cukup bulan, pervaginam

riwayat post natal: tidak diketahui

riwayat imunisasi: tidak diketahui

R. Sosial: pasien balita usia 1 tahun

Pemfis:

Kesadaran: alert

Gcs: E4 M6 V5

BB: 4 kg, PB: 56cm

vital sign: HR: 138x/i RR: 28x/i T: 38,90C

status generalisata:

Kepala: ubun-ubun sedikit cekung, mata cekung, konjungtiva palpebra inferior anemis, sklera tidak
ikterik, nafas cuping hidung tidak ditemukan, mukosa bibir normal.

Orofaring: bercak putih tebal tidak berdarah diseluruh rongga mulut

Leher: pembesaran kgb tidak ditemukan

Thoraks: simetris, sela iga melebar, retraksi +, suara nafas:

vesikuler (+/+) rhonki: +/+ wheezing: -/-

Abdomen: distensi +, timpani, Peristaltik 6-7x, bising usus – soepel +, turgor kulit menurun,
Genitalia: laki-laki,

Anus dan bokong: kemerahan

Ekstrimitas: turgor kulit menurun, hangat +, sianosis –

Planning:

- Rehidrasi dan stabiliasi


- Rawat ruang isolasi anak
- Perbaikan dan koreksi nutrisi

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan: 22 Februari 2019

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: perempuan

Data Dasar Pasien:

Nama: Endang Hartati

Usia: 67 tahun

Diagnosis: GERD, Epigastric pain

Tindakan medis:

Pemasangan infus

Isi data penatalaksanaan:

IVFD RL 20 gtt/i

Inj. Omeprazol 40mg / iv

Inj. Ondansentron 8 mg / iv

Isi data ringkasan penyakit:


Anamnesis:

Ku: nyeri ulu hati

rps: pasien datang dengan keluhan utama nyeri ulu hati, keluhan dirasakan 2 hari memberat 2 jam
sebelum masuk rumah sakit (smrs), nyeri ulu hati seperti ditusuk dan nyeri tidak menyebar, nyeri
memberat apabilatelat makan dan berkurang setelah makan. keluhan disertai mual dan muntah.
Muntah 5 kali, kira-kira 100cc, isi muntah apa yang dimakan. Pasien datang ke IGD atas keinginan
sendiri dibawa oleh keluarganya

rpd: nyeri ulu hati berulang + riwayat Diabetes Melitus tipe 2 + riwayat hipertensi +

rpk: riwayat Diabetes melitus tipe 2 +

r.sosial: ibu rumah tangga

Pemfis:

Kesadaran: alert

GCS: E4 M6 V5

vital sign:

TD: 130/80, HR: 89x/i RR: 20x/i T: 37,80C

status generalisata:

kepala: dbn

leher: pembesaran KGB tidak didapatkan

thoraks: simetris, sonor, vesikuler +/+; rhonki -/-; wheezing -/-

abdomen: soepel +, distensi + peristaltik 6-7x, bising usus -,

palpasi abdomen: ar/ quadran tengah atas: nyeri tekan + nyeri lepas – mcburney sign –

ekstrimitas: hangat +, sianosis -, udem –

planning:

- Cek GDS: 109mg/dl


- Cek Laboratorium: Darah rutin, Elektrolit,
- Evaluasi TTV, monitoring tanda rehidrasi
- Evaluasi nyeri dengan VAS

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

BORANG
Tindakan
Tanggal pelayanan:

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: anak

Jenis kelamin: perempuan

Data Dasar Pasien:

Nama: septi Mardiandani

Usia:12 tahun

Diagnosis:observasi febris

Tindakan medis:

Pemasangan infus

Isi data penatalaksanaan:

IVFD RL 18 gtt/i

Drip paracetamol 1 gr/iv

Inj. Ondansentron 8mg / iv

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

Ku: demam

rps: pasien datang dengan keluhan demam, demam dirasakan naik turun selama 4 hari. Demam
turun dengan obat penurun panas. Pasien juga mengeluhkan lemas disertai pusing apabila demam
kembali tinggi, keluhan demam disertai meriang, nyeri sendi disertai keringat dingin. Keluhan mual,
muntah, serta nyeri perut disangkal. Tidak ada hal yang memperberat keluhan pasien. Pasien datang
ke IGD atas keinginan sendiri dibawa oleh anggota keluarganya

rpd: disangkal

rpk:tidak ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama seperti pasien.

rsosial: pasien seorang pelajar SMP.

Pemfis:

Kesadaran: alert
GCS: E4 M6 V5

vital sign: TD: 110/70 HR: 112x/i RR: 21x/i T: 39,10C

status generalisata

Kepala: konjungtiva palpebra anemis -, sklera normal

Leher: pembesaran KGB -

Thoraks:Simetris +, retraksi -, vesikuler +, rhonki – wheezing -

Abdomen:soepel +, distensi – nyeri tekan -

Ekstrimitas: petiche:- hangat +

planning:

- observasi TTV
- Evaluasi tanda dehidrasi
- Cek laboratorium: Darah rutin, elektrolit, Widal test

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan: 25 Februari 2019

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: perempuan

Data Dasar Pasien:

Nama: Erminawati

Usia: 25 tahun

Diagnosis:

GEA dengan dehdrasi ringan sedang

Tindakan medis:

Pemasangan infus
Isi data penatalaksanaan:

Inj. Ranitidin 50mg/iv

Inj. Ondansentron 8mg/iv

Inj. Ketorolac 30mg/iv

Attapulgit tab 1x 2 tab /P.O

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

Ku: BAB Cair

rps:pasien datang dengan keluhan utama BAB bair >10 kali dalam 3 jam terakhir sebelum masuk
rumah sakit. BAB cair dengan ampas, berbau asam tanpa lendir. BAB tidak seperti cucian air beras.
Keluhan BAB cair disertai muntah. Muntah 4 kali, isi muntah apa yang dimakan. Pasien juga
mengeluhkan lemas dan nyeri ulu hati setiap kali selesai BAB dan muntah. keluhan muncul tiba-tiba,
pasien menyangkal memakan sesuatu yang tidak biasa sebelumnya. tidak ada hal yang
memperingan ataupun memperparah keluhan pasien. pasien dibawa ke IGD atas keinginan sendiri,
dibawa oleh keluarga.

rpd: pasien tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya

rpk: tidak ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama seperti pasien

rsosial:pasien seorang ibu rumah tangga

Pemfis:

Kesadaran: alert

GCS: E4M6V5

vital sign TD: 110/70 HR: 112x/i RR: 24x/i T: 36,80C

status generalisata:

Kepala: mukosa bibir kering, mata tidak cekung, konjungtiva palpebra inferior tidak anemis

Leher: pembesaran KGB tidak dijumpai

Thoraks: simetris, sonor,vesikuler

Abdomen: soepel + distensi – turgor kulit baik, peristaltik usus 8-9x/i bising usus –

Ekstrimitas: hangat + sianosis –

planning:

- Observasi TTV
- Pantau rehidrasi
- Observasi nyeri dengan skala VAS

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan: 25 Februari 2019

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: laki-laki

Data Dasar Pasien:

Nama: Jamaan

Usia:55 tahun

Diagnosis:

Abdominal Pain

Tindakan medis:

Pemasangan Infus

Isi data penatalaksanaan:

IVFD NaCl 0,9% 20gtt/i

Inj. Ranitidin 50mg/iv

Inj. Ondansentron 8mg/iv

Drip paracetamol 1 gr/iv

Inj. Hyosin 20mg/iv

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

Ku: nyeri ulu hati


rps:pasien datang dengan keluhan utama nyeri ulu hati. Dirasakan tiba-tiba 1 jam sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri seperti tertindih, keluhan tidak disertai mual dan muntah. keluhan nyeri tidak
menyebar. Tidak ada hal yang memperingan maupun memperberat keluhan pasien. Keluhan nyeri
dada disangkal.

rpd:pasien pernah mengalami keluhan yang sama dan didiagnosis dengan APS

rpk:tidak ada anggota keluarga pasien dengan keluhan yang sama

rsosial:pasien seorang pensiunan. Riwayat perokok aktif 35 tahun

Pemfis:

Kesadaran: alert

GCS: e4 m6 v5

vital sign:

TD: 170/80 HR: 91x/i RR: 20X/I SP.02: 98%

status generalisata:

kepala: dbn

leher: pembesaran KGB tidak didapatkan

thoraks: simetris, sonor, vesikuler +/+; rhonki -/-; wheezing -/-

abdomen: soepel +, distensi + peristaltik 6-7x, bising usus -,

palpasi abdomen: ar/ quadran tengah atas: nyeri tekan + nyeri lepas – mcburney sign –

ekstrimitas: hangat +, sianosis -, ar cruris dextra et sinistra: pitting udem +/+

planning:

- Cek laboratorium: Darah rutin, enzim jantung: troponin I


- Evaluasi nyeri dengan Skala VAS
- EKG: Q Patologis di II,III, AVF
- Cek KGDS: 159 mg/dl

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan:

Kode kegiatan:
Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: perempuan

Data Dasar Pasien:

Nama:Maria

Usia: 85 tahun

Diagnosis: penurunan kesadaran (altered mental status) stroke iskemik

Tindakan medis: pemasangan infus, pemasangan kateter, pemasangan ngt

Isi data penatalaksanaan:

IVFD NaCl0,9% loading 1000cc

IVFD NaCl 0,9% Maintance 20 tpm

Inj. Citicholin 500mg/iv

Inj. Omeprazole 40mg/iv

Inj. paracetamol 1 gr/iv

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

KU: penurunan kesadaran

RPS: pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran, terjadi secara tiba-tiba 3 jam sebelum
masuk RS. Riwayat trauma disangkal. Pasien sebelumnya sering mengeluhkan lemas dan nyeri
kepala. Pasien memiliki riwayat hipertensi lama dan rutin minum obat. Riwayat DM disangkal.

RPD: pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.

RPK: hipertensi dan DM Tipe 2

R. sosial: pasien seorang

Pemfis:

Kesadaran: GCS:

vital sign status generalisata

planning:
Tindakan

Tanggal pelayanan:

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: Wanita

Data Dasar Pasien:

Nama: Ny. P

Usia: 26th

Diagnosis:Kehamilan Ektopik Terganggu dengan Shock hipovolemik

Tindakan medis: Pemasangan Infus, pemasangan kateter urin

Isi data penatalaksanaan:

- O2 4L/ Nasal canul


- IVFD RL loading 2000cc 2 lines
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50mg/iv
- Inj. Ondansentron 8mg/iv

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

KU: lemas

RPS: os datang dengan keluhan utama lemas. Keluhan terjadi secara tiba-tiba 3 jam SMRS. Keluhan
memberat disertai nyeri pada seluruh lapangan perut. Pasien mengaku sudah 2 bulan tidak datang
bulan dan sedang hamil dikonfirmasi dari plano-test (+) tetapi belum memeriksakan dirinya ke
dokter spesialis kandungan. Riwayat trauma disangkal.

RPD: disangkal

RPK: disangkal

R.Sosial: pasien seorang ibu rumah tangga

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran: Alert
GCS: E4M6V5

vital sign:

TD: 75/palpasi

HR: 136x/i

RR:28x/i

T: 36,9

status generalisata:

Kepala:

Mata:konjungtiva anemis (+/+) sklera ikterik (-/-) pupil isokor, refleks cahaya (+/+). Nafas cuping
hidung (+). mukosa bibir kering.

Leher: peningkatan TVJ (-)

Thoraks: simetris, sonor (+/+). vesikuler (+/+) normal. Rhonki (-/-) wheezing (-/-)

Abdomen: defans muskular (+) distensi (-) soepel (-) undulasi (+) shifting dullnes (+) peristaltik usus
(sulit dinilai)

Genitalia: perdarahan intravaginal disangkal.

Anus: tidak dinilai

Ekstrimitas: akral dingin (+/+) pucat (+/+) sianosis (+/+)

USG: Fast (+)

Planning:

- Rehidrasi cairan, stabilkan hemodinamik


- Pantau TTV, Monitoring pengeluaran urin/ jam melalui kateter urin
- Cek lab CITO: DL, Elektrolit, PT/APTT, Goldar/Rh, HBSAg
- Konsul spesialis obsgyn untuk persiapan cito laparotomi eksplorasi
-

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan:

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: wanita

Data Dasar Pasien:

Nama: ny. In

Usia: 26 th

Diagnosis: abortus inkomplit

Tindakan medis:pemasangan infus

Isi data penatalaksanaan:

- IVFD RL 20 tpm

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

KU: perdarahan dari jalan lahir

RPS: pasien datang ke IGD dengan keluhan utama perdarahan dari jalan lahir, keluhan terjadi tiba-
tiba 1 jam SMRS. Pasien awalnya mengeluhkan nyeri perut tiba-tiba selanjutnya diikuti dengan
adanya perdarahan dan ada jaringan menggumpal hitam kemerahan yang keluar dari jalan lahir.
Pasien saat ini sedang mengandung 12-13 minggu, hamil anak pertama dan sudah pernah
memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan sebelumnya. Riwayat trauma disangkal.

RPD: disangkal

RPK: disangkal

R.Sosial:pasien seorang karyawan BUMN

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran: Alert

GCS: E4M6V5
vital sign: TD:120/70 HR:96X/i RR:20x/i T: 36,2

status generalisata:

Kepala:

Mata: konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-) pupil isokor, refleks cahaya (+/+). Nafas cuping
hidung (-). mukosa bibir normal

Leher: peningkatan tvj disangkal. Nodul disangkal

Thoraks: simetris, sonor (+/+) vesikuler (+/+)

Abdomen: soepel (+) nyeri tekan (+) kuadran simphisis (+) undulasi (-) shifting dullness (-)

Genitalia: perdarahan dari jalan lahir.

VT: Orifisium uterus eksterna terbuka (+) 2cm, teraba jaringan sisa (+) perdarahan (+) cavum
douglas tidak menonjol

Anus: tidak dinilai

Ekstrimitas: hangat (+/+) pucat (+/+)

planning:

- Cek lab: DL, HBSAG, Goldar/Rh


- Konsul Spesialis obsgyn: persiapan kuretase

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan:

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: wanita

Data Dasar Pasien:

Nama: Ny. SL

Usia: 67 tahun
Diagnosis:

Asthma-COPD Overlaps Syndrome

Weakness dengan hipokalemia (2,20)

Tindakan medis:

Isi data penatalaksanaan:

- O2 4 L/i per nasal canul


- Nebulizer combivent 2 respul + pulmicort 1 respul
- IVFD RL loading1000cc
- IVFD RL Maintanance 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50mg/iv
- Inj. Ondansentron 8mg/iv

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

KU: lemas

RPS: pasien datang dengan keluhan utama lemas. Keluhan dirasakan sudah 3 hari. Keluhan
memberat apabila pasien berakivitas. Pasien menyangkal ada demam. Pasien mengeluhkan tidak
nafsu makan selama seminggu terakhir. Pasien juga mengeluhkan susah bernafas 1 hari terakhir.
Pasien membutuhkan usaha yang lebih keras saat membuang nafas setiap kali bernafas, sehingga
pasien tidak nyaman dan sulit beristirahat. Pasien memiliki riwayat asthma sejak kecil, memiliki obat
inhalasi kontroler harian, tetapi keluhan tidak berkurang. Riwayat mual muntah disangkal.

RPD: asthma

RPK: asthma

R.Sosial: pasien seorang pensiunan guru. Saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga mengurusi
rumah dan tinggal bersama anaknya

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran: alert

GCS: E4M6V5

vital sign: TD: 140/80 HR: 98 RR: 24 T: 36,2

status generalisata:

Kepala:

Mata: konjungtiva palpebra anemis: (+/+) sklera ikterik: (-/-) pupil: isokor (+) refleks
cahaya:langsung: (+/+) tidak langsung: (+/+) refleks kornea: positif
Leher: nodul: disangkal. peningkatan TVJ disangkal

Thoraks: simetris: (+/+) sonor: (+/+) vesikuler (+/+) rhonki (+/+) wheezing (+/+)

Abdomen: soepel + distensi - timpani + undulasi – shifting - dullness – peristaltik: normal.

Genitalia: tidak dinilai

Anus: tidak dinilai

Ekstrimitas: hangat (+/+) sianosis (-/-)

planning:

- EKG
- Cek Lab: DL, elektrolit.

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan:

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: laki-laki

Data Dasar Pasien:

Nama: Tn. SD

Usia: 46 tahun

Diagnosis: Ulkus kornea

Tindakan medis: pemasangan infus

Isi data penatalaksanaan:

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

KU: nyeri dan tidak dapat melihat pada mata sebelah kanan
RPS: os mengeluhkan mata kanan tidak bisa melihat. keluhan dirasakan 7 hari kemudian memberat 2
hari. Pasien awalnya mengeluhkan penglihatan mata kanan kabur kemudian os mengeluhkan tidak
bisa melihat menggunakan mata kanan disertai nyeri pada mata kanan. Keluhan semakin memberat
disertai muncul cairan putih kekuningan dari mata kanan pasien. Mata kanan pasien sering terkena
daun jagung dan pasien sering mengucek-ngucek matanya tanpa membersihkan tangan.

RPD: os tidak pernah mengeluhkan keluhan yang sama

RPK: disangkal

R.Sosial: os bekerja sebagai petani jagung

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran:

GCS: E4 M6 V5

vital sign: TD: 120/80 HR:87 x/i RR:20x/i T: 36,90C

status generalisata:

Kepala:

Mata:

Kanan Segmen Kiri


Anterior
Tidak dapat dinilai GBM

Hirschberg

VOD 1/~ Visus VOS 5/5


Gerakan bola mata tidak dapat dinilai, Bulbus okuli Gerakan bola mata normal,
enoftalmus (-), eksoftalmus (+), enoftalmus (-), eksoftalmus (-),
strabismus (-) strabismus (-)
Sekret (+), edema (+), ptosis (+), Palpebra Sekret (-), edema (-), ptosis (-),
hiperemis (+), lagoftalmus (-) ektropion hiperemis (-), lagoftalmus (-)
(-) entropion (-) ektropion (-) entropion (-)
Inj.Konjungtiva (+), Inj.Episklera (+) Konjungtiva Inj.Konjungtiva(-), Inj.Episklera (+)
Hiperemis (-) bulbi Hiperemis (-)
Anemis (-) Konjungtiva Anemis (-)
tarsal
Tidak dapat dinilai Sklera Putih
Defect berupaulkus, keruh (+), infiltrat Kornea Bulat, Jernih, edema (-), arkus senilis
(+) bercak putih (+) (+)
Keruh (+), COA dangkal. Hipopion (+). COA Jernih, kedalaman ukup
Kripta (N), Warna coklat, edema (+), Iris Kripta (N), Warna coklat, edema (-),
sinekia (+) sinekia (-)
Tidak dapat dinilai Pupil RCTL (+), RCL(+), Isokor, Bulat, 
3mm
Sinekia (+) tidak dapat dinilai Lensa Jernih

Leher: nodul: tidak ada peningkatan TVJ: tidak ada

Thoraks: simetris (+/+): sonor: (+/+) vesikuler (+/+) rhonki (-/-) wheezing (-/-)

Abdomen: inspeksi: soepel (+) distensi (-) Perkusi: timpani (+) Palpasi: undulasi (-) shifting dullness (-)
austkultasi: peristaltik (+)

Ekstrimitas:pitting edema (-/-)

planning:

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan:

Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: laki-laki

Data Dasar Pasien:

Nama: Tn.DF

Usia: 56 tahun
Diagnosis: Corpus Alienum ar. Orbita dextra

Tindakan medis: bedah minor

Isi data penatalaksanaan:

- Pantokain 2 gtt/ OD
- Ekstraksi benda asing
- Ofloxacin 4 dd gtt 2 OD
- C. Lyeters 4 dd gtt 2 OD

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

KU: Mata kanan nyeri dan berair

RPS: pasien datang ke IGD dengan keluhan utama mata kanan nyeri dan berair. Keluhan terjadi tiba-
tiba 30 menit SMRS. Pasien mengaku mata kanannya terkena serpihan besi saat pasien sedang
mengelas tanpa menggunakan pelindung mata. Pasien tidak mengeluhkan penurunan lapangan
pandang dan masih dapat menggerakkan bola mata kesegala arah. Keluhan mual muntah disangkal.

RPD: riwayat DM II dan Hipertens disangkal

RPK: disangkal

R.Sosial: pasien seorang wiraswasta, sehari-hari bekerja sebagai montir

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran: alert

GCS: E4M6V5

vital sign: TD: 130/90 HR: 85x/i RR: 20x/i T: 36,3

status generalisata:

Kepala:

Mata:

Kanan Segmen Kiri


Anterior
GBM

Hirschberg

VOD 5/5 Visus VOS 5/5


Gerakan bola mata normal. Bulbus Gerakan bola mata normal,
enoftalmus (-), eksoftalmus (-), okuli enoftalmus (-), eksoftalmus (-),
strabismus (-) strabismus (-)
Sekret (-), edema (-), ptosis (-), Palpebra Sekret (-), edema (-), ptosis (-),
hiperemis (+), lagoftalmus (-) hiperemis (-), lagoftalmus (-)
ektropion (-) entropion (-) ektropion (-) entropion (-)
Inj.Konjungtiva (+), Inj.Episklera Konjungtiva Inj.Konjungtiva(-), Inj.Episklera (+)
(+). Serpihan besi (+) bulbi
Hiperemis (-) Konjungtiva Hiperemis (-)
Anemis (-) tarsal Anemis (-)
Putih Sklera Putih
Defect berupa serpihan benda Kornea Bulat, Jernih, edema (-), arkus
asing, keruh (-), infiltrat (-) senilis (+)
Jernih (+). COA Jernih, kedalaman ukup
Kripta (N), Warna coklat, edema (- Iris Kripta (N), Warna coklat, edema (-),
), sinekia (-) sinekia (-)
RCTL (+), RCL(+), Isokor, Bulat, Pupil RCTL (+), RCL(+), Isokor, Bulat, 
 3mm 3mm
Jernih Lensa Jernih

Leher: nodul: tidak ada peningkatan TVJ: tidak ada

Thoraks: inspeksi : simetris (+/+) perkusi: sonor (+/+) auskultasi: vesikuler (+/+) rhonki (+/+)
wheezing (+/+)

Abdomen: inspeksi: distensi (-)perkusi: timpani (+) palpasi: soepel (+)auskultasi: peristaltik (+)

Ekstrimitas: hangat +

planning:

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BORANG
Tindakan

Tanggal pelayanan: 22 mei 2019


Kode kegiatan:

Unit pelayanan: rs-igd

Pendamping: dr. Putu

Kategori pasien: dewasa

Jenis kelamin: laki-laki

Data Dasar Pasien:

Nama: tn SD

Usia: 73 tahun

Diagnosis: Hipertensi emergensi dan CVA

Tindakan medis: pemasangan infus

Isi data penatalaksanaan:

Drip Nicardipin 10 mg dalam NS 90cc dosis inisial 0,5 mcg (21cc/jam)

Inj. Ranitidin 50mg/iv

Inj. Ondansentron 8mg/iv

Inj. Citicholine 500mg/iv

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

KU: bicara pelo

RPS: pasien datang dengan keluhan utama bicara pelo. Keluhan dirasakan tiba-tiba. Disertai mual.
Keluhan kelemahan anggota gerak, penurunan penglihatan, nyeri kepala, muntah dan nyeri dada
disangkal. Riwayat trauma disangkal. Pasien dengan riwayat darah tinggi dirujuk dari puskesmas ke
IGD RSUD Sumbawa dengan hipertensi emergensi dengan tensi awal di puskesmas 240/110 mmHg.

RPD: hipertensi (+)

RPK: hipertensi (+)

R.Sosial: pensiunan

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran: Compos mentis

GCS: E4M6V5

vital sign: TD: 185/100 HR: 98x/i RR: 20x/i T:37,0


status generalisata:

Kepala:

Mata: konjungtiva palpebra pucat (-/-): sklera ikterik: - pupil: isokor (+/+) refleks cahaya: langsung:
(+/+)tidak langsung: (+/+) refleks kornea: +

Px nervus VII: DBN

Leher: nodul: - peningkatan TVJ -

Thoraks: inspeksi: simetris: (+/+) perkusi sonor: (+/+) auskultasi: vesikuler (+/+) rhonki (-/-) wheezing
(-/-)

Abdomen: Abdomen: inspeksi: distensi (-) Perkusi: timpani (+) Palpasi: soepel (+) undulasi (-) shifting
dullness (-) austkultasi: peristaltik (+)

Ekstrimitas:

Motorik 5/5/5/5

Sensorik: dbn

planning:

Isi data catatan dan usulan dokter pendamping:

ASTMA

- POSISI FOWLER
- O2 4 LPM
- NEBUL VENTOLIN 2 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 2 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 2 RESPUL + PULMICORT 1 RESPUL
- METHILPREDNISOLON 40MG/ PO
- NEBUL COMBIVENT 1 RESPUL + PULMICORT 2 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 1 RESPUL + PULMICORT 2 RESPUL
- DRIP MGSO4 2 GRAM DALAM NS 500CC HABIS DALAM 1 JAM

OS MENGELUHKAN SESAK NAFAS, KELUHAN TERJADI TIBA-TIBA KETIKA PASIEN BERAKTIVITAS,

KESADARAN: ALERT

GCS: E4 M6 V5
VITAL SIGN

TD: 110/80

HR: 98X/I

RR: 30X/I

SPO02: 92%

PEMERIKSAAN PARU:

Thoraks: inspeksi: simetris + perkusi sonor: +/+ auskultasi: vesikuler (+/+) rhonki (-/-) wheezing (+/+)

ASTMA ANAK

- POSISI FOWLER
- O2 4 LPM
- NEBUL VENTOLIN 1 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 1 RESPUL
- NEBUL COMBIVENT 1 RESPUL + PULMICORT 1 RESPUL

BPL:
- AMBROXOL SYR 3X CTH 1
- SALBUTAMOL + METILPREDNISOLON 4 MG 3X1 PULV

Diagnosis: CLOSE FRAKTUR / OPEN FRACTUR

Tindakan medis:

Isi data penatalaksanaan:

- IVFD RL 20 TPM
- INJ. RANITIDIN 50 MG/ IV
- INJ. ONDANSENTRON 8 MG/ IV
- INJ. KETOROLAC 30MG/ IV
- INJ. FENTANYL 25 MG/ IV
- INJ. FENTANYL 50MG/IV

FOTO RONTGENT BRACHII AP/LAT


FOTO RONTGENT ANTEBRACHII AP/LAT

FOTO ROTGENT THORAX

FOTO ROTGENT FEMUR AP/LAT

FOTO RONTGENT CRURIS AP/LAT

FOTO RONTGENT MANUS AP/OBLIQ

FOTO RONTGENT PEDIS AP/OBLIQ

FOTO RONTGENT PELVIC AP

KONSULTASI SPESIALIS BEDAH ORTOPEDI

Isi data ringkasan penyakit:

Anamnesis:

KU: NYERI

RPS: PASIEN DATANG DENGAN KELUHAN UTAMA NYERI. KELUHAN TERJADI TIBA-TEIBA SETELAH
PASIEN JATUH / KECELAKAAN. PASIEN SANGAT NYERI DAN SULIT DI GERAKKAN.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran: ALERT

GCS:E4M6V5

vital sign: TD:130/80 HR: 98x/i RR: 20 x/i T: 37 C

status generalisata:

Kepala:

Mata: konjungtiva palpebra pucat (-/-) sklera ikterik: (-/-) pupil: refleks cahaya: langsung: + tidak
langsung: + refleks kornea: + jejas – hematom -

Leher: nodul:- peningkatan TVJ -

Thoraks: inspeksi: jejas - simetris: (+/+) perkusi sonor: (+/+) auskultasi: vesikuler (+/+) rhonki (-/-)
wheezing (-/-)

Abdomen:Abdomen: inspeksi: jejas – hematom - distensi (-) Perkusi: timpani (+) Palpasi: soepel (+)
undulasi (-) shifting dullness (-) austkultasi: peristaltik (+)

Ekstrimitas:

Ar. BRACHII:
Look: luka robek ukuran: panjang 5 cm lebar 2 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +

Feel: krepitasi + hangat + pulsasi arteri perifer +

Move: nyeri + terbatas +

Ar. ANTE-BRACHII:

Look: luka robek ukuran: panjang 10 cm lebar 4 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +

Feel: krepitasi + hangat + pulsasi arteri perifer +

Move: nyeri + terbatas +

Ar. CRURIS:

Look: luka robek ukuran: panjang 5 cm lebar 2 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +

Feel: krepitasi + hangat + pulsasi arteri perifer +

Move: nyeri + terbatas +

Ar. FEMORALIS:

Look: luka robek ukuran: panjang 5 cm lebar 2 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +

Feel: krepitasi + hangat + pulsasi arteri perifer +

Move: nyeri + terbatas +

Ar. PELVIS:

Look: luka robek ukuran: panjang 5 cm lebar 2 cm. bone exposure – hematom + kemerahan +

Feel: krepitasi + hangat + pulsasi arteri perifer +

Move: nyeri + terbatas +

planning:

Anda mungkin juga menyukai