Anda di halaman 1dari 33

PENINGKATAN KAPASITAS

KADER PALIATIF
PUSKESMAS KECAMATAN
MATRAMAN

PENGERTI
AN

DASAR HUKUM
Departemen Kesehatan Republik Indonesia menerbitkan
surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
812/Menkes/SK/VIII/2007 pada tanggal 19 Juli 2007 yang
berisi keputusan Menkes tentang kebijakan palliative
care.
Dengan terbitnya surat keputusan tersebut diharapkan
bisa menjadi pedoman-pedoman pelaksanaan palliative
care di seluruh Indonesia serta mendorong lajunya
pengembangan palliative care secara kualitas maupun
kuantitas.

SASARAN PERAWATAN PALIATIF


Perawatan ini diberikan pada semua stadium kanker,
bahkan juga pada penderita penyakit-penyakit lain
yang mengancam kehidupan seperti HIV/AIDS dan
berbagai kelainan yang bersifat kronis (Stroke,
Penyakit paru obstruksi kronis, dll)
Diberikan pada pasien anak, dewasa dan terutama
pada pasien geriatri (lansia) pada masa-masa akhir
kehidupannya

TIM PALIATIF
Profesi setiap anggota tim sudah
dikenal cakupan dan lingkup
kerjanya,
Para profesional ini bergabung
dalam satu kelompok kerja,
Secara bersama mereka menyusun
dan merancang tujuan akhir
perawatan,
Bila perlu kepemimpinan dapat
terbagi diantara anggota tim,
tergantung kondisi yang diperlukan
oleh pasien,
Tim adalah motor penggerak semua
kegiatan pasien,
Proses interaksi antara tim, pasien

Terdiri dari :
Dokter
Paramedis
Ahli gizi,
Ahli fisioterapi,
Pekerja sosial,
Psikolog/psikiat
er,
Rohaniwan,
dan lainnya
yang bekerja
secara
terkoordinasi
dan melayani
sepenuh hati.

Beberapa karakteristik perawat paliatif


adalah:
1.
2.

3.
4.

5.

Mengurangi rasa sakit dan


keluhan lain yang
mengganggu.
Menghargai kehidupan dan
menyambut kematian
sebagai proses yang
normal.
Tidak berusaha
mempercepat atau
menunda kematian.
Mengintegrasikan aspek
psikologis, sosial dan
spiritual dalam perawatan
pasien.
Membantu pasien hidup
seaktif mungkin sampai
akhir hayat.

Lanjutan :
6.
7.
8.
9.

Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit


dan setelah kematian.
Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan keluarganya, termasuk konseling masa duka cita, jika
diindikasikan.
Menghindari tindakan yang sia - sia
Bersifat individual tergantung kebutuhan pasien

Perawatan Paliatif pada pasien sakit kronis

PERAWATAN DAPAT DILAKUKAN


SECARA

rawat inap,
rawat jalan,
rawat rumah (home care),
day care menitipkan pasien selama jam kerja jika
pendamping atau keluarga yang merawatnya
memiliki keperluan lain (sepertiday carepada
penitipan anak).
respite care yaitu : layanan yang bersifat
psikologis melalui konseling dengan psikolog atau
psikiater, bersosialisasi dengan penderita kanker
lain, mengikuti terapi musik, dan lain-lain.

RAWAT RUMAH
Dilakukan dengan kunjungan ke rumah pasien,
terutama mereka yang tidak dapat pergi ke
rumah sakit.
Kunjungan dilakukan oleh tim untuk memantau
dan memberikan solusi atas masalah-masalah
yang dialami pasien dan keluarganya, baik
masalah medis maupun psikis, sosial, dan
spiritual

PERAN KADER DALAM PALIATIF CARE


Kader memberikan pendampingan bagi pasien dan
keluarga
Kader dapat menjembatani antara pelayanan
kesehatan dan pasien
Kader dapat meningkatkan kesadaran tentang
dukungan terhadap pasien dan keluarga yang
menderita kanker
Kader dapat membentu tugas administratif
Kader dapat membentu meningkatkan kesehatan
Kader dapat memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien dan keluarga
Kader dapat membantu dalam menggalang dana
Kader dapat membantu rehabilitasi pasien

PENDAMPINGAN PALIATIF CARE OLEH


KADER
Perubahan perilaku pasien merupakan beban
mental yang berat bagi keluarga sehingga tidak
jarang keluarga pasien juga menderita baik psikis
maupun fisik.
Kelelahan dan rasa jenuh keluarga dalam
merawat bisa juga dibantu dengan
pendampingan oleh kader.
Beri pemahaman aspek psikososial pada
penderita dan keluarga selama dalam perawatan
sebelum melakukan pendampingan
Berikan pendampingan dengan empati

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS KADER


Forum Group Diskusi dengan tim Paliatif setiap 2
bulan sekali
Refreshing ketrampilan yang telah diperoleh
kader sebelumnya dengan diskusi kasus yang
ditemukan

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS


KADER
Deteksi dini kanker > WASPADA
Waktu buang air besar /kecil dan perubahan
kebiasaan atau gangguan
Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
Suara serak atau batuk yang tak sembuh sembuh
Payudara atau di tempat lain ada benjolan
Andeng andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya
menjadi besar dan gatal
Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
Adanya koreng atau borok yang tidak mau sembuh sembuh

Pemeriksaan Yang Dapat


Dilakukan Untuk Pendektesian
Dini Kanker

SADARI
IVA minimal dalam 5 tahun
PAP Smear tiap tahun
Pemeriksaan HPV
Krioterapi

PESAN
Sekecil apapun benjolan yagn di temukan segera
konsultasikan diri anda ke fasilitas kesehatan
Menunda berarti memberi kesempatan sel kanker
berkembang dan mengurangi kesempatan untuk
sembuh

Anda mungkin juga menyukai