Anda di halaman 1dari 48

KULIAH 11 ASPEK SPASIAL KAWASAN PERDESAAN

Prof. Dr. GUNAWAN


SUMODININGRAT
DUDDY ROESMARA DONNA,SE, M.Si

Desa Itu
.

Indah
Tenang
Damai

Desa Itu

Keseder
hanaan

Desa Itu
Kekurangan
Kemiskinan

Desa
Istilah Yang
Dikenal Oleh
Masyarakat
Indonesia:
Desa = Deshi
Tanah Kelahiran /
Tumpah Darah

PENAMAAN DESA DI BEBERAPA


DAERAH

Gampong / Meunasah = di Aceh


Huta / Kuta
= di Sumatera Utara
Nagari
= di Sumatera Barat
Wanus
= di Sulawesi Utara
Wanua
= di Minahasa
Gaukang
= di Ujung Pandang
Dusun Dati
= di Maluku

PENGERTIAN DESA
DEFINISI :
UU No. 6 Th. 2014 Pasal 1
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PENGERTIAN DESA
Desa merupakan perwujudan geografis
yang ditimbulkan oleh unsur-unsur :
Fisiografis
Ekonomi
Politik
Kultural
setempat dalam hubungan dan pengaruh
timbal balik dengan daerah lain
R. Bintarto (1977)

Unsur Fisiografis
Unsur yang
terkait
dengan
kondisi fisik
desa
diantaranya
tanah, air,
dan udara

Unsur
Ekonomis
Terkait dengan
berbagai aktivitas
manusia dalam
memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Unsur Politik
Dapat diartikan
sebagai
aktivitas
manusia dalam
pengaturan
hidup bersama.

Unsur
Kultural
Desa memiliki
budaya /
kebudayaan
yang sangat
kuat, baik
berupa adat
kebiasaan
maupun
kebendaan.

POTENSI DESA

Sumber Daya yang ada disuatu desa,


berupa alam dan manusia serta hasil-hasil
karya manusianya yang digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berupa:

Potensi Fisik (tanah, air, udara, iklim, dan biotis)


Potensi non-Fisik (penduduk, aparatur dan
lembaga sosial)

DESA BERDASARKAN POTENSINYA

Desa berpotensi tinggi


Landai, subur, dan sumber air
mencukupi.
Desa berpotensi sedang
Topografi bervariasi, tanah kurang
subur, dan irigasi setengah teknis.
Desa berpotensi rendah
Topografi berbukit, tanah kurang subur,
dan mengandalkan air hujan.

DESA BERDASARKAN TINGKAT PEMBANGUNAN


DAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN

Desa Swadaya
Suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh
masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhannya
dengan cara mengadakan sendiri.
Desa Swakarya
Desa yang sudah lebih maju mampu memproduksi
kebutuhan sendiri dan kelebihan produksi dapat dijual
ke daerah-daerah lain.
Desa Swasembada atau Desa Maju
Desa yang sudah mampu mengembangkan semua
potensi yang ada dengan optimal serta mampu
berinteraksi dengan masyarakat di daerah lain

DESA BERDASARKAN
KEPADATAN PENDUDUKNYA
Desa terdiri dari kelompok-kelompok desa berikut
ini:
Desa terkecil, kepadatan kurang dari 100
jiwa/km2.
Desa kecil, kepadatannya 100-500 jiwa/km 2.
Desa sedang, kepadatannya 1500-3000 jiwa/km 2.
Desa terbesar, kepadatannya 3000-4500
jiwa/km2.

DESA BERDASARKAN LUAS


WILAYAHNYA
Khususnya desa-desa di pulau jawa dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
Desa terkecil, luasnya kurang dari 2 km 2.
Desa kecil, luasnya 2-4 km 2.
Desa sedang, luasnya 4-6 km 2.
Desa besar, luasnya 6-8 km 2.
Desa terbesar, luasnya 8-10 km 2.

FUNGSI DESA TERHADAP KOTA

Sebagai hinterlandatau daerah dukung berfungsi


sebagai daerah pemberi bahan makan pokok seperti
padi, jagung, ketela, di samping bahan makan lain
seperti kacang, kedelai, buah-buahan, dan makan lain
yang berasal dari hewan.
Sebagai raw material, yaitu lumbung bahan mentah
dan sebagaiman power, yaitu lumbung dari hewan.
Darioccupation(segi kegiatan kerja), desa dapat
merupakan
desa
cocok
tanam,
desa
manufaktur/industri, desa nelayan, dan sebagainya.

POLA TATA RUANG DESA

sangat sederhana;
letak rumah di
kelilingi
pekarangan cukup
luas;
jarak antara
rumah satu
dengan lain cukup
longgar;
setiap mempunyai
halaman;
sawah dan ladang
di luar

POLA MEMANJANG MENGIKUTI


JALUR JALAN RAYA ATAU ALUR
SUNGAI
Arah
pengembangan
Jalan
Lahan
Pertanian/Industri
Permukiman

POLA MEMANJANG PANTAI

Laut

Kawasan Pertanian/Industri
Permukiman
Laut

POLA TERPUSAT
Biasanya di pegunungan dan penduduk berasal dari
satu keturunan

Permukiman
Kawasan Pertanian/
Industri
Arah pengembangan

POLA MENGELILINGI FASILITAS


TERTENTU ( DANAU, WADUK,
PASAR )

Permukiman
Penduduk
Fasilitas yang ada
Kawasan
Pertanian/Industri

POLA PERMUKIMAN DESA DI


INDONESIA

Memanjang jalan, sungai, pantai dan jalan


kereta api di dataran rendah.
Radial di wilayah pegunungan.
Tersebar di wilayah perbukitan.

Tersebar

Radial

Linier

PENGERTIAN KOTA

PerMenDaNeg no 2 87 ps 1
Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang
mempunyai batasan administrasi yang diatur dalam
perundang-undangan, serta permukiman yang telah
memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.

Bintarto
Sebuah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsurunsur alami nonalami, dengan gejala-gejala pemusatan
penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang
bersifat heterogen dan materialistis dibanding Hinterland.

PENGERTIAN KOTA
Northam
Kota adalah lokasi dengan ciri-ciri:
a.
Kepadatan penduduknya lebih tinggi dibandingkan
dengan rata-rata kepadatan penduduk sekitarnya.
b.
Penduduk pada lokasi atau tempat tersebut sebagian
besar tidak bergantung pada sektor pertanian dan
tidak juga pada aktifitas ekonomi primer.
c.
Lokasi
tersebut
menjadi
pusat
kebudayaan,
administrasi dan ekonomi bagi wilayah-wilayah di
sekitarnya.

KARAKTERISTIK MASYARAKAT
DAN KEHIDUPAN KOTA
1.
2.

3.

4.

Secara demografis (heterogen dan padat).


Secara ekonomi (bergerak di bidang
industri, perdagangan dan jasa, dan
besarnya pendapatan bervariasi).
Secara sosiologis (individualis, komunikasi
tidak langsung).
Budaya (multikultur, inovatif, dan dinamis).

KLASIFIKASI KOTA

Numerik (Kuantitatif)
Berdasarkan
jumlah
penduduk,
kepadatan,
perbandingan
jenis
kelamin, dan luas kota
Non Numerik (Kualitatif)
Berdasarkan tahapan perkembangan,
fungsi,
dan
kondisi
sosial
penduduknya.

KLASIFIKASI NUMERIK
KOTA DI INDONESIA MENURUT JUMLAH PENDUDUKNYA

Kota kecil atau kota kecamatan (town


ship): 20.000 100.000 jiwa.
Kota sedang atau kota kabupaten (town):
50.000 100.000 jiwa.
Kota besar: 100.000 1.000. 000 jiwa.
Kota metropolitan: > 1.000.000 jiwa.
Kota raksasa atau megapolitan: >
14.000.000 jiwa.

KLASIFIKASI NON NUMERIK


menurut FUNGSINYA

Kota Pusat Produksi


Sebagai pemasok barang-barang yang
dibutuhkan wilayah lain.
Contoh:
1. Bukit Asam dan Ombilin (pemasok
batubara)
2. Bontang (pemasok gas alam cair)
3. Bandung (pemasok tekstil)
4. Cilegon (pemasok besi baja)

Kota Industri Manufaktur


Mengubah bahan mentah menjadi barang
.

...LANJUTAN
Kota Pusat Perdagangan
Sebagai pusat perdagangan yang memiliki sarana
penyalur bahan kebutuhan pokok penduduk kota dan
hinterlandnya.
Contoh:
1.
Bremen (Jerman): pusat perdagangan tembakau.
2.
Tokyo (Jepang): sebagai kota pelabuhan dan pusat
industri serta perdagangan.
3.
Philadelphia (AS): sebagai kota pelabuhan, jalur
ekspor batu bara dan baja.

Kota Pusat Pemerintahan

Pusat pemerintahan suatu negara atau wilayah yang


lebih kecil.
Contoh: Jakarta

...LANJUTAN

Kota Pusat Kebudayaan

Berhubungan erat dengan adat istiadat yang berlaku pada


masyarakat setempat.
Contoh:
Tabanan, Surakarta, Yogyakarta, Bukit Tinggi

Kota Pusat Kesehatan

Menonjolkan pusat-pusat pelayanan kesehatan khusus bagi


masyarakat.
Contoh: Singapura

KOTA DI INDONESIA MENURUT


SEJARAH TERJADINYA
Kota Pertambangan
Contoh:
1. Sawahlunto, Bukit Asam, Ombilin: penghasil batu
bara
2. Bontang (Kaltim), Arun (Aceh): penghasil gas alam
3. Soroako (Sulsel): penghasil nikel
4. Dumai, Sigli, Lhokseumawe (Aceh), Sungai Gerong,
Plaju, Wonokromo, Cepu, Tarakan, Balikpapan, dan
Sorong: penghasil minyak bumi

...LANJUTAN
Kota Perkebunan
Membutuhkan lahan luas yang subur dan iklim
yang sesuai
Contoh:
Palembang, Jambi, Pematang Siantar,
Bengkulu, Bogor,
Malang, Lembang, Subang, Wonosobo
Kota Perdagangan
Memiliki lokasi yang strategis
Contoh:

...LANJUTAN

Kota Kebudayaan atau Kerajaan


Kerajaan biasanya tumbuh di daerah
yang subur, relief baik, air mudah
didapat, strategis, dekat dengan sungai
besar.
Contoh:
a. Yogyakarta
b. Kartasura
c. Surakarta
d. Kediri
e. Cirebon

KOTA DI INDONESIA MENURUT


TAHAP PERKEMBANGANNYA
1.

Tahap Eopolis
Tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan
organisasi masyarakatnya sudah memperlihatkan ciri
perkotaan

2.

Tahap Polis
Cirinya kota masih bersifat agraris

3.

Tahap Metropolis
Ditandai dengan sebagian orientasi kehidupan ekonomi
penduduk mulai mengarah ke sektor industri.
Contoh: Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makasar

...LANJUTAN
4. Tahap Megapolis
Suatu tahap dimana ukuran wilayah perkotaan sudah
sangat besar. Dalam beberapa segi, kota ini telah
mencapai titik tertinggi dan memperlihatkan tanda-tanda
akan mengalami penurunan kualitas
5. Tahap Tyranopolis
Cirinya kehidupan masyarakat telah dikuasai oleh para
tiran, diwarnai kekacauan dan tingkat kriminalitas sangat
tinggi
6.Tahap Nekropolis
Tahap perkembangan kota menuju ke arah kematian

POLA KERUANGAN KOTA


Inti Kota (Core or City)
Pusat kegiatan ekonomi, politik, dan budaya.
Pusat Kegiatan Daerah (PDK)
Central Bussiness District (CBD)
Selaput Inti Kota
Berkembangnya inti kota dapat mengakibatkan beberapa
pola unit kegiatan
a. Sentralisasi
b. Nukleasi
c. Desentralisasi
d. Segregasi

TEORI KONSENTRIK
Sosiolog AS Meneliti Struktur kota Chicago EW. Burgess

Pusat Kegiatan
Zona Transisi
Wil. Masyarakat
Berpendapatan Rendah
Wil. Masyarakat Berpenghasilan
Menengah
Wil. Tempat Tinggal Masyarakat
Berpenghasilan Tinggi
Wil. Batas Kota Desa

TEORI SEKTORAL
Homer Hoyt 1930

Menurut teori ini pusat kegiatan daerah


terletak dipusat kota, perkembangan
penggunaan lahan berkembang menurut
sektor-sektor yang membentuknya.
Pusat Daerah Kegiatan
Perumahan kaum buruh
Perdagangan Besar dan Industri Kecil
Perumahan Kaum Elit
Perumahan menengah

TEORI INTI BERGANDA


Harris & Ullman 1945

Di dalam suatu kota kadang-kadang


terdapat tempat tertentu yang berfungsi
sebagai
inti-inti
kota
dan
pusat
pertumbuhan
baru.
Hal
tersebut
menyebabkan ada beberapa inti dalam
Industri berat
Pusat Daerah kegiatan
suatu wilayah perkotaan.
Perumahan kaum
buruh/Kelas rendah
Zone Industri skala besar
Perumahan kaum
menengah
Perumahan kaum elit

Zone Bisnis di luar pusat


daerah kegiatan
Zone pemukiman daerah
urban
Industri ringan di
sub urban

INTERAKSI DESA DAN KOTA


Hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi atar
dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala,
kenampakan atau permasalahan baru.
Kata kunci:
1.
Hubungan timbal balik 2 wilayah.
2.
Pergerakan
(manusia,
gagasan,
info,
tekno,
keindahan, bencana alam dan materi atau benda
seperti hasil produksi).
3.
Timbul gejala baru atau permasalahan baru
(urbanisasi, ruralisasi, kawin campur )

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


INTERAKSI KERUANGAN
(E. ULLMAN )

Regional complementarity (wilayah yang


saling melengkapi).
Intervening
opportunity
(adanya
kesempatan).
Spatial
transfer
ability
(Kemudahan
pemindahan manusia, gagasan, barang
dan jasa dll dalam suatu ruang/wilayah).

ZONE INTERAKSI DESA KOTA


( BINTARTO, 1983 )

Pusat Kota
Suburban
Suburban fringe
Urban fringe
Rural urban fringe
Rural

ZONE INTERAKSI DESA KOTA

( BINTARTO, 1983 )

Pusat kota (city)


Suburban
atau
daerah perkotaan

sub

adalah suatu wilayah


yang lokasinya
berdekatan dengan
pusat kota. Ciri:
tempat tinggal para
panglaju.

Suburban
fringe
atau
jalur tepi sub daerah
perkotaan
adalah
suatu
wilayah
yang
dikelilingi
sub
daerah
perkotaan
(suburban)
dan
merupakan
peralihan
daerah menuju desa.

Urban fringe atau jalur tepi

Adalah daerah perkotaan


paling luar: semua batas
wilayah terluar kota
ditandai oleh sifat-sifat
mirip dengan wilayah kota.

Rural urban fringe atau jalur batas desa


kota

Yang ditandai dengan


penggunaan lahan
campuran, antara sektor
pertanian dan non
pertanian

Rural (daerah pedesaan)

PENGARUH INTERAKSI KERUANGAN


BAGI DESA
Pengaruh Positif bagi Desa

Meningkatkan Pendidikan dan pengetahuan

Pembangunan fasilitas pendidikan

Pengembangan sarana transportasi desa kota

Penggunaan teknologi tepat guna di desa

Masuknya para ahli ke desa

Lancarnya hubungan desa kota


Pengaruh Negatif bagi Desa

Perpindahan penduduk usia muda ke kota

Rusaknya ekosistem desa berupa perubahan lahan

Penetrasi kebudayaan sehingga menyebabkan


pudarnya budaya di desa

PENGARUH INTERAKSI KERUANGAN


BAGI KOTA
Pengaruh Positif bagi Kota
Kemajuan bid transportasi yg menghubungkan desa dengn
kota.
Terpenuhinya kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja.
Tersalurnya hasil produksi dari kota ke desa.
Akulturasi kebudayaan.
Pengaruh Negatif bagi Kota
Slum area.
Tata ruang kota tidak ideal.
Munculnya konflik antar etnik.

SILAKAN
DIDISKUSIKAN !!!

Anda mungkin juga menyukai