Anda di halaman 1dari 35

Analisis Kasus Cerebral

Palcy

Hamil 6 minggu minum jamu (usaha


pengguguran janin)
Bagi ibu hamil jamu bersifat oksitosik (merangsang uterus),
mengakibatkan perdarahan uterus dan usus, kematian janin,
dan pertumbuhan janin tidak normal (lambat).

Biasanya menggunakan jamu telat datang bulan, jamu pelancar


haid atau jamu peluruh untuk menggugurkan kandungannya

Hamil 6 minggu minum jamu (usaha


pengguguran janin)

Segment A represents the embryonic period in which the embryo


is especially sensitive with respect to deformities.
8 minggu pertama, kejadian cacat (kurva biru), yang
menyebabkan keguguran

Riwayat Kelahiran
Cukup Bulan
Spontan
Langsung nangis
BBL 3100 gram
PB 49 cm

Normal

Berat Badan Lahir = 3100 gram


(normal)
< 500 gram : Abortus
Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR), dengan berat lahir
500-999 gram
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), dengan berat lahir 10001499 gram
Bayi berat lahir rendah (BBLR), dengan berat badan 1500-2499 gram
Normal : 2500-3500 gram

BB
U

= 3,1 Kg
= 0 tahun

BB/U = 0
NORMAL

TB = 75 cm
U
= 2 tahun 10
bulan
TB/U = Dibawah 0
NORMAL

Sejak usia 5 bulan : belum bisa


tengkurap, anak selalu miring ke kiri,
tangan kaku, jari-jari mengepal. Usia
6 bulan : saat ditengkurapkan belum
dapat mengangkat kepala
KETERLAMBATAN
PERKEMBANGAN
KU : TUMBUH KEMBANG
TERHAMBAT

KU = Tumbuh kembang terhambat


Seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan umum, perlu
data / laporan atau keluhan orang tua dan pemeriksaan deteksi dini
atau skrining perkembangan pada anak.
Keterlambatan

perkembangan

delaymerupakan

bagian

umum
dari

atauglobal

developmental

ketidakmampuan

mencapai

perkembangan sesuai usia dan di definisikan sebagai keadaan


keterlambatan perkembangan yang bermakna pada dua atau lebih
ranah perkembangan.
Secara garis besar, ranah perkembangan anak terdiri atas motor kasar,
motor halus, bahasa / bicara, dan personal sosial / kemandirian.

2 tahun 10 bulan A n a k b a r u b isa m a k a n b u b u r


sa r in g d a n su su

Interpretasi Lingkar Kepala


> 2SD
-2SD 2SD
< -2SD

: Hidrosefalus
: Ukuran kepala sesuai umur
: Mikrosefali

Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran


otak dan tulang tengkorak. Kepala tampak
kecilmikrosefali (malformasi SSP) karena gangguan
pada pertumbuhan di minggu ke 24, yaitu proliferasi
neuron

LK
U

= 36 cm
= 2 tahun 10 bulan

LK/U = Dibawah -2

MIKROSEFALI
KEPALA TAMPAK
KECIL

PJ : CT Scan Kepala : Atrofi Serebri


Atrofi serebri adalah fitur umum dari banyak penyakit

yang

mempengaruhi

otak.

Atrofi

jaringan

apapun

berarti penurunan dalam ukuran sel, yang dapat


disebabkan oleh hilangnya progresif protein sitoplasma.
Dalam

jaringan

otak,

atrofi

menggambarkan

hilangnya neuron dan hubungan antara neuron.

PJ : CT Scan Kepala ditemukan


Craniosynostosis
Craniosynostosis adalah suatu kondisi di mana
satu

atau

lebih

dari

sutura

berserat

pada

kranium bayi menyatu dan mengeras sebelum


waktunya

(prematur),

sehingga

pola pertumbuhan kranium.

mengubah

Figure 1: (a-c) MRI showing scaphocephaly with frontal bossing and bilateral frontotemporal atrophy; (d-f) computed
tomography surface shaded display showing craniosynostosis involving metopic, sagittal and bilateral lambdoid sutures.

BB = 6 Kg
U
= 2 tahun 10
bulan
BB/U = Dibawah -3

GIZI
BURUK

TB = 75 cm
U
= 2 tahun 10
bulan
TB/U = Dibawah -3

SANGAT
PENDEK

BB
TB

= 6 Kg
= 75 cm

BB/TB = Dibawah
-3

SANGAT
KURUS

BB =
TB =
BMI =
kg/m
U
=
bulan

6 Kg
75 cm = 0,75 m
10,67 = 10,7

BMI/U

= Dibawah -3

2 tahun 10

SANGAT
KURUS

Tafsiran Berat Badan


2 kali BB lahir: 4-5 bulan
3 kali BB lahir: 1 tahun
4 kali BB lahir: 2 tahun
2 tahun = 4 x 3,1 kg = 12,4 kg
2 tahun 10 bulan = > 12,4 kg (Tafsiran BB)
BB bayi = 6 kg < Tafsiran BB
- NOTES : DIPAKAI BILA BBL NORMAL -

Catatan :
1.Anak dalam kelompok ini berperawakan tubuh tinggi. Hal
ini tidak masih normal. Singkirkan kelainan hormonal
sebagai penyebab perawakan tinggi.
2.Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah
pertumbuhan tapi lebih baik jika diukur menggunakan
perbandingan beratbadan terhadap panjang / tinggi atau
IMT terhadap umur.
3.Titik plot yang berada di atas angka 1 menunjukan
berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis Z-skor 2
resiko gizi lebih makin meningkat.
4.Mungkin untuk anak dengan perawakan pendek atau
sangat pendek memiliki gizi lebih.
5.Hal ini merujuk pada gizi sangat kurang dalam modul
pelatihan IMCI (Integrated Management of Childhood
Illness in-service training. WHO, Geneva, 1997).

STATUS GIZI ANAK


GIZI BURUK DENGAN PERAWAKAN SANGAT
PENDEK

RPD Anak dirawat 4 kali dengan


pneumonia
Pneumonia : Infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).
43% anak cerebral palsy mengalami dysphagia (gangguan menelan
buruknya kontrol nervus cervical, tidak menutupnya bibir secara sempurna,
aspirasi trakeal) rentan mengalami pneumonia aspirasi
Gangguan imunitas anak
Penyebab pneumonia berulang gangguan perkembangan pada minggu ke
3-8 kehamilan yang merupakan periode organogenesis
Lesi Paru Kongenital
Gangguan Kongenital Immunodeficiency

Spastik/kekakuan otot
Merupakan salah satu jenis Cerebral Palsy (CP) atau
kekakuan pada otak yang diartikan sebagai kelumpuhan
pada otak yang menyebabkan tidak adanya kontrol otot,
kelainan postur dan hambatan gerak.
CP jenis spastik merupakan kelainan yang terletak pada motor
cortex.

Penderitanya

memiliki

karakteristik

fisik

berupa

kekakuan pada sebagian atau seluruh otot-ototnya.


Kekakuan

terjadi

tidak

hanya

pada

organ

motorik

anggora gerak tetapi juga pada organ-organ bicaranya.

Disuse atrofi
Disuse atrofi otot merupakan tidak berkontraksinya
serabut-serabut otot dalam waktu yang cukup lama
sehingga
dimana

perlahan-lahan
terjadi

akan

perubahan

mengecil

perbandingan

serabut otot dan jaringan fibrosa.


Penggunaan otot yang berkurang/minimal

(atrofi),
antara

Hipertonus/Spastisitas
Spastisitas merupakan kelainan sistem saraf pusat yang
ditandai oleh otot yang terus menerus menerima impuls untuk
menjadi kaku.
Saraf yang menginervasi otot tidak dapat mengendalikan
impuls yang masuk sehingga otot terus-menerus mengalami
hipertonus.
Salah satu bentuk spastisitas adalah Cerebral Palsy, pada
keadaan ini, terjadi kerusakan ganglia basalis permanen dan

Klonus positif
Klonus

merupakan

tanda

fisik

yang

sering

terjadi

pada

pergelangan kaki, ketika pemeriksa secara tiba-tiba melakukan


dorsofleksi dan dipertahankan untuk beberapa saat sehingga
terjadi plantarfleksi dan dorsofleksi bergantian dan ritmis.
Klonus dapat terjadi pada orang normal, dan biasanya memiliki
durasi simetris.
Tanda ini patologis bila terjadi asimetris atau terdapat tandatanda lesi UMN (Upper Motor Neuron) pada klonus yang simetris.

Refleks fisiologis meningkat


Refleks fisiologis terdiri dari:

Refleks dalam
Refleks dalam timbul oleh regangan otot yang disebabkan oleh rangsangan, dan
sebagai jawabannya maka otot berkontraksi. Refleks dalam juga dinamai refleks
regang otot (muscle stretch reflex). Nama lain bagi refleks dalam ini ialah refleks
tendon, refleks periosteal, refleks miotatik dan refleks fisiologis.

Refleks superfisialis
Refleks ini timbul karena terangsangnya kulit atau mukosa yang mengakibatkan
berkontraksinya otot yang ada di bawahnya atau di sekitarnya. Jadi bukan karena
teregangnya otot seperti pada refleks dalam. Salah satu contohnya adalah refleks
dinding perut superfisialis (refleks abdominal).

Refleks patologis : Babinsky (+)


Positif (+) jika di dapatkan gerakan dorsofleksi ibu jari, yang
dapat disertai mekarnya jari-jari lainnya.
Pada lesi UMN maka akan timbul respon jempol kaki akan
dorsofleksi,

sedangkan

jari-jari

lain

akan

menyebar

atau

membuka.
Keadaan ini normal pada bayi tetapi bila ada pada orang dewasa
keadaan ini abnormal.

Anda mungkin juga menyukai