Palcy
Riwayat Kelahiran
Cukup Bulan
Spontan
Langsung nangis
BBL 3100 gram
PB 49 cm
Normal
BB
U
= 3,1 Kg
= 0 tahun
BB/U = 0
NORMAL
TB = 75 cm
U
= 2 tahun 10
bulan
TB/U = Dibawah 0
NORMAL
perkembangan
delaymerupakan
bagian
umum
dari
atauglobal
developmental
ketidakmampuan
mencapai
: Hidrosefalus
: Ukuran kepala sesuai umur
: Mikrosefali
LK
U
= 36 cm
= 2 tahun 10 bulan
LK/U = Dibawah -2
MIKROSEFALI
KEPALA TAMPAK
KECIL
yang
mempengaruhi
otak.
Atrofi
jaringan
apapun
jaringan
otak,
atrofi
menggambarkan
atau
lebih
dari
sutura
berserat
pada
(prematur),
sehingga
mengubah
Figure 1: (a-c) MRI showing scaphocephaly with frontal bossing and bilateral frontotemporal atrophy; (d-f) computed
tomography surface shaded display showing craniosynostosis involving metopic, sagittal and bilateral lambdoid sutures.
BB = 6 Kg
U
= 2 tahun 10
bulan
BB/U = Dibawah -3
GIZI
BURUK
TB = 75 cm
U
= 2 tahun 10
bulan
TB/U = Dibawah -3
SANGAT
PENDEK
BB
TB
= 6 Kg
= 75 cm
BB/TB = Dibawah
-3
SANGAT
KURUS
BB =
TB =
BMI =
kg/m
U
=
bulan
6 Kg
75 cm = 0,75 m
10,67 = 10,7
BMI/U
= Dibawah -3
2 tahun 10
SANGAT
KURUS
Catatan :
1.Anak dalam kelompok ini berperawakan tubuh tinggi. Hal
ini tidak masih normal. Singkirkan kelainan hormonal
sebagai penyebab perawakan tinggi.
2.Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah
pertumbuhan tapi lebih baik jika diukur menggunakan
perbandingan beratbadan terhadap panjang / tinggi atau
IMT terhadap umur.
3.Titik plot yang berada di atas angka 1 menunjukan
berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis Z-skor 2
resiko gizi lebih makin meningkat.
4.Mungkin untuk anak dengan perawakan pendek atau
sangat pendek memiliki gizi lebih.
5.Hal ini merujuk pada gizi sangat kurang dalam modul
pelatihan IMCI (Integrated Management of Childhood
Illness in-service training. WHO, Geneva, 1997).
Spastik/kekakuan otot
Merupakan salah satu jenis Cerebral Palsy (CP) atau
kekakuan pada otak yang diartikan sebagai kelumpuhan
pada otak yang menyebabkan tidak adanya kontrol otot,
kelainan postur dan hambatan gerak.
CP jenis spastik merupakan kelainan yang terletak pada motor
cortex.
Penderitanya
memiliki
karakteristik
fisik
berupa
terjadi
tidak
hanya
pada
organ
motorik
Disuse atrofi
Disuse atrofi otot merupakan tidak berkontraksinya
serabut-serabut otot dalam waktu yang cukup lama
sehingga
dimana
perlahan-lahan
terjadi
akan
perubahan
mengecil
perbandingan
(atrofi),
antara
Hipertonus/Spastisitas
Spastisitas merupakan kelainan sistem saraf pusat yang
ditandai oleh otot yang terus menerus menerima impuls untuk
menjadi kaku.
Saraf yang menginervasi otot tidak dapat mengendalikan
impuls yang masuk sehingga otot terus-menerus mengalami
hipertonus.
Salah satu bentuk spastisitas adalah Cerebral Palsy, pada
keadaan ini, terjadi kerusakan ganglia basalis permanen dan
Klonus positif
Klonus
merupakan
tanda
fisik
yang
sering
terjadi
pada
Refleks dalam
Refleks dalam timbul oleh regangan otot yang disebabkan oleh rangsangan, dan
sebagai jawabannya maka otot berkontraksi. Refleks dalam juga dinamai refleks
regang otot (muscle stretch reflex). Nama lain bagi refleks dalam ini ialah refleks
tendon, refleks periosteal, refleks miotatik dan refleks fisiologis.
Refleks superfisialis
Refleks ini timbul karena terangsangnya kulit atau mukosa yang mengakibatkan
berkontraksinya otot yang ada di bawahnya atau di sekitarnya. Jadi bukan karena
teregangnya otot seperti pada refleks dalam. Salah satu contohnya adalah refleks
dinding perut superfisialis (refleks abdominal).
sedangkan
jari-jari
lain
akan
menyebar
atau
membuka.
Keadaan ini normal pada bayi tetapi bila ada pada orang dewasa
keadaan ini abnormal.