Report
CKD Stadium V
Pembimbing:
dr. Sahala Panggabean, Sp. PD-KGH
PEMERIKSAAN FISIK
Leher : KGB tidak teraba membesar
JVP distensi
Thorax :
•Kesadaran : Compos Mentis I : Pergerakan dinding dada simetris
•Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang P : VF Simetris
•TD : 170/103 mmHg -> TD meningkat, P : sonor/donor
hipertensi grade II A : BND bronkial, Rh ditemukan pada
•Nadi : 129 x/ menit -> meningkat, takikardi kanan dan kiri, Wh -/-
BJ 1 > BJ2
•RR : 34 X/menit -> meningkat, takipneu
Abdomen :
•Suhu : 36,5 C I : Perut tampak datar
•SpO2 : 95 % A : BU +, 3x/menit
P : Timpani, Nyeri ketok –
P : Super, Nyeri tekan epigastrium
Eksterimitas : Edema tungkai bawah +, akral
hangat, CRT <2’’
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● AGD dan Elektrolit ● Elektrolit
○ PH Darah : 7,33 -> turun, ○ Natrium 135 L mmol/L -> menurun, hiponatrium
asidosis ○ Kalium 5,5 H mmol/L -> meningkat, hiperkalemia
○ PCO2 : 30 mmHg -> turun ○ Klorida : 96 L mmol/L
○ PPO2 : 99 mmHg ● Hematologi
○ Saturasi O2 : 99.8 % ○ Hemoglobin : 8.2 L g/dL -> menurun, anemia
○ Base excess : -6,4 L mmol/L ○ Leukosit : 9,0 H ribu/uL
○ HCO3 : 16.4 L mmol/L -> ○ Hematokrit : 29,4 L % -> menurun
○ Trombosit : 413 H ribu/uL
menurun
○ TCO2 : 17,2 L mmol/L ● Kimia Klinik
○ Konsentrasi O2 : 11.3 VOL % ○ GDS : 259 mg/dL -> gula darah tinggi
○ Ureum darah : 250 mg/dL -> meningkat
*PH turun, PCO2 dan HCO3 turun : ○ Kreatinin : 5.8 mg/dL -> meningkat
asidosis metabolik dengan kompensasi
sebagian
● Stadium 1: Kerusakan ginjal dengan GFR ≥
90 ml/menit/1,73 m2
● Stadium 2: Kerusakan ginjal dengan
penurunan GFR ringan 60 – 89
ml/menit/1,73 m2
● Stadium 3: Penurunan GFR sedang 30 –
59 ml/menit/1,73 m2
● Stadium 4: Penurunan GFR berat 15 – 29
ml/menit/1,73 m2
KDIGO. Clinical practice guideline for the evaluation and management of chronic kidney disease. 2012 Tersedia dari: http://www.kdigo.org/clinical_practice _guide lines/
pdf/CKD/KDIGO_2012_CKD_GL.pdf
Definisi: Berkurangnya laju filtrasi glomerular menahun yang
disertai dengan peningkatan kreatinin serum dan penurunan
kreatinin klirens
Ariyanto A, Hadisaputro S, Lestariningsih L, Adi MS. Beberapa Faktor Risiko Kejadian Penyakit Ginjal Kronik (PGK) Stadium V pada Kelompok Usia
Kurang dari 50 Tahun (Studi di RSUD dr. H. Soewondo Kendal dan RSUD dr. Adhyatma, MPH Semarang). Jurnal Epidemiologi Kesehatan
Komunitas. 2018 Feb 20;3(1):1-6.
Etiologi
Buku Ajar Pennyakit Dalam Jilid II
Causes Incidence
•glomerulosklerosis
•fibrosis tubulointerstitium
PENDEKATAN DIAGNOSTIK
Gambaran Laborotoris
Gambaran radiologis
● Gold standard: USG
○ Dapat melihat simetris, memprediksi ukuran ginjal, massa ginjal, ada
obstruksi
● Foto polos abdomen
○ Melihat adanya batu radi opak
● Diagnosis dari kelainan renal vaskular dapat ditegakkan dengan
USG doppler, CT/MRI, kedokteran nuklir
● Penggunaan kontras harus dihindari
Gambaran Radiologis
Setiati, S, dkk. Penyakit Ginjal Kronik. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi VI. 2016. Halaman 2163
Terapi spesifik terhadap
penyakit dasarnya
● Waktu yang tepat untuk memulai terapi ini adalah sebelum
terjadinya penurunan LFG
● LFG yang sudah menurun sampai 20-30% dari normal,
terappi penyakit dasar kurang memberikan manfaat
Pencegahan dan Terapi terhdap
Kondisi Komorbid
● Penting untuk mengikuti dan mencatat kecepatan
penurunan LFG
● Faktor komorbid
○ Gangguan keseimbangan cairan
○ Hipertensi tidak terkontrol
○ Infeksi dan obstruksi traktus urinarius
○ Obat nefrotoksik
Menghambat Perburukan Ginjal
● Pembatasan Asupan Protein
○ LFG <= 60 ml/menit
○ Protein diberikan via 0,6-0,8/kgBB/hari yang 0,35-0,5 gr diantaranya
protein nilai biologi tinggi
○ Kalori diberika sebesar 30-35 kkal/kgBB/hari
○ Asupan protein dan fosfat perlu dibatasi untuk menghinadri terjadinya
uremia dan hiperfosfatemia
Menghambat Perburukan
Aktifitas Ginjal
● Terapi farmakologis
○ Tujuan: mengurangi hipertensi intraglomerulus
○ ACE inhibitor/ARB dapat memperlambat perburukan fungsi ginjal
Pencegahan dan Terapi
Terhadap Penyakit
Anemia
● Terjadi pada 80-90% pasien CKD
● Evaluasi dimulai saat kadar Hb <10 g atau hematokrit 30%
● Evaluasi terhadap status besi (serum iron, total iron binding capacity)
● Mencari sumber perdarahan
● Morfologi eritrosit
● Kemungkinan adanya hemolisis
● Pemberian EPO (Perhatikan status besi)
Osteodistrofi Renal
● Komplikasi yang sering terjadi pada CKD
● Penatalaksanaan:
○ Atasi hiperfosfatemia
○ Pemberian hormon kalsitriol
Mengatasi Hiperfosfatemia
● Pembatasan asupan fosfat
○ Dibatasi 600-800 mg/hari
● Pemberian pengikat fosfat
○ Garam kalsium, aluminium
hidroksida, garam magnesium
● Pemberian bahan kalsium
mimetik
○ Menghambat reseptor Ca pada
kelenjar paratiroid
○ Efektivitas baik, efek samping
minimal
Pemberian kalsitriol (1,25
(OH 2D3)dibatasi
● Pemakaian
○ Diberikan pada pasien dengan kadar fosfat darah normal
○ Kadar hormon PTH > 2,5 kali normal
Pembatasan cairan dan
elektrolit
● Perlu dilakukan untuk mencegah edem dan komplikasi
kardiovaskular
● Insesible waterloss 500-800 ml/hari
● Elektrolit yang harus diawasi:
○ Kalium dianjurkan 3,5-5,5 mEq/liter
○ Natirum dibatasi
Terapi Pengganti Ginjal (Renal
Replacement Therapy)
● Terapi pengganti ginjal dilakukan pada CKD stadium 5
● berupa hemodialisis, peritoneal dialisis, transplantasi ginjal
Terima Kasih