Anda di halaman 1dari 31

Jalan Braga

BRAGA
Antonius Oldi
P

Bagas

120114244

Elizabeth

Adiza

FD

120114220

Aryo

Bilowo

120114211

PENDAHULUAN
KAWASAN BANDUNG

1488 - Bandung didirikan sebagai bagian dari


Kerajaan Pajajaran
Merupakan Ibukota Priangan
Nama Priangan berdasarkan toponimi berarti
kediaman para Hyang, yaitu dewa-dewi yang harus
dihormati dan diyakini oleh masyarakat Tatar Sunda
pada waktu itu.
1794 1829 - Merupakan suatu kabupaten di
bawah pemerintahan Wiranatakusumah
II

PAJAJARAN

1799 - Menjadi bagian dari Sumedang Larang diserahkan


kepada Pemerintah Belanda dari Kompeni
1801 - Di bawah pimpinan Daendels.
Pembangunan Jalan Raya Pos (Groote Postweg)
untuk mempermudah hubungan antar daerah
yang berdekatan.
1810 - Mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman
1811 - Dinyatakan sebagai Ibukota Kabupaten Bandung
(Ibu kota kabupaten pindah dari Karapyak,
mendekati Jalan Raya Pos)
1906 - Gemeente Bandoeng
1917 - Burgemeester Van Bandoeng yang pertama
1926 - Staadsgemeente Bandoeng

KOLONIALISASI BELANDA

1945
1946
1949
1950
1955
1957
1966
1974

- Pemerintah Nasional kota Bandung


- Bandung Lautan Api
- Haminte Bandung
- Kota Besar Bandung
Konferensi Asia Afrika
- Kotapraja Bandung
- Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung
- Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung

SETELAH KEMERDEKAAN

KAWASAN
JALAN BRAGA

JAL
A
N
BR
AG
A

Jl.
Wastukencana
Jl.
Viad
uct

Lintasan Kereta Api


Jl. Mer
d ek a

Jl.
araj
i
n
u
S
a
i
Sunga
du
n
u
p
a
k
Ci
ng

BC
A
Jl.

Jl. Asia
Afrika

ong
b
m
Jl. Le

Jl. Kejaksaan

Jl.
an
p
i
r
Na

BATAS WILAYAH

an
Jl. Narip

BRAG

Terdapat jalur kereta api yang melintasi Jalan Braga.


Berada di kawasan pemerintahan (pusat kota)
Bandung.
Berhubungan langsung dengan Jalan Asia-Afrika yang
adalah Jalan Raya Pos (Groote Postweg) pada jaman
kolonial.
Fasade bangunan bergaya Art Deco.

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN

FAKTOR PEMBENTUK
JALAN BRAGA

Era Kolonialisasi Masa Kini


Pada era kolonialisasi terdapat proyek
pembangunan Jalan yang menghubungkan
antar kota dari Anyer-Panarukan

PERIODE PERKEMBANGAN

Kawasan Braga berada di kota Bandung yang


dikelilingi oleh pegunungan yang subur di
tengah-tengah provinsi Jawa Barat.
Berada dekat aliran Sungai Cikapundung
Dipengaruhi iklim pegunungan yang lembab
dan sejuk dengan suhu rata-rata 23.5C,
curah hujan rata-rata 200.4 mm dan jumlah
hari hujan rata-rata 21.3 hari/bulan.

KONDISI ALAM

EKONOMI
Awal mulanya merupakan jalan distribusi kegiatan
usaha (pelelangan kopi)
Berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan
dan jasa bagi orang-orang Belanda.
Sempat menjadi kawasan elit, tidak sembarangan toko
diijinkan untuk mendirikan usaha.
Saat ini fungsi baru yang ada pada Jalan Braga adalah
pelayanan jasa, perkantoran, pusat hiburan, penyalur
penjualannon
daily goods. Fungsiutama dan
fungsi ini membuat Braga tidak
banyak dikunjungi pada siang hari.

DOMINAN

ALAM
Merupakan urban waterfront, yaitu daerah di
dalam kota yang berbatasan dengan air, seperti sungai
atau kanal.

NON-DOMINAN

POLITIK-KOLONIALISASI
Pemindahan ibukota ke tepi barat Sungai
Cikapundung - tepi selatan Jalan Raya Pos, memicu
daerah di sekitarnya, termasuk tepian Jalan Braga
untuk turut berkembang mengikuti kebutuhan dan
keinginan di daerah yang dianggap pusat.

NON-DOMINAN

SOSIAL BUDAYA
Ada pengaruh budaya barat dari sisa-sisa
kolonialisme berupa fasade bangunan yang menghiasi
sisi-sisi Jalan Braga.

NON-DOMINAN

SEJARAH & PERKEMBANGAN


TATANAN RUANG
JALAN BRAGA

1.
2.
3.
4.
5.
6.

M
AS
A
A
W
AL

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Koffie Pakhuis
De Vries
Hotel Pos Road
Societet Concordia
Grand Hotel Preanger
NV Chemicalien Handle
Rathkamp & Co
De Javasche Bank
Nederlandsche Handels
Maatschappij
Onderling Belang
Modemagazyn Au Bon Marche
Gedung Insulinde
Maison Bogerign
Pabrik perakitan mobil Fuchs &
Rens
Societeit Harmonie
Toko Buku dan Percetakan Van
Dorp & Co
Bioskop Majestic
Bank De Erste Nederlandsche
Indische Spaarkas en
Hypotheekbank / DENIS
LKBN Antara
Museum KAA

LEGENDA

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Balai Kota
kosong
Hotel Savoy Homann
Gedung Merdeka
Grand Hotel Preanger
Apotek Kimia Farma

7.
8.

Bank Indonesia
Bank Mandiri

M
PT Sarinah
AS
Gudang Kimia Farm A
BJB Syariah
KI
?
NI
Braga City Walk

9.
10.
11.
12.
13.
14. Gedung Gas Negara
15. Gedung Landmark
16. New Majestic
17. Gedung BJB
18. LKBN Antara
19. Museum KAA

Berupa jalan tanah yang area sekitarnya


masih tertutup hutan karet
Sungai
Cikapundung
Jalan Tanah
Hutan Karet

AWAL ABAD KE-19

Terkenal dengan nama


Karrenweg karena dilalui oleh
pedati-pedati yang
mendistribusikan hasil
perkebunan kopi dari Koffie
Pakhuis milik Andries de
Wilde (sekarang menjadi
Balai Kota Bandung) menuju
Groote Postweg untuk
selanjutnya dikirimkan
kepada pelanggan.

TAHUN 1810

Groote Postweg
Sungai
Cikapundung
Karrenweg
Hutan Karet

Tahun 1874 baru ada 6 atau


7 rumah permanen diselingi
beberapa warung beratap
rumbia. Jarak antar rumah
renggang, dengan halaman
depan luas dan didapati
adanya gudang atau paviliun
di samping rumah.
Mulai disebut Bragaweg,
yang berkaitan dengan
kelompok tonil yang dibentuk
Pieter Siithoff
(Toneelvereeniging Braga).
Fungsi dominan masih
sebagai jalur penghubung
Koffie Pakhuis Groote
Postweg.
Perkembangan Jalan Braga
juga dipicu oleh keberadaan

TAHUN 1882

Groote Postweg
Sungai
Cikapundung
Bragaweg
Hutan Karet

Bragaweg dilapisi oleh


material batu kali.
Terdapat lampu minyak
sebagai penerangan jalan.
Pada masa yang sama
proyek Groote Postweg telah
selesai dan terdapat
pembangunan rel kereta api
Bandung-Batavia
Bagian Selatan Bragaweg
mulai ramai, Bagian Utara
masih dipenuhi pohon karet
Groote Postweg
Sungai
Cikapundung
Bragaweg
Hutan Karet

TAHUN 1884

Terkenal sebagai tempat


belanja dan pelesir.
Pada tahun 1893 menjadi
daerah pertokoan paling
terkemuka di Hindia Belanda
dan menyandang predikat
Parijs Van Java.
Bragaweg mulai dijadikan
jalan aspal.
Terdapat peraturan bahwa
bangunan toko sepanjang
Braga harus memenuhi
standar yang telah
ditetapkan .

Rel Kereta Api


Groote Postweg
Sungai
Cikapundung
Bragaweg
Hutan Karet

TAHUN 1900-1906

6
2

5
3

Penargetan De meest
Europeesche winkel straat
van indie oleh Bertus Coops.
Muncul persyaratan style
bangunan di jalan Braga
harus memiliki gaya
arsitektur barat (Eropa)
dengan sempadan jalan
Nol.
Kawasan Braga semakin elit
dan hanya menjual barang
mewah berkelas

11
8

15 12
13

14

Rel Kereta Api


Groote Postweg
Sungai
Cikapundung
Bragaweg
Hutan Karet

TAHUN 1920-1930

10
16
2

9
6

5
3

1
Pada tahun 1938 melanjutkan
proyek perbaikan kawasan di
11
7
8
sekitar sungai Cikapundung
( Tjikapoendoengplan) yang
15 12
sempat terhenti pada masa
sebelumnya. Kawasan tersebut
13
diperuntukkan sebagai kawasan
pertokoan dan perkantoran.
Dibangun jalan yang
menghubungkan Oude
Hospitalweg dengan Bragaweg,
terus menuju Barat sampai
berakhir di pertigaan ujung
Banceuyweg (sekarang
Rel Kereta Api
Suniaraja). Merupakan penggalan
4
Groote Postweg
rencana Gementee Bandung yang
Sungai
bertujuan membebaskan
Cikapundung
Bragaweg dari lalu lintas
Bragaweg
Hutan Karet
kendaraan
Pemerintah Belanda
menyelesaikan 4 jembatan beton
bertulang yang melintasi sungai

TAHUN 1930-1940

14

18
17
10 9
16
6
20
2

Pada beberapa tulisan


11
7
disebutkan gedung-gedung
8
yang dibakar tidak begitu
15 12
rusak dan masih bisa dipakai
dan dijadikan tempat
13
pertemuan penting.
Menurut narasumber,
sekembalinya dari
pengungsian, rumahnya tidak
terbakar sama sekali karena
yang dibakar hanya rumahrumah dipinggir jalan raya
Rel Kereta Api
saja.
4
Groote Postweg
Sungai
Cikapundung
Bragaweg
Hutan Karet

BANDOENG LAOETAN API - 1946

14

18
17
10 9
16
6
20
2

Terjadi perubahan drastis, kawasan Jalan Braga semakin


semrawut dan rusak akibat paradigma pembangunan
oleh penguasa kala itu.
Gedung-gedung di bongkar dan dibangun semaunya.
Dari sekitar 150 bangunan yang ada, didapat data
berikut.
Masih Berwajah Asli
Telah Direnovasi
Dibiarkan Terbengkalai

TAHUN 1970-1980

Denyut nadi perekonomian


masih terasa, namun jauh
berbeda dibandingkan pada
era hayanya dulu.
Telah turun derajat, dulu
dikenal sebagai distrik de
meest Europeesche
winkelstraat van Indie atau
kawasan belanja bergengsi
Hindia Belanda, kini jalan
braga sekedar tempat
melintas. Sekalipun Jalan
Braga telah dilapisi batu
andesit untuk menandai
wilayah kota tua, tampak
penduduk Bandung tergesagesa melintasinya.

MASA KINI

Tahun 1810

Berupa jalan penghubung


pedati yang sekitarnya merupakan
hutan (pohon) karet

Tahun 1930-an

Muncul fasilitas-fasilitas
penunjang dan pemukiman
yang memadati sisi-sisi jalan yang
sudah dilapisi aspal

PARADIGMA PEMBANGUNAN
Sebelum tahun 1970-an ada pakem yang sangat dipatuhi, seperti
pemilik bangunan tidak boleh membangun gedung lebih dari 2
lantai. Selepas tahun 1970-an, pembangunan menjadi semaunya
sendiri.
Munculnya pusat perdagangan di Jalan Dalem Kaum, Kosambi,
Merdeka, Pasar Baru dan Asia Afrika yang lebih modern dan
eksklusif menjadi penyebab awal kemunduran Braga.
KONDISI POLA AKTIVITAS SOSIAL-BUDAYA KRITIS
Sejak zaman Belanda kawasan Jalan Braga selalu bersih dari
prostitusi. Namun mulai tahun 1980-an banyak tempat hiburan
malam diijinkan beroperasi. Fenomena rumah karaoke dan kelab
malam yang menjatuhkan pamor Jalan Braga, memicu image
lokalisasi prostitusi terselubung.

FAKTOR PERUBAHAN

Dana, Djefry W. 1990. Ciri Perancangan Kota Bandung. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.
Kunto, Haryoto. 1984. Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung: Granesia.
Kunto, Haryoto. 1985. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung:
Granesia.
Sunarwibowo, Anton. 2010. Revitalisasi Kawasan Jalan Braga sebagai
Kawasan Strategis Kota Bandung, Makalah, Bandung: Kemenrian
Kebudayaan dan Pariwisata.
Suganda, Her. 2008. Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas.
Jakarta: Kompas.
Hermawan, Iwan. 2010. Braga Sebagai Pusat Perdagangan Bandung
Tempo Dulu, (http://geohistori.blogspot.com/2011/04/braga-sebagaipusat-perdagangan-bandung.html) diunduh tanggal 28 September 2014.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai