Yanis Fian H
Syaifuddin Noor
Rotary encoder
Rotary Encoder
Absolut
menghasilkan kode digital yang unik/khas untuk masing-masing
beda sudut poros.
Plat baja dipotong dengan bentuk tertentu kemudian ditempelkan
ke piringan/cakram dengan penyekat dimana terpasang kuat dengan
poros (shaft).
Saat piringan berputar, beberapa kontaknya menyentuh plat baja,
dan kontak yang lain tak menyentuh plat (yang berlubang). Plat baja
tersebut terhubung dengan sumber arus listrik, dan masing-masing
kontak terhubung ke sensor elektrik. Bentuk potongan plat baja
tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan
masing-masing posisi poros membentuk kode biner yang unik
dimana beberapa kontak terhubung ke sumber arus (switch ON) dan
yang lain tak terhubung (switch OFF). Kode tersebut dapat dibaca
oleh peraltan kontrol seperti mikroprosesor atau mikrokontroler,
untuk menerjemahkan sudut dari poros. Berikut ini konstruksi
absolut rotary encoder:
Penyandi Rotari
Penyandi Absolut
Prinsip Kerja
saat rangkaian sumber cahaya diberi VCC
5 Volt dan menghasilkan cahaya,
cahaya masuk pada photodioda tidak
terhalangi maka akan menghasilkan
tegangan 5V dan begitu juga sebaliknya
saat terhalangi maka akan menghasilkan
tegangan 0V.
Prinsip Kerja
Rotary encoder
Prinsip Kerja
Rotary encoder
Prinsip Kerja
Rotary encoder
suatu
besaran
tekanan,
ataupun
seringkali
disamakan
fisis,
temperatur,
kelembaman(humiditas).
dengan
transduser,
gaya,
Sensor
padahal
Rotary
encoder
sendiri
merupakan
sebuah
piranti
sudut
benda
berputar
dapat
diolah
menjadi
Rotary encoder ini sendiri tersusun dari suatu piringan tipis yang
memiliki lubang-lubang yang terdapat pada piringan tersebut. Setelah
itu akan ditempatkan LED pada salah satu sisi piringan. Hal ini akan
membuat cahaya masuk menuju piringan. Kemudian disisi lain dari
piringan
ini
diletakan
photo
trasnsistor
yang
bertujuan
untuk
mengalami
gelombang pesergi.
saturasi
dana
kan
menghasilkan
suatu
pulsa
Adapun aplikasi dari rotary encoder yang paling sering kita jumpai adalah CD-Rom. Bagian
bawah CD-Rom umumnya berwarna perak. Adapun proses pembuatannya adalah dengan
cara meletakan selembar lapisan plastik yang telah disinari oleh sinar laser. Sinar laser itu
kemudian akan membentuk semacam lubang (pit0 yang berukuran mikro atau sangat kecil
sekali. Lubang-lubang ini lah yang akan membentuk deretan kode yang isinya berupa data.
Kekurangannya adalah apabila sudah terbentuk sebuah lubang maka kita tidak dapat
menutup lubang itu kembali. Lapisan plastik ini kemudia dibungkus oleh plastik cair yang
berguna sebagai pelindung maupun pemantul. Namun seiring degnan perkembangan
waktu makapembuatan CD-Rom pun sudah menggunakan resin (polycarbonate) serta
dilapisi dengan permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Informasi-informasi
yang ingin kita masukan ke dalam CD-Rom ini direkam secara digital dengan menggunakan
laser berintensitas tinggi. Setelah itu, permukaan yang berlubang ini dilapisi oleh lapisan
bening.
Kemudian apabila kita ingin membuka data yang terdapat dalam CD-Rom tersebut, maka
lapisan bening tersebut akan disinari oleh laser beruntensitas rendah sementara motor
memutar disk tersbut. Intensitas laser tersebut berubah setelah mengenai lubang-lubang
tersebut yang kemudian terdefleksikan dan dideteksi oleh photo sensor dimana photo
sensor ini nantinya akan dikonversikan menjadi data digital. Sedangkan dalam penulisan
binernya maka angka 0 menyatakan lubang yang dibuat oleh CD Writer sedangkan angka 1
berarti tidak memiliki lubang. Deretan angka inilah yang merupakan bilangan biner dari data
tersebut. Namun penggunaan lubang ini hanya terjadi pada teknologi yang lama, sekarang
kita sering mendengar istilah Burn to cd. Kita menggunakan istilah burn atau bakar karena
pada dasarnya konstruksi CD-Rom yang kita gunakan sekarang sudah tidak menggunakan
lubang lagi, melainkan diganti dengan transparan atau buramnya salah satu lapisan pada
CD yang bernama Photosensitive Dye. Lapisan ini lah yang nantinya akan menentukan pola
deretean biner 1 dan 0. Lapisan Photosensitive Dye inilah yang kemudia akan dibakar
sehingga menjadi lebih buram alias tidak transparan. Untuk penomoran binernya maka
didapat dari perbedaan lapisan tersebut. apabila transparan akan terbaca 1 sedangkan bila
buram akan terbaca 0.