Anda di halaman 1dari 57

Aplikasi Fungsi Linear Dalam Ekonomi (Bagian 1)

Fungsi permintaan
Fungsi penawaran
Keseimbangan pasar
Pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar
Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar

Indikator Pencapaian
Dapat menghitung keseimbangan
pasar
Dapat mengetahuipengaruh pajak
dan subsidi terhadap keseimbangan
pasar

Prinsip-prinsip Permintaan, Penawaran, dan


Keseimbangan (Equilibrium)

pasar terdiri dari sisi permintaan dan sisi


penawaran
analisa permintaan dan penawaran
menggambarkan keseluruhan pasar ekonomi,
kecenderungan dan perubahan-perubahannya
analisa permintaan dan penawaran adalah alat
kualitatif yang membantu pembuatan ramalan
(forecasting) tentang perubahan harga produk,
produk substitusi/suplemen, dan biaya/harga
bahan produksi

Sisi permintaan pasar


Sisi permintaan digambarkan dengan kurva
permintaan pasar yang menunjukkan jumlah
komoditi yang ingin dibeli oleh para pembeli pada
setiap tingkat harga yang berbeda.
Penggambaran kurva permintaan mengacu pada
hukum permintaan (the law of demand), yang
berlaku untuk hampir semua komoditi.
Kurva permintaan digambarkan dengan asumsi
bahwa selera, pendapatan, jumlah konsumen dalam
pasar, dan harga komoditi yang berkaitan
(substitusi dan komplemen) tidak berubah.
Setiap perubahan yang terjadi pada faktor-faktor itu
akan menggeser kurva permintaan.

Faktor perubah permintaan


variabel-variabel selain dari harga juga punya pengaruh
terhadap permintaan.
perubahan ini terjadi pada kurva permintaan berupa
perubahan permintaan (change in demand).
bila posisi kurva berubah ke kanan disebut peningkatan
permintaan (increase in demand), atau sebaliknya,
perubahan ke kiri disebut penurunan permintaan
(decrease in demand).
kurva permintaan dapat mengalami pergeseran atau
perubahan yang diakibatkan adanya perubahan dari:
pendapatan konsumen, harga dari produk terkait
(substitusi dan komplemen), promosi dan iklan, populasi,
dan harapan konsumen.

Pendapatan konsumen menentukan daya beli konsumen,


sehingga perubahannya akan berpengaruh terhadap volume
pembelian pada setiap tingkat harga. Pengaruh ini tergantung
dari jenis produk, yaitu produk normal atau produk inferior.
Pada produk normal, pengaruh pendapatan konsumen adalah
peningkatan volume pembelian sehingga kurva akan berubah
ke sisi kanan. Sebaliknya, pada produk inferior, peningkatan
pendapatan konsumen justru akan menurunkan volume
pembelian sehingga kurva akan berubah ke kiri.

Harga dari produk terkait yang berubah akan merubah kurva


permintaan. Banyak pasangan produk yang terpikir oleh
konsumen, misalnya daging ayam-sapi, mobil-truk, rumahapartemen. Barang substitusi tidak selalu mempunyai fungsi
atau manfaat yang sama. Pada hakekatnya, disebut produk
substitusi bila kenaikan harga barang yang satu akan
meningkatkan permintaan dari produk yang lainnya. Disebut
produk suplemen bila kenaikan harga produk mengakibatkan
penurunan permintaan pada barang lainnya, misalnya kenaikan
harga software akan menurunkan permintaan komputer.

Promosi dan iklan (yang berhasil) memberi pengaruh terhadap


kurva permintaan, karena iklan memberikan informasi tentang
kehadiran, manfaat, fungsi, harga, dan kualitas dari suatu
produk, sehingga lebih banyak konsumen yang sadar (aware)
dan membeli. Iklan yang menarik (pursuasive ads) memberi
informasi tentang pilihan selera dan produk yang lebih indah.

Populasi merupakan gambaran tentang besar dan komposisi


dari pasar konsumen, sehingga perubahan populasi, baik
besaran maupun komposisinya, akan merubah kurva
permintaan ke arah kanan (meningkat), misalnya peningkatan
porsi usia lanjut akan meningkatkan produk kesehatan.

Harapan (perkiraan) konsumen juga akan merubah posisi kurva


permintaan, misalnya saat konsumen meyakini harga mobil
tahun mendatang akan naik tajam, maka penjualan tahun ini
dapat dengan tiba-tiba meningkat. Hal ini terjadi untuk produkproduk yang tahan lama (durable product), dan dilakukan
(berpengaruh) oleh konsumen yang suka menimbun
(stockpiling).

Faktor perubah penawaran


Variabel-variabel yang mempunyai pengaruh terhadap
penawaran disebut faktor perubah penawaran (supply shifter).
Perubahan atau pergeseran kurva ini terjadi akibat adanya
perubahan dari: teknologi, harga sumberdaya/input konstan,
jumlah produsen dalam pasar, dan harapan produsen.

Teknologi dan Peraturan Pemerintah yang berubah sangat


berpengaruh terhadap kurva penawaran pasar. Perubahan
yang dapat menurunkan biaya produksi akan meningkatkan
volume supply. Sebaliknya, beberapa fenomena yang
mengakibatkan kenaikan biaya produksi akan menurunkan
volume supply, dalam hal demikian maka kurva penawaran
akan bergeser ke kiri.

Harga sumberdaya/input yang berubah akan merubah


kesediaan produsen untuk memproduksi dengan tingkat harga
yang baru. Umumnya kenaikan harga sumberdaya/input akan
menurunkan supply maka kurva penawaran akan bergeser ke
kiri.

Jumlah produsen dalam industri berakibat pada posisi kurva


penawaran. Semakin banyak perusahaan masuk ke dalam
industri, maka semakin banyak pula produk yang ditawarkan,
halmana akan menggeser kurva penawaran ke kanan.
Semakin banyak produsen yang meninggalkan industri akan
menggeser kurva penawaran ke kiri.

Substitusi pada teknologi produksi yang dilakukan oleh


perusahaan yang beralih ke produk dengan mengadakan
perubahan pada proses produksinya, berakibat peningkatan
penawaran dan kurva penawaran bergeser ke kiri.

Perpajakan sangat berpengaruh terhadap daya tarik produksi


oleh produsen sehingga kurva akan berubah ke sisi kanan atau
sebaliknya ke kiri.

Harapan (perkiraan) produsen juga akan merubah posisi kurva


permintaan produk-produk yang tahan lama (durable product),
karena menjual hari ini akan lebih baik. Bila produsen
memperkirakan harga jual tahun depan akan lebih tinggi maka
produksi tahun ini akan dikurangi atau hasilnya disimpan
(stockpiling), akibatnya kurva penawaran bergeser ke kiri.

Penggunaan Fungsi dalam ekonomi


Analisa keseimbangan pasar
Keseimbangan pasar Model linear
Asumsi-1: Keseimbangan pasar terjadi jika ekses
demand = 0 atau (Qd Qs = 0)
Asumsi-2: Qd = jumlah permintaan adalah fungsi
linear P (harga). Jika harga naik, maka Qd
turun.
Asumsi-3: Qs = jumlah penawaran adalah fungsi
linear P. Jika harga naik, maka Qs juga naik,
dengan syarat tidak ada jumlah yang
ditawarkan sebelum harga lebih tinggi dari
nol.
Persoalan,bagaimana menentukan nilai

Keseimbangan Pasar
Harga Keseimbangan adalah harga
dimana baik konsumen maupun
produsen sepakat untuk membeli
dan menjual sejumlah barang yang
sama di pasar.
Pada Harga Keseimbangan seluruh
barang yang ditawarkan produsen
habis terbeli oleh konsumen

Dalam pernyataan matematis, keseimbangan


terjadi pada saat:
Qd = Qs
Qd = a - bP,

slope (-)

(1)

Qs = -c + dP,

slope (+)

(2)

Q , Q sbb:
Gambarnya
d

Qd = a
-bP

Qs = -c +
dP
keseimbang
an

Q0
0
-c

P1

P0

Kasus lain, keseimbangan dapat dilihat sbb:


Qs = 4 p2 dan Qd = 4P 1
Jika tidak ada pembatasan misalnya, berlaku
dalam ekonomi, maka titik potong pada (1, 3),
dan (-5, -21) tetapi karena batasan hanya
pada kuadran I (daerah positip) maka
keseimbangan pada
(1,
3)}
4
Q = 4p - 1
S

1,3

keseimbanga
n

QD = 4 - p 2
0
-1

Latihan
Temukan keseimbangan dari Qd dan
Qs tersebut

Keseimbangan pasar (lanjutan)


Pada nilai Q dan p berapa terjadi keseimbangan permintaan dan penawaran dari suatu
komoditi tertentu jika:
Qd = 16 P2 ,
2
(Permintaan)
Q
(penawaran)
S = 2p 4p
Gambarkan grafiknya
Apa yang terjadi jika p = 3.5 dan p
= 2.5

Penjelasan
Pada saat keseimbangan maka Qd = Qs
16 p2 = 2p2 4p
3p2 4p 16 =
Ingat fungsi0polinom derajad 2 atau
n = 2 dengan bentuk umum: ax2 +
bx + c
Koefisien a = 3, b = -4, dan c = -16
p = (-b) (b2 4ac)1/2 = 4 (16 + 192)1/2 =
6
3.1 (+) 2a
Qd = 16 p2 = 16 - (3.1)2 =
Jadi keseimbangan
tercapai pada Jlh
6.4
komoditas 6.4 dan harga 3.1. Atau (Q, p) =
(6.4 , 3.1)

Grafik:
Fungsi Permintaan: Qd = 16 p2
a. Titik potong dengan sb Q p = 0; Q = 16,
(16,0) b. Titik potong dengan sb p Q = 0;
16 p2 = 0
(p 4)(p + 4). p 4 = 0, p = 4,

ttk (0, 4)

p + 4 = 0, p = -4, ttk (0,


-4)
c.Titik maks/min: (Q,p)
Q = (-b/2a) = 0/-2 = 0
p = (b2 4ac)/(-4a) = 0 4(-1)(16)/(-4)(-1)) =
16

Grafik:
Fungsi penawaran
Qs = 2p2 4p
a.Titik potong dengan sb Q p = 0; Q = 0,
(0,0)
b.Titik potong dengan sb p Q = 0; 2p2 4p
=0
Atau 2p(p 2) = 0; 2p = 0; p = 0; ttk pot
(0, 0)
(p 2) = 0; p = 2; ttk pot (
0, 2)
c. Titik maks/min: (Q,p)

Grafik:
Qs

4
3.
1
2
0

Qd

6.4

16

Apa yang terjadi jika p = 3.5 dan p = 2.5


Untuk p = 3.5, terjadi ekses supply dan p
Matematikademand
Ekonomi
= 2.5, terjadi ekses

Penjelasan ekses suplai dan ekses demand

Qs

Qd

Ekses demand mendorong harga naik, dan


ekses supply mendorong harga turun.

PENGARUH PAJAK
PADA KESEIMBANGANPASAR
Adanya pajak yang dikenakan pemerintah
atas penjualan suatu barang akan
menyebabkan produsen menaikkan harga jual
barang tersebut sebesar tarif pajak per unit
(t), sehingga fungsi penawarannya akan
berubah yang pada akhirnya keseimbangan
pasar akan berubah pula.
Ps = f (setelah
Q ) + t pajak menjadi:
Fungsi penawaran
Qs = f ( P ) t

Keseimbangan Sebelum Pajak


(tax)
Pd = Ps
Keseimbangan Setelah Pajak
(tax)
Pd = Ps + tax

Demand
St
(Qt,Pt)

Pt
P
0

(Q,P)

Qt Q

Qd,Qs

Ceteris paribus (faktor-faktor yang dianggap tetap)


dalam fungsi penawaran adalah teknologi, pajak dan
subsidi.
Jika fungsi permintaan dan penawaran akan suatu barang :
Qd = 15 - Pd ,dan Qs = 2Ps 6. Pajak dikenakan Rp.3, Kesimbangan Sebelum pajak : Qd = Qs , Pd = Ps ;
15 - P = 2P 6 3P = 21 P = 7, maka Q = 15 -7 =
8, Jadi Equilibrium sebelum pajak pada titik (8 , 7).
Setelah ada pajak, fungsi permintaan tidak berubah,
yaitu : Qd = 15 - Pd dan fungsi penawaran berubah, yaitu
: Qs = 2Ps 6 menjadi Qst = 2Pst 6 = 2 (Ps-3) 6
Qst = 2 (Ps-3) 6 = 2Ps 6 6 = 2Ps -12
Qd = Qst : 15 P = 2P 12 3P = 27 P = 9
Maka Q = 15 9 = 6.
Jadi titik keseimbangan pasar yang baru (E 2) setelah
dikenakanpajak oleh pemerintah pada (9 , 6)

Pertanyaan nya :
a. Hitung harga dan jumlah keseimbangan sebelum subsidi
b. Hitung harga dan jumlah keseimbangan setelah subsidi
c. Berapa pengeluaran pemerintah untuk subsidi
d. Gambarkan grafiknya
Jawab :
a. Keseimbangan pasar (E) sebelum subsidi :
Syarat keseimbangan Qd = Qs dan Pd = Ps
10 P = -6 + 2P 3P = 16 P = 5 1/3 dan Q = 4 2/3
Jadi harga keseimbangan sebelum subsidi : P = Rp.5 1/3
dan jumlah keseimbangan barang sebelum subsidi :Q=4
2/3
b. Keseimbangan pasar (E1) sebelum subsidi :
Syarat keseimbangan Qd = Qs1 dan Pd = Ps1
10 P = -6 + 2Ps1 10 P = -6 + 2(P + s)
10 P = -6 + 2(P + 2) 10 P = -6 + 2P + 4
3P = 12 P1 = 4 , maka Q1 = 10 - 4 = 6
Jadi harga keseimbangan setelah subsidi : P = Rp.4,-

dan jumlah keseimbangan barang setelah subsidi :Q


= 6 unit
Subsidi yang dinikmati konsumen : P1-P0 = 5 1/3 4
= 1 1/3
Subsidi yang dinikmati produsen : s (P1-P0) = 2-1
1/3= 2/3
c. Pengeluaran Pemerintah untuk subsidi :
Q1 x s = 6 x 2 = Rp.12,d. Grafiknya :
P
10

S0 = -6 + 2P
S1 = -2 + 2P

5 1/3
3

D0=D1 = 10 - P

Besar pajak perunit yang ditanggung konsumen


berupa selisih antara harga setelah dikenakan pajak
dengan harga sebelum ada pajak. Untuk kasus
diatas besar pajak yg ditanggung konsumen sebesar
: 9 7 = Rp.2,- dan yang ditanggung produsen
sebesar : 3 2 = Rp.1, Pajak Proporsional
adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang
tertentu, yang diperhitungkan sebesar persentase
(%) tetap dari hasil penerimaannya, contohnya
pajak penjualan disimbolkan dengan r .
Fungsi penawaran (S) : p = f (q) p1 = f(q) (1+r) = p
(1+r)
Kalo pajakperunit: q = f(p) dimana p1=f(q)+t q1 =
f(p1 t)
Contoh :

Ditanya : carilah titik keseimbangan pasar sebelum


dan sesudah pajak dan gambarkan grafiknya.
Jawab :
a.Titik Equilibrium sebelum pajak, E atau E0 :
D : P = 8 q, dan S : P = 2 + 2 q, syarat Eq : D
=S
8 q = 2 + 2 q 5/2 q = 6 q = 2,4, maka p
= 6,8
Jadi titik equilibrium sebelum pajak : E 0 = (2,4 ;
6,8)
b.Titik Equilibrium setelah pajak, Et atau E1 :
D : P = 8 q, dan S1 : P = (2 + 2 q) 6/5,
syarat Eq : D = S1
8 q = 2,4 + 2,4 q 2,9q = 5,6 q = 1,93
maka p = 7,03.

P
8

S1
S0

2,4
2
-1

16

Tambahan :
Pajak yang ditangung konsumen : dari E0 = (2,4 ;
6,8) dan E1 = (1,93 ; 7,03), maka 7,03 6,8 =
Rp.0,23, Pajak yang ditanggung produsen, lihat kenaikan P 0
ke P1
maka ada kenaikan sebesar : P1 P0 = 2 2,4 =
Rp.0,4,-

Total Pajak Produsen : 1,93 x Rp.0,17 = Rp.0,3281, Total Pajak Barang keseluruhan :
TP.Konsumen + TP.Produsen = Rp.0,4439 +
Rp.0,3281
= Rp.0,772,atau : 1,93 x Rp.0,4 = Rp.0,772,-

H SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGA


Adanya subsidi yang diberikan pemerintah
atas penjualan suatu barang akan
menyebabkan produsen menurunkan harga
jual barang tersebut sebesar subsidi per
unit (s), sehingga fungsi penawarannya
akan berubah yang pada akhirnya
keseimbangan pasar akan berubah pula.
Fungsi penawaran setelah subsidi menjadi:
Ps = f(Q) s
Qs = f( P + s )

H SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGA


Keseimbangan
Sebelum
Subsidi (tr)
Pd = Ps

P
Demand

Keseimbangan
Setelah
Subsidi (tr)
Pd = Ps -

Ptr

ME
Me
tr

Q Qtr

Qd,Qs

Subsidi
Subsidi merupakan kebalikan dari pajak dan
meyebabkan harga jual barang menjadi lebih murah
karena biaya produksi menjadi lebih ringan. Sehingga
keseimbangan pasar setelah subsidi harga menjadi
lebih rendah dan kuantitas barang lebih banyak.
Contoh :
Fungsi
permintaan
dan
penawaran
barang
ditunjukkan oleh persamaan : Q d = 10 Pd dan Qs =
-6 + 2Ps
Pemerintah mengenakan sudsidi sebesar Rp.2,setiap unitnya

Pertanyaan nya :
a. Hitung harga dan jumlah keseimbangan sebelum subsidi
b. Hitung harga dan jumlah keseimbangan setelah subsidi
c. Berapa pengeluaran pemerintah untuk subsidi
d. Gambarkan grafiknya
Jawab :
a. Keseimbangan pasar (E) sebelum subsidi :
Syarat keseimbangan Qd = Qs dan Pd = Ps
10 P = -6 + 2P 3P = 16 P = 5 1/3 dan Q = 4 2/3
Jadi harga keseimbangan sebelum subsidi : P = Rp.5 1/3
dan jumlah keseimbangan barang sebelum subsidi :Q=4
2/3
b. Keseimbangan pasar (E1) sebelum subsidi :
Syarat keseimbangan Qd = Qs1 dan Pd = Ps1
10 P = -6 + 2Ps1 10 P = -6 + 2(P + s)
10 P = -6 + 2(P + 2) 10 P = -6 + 2P + 4
3P = 12 P1 = 4 , maka Q1 = 10 - 4 = 6
Jadi harga keseimbangan setelah subsidi : P = Rp.4,-

dan jumlah keseimbangan barang setelah subsidi :Q


= 6 unit
Subsidi yang dinikmati konsumen : P1-P0 = 5 1/3 4
= 1 1/3
Subsidi yang dinikmati produsen : s (P1-P0) = 2-1
1/3= 2/3
c. Pengeluaran Pemerintah untuk subsidi :
Q1 x s = 6 x 2 = Rp.12,d. Grafiknya :
P
10

S0 = -6 + 2P
S1 = -2 + 2P

5 1/3
3

D0=D1 = 10 - P

Aplikasi Fungsi Linear Dalam Ekonomi (Bagian


2)

Keseimbangan pasar dua


barang
Fungsi konsumsi
Analisis pulang pokok/ BEP

jenis

Indikator Pencapaian
Dapat menghitung keseimbangan
pasar dua jenis barang
Dapat menghitung fungsi konsumsi
Dapat menganalisa fungsi pulang
pokok

KESEIMBANGAN PASAR DUA


MACAM PRODUK
Di pasar terkadang permintaan suatu barang dipengaruhi oleh
permintaan barang lain. Ini bisa terjadi pada dua macam produk atau
lebih yang berhubungan secara substitusi (produk pengganti) atau
secara komplementer (produk pelengkap).
Produk substitusi
beras dengan gandum
inyak tanah dengan gas elpiji
Produk komplementer
teh dengan gula
semen dengan pasir

KESEIMBANGAN PASAR DUA


MACAM PRODUK
Dalam pembahasan ini dibatasi interaksi dua macam produk.
Secara matematis fungsi permintaan dan fungsi penawaran produk
yang beinteraksi mempunyai dua variabel bebas.
Kedua variabel bebas yang mempengaruhi

jumlah yang diminta

dan jumlah yang ditawarkan adalah:


(1) harga produk itu sendiri, dan
(2) harga produk lain yang saling berhubungan.

Notasi fungsi permintaan menjadi:


Qdx = a0 - a1Px + a2Py
Qdy = b0+ b1Px - b2Py
Sedangkan fungsi penawarannya:
Qsx = -m0 + m1Px + m2Py
Qsy = -n0 + n1Px + n2Py
Dimana:
Qdx= Jumlah yang diminta dari produk X
Qdy= Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx= Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy= Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
Px= Harga produk X
Py = Harga produk Y
a0,b0,m0,n0 = konstanta

SYARAT KESEIMBANGAN PASAR DICAPAI JIKA:

Qsx = Qdx dan Qsy =


Qdy

Contoh :

Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran dari dua


macam produk yang mempunyai hubungan substitusi sebagai
berikut:

Qdx = 5 -2Px + Py
Qdy = 6 + Px Py
dan

Qsx = -5 + 4Px - Py
Qsy = -4 - Px + 3Py
Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar

Penyelesaian:
(1)Dan (2)
6Px 2Py = 10
- Px + 2Py = 5

Syarat keseimbangan
pasar :
Qsx = Qdx
-5 + 4Px Py = 5 - 2Px + Py 5Px
4Px + 2Px Py Py = 5 + 5 15
Px==4 3
Py
6Px 2Py = 10 (1)

Qsx = 3
Qsy = 5

Qsy = Qdy
-4 Px + 3Py = 6 + Px Py
-Px Px + 3Py + Py = 6 + 4
MEx = ( 3, 3
-2Px + 4Py = 10
)
- Px + 2Py = 5 (2)
MEy = ( 5, 4
)

FUNGSI KONSUMSI
-JIKA PENDAPATAN MENINGKAT, KONSUMSI JUGA
MENINGKAT, WALAUPUN JUMLAHNYA LEBIH SEDIKIT.
JIKA Yd = PERUBAHAN KENAIKAN PENDAPATAN
YANG SIAP DIBELANJAKAN DAN C = PERUBAHAN
KONSUMSI
MAKA
AKAN BERNILAI POSITIF
-DAN KURANG DARI SATU SEHINGGA

-PROPORSI KENAIKAN PENDAPATAN YANG SIAP


DIBELANJAKAN UNTUK KONSUMSI ADALAH KONSTAN.
PROPORSI INI DISEBUT SEBAGAI KECENDERUNGAN
KONSUMSI MARGINAL (Marginal Propensity To Cosume = Mpc)

FUNGSI KONSUMSI DAN


TABUNGAN
BERADSARKA
BERADSARKAEMPAT
EMPATASUMSI
ASUMSIDIATAS
DIATASMAKA
MAKA
FUNGSI
KONSUMSI
ADALAH
FUNGSI KONSUMSI ADALAH
CC==aa++bYd
bYd
Dimana
Dimana: :
CC ==Konsumsi
Konsumsi
aa ==Konsumsi
Konsumsidasar
dasartertentu
tertentuyang
yangtidak
tidak
tergantung
tergantungpada
padapendapatan
pendapatan
bb ==Kecenderungan
konsumsi
marginal
Kecenderungan konsumsi marginal
(MPC)
(MPC)
Yd
Yd ==Pendapatan
Pendapatanyang
yangdapat
dapatdibelanjakan
dibelanjakan

FUNGSI KONSUMSI DAN


TABUNGAN
JIKA FUNGSI PENDAPATAN Y = C + S
SUBTITUSIKAN PERSAMAAN C = a + bYd
SENHINGGA:
Y = (a + bYd ) + S
S = Y (a + bYd )
S = -a + (1-b)Yd

Dimana :
S
= Tabungan
a
= Tabungan negatif jika pendapatan = nol
(1-b) = Kecenderungan menabung marginal (MPS)
Yd
= Pendapatan yang dapat dibelanjakan

FUNGSI KONSUMSI DAN


TABUNGAN
C,S

NG
I
V
SA

C= a + bY

MPS = (1-b) ;
MPC = b
MPS = 1 MPC
MPS + MPC = 1

DI
SS
AV
IN
G

Rp

C=Y +S

450
Qe

Soal
Jika Fungs konsumsi ditunjukan oleh persamaan
C = 15 + 0,75 Yd. Pendapatan yang dapat
dibelanjakan (disposable income ) dalah Rp. 30
miliar
1. Berapa nilai konsumsi agregat, bila pendapatan
yang dapat dibelanjakan Rp. 30 miliar?
2. Berapa besar keseimbangan pendapatan
Nasional?
3. Gambarkan Fungsi Konsumsi dan Tabungan
secara bersama-sama!

Jawab :

a). diketahui Yd = Rp. 30 miliar


C = 15 + 0,75 Yd
C = 15 + 0,75 . 30
= 15 + 22.5 miliar
= 37.5 miliar

b). Yd = C + S
60
S =YC
= Yd 15 - 0.75 Yd)
= -15 + 0,25 Yd
15
c). Keseimbangan Pendapatan
S=0
0 = -15+ 0,25 Yd
Yd = 60 miliar
C = 15 + 0.75 . 60
-15
= 60 miliar

Y=C+S

C,S

C = 15 +
0.75 Yd

S = -15 +
0,25 Yd

60

ANALISIS PULANG POKOK (BEP)


BEP adalah kondisi dimana
penerimaan total (TR) sama
dengan Biaya total (TC),
perusahaan tidak untung
dan tidak rugi
TC = FC + VQ
TC = total cost
FC = Fixed Cost
VQ = Variable Cost total

TR = P.Q
TR = Total Revenue
P = Price
Q = Quantity Product

Menghitung BEP dg Q
TR=TC
PQ = FC+VQ
PQ-VQ = FC
Q(P-V) = FC
Q
= FC / (P-V)

Menghitung BEP dg
Penerimaan (TR)
TR=TC
TR = FC+VQ
TR VQ = FC
TR VQ/TR (TR) =FC
TR(1 VQ / TR) = FC
TR(1-VQ/PQ) = FC
TR = FC / (1- V/P)

BEP

TR=P.Q

TR,TC

NG
U
T
N
U

BEP

Rp

RU
GI

FC

Qe

TC=FC + VQ

SOAL
Suatu
perusahaan
menghasilkan
produknya
dengan
biaya variabel per unit
Rp 4.000 dan harga
jualnya per unit Rp
12.000.
Manajemen
menetapkan
bahwa
biaya
tetap
dari
operasinya
Rp
2.000.000.
Tentukan
jumlah
unit
produk
yang harus perusahaan

Jawab :
TR = TC
12000Q = 2.000.000
+ 4000Q
8000Q = 2.000.000
Q = 250
TR = 12.000Q
= 12.000(250)
= 3.000.000

Grafik
TR, TC
(dlm juta)

TR= 12000Q

TC = 2jt + 4000Q
BEP
3

FC = 2jt
VC = 4000Q

250

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai