Anda di halaman 1dari 39

ANAMNESIS DAN

PF TELINGA

THT RSUD TARAKAN


Periode 06 Juni 09 Juli
2016

Anatomi Telinga
Telinga luar
Daun telinga
Liang telinga
Membran timpani
Telinga tengah
Batas luar : membrane
timpani
Batas dalam : kanalis
semisirkularis, kanalis
fasialis, tingkap lonjong,
tingakap bundar,
promontorium
Batas depan : tuba
eustachius
Batas belakang : aditus
ad antrum
Batas bawah : vena
jugularis
Batas atas : tegmen
timpani
Telinga dalam
Koklea dan vestibular

Fisiologi pendengaran

ANAMNESIS TELINGA

GANGGUAN/KERUSAKAN
PENDENGARAN
Kapan pertama kali dirasakan? Tiba-tiba?
Perlahan? Dan sudah berapa lama ?
Apakah dirasakan di satu sisi atau kedua
telinga ?
Apakah Pendengaran membaik? Bertambah
buruk? atau bergantian (kadang dapat
memburuk dan kembali membaik)?
Apakah ada riwayat trauma kepala ? Riwayat
sakit campak, mumps, influenza, meningitis,
sifilis, penyakit virus berat ?
Apakah
ada
riwayat
penggunaan
obat
ototoksik seperti kanamisin, streptomisin,
gentamisin atau pemakaian diuretik maupun

Apakah ada riwayat penyakit telinga dan


pembedahan telinga ?
Paparan pekerjaan? Militer? Paparan suara
bising dan keras lainnya ?
Riwayat
gangguan
dan
kerusakan
pendengaran dalam keluarga?
Hambatan sosial, pekerjaan dan pendidikan
yang timbul akibat gangguan pendengaran?

HEAD NOISES/TINITUS
Sifat
bising
?
Berdengung
atau
Berdenging? Bernada Tinggi? Mengaum?
Menggumam? Mendesis (seperti uap
yang terlepas) atau berdenyut (senada
dengan denyut nadi)?
Apakah terdengar di satu sisi atau kedua
telinga ?
Kapan pertama kali timbul? Terdengar
sepanjang waktu? Atau hanya sewaktu
waktu?
Apakah disertai gangguan pendengaran

PUSING/DIZZINES
Apakah terasa kepala berputar ? Ketidakseimbangan?
Goyang / Melayang ? Cenderung ingin jatuh ke salah
satu posisi ? Apakah pusing dipengaruhi oleh perubahan
posisi kepala? ( Pusing saat berbaring? Apakah
timbulnya berhubungan dengan bangun terlalu cepat
dari berbaring )
Frekuensi dan lamanya serangan?
Apakah pusing bersifat terus menerus atau episodik?
Kapan pertama kali pusing dirasakan? Bagaimana?
Berapa lama? Sifatnya? Dan selang waktu antar
serangan?
Ada gejala lain yang timbul bersamaan? Seperti mual?
Muntah? Tinitus? Rasa penuh dalam telinga?
Riwayat penyakit telinga? Infeksi? Perforasi? Trauma
kepala? Pembedahan telinga?
Riwayat penyakit seperti Diabetes Melitus? Gangguan
neurologik? Arterosklerosis? Hipertensi? Gangguan
tiroid? Sifilis? Anemia? Keganasan? Penyakit jantung?

SEKRET TELINGA/OTORE
Cairan keluar dari satu sisi atau kedua
telinga?
Apa warnanya ? Kental ? Berbau ?
Apakah disertai darah?
Disertai gatal atau nyeri ?
Sudah berapa lama? Apakah sekret
pernah
keluar
sebelumnya
?
Jumlahnya ?
Riwayat Infeksi saluran pernafasan
bagian atas? Keadaan yang membuat
telinga basah (Berenang ? Mandi ?
Pendarahan?)

NYERI TELINGA/OTALGIA
Bagaimana Sifat nyeri ? Lokasi nyeri ?
Nyeri ini merupakan masalah berulang?
Seberapa sering terjadi?
Nyeri hanya pada telinga? Nyeri
menyebar ketempat lain ? Atau nyeri
berasal dari tempat lain?
Adakah keadaan yang mencetuskan
nyeri ? Mengunyah? Menggigit? Batuk?
Menelan? Nyeri alih dari daerah kepala
dan leher ?
Gejala-gejala pada kepala dan leher
lainnya?

PEMERIKSAAN FISIK
TELINGA

PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PEMERIKSAAN THT

TELINGA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bentuk Daun Telinga


Kelainan Kongenital
Radang
Tumor
Nyeri Tekan Tragus
Penarikan
Daun
Telinga

7. Kelainan Preaurikuler
8. Kelainan
Infraaurikuler
9. Kelainan
Retroaurikuler
10.Regio Mastoid
11.Liang Telinga
12.Membran Timpani

OTOSKOPI
Pemeriksaan untuk melihat keadaan liang
telinga dan membran timpani
Alat:
Lampu kepala
Otoskop
Corong telinga

PELAKSANAAN
Pasang lampu kepala
Pasien duduk di depan pemeriksa
Lutut kiri pemeriksa berdempetan dengan
lutut kiri pasien
Meminta pasien memiringkan kepala ke
sisi lain dari pemeriksa

CARA MEMEGANG
TELINGA
Kanan : dengan tangan kiri, daun telinga
ditarik keatas dan kebelakang dengan jari I
dan II, sedangkan jari III, IV, V untuk
memfiksasi (diletakan pada mastoid).
Dengan posisi ini liang telinga menjadi lebih
lurus dan mempermudah untuk melihat
liang telinga dan membran timpani

CARA MEMEGANG
OTOSKOP

Dextra

Sinistra

Bentuk daun telinga

Normotia

Normotia

Kelainan Kongenital

Mikrotia (-), makrotia (-) atresia (-), fistula (-), kelainan

Mikrotia (-), makrotia (-) atresia (-), fistula (-),

bentuk (-), bats ear (-), anotia (-), stenosis canalis (-),

kelainan bentuk (-), bats ear (-), anotia (-),

agenesis kanalis (-), lops ear (-), mozart ear (-), cyptotia stenosis canalis (-), agenesis kanalis (-), lops

Radang, Tumor

(-), satyr ear (-)

ear (-), mozart ear (-), cyptotia (-), satyr ear (-)

Nyeri (-), Massa (-), hiperemis (-), sekret (-), edema (-),

Nyeri (-), Massa (-), hiperemis (-), sekret (-),


edema (-)

Nyeri tekan tragus

Nyeri tekan (-)

Nyeri tekan (-)

Penarikan daun telinga

Nyeri tarik(-)

Nyeri tarik (-)

kelainan pre-, infra-, retroaurikuler

Massa (-), hiperemis (-), oedem (-), nyeri (-), fistula

Massa (-), hiperemis (-), oedem (-), nyeri (-),

(-),ulkus (-), ekimosis (-), hematoma (-), sikatrik (-),

fistula (-),ulkus (-), ekimosis (-), hematoma (-),

battle sign (-)

sikatrik (-), battle sign (-)

Massa (-), hiperemis (-), odem (-), nyeri (-), abses (-)

Massa (-), hiperemis (-), odem (-), nyeri (-),

region mastoid

abses (-)
liang telinga

lapang, furunkel (-), jar. granulasi (-), serumen (-), edem lapang, furunkel (-), jar. granulasi (-), serumen
(-), sekret (-), darah (-), hiperemis (-), kolesteatom (-)

(-), edem (-), sekret (-), darah (-), hiperemis


(-),kolesteatom (-)

Membran Timpani

Perforasi (-), sekret (-), kolesteatom (-), hiperemis (-), Perforasi (-), sekret (-), kolesteatom (-),
retraksi (-)

hiperemis (-), retraksi (-)

BENTUK DAUN TELINGA


1.
2.
3.
4.
5.

Normotia
Microtia
1
Macrotia
Clauliflower ear
Simetris ka/ki

Cryptotia

Lop Ear

Heliks bagian superior


inga kerut, kartilago heliks tersembunyi
bawah kulit kepala bagian temporal terlipat jatuh kebawah

Satyr Ear / Pointy Ears

Ujung superior heliks tampak


lancip dengan variasi lipatan
berlebihan pada heliks

KELAINAN KONGENITAL
1. Atresia
2. Fistula preaurikular
3. Bats ear

1
2

RADANG

Kalor/panas
Dolor/nyeri
Rubor/merah
Functio laesa
Tumor/membengkak

TUMOR

Ukuran
Batas tegas/tidak tegas
Bentuk
Mobile/immobile
Nyeri tekan
Konsistensi: kenyal,lunak,keras

NYERI TEKAN TRAGUS


1. Ada atau tidak?

PENARIKAN DAUN
TELINGA
Nyeri tarik aurikula (+) / (-)

KELAINAN
PRE,INFRA,RETROAURIKULER
1.
2.
3.
4.

Fistula
Hematoma
Radang
Trauma

4
3

REGION MASTOID
1. Tanda radang
(mastoiditis)
2. Tumor

1
1

LIANG TELINGA

Serumen

Furunkel

Hiperemis

Sekret

Corpus
Alienum

Hifa

Tumor
Laserasi
Clotting
Perdaraha
n aktif

MEMBRAN TIMPANI

Normal

Cone of
light

Retraksi

Bulging

Hiperemis

Edema
Perforasi (Marginal, Central,
Atik)
Suram
Timpanosklerosis
Bubble
Air fluid level
Penampakan massa
Hemotimpanum

TES PENALA

Penggunaan garpu
tala ini tidak terlalu
dipengaruhi suara
bising dari luar

JENIS PENALA
512 Hz
1024 Hz
2048 Hz

TES RINNE
Tes
pendengaran
untuk
membandingkan
hantaran tulang dan hantaran udara telinga
pasien
Pelaksanaan :
Penala digetarkan
Tangkai diletakkan di proccesus mastoideus
Setelah tidak terdengar oleh pasien penala
diletakkan di depan telinga kira-kira 2,5 cm
BILA MASIH TERDENGAR : RINNE POSITIF (+)
BILA TIDAK TERDENGAR : RINNE NEGATIF (-)

(+) HU>= HT
-> normal / gangguan
sensorineural
(-) HU<HT
-> gangguan konduktif

TES WEBER
Tes pendengaran u/ membandingkan hantaran
tulang telinga kiri dengan telinga kanan.
Penala digetarkan & tangkai penala diletakkan
di garis tengah kepala (di verteks, dahi, pangkal
hidung, di tengah-tengah gigi seri atau dagu).
Apabila bunyi penala terdengar lebih keras pada
salah satu telinga disebut Weber lateralisasi ke
telinga tersebut.
Bila tidak dapat dibedakan ke arah telinga mana
bunyi terdengar lebih keras disebut Weber tidak
ada lateralisasi.

Interpretasi :
normal
: tidak ada lateralisasi
tuli konduksi
: lateralisasi ke telinga yang
sakit
tuli sensorineural : lateralisasi ke telinga yang
sehat

TES SWABACH
Tujuannya untuk membandingkan hantaran lewat
tulang antara penderita dengan pemeriksa.
Cara : garpu tala dibunyikan lalu tangkainya
diletakkan tegak lurus pada planum mastoid
pemeriksa, bila pemeriksa sudah tidak mendengar,
secepatnya garpu tala dipindahkan ke mastoid
penderita. Bila penderita masih dapat mendengar
berarti Schwabach memanjang, tetapi jika penderita
tidak mendengar maka ada 2 kemungkinan yaitu
Schwabach memendek atau normal.
Untuk memastikannya maka tes dibalik, yaitu tes ke
penderita dulu baru ke pemeriksa. Jika pemeriksa
masih mendengar berati Schwabach penderita
memendek, bila pemeriksa tidak mendengar lagi
berarti sama-sama normal

Interpretasi :
Schwabach normal
: normal
Schwabach memanjang: tuli konduksi
Schwabach memendek : tuli sensorineural

Anda mungkin juga menyukai