Kelompok 3
Prihandriyo Sri Hijranti 1406594045
Hanitya D. Ratnasari 1506704503
Grace Stefanus 1506705866
Rahimul Yakin 1506785085
1. Definisi standardisasi
2. Penggunaan standardisasi
3. Metode standardisasi
. Standardisasi langsung
. Langkah-langkah standardisasi langsung
. Standardisasi tidak langsung
. Langkah-langkah standardisasi tidak langsung
4. Contoh
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
SISTEMATIKA
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
DEFINISI STANDARDISASI
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
PENGGUNAAN STANDARDISASI
Populasi
A
Populasi A
Standardisasi
Populasi
B
Data asli
Tidak dapat
dibandingkan
Variabel bervariasi
dan proporsi berbeda
Populasi
B
Dapat dibandingkan
Dapat bersifat
artifisial
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
PENGGUNAAN STANDARDISASI
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
METODE STANDARDISASI
Crude Rate:
o membagi jumlah kasus dengan jumlah orang di
populasi pada suatu waktu tertentu,
o tidak ikut memasukkan confounding factor sehingga
tidak dapat membandingkan.
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
METODE STANDARDISASI
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
METODE STANDARDISASI
Metode standardisasi
1. Direct standardization (standardisasi langsung)
2. Indirect standardization (standardisasi tidak
langsung)
DIRECT
METHOD INDIRECT
METHOD
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
METODE STANDARDISASI
Standardisasi
langsung
berguna
untuk
STANDARDISASI
LANGSUNG
membandingkan antar populasi yang memiliki
distribusi usia yang berbeda.
Standardisasi
langsung
dilakukan
dengan
memakai distribusi usia standar ke distribusi usia
populasi yang dibandingkan.
Standardisasi langsung digunakan jika diketahui
usia spesifik suatu penyakit pada populasi yang
akan dibandingkan.
Standardisasi langsung memberikan hasil yang
lebih akurat ketika jumlah dari angka kasus, kecil
pada setiap kelompok umur/jenis kelamin pada
populasi studi.
Metode standardisasi langsung digunakan untuk
menghitung
angka
rata-rata
yang
terstandardisasi, seperti rata-rata tekanan darah
yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
METODE STANDARDISASI
10
METODE STANDARDISASI
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
STANDARDISASI LANGSUNG
11
METODE STANDARDISASI
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
12
METODE STANDARDISASI
Age
Kemati
an pada
populas
i studi
(a)
Jumlah
populas
i studi
(b)
Angka
rata-rata
kematian
(d=a/b*10
0000)
Popula
si
standa
r
(e)/wei
ght
Angka
kematian
yang
diharapkan
(d*e)
Standardiz
ed
mortality
rate
(SMR)
=
=
Point A
Ponit B
Point C
Total
Angka
kematian
kasar (crude
rate) =
= expected
death/stand
ard
population x
100000
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
13
METODE STANDARDISASI
LANGKAH-LANGKAH STANDARDISASI LANGSUNG
2. Pilih standar populasi yang akan digunakan sebagai acuan standar, misal populasi
standar dunia
3. Kalikan rata-rata spesifik umur pada populasi studi dengan populasi standar pada
setiap kelompok umur untuk mendapatkan jumlah kasus/kejadian yang diharapkan
angka kematian/kesakitan yang diharapkan (expected death-morbidity)
4. Jumlahkan semua hasil pada semua strata dari kasus/kejadian yang diharapkan,lalu
bagi jumlah total kasus yang diharapkan dengan jumlah populasi standar
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
Lalu bandingkan dengan angka kesakitan/kematian kasar apakah berbeda dengan nilai
yang telah distadarisasi
Angka kematian kasar
14
METODE STANDARDISASI
STANDARDISASI TIDAK LANGSUNG
Standardisasi tidak langsung atauindirect standardizationdiukur
dengan membandingkan jumlah kematian atau kesakitan yang
diamati (observed number of deaths) dan jumlah kematian atau
kesakitan yang diharapkan, yang dikenal juga dengan istilah
standardized mortality ratio (SMR).
Tidak perlu mengetahui stratum-spesific rates kasus.
Standardized mortality rate (SMR) digunakan ketika angka umur
rata-rata (the age specific rate) untuk populasi yang dipelajari tidak
diketahui tetapi total kasus pada populasi studi diketahui.
Standardized Mortality/Morbidity Ratio
SMR = Observed X 100
Expected
SMR 100% berarti tidak ada perbedaan antara jumlah kasus di
populasi sampel dengan yang diharapkan pada populasi standar.
SMR juga digunakan ketika perhitungan rata-rata untuk populasi kecil
dimana kita tidak bisa menghasilkan angka umur rata-rata yang
stabil.
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
15
METODE STANDARDISASI
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
16
METODE STANDARDISASI
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
17
METODE STANDARDISASI
Age
Kematian
pada
populasi
studi
(a)
Jumlah
populasi
studi
(b)
Expected
Cases
(b*c)
Angka
ratarata
pada
populasi
standar
(c)
Point A
Point B
Point C
Total
SMR/
standarized
incidence
ratio (SIR)
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
18
(1)
7,989
37,030
60,838
68,687
55,565
(2)
1,383
1,594
2,868
8,212
22,953
SMR = 1,464
70.3%
2,083
100 =
CONTOH
STANDARDISASI LANGSUNG
ALASKA
UMUR (Thn)
FLORIDA
KEMATIAN
POPULASI
KEMATIAN
POPULASI
0-4
122
57000
2177
915000
5 24
144
179000
2113
3285000
25 44
382
222000
8400
4036000
45 64
563
88000
21108
2609000
65 74
406
16000
30977
1395000
75+
582
7000
71483
1038000
2200
569000
136258
13278000
TOTAL
CR
CR
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
20
ALASKA
UMUR
(Thn)
KEMATI POPULAS
AN
I
FLORIDA
AGE SPECIFIC
DEATH RATE
PER 100.000
KEMATI
AN
POPULA
SI
ALASKA
FLORIDA
0-4
122
57000
2177
915000
214
238
5 24
144
179000
2113
3285000
80
64
25
44
382
222000
8400
4036000
172
208
45
64
563
88000
21108
2609000
640
809
65
74
406
16000
30977
1395000
2538
2221
75+
582
7000
71483 1038000
8314
R
= x multiplier = x 100.000 = 214
TOTAL stratum1,
2200Alaska 569000 136258 1327800
0
6887
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
Bila dilihat dari angka Crude Death Rate maka tampak bahwa Florida
adalah lingkungan yang lebih berisiko daripada Alaska. Namun
berdasarkan data diketahui bahwa Florida adalah negara bagian yang
banyak dihuni oleh para pensiunan, maka bila dilihat berdasarkan
perbandingan nilai rate antar golongan umur akan didapatkan:
21
STANDAR
PER
1.000.000
0-4
76158
5 24
286501
25 44
325971
45 64
185402
65 74
72494
75+
53474
TOTAL
1.000.000
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
22
STRATUM
(i)
UMUR
(Thn)
RATE (ri)
(Per
1.000.000
)
STANDAR
(Ni)
Per
1.000.000
HASIL
(Niri)
04
214
76.158
16.297.812
5 24
80
286.501
22.920.080
25 44
172
325.971
56.067.012
45 64
640
185.402
118.657.28
0
65 74
2538
72.494
183.989.77
2
75+
8314
53.474
444.582.83
6
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
23
STRATUM
(i)
UMUR
(Thn)
RATE (ri)
(Per
1.000.000
)
STANDAR
(Ni)
Per
1.000.000
HASIL
(Niri)
04
238
76.158
18.125.604
5 24
64
286.501
18.336.064
25 44
208
325.971
67.801.968
45 64
809
185.402
149.990.21
8
65 74
2221
72.494
161.009.17
4
75+
6887
53.474
368.275.43
8
1.000.000
783.538.46
6
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
24
CONTOH
Membandingkan crude death rate antara Zimbabwe dan Amerika Serikat pada
tahun 1990.
Tabel Vital Statistik Zimbabwe tahun 1990
UMUR (Thn)
KEMATIAN
JUMLAH
POPULASI
RATE
( TANPA
PERKALIAN)
04
1.899.204
5 24
5.537.992
25 44
2.386.079
45 64
974.235
65 - 74
216.387
75+
136.109
TOTAAL
98.808
11.150.006
0.008.86
? = Tidak diketahui
cR Zimbabwe = 98.808/ 11.150.006 = 886 per 1.000.000
Diketahui bahwa distribusi penduduk usia muda di Zimbabwe lebih banyak
dari Amerika Serikat
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
25
UMUR (Thn)
KEMATIAN
JUMLAH
POPULASI
RATE
( TANPA
PERKALIAN)
04
44.000
19.204.000
0.00229
5 24
45.000
72.244.000
0.00062
25 44
147.700
82.197.000
0.00180
45 64
368.800
46.751.000
0.00789
65 - 74
478.600
18.280.000
0.02618
75+
1.084.900
13.484.000
0.08046
TOTAL
2.169.000
252.160.000
0.00860
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
26
STRATUM
(i)
UMUR
(Thn)
US RATE
(Ri)
POPULASI
ZIMBABWE
(ni)
HASIL
(Rini)
04
0.00229
1.899.204
4.349
5 24
0.00062
5.537.992
3.434
25 44
0.00180
2.386.079
4.295
45 64
0.00789
974.235
7.687
65 74
0.02618
216.387
5.665
75+
0.08046
136.109
10.951
TOTAL
36.381
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
27
Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101
REFERENSI
28