Anda di halaman 1dari 28

STANDARDISASI

Kelompok 3
Prihandriyo Sri Hijranti 1406594045
Hanitya D. Ratnasari 1506704503
Grace Stefanus 1506705866
Rahimul Yakin 1506785085

1. Definisi standardisasi
2. Penggunaan standardisasi
3. Metode standardisasi
. Standardisasi langsung
. Langkah-langkah standardisasi langsung
. Standardisasi tidak langsung
. Langkah-langkah standardisasi tidak langsung
4. Contoh

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

SISTEMATIKA

Standardisasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk


menghasilkan ukuran yang setara atau komparabel antara
beberapa populasi atau sub-grup dengan memperhitungkan
konfounding utama seperti perbedaan umur dan jenis kelamin
pada komposisi populasi atau sub-grup yang berbeda (Webb et al,
2005).
Standardisasi
merupakan
sebuah
metode
dengan
menggabungkan angka rata-rata kategori spesifik ke dalam
nilai kesimpulan tunggal dengan mengambil rata-rata yang
telah ditakar (Rothman, 2002).
Standardisasi merupakan seperangkat teknis yang digunakan
untuk menyingkirkan sejauh mungkin efek dari perbedaan dari
karakteristik
tertentu/variabel
pengacau
lainnya,
ketika
membandingkan dua/lebih populasi (Last, 1988).
Standardisasi merupakan sebuah teknik untuk mengontrol
pengaruh faktor perancu dalam membuat perbandingan
kejadian (penyakit/kematian) antara dua atau lebih populasi
(Murti, 1997).

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

DEFINISI STANDARDISASI

Standardisasi dilakukan saat membandingkan rate


kejadian pada dua populasi atau lebih, yang
mempunyai distribusi karakteristik populasi yang
berbeda, dan karakteristik tersebut berhubungan
dengan kejadian tersebut.
Standardisasi dilakukan saat membandingkan rate
kejadian pada populasi yang sama tetapi pada periode
waktu yang berbeda.
Standardisasi digunakan bila variabel yang diteliti
(misal penyakit/kematian) bervariasi menurut umur,
jenis kelamin, ras atau faktor lainnya yang
berhubungan erat dengan peristiwa tersebut.
Standardisasi digunakan bila proporsi penyebaran dari
faktor tersebut di atas (umur, sex, dll) berbeda pada
kedua kelompok penduduk yang ingin dibandingkan.

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

PENGGUNAAN STANDARDISASI

Populasi
A

Populasi A
Standardisasi
Populasi
B

Data asli
Tidak dapat
dibandingkan
Variabel bervariasi
dan proporsi berbeda

Populasi
B

Dapat dibandingkan
Dapat bersifat
artifisial

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

PENGGUNAAN STANDARDISASI

Salah satu perhitungan angka (rate) yang biasanya


digunakan dalam
epidemiologi adalah angka
umum/kasar (crude rate) baik untuk angka kejadian
penyakit maupun untuk kejadian lainnya.
Angka kejadian umum untuk peristiwa penyakit
(atau peristiwa lainnya) dipengaruhi oleh beberapa
hal tertentu antara lain:
1. angka (rate) dari kelompok yang lebih kecil (subgrup),
2. besaran relatif dari kelompok kecil.
. Tujuan:
untuk mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan
penilaian dalam membandingkan dua atau lebih
kelompok penduduk yang berbeda dengan
menggunakan nilai umum, baik angka kematian
umum maupun angka kesakitan ataupun angka
lainnya (Noor, 2008).

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

METODE STANDARDISASI

Crude Rate:
o membagi jumlah kasus dengan jumlah orang di
populasi pada suatu waktu tertentu,
o tidak ikut memasukkan confounding factor sehingga
tidak dapat membandingkan.

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

METODE STANDARDISASI

Berdasarkan tabel tersebut, crude rate Florida lebih


besar dibandingkan Alaska.
Padahal kenyataannya banyak orang tua pindah ke
Florida ketika pensiun, sehingga populasi Florida
memiliki persentase orang tua yang lebih tinggi,
sehingga memiliki risiko meninggal yang lebih besar
dibandingkan orang muda.
Akibat dari hanya membandingkan crude rate,
kemungkinan besar akan menyesatkan, apakah risiko
kematian benar lebih besar di Florida.

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

METODE STANDARDISASI

Metode standardisasi
1. Direct standardization (standardisasi langsung)
2. Indirect standardization (standardisasi tidak
langsung)

DIRECT
METHOD INDIRECT
METHOD

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

METODE STANDARDISASI

Standardisasi
langsung
berguna
untuk
STANDARDISASI
LANGSUNG
membandingkan antar populasi yang memiliki
distribusi usia yang berbeda.
Standardisasi
langsung
dilakukan
dengan
memakai distribusi usia standar ke distribusi usia
populasi yang dibandingkan.
Standardisasi langsung digunakan jika diketahui
usia spesifik suatu penyakit pada populasi yang
akan dibandingkan.
Standardisasi langsung memberikan hasil yang
lebih akurat ketika jumlah dari angka kasus, kecil
pada setiap kelompok umur/jenis kelamin pada
populasi studi.
Metode standardisasi langsung digunakan untuk
menghitung
angka
rata-rata
yang
terstandardisasi, seperti rata-rata tekanan darah
yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

METODE STANDARDISASI

10

METODE STANDARDISASI

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

STANDARDISASI LANGSUNG

11

METODE STANDARDISASI

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

LANGKAH-LANGKAH STANDARDISASI LANGSUNG

12

METODE STANDARDISASI
Age

Kemati
an pada
populas
i studi
(a)

Jumlah
populas
i studi
(b)

Angka
rata-rata
kematian
(d=a/b*10
0000)

Popula
si
standa
r
(e)/wei
ght

Angka
kematian
yang
diharapkan
(d*e)

Standardiz
ed
mortality
rate
(SMR)
=
=

Point A
Ponit B
Point C
Total
Angka
kematian
kasar (crude
rate) =

= expected
death/stand
ard
population x
100000

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

LANGKAH-LANGKAH STANDARDISASI LANGSUNG

13

METODE STANDARDISASI
LANGKAH-LANGKAH STANDARDISASI LANGSUNG

2. Pilih standar populasi yang akan digunakan sebagai acuan standar, misal populasi
standar dunia
3. Kalikan rata-rata spesifik umur pada populasi studi dengan populasi standar pada
setiap kelompok umur untuk mendapatkan jumlah kasus/kejadian yang diharapkan
angka kematian/kesakitan yang diharapkan (expected death-morbidity)

4. Jumlahkan semua hasil pada semua strata dari kasus/kejadian yang diharapkan,lalu
bagi jumlah total kasus yang diharapkan dengan jumlah populasi standar

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

1. Hitung angka rata-rata pada setiap stratum (strata/kelompok umur)


d

Lalu bandingkan dengan angka kesakitan/kematian kasar apakah berbeda dengan nilai
yang telah distadarisasi
Angka kematian kasar

14

METODE STANDARDISASI
STANDARDISASI TIDAK LANGSUNG
Standardisasi tidak langsung atauindirect standardizationdiukur
dengan membandingkan jumlah kematian atau kesakitan yang
diamati (observed number of deaths) dan jumlah kematian atau
kesakitan yang diharapkan, yang dikenal juga dengan istilah
standardized mortality ratio (SMR).
Tidak perlu mengetahui stratum-spesific rates kasus.
Standardized mortality rate (SMR) digunakan ketika angka umur
rata-rata (the age specific rate) untuk populasi yang dipelajari tidak
diketahui tetapi total kasus pada populasi studi diketahui.
Standardized Mortality/Morbidity Ratio
SMR = Observed X 100
Expected
SMR 100% berarti tidak ada perbedaan antara jumlah kasus di
populasi sampel dengan yang diharapkan pada populasi standar.
SMR juga digunakan ketika perhitungan rata-rata untuk populasi kecil
dimana kita tidak bisa menghasilkan angka umur rata-rata yang
stabil.

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

Menggunakan rate standar untuk menyesuaikan dengan sampel.

15

METODE STANDARDISASI

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

STANDARDISASI TIDAK LANGSUNG

16

METODE STANDARDISASI

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

LANGKAH-LANGKAH STANDARDISASI TIDAK


LANGSUNG

17

METODE STANDARDISASI
Age

Kematian
pada
populasi
studi
(a)

Jumlah
populasi
studi
(b)

Expected
Cases
(b*c)

Angka
ratarata
pada
populasi
standar
(c)

Point A
Point B
Point C
Total

Rasio kematian-kesakitan terstandardisasi (SMR/SIR)


jumlah kasus yang diobservasi di populasi studi
jumlah kasus yang diharapkan
=

SMR/
standarized
incidence
ratio (SIR)

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

LANGKAH-LANGKAH STANDARDISASI TIDAK


LANGSUNG

18

Example: SMR for Male Farmers, England and Wales,


1951
Expected
Number
of Deaths for
Number of Farmers Standard Death Rates Farmers and Farm
and Farm Managers
Managers per
per 1,000,000 (All
1,000,000
Causes of Death)
(Census, 1951)
Age
Group
20-24
25-34
35-44
45-54
55-64

(1)
7,989
37,030
60,838
68,687
55,565

(2)
1,383
1,594
2,868
8,212
22,953

Total expected deaths per year: 2,083


Total observed deaths per year: 1,464

(3) = (1) X (2)


11
59
174
564
1,275

SMR = 1,464
70.3%
2,083

100 =

In 1951, male farmers in England and Wales had a mortality rate 30


percent lower than the comparably-aged general population.

CONTOH
STANDARDISASI LANGSUNG

ALASKA
UMUR (Thn)

FLORIDA

KEMATIAN

POPULASI

KEMATIAN

POPULASI

0-4

122

57000

2177

915000

5 24

144

179000

2113

3285000

25 44

382

222000

8400

4036000

45 64

563

88000

21108

2609000

65 74

406

16000

30977

1395000

75+

582

7000

71483

1038000

2200

569000

136258

13278000

TOTAL
CR
CR

Alaska (per 100000 penduduk) = 2200/569000 x 100000 = 387


Florida (per 100000 penduduk) = 136258/13278000 x 100000 = 1026

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

DATA VITAL STATISTIK DI ALASKA DAN FLORIDA, 1991

20

ALASKA

UMUR
(Thn)

KEMATI POPULAS
AN
I

FLORIDA

AGE SPECIFIC
DEATH RATE
PER 100.000

KEMATI
AN

POPULA
SI

ALASKA

FLORIDA

0-4

122

57000

2177

915000

214

238

5 24

144

179000

2113

3285000

80

64

25
44

382

222000

8400

4036000

172

208

45
64

563

88000

21108

2609000

640

809

65
74

406

16000

30977

1395000

2538

2221

75+

582

7000
71483 1038000
8314

R
= x multiplier = x 100.000 = 214
TOTAL stratum1,
2200Alaska 569000 136258 1327800
0

6887

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

Bila dilihat dari angka Crude Death Rate maka tampak bahwa Florida
adalah lingkungan yang lebih berisiko daripada Alaska. Namun
berdasarkan data diketahui bahwa Florida adalah negara bagian yang
banyak dihuni oleh para pensiunan, maka bila dilihat berdasarkan
perbandingan nilai rate antar golongan umur akan didapatkan:

21

Standard Distribusi Penduduk berdasarkan usia per


1.000.000 penduduk di Amerika Serikat, 1991
UMUR (Thn)

STANDAR
PER
1.000.000

0-4

76158

5 24

286501

25 44

325971

45 64

185402

65 74

72494

75+

53474

TOTAL

1.000.000

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

Bila pada tahun yang sama didapatkan data Standard


Distribusi Penduduk berdasarkan usia per 1.000.000
penduduk maka untuk menghitung Age Adjusted Death Rate
di Alaska pada tahun 1991, akan didapatkan:

22

STRATUM
(i)

UMUR
(Thn)

RATE (ri)
(Per
1.000.000
)

STANDAR
(Ni)
Per
1.000.000

HASIL
(Niri)

04

214

76.158

16.297.812

5 24

80

286.501

22.920.080

25 44

172

325.971

56.067.012

45 64

640

185.402

118.657.28
0

65 74

2538

72.494

183.989.77
2

75+

8314

53.474

444.582.83
6

N1r1 + N2r2 + .+N6r6


= 16297812
+ 22920080 +56067012
+ 11857280
+
TOTAL
1.000.000
842.514.79
183989772 + 444582836
2
= 842514792
1.000.000
aRdirect = = 843
Jadi rate angka kematian menurut usia yang distandardisasi di
Alaska adalah 843 per 1.000.000 penduduk.

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

Maka penghitungan age-adjusted death rate untuk Alaska adalah


sebagai berikut:

23

STRATUM
(i)

UMUR
(Thn)

RATE (ri)
(Per
1.000.000
)

STANDAR
(Ni)
Per
1.000.000

HASIL
(Niri)

04

238

76.158

18.125.604

5 24

64

286.501

18.336.064

25 44

208

325.971

67.801.968

45 64

809

185.402

149.990.21
8

65 74

2221

72.494

161.009.17
4

75+

6887

53.474

368.275.43
8

1.000.000

783.538.46
6

N1r1 + N2r2 + .+N6r6


= 783.538.466
TOTAL
1.000.000
aRdirect = = 784

Jadi rate angka kematian menurut usia yang distandardisasi di


Florida adalah 784 per 1.000.000 penduduk

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

Maka penghitungan age-adjusted death rate untuk Florida adalah


sebagai berikut:

24

CONTOH
Membandingkan crude death rate antara Zimbabwe dan Amerika Serikat pada
tahun 1990.
Tabel Vital Statistik Zimbabwe tahun 1990

UMUR (Thn)

KEMATIAN

JUMLAH
POPULASI

RATE
( TANPA
PERKALIAN)

04

1.899.204

5 24

5.537.992

25 44

2.386.079

45 64

974.235

65 - 74

216.387

75+

136.109

TOTAAL

98.808

11.150.006

0.008.86

? = Tidak diketahui
cR Zimbabwe = 98.808/ 11.150.006 = 886 per 1.000.000
Diketahui bahwa distribusi penduduk usia muda di Zimbabwe lebih banyak
dari Amerika Serikat

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

STANDARDISASI TIDAK LANGSUNG

25

UMUR (Thn)

KEMATIAN

JUMLAH
POPULASI

RATE
( TANPA
PERKALIAN)

04

44.000

19.204.000

0.00229

5 24

45.000

72.244.000

0.00062

25 44

147.700

82.197.000

0.00180

45 64

368.800

46.751.000

0.00789

65 - 74

478.600

18.280.000

0.02618

75+

1.084.900

13.484.000

0.08046

TOTAL

2.169.000

252.160.000

0.00860

cR Rate Amerika Serikat = 2.169.000/ 252.160.000 = 0.00860 =


860 per 100.000

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

Tabel Vital Statistik di Amerika Serikat tahun 1990


(Rate Rujukan)

26

STRATUM
(i)

UMUR
(Thn)

US RATE
(Ri)

POPULASI
ZIMBABWE
(ni)

HASIL
(Rini)

04

0.00229

1.899.204

4.349

5 24

0.00062

5.537.992

3.434

25 44

0.00180

2.386.079

4.295

45 64

0.00789

974.235

7.687

65 74

0.02618

216.387

5.665

75+

0.08046

136.109

10.951

TOTAL

36.381

cR Zimbabwe = 98.808/ 11.150.006 = 0.00860 = 886 per


1.000.000
cR Rate Amerika Serikat = 2.169.000/ 252.160.000 = 0.00860 =
860 per 100.000
R1n1 + R2n2 + .+R6n6
= 36.381
SMR = = = 2.716
aRdirect = (cR) (SMR) = (0.00860) (2.716)

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

Maka perhitungan untuk adjusted rate indirect untuk Zimbabwe


dengan populasi rujukan Rate Amerika Serikat sebagai berikut:

27

Gerstman, B. Burt. (2013). Epidemiology Kept Simple An Introduction to


Traditional and Modern Epidemiology (3rd ed). Oxford: John Wiley & Sons.
Irianto, Koes. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabeta.
Najmah. (Januari 1, 2014). 2013 Metode Epidemiologi Standardisasi
Langsung. Oktober 3, 2015.
http://www.academia.edu/4911150/2013_METODE_EPIDEMIOLOGI_-STAND
ARDISASI_LANGSUNG
Najmah. (Oktober 5, 2013). Standardisasi dalam Epidemiologi. Oktober 3,
2015.
http://metopidfkmunsri.blogspot.co.id/2013/10/standardisasi-dalam-epidemi
ologi.html
Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Rothman, K. J. 2002. Epidemiology, An Introduction. New York: Oxford
University Press.
Rothman, Kenneth J. (2008). Modern Epidemiology (3rd ed.). USA: Lippincott
Williams & Wilkins.
Singgih, Nurul Wandasari. (n.d.). Standarisasi Rate dalam Epidemiologi.
Oktober 3, 2015.
http://
ike232.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/299/2014/10/Dasa
r-dasar-Epidemiologi-Pertemuan-12.pptx
Standarisasi (Standaritation, Adjustment, Penyesuaian). (n.d.). Oktober 3,

Epidemiologi Intermediet
09/10/2015
A101

REFERENSI

28

Anda mungkin juga menyukai