Anda di halaman 1dari 196

ETIKA

dan
WAWASAN BUDI LUHUR
Dr. M. Hartun Sunjata, MSc

Pengantar
= Kondisi negara dan bangsa
Indonesia saat ini
- Korupsi
- Kemiskinan
= Doa seorang yang menderita
2

Jangka (ramalan) Jayabaya


Abad ke 12 :
Wolak-waliking jaman (penjungkirbalikan
norma-norma kehidupan)
- Barang jahat diangkat, barang suci
dibenci, materi didewakan, orang kaya
sangat dihormati, dalam mengejar materi
melupakan norma-norma kebajikan
(perampasan, pencurian, penipuan)
3

- Wong bener tenger-tenger (bingung, tidak


dapat berbuat apapun untuk
menanggulangi), wong salah bungahbungah (yang bersalah justru dapat
bersenang-senang, di penjara medapat
perlakuan istimewa enak, dapat lari ke
luar negeri)

- Angkara murka lan duraka saya ndadra


(kesewenangan dan kejahatan makin
merajalela)
- Wong apik ditampik, wong jahat munggah
drajat (orang baik ditolak / tidak dihargai
orang jahat justru makin tinggi derajatnya
di mata orang lain)

Ramalan Ranggawarsita
Abad ke 18
- Kemunduran moral, mengagungkan materi dg
mengabaikan norma (korupsi, mencuri, menipu),
kemunduran iman kepada Sang Pencipta
(dukun), kerusakan tatanan pemerintahan
(penguasa tidak memikirkan kepentingan
rakyat), tidak peduli terhadap kelestarian
lingkungan (bencana alam), yang bejat dan
jahat dihormati, yang berpegang pada normanorma moral dicemohkan dan dilecehkan
6

- Petuah pada akhir ramalan : Begjabegjane sing lali, isih begja sing eling
lawan waspada (bagaimanapun enaknya
yang lupa pada norma, masih lebih
berbahagia mereka yang selalu ingat akan
ajaran Sang Pencipta dan waspada
terhadap penyimpangan norma moral)

Tujuan ramalan
Ramalan tentang kondisi yang akan
datang (tentang penyimpangan terhadap
norma-norma moral) dibuat agar kita
menyadari kemungkinan-kemungkinan
buruk yang akan terjadi dan melakukan
antisipasi agar kehidupan selanjutnya
tidak makin terpuruk jauh dari normanorma kebaikan (moral)
8

Kondisi saat ini


- Bagaimana kondisi saat ini ? Adakah yang
sesuai dg ramalan tersebut ?
- Apa yang akan terjadi jika hal ini
dibiarkan ?
- Apa yang dapat dilakukan ?

Kondisi Indonesia saat ini


Degradasi nilai-nilai moral : Seluruh lapisan
masyarakat (Pejabat eksekutif, DPR,
Pengadilan)
1. Norma-norma baik/buruk, benar/salah, rasa
malu sudah luntur (suap, korupsi, manipulasi,
etiket, kepentingan pribadi lebih utama)
2. Pengingkaran norma-norma agama (toleransi,
paranormal hitam, seks bebas/pra nikah)

10

Beberapa indikator
kemerosotan moral
1. Korupsi dan suap merajalela, merambah
semua bidang dan lapisan : Pejabat,
penegak hukum (polisi, jaksa, hakim,
pengacara), legislatif
2. Penyalahgunaan wewenang : Suap,
pemberian ijin (melepas tahanan ke luar,
mengubah kamar tahanan menjadi
mewah, korupsi)
11

3. Tindak kekerasan : Tawuran, perusakan


fasilitas, penodongan dan perampasan
4. Terorisme dengan dalih agama
5. Penolakan terhadap nilai-nilai kejujuran :
kasus Siami (Alif) dalam UAN
6. Nilai-nilai keadilan tidak berpihak kepada
yang lemah (kasus pencari kayu bakar,
mengambil buah coklat, sandal jepit)
12

7. Penegakan hukum tidak merata : Kasus


pencurian kayu bakar vs Korupsi
8. Pembenaran segala cara (plagiat, contek
masal, tindak kekerasan, tawuran)
9. Perusakan moral : Agama (NII), penyebaran narkoba, film

13

Tujuan ramalan
- Sadarkah kita akan dampak

buruk dari kondisi ini ?


- Bagaimana antisipasi yg dpt
kita lakukan?

14

Penanggulangan
Kita sebagai warga negara biasa, tidak
memiliki kewenangan.
Apa yang dapat kita lakukan ?

15

- Menyebarluaskan nilai-nilai
kebudiluhuran (moral) ke masyarakat
dalam rangka
- Mengingatkan kembali adanya nilai-nilai
kebudiluhuran yang perlu dihayati dan
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, agar tidak makin terpuruk

16

Universitas Budi Luhur : Mencoba


mengingatkan kembali (tidak mengajari)
norma-norma hidup bermasyarakat
terutama yang terkait dengan moral
dalam bentuk

WAWASAN BUDI LUHUR


(Dr. M. Hartun Sunjata, MSc)
17

C.V.
Pendidikan :
Sarjana Matematika UGM 1964
MSc (Ops. Research) USNPGS
USA 1974
Doktor Pendidikan UNJ 2005
18

Pekerjaan
- TNI-AU / Dephan 1964 - 1996
- Dosen : UBL Budi Luhur 1979 - Ketua STMIK Budi Luhur 1991- 1999
- Dir. ASTRI Budi Luhur 2001 2006
- Deputi Senior Rektor UBL 2008 2010
merangkap Dekan Pasca Sarjana UBL
- Rektor II UBL 2010 2013
- Dewan Pembina UBL 2013
19

WAWASAN BUDI LUHUR


Kepustakaan :
Bertens, K., Etika, Gramedia, Jakarta 2002
De Vos, H., Pengantar Etika, Tiara Wacana, Yogya 2002
Goleman, Daniel, Emotional Intelligence, Bantam Books,
New York 1995
M. Hartun Sunjata, Wawasan Budi Luhur, Menuju
Masyarakat Berbudi Luhur, UBL, Jakarta 2010
Suseno, Franz Magnis, Etika Dasar, Kanisius, Jakarta 1987
Sutrisno Hari, Manusia Berbudi Luhur, Lintang Mataram,
Yogyakarta 2006
Tartono, St. S., Pitutur Adi Luhur, Yayasan Pustaka
Nusatama, Yogyakarta, 2009
20

Wawasan Budi Luhur


- Budi Luhur
- Wawasan Budi Luhur

21

Budi (pakarti) Luhur


Tiga pendekatan :
1. Ajaran moral (what & how) : Apa dan
bagaimana harus bersikap (batin, budi), bertutur
kata dan berperilaku (lahir, pakarti) yg mulia
2. Wawasan (why) : Mengapa harus memiliki
sikap, tutur kata, perilaku yang demikian
3. Kondisi moral manusia yang diwujudkan dlm
pikiran (budi), sikap, tutur kata, dan perilaku
(pakarti) yang mulia
22

WBL
Wawasan : Cara pandang manusia thd
sesuatu yang menyangkut kehidupan
bermasyarakat
WBL : Cara pandang manusia (kita)
tentang mengapa dan bagaimana kita
harus bepikir, bersikap, bertutur kata,
dan berperilaku yg baik dan mulia dlm
masyarakat
23

Kebutuhan hakiki
Manusia hidup

Apa yang diinginkan ?


Bagaimana mencapainya ?
24

Bahagia
Dua syarat pokok ( di samping
syarat lain) :
Lahir : Sejahtera (prospherity),
tercukupi kebutuhan lahir
Batin : Rasa aman dan tenang
(security)
25

Sejahtera
Syarat :

1. Memiliki kemampuan (cerdas) dan


kemauan untuk mencukupi
kebutuhan dasar secara fisik
2. Mampu mencukupi kebutuhan dasar
3. Mensyukuri terhadap semua yang
dimiliki
26

Rasa aman dan tenang


Fisik : Pengamanan fisik
Mental : Pengendalian diri terhadap
keinginan dan menjaga
keharmonisan lingkungan

27

Pengendalian diri
1. Hidup sederhana, tidak menginginkan yg di luar kemampuannya
2. Tidak boros, menggunakan
miliknya sesuai dg yg benar-benar
diperlukan
3. Bersyukur terhadap yg telah
diperoleh
28

Menjaga
Keharmonisan lingkungan
1. Menghindari konflik dengan
lingkungan (hidup berdampingan
secara damai dg orang lain)
2. Menaati norma-norma yang
berlaku
3. Tidak merugikan orang lain
29

Cerdas berbudi luhur


- Cerdas : Diperlukan untuk kemampuan
agar bisa mencukupi kebutuhan
(prospherity)
- Budi luhur : Agar diterima dalam kelompok
sehingga hidupnya daoat nyaman dan
tenang (security)

Cerdas berbudi luhur


Dua sisi mata uang, tidak dapat dipisahkan
- Cerdas tanpa budi luhur : Kecerdasannya
digunakan tanpa peduli lingkungan, dapat
menjadi jahat, merugikan lingkungan
- Budi luhur tanpa kecerdasan : Mudah
dibodohi dan dimanfaatkan orang lain

Perlu berbudi luhur ?


- Manusia = makhluk sosial, perlu

berkelompok
- Ingin hidup damai dlm kelompok
- Perlu berperilaku baik (luhur) agar
dapat diterima oleh kelompoknya
- Tidak berbudi luhur akan ditolak
oleh kelompoknya
32

Cerdas Berbudi Luhur

33

Cerdas Berbudi Luhur


Cerdas : Hasil sebuah institusi
pendidikan
Berbudi luhur : Sudah mulai
dilupakan oleh institusi pendidikan

34

Cerdas berbudi luhur


Yayasan Pendidikan Budi Luhur :
- Ingin menghasilkan manusia cerdas yg
selalu berperilaku baik dan mulia dengan
menggunakan kecerdasannya untuk halhal yg bermanfaat dan tidak merugikan
masyarakat
- Ingin semua alumni berbahagia dalam
hidupnya dan menjadi insan penyebar
nilai-nilai kebudiluhuran
35

Cerdas berbudi luhur


Cerdas : - Karunia Tuhan (bergantung
pada Tuhan)
- Tidak setiap orang memiliki
kecerdasan yang sama

36

Cerdas berbudi luhur


Berbudi luhur :
- Akal : Memiliki kebebasan utk
memilih baik / buruk
- Bergantung kemauan sendiri (tidak
bergantung faktor eksternal)
Setiap orang dapat berbudi luhur jika mau

37

Hakikat manusia
- Makhluk multi dimensi, memiliki
bermacam dimensi dan keinginan
- Berbeda antara manusia satu dengan
lainnya
- Berbeda dengan makhluk lain

38

Ciri dasar manusia


Manusia = Makhluk yang
Ber-akal
Ber-budaya
Ber-perasaan
Ber-bahasa
Ber-iman
Be-kerja

39

Akal
Akal : Digunakan untuk berpikir agar dpt
memilih apa yang terbaik yg akan
dilakukan
Terbaik : Untuk siapa ?
Dengan berpikir maka orang memiliki
kebebasan (memilih) apa yg dilakukan brgt pada pilihannya sendiri

40

Akal
Kemampuan menggunakan akal =
Kecerdasan akal atau Intelligential
Quotient (IQ)
IQ = Indikator kecerdasan otak
= Modal untuk menghasilkan sesuatu
= Modal awal untuk sukses, namun
belum sepenuhnya
41

Perasaan
Perasaan = Terkait dg emosi (susah,
bahagia, benci, cinta, marah, mau)
Kemampuan mengatur emosi =
Kecerdasan emosional atau Emotional
Quotient (EQ), sangat berperan dalam
mencapai sukses

42

Segitiga Sukses
Kesempatan

Kemampuan

Kemauan

43

Kunci sukses
- Tidak memiliki kesempatan :
Bisa diusahakan, jika mau
- Tidak memiliki kemampuan :
Bisa belajar, jka mau
- Tidak memilki kemauan :
Tidak bisa menghasilkan apapun

44

Ciri-ciri EQ tinggi
Memiliki kemampuan untuk :
1. Mengenali diri sendiri secara benar
2. Mengendalikan emosi
3. Memotivasi diri
4. Ber-empati
5. Mengakui keunggulan orang lain

45

Mengenali diri sendiri


- Menyadari kekurangan dan kelebihan diri
- Mampu menempatkan diri dalam
pergaulan (tidak terlalu tinggi/rendah)
- Kekurangan : Dapat belajar dari
kelebihan orang lain (meningkatkan diri)
- Kelebihan : Menggunakan kemampuan
untuk hal-hal yang tepat
46

Menyadari kekurangan diri


- Tidak memaksakan diri
- Mampu menerima kegagalan :
- Tidak menyalahkan pihak lain
- Belajar dari kegagalan agar tidak
terulang dan dapat menjadi lebih baik
- Mampu meredam kekecewaan dan
dan kemurungan (akibat ?)
47

Mengendalikan emosi
Mengendalikan emosi : Bersikap tenang
- Tidak mudah marah : Perilakunya selalu
terkendali
- Tidak terburu-buru : Tenang, ucapan dan
tindakan dipikirkan dan direncanakan
dengan baik (apakah bermanfaat dan
tidak merugikan/menyakiti hati orang ? )
- Tidak mudah terprovokasi
48

Memotivasi diri
Motivasi : Dorongan hati untuk mencapai
kondisi yang lebih baik
Memotivasi diri :
Memiliki niat dan semangat untuk
mencapai kondisi lebih baik dengan
belajar, berusaha dan bekerja giat
tanpa harus didorong oleh orang lain
49

Mampu ber-empati
- Mampu memahami perasaan orang lain
dan menempatkan diri sebagai orang
tersebut
- Tindakannya selalu mendatangkan
simpati dan apresiasi
- Mudah mempengaruhi orang lain

50

Mengakui keunggulan orang lain


- Tidak iri (menimbulkan simpati dari
orang yang memiliki kelebihan)
- Mau belajar dari orang lain
- Kesempatan utk menjadi lebih baik

51

Iman
Iman : - Percaya dan mempercayakan diri kepada
Tuhan YME
- Melaksanakan ajaranNya dg sadar dan
benar
- Selalu bersyukur
SQ (Spiritual Quotient) : Kemampuan untuk
menangkap / menafsirkan dan
melaksanakan ajaran Tuhan dengan benar
52

SQ (Spiritual Quotient)
Kemampuan untuk :
- Menangkap / menafsirkan dan
melaksanakan ajaran Tuhan dengan
benar
- Hidup harmonis dengan lingkungan
(masyarakat dan alam)
53

Bahasa
- Sarana komunikasi
- Lisan (suara, isyarat) atau tertulis
- Kecerdasan berbahasa : Kemampuan
berbahasa dg benar, santun, teratur dan
memperhatikan kaidah bahasa, termasuk
intonasi, sebagai sarana komunikasi yg
efektif.

54

Komunikasi efektif
Efektif : Dapat ditangkap dan dimengerti dg
tepat
Kaidah :
- Kata-kata yg tepat agar mengandung
arti yg sama
- Intonasi yg benar
- Mengikuti kaidah bahasa yg benar
55

Budaya
- Terkait dengan keindahan dan
kemudahan dalam kehidupan (hasil dari
budi)
- Termasuk : Bahasa, seni, teknologi,
tata kehidupan, norma pergaulan
- Berbudaya : Mengikuti norma yg berlaku (memberi salam, ketok pintu,
beri kesempatan/hak orang lain)
56

Budaya
Budaya malu dan budaya salah
Budaya malu : Rasa malu lebih dominan,
sanksi datang dari orang lain (dpt
dihindari) pergaulan
Budaya salah : Rasa bersalah lebih
dominan, sanksi datang dari diri sendiri
(tdk dpt dihindari) kehidupan
beragama
57

Kerja
- Kegiatan untuk mencapai kondisi

yang lebih baik


Dilakukan dengan sadar
Manusia ingin menjadi lebih baik
bekerja
Tidak mau bekerja parasit
58

Beberapa kecerdasan lain


Kecerdasan penalaran : Kemampuan
membuat analisis dan kesimpulan secara
logis. Berbakat sebagai ilmuwan atau
pengambil keputusan
Kecerdasan spasial : Kemamuan analisis
tata ruang. Berbakat sebagai arsitek, dan
interior designer

59

Beberapa kecerdasan lain


Kecerdasan motorik : Kemampuan pengendalian otot. Berbakat sebagai pesenam,
olahragawan, penari
Kecerdasan musikal : Kemampuan di
bidang musik, berbakat sebagai pemusik
atau komposer

60

Beberapa kecerdasan lain


Kecerdasan interpersonal : Kemampuan
memahami orang lain, berbakat sebagai
mediator dan menjaga keharmonisan
lingkungan
Kecerdasan intrapersonal : Kemampuan
memahami diri sendiri termasuk kelemahan dan kekuatan. Mampu menempatkan
diri dalam pergaulan
61

Manusia : Homosapiens dan


homosymbolicum
Homo sapiens : Menggunakan akalnya
untuk menangkap , menganalisis, dan
mengembangkan menjadi ilmu
pengetahuan yang bermanfaat untuk
kehidupan
- Terciptanya listrik tenaga
- Hukum Archimedes tenaga air

62

- Benda melayang tekanan udara keatas


pesawat terbang
- Benda-benda penghantar listrik
alat-alat komunikasi
komputer
Negatif : Penggunaan ilmu pengetahuan yg
bertentangan dengan norma moral :
Bahan peledak, kloning manusia, narkoba
63

Homosymbolicum
Menciptakan dan menggunakan simbolsimbol
- Keberhasilan : pangkat, jabatan, materi
- Kegiatan : gerakan, huruf, angka,
gambar, formula (rumus)
Negatif : Materi diagungkan sebagai simbol
keberhasilan (korusi, suap)
64

Kebutuhan manusia
Primer (kebutuhan dasar) :
- Fisiologis (physiological)
- Rasa aman (safety & security)
Sekunder : - Keterlibatan sosial
(belonginess & social needs)
- Kehormatan (esteems)
- Jati diri (self actualization)
Ingat : Norma-norma dlm bermasyarakat
65

Physiological needs
Kebutuhan bersifat biologis (fisiologis) :
- Pangan (nutrisi yg cukup)
- Sandang (pakaian) guna kesehatan
dan kepantasan
- Papan (tempat tinggal) demi kesehatan
dan keharmonisan keluarga
- Istirahat (tidur, relaks dan rekreasi)
- Seks (mengembangkan keturunan)
66

Safety & security


Kebutuhan terhadap rasa aman (mental)
- Pengamanan secara fisik
- Ketenangan dalam hidup
bermasyarakat
(menjaga keharmonisan lingkungan dg
hidup berbudi luhur)
- Pengamanan untuk masa depan
67

Belonginess & social needs


Kebutuhan untuk hidup berkelompok :
- Menjadi anggota kelompok
- Diterima oleh kelompok
- Perhatian dari orang lain
- Mencari kawan
- Membentuk persahabatan

68

Esteems needs
Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan ,
penghargaan dan penghormatan
- Kebutuhan untuk lebih dihargai/dihormati
- Selalu terlibat kegiatan sosial
- Meningkatkan peran dalam kelompok
- Lebih memperhatikan kebutuhan
kelompok
69

Self actualization
Kebutuhan untuk menunjukkan jati diri
yang sesungguhnya
- Kebutuhan untuk mencapai posisi
tertinggi yg dapat dicapai
- Menggunakan kemampuan dan
potensi diri secara optimal

70

Tipe manusia
Lima hal :
1. Pengenalan diri
2. Kemampuan dan attitude
3. Kondisi moral dan sikap terhadap
orang lain
4. Tingkat kedewasaan moral
5. Kepribadian
71

Pengenalan diri
1.
2.
3.
4.

Tahu tahu
Tahu tidak tahu
Tidak tahu tahu
Tidak tahu tidak tahu

72

Tahu - tahu
Menyadari bahwa memiliki pengetahuan
dan kemampuan yg cukup
Positif : Mampu melakukan analisis,
merancang alternatif, memilih
alternatif terbaik
Negatif : Mudah menjadi sombong, tidak
serius, menganggap rendah
orang lain
73

Tahu - tidak tahu


Menyadari akan kekurangannya
Positif : Menghargai orang lain, tidak iri,
rendah hati, mau belajar untuk
meningkatkan diri, berpotensi
menjadi lebih baik
Negatif : Kurang PD, mudah menyerah

74

Tidak tahu - tahu


Tidak menyadari bahwa memiliki
pengetahuan dan kemampuan yg cukup
Positif : Dapat disadarkan akan
pengetahuan dan kemampuannya
sehingga dapat lebih berprestasi
Negatif : Kurang PD, mudah menyerah

75

Tidak tahu tidak tahu


Tidak menyadari bahwa pengetahuan dan
kemampuannya tidak memadai
Positif : Selalu ingin berpartisipasi
Negatif : Tidak dapat diandalkan,
cenderung menjadi pembuat
masalah

76

Kemampuan & attitude


1.
2.
3.
4.

Mampu mau
Tidak mampu mau
Mampu tidak mau
Tidak mampu tidak mau

77

Mampu - mau
Memiliki kemampuan yg cukup dan mau
bekerja menerapkan kemampuannya
(memiliki IQ dan EQ tinggi)
Positif : Dpt mencapai hasil yang memuaskan, menjadi andalan dlm organisasi
Negatif : Tidak mudah percaya pada
kemampuan orang lain
78

Tidak mampu - mau


Kemampuan kurang memadai tetapi mau
berusaha bekerja giat untuk menutup
kekurangannya
Positif : Dpt menjadi pembantu yg handal,
dpt melaksanakan tugas, memiliki
potensi utk menjadi lebih baik
Negatif : Harus selalu diarahkan, tidak
mandiri
79

Mampu tidak mau


Memiliki cukup kemampuan namun tidak
cukup kemauan untuk menerapkan
kemampuannya
Positif : Dpt berprestasi jika diberi motivasi
Negatif : Kurang berprestasi, membuat
kecewa kelompoknya. Mengapa?

80

Tidak mampu tidak mau


Tidak memiliki kemampuan dan kemauan
yang memadai
Positif : Hampir tidak ada
Negatif : Tidak dpt diandalkan, cenderung
menjadi parasit

81

Moral & sikap thd orang lain


1.
2.
3.
4.
5.

Baik baik
Baik netral
Baik tidak baik
Tidak baik baik
Tidak baik tidak baik

82

Baik - baik
Bermoral baik dan mengajak orang lain untuk
berbuat baik
Positif :
- Tipe manusia berbudi luhur
- Menjadi tauladan
Negatif :
- Mudah menjadi korban orang jahat.
Mengapa?
83

Baik - netral
Selalu berbuat baik namun tidak peduli
apakah orang lain berbuat baik atau tidak
Positif : - Tidak merugikan orang lain
- Tidak membuat konflik
Negatif :
- Kurang memperhatikan lingkungan
- Kebaikan hanya untuk diri sendiri
84

Baik tidak baik


Senang berbuat baik, tetapi ingin orang
lain berbuat tidak baik
Positif : Hasil perbuatannya memberi
manfaat bagi orang lain
Negatif : - Ingin paling menonjol
- Tidak mau disaingi
- Senang melihat orang lain
menderita
85

Tidak baik - baik


Sering berbuat yang tidak baik, tetapi
menganjurkan orang lain berbuat baik
Positif :
- Ingin orang lain menjadi baik
- Menyadari bahwa dia bukan orang
baik
Negatif : Tipe orang munafik
86

Dua macam penyebab :


1. Berbuat jahat karena terpaksa, tidak
ingin orang lain menjadi jahat
2. Ingin oarang lain tidak mengetahui
keajhatannya (munafik)

Tidak baik tidak baik


Sering berbuat tidak baik dan mengajak
orang lain juga berbuat tidak baik
Positif : Hampir tidak ada
Negatif : Menjadi penyakit masyarakat,
menyebarkan keburukan

88

Tingkat kedewasaan moral


1.
2.
3.

Pra-konvensional
Konvensional
Pasca konvensional

89

Pra konvensional
Tingkatan moral kanak-kanak
- Terpusat pd diri sendiri
- Sikap terhadap orang lain bersifat
membalas
- Menyadari bahwa akan ada akibat yg
timbul dari perilakunya
- Taat pada norma karena takut kena
sanksi
90

Konvensional
Tingkatan moral dewasa
- Menyadari bahwa norma dibuat untuk
dipatuhi
- Ingin selalu taat pada norma, tanpa
ingin tahu mengapa ada norma
demikian
- Ingin berbuat seperti yg diinginkan
oleh yg berwenang
91

Pasca konvensional
Tingkatan moral yg telah mature
- Menyadari perlunya (manfaat) norma yg
harus dipatuhi
- Tindakannya didasarkan pada hati nurani
- Berani berbeda demi prinsip
- Menghormati kewenangan, tidak ingin
membuat sakit hati

92

Kepribadian
Kepribadian : Sifat yg telah menjadi
kebiasaan sehari-hari (merupakan
kombinasi dari beberapa tipe dasar)
Empat tipe dasar :
1. Sanguinis
3. Koleris
2. Melankolis
4. Phlegmatis

93

Sanguinis
- Sifat : Lincah, periang, ramah, humoris,
spontan
- Mudah mendapat teman
- Membuat suasana gembira
- Senang menolong
- Mudah terpengaruh

94

Melankolis
- Sifat : Tekun, penuh pertimbangan, setia,
idealis
- Lambat mengambil keputusan namun
keputusan yg diambil telah dengan
penuh pertimbangan
- Tidak mudah berteman tetapi setia
- Tidak suka menonjolkan diri

95

Koleris
- Sifat : Percaya diri, persuasif, pandai
bernegosiasi
- Tidak mudah puas dg apa yg telah
dicapai
- Berbakat sebagai pemimpin dan
diplomat
- Sering bekerja sendiri
96

Phlegmatis
- Sifat : Sabar, rendah hati, mudah puas
dg apa yg telah dicapai
- Mudah diterima dlm pergaulan
- Jarang menuntut yg berlebihan
- Memecahkan masalah tanpa konflik
- Rapi dan tertib dlm pekerjaan

97

Norma-norma
hidup bermasyarakat
Norma :
- Apa ?
- Mengapa ada norma ?

98

Norma-norma hidup bermasyarakat


Norma :
1. Nilai yang merupakan acuan hidup
bermasyarakat agar tertib dan teratur
2. Sarana untuk menilai terhadap perilaku
seseorang dalam menjalani hidupnya
Sifat : Absolut (benar/salah) atau relatif
(baik/buruk)
99

Norma-norma hidup bermasyarakat


Sumber :
- Formal : Hukum (memaksa)
- Non formal : Etika dan etiket (anjuran)
Norma hukum : Perlu disesuaikan
dengan etika & etiket
Norma non formal : Perlu dibuat formal
100

Hukum : Sumber norma


Sifat : - Mengikat/memaksa
- Terstrata, yang rendah mengacu
yang lebih tinggi
Strata : UUD 1945, UU, Perpu, PP,
Keputusan Menteri (Kementerian),
Perda, Peraturan organisasi (kampus, dll)

101

Etika & Etiket


Sumber Norma
Fungsi : Mengatur perilaku manusia
Tujuan :
- Menjaga martabat sebagai individu
- Menjaga tata kehidupan bermasyarakat
terkait dengan moral, susila, dan sopan
santun agar saling menghormati dan
menghargai
102

Etika (ethics)
Bersifat absolut :
Benar salah
Sumber : Agama, nilai moral
Sanksi : - Diri sendiri
- Lingkungan
103

Etiket (etiquet)
Bersifat relatif : Baik buruk
Sumber : Adat, kebiasaan,
kesepakatan
Sanksi : - Lingkungan
- Diri sendiri
104

Etika & etiket


1.
2.
3.
4.

Etika
Absolut
Macam
perbuatan
Batiniah
Tidak harus
disaksikan
orang lain

1.
2.
3.
4.

Etiket
Relatif
Cara
melakukan
Lahiriah
Berlaku hanya
dalam pergaulan

105

Norma sebagai Karyawan


1. Transaksional : Melaksanakan tugas
berdasarkan upah (perhitungan untung rugi
secara materi)
2. Kewajiban : Melaksanakan tugas karena
merasa wajib (sekedar melaksanakan tugas yg
menjadi kewajibannya)
3. Pelayanan : Melaksanakan tugas untuk
pelayanan bagi keberhasiloan organisasi
(sebaik mungkinj jika perlu melebihi
kewajibannya)
106

Norma dlm masyarakat


- Rukun (sapu lidi)
- Ramah (saling menghargai)
- Kerja sama (mengutamakan kepentingan
bersama)
- Toleransi
- Tanggung jawab
- Jujur
107

Sebagai WNI
Menghayati dan menerapkan 4 pilar
kebangsaan :
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. NKRI
4. Bhineka Tunggal Ika

108

Pancasila
Istilah Pancasila dicetuskan
oleh Mpu Tantular (Majapahit,
yg menguasai hampir seluruh
wilayah Nusantara), tercantum
dlm buku Negara Kertagama
(Mpu Prapanca)

109

Pancasila
1.
2.
3.
4.

Ketuhanan Yang Maha Esa


Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
110

Sila pertama
Negara dan bangsa Indonesia :
- Religius tetapi tidak berdasar pada
satu agama tertentu
- Menjamin kekebasan beragama
- Menjamin toleransi beragama
- Mendasarkan pada satu agama
tertentu bertentangan dengan dasar
negara
111

Sila kedua
Adil : Proporsional
- Fasilitas dan gaji : Menurut besar
kewajiban dan tanggung jawab
- Daerah : Berdasarkan kontribusi
terhadap pembangunan
Beradab :
- Menghargai harkat dan martabat
sebagai manusia
- Menolak penindasan / perbudakan
112

Sila ketiga
28 Okt 1928 : Sumpah Pemuda
- Mempersatukan seluruh wilayah :
17.000 pulau, 300 suku dengan
agama, adat, budaya yg beragam
- Keragaman bukan menyebabkan
perpecahan, tetapi merupakan
kekayaan yang perlu dilestarikan

113

Sila keempat
Pelaksanaan Azas Demokrasi
sopan, santun, bearadab
Pelaksanaan keputusan dengan
musyawarah, untuk kepentingan
bersama, tidak menang untuk
kepentingan golongan sendiri

114

Sila kelima
Semua kekayaan negara dan
tanah air untuk kepentingan
dan kesejahteraan seluruh
rakyat, bukan untuk golongan
atau partai

115

Pancasila : Dasar Negara


Mencerminkan sifat Indonesia :
- Religius
- Kekeluargaan tanpa membedabedakan
- Berpihak pada rakyat, bukan
golongan penguasa
- Kesejahteraan bersama

116

UUD 1945
- Disusun oleh para pendiri bangsa
- Landasan hukum bagi semua
perundangan dan peraturan
- Perubahan thd UUD 1945 akan berakibat
1. Mengubah Undang-undang terkait
2. Mengubah pola penyelenggaraan
negara

Pembukaan UUD 1945


Merupakan jiwa seluruh pasal, memuat :
1. Nilai-nilai hakiki martabat manusia
2. Pengakuan thd kebenaran perjuangan
kemerdekaan
3. Nilai-nilai religius
4. Tujuan nasional

Tujuan nasional
1. Melindumgi segenap bangsa dan seluruh
tanah air
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian,
dan keadilan sosial

NKRI
Negara : Kesatuan antara wilayah, rakyat, dan pemerintah
(administrator negara)
Luas : 5 juta km2 dg 17.000 pulau
Geografis :
- Tropis : subur (potensi kekayaan), indah
- Lintasan : 2 benua, 2 samudra
- 300 suku dg budaya masing-masing

Nilai-nilai yg terkandung :
- Kesatuan wilayah dan bangsa (Sumpah
Pemuda)
- Kemandirian (kekayaan alam dan sdm)

Bhineka Tunggal Ika


- Termuat dlm kitab Sutasoma (Mpu Tantular),
Majapahit menerapkan karena adanya 2 agama
yang kuat (Syiwa dan Budha) dapat
berdampingan secara damai
- Diangkat kembali oleh Prof. M. Yamin
- Tidak menghilangkan adanya perbedaan, tetapi
mengusahakan agar perbedaan menjadi
kesatuan yg kaya akan budaya
- Memuat nilai-nilai toleransi, keadilan, menghargai
dan memberi kesempatan kpd yg berbeda

Etika : Falsafah moral


Etika dan Moral
Dua pengertian moral :
- Kondisi pikiran, ucapan, dan perilaku
yg telah menjadi sifat seseorang
- Sistem nilai (norma) yg menjadi acuan
benar/salah kehidupan setiap anggota
masyarakat, sehingga dpt meyebabkan
baik / buruk kehidupan di masyarakat
122

Sumber ajaran moral


1. Agama
2. Adat
3. Ajaran guru, orang tua, pemimpin
informal di masyarakat, orang-orang bijak

123

Etika
1. Sistem nilai (norma tentang benar/salah) yang
menjadi acuan manusia dalam menjalani hidup
dalam tata kehidupan bermasyarakat yg terkait
dengan moral yang baik (disebut juga sebagai
ajaran moral)
2. Falsafah moral (ilmu filsafat) : Mempelajari
mengapa nilai-nilai tersebut diperlukan dan
bagaimana melaksanakan dan mempertanggungjawabkannya kepada orang lain dan
masyarakat
124

Etika profesi
Kumpulan asas atau nilai yang dianut
dalam suatu profesi (pendidik, kedokteran,
IT, bisnis, dll) untuk menjadi acuan agar
tugas profesinya dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan kaidah-kaidah moral

125

Pendekatan Etika
Tiga bentuk pendekatan etika
1. Etika deskriptif : Membahas perilaku
moral tanpa menilai baik atau buruk
2. Etika normatif : Menilai baik/buruk
perilaku moral dari norma-norma kehidupan
bermasyarakat
3. Meta-etika : Membahas arti baik/buruk
dari segi moral
126

Contoh : Poligami
Pernikahan antara seorang laki-laki dengan
lebih dari satu orang perempuan. Hal itu
terjadi karena : Adat, ekonomi, menaikkan
derajat, kesehatan, nafsu. Ada agama yg
membolehkan dan ada yg melarang.
Akibatnya jarang yang bersifat baik,
biasanya akan menimbulkan masalah
(antar isteri dan anak).
127

Sumber norma moral


Sumber moral : - Agama (universal/khusus)
- Warisan (ajaran) leluhur
Norma Hukum & Norma Moral :
Norma hukum : Bersifat memaksa,
perlu didasarkan pada moral
Norma moral : Bersifat ajakan/anjuran,
perlu diwujudkan menjadi norma
hukum agar dpt dilaksanakan
128

Prinsip dasar moral


Tiga prinsip dasar moral :
1. Sikap baik : Usahakan hasil yang
bermanfaat dan tidak merugikan orang
lain
2. Keadilan : Menghormati hak setiap orang
secara proporsional
3. Hormat pada diri sendiri : Menjaga
martabat diri sendiri (jiwa dan raga)
129

Merokok
1. Sikap baik : Bagi pemerintah, karyawan,
petani tembakau
2. Sikap adil : Jika dilaksanakan sesuai
ketentuan yg berlaku
3. Hormat pada diri sendiri : Iklan rokok

Nilai-nilai moral
Nilai : Ukuran perasaan terhadap obyek
yang dinilai, terkait dengan kebaikan /
manfaat (relatif)
Ciri : - Bergantung pada penilai (relatif)
- Terkait dg konteks praktis
- Merupakan hal yg ditambahkan oleh
penilai
131

Macam-macam nilai
Berdasarkan obyek yg dinilai terdapat
beberapa macam nilai :
- Ekonomis (kesejahteraan lahir)
- Estetis (keindahan)
- Etis (moral)
- Akademis (ilmu)
- Historis (sejarah)
132

Norma moral
Terkait dg nilai-nilai lain
Ciri : - Terkait dg tanggung jawab terhadap
penggunaan kebebasan yg dimiliki
- Terkait dg hati nurani
- Bersifat absolut

133

Moral dan agama


Moral yg bersumber pada agama :
Universal / khusus
Pelaksanaan norma universal : dapat
dipertanggungjawakan berdasarkan iman,
filosofi, dan rasio
Contoh : Larangan membunuh sesama
- Setiap agama mengakui
- Secara filosofis : Merampas hak hidup
orang lain
- Secara rasio : Menyebabkan penderitaan
134

Kebebasan dan kewajiban moral


Manusia memiliki akal untuk berpikir, dengan
demikian memiliki kebebasan untuk memlih
apa yg akan dilakukan (baik / buruk)
Kewajiban moral : Penggunaan kebebasan utk
hal-hal yg sesuai dg norma-norma moral
(terkait dg martabatnya sebagai manusia)

135

Kebebasan
Bentuk : Positif negatif
Macam :
- Eksistensial : Lahir (mampu)
Batin (mau)
- Sosial : Lahir
Batin
Norma
136

Kebebasan pos/neg.
Kebebasan positif : Bebas untuk memilih
apa yg akan dilakukan, dipengaruhi
oleh kemauan dan kemampuan sendiri
Kebebasan negatif : Bebas dari sesuatu
(penyakit, kewajiban), dipengaruhi oleh
faktor dari luar

137

Kebebasan eksistensial
Bentuk positif
- Bergantung pada diri sendiri
- Bersifat lahir / batin
Kebebasan secara lahir : Bergantung
pada kemampuan fisik
Kebebasan secara batin : Bergantung
pada kemauan
138

Kebebasan sosial
Bentuk negatif
- Dipengaruhi faktor eksternal
- Sifat : Lahir, batin, normatif
Kebebasan secara lahir : Kemampuan
fisik dipengaruhi oleh faktor eksternal
Kebebasan secara batin : Kemauan
dipengaruhi oleh faktor eksternal
Kebebasan normatif : Kemampuan atau
kemauan bergantung pada norma
139

Penggunaan kebebasan
Mengejar kebebasan = kehilangan
kebebasan
Menggunakan kebebasan dg memilih
- melanggar ketentuan karena
dianggap mengganggu kebebasan
kehilangan kebebasan
- taat pada ketentuan memperoleh
kebebasan
140

Kebebasan dan tanggung jawab


Manusia dewasa : Mampu dan mau
bertanggung jawab atas penggunaan
kebebasannya yg diwujudkan dalam sikap,
tutur kata, dan peri laku
- Mampu : Dapat menjelaskan alasan
yg masuk akal atas perbuatannya
- Mau : Bersedia menanggung segala
akibatnya

141

Kedewasaan moral
1.
2.
3.
4.
5.

Mandiri
Berpikir luas, tidak picik
Ingin lebih mengenal lingkungan
Ingin mengembangkan diri
Mengenal diri sendiri, dapat
memposisikan diri

142

Kedewasaan moral
6. Mampu menerima kegagalan sbg
pelajaran
7. Memahami kekurangan dan mengakui
keunggulan orang lain
8. Mampu memotivasi diri

143

Kedewasaan moral
Mandiri : Mampu mencapai sebagian
besar yg diinginkan dengan upaya sendiri,
tidak selalu bergantung pada orang lain
Berpikir luas : Mempertimbangkan semua
aspek yg terkait, tidak picik
Ingin lebih mengenal lingkungan : Agar dpt
lebih menyesuaikan diri dg lingkungan
144

Kedewasaan moral
Ingin mengembangkan diri : Agar dpt
mencapai kondisi yg lebih baik
Mampu mengenal diri sendiri secara benar :
Tidak memaksakan diri, menempatkan
diri pada posisi yg tepat
Mampu menerima kegagalan : Tidak
menyalahkan pihak lain, tidak patah
semangat, sebagai pelajaran
145

Kedewasaan moral
Mampu memahami kekurangan dan
kelebihan orang lain : Mengharapkan
hal-hal yg tepat dari orang lain, tidak
merendahkan
Mampu memotivasi diri : Memiliki dan
mampu mendorong diri sendiri untuk
meningkatkan diri

146

Martabat manusia
Manusia bermoral :
Selalu menggunakan
kebebasannya untuk hal-hal
yang bermanfaat dan tidak
merugikan orang lain

147

Suara hati dan moral


Pelanggaran terhadap norma-norma moral
menyebabkan hati nurani merasa tidak
nyaman
Orang bermoral selalu mendengarkan
suara hati nuraninya

148

Yang diharapkan
1. Adil
2. Antri
3. Bersyukur
4. Ciptaan Tuhan
5. Disiplin
6. Tidak egois
7. Ber-empati
8. jujur

9. Menghormati hak
10. Menjaga martabat
11. Tidak munafik
12. Rendah hati
13. Rukun
14. Sabar
15. Sederhana
16. Sopan
149

Adil
- Tidak memihak (berat sebelah) dan tidak
menghakimi (menuduh)
- Mempertimbangkan dari semua pihak
- Memberikan kepada yg berhak sesuai
ketentuan (jumlah, waktu)
- Memberi perlakuan yg sama tidak
membedakan berdasarkan status
- Memberi lebih banyak kepada yg lebih
berprestasi
150

Antri
Banyak hal yang baik :
- Menghormati hak orang lain
- Manajemen waktu
- Disiplin
- Bekeja menurut prioritas
- Tidak menyakitkan hati orang lain

151

Bersyukur
- Mensyukuri atas apa saja yg diterima
atau dialami (batin, ucapan, tindakan)
- Tidak menggerutu atas kekurangan
- Mengucapkan rasa syukur
- Melihat dan membantu mereka yg lebih
menderita dan memanfaatkan semua
miliknya dg saksama
152

Topik
Bersyukur dalam kondisi yang kurang
menyenangkan :
- Kekurangan
- Sakit
Mengapa dan bagaimana caranya ?

153

Ciptaan Tuhan
Menghargai dan memelihara ciptaan Tuhan
- Tubuh : Menjaga kesehatan dan
kesucian Tubuh
- Alam : Menjaga kelestarian alam
(mencegah pemanasan global) dg
penghematan energi, menjaga
kebersihan, memelihara pohon
154

Disiplin
-

Selalu patuh pada norma / aturan


Memegang teguh apa yg diniatkan
Selalu menepati janji/kesepakatan

Disiplin merupakan salah satu kunci


utama untuk mencapai sukses

155

Tidak egois
Egois :
- Selalu memikirkan kepentingan sendiri
tanpa peduli terhadap orang lain
- Kurang peduli pada lingkungan
- Kurang peka pada penderitaan orang
lain (jarang menolong)

156

Topik
Dskusikan sikap egois di :
- Jalan raya
- Fasilitas umum (lift, pintu)
- Tempat umum (bus, pertemuan)

157

Empati
- Memahami bagaimana perasaan orang
lain, dapat menempatkan dirinya pada
posisi orang lain
- Menjaga segala perilakunya (sikap,
ucapan, tindakan) agar tidak menyebabkan sakit hati (kerugian) orang lain

158

Jujur
Tidak berbohong dan berbuat sesuai
ketentuan
- Berkata sesuai dg fakta
- Mengambil hanya yg menjadi haknya
- Tidak menyalahgunakan wewenang
- Tidak menginginkan milik orang lain
- Memberikan kepada yg berhak
159

Topik
- Kadang-kadang kebohongan dapat

dibenarkan
- Kebohongan biasanya akan terjadi
berulang-ulang
Berikan beberapa contoh

160

Kebajikan
Selalu mengingat kebajikan yg diterima
dari orang lain dan berusaha
membalasnya
Tidak mengingat kebajikan yg telah
diperbuat kepada orang lain dan
tidak mengharap balasan

161

Kebajikan
- Lakukan perbuatan yg seperti anda
inginkan orang lain perbuat kepada
anda
- Jangan lakukan perbuatan yg tidak anda
inginkan orang lain berbuat kepada
anda
162

Menghormati hak
- Berikan yg menjadi haknya, jangan
ditunda apalagi dirampas (upah,
istirahat)
- Toleransi : Beri kesempatan melaksanakan atau menggunakan haknya
(di jalan, di pintu, hak berbicara dlm
diskusi, hak melaksanakan kewajiban
beragama)
163

Menjaga martabat
Martabat : Penilaian masyarakat terhadap
seseorang
- Menjaga sikap (sopan, hormat pada
orang lain)
- Menjaga ucapan (santun, berdasarkan
fakta)
- Menjaga perilaku : Perbuatan, pakaian

164

Topik
Berikan beberapa contoh yg tidak
menjaga martabat
- Berpakaian
- Perilaku

165

Tidak munafik
Munafik : Bertentangan antara ucapan
dengan kata hati dan perbuatan
Orang berbudi luhur selalu berkata sesuai
dengan apa yang ada di hati dan
perbuatan, sehingga secara moral dapat
selalu dipertanggungjawabkan

166

Rendah hati
-

Tidak sombong
Tidak menonjolkan kelebihan sendiri
Tidak iri atas kelebihan orang lain
Menghargai orang yg memiliki kelebihan
Mensyukuri segala yg diterima

167

Rukun
Selalu siap bekerja sama dengan orang
lain demi tercapainya tujuan (kepentingan)
bersama
Tidak mementingkan diri sendiri
Tidak membuat konflik, berusaha hidup
berdampingan dengan damai
Memiliki toleransi yang tinggi

168

Sabar
- Mampu mengendalikan emosi, tidak
mudah terprovokasi
- Ulet dalam berusaha secara sah
- Tidak mudah patah semangat
- Segala sesuatu dilandasi oleh pemikiran
yg matang
- Tidak terburu-buru
- Mampu menjadi pendengar yg baik
169

Sederhana
- Tidak boros, menggunakan miliknya
untuk hal-hal yg benar-benar perlu
- Tidak mengagungkan materi (mewah)
- Tidak menutupi kekurangannya
- Tidak pamer dan menonjolkan diri
- Tidak menyalahgunakan wewenang
- Tidak iri atas kelebihan orang lain
170

Sopan
Menjaga sikap, ucapan, dan perilaku agar
- Tidak menyinggung harga diri atau
kehormatan orang lain
- Menghargai dan menghormati orang
lain
- Menempatkan diri sesuai posisi yg
selayaknya
171

Falsafah Kehidupan Jawa


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Aja dumeh
Ajining diri gumantung kedaling lati
Alon-alon waton kelakon
Bisa rumangsa, aja rumangsa bisa
Omong sing waton, aja waton omon g
Tepa salira
Larangan Ma lima
172

Aja dumeh
Aja (jangan) dumeh (mentang-mentang)
Jika memiliki kekuasaan, kewenangan, atau hak,
jangan menggunakannya dg semena-mena. Jika
memiliki kelebihan dari orang lain jangan
sombong.
- Gunakan kewenangan sesuai ketentuan
- Jika kekuasaan dan kewenangan tidak
ada lagi tidak akan dihormati orang lain
- Sombong : Tidak disenangi

173

- Jabatan, kekuasaan, kewenangan, atau


hak adalah pemberian dari yang lebih
berkuasa. Jika dicabut tidak akan memiliki lagi.
- Kelebihan (cantik, ganteng, kekar, kaya)
adalah pemberian Tuhan, sekali waktu
dapat hilang (dicabut)

Ajining diri gumantung kedaling lati


Aji : Nilai luhur, martabat
Diri : Kita (jasmani, rohani, moral)
Gumantung : Bergantung pada
Kedal : Gerak
Lati : Lidah, bibir, mulut
- Martabat diri kita dalam hidup akan sangat
bergantung pada ucapan-ucapan yang
keluar dari mulut kita
175

Alon waton kelakon


Alon (pelan) waton (yg penting) kelakon
(terlaksana, tercapai tujuan)
- Walaupun pelan tetapi yg penting tercapai tujan dg aman
- Segala sesuatu direncanakan dengan
matang, dipertimbangkan semua resiko
- Tidak harus terburu-buru
176

Bisa rumangsa
Mampu merasa (menyadari) :
- Bahwa manusia selalu memiliki kelemahan, sehingga perlu : Menghargai
orang lain, belajar dan minta bantuan
dari mereka
- Bahwa manusia selalu perlu bantuan,
sehingga harus hidup rukun dg sesama
177

Bisa rumangsa
- Bahwa semua yg dicapai atas berkat
dan rahmat Allah, maka perlu : Berdoa
mohon bantuan dan bersyukur
- Bahwa semua ciptaan Tuhan adalah
demi kebaikan manusia, maka harus
selalu memelihara lingkungan

178

Rumangsa bisa
Merasa : Mampu, pandai, menguasai
- Meremehkan orang lain
- Sombong
- Tidak serius
- Tidak mau meningkatkan diri (belajar)

179

Omong sing waton


Omong (bicara) sing waton ( memiliki dasar)
- Bicara berdasarkan fakta dan kaidahpergaulan
- Dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya
- Tidak dapat dibantah
- Pikir dulu baru bicara
180

Waton omong
Waton omong (asal bicara, tanpa dasar)
- Bicara tanpa dilandasi fakta, hanya
berdasarkan intuisi, tidak dipikirkan
lebih dulu akibat yg dpt ditimbulkan
- Potensi menimbulkan konflik
- Menimbulkan krisis kepercayaan
- Bicara dulu, akibatnya bagaimana nanti
saja
181

Tepa salira
Tepa : Menyamakan, mengandaikan
Salira : Diri sendiri
- Dalam berbuat / berkata-kata atau
memperlakukan orang lain hendaknya
dengan memdipertimbangkan jika kita
menerima perlakuan tersebut dari orang
lain (empati)

182

- Jangan berbuat pada orang lain seperti


yang tidak anda inginkan orang lain
berbuat kepada anda
- Berbuatlah kepada orang lain seperti yang
anda inginkan orang lain berbuat pada
anda

183

Larangan Ma Lima
Larangan :
1. Main
2. Minum
3. Madat
4. Maling
5. Madon

Main
Berjudi, bertaruh
- Lupa waktu
- Melalaikan kewajiban
- Menghabiskan harta benda
- Menimbulkan kesengsaraan
- Ketidakharmonisan rumah tangga

185

Minum
Minum yg memabukkan
- Mabuk : Lupa diri, berperilaku yg
memalukan
- Kesehatan terganggu
- Uang habis untuk beli minuman
- Menimbulkan kesengsaraan dan
ketidakharmonisan keluarga
186

Madat
Konsumsi obat-obat terlarang (narkoba,
dll)
- Kesehatan (fisik, mental) merosot
- Sulit disembuhkan
- Menurun pada anak
- Kemelaratan
- Mencuri
187

Maling
Mencuri : Mengambil barang atau milik
orang lain untuk kepentingan sendiri
Termasuk : Korupsi, plagiat, membajak
hasil karya orang lain
- Dilarang agama dan undang-undang
- Menimbulkan kesengsaraan orang lain
- Korupsi : Menyengsarakan rakyat
188

Madon
Wadon (perempuan) : Melacur, selingkuh,
kumpul kebo
- Dilarang agama (berdosa)
- Melacur : Penyakit, merusak rumah
tangga
- Selingkuh : Merusak rumah tangga

189

Tugas Akhir Semester


Membuat makalah yang membahas salah
satu dari masalah berikut.
1.Korupsi
- Di mana terjadinya dan pada level apa
- Macam-macam bentuk dan akibatnya
- Norma-norma yang dilanggar
- Penyebabnya
- Cara penanggulanggannya
190

2. Penyebaran narkoba dan sejenisnya


- Jenis-jenisnya
- Populasinya (dimana penyebarannya)
- Norma-norma yang dilanggar
- Penyebabnya
- Dampaknya
- Cara penanggulangannya
191

3. Kecelakaan lalu lintas


- Macam-macam bentuk kecelakaan
- Dampaknya
- Macam-macam penyebabnya
- Norma-norma yang dilanggar
- Cara penanggulangan

192

4. Tindak kekerasan dan bentrokan antar


kelompok
- Macam dan penyebabnya
- Norma yang dilanggar
- Dampaknya
- Cara penanggulangan

193

5. Premanisme
- Macam-macam bentuknya
- Norma yang dilanggar
- Terjadi di mana
- Dampaknya
- Cara menanggulangi

194

6. Kumpul kebo (seks tanpa nikah)


- Macamnya
- Norma yang dilanggar
- Penyebabnya
- Dampaknya
- Cara penanggulangan

195

7. Lain-lain :
- Banjir yang sering terjadi
- Pelangaran larangan merokok di
tempat umum
- Kemacetan lalu lintas
- KDRT, perceraian, dan lain-lain

196

Anda mungkin juga menyukai