Anda di halaman 1dari 194

WAWASAN BUDI LUHUR

Dr. M. Hartun Sunjata, MSc

Pengantar
- Kondisi negara dan bangsa Indonesia saat ini
- Doa seorang yang menderita

Jangka (ramalan) Jayabaya


Abad ke 12 : Wolak-waliking jaman (penjungkirbalikan norma-norma kehidupan) - Barang jahat diangkat, barang suci dibenci, materi didewakan, orang kaya sangat dihormati, dalam mengejar materi melupakan norma-norma kebajikan (perampasan, pencurian, penipuan)
3

- Wong bener tenger-tenger (bingung, tidak dapat berbuat apapun untuk menanggulangi), wong salah bungahbungah (yang bersalah justru dapat bersenang-senang, di penjara medapat perlakuan istimewa enak, dapat lari ke luar negeri)

- Angkara murka (kesewenangan) lan duraka (kejahatan) saya ndadra (merajalela) - Wong apik (orang baik) ditampik (ditolak, tidak dihargai), wong jahat munggah drajat (orang jahat justru makin tinggi derajatnya di mata orang lain)

Ramalan Ranggawarsita
Abad ke 18 - Kemunduran moral, mengagungkan materi dg mengabaikan norma (korupsi, mencuri, menipu), kemunduran iman kepada Sang Pencipta (dukun), kerusakan tatanan pemerintahan (penguasa tidak memikirkan kepentingan rakyat), tidak peduli terhadap kelestarian lingkungan (bencana alam), yang bejat dan jahat dihormati, yang berpegang pada normanorma moral dicemohkan dan dilecehkan
6

- Petuah pada akhir ramalan : Begjabegjane (bagaimanapun enaknya) sing lali (yang lupa pada norma), isih begja (masih lebih berbahagia) sing eling lawan waspada (mereka yang selalu ingat akan ajaran Sang Pencipta dan waspada terhadap penyimpangan norma moral)

Tujuan ramalan
Ramalan tentang kondisi yang akan datang (tentang penyimpangan terhadap normanorma moral) dibuat agar kita menyadari kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi dan melakukan antisipasi agar kehidupan selanjutnya tidak makin terpuruk jauh dari norma-norma kebaikan (moral)
8

Kondisi saat ini


- Bagaimana kondisi saat ini ? Adakah yang sesuai dg ramalan tersebut ? - Apa yang akan terjadi jika hal ini dibiarkan ? - Apa yang dapat dilakukan ?

Kondisi Indonesia saat ini


Degradasi nilai-nilai moral : Seluruh lapisan masyarakat (Pejabat eksekutif, DPR, Pengadilan) 1. Norma-norma baik/buruk, benar/salah, rasa malu sudah luntur (suap, korupsi, manipulasi, etiket) 2. Pengingkaran norma-norms agama (toleransi, paranormal hitam, seks bebas/pra nikah)

10

Beberapa indikator kemerosotan moral


1. Korupsi dan suap merajalela, merambah semua bidang dan lapisan : Pejabat, penegak hukum (polisi, jaksa, hakim, pengacara), legislatif 2. Penyalahgunaan wewenang : Suap, pemberian ijin (melepas tahanan ke luar, mengubah kamar tahanan menjadi mewah, korupsi)
11

3. Tindak kekerasan : Tawuran, perusakan fasilitas, penodongan dan perampasan 4. Terorisme dengan dalih agama 5. Penolakan terhadap nilai-nilai kejujuran : kasus Siami (Alif) dalam UAN 6. Nilai-nilai keadilan tidak berpihak kepada yang lemah (kasus pencari kayu bakar, mengambil buah coklat, sandal jepit)

12

7. Penegakan hukum tidak merata : Kasus pencurian kayu bakar vs Korupsi 8. Pembenaran segala cara (plagiat, contek masal, tindak kekerasan, tawuran) 9. Perusakan moral : Agama (NII), penyebaran narkoba, film

13

Penanggulangan
Kita sebagai warga negara biasa, tidak memiliki kewenangan. Apa yang dapat kita lakukan ?

14

- Menyebarluaskan nilai-nilai kebudiluhuran (moral) ke masyarakat dalam rangka - Mengingatkan kembali adanya nilai-nilai kebudiluhuran yang perlu dihayati dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat

15

Universitas Budi Luhur : Mencoba mengingatkan kembali (tidak mengajari) norma-norma hidup bermasyarakat terutama yang terkait dengan moral dalam bentuk

WAWASAN BUDI LUHUR


(Dr. M. Hartun Sunjata, MSc)
16

C.V.
Pendidikan : Sarjana Matematika UGM 1964 MSc (Ops. Research) USNPGS USA 1974 Doktor Pendidikan UNJ 2005

17

Pekerjaan
TNI-AU / Dephan 1964 - 1996 Dosen : UBL Budi Luhur 1979 Ketua STMIK Budi Luhur 1991-1999 Dir. ASTRI Budi Luhur 2001 2006 Deputi Senior Rektor UBL 2008 2010 Dekan Pasca Sarjana UBL (merangkap) 2010 Rektor II UBL 2010
18

WAWASAN BUDI LUHUR


Kepustakaan : Bertens, K., Etika, Gramedia, Jakarta 2002 De Vos, H., Pengantar Etika, Tiara Wacana, Yogya 2002 Goleman, Daniel, Emotional Intelligence, Bantam Books, New York 1995 Lussier, Robert N., Human Relations in Organization, Irwin, Chicago 1996 M. Hartun Sunjata, Wawasan Budi Luhur, Menuju Masyarakat Berbudi Luhur, UBL, Jakarta 2010 Suseno, Franz Magnis, Etika Dasar, Kanisius, Jakarta 1987 Sutrisno Hari, Manusia Berbudi Luhur, Lintang Mataram, Yogyakarta 2006
19

Wawasan Budi Luhur


- Budi Luhur - Wawasan Budi Luhur

20

Budi (pakarti) Luhur


Tiga pendekatan : 1. Ajaran moral (what & how) : Apa dan bagaimana harus bersikap (batin, budi), bertutur kata dan berperilaku (lahir, pakarti) yg mulia 2. Wawasan (why) : Mengapa harus memiliki sikap, tutur kata, perilaku yang demikian 3. Kondisi moral manusia yang diwujudkan dlm pikiran (budi), sikap, tutur kata, dan perilaku (pakarti) yang mulia
21

WBL
Wawasan : Cara pandang manusia thd sesuatu yang menyangkut kehidupan bermasyarakat WBL : Cara pandang manusia (kita) tentang mengapa dan bagaimana kita harus bepikir, bersikap, bertutur kata, dan berperilaku yg baik dan mulia dlm masyarakat
22

Kebutuhan hakiki
Manusia hidup

Apa yang diinginkan ? Bagaimana mencapainya ?


23

Bahagia
Dua syarat pokok ( di samping syarat lain) : Lahir : Sejahtera (prospherity), tercukupi kebutuhan lahir Batin : Rasa aman dan tenang (security)
24

Sejahtera
Syarat :

1. Memiliki kemampuan (cerdas) dan kemauan untuk mencukupi kebutuhan dasar secara fisik 2. Mampu mencukupi kebutuhan dasar 3. Mensyukuri terhadap semua yang dimiliki
25

Rasa aman dan tenang


Fisik : Pengamanan fisik Mental : Pengendalian diri terhadap keinginan dan menjaga keharmonisan lingkungan

26

Pengendalian diri
1. Hidup sederhana, tidak menginginkan yg di luar kemampuannya 2. Tidak boros, menggunakan miliknya sesuai dg yg benar-benar diperlukan 3. Bersyukur terhadap yg telah diperoleh
27

Menjaga Keharmonisan lingkungan


1. Menghindari konflik dengan lingkungan (hidup berdampingan secara damai dg orang lain) 2. Menaati norma-norma yang berlaku 3. Tidak merugikan orang lain
28

Manusia berbudi luhur


Bersikap, bertutur kata, dan berperilaku untuk : - Kepentingan dan tidak merugikan lingkungan - Taat pada norma yg berlaku - Bersyukur
29

Budi Luhur dan Moral


Moral : - Nilai/norma tentang baikburuk kehidupan - Kondisi kehidupan orang dlm wujud sikap, tutur kata, dan perilaku terkait baik/buruk

30

Budi Luhur dan Moral


Moral : Menyangkut kehidupan menyeluruh (lahir dan batin) Budi luhur : Cerminan moral yang diwujudkan dlm sikap, tutur kata, dan perilaku yang mulia

31

Perlu berbudi luhur ?


- Manusia = makhluk sosial, perlu

berkelompok - Ingin hidup damai dlm kelompok - Perlu berperilaku baik (luhur) agar dapat diterima oleh kelompoknya - Tidak berbudi luhur akan ditolak oleh kelompoknya
32

Cerdas Berbudi Luhur

33

Cerdas Berbudi Luhur


Cerdas : Mampu menggunakan akal utk melakukan hal-hal yang bermanfaat utk kehidupan (manfaat untuk siapa ?) Berbudi luhur : Selalu berbuat baik dan mulia untuk hal-hal yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain
34

Cerdas berbudi luhur


Cerdas tanpa budi luhur : Dapat berbuat apa saja tanpa peduli akibatnya terhadap orang lain Berbudi luhur tanpa kecerdasan : Menjadi korban orang lain

35

Cerdas berbudi luhur


Yayasan Pendidikan Budi Luhur : - Ingin menghasilkan manusia cerdas yg selalu berperilaku baik dan mulia dengan menggunakan kecerdasannya untuk halhal yg bermanfaat dan tidak merugikan masyarakat - Ingin semua alumni berbahagia dalam hidupnya dan menjadi insan penyebar nilai-nilai kebudiluhuran
36

Cerdas berbudi luhur


Cerdas : - Karunia Tuhan (bergantung pada Tuhan) - Tidak sama untuk setiap orang - Walaupun kemampuan dpt ditingkatkan tetapi tdk sama

37

Cerdas berbudi luhur


Berbudi luhur : - Akal : Memiliki kebebasan utk memilih baik / buruk - Bergantung kemauan sendiri (tidak bergantung faktor eksternal) Setiap orang dapat berbudi luhur jika mau

38

Hakikat manusia
- Makhluk multi dimensi, memiliki bermacam dimensi dan keinginan - Berbeda antara manusia satu dengan lainnya - Berbeda dengan makhluk lain

39

Ciri dasar manusia


Manusia = Makhluk yang Ber-akal Ber-budaya Ber-perasaan Ber-bahasa Ber-iman Be-kerja

40

Akal
Akal : Digunakan untuk berpikir agar dpt memilih apa yang terbaik yg akan dilakukan Terbaik : Untuk siapa ? Dengan berpikir maka orang memiliki kebebasan (memilih) apa yg dilakukan brgt pada pilihannya sendiri

41

Akal
Kemampuan menggunakan akal = Kecerdasan akal atau Intelligential Quotient (IQ) IQ = Indikator kecerdasan otak = Modal untuk menghasilkan sesuatu = Modal awal untuk sukses, namun belum sepenuhnya
42

Perasaan
Perasaan = Terkait dg emosi (susah, bahagia, benci, cinta, marah, mau) Kemampuan mengatur emosi = Kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), sangat berperan dalam mencapai sukses

43

Segitiga Sukses
Kesempatan

Kemampuan

Kemauan

44

Kunci sukses
- Tidak memiliki kesempatan : Bisa diusahakan, jika mau - Tidak memiliki kemampuan : Bisa belajar, jka mau - Tidak memilki kemauan : Tidak bisa menghasilkan apapun

45

Ciri-ciri EQ tinggi
Memiliki kemampuan untuk : 1. Mengenali diri sendiri secara benar 2. Mengendalikan emosi 3. Memotivasi diri 4. Ber-empati 5. Mengakui keunggulan orang lain

46

Mengenali diri sendiri


- Menyadari kekurangan dan kelebihan diri - Mampu menempatkan diri dalam pergaulan (tidak terlalu tinggi/rendah) - Kekurangan : Dapat belajar dari kelebihan orang lain (meningkatkan diri) - Kelebihan : Menggunakan kemampuan untuk hal-hal yang tepat

47

Menyadari kekurangan diri


- Tidak memaksakan diri - Mampu menerima kegagalan : - Tidak menyalahkan pihak lain - Belajar dari kegagalan agar tidak terulang dan dapat menjadi lebih baik - Mampu meredam kekecewaan dan dan kemurungan (akibat ?)
48

Mengendalikan emosi
Mengendalikan emosi : Bersikap tenang - Tidak mudah marah : Perilakunya selalu terkendali - Tidak terburu-buru : Tenang, ucapan dan tindakan dipikirkan dan direncanakan dengan baik (apakah bermanfaat dan tidak merugikan/menyakiti hati orang ?) - Tidak mudah terprovokasi
49

Memotivasi diri
Motivasi : Dorongan hati untuk mencapai kondisi yang lebih baik Memotivasi diri : Memiliki niat dan semangat untuk mencapai kondisi lebih baik dengan belajar, berusaha dan bekerja giat tanpa harus didorong oleh orang lain
50

Mampu ber-empati
- Mampu memahami perasaan orang lain dan menempatkan diri sebagai orang tersebut - Tindakannya selalu mendatangkan simpati dan apresiasi - Mudah mempengaruhi orang lain

51

Mengakui keunggulan orang lain


- Tidak iri (menimbulkan simpati dari orang yang memiliki kelebihan) - Mau belajar dari orang lain - Kesempatan utk menjadi lebih baik

52

Iman
Hakikat iman ?

53

Iman
Iman : - Percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan YME - Melaksanakan ajaranNya dg sadar dan benar - Selalu bersyukur SQ (Spiritual Quotient) : Kemampuan untuk menangkap / menafsirkan dan melaksanakan ajaran Tuhan dengan benar
54

SQ (Spiritual Quotient) Kemampuan untuk : - Menangkap / menafsirkan dan melaksanakan ajaran Tuhan dengan benar - Hidup harmonis dengan lingkungan (masyarakat dan alam)
55

Bahasa
- Sarana komunikasi - Lisan (suara, isyarat) atau tertulis - Kecerdasan berbahasa : Kemampuan berbahasa dg benar, santun, teratur dan memperhatikan kaidah bahasa, termasuk intonasi, sebagai sarana komunikasi yg efektif. Berbakat sebagai orator atau negosiator
56

Komunikasi efektif
Efektif : Dapat ditangkap dan dimengerti dg tepat Kaidah : - Kata-kata yg tepat agar mengandung arti yg sama - Intonasi yg benar - Mengikuti kaidah bahasa yg benar

57

Budaya
- Terkait dengan keindahan (hasil dari budi) - Termasuk : Bahasa, seni, teknologi, tata kehidupan, norma pergaulan - Berbudaya : Mengikuti norma yg berlaku (memberi salam, ketok pintu, beri kesempatan/hak orang lain)

58

Budaya
Budaya malu dan budaya salah Budaya malu : Rasa malu lebih dominan, sanksi datang dari orang lain (dpt dihindari) pergaulan Budaya salah : Rasa bersalah lebih dominan, sanksi datang dari diri sendiri (tdk dpt dihindari) kehidupan beragama
59

Budaya korupsi ?

60

Kerja
- Kegiatan untuk mencapai kondisi

yang lebih baik - Dilakukan dengan sadar - Manusia ingin menjadi lebih baik bekerja - Tidak mau bekerja parasit
61

Beberapa kecerdasan lain


Kecerdasan penalaran : Kemampuan membuat analisis dan kesimpulan secara logis. Berbakat sebagai ilmuwan atau pengambil keputusan Kecerdasan spasial : Kemamuan analisis tata ruang. Berbakat sebagai arsitek, dan interior designer

62

Beberapa kecerdasan lain


Kecerdasan motorik : Kemampuan pengendalian otot. Berbakat sebagai pesenam, olahragawan, penari Kecerdasan musikal : Kemampuan di bidang musik, berbakat sebagai pemusik atau komposer

63

Beberapa kecerdasan lain


Kecerdasan interpersonal : Kemampuan memahami orang lain, berbakat sebagai mediator dan menjaga keharmonisan lingkungan Kecerdasan intrapersonal : Kemampuan memahami diri sendiri termasuk kelemahan dan kekuatan. Mampu menempatkan diri dalam pergaulan
64

Manusia : Homosapiens dan homosymbolicum


Homo sapiens : Menggunakan akalnya untuk menangkap , menganalisis, dan mengembangkan menjadi ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan - Terciptanya listrik tenaga - Hukum Archimedes mengukur kadar emas
65

- Benda melayang tekanan udara keatas pesawat terbang - Benda-benda penghantar listrik alat-alat komunkasi komputer Negatif : Penggunaan ilmu pengetahuan yg bertentangan dengan norma moral : Bahan peledak, kloning manusia, narkoba
66

Homosymbolicum
Menciptakan dan menggunakan simbolsimbol - Keberhasilan : pangkat, jabatan, materi - Kegiatan : gerakan, huruf, angka, gambar, formula (rumus) Negatif : Materi diagungkan sebagai simbol keberhasilan (korusi, suap)

67

Kebutuhan manusia
Primer (kebutuhan dasar) : - Fisiologis (physiological) - Rasa aman (safety & security) Sekunder : - Keterlibatan sosial (belonginess & social needs) - Kehormatan (esteems) - Jati diri (self actualization) Ingat : Norma-norma dlm bermasyarakat
68

Physiological needs
Kebutuhan bersifat biologis (fisiologis) : - Pangan (nutrisi yg cukup) - Sandang (pakaian) guna kesehatan dan kepantasan - Papan (tempat tinggal) demi kesehatan dan keharmonisan keluarga - Istirahat (tidur, relaks dan rekreasi) - Seks (mengembangkan keturunan)
69

Safety & security


Kebutuhan terhadap rasa aman (mental) - Pengamanan secara fisik - Ketenangan dalam hidup bermasyarakat (menjaga keharmonisan lingkungan dg hidup berbudi luhur) - Pengamanan untuk masa depan

70

Belonginess & social needs


Kebutuhan untuk hidup berkelompok : - Menjadi anggota kelompok - Diterima oleh kelompok - Perhatian dari orang lain - Mencari kawan - Membentuk persahabatan

71

Esteems needs
Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan, penghargaan dan penghormatan - Kebutuhan untuk lebih dihargai/dihormati - Selalu terlibat kegiatan sosial - Meningkatkan peran dalam kelompok - Lebih memperhatikan kebutuhan kelompok
72

Self actualization
Kebutuhan untuk menunjukkan jati diri yang sesungguhnya - Kebutuhan untuk mencapai posisi tertinggi yg dapat dicapai - Menggunakan kemampuan dan potensi diri secara optimal

73

Tipe manusia
Lima hal : 1. Pengenalan diri 2. Kemampuan dan attitude 3. Kondisi moral dan sikap terhadap orang lain 4. Tingkat kedewasaan moral 5. Kepribadian
74

Pengenalan diri
1. 2. 3. 4. Tahu tahu Tahu tidak tahu Tidak tahu tahu Tidak tahu tidak tahu

75

Tahu - tahu
Menyadari bahwa memiliki pengetahuan dan kemampuan yg cukup Positif : Mampu melakukan analisis, merancang alternatif, memilih alternatif terbaik Negatif : Mudah menjadi sombong, tidak serius, menganggap rendah orang lain
76

Tahu - tidak tahu


Menyadari akan kekurangannya Positif : Menghargai orang lain, tidak iri, rendah hati, mau belajar untuk meningkatkan diri, berpotensi menjadi lebih baik Negatif : Kurang PD, mudah menyerah

77

Tidak tahu - tahu


Tidak menyadari bahwa memiliki pengetahuan dan kemampuan yg cukup Positif : Dapat disadarkan akan pengetahuan dan kemampuannya sehingga dapat lebih berprestasi Negatif : Kurang PD, mudah menyerah

78

Tidak tahu tidak tahu


Tidak menyadari bahwa pengetahuan dan kemampuannya tidak memadai Positif : Selalu ingin berpartisipasi Negatif : Tidak dapat diandalkan, cenderung menjadi pembuat masalah

79

Kemampuan & attitude


1. 2. 3. 4. Mampu mau Tidak mampu mau Mampu tidak mau Tidak mampu tidak mau

80

Mampu - mau
Memiliki kemampuan yg cukup dan mau bekerja menerapkan kemampuannya (memiliki IQ dan EQ tinggi) Positif : Dpt mencapai hasil yang memuaskan, menjadi andalan dlm organisasi Negatif : Tidak mudah percaya pada kemampuan orang lain

81

Tidak mampu - mau


Kemampuan kurang memadai tetapi mau berusaha bekerja giat untuk menutup kekurangannya Positif : Dpt menjadi pembantu yg handal, dpt melaksanakan tugas, memiliki potensi utk menjadi lebih baik Negatif : Harus selalu diarahkan, tidak mandiri
82

Mampu tidak mau


Memiliki cukup kemampuan namun tidak cukup kemauan untuk menerapkan kemampuannya Positif : Dpt berprestasi jika diberi motivasi Negatif : Kurang berprestasi, membuat kecewa kelompoknya. Mengapa?

83

Tidak mampu tidak mau


Tidak memiliki kemampuan dan kemauan yang memadai Positif : Hampir tidak ada Negatif : Tidak dpt diandalkan, cenderung menjadi parasit

84

Moral & sikap thd orang lain


1. 2. 3. 4. 5. Baik baik Baik netral Baik tidak baik Tidak baik baik Tidak baik tidak baik

85

Baik - baik
Bermoral baik dan mengajak orang lain untuk berbuat baik Positif : - Tipe manusia berbudi luhur - Menjadi tauladan Negatif : - Mudah menjadi korban orang jahat. Mengapa?

86

Baik - netral
Selalu berbuat baik namun tidak peduli apakah orang lain berbuat baik atau tidak Positif : - Tidak merugikan orang lain - Tidak membuat konflik Negatif : - Kurang memperhatikan lingkungan - Kebaikan hanya untuk diri sendiri
87

Baik tidak baik


Senang berbuat baik, tetapi ingin orang lain berbuat tidak baik Positif : Hasil perbuatannya memberi manfaat bagi orang lain Negatif : - Ingin paling menonjol - Tidak mau disaingi - Senang melihat orang lain menderita
88

Tidak baik - baik


Sering berbuat yang tidak baik, tetapi menganjurkan orang lain berbuat baik Positif : - Ingin orang lain menjadi baik - Menyadari bahwa dia bukan orang baik Negatif : Tipe orang munafik
89

Tidak baik tidak baik


Sering berbuat tidak baik dan mengajak orang lain juga berbuat tidak baik Positif : Hampir tidak ada Negatif : Menjadi penyakit masyarakat, menyebarkan keburukan

90

Tingkat kedewasaan moral


1. Pra-konvensional 2. Konvensional 3. Pasca konvensional

91

Pra konvensional
Tingkatan moral kanak-kanak - Terpusat pd diri sendiri - Sikap terhadap orang lain bersifat membalas - Menyadari bahwa akan ada akibat yg timbul dari perilakunya - Taat pada norma karena takut kena sanksi
92

Konvensional
Tingkatan moral dewasa - Menyadari bahwa norma dibuat untuk dipatuhi - Ingin selalu taat pada norma, tanpa ingin tahu mengapa ada norma demikian - Ingin berbuat seperti yg diinginkan oleh yg berwenang
93

Pasca konvensional
Tingkatan moral yg telah mature - Menyadari perlunya (manfaat) norma yg harus dipatuhi - Tindakannya didasarkan pada hati nurani - Berani berbeda demi prinsip - Menghormati kewenangan, tidak ingin membuat sakit hati

94

Kepribadian
Kepribadian : Sifat yg telah menjadi kebiasaan sehari-hari (merupakan kombinasi dari beberapa tipe dasar) Empat tipe dasar : 1. Sanguinis 3. Koleris 2. Melankolis 4. Phlegmatis

95

Sanguinis
- Sifat : Lincah, periang, ramah, humoris, spontan - Mudah mendapat teman - Membuat suasana gembira - Senang menolong - Mudah terpengaruh

96

Melankolis
- Sifat : Tekun, penuh pertimbangan, setia, idealis - Lambat mengambil keputusan namun keputusan yg diambil telah dengan penuh pertimbangan - Tidak mudah berteman tetapi setia - Tidak suka menonjolkan diri

97

Koleris
- Sifat : Percaya diri, persuasif, pandai bernegosiasi - Tidak mudah puas dg apa yg telah dicapai - Berbakat sebagai pemimpin dan diplomat - Sering bekerja sendiri
98

Phlegmatis
- Sifat : Sabar, rendah hati, mudah puas dg apa yg telah dicapai - Mudah diterima dlm pergaulan - Jarang menuntut yg berlebihan - Memecahkan masalah tanpa konflik - Rapi dan tertib dlm pekerjaan

99

Norma-norma hidup bermasyarakat


Norma : - Apa ? - Mengapa ada norma ?

100

Norma-norma hidup bermasyarakat


Norma : 1. Nilai yang merupakan acuan hidup bermasyarakat agar tertib dan teratur 2. Sarana untuk menilai terhadap perilaku seseorang dalam menjalani hidupnya Sifat : Absolut (benar/salah) atau relatif (baik/buruk)
101

Norma-norma hidup bermasyarakat


Sumber : - Formal : Hukum (memaksa) - Non formal : Etika dan etiket (anjuran) Norma hukum : Perlu disesuaikan dengan etika & etiket Norma non formal : Perlu dibuat formal

102

Hukum : Sumber norma


Sifat : - Mengikat/memaksa - Terstrata, yang rendah mengacu yang lebih tinggi Strata : UUD 1945, UU, Perpu, PP, Keputusan Menteri (Kementerian), Perda, Peraturan organisasi (kampus, dll)

103

Etika & Etiket


Fungsi : Mengatur perilaku manusia Tujuan : - Menjaga martabat sebagai individu - Menjaga tata kehidupan bermasyarakat terkait dengan moral, susila, dan sopan santun agar saling menghormati dan menghargai
104

Etika (ethics)
Bersifat absolut : Benar salah Sumber : Agama, nilai moral Sanksi : - Diri sendiri - Lingkungan
105

Etiket (etiquet)
Bersifat relatif : Baik buruk Sumber : Adat, kebiasaan, kesepakatan Sanksi : - Lingkungan - Diri sendiri
106

Etika & etiket


1. 2.
3. 4. Etika Absolut Macam perbuatan Batiniah Tidak harus disaksikan orang lain

1. 2.
3. 4.

Etiket Relatif Cara melakukan Lahiriah Berlaku hanya dalam pergaulan

107

Norma dalam keluarga (bersifat non formal)


Keluarga : Ayah : Kepala keluarga (memimpin kehidupan keluarga) Ibu : Manajer keluarga (mengatur kehidupan keseharian) Anak : Anggota keluarga PRT : Pembantu
108

Norma umum : - Saling mengasihi - Menghormati yg lebih tua - Saling membantu - Saling menghargai fungsi masing-masing - Memberi kesempatan menggunakan hak masing-masing
109

Bagi ortu : - Mendidik (intelektualitas dan budi pekerti) - Mengarahkan - Memberi dan menjadi tauladan - Mencukupi kebutuhan (jasmani dan rohani) - Memberikan rasa aman dan nyaman
110

Bagi anak / anggota lain : - Hormat pada yang lebih tua - Melindungi / membantu yg lebih muda - Taat pada ortu - Toleran pada anggota lain

111

Norma dlm kampus


Sifat : Formal / non formal Warga kampus : Mahasiswa, Dosen, Pimpinan, Karyawan Norma umum : - Taat pada ketentuan - Sopan, saling menghargai dan menghormati - Melaksanakan fungsi masing-masing dengan penuh tanggung jawab

112

Mahasiswa : - Taat pada ketentuan (perkuliahan, larangan, hubungan dg warga kampus) - Menghargai dan sopan pada keryawan - Hormat dan taat pada dosen (orang yg dituakan) - Menghargai jerih payah ortu
113

Dosen : - Taat dan memenuhi kewajiban - Bertindak sebagai pendidik (pengajar, pembina, dan tauladan) - Meningkatkan diri (kemampuan dan pengetahuan) - Adil dan obyektif - Memperlakukan mahasiswa secara asih, asah, dan asuh
114

Pimpinan : - Adil - Visioner - Menghargai setiap warga (fungsi, kewajiban, dan hak)

115

Karyawan : - Jujur dan bertanggung jawab - Rukun - Saling menghargai - Ikhlas melaksanakan kewajiban (pelayanan) dengan senyum

116

Pelaksanaan tugas karyawan


1. Transaksional : Melaksanakan tugas berdasarkan upah (perhitungan untung rugi secara materi) 2. Kewajiban : Melaksanakan tugas karena merasa wajib (sekedar melaksanakan tugas yg menjadi kewajibannya) 3. Pelayanan : Melaksanakan tugas untuk pelayanan bagi keberhasiloan organisasi (sebaik mungkinj jika perlu melebihi kewajibannya)
117

Norma dlm masyarakat


- Rukun (sapu lidi) - Ramah (saling menghargai) - Kerja sama (mengutamakan kepentingan bersama) - Toleransi - Tanggung jawab - Jujur
118

Sebagai WNI
Menghayati dan menerapkan 4 pilar kebangsaan : 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. NKRI 4. Bhineka Tunggal Ika

119

Etika : Falsafah moral


Etika dan Moral Dua pengertian moral : - Kondisi pikiran, ucapan, dan perilaku yg telah menjadi sifat seseorang - Sistem nilai (norma) yg menjadi acuan benar/salah kehidupan setiap anggota masyarakat, sehingga dpt meyebabkan baik / buruk kehidupan di masyarakat
120

Sumber ajaran moral


1. Agama 2. Adat 3. Ajaran guru, orang tua, pemimpin informal di masyarakat, orang-orang bijak

121

Etika
1. Sistem nilai (norma tentang benar/salah) yang menjadi acuan manusia dalam menjalani hidup dalam tata kehidupan bermasyarakat yg terkait dengan moral yang baik (disebut juga sebagai ajaran moral) 2. Falsafah moral (ilmu filsafat) : Mempelajari mengapa nilai-nilai tersebut diperlukan dan bagaimana melaksanakan dan mempertanggungjawabkannya kepada orang lain dan masyarakat
122

Etika profesi
Kumpulan asas atau nilai yang dianut dalam suatu profesi (pendidik, kedokteran, IT, bisnis, dll) untuk menjadi acuan agar tugas profesinya dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah moral

123

Pendekatan Etika
Tiga bentuk pendekatan etika 1. Etika deskriptif : Membahas perilaku moral tanpa menilai baik atau buruk 2. Etika normatif : Menilai baik/buruk perilaku moral dari norma-norma kehidupan bermasyarakat 3. Meta-etika : Membahas arti baik/buruk dari segi moral
124

Contoh : Poligami
Deskriptif : Arti, pelaksanaannya, sebab terjadinya Normatif : Norma-norma yg berlaku (agama, adat, lingkungan sosial) Meta-etika : Menilai dampak baik / buruk dari segi moral (anak, keluarga, sosial)

125

Sumber norma moral


Sumber moral : - Agama (universal/khusus) - Warisan (ajaran) leluhur Norma Hukum & Norma Moral : Norma hukum : Bersifat memaksa, perlu didasarkan pada moral Norma moral : Bersifat ajakan/anjuran, perlu diwujudkan menjadi norma hukum agar dpt dilaksanakan
126

Prinsip dasar moral


Tiga prinsip dasar moral : 1. Sikap baik : Usahakan hasil yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain 2. Keadilan : Menghormati hak setiap orang secara proporsional 3. Hormat pada diri sendiri : Menjaga martabat diri sendiri (jiwa dan raga)
127

Nilai-nilai moral
Nilai : Ukuran perasaan terhadap obyek yang dinilai, terkait dengan kebaikan / manfaat (relatif) Ciri : - Bergantung pada penilai (relatif) - Terkait dg konteks praktis - Merupakan hal yg ditambahkan oleh penilai

128

Macam-macam nilai
Berdasarkan obyek yg dinilai terdapat beberapa macam nilai : - Ekonomis (kesejahteraan lahir) - Estetis (keindahan) - Etis (moral) - Akademis (ilmu) - Historis (sejarah)
129

Norma moral
Terkait dg nilai-nilai lain Ciri : - Terkait dg tanggung jawab terhadap penggunaan kebebasan yg dimiliki - Terkait dg hati nurani - Bersifat absolut

130

Moral dan agama


Moral yg bersumber pada agama : Universal / khusus Pelaksanaan : Bergantung pada iman, filosofi, dan rasio Contoh : Larangan membunuh sesama - Setiap agama mengakui - Secara filosofis : Merampas hak hidup orang lain - Secara rasio : Menyebabkan penderitaan
131

Moral dan hukum


- Hukum harus didasarkan pada moral - Norma moral agar lebih efektif perlu diwujudkan dalam bentuk norma hukum

132

Kebebasan dan kewajiban moral


Manusia memiliki akal untuk berpikir, dengan demikian memiliki kebebasan untuk memlih apa yg akan dilakukan (baik / buruk) Kewajiban moral : Penggunaan kebebasan utk hal-hal yg sesuai dg norma-norma moral (terkait dg martabatnya sebagai manusia)

133

Kebebasan
Bentuk : Positif negatif Macam : - Eksistensial : Lahir (mampu) Batin (mau) - Sosial : Lahir Batin Norma
134

Kebebasan pos/neg.
Kebebasan positif : Bebas untuk memilih apa yg akan dilakukan, dipengaruhi oleh kemauan dan kemampuan sendiri Kebebasan negatif : Bebas dari sesuatu (penyakit, kewajiban), dipengaruhi oleh faktor dari luar

135

Kebebasan eksistensial
Bentuk positif - Bergantung pada diri sendiri - Bersifat lahir / batin Kebebasan secara lahir : Bergantung pada kemampuan fisik Kebebasan secara batin : Bergantung pada kemauan
136

Kebebasan sosial
Bentuk negatif - Dipengaruhi faktor eksternal - Sifat : Lahir, batin, normatif Kebebasan secara lahir : Kemampuan fisik dipengaruhi oleh faktor eksternal Kebebasan secara batin : Kemauan dipengaruhi oleh faktor eksternal Kebebasan normatif : Kemampuan atau kemauan bergantung pada norma
137

Penggunaan kebebasan
Mengejar kebebasan = kehilangan kebebasan Menggunakan kebebasan dg memilih - melanggar ketentuan karena dianggap mengganggu kebebasan kehilangan kebebasan - taat pada ketentuan memperoleh kebebasan
138

Kebebasan dan tanggung jawab


Manusia dewasa : Mampu dan mau bertanggung jawab atas penggunaan kebebasannya yg diwujudkan dalam sikap, tutur kata, dan peri laku - Mampu : Dapat menjelaskan alasan yg masuk akal atas perbuatannya - Mau : Bersedia menanggung segala akibatnya

139

Martabat manusia
Manusia berbudi luhur : Selalu menggunakan kebebasannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain

140

Kedewasaan moral
1. 2. 3. 4. 5. Mandiri Berpikir luas, tidak picik Ingin lebih mengenal lingkungan Ingin mengembangkan diri Mengenal diri sendiri, dapat memposisikan diri

141

Kedewasaan moral
6. Mampu menerima kegagalan sbg pelajaran 7. Memahami kekurangan dan mengakui keunggulan orang lain 8. Mampu memotivasi diri

142

Kedewasaan moral
Mandiri : Mampu mencapai apa yg diinginkan dengan upaya sendiri, tidak selalu bergantung pada orang lain Berpikir luas : Mempertimbangkan semua aspek yg terkait, tidak picik Ingin lebih mengenal lingkungan : Agar dpt lebih menyesuaikan diri dg lingkungan
143

Kedewasaan moral
Ingin mengembangkan diri : Agar dpt mencapai kondisi yg lebih baik Mampu mengenal diri sendiri secara benar : Tidak memaksakan diri, menempatkan diri pada posisi yg tepat Mampu menerima kegagalan : Tidak menyalahkan pihak lain, tidak patah semangat, sebagai pelajaran
144

Kedewasaan moral
Mampu memahami kekurangan dan kelebihan orang lain : Mengharapkan hal-hal yg tepat dari orang lain, tidak merendahkan Mampu memotivasi diri : Memiliki dan mampu mendorong diri sendiri untuk meningkatkan diri

145

Martabat manusia
Manusia bermoral : Selalu menggunakan kebebasannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain

146

Suara hati dan moral


Pelanggaran terhadap norma-norma moral menyebabkan hati nurani merasa tidak nyaman Orang bermoral selalu mendengarkan suara hati nuraninya

147

Ciri manusia berbudi luhur


1. Adil 2. Bersyukur 3. Ciptaan Tuhan 4. Disiplin 5. Tidak Egois 6. Ber-Empati. 7. Jujur 8. Kebajikan 9. Menghormati hak 10. Menjaga martabat 11. Tidak munafik 12. Rendah hati 13. Rukun 14. Sabar 15. Sederhana 16. Sopan
148

Adil
- Tidak memihak dan berat sebelah - Mempertimbangkan dari semua pihak - Memberikan kepada yg berhak sesuai ketentuan (jumlah, waktu) - Memberi perlakuan yg sama tidak membedakan berdasarkan status - Memberi lebih banyak kepada yg lebih berprestasi
149

Bersyukur
- Mensyukuri atas apa saja yg diterima atau dialami - Tidak menggerutu atas kekurangan - Melihat dan membantu mereka yg lebih menderita - Memanfaatkan semua miliknya dg saksama
150

Topik
Bersyukur dalam kondisi yang kurang menyenangkan : - Kekurangan - Sakit Mengapa dan bagaimana caranya ?

151

Ciptaan Tuhan
Menghargai dan memelihara ciptaan Tuhan - Tubuh : Menjaga kesehatan dan kesucian Tubuh - Alam : Menjaga kelestarian alam (mencegah pemanasan global) dg penghematan energi, menjaga kebersihan, memelihara pohon
152

Topik
Mengapa dan bagaimana cara menjaga - kesehatan - kesucian tubuh

153

Disiplin
- Selalu patuh pada norma / aturan - Memegang teguh apa yg diniatkan - Selalu menepati janji/kesepakatan Disiplin merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai sukses

154

Tidak egois
Egois : - Selalu memikirkan kepentingan sendiri tanpa peduli terhadap orang lain - Kurang peduli pada lingkungan - Kurang peka pada penderitaan orang lain (jarang menolong)

155

Topik
Dskusikan sikap egois di : - Jalan raya - Fasilitas umum (lift, pintu) - Tempat umum (bus, pertemuan)

156

Empati
- Memahami bagaimana perasaan orang lain, dapat menempatkan dirinya pada posisi orang lain - Menjaga segala perilakunya (sikap, ucapan, tindakan) agar tidak menyebabkan sakit hati (kerugian) orang lain

157

Jujur
Tidak berbohong atau fitnah - Berkata sesuai dg fakta - Mengambil hanya yg menjadi haknya - Tidak menyalahgunakan wewenang - Tidak menginginkan milik orang lain - Memberikan kepada yg berhak

158

Topik
Kebohongan biasanya akan terjadi berulang-ulang Berikan beberapa contoh

159

Kebajikan
Selalu mengingat kebajikan yg diterima dari orang lain dan berusaha membalasnya Tidak mengingat kebajikan yg telah diperbuat kepada orang lain dan tidak mengharap balasan

160

Kebajikan
- Lakukan perbuatan yg seperti anda inginkan orang lain perbuat kepada anda - Jangan lakukan perbuatan yg tidak anda inginkan orang lain berbuat kepada anda

161

Menghormati hak
- Berikan yg menjadi haknya, jangan ditunda apalagi dirampas (upah, istirahat) - Toleransi : Beri kesempatan melaksanakan atau menggunakan haknya (di jalan, di pintu, hak berbicara dlm diskusi, hak melaksanakan kewajiban beragama)
162

Menjaga martabat
Martabat : Penilaian masyarakat terhadap seseorang - Menjaga sikap (sopan, hormat pada orang lain) - Menjaga ucapan (santun, berdasarkan fakta) - Menjaga perilaku : Perbuatan, pakaian

163

Topik
Berikan beberapa contoh yg tidak menjaga martabat - Berpakaian - Perilaku

164

Tidak munafik
Munafik : Tidak sesuai antara ucapan dengan kata hati dan perbuatan Orang berbudi luhur selalu berkata sesuai dengan apa yang ada di hati dan perbuatan, sehingga secara moral dapat selalu dipertanggungjawabkan

165

Rendah hati
Tidak sombong Tidak menonjolkan kelebihan sendiri Tidak iri atas kelebihan orang lain Menghargai orang yg memiliki kelebihan Mensyukuri segala yg diterima

166

Rukun
Selalu siap bekerja sama dengan orang lain demi tercapainya tujuan (kepentingan) bersama Tidak mementingkan diri sendiri Tidak membuat konflik, berusaha hidup berdampingan dengan damai Memiliki toleransi yang tinggi

167

Sabar
- Mampu mengendalikan emosi, tidak mudah terprovokasi - Ulet dalam berusaha secara sah - Tidak mudah patah semangat - Segala sesuatu dilandasi oleh pemikiran yg matang - Tidak terburu-buru - Mampu menjadi pendengar yg baik
168

Sederhana
- Tidak boros, menggunakan miliknya untuk hal-hal yg benar-benar perlu - Tidak mengagungkan materi (mewah) - Tidak menutupi kekurangannya - Tidak pamer dan menonjolkan diri - Tidak menyalahgunakan wewenang - Tidak iri atas kelebihan orang lain
169

Sopan
Menjaga sikap, ucapan, dan perilaku agar - Tidak menyinggung harga diri atau kehormatan orang lain - Menghargai dan menghormati orang lain - Menempatkan diri sesuai posisi yg selayaknya
170

Falsafah Kehidupan Jawa


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Aja dumeh Ajining diri gumantung kedaling lati Alon-alon waton kelakon Bisa rumangsa, aja rumangsa bisa Omong sing waton, aja waton omong Tepa salira Larangan Ma lima
171

Aja dumeh
Aja (jangan) dumeh (mentang-mentang) Jika memiliki kekuasaan dan kewenangan atau hak, jangan menggunakannya dg semena-mena - Gunakan kewenangan sesuai ketentuan - Jika kekuasaan dan kewenangan tidak ada lagi tidak akan dihormati orang lain

172

Topik
Dosen : - Memberi kuliah (materi, waktu) - Menentukan nilai Mahasiswa : ? Pimpinan : - Menentukan aturan - Memberi perintah - Membuat keputusan Umum : - Memiliki kelebihan (pintar, kaya, cantik) - Memiliki hak
173

Ajining diri gumantung kedaling lati


Aji : Nilai luhur, martabat Diri : Kita (jasmani, rohani, moral) Gumantung : Bergantung pada Kedal : Gerak Lati : Lidah, bibir, mulut - Martabat diri kita dalam hidup akan sangat bergantung pada ucapan-ucapan yang keluar dari mulut kita
174

Alon waton kelakon


Alon (pelan) waton (yg penting) kelakon (terlaksana, tercapai tujuan) - Walaupun pelan tetapi yg penting tercapai tujan dg aman - Segala sesuatu direncanakan dengan matang, dipertimbangkan semua resiko - Tidak harus terburu-buru
175

Bisa rumangsa
Mampu merasa (menyadari) : - Bahwa manusia selalu memiliki kelemahan, sehingga perlu : Menghargai orang lain, belajar dan minta bantuan dari mereka - Bahwa manusia selalu perlu bantuan, sehingga harus hidup rukun dg sesama
176

Bisa rumangsa
- Bahwa semua yg dicapai atas berkat dan rahmat Allah, maka perlu : Berdoa mohon bantuan dan bersyukur - Bahwa semua ciptaan Tuhan adalah demi kebaikan manusia, maka harus selalu memelihara lingkungan

177

Rumangsa bisa
Merasa : Mampu, pandai, menguasai - Meremehkan orang lain - Sombong - Tidak serius - Tidak mau meningkatkan diri (belajar)

178

Omong sing waton


Omong (bicara) sing waton (memiliki dasar) - Bicara berdasarkan fakta dan kaidahpergaulan - Dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya - Tidak dapat dibantah - Pikir dulu baru bicara
179

Waton omong
Waton omong (asal bicara, tanpa dasar) - Bicara tanpa dilandasi fakta, hanya berdasarkan prasangka, tidak dipikirkan lebih dulu akibat yg dpt ditimbulkan - Potensi menimbulkan konflik - Menimbulkan krisis kepercayaan - Bicara dulu, akibatnya bagaimana nanti saja
180

Tepa salira
Tepa : Menyamakan, mengandaikan Salira : Diri sendiri - Dalam berbuat / berkata-kata atau memperlakukan orang lain hendaknya dengan memdipertimbangkan jika kita menerima perlakuan tersebut dari orang lain (empati)

181

- Jangan berbuat pada orang lain seperti yang tidak anda inginkan orang lain berbuat kepada anda - Berbuatlah kepada orang lain seperti yang anda inginkan orang lain berbuat pada anda

182

Larangan Ma Lima
Ma-5 : Main, minum, madat, maling, madon Main : Berjudi - Lupa waktu - Melalaikan kewajiban - Menghabiskan harta benda - Menimbulkan kesengsaraan - Ketidakharmonisan rumah tangga
183

Minum
Minum yg memabukkan - Mabuk : Lupa diri, berperilaku yg memalukan - Kesehatan terganggu - Uang habis untuk beli minuman - Menimbulkan kesengsaraan dan ketidakharmonisan keluarga
184

Madat
Konsumsi obat-obat terlarang (narkoba, dll) - Kesehatan (fisik, mental) merosot - Sulit disembuhkan - Menurun pada anak - Kemelaratan - Mencuri

185

Maling
Mencuri : Mengambil barang atau milik orang lain untuk kepentingan sendiri Termasuk : Korupsi, plagiat, membajak hasil karya orang lain - Dilarang agama dan undang-undang - Menimbulkan kesengsaraan orang lain - Korupsi : Menyengsarakan rakyat
186

Madon
Wadon (perempuan) : Melacur, selingkuh, kumpul kebo - Dilarang agama (berdosa) - Melacur : Penyakit, merusak rumah tangga - Selingkuh : Merusak rumah tangga

187

Tugas Akhir Semester


Membuat makalah yang membahas salah satu dari masalah berikut. 1.Korupsi - Di mana terjadinya dan pada level apa - Macam-macam bentuk dan akibatnya - Norma-norma yang dilanggar - Penyebabnya - Cara penanggulanggannya
188

2. Penyebaran narkoba dan sejenisnya - Jenis-jenisnya - Populasinya (dimana penyebarannya) - Norma-norma yang dilanggar - Penyebabnya - Dampaknya - Cara penanggulangannya
189

3. Kecelakaan lalu lintas - Macam-macam bentuk kecelakaan - Dampaknya - Macam-macam penyebabnya - Norma-norma yang dilanggar - Cara penanggulangan

190

4. Tindak kekerasan dan bentrokan antar kelompok - Macam dan penyebabnya - Norma yang dilanggar - Dampaknya - Cara penanggulangan

191

5. Premanisme - Macam-macam bentuknya - Norma yang dilanggar - Terjadi di mana - Dampaknya - Cara menanggulangi

192

6. Kumpul kebo (seks tanpa nikah) - Macamnya - Norma yang dilanggar - Penyebabnya - Dampaknya - Cara penanggulangan

193

7. Lain-lain : - Banjir yang sering terjadi - Pelangaran larangan merokok di tempat umum - Kemacetan lalu lintas - KDRT, percerian, dan lain-lain

194

Anda mungkin juga menyukai