Anda di halaman 1dari 22

Prinsip Simetri Struktur kuaterner Protein

Oleh :
Firnanelty (G451140041)
Fitri Handayani (G451140251)
Annisa Rizky Utami (G451140061)
Febria Elvy Susanti (G451140301)
Bob Rozalno (G451140271)
Daliya Indra Setiawan (G451140151)
Galuh Suprobo (G44110014)
Shofi Fajriah Ilmi (G44110014)
Fahmi Hasim (G451140346)

Protein merupakan senyawa


organik kompleks berbobot
molekul
tinggi
yang
merupakan
polimer
dari
monomer-monomer
asam
amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan
peptida.

Primer

kuaterner

Struktur
Protein

Tersier

Sekunder

Struktur kuaterner
Protein
struktur tiga dimensi dari
beberapa subunit protein
yang terikat bersama.
distabilkan oleh interaksi
non-kovalen yang sama
dan ikatan disulfida
sebagai struktur tersier.
Kompleks dari dua atau
lebih polipeptida disebut
multimer.

Prinsip Pembentukan Sub Unit kuaterner

Komplementaritas
Molekul

Simetri

Kestabilan

Simetri merupakan sebuah karakteristik


dari bidang geometri.
Banyak protein yang memiliki massa molekul
> 100 kDa yang mengandung banyak rantai
polipeptida dan menghubungkan geometri
yang spesifik.

Simetri
Heliks
Simetri
Siklik

Simetri
Dihedral

Simetri
Kubik

Simetri Rotasi Protein


kuaterner

Simetri Siklik

C2

Struktur ini hanya memiliki satu poros rotasi.


Jika n adalah jumlah dari subunit maka
rotasinya adalah 360/n

Contohnya:
-C1 simetri (monomerik protein)
-C2 simetri (dimerik protein)

C3

Contoh Simetri Siklik pada Biomolekul

-carbonic
anhydrase from
Escherichia coli

Aminopeptidas
e A from
Escherichia
coli

Neuraminidase

Simetri Dihedral
memiliki simetri yang lebih tinggi,
yaitu mengandung sebuah sumbu
tegak lurus tambahan simetri dua
kali lipat.

Simetri ini menyediakan berbagai


posisi antarmuka yang mengarah
ke tingkat stabilitas yang tinggi dan
kontrol alosterik yang lebih baik.

Simetri Dihedral pada D2 dan D3 Simetri

Simetri Kubik
terdiri dari simetri tiga kali lipat
dikombinasikan dengan non-tegak lurus
sumbu rotasi.

Kelompok struktur protein memainkan peran


penting dalam penyimpanan dan transportasi
khususnya simetri ikosahedral.

Jumlah

Bentuk
muka

Point
Group

Sumbu
Rotasi

Segitiga

23

4 C3, 3 C2

Bujur
sangkar

432

4 C3, 3 C4, 6
C2

Segitiga

432

4 C3, 3 C4, 6
C2

Padatan

muk punc
a
ak

Tetrahedron

Kubus
Oktahedron

Jumlah
Padatan

muk punc
a
ak

Bentuk
muka

Point
Group

Sumbu
Rotasi

Dodekahedr
on

12

20

Pentagon

532

6 C5, 10 C3,
15 C2

Ikosahedron

20

12

Segitiga

532

6 C5, 10 C3,
15 C2

Kompleks Multienzim Piruvat Dehidrogenase

Kompleks dari Bacilus stearothermophilus


60 subunit, susunan dodekahedron,
simetri ikosahedral (532)

Simetri
ikosahedral

Satu aktivitas enzimatik berhubungan dengan


subunit tertentu
Inti kompleks tersusun dari unit-unit enzim
dihidrolipoil asetil transferase

Kompleks Multienzim Piruvat Dehidrogenase

Dilihat dari sumbu C5

Kompleks Multienzim Piruvat Dehidrogenase

Dilihat dari sumbu C3

Kompleks Multienzim Piruvat Dehidrogenase

Dilihat dari sumbu C2

Beberapa
kemungkinan
penataan ulang
subunit
hemoglobin

Linear

Square
planar

Tetrahedral

Simetri C2 sumbu

Bentuk - lebih stabil


daripada bentuk lainnya,
misal 2 atau 2

Bentuk square planar


adalah yang paling stabil

Interchanging
and chains

Simetri Helik

subunit individual dapat


ditumpangtindihkan
(superimposed) satu sama lain
melalui rotasi helikal
Rotasi 360/n menimbulkan
translasi sejauh 1/n panjang
ulangan di sepanjang sumbu
rotasi

Simpulan

Prinsip simetri pada penggabungan


subunit kuaterner protein ditentukan
oleh jumlah subunit yang bergabung
pada struktur kuaterner tersebut.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai