Anda di halaman 1dari 14

BIOLOGI SEL

STRUKTUR DAN PERANAN MEMBRAN PLASMA

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M.Si.

Disusun Oleh:
Nadia Handayani ; 2213091007
Mancani Nabilla ; 2213091009
Eunice Tabitha Widyadwitama ; 2213091014

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2023
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi ii
Kata Pengantar iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Model Membran Plasma 3
2.2 Lipid 4
2.2.1 Struktur Lipid 4
2.2.2 Peranan Lipid 5
2.3 Protein 6
2.3.1 Struktur Protein 6
2.3.2 Peranan Protein 6
2.4 Karbohidrat 8
2.4.1 Struktur Karbohidrat 8
2.4.2 Peranan Karbohidrat 8
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah “Struktur dan Peranan Membran Plasma” dengan tepat
waktu dan sesuai harapan tanpa adanya kendala.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni
Julyasih, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah biologi sel yang sudah memberikan
arahan dan pemahaman dalam proses penyusunan makalah ini.

Meskipun sudah berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin, kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah
kami. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga dapat memberi manfaat untuk
pembaca.

Singaraja, 01 Mei 2023

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membran plasma merupakan struktur fundamental yang membentuk batas sel dalam
semua organisme hidup. Membran ini berfungsi sebagai penyekat pasif dan filter dalam
memilih bahan yang melintasinya agar terpelihara perbedaan kadar ion di luar dan di dalam
sel. Bahan yang diperlukan oleh sel diperbolehkan masuk, sedangkan yang merupakan sisa
dari sel dapat dikeluarkan dari sel.
Membran plasma terdiri dari lipid dan protein, sedangkan karbohidrat hanya
ditemukan pada sel tertentu saja. Model yang diterima dalam penyusunan molekul membran
ini adalah Model Mozaik Fluida, di mana membran sel terdiri dari dua lapisan protein yang
rapat dan mengelilingi lapisan fosfolipid yang lebih tebal tetapi tidak terlalu rapat.
Pengenalan membran ini pertama kali dilakukan oleh Charles Overton pada tahun
1859, yang mempostulatkan bahwa membran terbuat dari lipid, berdasarkan pengamatannya
bahwa zat yang larut dalam lipid memasuki sel jauh lebih cepat daripada zat yang tidak larut
dalam lipid. Kemudian, peneliti menemukan bahwa membran tersusun atas lipid dan protein.
Fosfolipid merupakan lipid yang tersusun dalam jumlah yang banyak pada sebagian
membran. Kemampuannya dalam membentuk membran dikarenakan oleh susunan struktur
molekulernya, di mana fosfolipid merupakan molekul amfipatik yang memiliki daerah
hidrofilik dan hidrofobik.
Perkembangan pada organel membran plasma sangat penting dalam kehidupan di
dunia ini karena membran ini merupakan pembungkus sel dan pembatas isi sel dengan
lingkungannya. Membran plasma juga berperan dalam menjaga keseimbangan ion dalam sel,
mengatur transportasi molekul dan partikel, serta menerima dan memproses sinyal dari
lingkungan seluler. Studi tentang membran plasma telah memberikan pemahaman yang lebih
dalam tentang fungsi dan struktur membran plasma serta interaksi antara membran dan
lingkungan seluler. Penelitian ini penting dalam memahami proses biologis yang terjadi dalam
sel dan dalam pengembangan terapi medis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Model atau Bentuk Dari Membran Plasma?
2. Bagaimana Struktur dan Peranan Lipid?

1
3. Bagaimana Struktur dan Peranan Protein?
4. Bagaimana Struktur dan Peranan Karbohidrat?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Model atau Bentuk Dari Membran Plasma
2. Untuk Mengetahui Struktur dan Peranan Lipid
3. Untuk Mengetahui Struktur dan Peranan Protein
4. Untuk Mengetahui Struktur dan Peranan Karbohidrat
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat makalah ini bagi penulis dan pembaca adalah;
1. Sebagai penambah wawasan untuk pembaca menambah pengetahuan tentang Model
dari Membran Plasma
2. Sebagai penambah wawasan untuk pembaca menambah pengetahuan tentang Struktur
dan peranan Lipid
3. Sebagai penambah wawasan pembaca untuk mengetahui tentang Struktur dan Peranan
Protein
4. Sebagai penambah wawasan pembaca untuk mengetahui tentang Struktur dan Peranan
Karbohidrat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Model Membran Plasma

Pada gambar di atas merupakan teori Fluid Mosaic Model, yang dimana teori tersebut
menyatakan bahwa membran plasma terdiri dari lapisan lemak bimolekuler yang dipisahkan
oleh molekul-molekul protein. Beberapa molekul protein berada di permukaan membran dan
terikat pada lapisan lemak yang berkutub, dan disebut sebagai protein perifer atau protein
ekstrinsik. Sementara itu, beberapa protein lain masuk ke dalam lapisan lemak tersebut,
dengan satu atau kedua permukaannya menonjol ke permukaan membran dan terkadang
membentuk pori di dalam membran plasma. Protein-protein ini disebut protein integral atau
protein intrinsik. Baik lemak maupun protein dapat mengikat karbohidrat, yang bertanggung
jawab atas berbagai fenomena fisiologis seperti adhesi antar sel dalam jaringan dan
pengenalan antar sel. Karbohidrat ini berupa oligosakarida yang bercabang dan membentuk
glikolipid atau glikoprotein.
Lipid dan protein pada membran plasma juga dapat berikatan dengan senyawa
karbohidrat. Molekul lipid yang mengikat karbohidrat disebut glikolipid, sedangkan molekul
protein yang mengikat karbohidrat disebut glikoprotein. Kehadiran karbohidrat hanya pada
permukaan luar membran plasma menyebabkan membran tersebut bersifat asimetris.
3
Sifat hidrofobik dan hidrofilik pada membran plasma disebabkan oleh keberadaan
lipid, protein, dan karbohidrat. Sifat hidrofilik terdapat di bagian luar maupun dalam
membran, sedangkan sifat hidrofobik terdapat di bagian tengah membran. Komposisi lipid,
protein, dan karbohidrat pada membran plasma bervariasi dan berubah sesuai dengan tingkat
perkembangan sel, umur, dan lingkungan. Komposisi fraksi lipid, terutama, sangat
menentukan fluiditas membran. Fluiditas membran adalah sifat kekenyalan, kekentalan, atau
kemudahan untuk melakukan perubahan sifat fisikokimia untuk mempertahankan fungsi
membran plasma. Perubahan fisikokimia ini terjadi dari keadaan seperti agar-agar (gel-like
consistency) menjadi keadaan yang lebih cair (fluid-like consistency). Perubahan ini diikuti
oleh peningkatan gerakan ikatan C-C pada poros asam lemak, sehingga terjadi susunan yang
lebih acak dan dapat menyerap panas. Kandungan kolesterol dalam membran juga
menyebabkan fluiditas membran semakin meningkat.
Membran plasma bersifat asimetris karena penyusun membran pada permukaan luar
berbeda dengan permukaan sitosolik. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya karbohidrat yang
terdapat pada permukaan luar dan terikat pada molekul lipid atau protein. Keberadaan
karbohidrat pada membran plasma juga berperan dalam pengenalan sel satu sama lain.
Beberapa sel memiliki membran luar yang dikelilingi oleh pelikel (pellicle), yaitu
dinding yang keras atau kaku. Pelikel tersebut terdiri dari zat mati yang ditambahkan ke dalam
permukaan membran dan tidak signifikan mempengaruhi permeabilitas sel. Pada tumbuhan,
fungi, dan bakteri, lapisan luar ini disebut sebagai dinding sel, dan tersusun melalui selulosa,
kitin, atau kombinasi asam amino dan karbohidrat kompleks. Dinding sel berfungsi sebagai
penyangga dan melindungi sel dari meletus di lingkungan yang hipostomik.

2.2 Lipid
2.2.1 Struktur Lipid
Struktur lipid terdiri dari tiga komponen utama: asam lemak, gliserol, dan gugus
fosfat. Asam lemak adalah rantai karbon panjang dengan sebuah gugus karboksilat di
ujungnya. Asam lemak dapat jenuh (mengandung ikatan tunggal) atau tidak jenuh
(mengandung satu atau lebih ikatan rangkap). Asam lemak yang umum ditemukan dalam lipid
adalah asam oleat, asam linoleat, dan asam stearat.
Gliserol adalah molekul tiga karbon yang digunakan sebagai "kerangka" untuk lipid.
Ketika tiga asam lemak diikat pada gliserol, maka terbentuk trigliserida. Trigliserida adalah
salah satu jenis lipid yang penting dalam penyimpanan energi tubuh.
4
Gugus fosfat adalah bagian dari fosfolipid, yang merupakan komponen utama dari
membran sel. Gugus fosfat terdiri dari sebuah atom fosforus yang diikat pada empat atom
oksigen. Gugus fosfat dapat berikatan dengan gugus alkohol, seperti serin atau kolina, untuk
membentuk fosfolipid.

2.2.2 Peranan Lipid


Lipid memainkan banyak peran penting dalam tubuh manusia, di antaranya:
a. Penyimpanan Energi: Trigliserida adalah jenis lipid yang paling banyak digunakan
sebagai penyimpanan energi dalam tubuh. Molekul-molekul asam lemak dalam
trigliserida dapat dipecah oleh enzim dan diubah menjadi energi yang dibutuhkan oleh
tubuh.
b. Komponen Seluler: Fosfolipid adalah salah satu jenis lipid yang merupakan komponen
utama dari membran sel. Membran sel yang terdiri dari fosfolipid dan protein
membentuk penghalang selektif antara lingkungan dalam dan luar sel. Selain itu,
kolesterol, sejenis lipid yang terdapat dalam membran sel, berperan dalam memodulasi
fluiditas membran.
c. Hormon: Hormon steroid, seperti testosteron dan estrogen, adalah jenis lipid yang
berperan sebagai sinyal seluler dan pengatur fisiologi tubuh.
d. Pelumas dan Isolasi: Beberapa jenis lipid, seperti wax dan ceramide, dapat berfungsi
sebagai pelumas dan membantu melindungi permukaan kulit dan rambut. Lipid juga
dapat berfungsi sebagai isolator termal dan listrik, seperti pada mielin yang
membungkus serat saraf.

5
e. Transport: Lipid juga berperan dalam transport nutrisi dan molekul lainnya dalam
darah, seperti trigliserida yang dibawa dalam bentuk lipoprotein.
2.3 Protein
2.3.1 Struktur Protein
Protein terdiri dari beberapa peptida terpolimerisasi. Peptida adalah polimerisasi asam
amino berbeda yang berbeda. Jadi, protein dapat digambarkan sebagai sekelompok polimer
yang membentuk kopolimer. Selain beberapa jenis ikatan peptida yang berbeda, ikatan yang
terbentuk antara protein ini juga membentuk beberapa ikatan lain yang saling berhubungan
antara asam amino bahan. Misalnya pada ikatan hidrogen yang tersusun atas gugus –NH dan
gugus –OH serta ikatan disulfida -S-S- yang membantu terjadinya ikatan yang lebih kompleks
pada protein. Ikatan ion pada protein dapat terjadi juga jika di dalamnya terdapat gugus ion
logam dan ikatan koordinasi yang saling berikatan, misalnya ikatan koordinasi antara ion
Fe3+ dengan hemoglobin pada darah. Pada ikatan tersebut, protein tersusun atas beberapa
struktur yang membentuk struktur yang kompleks. Struktur pada protein tersebut terdiri atas
struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener.
Gambar Struktur Protein yang terdapat dalam Sistem Membran

2.3.2 Peranan Protein


Protein memiliki komponen penyusun membran plasma yang dapat bergerak.
Gerakan molekul ini ada 3 macam yaitu:
a. Gerakan ke arah lateral/ diagonal pada membran plasma
b. Gerakan rotasi searah pada dwilapis membran plasma
c. Gerakan tegak lurus atau melintas pada dwilapis membran
Gerakan-gerakan ini adalah dasar untuk pengangkutan zat melalui membran plasma.
Molekul protein perifer ini dapat mengikat molekul karbohidrat (glikoprotein) dan, antara
lain, berpartisipasi dalam reaksi imunologi dan bertindak sebagai reseptor. Meskipun molekul
protein padat biasanya berhubungan dengan proses transpor dan proses enzimatik. Molekul
yang terlibat dalam proses transportasi dapat membentuk saluran, beberapa bertindak sebagai
6
pembawa dengan tempat pengikatan tertentu, dll. Glikoprotein adalah protein transmembran
dalam eritrosit manusia yang hanya melintasi lapisan ganda (dwilapis) membran plasma,
sedangkan orthodopsin bakteri adalah protein transmembran yang melintasi lapisan ganda
(dwilapis) membran plasma hingga tujuh kali. Interaksi melalui gerakan ini terkait antara lipid
dan protein, dan interaksi antara lipid, protein, dan karbohidrat membentuk ikatan fosfolipid
oksidatif.
Gambar ikatan fosfolipid oksidatif

Gambar (a). Interaksi antara lipid, protein, dan karbohidrat dalam membentuk fosfolipid
oksidatif, (b). Interaksi Lipid dengan Protein dalam membentuk Lipoprotein

Proses yang terlibat dalam interaksi ini terjadi pada protein yang menyatu sebagian
yang melintasi kedua lapisan sistem membran dan terpapar ke lingkungan berair di kedua sisi
membran, yang disebut protein transmembran. Pada saat yang sama, protein lain yang
terpapar ke lingkungan berair hanya berada di salah satu lapisan, dengan beberapa lapisan
melekat pada membran melalui ikatan kovalen. Protein yang dapat berikatan secara kovalen
dapat menempel pada rantai asam lemak yang menempel pada salah satu lapisan membran.
7
2.4 Karbohidrat
2.4.1 Struktur Karbohidrat

Karbohidrat terdapat di semua sel eukariotik pada permukaan selnya dan beberapa di
antaranya berbentuk rantai oligosakarida. Molekul karbohidrat selalu berada di permukaan
luar membran plasma dan tidak pernah di permukaan sitosol. Monosakarida yang ditemukan
dalam glikoprotein dan glikolipid adalah galaktosa, fruktosa, galaktosamin, glukosamin,
glukosa, dan asam sialat. Fungsi oligosakarida rantai cabang dalam glikolipid dan glikoprotein
belum jelas. Peran potensial ini membantu molekul protein menempel erat pada membran
plasma dan juga menstabilkan struktur protein. sementara fungsi lainnya adalah untuk
menangani deteksi dalam komunikasi sel-ke-sel.
2.3.2 Peranan Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat penting dalam sistem membran plasma
dalam hal fungsi atau peranannya. Peran karbohidrat mungkin juga berguna dalam proses
pengenalan sel-ke-sel. Karbohidrat hanya ditemukan pada permukaan ekstrasitoplasma
membran sel. Karbohidrat ini ditemukan di bagian non-sitoplasma atau molekul yang tidak
bersentuhan dengan sitoplasma, sehingga keberadaannya di satu permukaan membran
menimbulkan asimetri.

8
Molekul karbohidrat ini dapat berinteraksi dengan lipid untuk membentuk glikolipid dan
dengan molekul protein untuk membentuk glikoprotein membran.

Gambar Interaksi Karbohidrat dengan Lipid (Glikolipid), dan Karbohidrat dengan Protein
(Glikoprotein)
Karbohidrat dapat berkomunikasi antar sel (interaksi sel-sel). Tindakan ini dilakukan
di permukaan sel. Peran komunikasi antar sel yang dilakukan oleh karbohidrat adalah untuk
mengidentifikasi setiap fungsi dan keberadaan sel-sel tersebut dalam suatu organel yang
diperlukan dalam makhluk hidup. Namun informasi tentang aktivitas komunikasi ini banyak
yang hanya terdapat pada sel tumbuhan sedangkan pada sel hewan masih terbatas karena
hanya sedikit sel hewan yang telah menemukan aktivitas komunikasi ini.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Membran plasma adalah lapisan tipis yang mengelilingi sel dan memisahkan isi sel
dari lingkungan eksternal. Komponen utama membran plasma adalah lipid, protein, dan
karbohidrat.
Lipid adalah molekul yang berfungsi sebagai bahan bangunan utama membran plasma.
Lipid ini tersusun dari fosfolipid, kolesterol, dan glikolipid, dan memiliki kepolaran yang
berbeda-beda, yang memungkinkan lipid membentuk lapisan ganda di membran.
Protein adalah komponen penting lainnya dalam membran plasma. Protein berperan
dalam berbagai fungsi seperti transport molekul, reseptor seluler, serta enzim metabolisme.
Karbohidrat juga hadir pada membran plasma, meskipun dalam jumlah lebih sedikit
dibandingkan lipid dan protein. Karbohidrat ini sering terikat pada lipid atau protein dan
membentuk glikolipid atau glikoprotein. Fungsi utama karbohidrat pada membran adalah
sebagai pengenalan seluler untuk interaksi antarseluler.
10
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, F. A., & Makmur, T. (2020). Metabolisme lipid dalam tubuh. Jurnal Inovasi
Kesehatan Masyarakat, 1(2), 60-66.
Mamuaja, C. F. (2017). Lipida.
Puspitarini, W. (2017). Membran Plasma: Struktur, Fungsi, dan Peran dalam Kehidupan Sel.
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi.

11

Anda mungkin juga menyukai