Anda di halaman 1dari 15

Arsitektur klasik

-Arsitektur Yunani
-Arsitektur Romawi

Kelompok:
Rendy prayoga
Kurnia sandi
Edri ramadana
Viyna permata P.
Azilla zean

1523201037
1523201019
1523201049
1523201047
1523201035

Arsitektur klasik

Menawarkan hubungan yang harmoni

Antara manusia dan Tuhan


Antara kehidupan sehari-hari & spiritual
Antara seni bangunan dan keindahan alamiah

Terwujud dalam kesempurnaan geometrik dan tatanan yang tinggi dari Kuil
Yunani dan Amphitheatres.

Diwakili oleh Arsitektur Yunani dan Romawi

Pengaruhnya sangat mendunia dan tak kenal jaman bahkan sampai dengan era
mutakhir saat ini

Ciri-ciri Arsitektur Klasik

Memiliki banyak sekali ornamen atau hiasan hampir di setiap sudut bangunan.

Penggunaan kolom dan balok (entablature) sebagai elemen utama.

Biasanya berupa bangunan yang besar dan megah dengan waktu


pengerjaan yang cukup lama dikarenakan sedikitnya jumlah pekerja.

Memanfaatkan efek distorsi mata untuk menciptakan kemegahan dan


keindahan bangunan-bangunan utamanya.

Bahan utama menggunakan bahan yang langsung diambil dari alam.

Setiap bangunan pada arsitektur Yunani Kuno adalah bagian integral dari
seluruh struktur keseluruhan, karenanya peninggalannya (walau tidak
sempurna) dapat direkonstruksi menjadi suatu bangunan yang sebenarnya
(Hemingway, 2003).

Arsitektur klasik yunani

Mengutamakan eksterior, banyak kegiatan di ruang luar, interior belum


menjadi pusat perhatian

Jenis bangunan: kuil, stoa, teater, stadium, gymnasium, bouleteria (balai


pertemuan), basilika (peradilan), gallery (balai pamer patung & gambar)

Elemen bangunan: tiang order klasik perlambang sifat individual yang


berbeda-beda

Konstruksi: tiang dan balok

Contoh arsitektur klasik yunani

Jenis Bangunan: KUIL


Parthenon, Athens, 447-436 SM
Denah memanjang
Bangunan aktif
berhubungan dengan
lingkungannya
(seperti sculpture)

Deretan kolom luar


(external)
Terdapat cella: tempat
patung dewa

Tidak ada sumbu yang


menonjol

Bangunan berupa unit


individual
Kuil terbesar di Yunani

Contoh arsitektur klasik yunani

Penampang melintang Acropolis


atau kota tinggi, jantung Athenawilayah suci yang penuh dengan
kuil

Parthenon, Athens, 447-436 SM

Deretan kolom luar pada Parthenon

Contoh arsitektur klasik yunani

Parthenon, Athens, 447-436 SM


Jumlah kolom pada sisi
panjang = 2xjumlah kolom
sisi pendek + 1
Denah memanjang

Colonnade
mengelilingi cella
(struktur interior)
yang dibagi menjadi 2
ruang. Ruang
terbesar terdapat
patung Athena

Doric: sederhana,
kokoh, paduan
kekuatan &
keindahan, maskulin

corinthian

ionic

doric

Ionic: lembut, halus,


langsing, ikal,
feminin
Corinthian: lebih
lembut, rumit,
kepala daun
acanthus

Ciri-ciri Arsitektur Yunani

Simplicity (Kesederhanaan)

Adaptif (dapat diterapkan dimana saja, pada


berbagai fungsi bangunan)

Clarity (Kejelasan, Logis)

4
Optical Illusion

Arsitektur klasik romawi

Penguasaan alam secara teknik dan ruang

Kompleksitas fungsi, struktur sosial

Integrasi bangunan dan landsekap perkotaan

Ruang sebagai media ekspresi arsitektural pada skala kota & interior

Pengutamaan kesan agung (grandeur)

Sifat uniformitas, sistematik, praktis, bervariasi

Contoh arsitektur klasik romawi


Terdiri dari 2
elemen utama:
Rotunda
(berkubah besar,
mewadahi cella
besar) dan
Serambi berkolom

Pantheon, Rome, 118-128 SM

Bangunan
administrasi,
tempat
berkumpul,
pengadilan,
market hall,
public promenade

Memperlihatkan
kemampuan
bangsa romawi
dalam
membangun
interior yang
lapang terbuka
tanpa supporting
internal pillars

Basilica Of Constantine at Trier, Germany

Kesimpulan

Arsitektur Klasik yaitu arsitektur yang berkembang berdasarkan sistem


kebudayaan Yunani dan Romawi. Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan
dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara
spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini
banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektur ini
dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah
tinggal), sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan)
dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga
inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan
memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.

Saran

arsitektur klasik merupakan salah satu arsitektur yang bagus untuk diterapkan
pada bangunan bahkan sampai saat ini. Untuk itu, tidak ada salahnya bagi
kita untuk menuangkan konsep arsitektur klasik ini pada rumah huni, tempat
ibadah, maupun kantor demi menambah kesan elegan pada bangunan
tersebut. Meski dikatakan bahwa arsitektur klasik lebih mementingkan
ornamen dari pada fungsi, setidaknya hal tersebut bisa dipadu-padankan
dengan arsitektur yang tengah berkembang pada masa kini seperti arsitektur
post- modern guna mendapatkan bangunan dengan fungsi optimal namun
tetap indah dipandang.

SEKIAN
TERIMKASIH

Anda mungkin juga menyukai