Purposes of Study
Exploratory
Lab Experiment
Causal
Descriptive
Field Experiment
Lab Experiment
Control
Pengendalian
terhadap
contaminating
factor
mempengaruhi jumlah variasi pada variabel dependen
yang
Manipulation
Merancang
Matching Group
Membagi
kelompok
Variabel
Randomization
Membagi
Error
Internal Validity
Keyakinan
Peneliti
Untuk
Field Experiment
Validitas
Internal
pengaruh kausal
Validitas
mengacu
pada
tingkat
keyakinan
pada
1. History Effect
(Sejarah)
2. Maturation Effect
(Kematangan )
3. Testing Effect
4. Selection Bias Effect
5. Mortality Effect
6. Statistical Regression
Effect
7. Instrumentation Effect
Peristiwa yang terjadi di waktu lalu/certain event yang dapat mempengaruhi hubungan causaleffect antara independent variable dan dependent variable
Contoh: Sebuah bakery ingin mempelajari efek dari penambahan bahan roti terbaru yang
diekspektasikan dapat memberikan nutrisi lebih pada anak dibawah umur 14 tahun dalam kurun
waktu 30 hari. Sayangnya, selama 20 hari berjalan ada musibah wabah penyakit flu yang
menyerang beberapa anak tersebut. Wabah ini dapat disebut uncontrollable variable yang telah
mengganggu
cause-effect
.
t3
Timehubungan
t1
t2 dari ekperimen tersebut
Independent
Variable
New
Ingredients
Dependent Variable
Children Nutrional
Value
Waba
h Flu
2. Maturation Effect/Kematangan
Manusia, Binatang dan benda lain sebagai subjek penelitian selalu mengalami perubahan,
perubahan manusia berkaitan dengan proses kematangan secara biologis maupun psikologis.
Perubahan seperti growing older, getting tired, emosi, getting bored dll. Hal ini dapat mengancam
internal validity.
Contoh: Manajer R&D ingin meningkatkan efesiensi karyawan selama 3 bulan dengan
menggunakan
teknologi
terbaru. t2
Setelah 3 bulan, t3
efesiensi meningkat, tapi sulit mengetahui
Time
t1
apakah penyebabnya adalah teknologi terbaru atau pengalaman yang didapatkan selama 3
Dependent
Independent
bulan tersebut.
Variable
Variable
Effeciency
Increases
Enhanced
Technology
Getting
Experiences
Doing job
faster
b.
5. Mortality Effect
Ketika adanya perubahan komposisi di group, misalkan ada yang keluar dari eksperimen lalu akan
mempengaruhi hasil eksperimen dan mengancam internal validity
Contoh: dalam sebuah 4 group study ada 2 anggota group yang keluar dari masing-masing grup karena
berbagai alasan seperti sakit, kecelakaan dan meninggal dunia
6. Statistical Regression Effect
Atau Regresi ke arah nilai rata-rata (mean) ancaman ini terjadi ketika adanya nilai-nilai ekstrem tinggi atau
rendah dari hasil pretest (1st measures), cenderung tidak ekstrem lagi pada saat pengukuran yang kedua,
namun biasanya melewati nilai rata-rata. Perubahan yang terjadi ini bukan menunjukan hubungan causaeffect yang sebenarnya tapi merupakan perubahan semu oleh karena itu regresi ke arah nilai rata-rata ini
disebut juga regresi semu.
7. Instrumentation Effect
Muncul karena adanya perubahan instrumen pengukuran antara pretest dan posttest atau perbedaan cara
pengukuran. Hal ini dapat mengancam internal validity.
Contoh: Dalam sebuah organisasi instrumen effect dalam desain eksperimen dapat terjadi ketika pretest
dilakukan oleh ekperimenter, lalu diberikan treatment kepada group eksperimen dan post test dalam
mengukur kinerja dilakukan oleh mnajer berbeda.
Manajer pertama mengukur berdasarkan final output
Manajer kedua mengukur berdasarkan jumlah barang cacat/reject
Manajer ketiga mengukur berdasarkan banyaknya resource yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut
Quasi-Experimental Designs
Penelitian
ini
dapat
diartikan
sebagai penelitian semu (purapura). Tidak ada perbandingan antar
kelompok, tidak ada pengukuran
status variabel dependen seperti
sebelum experimental treatment dan
bagaimana setelah perubahannya.
Karena ketiadaan kontrol, studi ini
tidak punya nilai ilmiah dalam
menentukan hubungan sebab-akibat.
Tujuan: memperkirakan kondisi
eksperimen murni dalam keadaan
tidak
memungkinkan
untuk
mengontrol dan atau memanipulasi
semua variabel yang relevan.
Tiga
desain
experimental
quasi-
Pretest
and
Experimental
Design
Pretest
Only
with
Experimental and Control
Groups
Posttest
Group
Sebuah
experimental
group
(without a control group) yang di
berikan sebuah pretest, untuk
terkena
sebuah
treatment,
kemudian
diberikan
sebuah
posttest untuk mengukur efek
dari sebuah treatment.
Pretest
score
Treatment
Posttest
score
Experimental
group
O1
O2
Beberapa
experimental
design di siapkan dengan
experimental and a control
group, hal ini karena sudah
terlebih dahulu terkena
sebuah treatment bukan
setelahnya.
Efek dari treatment di
pelajari dengan mengukur
perbedaan dari hasilnya.
Treatment
Outcome
Experimental
group
O1
Control group
Treatment effect = (O1 02)
O2
O1 O2 O3 O4 O5 X O6 O7 O8 O9 O10
Pretest
Score
Treatment
Posttest
Score
Experimental
group
O1
O2
Control group
O3
O4
Untuk
menambahkan
kepercayaan
daam
validitas
internal
dalam
experimental
design,
disarankan
untuk
mempersiapkan dua experimental
groups dan dua control groups untuk
eksperimen.
Satu
experimental
group dan satu control group dapat
diberikan kedua the pretest dan the
posttest. Grup lain hanya akan
diberikan the posttest.
Efek
dari
treatment
dapat
dikalkulasikan dalam beberapa cara
yang berbeda. Desain ini mungkin
paling kompehensif dan dengan
Pretest
Treatment
Posttest
Experimental
O1
O2
Control
O3
Experimental
Control
O4
X
O5
O6
E = (O2 - O1)
E = (O2 - O4)
E = (O5 - O6)
E = (O5 - O3)
Mortality
Mortality
Double-Blind Studies
Simulation
Simulation
dapat
menjadi
gagasan dari sebuah eksperimen
dilakukan
pada
sebuah
pengaturan spesial yang sangat
mirip dan menggambarkan
lingkungan alamiah dimana
aktivitas biasanya dilakukan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Manager Implications
Apakah
sangat
perlu
untuk
mengidentifikasi hubungan sebab akibat?
atau cukup jika korelasi akun dalam
variansi variabel dependen telah di
ketahui?
TERIMA KASIH