Anda di halaman 1dari 11

ANTIHISTAMIN

KELOMPOK 4
1.
RAHMA YUNIA
2. RANI DWI UTAMI
3. RIFDAH AULIYA ARSAN
4. RISKA EVA APRILIA SARI
5. RISKA PRIYANTI
6. SAFIRA VIRGI A.
7. SISKA MUKHAROMAH
8. SUSI LAWATI
9. SYIFA FAUZIYAH

APA ITU HISTAMIN?

Histamin adalah suatu amina nabati yang merupakan


produk normal dari perubahan zat histidin (suatu asam
amino).
Histidin masuk ke dalam tubuh terutama lewat daging
dan di dalam jaringan, histidin diubah menjadi histamin.
Histamin terdapat pada hampir semua organ dan
jaringan, terutama terdapat dalam sel mast.

Histamin mempengaruhi pertumbuhan dan


proliferasi sel, memodulasi inflamasi, dan berperan
sebagai neurotransmiter
Terdapat 4 reseptor untuk histamin yaitu H1, H2,
H3, dan H4
Reseptor H1 : Neuron, otot halus, epitel, endotel
Reseptor H2 : Sel parietal lambung, otot halus,
epitel, endotel, jantung
Reseptor H3 : Neuron
Reseptor H4 : sum-sum tulang dan sel
hematopoiesis perifer

ANTIHISTAMIN

Antihistamin adalah zat-zat yang dapat


mengurangi atau menghalangi efek histamin
terhadap tubuh dengan jalan memblokir reseptor
histamin.

MACAM-MACAM ANTIHISTAMIN
1. H1 Blockers (antihistamin)
Memblokir reseptor H1 dengan jalan menyaingi
histamin pada reseptornya di otot polos dinding
pembuluh darah sehingga menghindari munculnya
alergi.
Khasiat lain: menciutkan bronkus, saluran cerna,
kandung kemih dan rahim, anti inflamasi.
Antihistamin
ini
ada
3
jenis,
yaitu
Diphenhydramine,
Brompheniramine,
dan
Chlorpheniramine.

2. H2 blockers (penghambat asam)


Bekerja tidak pada reseptor histamin, tapi
menghambat dekarboksilase histidin sehingga
memperkecil pembentukan histamin jika pemberian
senyawa ini dilakukan sebelum pelepasan histamin.
Tapi jika sudah terjadi pelepasa histamin, indikasinya
sama dengan AH 1.
Obat-obat dari kelompok ini menghambat histamin
terhadap reseptor h2 di lambung.
Efeknya berkurangnya hipersekresi HCl,
vasodilatasi dan turunnya tekanan darah.
Umumnya digunakan untuk pengobatan tukak
lambung (gastritis).

CONTOH ANTIHISTAMIN
1. Chlorfeniramin maleat (CTM)
Pemerian serbuk hablur, putih;
tidak berbau. Larutan mempunyai
pH antara 4 dan 5
Kelarutan mudah larut dalam air;
larut dalam etanol dan dalam
kloroform; sukar larut dalam eter
dan dalam benzene

Kelompok: antihistamin sedatif


Indikasi : urtikaria, rinitis alergi, gigitan serangga, alergi
obat, anafilaksis, alergi makanan, alergi serum.
Dosis: oral: 4 mg setiap 4-6 jam maksimal 24 mg per
hari.
SC atau IM 10-20 mg maksimal 40mg dlm 24 jam.
Injeksi IV dalam 1 menit: 10-20 mg.
Kontraindikasi: epilepsi, penyakit hati, asma karena
memiliki sedikit efek pada bronkospasme alergi,
hipersensitivitas.
Efek samping: mengantuk, tidak bertenaga, pusing,
mulut kering, penglihatan kabur, sakit kepala, gangguan
gastrointestinal, IV dapat menyebabkan hipotensi
sementara, stimulasi SSP, retensi urine, palpitasi, sesak,
anemia hemolitik.

2. Dimenhidrinat
Pemerian serbuk hablur putih;
tidak berbau
Kelarutan sukar larut dalam
air; mudah larut dalam etanol
dan dalam kloroform; agak
sukar larut dalam eter

Disamping khasiat antihistaminiknya yang kuat,


difenhidramin juga bersifat spasmolitik sehingga
dapat digunakan pada pengobatan penyakit
parkinson, dalam kombinasi dengan obat-obat lain
yang khusus digunakan untuk penyakit ini.
Indikasi: mencegah dan meredakan mabuk
perjalanan, mual muntah pada kehamilan, vertigo.
Dosis: dewasa 50-100mg 3-4x/hari. anak 12th
50mg 2-3x/hari, 8-12th 25-50mg 2-3x/hari, 6-8 th
12,5-25 mg 2-3x/hari. < 6 th 12,5 mg 2-3x/hari.
Contoh produk: Dramamine, Antimo

EFEK SAMPING ANTIHISTAMIN


Efek sedatif-hipnotik (rasa kantuk). Sifat ini
bervariasi secara individual.
Efek sentral, misalnya pusing, gelisah, rasa letih,
lesu, tremor.
Gangguan saluran cerna, misal mual, muntah,
diare, anoreksia dan sembelit,
Efek antikolinergik, seperti mulut kering, retensi
urin,
Efek serotonin, misal meningkatnya nafsu makan.

Anda mungkin juga menyukai