Mekanisme kerja
Antihistamin tipe H1 low sedating merupakan antagonis dari histamin pada
reseptor H1, berikatan secara tidak kompetitif, tidak mudah diganti oleh
antihistamin, dilepaskan secara perlahan dan kerjanya lebih lama.
Farmakologi
Antihistamin tipe H1 low sedating diabsorbsi dari saluran cerna dan mencapai
puncak konsentrasi plasma dalam 2 jam. Obat tersebut menghilangkan urtikaria
dan reaksi eritema sekitar 1-24 jam.
EFEK SAMPING
kardiovaskular : fibrilasi ventrikel
Kulit : Fotosensitivitas, urtikaria, erupsi makulopapular, eritema serta
pengelupasan kulit tangan dan kaki.
Efek samping lainnya : sakit kepala, mual, kekeringan pada mukosa mulut dan
beberapa efek antikolinergik lainnya, namun insidensinya sangat rendah.
Obat Anthistamin H1
Generasi II Generasi III
1. Akrivastin 1. Levocetirizin
2. Astemizole 2. Desloratadin
3. Cetirizin 3. Fexofenadin
4. Loratadin
5. Mizolastin
6. Terfenadin
7. Ebastin
2. Antihistamin tipe H2
Adalah golongan obat-obat yang digunakan untujk menangani kelebihan sam
dilambung .
Mekanisme kerja
Bekerja dengan menghambat senyawa yang disebut histamin 2, histamin 2
berperan dalam merangsang dan melepaskan zat asam pada lambung. Dengan
dihambatnya histamin 2, kadar asam di dalam lambung bisa diturunkan.
EFEK SAMPING
• Diare
• Gangguan saluran cerna
• Sakit kepala
• Pusing
• Ruam
• Rasa letih
• Konstipasi
Obat Antihistamin H2
• Simetidin
• Ranitidin
• Famotidin
• Nizatidin