Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN

AUDIT UNTUK
INTERNAL AUDITOR

PERENCANAAN PENUGASAN
AUDIT INTERN (SAIPI 3200)
Auditor
harus
mengembangkan
dan
mendokumentasikan
rencana
untuk
setiap
penugasan, termasuk tujuan, ruang lingkup,
waktu dan alokasi sumber daya penugasan

PERENCANAAN PENUGASAN
AUDIT INTERN (SAIPI 3210 3250)
Dalam merencanakan penugasan audit intern, Auditor harus
mempertimbangkan berbagai hal, termasuk sistem pengendalian
intern dan ketidakpatuhan auditi terhadap peraturan perundangundangan, kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse).
Dalam membuat rencana penugasan audit intern, Auditor harus
menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan alokasi
sumber daya.
Auditor harus mengembangkan dan mendokumentasikan
program kerja penugasan untuk mencapai tujuan penugasan.
Auditor harus memahami rancangan sistem pengendalian intern
dan menguji penerapannya serta memberikan rekomendasi yang
diperlukan
Auditor harus merancang audit internnya untuk mendeteksi
adanya
ketidakpatuhan
terhadap
peraturan
perundangundangan, kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse).

PANDUAN PERENCANAAN
PENUGASAN (IIA)
1

Auditor internal merencanakan dan melaksanakan


penugasan berdasarkan reviu supervisor dan
persetujuan dari pimpinan organisasi auditor
internal atau personil yang ditunjuk. Sebelum
dimulainya suatu penugasan, auditor internal
menyiapkan program penugasan yang:
o menyatakan tujuan penugasan
o mengidentifikasi persyaratan teknis, tujuan, risiko, proses, dan transaksi
yang akan diuji atau diperiksa
o menyatakan sifat dan luasnya pengujian yang diperlukan
o mendokumentasikan prosedur auditor internal untuk mengumpulkan,
menganalisis, menafsirkan, dan mendokumentasikan informasi selama
penugasan
o memodifikasi sepanjang penugasan, bila perlu, dengan persetujuan
pimpinan organisasi auditor internal atau personil yang ditunjuk.

Pimpinan organisasi auditor internal harus menetapkan


tingkat formalitas dan dokumentasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi yang bersangkutan. Misalnya
formalitas dan dokumentasi dari hasil rapatrapat
perencanaan, prosedur penilaian risiko, tingkat rincinya
program kerja, dan lain lain. Faktorfaktor yang perlu
dipertimbangkan dalam hal ini antara lain sebagai
berikut.
o Apakah pekerjaan yang dilakukan dan/atau hasil penugasan akan diandalkan oleh
pihak lain? (misalnya oleh auditor eksternal, pemerintah/regulator, atau
manajemen)
o Apakah pekerjaan berhubungan dengan halhal yang terkait, atau berpotensi terkait
dengan proses litigasi, baik yang sedang berjalan ataupun yang mungkin terjadi di
masa mendatang?
o Tingkat pengalaman staf audit internal yang ditugaskan dan tingkat supervisi
langsung yang diperlukan.
o Apakah penugasan dilakukan oleh staf internal, auditor tamu, atau oleh penyedia
layanan eksternal?
o Kompleksitas dan ruang lingkup penugasan.
o Ukuran dari aktivitas audit internal.
o Nilai dokumentasi (misalnya, apakah dokumentasi tersebut masih akan digunakan
dalam tahuntahun berikutnya).

Auditor internal menentukan halhal lain terkait perencanaan penugasan,


seperti periode yang dicakup, perkiraan tanggal penyelesaian, dan
sebagainya. Auditor internal juga mempertimbangkan format final
komunikasi atau laporan penugasan.Perencanaan ini akan membantu
proses komunikasiatau pelaporan pada saat penyelesaian penugasan
yang bersangkutan.
Auditor internal menginformasikan kepada manajemen dan personel lain
yang perlu mengetahui adanya penugasan tersebut, melakukan
pertemuan dengan manajemen yang bertanggung jawab atas aktivitas
atau unit yang akan direviu, merangkum serta mendistribusikan hasil
diskusi dan kesimpulan yang dicapai dari pertemuan tersebut, dan
menyimpan dokumentasi dalam kertas kerja penugasan. Topik diskusi
antara lain mencakup:
o tujuan dan ruang lingkup penugasan yang direncanakan
o sumber daya dan waktu penugasan
o faktorfaktor kunci yang memengaruhi kondisi dan operasi bisnis dari area yang direviu,
termasuk perubahan terkini dalam lingkungan bisnis, baik secara intern ataupun ekstern
o perhatian atau permintaan dari manajemen.

Pimpinan organisasi auditor internal menentukan bagaimana, kapan, dan


kepada siapa hasil penugasan akan dikomunikasikan. Auditor internal
mendokumentasikan hal ini dan mengomunikasikannya kepada
manajemen, bila dipandang perlu, dalam tahap perencanaan penugasan
ini. Auditor internal terus mengomunikasikan setiap perubahan yang
memengaruhi waktu atau pelaporan hasil penugasan kepada manajemen

BUKTI AUDIT
Semua media informasi yang digunakan oleh
auditor untuk mendukung argumentasi, pendapat
atau simpulan dan rekomendasinya dalam
meyakinkan tingkat kesesuaian antara kondisi
dengan kriterianya

Syarat Bukti Audit


1 Relevan (RE)
2 Kompeten (KO)
3 Cukup (CU)
4 Material (MA)

Jenis-jenis bukti audit


1 Bukti Pengujian Fisik
2 Bukti Dokumen
3 Bukti Analisis
4 Bukti Keterangan
8

Teknik teknik Audit


1

Bukti Pengujian Fisik

Observasi/Pengamatan
Inventarisasi/opname
Inspeksi

Bukti Dokumen

Verifikasi
Cek
Uji/Test
Footing
Cross Footing
Vouching
Trasir
Scanning
Rekonsiliasi

Bukti Analisis

Analisis
Evaluasi
Investigasi
Pembandingan

Bukti Keterangan
Konfirmasi
Permintaan Keterangan

Anda mungkin juga menyukai