Anda di halaman 1dari 22

Klasifikasi Agregat

Prepared by
Trias Rahardianto,ST.,MEnvMgmtSust-GeospatSc.

State Polytechnic of Malang

Klasifikasi Agregat
Berdasarkan
Bentuk dan Tekstur

Karakteristik bagian luar agregat, terutama


bentuk partikel dan tekstur permukaan
memegang peranan penting terhadap sifat
beton segar dan yang sudah mengeras.
Menurut BS 812 : Part 1: 1975, bentuk
partikel agregat dapat dibedakan atas:
- Rounded
- Irregular
- Flaky
- Angular
- Elongated
- Flaky & Elongated

Bentuk Partikel Agregat


Menurut BS 812 : Part 1: 1975

Rounded

Irregular Angular

Flaky

Elongate
d

Flaky
and
Elongated

Tekstur Agregat
Tekstur agregat menentukan sifat ketahanan
terhadap gelincir (skid resistance)
Pada permukaan perkerasan, tekstur
permukaan agregat (baik makro maupun
mikro) juga menentukan kekuatan,
workabilitas dan durabilitas campuran beton
Tekstur agregat yang kasar akan memberikan
kekuatan pada campuran beton karena
kekasaran permukaan agregat dapat menahan
agregat tersebut dari pergereran atau
perpindahan.

Agregat dengan tekstur permukaan yang


sangat kasar memiliki koefisien gesek
yang tinggi yang membuat agregat
tersebut sulit untuk berpindah tempat
Hal ini akan menurunkan workabilitasnya.
Oleh sebab itu penggunaan agregat
bertekstur halus dengan proporsi tertentu
kadang-kadang dibutuhkan untuk
membantu meningkatkan workabilitasnya.

Agregat yang berasal dari sungai


biasanya memiliki permukaan yang
halus dan berbentuk bulat,
Maka untuk dapat menghasilkan
campuran beton dengan sifat-sifat yang
baik agregat sungai ini harus
dipecahkan terlebih dahulu.
Pemecahan ini dimaksudkan untuk
menghasilkan tekstur permukaan yang
kasar pada bidang pecahnya dan
mengubah bentuk butir agregat.

Tidak ada metoda standar untuk


mengevaluasi tekstur permukaan
secara langsung.
Seperti halnya bentuk Agregat,
tekstur permukaan adalah suatu
sifat yang direfleksikan dalam uji
kekuatan campuran dan dalam
workabilitas dari campuran selama
masa konstruksinya.

Klasifikasi Agregat
berdasarkan proses
pengolahannya

Agregat Alami
Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana
bentuknya di alam atau dengan sedikit proses
pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi
dan degradasi. Bentuk partikel dari agregat alam
ditentukan proses pembentukannya.

Agregat melalui proses pengolahan (batu pecah


tangan/mesin)
Digunung-gunung atau dibukit-bukit, dan sungaisungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk
batu gunung, dan ukuran yang besar-besar sehingga
diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum
dapat digunakan sebagai agregat konstruksi.

Agregat Buatan
Agregat yang merupakan mineral filler/pengisi
(partikel dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari
hasil sampingan pabrik-pabrik semen atau mesin
pemecah batu.

Klasifikasi Agregat
Berdasarkan Gradasi

a. Agregat bergradasi Menerus


(Continous graded)
b. Agregat bergradasi senjang/celah
(gap-graded)
c. Agregat bergradasi seragam
(uniform graded)

Gradasi
a. Gradasi Menerus (skematis)
Proporsi

Grafik
Komulatif

Grafik

Ilustrasi Gradasi

Ukuran
Butir

Ilustrasi Setting

- Prinsip Interlocking
- Sifat Kaku
- Kebutuhan Aspal Sedang

Gradasi
b. Gradasi Senjang/celah (skematis)
Proporsi

Grafik
Komulatif

Grafik

Ukuran
Butir
Ukuran
yang
hilang

Ilustrasi Gradasi

Ilustrasi Setting

- Prinsip Suspensi Mortar


- Sifat Lentur
- Kebutuhan Aspal Tinggi

Gradasi
c. Gradasi Seragam (skematis)
Proporsi

Grafik
Komulatif

Ukuran
Butir

Grafik

Ilustrasi Setting
Dominasi
Ukuran

Ilustrasi Gradasi

- Prinsip Max Tekstur Makro


- Sifat Kasar
- Kebutuhan Aspal Khusus

Contoh Grafik Gradasi


100%
90%
80%
70%

50%
40%
30%
20%
10%
0%
0,01

0,1

1
No. Saringan

10

100

% Lolos

60%

Sifat Agregat

1. Sifat fisik :

- bobot isi
- berat jenis
- porositas
- absorpsi
- void ratio
- bentuk dan tekstur
2. Sifat mekanik : - kuat tekan
- kuat tarik
- modulus elastis
- poisson ratio
- sudut geser dalam
- kohesi
- kuat geser

Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu


kemampuan struktur dalam memikul beban dan
daya tahan terhadap cuaca.
Sifat agregat yang menentukan kualitasnya sebagai
material konstruksi, antara lain adalah:

gradasi,
kebersihan,
kekerasan
ketahanan agregat,
bentuk butir,
tekstur permukaan,
porositas,
kemampuan untuk menyerap air,
berat jenis, dan
daya kelekatan terhadap perekat.

Sifat agregat tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis


batuannya.

Pemeriksaan/penelitian
laboratorium
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Ukuran dan gradasi (size and grading)


Kekerasan/keausan (toughness)
Ketahanan terhadap pelapukan (soundness)
Daya pelekatan terhadap aspal (affinity for asphalt)
Bentuk butir (shape)
Susunan/bentuk permukaan (surface texture)
Daya absorpsi (absorption)
Kebersihan (cleaness)
Berat jenis (specific gravity)

Pemilihan Agregat
Pemilihan agregat yang akan digunakan
sebagai bahan konstruksi tergantung dari :
tersedianya bahan setempat
mutu bahan
bentuk/jenis konstruksi yang digunakan

berlanjut..

Anda mungkin juga menyukai