Cedera Otak Traumatik
Cedera Otak Traumatik
MEDULLA
MEDULLA SPINALIS
TRAUMA OTAK
Ingat :
anatomi struktur kepala:
isi kepala:
Otak
Pembuluh darah ( darah intravaskuler)
LCS
Tambahan kenaikan TIK
DEFINISI
LATAR BELAKANG
Cedera kepala penyebab kematian
tertinggi
(15-45 tahun)
Kematian dan kecacatan terjadi
Iskemia
serebral
akibat
Iskemi yang terjadi
pada
Kenaikan
T I KCedera
kepala, berhubungan
dengan:
hipotensi sistemik
hipoksia /
hipoxemia
KLASIFIKASI
mencakup
Cedera bisa :
Fokal lateralisasi ( asimetri)
Difus ( general) penurunan kesadaran
- Terbuka
- Tertutup( tumpul) :
Komosio ( concussion )
Kontusio
Laserasi
Hemoragi
Cedera
tengkorak ( skull injury ) hematom
Intrakranial :
Fokal
Difus
Focal injury
Ukuran cukup besar
Bisa tjd pendesakan SOL TIK (tgt size)
Gejala klinis tgt ukuran lesi, akut/kronik
Lateralisasi
Penurunan kesadaran ( penekanan batang otak)
Coup & countercoup lesion
Coup : sisi yang sama lesi
countercoup : sisi berlawanan dengan lesi
Kepala
Kepala
Kepala
Kepala
12
14
Pergerakan otak
Deformasi otak
Cedera Geseran
(Shear injury)
(Shear
Injury)
Rotasi otak
17
otak
sekunder
akibat
peningkatan TIK.
Kerusakan otak hipoksik.
Kerusakan otak sekunder akibat mediator
neurokimiawi dan seluler.
sitokin, neurotransmiter
18
Raccon eye
Rhinnorhoea
Otorhoea
Battle sign
Brill hematom
Brill hematom
Raccon eye
3.
4.
5.
6.
Edema
cerebri
difus
Intrakranial
Hematom
1.
Epidural Hematom Akut (EDH akut)
2. Subdural Hematom Akut (SDH akut)
3. Intra Serebral Hematom (ICH)
4. Intra Ventrikel Hematom (IVH)
Sebenarnya insiden intrakranial hematom akibat
cedera kepala hanya 2%, tetapi pada pasien
Cedera kepala yang datang ke RS dengan
penurunan kesadaran, 40-60% disertai massa
intrakranial yang nyata.
Epidural
hematom
Subdural
Hematom Akut
(SDH akut)
Subdural
Hematom
Kronis
TRAUMATIK
PSA
Intra
Serebral
hematom
PERDARAHAN
INTRA VENTRIKEL
PERDARAHAN
PADA BATANG
OTAK
MID LINE
SHIFT
OBLITERASI
VENTRIKEL
OBLITERASI
SISTERNA
Lokasi hematom :
Hematom pada daerah temporal
dan temporoparietal, berisiko
tinggi menekan batang otak, melalui
proses herniasi transtentorial,
sehingga perlu evakuasi hematom
segera.
46
Head Acceleration
Axonal stretching
Ca2+ influks
Aktivasi Protease
Destruksi sitoskeleton
Blok transport axoplasma
Axonal swelling
Axotomi complete
Mekanisme DAI
Gambaran radiologis
DAI :
Kadang-kadang ditemukan
lesi hemoragis tanpa efek
massa (patechial
haemorrhage) pada daerah
substansia alba, corpus
callosum, ganglia basalis,
batang otak.
Gambaran edema diffus,
traumatik PSA, traumatik IVH
DAI
Hemaragik tanpa
efek masa
(Berdasarkan
(Berdasarkan gambaran
gambaran CT-Scan)
CT-Scan)
Grade I
Grade II
Grade III
Grade IV
Hydrocephalus
HERNIASI SEREBRI
a. Herniasi subfalcial /
cingulate
b. Herniasi uncal
c. Herniasi transtentorial /
central
d. Herniasi eksternal
e. Herniasi tonsillar
Pelebaran ventrikel
kontralateral
Pergeseran otak
ke sisi berlawanan
Menegakkan diagnosis
Anamnesis riwayat trauma kepala
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda trauma
Tanda vital
Pemeriksaan neurologis kesadaran, fungs
batang otak, nervi kranialis, motorik, sensorik,
otonom
Prioritas Pemeriksaan
Airway (Jalan nafas)
Breathing (pernafasan)
Circulation (tekanan darah & nadi)
Cedera Dada / Abdomen
Cedera Kepala / Spinal
Cedera Anggota gerak
Pemeriksaan Klinis
Laserasi & memar
Fraktur basis cranii
Derajat kesadaran : GCS
Respons pupil
Kelemahan anggota gerak
Gerakan mata
Vital sign
Lesi saraf cranial
Eye opening
Spontaneous = 4
To speech = 3
To painful stimulation = 2
No response = 1
Motor response
Follows commands = 6
Makes localizing movements to pain = 5
Makes withdrawal movements to pain = 4
Flexor (decorticate) posturing to pain = 3
Extensor (decerebrate) posturing to pain = 2
No response = 1
Verbal response
Oriented to person, place, and date = 5
Converses but is disoriented = 4
Says inappropriate words = 3
Says incomprehensible sounds = 2
No response = 1
Penatalaksanaan
CKB Ingat !!!
primary survey dan secondary survey
Evaluasi neurologi:
respons buka mata
respons motorik
respons verbal
pupil
fungsi batang otak
wajib rawat inap di rumah sakit!!!
CKS Waspada:
Riwayat hilang kesadaran
Riwayat muntah
Amnesia retrograde/anterograde
Nyeri kepala sedang-berat
Rhinorhea-otorhea
Cedera terbuka/tembus
Tidak ada ct scan
Tidak ada keluarga
Jauh dari rumah sakit
Sarankan rawat inap
Dekortikasi / deserebrasi
Deserebrasi
Dekortikasi
TRAUMA
MEDULLA
MEDULLA SPINALIS
(spinal
(spinal cord
cord injury)
injury)
definisi
Trauma pada tulang belakang yang
menyebabkan lesi pada medula spinalis
gangguan neurologis cacat menetap
( T12,L1,T10)
Atau kematian V. Cervikalis (C5,C4,C6)
Mekanisme :
Fraktur vertebra/dislokasi
Luka tembus
Trauma tidak langsung
Trauma intrameduler ( kontusio)
Perdarahan epidural/subdural
Whiplash injury
klasifikasi
Penatalaksanaan
Tetap ingat ABCD
Pemeriksaan penunjang:
Laboratorium
Radiologi x-foto vertebra
MRI
Penunjang lain : EKG
Kortikosteroid
3 jam pertama onset
Methylprednisolon 30 mg/kgbb IV, bolus dalam 15
menit tunggu 45 menit
Lanjutkan per infus 5,4 mg/kgbb/jam dalam 23 jam
3-8 jam onset
infus saja Methylprednisolon 5,4 mg/kgbb/jam
dilanjutkan 47 jam
> 8 jam tidak dianjurkan
Prognosis
Lokasi servikal <<
Luas lesi ( komplit/inkomplit)
Penanganan dini
Trauma multipel
komorbiditas