NAMA: ZALZABILLA
NIM: PO7120318068
B. Klasifikasi
Berdasarkan skor skala koma Glasgow, trauma capitis ringan atau trauma kepala
dibedakan menjadi:
1. Cidera kepala ringan/minor (kelompok resiko rendah)
Skor skala koma Glasgow 15 (Sadar penuh,atentif, dan orientatif)
Tidak ada kehilangan kesadaran (Misalnya konkusi)
Tidak ada intoksikasi alcohol atau obat terlarang
Pasien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusing
Pasien dapat menderita abrasi,laserasi,atau hematoma kulit kepala
Tidak adanya kriteria cedera sedang-berat.
2. Cedera kepala sedang (Kelompok resiko sedang)
Skor skala koma Glasgow 9-14 (Konfusi, latergi, atau stupor)
Konkusi
Amnesia pasca trauma
Muntah
Tanda kemungkinan fraktur cranium (tanda battle,mata rabun,
hemotimpanum,otorhea atau rinorhea ciran serebrospinal).
C. Etiologi
1. Kecelakaan lalu lintas/industry
2. Jatuh
3. Benturan benda tajam/tumpul
4. Trauma pada saat kelahiran
5. Benturan dari objek yang bergerak (cedera akselerasi)
6. Benturan kepala pada benda padat yang tidak bergerak (cedera deselerasi)
D. Manifestasi klinik
1. Commotio cerebri
Tidak sadar selama kurang atau sama dengan 10 menit
Mual dan muntah
Nyeri kepala (pusing)
Nadi,suhu, TD menurun atau normal
2. Contosio cerebri
Tida sadar lebih 10 menit
Amnesia anterograde
Mual dan muntah
Penurunan tingkat kesadaran
Gejala neurologi, seperti parese
LP berdarah
3. Laserasio serebri
Jaringan robek akibat fragmen taham
Pingsan maupun tidak sadar selama berhari-hari/berbulan-bulan
Kelumpuhan anggota gerak
Kelumpuhan saraf otak
E. Patofisiologi
Trauma capitis ringan menyebabkan cedera pada kulit kepala, tulang kepala, jaringan
otak. Cedera otak bisa berasal dari trauma langsung dan trauma tidak langsung pada kepala.
Kerusakan neurologis langsung disebebkan oleh suatu benda atau serpihan tulang yang
menembus dan merobek jaringan otak, oleh pengaruh suatu kekuatan energy yang
diteruskan oleh otak.
Riwayat kerusakan yang disebabkan oleh beberapa hal tergantung pada kekuatan yang
menimpa.
Kekuataan akselerasi dan deselerasi menyebabkan isi dalam tengkorak yang keras, bergerak,
dengan demikian memaksa otak membentur permukaan dalam tengkorak pada tempat yang
berlawanan (counter coup) karena ada benturan keras ke otak maka bagian ini dapat
merobek dan mengoyak jaringan, kerusakan diperhebat bila ada rotasi tengkorak. Bagian
otak yang paling kerasmengalami kerusakan adalah bagian anterior dari lobus frontalis dan
temporalis, bagian posterior lobus oksipitalis dan bagian atas mesencephalon.
F. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium: darah lengkap (hemoglobin, leukosit, CT, BT)
2. Rotgen foto
3. CT Scan
4. MRI
G. Penatalaksanaan
Pengobatan yang diberikan pada pasien trauma capitis ringan:
1. Pengobatan konservatif
Bedrest total di RS
Antikonvulsan (anti kejang)
Diuretik
Corticosteroid (mengurangi edema)
Barbiturate (penenang)
Antibiotik (mencegah infeksi)
Analgetik (mengurangi rasa takut)
2. Tindakan observatif
Observasi pernapasan
Monitor tekanan intracranial
Monitor cairan elekrolit
Monitor tanda-tanda vital
3. Tindakan operatif bila ada indikasi