Anda di halaman 1dari 15

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

KELOMPOK 2

1. Dini noor kholifah (14040011)


2. Djuriah wulandari (14040012)
3. Dyah saraswati ( 14040013)
4. Eka permay (14040014)
5. Elvia pujianti (14040015)
6. Eva murniyati (14040016)
7. Febriyani kholifah (14040017)
8. Fenny maita sari (14040018)
9. Fitriyani (14040019)
10. Fikri syaifullah (14040020)

PROCAINI HYDROCHLORIDUM

STRUKTUR KIMIA PROKAINA HIDROKLORIDA

NH2

1. Fungsi

: Anastesi lokal

2. Nama sistematik

: 2-(Dietilamino) etil p-

aminobenzoat monohidrokorida
3. Nama kimia yaitu : Procaini hydrochloridum
4. Prokain HCl memiliki Nama lain : Procaina
Hidroclorida
5. Berat Molekul Prokain HCl : 272,77

FARMAKOPE EDISI III


1. IDENTIFIKASI
. Spektrum serapan inframerah dispersi zat
dalam kalium bromida P, menunjukkan
maksimum hanya pada panjang gelombang
yang sama seperti pada prokaina hidroklorida
PK.
. Larutkan 10 mg dalam 1 ml air, tambahkan 1
tetes asam klorida Pdan 1 tetes larutan
natrium nitrit P 10% b/v, kemudian tambahkan
1ml larutan yang dibuat dengan melarutkan
200 mg 2-naftol P dalam 10 ml larutan
natrium hidroksida P 33 1/3 % b.v, kocok
hingga terbentuk endapan merah menyala.
. Menunjukkan reaksi klorida yang tertera pada
reaksi identifikasi.

Lanjutan......
2.
PENETAPAN
KADAR 500 mg, masukkan kedalam
Timbang
seksama

gelas kimia, tambahkan 100ml air dingin, 5 ml


asam klorida P dan 100 mg kalium bromoda P,
aduk hingga larut, lanjutkan penetapan
menurut cara yang tertera pada nitrimetri,
mulai dari diinginkan hingga suhu lebih kurang
15. Lakukan penetapan blangko, 1 ml natrium
nitrit 0,1 M setara dengan 27,28 mg C13H20N2O2,
HCl .

FARMAKOPE EDISI IV

1. IDENTIFIKASI

Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan


dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan
maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama
seperti pada Prokain Hidroklorida BPFI.
Larutkan 10 mg dam 1 mL air, tambahkan masingmasing 1 tetes asam klorida P dan larutan natrium nitri P
(1 dalam 10), kemudian tambahkan larutan 1 ml larutan
yg dibuat dengan melarutkan 200 mg 2- naftol P dalam
10 ml larutan natrium hidroklorida P (1 dalam 10), dan
kocok; terbentuk endapan merah terang.
Menunjukkan reaksi Klorida seperti yang tertera pada Uji
Identifikasi Umum.

Lanjutan......

2. PENETAPAN KADAR

SEDANG DIBACAKAN

FARMAKOPE EDISI V
1. IDENTIFIKASI
Spectrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan
didispersikan dalam Kalium Bromide P, menunjukan
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama
seperti pada Prokaina Hidroklorida BPFI.
Larutkan 10 mg zat dalam 1 ml air, tambahkan masing-masing
Asam Klorida P dan Larutan Nitrit P ( 1 dalam 10 ), kemudian
tambahkan 1 ml larutan yang dibuat dengan melarutkan 200
mg 2-naftol P dalam 10 ml natrium hidroklorida P ( 1 dalam 10
) dan kocok : terbentuk endapan merah terang.
Menunjukan reaksi klorida seperti tertera pada Uji Identifikasi
Umum<291>.

Lanjutan......
2. PENETAPAN KADAR
Timbang seksama lebih kurang 500 mg zat,
masukan kedalam gelas piala, tambahkan 100
ml air dingin, 5 ml asam klorida P dan 100 mg
kalium bromide P, aduk sampai larut. Lakukan
titrasi seperti tertera pada titrasi nitrimetri dalam
titrasi <711>, mulai dan dinginkan hingga suhu
lebih kurang 150.

PEMBAHASAN
PROCAINI HYDROCHLORIDUM
PROKAINA HIDROKLORIDA
1. IDENTIFIKASI
Dari penjelasan tentang procain pada farmakope Indonesia
edisi III, IV, dan V, terdapat sedikit perbedaan dari masingmasing edisi. Padafarmakopeedisi III, spectrum serapan
inframerah hanya didispersikan kedalam kalium bromide.
Sedangkan pada farmakope edisi IV dan V spectrum
inframerah dari bahan dikeringkan terlebih dahulu
kemudian didispersikan kedalam kalium bromide.

Dasar pembanding yang digunakan pada farmakope


edisi III untuk menunjukkan nilai maksimum pada panjang
gelombang yang sama yaitu pada prokaina hidroklorida
PK. Sedangkan pada farmakope edisi IV dan V untuk
menunjukkan nilai maksimum pada panjang gelombang
yang sama yaitu pada prokaina hidroklorida BPFI.

Lanjutan.....

Cara lain untuk identifikasi adalah dengan


melarutkan 10 mg zat dalam 1 ml air, tambahkan
Asam Klorida P dan Larutan Nitrit P, kemudian
tambahkan 1 ml larutan berisi 200 mg 2-naftol P
dalam 10 ml natrium hidroklorida P dan kocok
akanterbentuk endapan merah terang. Pada
farmakope edisi III, kadar2-naftol P dalam 10 ml
natrium hidroklorida P adalah1/3 % b.v sedangkan
pada farmakope edisi IV dan V, kadar2-naftol P
dalam 10 ml natrium hidroklorida P adalah 1
dalam 10 bagian atau 10%

2. PENETAPAN KADAR

Pada farmakope edisi


III
penetapan kadar
dilakukan dengan penetapan blangko yaitu 1 ml
natrium nitrit 0,1 M setara dengan 27,28 mg
C13H20N2O2, HCl . Pada farmakope edisi IV
penetapan kadar dilakukan dengan melakukan
kemurnian kromatografi dan dilakukan prosedur
kromatografi
lapis
tipis.
Sedangkan,
pada
farmakope edisi V prosedur penetapan kadar sama
dengan yang tertera pada farmakope edisi III tetapi
tidak dilakukan penetapan blangko dan proses
hanya sebatas sampai pendinginan sampai suhu
15C tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

FARMAKOPE INDONESIA EDISI III TAHUN 1979


FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV TAHUN 1995
FARMAKOPE INDONESIA EDISI V TAHUN 2014

Anda mungkin juga menyukai