SUKU DAYAK
Disusun oleh
Faris Firdaus
Mhd. Rizky kurnia saputra
Soni Waluya Lugiantara
Fahma Sagita
(10040014061)
(10040014059)
(10040014058)
(10040014060)
Kesenian
Sistem
kekerabatan
Kalimantan.
Bahasa
Agama dan
Religi Suku Dayak
Lembaga Adat
Sistem mata
pencaharian
Dunia
supranatural
beranda
GEOGRAFI
Provinsi tingkat 1 daerah Kalimantan Timur mempunyai
luas kurang lebih 211.440 km2 yang terletak di daerah
khatulistiwa antara 11344bujur timur dan 11900bujur barat
dan 4241225 lintang utara.
Sebelah selatan berbatasan dengan Negara
Sabah/Malaysia.Sebelah timur membentang Laut Sulawesi
dan Selat Makasar,yang merupakan perbatasan di sebelahtimur,sedangkan sebelah barat membentang dinding
pegunungan iban dan pegunungan Muller.sebelah timur
berbatsan dengan Laut Sulawesi dan Selat Makasar yang
merupakan alur perhubungan transaksi untuk perdagangan
lintas Nasional dan Internasional
EXIT
EXIT
Pada zama dahulu, Orang Dayak kanayatn menyebut Tuhan dengan istilah Jubata. Jubata
inilah yang dikatakan menurunkan adat kepada nenek moyang Dayak Kanayatn yang
berlokasi di bukit bawakng ini Dalam mengungkapkan kepercayaan kepada Jubata, mereka
memiliki tempat ibadah yang disebut panyugu atau padagi. Selain itu diperlukan juga
seorang imam panyangahatn yang menjadi seorang penghubung, antara manusia dengan
Tuhan ( Jubata ).
Sekarang ini banyak orang Dayak Kanayatn yang menganut agama Kristen, Buddha, Hindu
dan memeluk Islam. Kendati sudah memeluk agama, tidak bisa dikatakan bahwa orang
Dayak Kanayatn meninggalkan adatnya.
EXIT
EXIT
Bahasa
Bahasa yang di gunakan suku dayak yaitu bahasa
Indonesia,bahasa maanyan dan bahasa ngaju biasa digunakan
oleh mereka sebagai bahasa sehari-hari untuk mempermudah
interaksi social dengan masyarakat setempat,baik ketua suku
dengan masyarakat dayak sendiri.
Orang dayak yang berada di Kalimanatan terutama di
Kalimantan Barat,Timur,Selatan,dan Utara semuanya mengerti
bahasa Ot-Danum atau Dohoi,untuk masyarakat Dayak Tengah
dan Selatan mereka lebih mengerti bahasa Ngaju atau sring
disebut bahasa Kapuas
EXIT
Sistem kekerabatan
Sistem pertalian darah : suku Dayak Kanayatn menggunakan sistem
bilineal/parental (ayah dan ibu). Dalam mengurai hubungan kekerabatan, seorang anak
dapat mengikuti jalur ayah maupun ibu. Hubungan kekerabatan terputus pada sepupu
delapan kali. Hubungan kekerabatan ini penting karena hubungan ini menjadi tinjauan
terutama pada perkara perkawinan. Mungkin hal ini dimaksudkan agar tidak merusak
keturunan.
EXIT
Lembaga Adat
Suku Dayak merupakan dari masyarakat adat. masyarakat
adat adalah komunitas .
Hukum adat Dayak mempuanyai satuan wilayah
territorial yang di sebut Binua.pada setiap binua terdapat
beberapa kampong dan juga memiliki otonominya
sendiri,kemudian setiap binua di pimppin oleh Tomanggong
atau kepala desa,setiap timanggong memiliki jajaran-bawahan
yaitu pasirah atau kepala dusun dan pangaraga atau RT/RW
EXIT
Dunia supranatural
EXIT
Kesenian
Seni Tari
Seni Suara
Seni Melukis
EXIT
Seni Tari
Berikut beberapa jenis nya
Nasai
Embang Pandan
Gantar
Nyadum Nyambah
Deder
Hatusuh Bua
Buka
Menggetem
Nganjan Kinjak Karing
Dedeo
Suling Bawalung
Balian
Tugal
Kinyah
Kerangka
atau
Tari Gumbeuk
Seni Suara
Berikut beberapa jenis nya
Kandan
Dedeo
Setangis
Manawar
Kayau
Mansana
Ngendau
Kelalai
Natun
Dodoi
Dondong
Ngandan
Mansana
Bandar
Balian
Seni Melukis
Kesenian dalam bentuk seni lukis
suku Dayak yaitu melukis seluruh
badannya atau di sebut juga dengan
Tato yang menggunakan alat yang di
sebut Tutang atau Cacah dengan cara
teliti dan juga hati-hati.Gambargambar yang terdapat pada peti mati
dinamai Runi.kemudian tato
memiliki arti tersendiri yaitu sebagai
tradisi pada suku dayak
sendiri,sebagai status social.
Alat produksi
Bakul
Cupak
Cubit/cobek
Gantang
Parapatan
Kandi/puyung
Nyiru jarang
Panai
Kuantan