Karla Violetta
(168115014)
Apiterapy
Terapi menggunakan produk yang berasal
dari lebah. Produk yang digunakan
diantaranya adalah
Racun lebah
Pollen
Madu Mentah
Propolis
Royal Jelly
Bee wax
Sejarah
Asal tempat maupun waktu tidak
jelas.
Apiterapi modern dimulai oleh
seorang dokter Austria Phillip Terc.
Lebah
Lebah yang digunakan pada terapi ini
adalah lebah madu eropa ((European
Honey Bee) Apis mellifera). Terdiri dari
Ratu, lebah jantan dan lebah pekerja.
Yang digunakan untuk sumber racun
adalah lebah pekerja.
Alergi
Semua produk-produk dari lebah
dapat menyebabkan reaksi alergi
dari yang ringan maupun yang berat
baik yang di konsumsi atau
diinjeksikan / disengatkan.
Diantaranya gatal-gatal dan
pembengkakkan yang lebih luas
daripada sengat biasa hingga
kesulitan bernafas.
Racun Lebah
Racun lebah adalah perawatan yang
paling popular untuk multiple
sclerosis dan atritis.
Sebagai Anti-inflamasi, senyawa
bernama melittin yang ada dalam
racun lebah akan menstimulasi
produksi kortisol.
Royal Jelly
Royal jelly merupakan senyawa yang diproduksi
dari kelenjar air liur dari lebah pekerja.
Royal jelly memiliki berbagai efek diantaranya
adalah menurunkan kadar kolesterol, menaikkan
kadar testoteron dan estrogen dalam tubuh, dll.
Mekanisme tidak diketahui.
Propolis
Propolis dalah resin lengket yang meresap dari
tunas pohon tertentu yang dikumpulkan oleh
lebah pekerja dan dicampurkan dengan air liur
yang dikeluarkan dan digunakan untuk melapisi
bagian dalam sarang lebah.
Propolis juga merupakan sumber flavonoid yang
merupakan antioksidan kuat.
Lilin Lebah
(Bee Wax)
Bees wax dikeluarkan oleh lebah pekerja melalui
kelenjar pada bagian bawah lebah dan digunakan
untuk membentuk sarang dimana lebah tinggal.
Bees wax dapat digunakan untuk berbagai hal
seperti untuk membungkus keju, untuk melapisi
tablet dan pada banyak produk kosmetik.
Cara Apiterapi
Sebelum diterapi akan dilakukan test alergen
dengan menyengatkan 1 lebah, apabila tidak ada
reaksi parah maka setelah 30 menit akan diberikan
sengatan ke 2. Apabila terjadi alergi maka terapi
dapat dihentikan. Bila perlu pasien dapat diberikn
epinefrin.
Daftar Pustaka
European Food Safety Authority, 2007, Beeswax (E 901) as a glazing
agent and as carrier for flavor, The EFSA Journal, 615, 1-28.
Mandal, M.D., Mandal, S., 2011, Honey: Its Medicinal Property and
Antibacterial Activity, Asian Pac J Trop Biomed, 1(2), 154-160.
Mohamed Ali, M.A.A.., 2012, Studies on Bee Venom and Its Medical,
SciResPu, 1, 1-15.
Mortensen, A. N., Schmehl, D. R., Eliss, J., 2013, Apis melliferaLinnaeus,
http://entnemdept.ufl.edu/creatures/misc/BEES/euro_honey_bee.ht
m
, diakses tanggal 8 September 2016.
Vassev-Komosinska, K., Olczyk, P., Kazmierczak, J.,Mencner, L., Olczyk,
K., 2015, Hindawi Evidence-based Complementary and Alternative
Medicine, 2015, 1-5.
Willian, Scott, Apitherapy,
http://medicineworld.org/alternative/apitherapy.html , diakses
tanggal 7 September 2016.