SENYAWA
FENOL
{
Fitriani Syawalia (1406557636)
Mitha Adriyani (1406568311)
Senyawa Fenol
Senyawa Fenol
Fenol
Monovalen
Fenol
Polivalen
Klasifikasi Fenol
Senyawa FenolFenol
Fenol
Monovalen
Karvak
rol
Polivalen
Hidrokui
non
Thymo
l
Kegunaan
Bagi Tumbuhan
Penarik untuk
serangga
penyerbuk
Pigmentasi
tanaman
Pertumbuhan
Perlindungan
terhadap patogen
Bagi Manusia
Antioksidan
Antiseptik
Disinfektan
Dilakukan selama 24
jam dengan beberapa
kali pengadukan
Filtrat dievaporasi
untuk menguapkan
pelarut
Didapatkan ekstrak
Larutan disaring
menggunakan vakum
dan kertas saring,
ampas dan filtrat
dipisahkan
Penetapan Kadar
Identifikasi
Senyawa Fenol
Reaksi Marquis
Pereaksi : 1 tetes formalin + 1 ml H2SO4 pekat
Prosedur: zat dalam plat tetes ditambahkan
pereaksi Marquis hingga terbentuk cincin warna
(merah, coklat, jingga, ungu, hijau) dari difenol
atau trifenol metana
polivalen
Reaksi
dengan Ag-Ammoniakal
Pereaksi: AgNO3 + NH4OH + NaOH endapan
cermin
perak (resorcinol), hijau
lama lama hitam (hidrokinon)
Tes
Fehling
Menggunakan IR
Metode Isolasi
Hasil Isolasi
Senyawa 2:
3,3,4-Tri-O-methylellagic acid
Serbuk amorf berwarna kuning pucat,
bereaksi positif terhadap reagen FeCl3
Referensi
FENILPROPANOID
Fenilpropanoid
Merupakan salah satu kelompok senyawa
fenol utama yang berasal dari jalur
shikimat.
Senyawa-senyawa
fenilpropanoid
mempunyai kerangka dasar karbon yang
terdiri dari cincin benzena (C6) yang terikat
pada rantai ujung karbon propana (C 3).
Asam
Sinamat
Asam pkumarat
Asam pkumarat
Turunan
Alifenol
Cavicol
Eugenol
Turunan
Kumarin
Umbelife
Kumarin
ron
Turunan
Propenil
Fenol
Anatol
Isoeugen
ol
Taksonomi
Artemisia
Dunia
: Plantae
annua
Divisi
:
Tracheophyta
Kelas
:
Magnoliopsida
Bangsa : Asterales
Suku
: Asteraceae
Marga
: Artemisia
Spesies
Artemisia
EKSTRAKSI
Fraksin
asi
ISOLASI
Kromatografi Kolom
Pemurnian
Kristal yang terbentuk direklistalisasi
Isolasi
Pada Tanaman Artemisia
annua L
Menghasilkan fenilpropanoid
turunan kumarin
IDENTIFIKASI FENIL
PROPANOID
Reaksi Umum
FeCl3 (gugus hidroksil) : memberikan warna
biru, hijau, ungu, atau hitam
Reaksi Diazo + amil alkohol (fenol) : warna
merah tertarik
Reaksi Marquis (aromatis) : cincin merah atau
ungu
1
Spektrofotometer
UV, FT-IR,
GC-MS,
H
Esterifikasi dengan asam-asam
karboksilat
13
(alkohol
NMR
danmonovalen
C NMRdan aromatis) : bau ester
IDENTIFIKASI
Turuna
Turuna
n
n
Turuna Turun
Abridg
Asam
n
an
ed
Hidrok Fenilpr Kuma
Phenyl
sisuksi opena
rin
propan
nat
oid
Turuna
n
Turuna
Fenilpr
n
opanoi Biphen
d Ber- ylprop
BM
anoid
Tinggi
Turunan Asam
Hidroksisuksinat
Asam Ferulic
Asam Kafein
Membentuk
garam Na
apabila
direaksikan
dengan larutan
NaOH, dimana
Berubah warna
dari merah
menjadi oranye
pada media
basa
Membentuk
Turunan
Fenilpropena
Cinnamaldehyde
Eugenol
Anethole
Myristicin
Turunan Kumarin
Hidroksiku
marin
Scopoleti
n
Daphenti
n
Umbellifer
on
Furanokum
arin
Psoralen
Methoxale
n
Bergapte
n
Scopoletin
Larutkan 0.1 g pada etanol dan dihangatkan
dalam waterbath untuk meningkatkan
kelarutan warna biru fluoresensi
Larutan 0.1 g dalam 3 mL etanol panas dapat
mereduksi pereaksi Fehling, meninggalkan
endapan merah Cu2O
Daphentin
Larutan daphentin + FeCl3 warna
hijau + Na2CO3 merah
Larutan basa daphentin (Alkali
karbonat) atau alkali warna
kuning
Umbelliferon
0.5 g umbelliferon di
triturasi dengan SiO2 dan 5
mL HCl, ditambahkan
dengan 5 mL air, difiltrasi.
Pada filtrat ditambahkan
larutan ammonia pada
jumlah yang sama
memberikan warna biru
berfluoresensi.
Psoralen
Methoxs
alen
Bergapten
Phenylpropanoid
Turunan Fenilpropanoid
Ber-BM Tinggi
Corilagin
(Asam Tanat)
Reaksi Pemanasan
Asam Tanat
Biphenylpropanoi
d
PENETAPAN
KADAR
Spektrofotometer UV-Vis
Referensi
Kar, A. (2007). Pharmacognosy and pharmacobiotechnology. New
Delhi: New Age International (P) Ltd.
Shah, J., Chen, J. and Chow, D. (1989). Pharmaceutical Research,
06(5), pp.408-412.
ASAM FENOLAT
Fadhila Zahra (1406544766)
Kezhia Rondang Angelita
(1406639831)
Pendahuluan
Metabolit sekunder aromatis yang tersebar di
KSI
Penyiapan Simplisia
Padat
Cair
disaring
disentrifugasi
Proses
Ekstraksi
Ekstraksi cair-cair atau ekstraksi
cair padat
Contoh: Maserasi, Sokhlet, Supercritical Fluid
Extraction (SFE), dan
Microwave-assisted
extraction (MAE)
Contoh Ekstraksi
Contoh Ekstraksi
Sejumlah 1 kg serbuk kering Daun Katu
pertama-tama diekstrasi dengan n-heksana
berkali-kali sampai filtrate jernih.
Ampas dikeringkan kemudian diekstraksi
dengan etanol 95% berkali-kali hingga filtrat
jernih.
Masing-masing ekstrak dipekatkan dengan
penguap putar vakum. Diperoleh ekstrak kental.
Sumber : ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ASAM FENOLAT PADA DAUN KATU (Hardjono, Sri.2004)
Identifikasi
IDENTIFIKASI
Kromatografi
Kertas
Kromatgrafi
Kolom
Kromatografi
Gas
Kromatografi
Kertas kertas
(Identifikasi
dalamNo.
Daun
Fase diam berupa
Whatman
1 Katu)
Larutan pengembang pertama asam asetat 2%
dalam air
Larutan pengembang kedua adalah benzen-asam
asetat-air (60:22:1,2)
Jarak rambat 15 cm
Penampak bercak sinar ultraviolet, larutan diazo
p-nitroanilin dan untuk lebih memperjelas warna
disemprot lagi denan larutan natrium karbonat
15%.
Sebagai pembanding digunakan berbagai
senyawa asam fenolat baku.
Pengembang
D1==benzena
asam asetat
asam
asetat
air
2%
dan
D2 =benzene
asam
(60:22:1.2)
asetat
air (60:22:1.2)
Penampakbercak
bercak: :sinar
sinarUV, pPenampak
UV, p-nitroanilina terdiazotasi
Hasil : 1 = asam
kafeat; 2 = asam
ferulat; 3 = asam phidroksi benzoat; 4
= asam vanilat; 5 =
bercak berwarna
biru; 6 = bercak
berwarna biru; 7 =
Hasil: 1 = asam
kafeat; 2 = asam
ferulat; 3 = asam phidroksi benzoat; 4 =
asam vanilat; 5 =
bercak berwarna
biru; 6 = bercak
berwarna biru; 7 =
bercak berwarna
ungu; 8 = bercak
berwarna hijau
Kondisi isokratik
Asam klorogenat
Asam kafeat
Asam ferulat
Isolasi
Asam
Fenolat
dari
Ekstrak
Etanol
Tanpa
Hidrolisi
s
Isolasi
Asam
Fenolat
dari
Ekstrak
Etanol
dengan
Hidrolisis
Asam
Isolasi
Asam
Fenolat
dari
Ekstrak
Etanol
dengan
Hidrolisi
s
Basa
PENETAPAN
KADAR ASAM
FENOLAT
Kromatografi
Gas
HPLC
Referensi